• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN I"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Pengamatan

Panjang Gelombang Maksimum

Absorbansi

IV.2 Perhitungan

Perhitungan Dapar Fosfat pH Medium = 7,5

(2)
(3)

4) C = [G] + [A]

% Natrium Fosfat = 0,1788

0,2415 x 100% = 74,3%

Untuk membuat larutan dapar fosfat 0,05 M:

(4)

0,05 M = x 262

X = 0,05 x 262 X = 13,1 g

Maka berat masing-masing Asam fosfat dan Natrium fosfat untuk membuat larutan dapar fosfat pH 7,5 dengan 0,05 M adalah:

Asam fosfat = 25,9

100 x 13,1 g = 3,39 g

Natrium fosfat = 74,3

100 x 13,1 g = 9,73 g

Pengenceran Larutan Standar Natrium Diklofenat 0,05

20 × 1000 ppm = 5 ppm

0,1

10 × 1000 ppm = 10 ppm

0,15

10 × 1000 ppm = 15 ppm

0,2

10 × 1000 ppm = 20 ppm

0,25

10 × 1000 ppm = 25 ppm

Konsentrasi Larutan Standar Natrium Diklofenak

Standar (ppm) Absorbansi

5 0,564

10 0,629

15 0,736

20 0,839

25 0,982

(5)

y = a + bx

y = 0,436 + 0,021x

Konsentrasi Larutan Murni Natrium Diklofenak

Waktu (Menit) Absorbansi

Konsentrasi saat 5 menit y = 0,436 + 0,021x

x = y−0,4360,021

= 2,361−0,436 0,021 = 91,666

Konsentrasi saat 10 menit y = 0,436 + 0,021x

x = y−0,436 0,021

= 2,433−0,4360,021

= 95,095

Konsentrasi saat 15 menit y = 0,436 + 0,021x

x = y−0,4360,021

= 2,444−0,436 0,021 = 95,619

Konsentrasi saat 20 menit y = 0,436 + 0,021x

x = y−0,436 0,021

= 2,455−0,4360,021

= 96,143

(6)

x = y−0,4360,021

= 2,406−0,436 0,021 = 93,809

Konsentrasi saat 30 menit y = 0,436 + 0,021x

x = y−0,436 0,021

= 2,3970,021−0,436

= 93,380

Konsentrasi Larutan Standar Natrium Diklofenak

Waktu (Menit) Absorbansi

5 2,178

10 2,215

15 2,192

20 1,928

25 2,106

30 1,992

Konsentrasi saat 5 menit y = 0,436 + 0,021x

x = y−0,436 0,021

= 2,1780,021−0,436

= 82,952

Konsentrasi saat 10 menit y = 0,436 + 0,021x

x = y−0,4360,021

= 2,215−0,436 0,021 = 87,714

Konsentrasi saat 15 menit y = 0,436 + 0,021x

(7)

= 2,1920,021−0,436

= 83,619

Konsentrasi saat 20 menit y = 0,436 + 0,021x

x = y−0,4360,021

= 1,928−0,436 0,021 = 71,047

Konsentrasi saat 25 menit y = 0,436 + 0,021x

x = y−0,436 0,021

= 2,1060,021−0,436

= 79,523

Konsentrasi saat 30 menit y = 0,436 + 0,021x

x = y−0,436 0,021

= 1,992−0,436 0,021 = 74,095 IV.2 Pembahasan

Pada percobaan penentuan laju disolusi natrium diklofenat dan penetapan konsentrasi menggunakan alat spektrofotometri UV-Vis. Sampel yang digunakan yaitu natrium Diklofenak murni dan natrium diklofenat dipasaran.

Pada uji disolusi terdapat 2 tahapan, pertama pengujian disolusi menggunakan alat uji disolusi tipe II atau tipe dayung dengan kecepatan 50 rpm pada menit ke 5, 10, 15, 20, 25, dan 30. Kemudian dilanjutkan dengan penetapan konsentrasi dari masing-masing larutan sampling menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis.

(8)

untuk membunuh mikroogranisme yang ada pada alat (Dirjen POM, 1995).

Pada pengujian laju disolusi natrium diklofenak menggunakan alat tipe II atau tipe dayung. Bejana dengan 1000 ml dapar fosfat dengan pH 7,5. Dapar fosfat merupakan medium disolusi dari Natrium Diklofenat, kemudian memasang thermostat pada 37oC dan biarkan suhu hingga 37oC Suhu medium dalam percobaan harus dikendalikan pada keadaan yang konstan umumnya dilakukan pada suhu 37o C, sesuai dengan suhu tubuh manusia, kemudian dimasukkan 0,1 gram natrium diklofenat dan dihidupkan motor penggerak pada kecepatan 50 rpm (Shargel et al., 2005).

Untuk sampling diambil sebanyak 10 ml air dari setiap bejana setiap selang waktu 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 menit. Setiap selesai pengambilan sampel, segera digantikan dengan 10 ml air suling. Hal ini untuk mencapai keadaan “sink” maka perbandingan zat aktif dalam volume medium harus dijaga tetap pada kadar 3-10 kali lebih besar daripada jumlah yang diperlukan bagi satuan larutan jenuh (Martin, 2008). Lalu tiap larutan sampling dimasukkan ke dalam botol vial. Pada uji disolusi dihasilkan larutan sampling natrium diklofenat murni dan natrium diklofenat yang ada dipasaran dengan waktu 5, 10, 15, 20, 25 dan 30 menit.

Pada penentuan konsentrasi natrium diklofenat menggunakan alat spektrofotometri. Mekanisme kerja spektrofotometri, sinar dari sumber sinar adalah sinar polikromatis maka dilewatkan terlebih dahulu melalui monokromator, kemudian sinar monokromatis dilewatkan melalui kuvet yang berisi larutan maka akan menghasilkan sinar yang ditransmisikan dan diterima oleh detektor untuk diubah menjadi energi listrik yang kekuatannya dapat diamati oleh alat pembaca (satuan yang dihasilkan adalah absorban atau transmitan) (Parrot, 1997).

(9)

alkohol 96% sebanyak 100 mL. Larutan tersebut sangat pekat sehingga dilakukan pengenceran bertingkat. Menurut Day (1995) fungsi dari pengenceran yaitu agar mengurangi kepekatan dan untuk mengetahui nilai absorbansi dari suatu larutan (Skoog, 1971). Dari penjelasan diatas maka dilakukan pengenceran bertingkat. Dibuat larutan standar natrium diklofenat 5, 10, 15, 20 dan 25 ppm.

Hal selanjutnya mengukur panjang gelombang alkohol 96% pada spektrofotometri sebagai larutan pembanding. Menurut Basset (1994) larutan pembanding adalah larutan yang tidak mengandung analit untuk dianalisis. Larutan blanko digunakan sebagai kontrol dalam suatu percobaan sebagai nilai 100% transmittans. Didapat panjang gelombang dari alkohol 96% adalah 0,000 nm.

Sebelum dimasukan larutan tersebut ke dalam kuvet, sebaiknya kuvet dibersihkan terlebih dahulu. Fungsi dari dibersihkannya kuvet menurut Skoog (1971), agar tidak mengurangi transmisi cahaya dan nilai absorbansinya menjadi akurat.

Panjang gelombang maksimum dari larutan dengan konsentrasi sesuai dengan literatur, menurut penelitian Irma Sari Pasaribu (2011), panjang gelombang maksimum dari Natrium Diklofenak 276 nm dimana hal ini mendekati panjang gelombang yang kami dapatkan yaitu 279,45 nm.

(10)

bahwa, semakin tinggi konsenrasi dari suatu larutan maka panjang absorbansinya semakin tinggi juga.

DAFTAR PUSTAKA

Dirjen POM Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1995).

Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan

Republik Indonesia.

Martin, A., Swarbick, J., dan A. Cammarata. 1993. Farmasi Fisik 2.

Edisi III. Jakarta: UI Press

Shargel, L. dan Yu. (2005). Biofarmasetika dan Farmakokinetika

Terapan. Edisi Kedua. Surabaya: Airlangga University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Banyak aspek dinamik dan struktur molekul dapat dimodelkan menggunakan metode klasik dalam bentuk dinamik dan mekanika molekul.. Karena melibatkan data dalam jumlah

Peralatan monitoring dibuat dengan menggunakan mikrokontroler Arduino Mega untuk memproses perhitungan flicker dari data tegangan urutan waktu yang diperoleh dari sensor

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari perusahaan yang go publik di BEI yang melakukan merger periode tahun 2006- 2009 meliputi 9 perusahaan merger,

Kymmenen henkeä työllistävä puusepänverstas, joka valmistaa yksilöllisiä design tuotteita. Yritys on perustettu vuonna 1995, jonka jälkeen sitä on pyritty

Data penelitian tahapan alur yang di dapatkan secara keseluruhan pada Ayahku bukan Pembohong karya Tere Liye terdiri atas alur yang di bagi menjadi lima tahap

One of the key features of GIPS standards is that all actual, discretionary, fee- paying portfolios must be included in at least one composite defined by investment mandate,

Sumber dukungan bagi lansia bukan hanya berasal dari keluarga namun dapat berasal dari panti dan orang lain seperti siswa atau mahasiswa, aparat pemerintah, serta

Tujuan penulisan ini adalah memberikan sumbangan pengetahuan tentang karyotipe sel heterohibrida yang merupakan hasil fusi sel limfosit sapi Bali dengan sel