• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan Seni Tari Melalui Pendekatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pendidikan Seni Tari Melalui Pendekatan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENDIDIKAN SENI TARI MELALUI PENDEKATAN EKSPRESI BEBAS

SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA SEKOLAH

MENENGAH ATAS NEGERI DI KABUPATEN PEMALANG

Oleh :

Rekta Kartika Prabawaningtyas

1. Pendahuluan

Pendidikan seni merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam berbudaya. Kreativitas adalah sebuah ciri kehidupan manusia. Dunia pendidikan kita cenderung menekankan aspek kognitif atau pengetahuan yang bermuara pada kecerdasan intelektualitas semata, sehingga aspek kreativitas terasa terpinggirkan. Dewasa ini, banyak siswa yang pasif atau kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran seni budaya baik seni tari, seni rupa, seni musik, bahkan seni drama yang ada di sekolah. Hal ini disebabkan kurang tepatnya strategi pembelajaran yang digunakan suatu sekolah.

(2)

2. Landasan Teori

Kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme (Roger, 1962 dalam Munandar 1999: 18 dalam Eny Kusumastuti: 3). Sedangkan Clark Moustakis (dalam Munandar 1999: 18 daam Eny Kusumastuti: 3-4) menyatakan bahwa kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam dan dengan orang lain. Manusia memiliki potensi untuk menjadi kreatif.

Seni diajarkan saling berkaitan antara seni suara, gerak, rupa dan drama karena seni memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural. Seni yang multidimensional pada dasarnya dapat mengembangkan kemampuan dasar manusia seperti fisik, perseptual, intelektual, emosional, sosial, kreativitas dan estetik (V. Lowenfeld dalam Kamaril 2001: 2-3 dalam Eny Kusumastuti: 6). Kraus (1969: 271-274 dalam Eny Kusumastuti: 6) mengatakan bahwa ada enam pokok tujuan tari dalam pendidikan yang bisa dikenali, yaitu: (1) sebagai pendidikan gerak, (2) meningkatkan kreativitas individu, (3) sebagai pengalaman estetis, (4) sebagai penggabungan antar seni dan budaya serta pengalaman, (5) sebagai media sosialisasi, (6) media penanaman nilai-nilai budaya.

(3)

Pendekatan ekspresi bebas diperkenalkan oleh Franz Cizek yang terkenal dengan sebutan bapak dari pendekatan ekspresi bebas dalam pendidikan seni rupa pada akhir abad ke-19. Pendekatan ekspresi bebas yang diperkenalkan oleh Cizek kemudian dikembangkan dan lebih dipopulerkan oleh dua orang tokoh pendidikan seni rupa yang juga memiliki reputasi internasional yaitu Victor Lowenfeld dan Herbert Read (Salam 2005: 12 dalam Eny Kusumastuti: 7).

3. Pembahasan

Pendidikan seni tari sangat diperlukan bagi siswa untuk meningkatkan kreativitas dan potensi pada diri siswa. Proses pelaksanaan pendidikan seni tari itu sendiri tidak terlepas dari proses belajar mengajarnya, yang meliputi: kurikulum, tujuan, materi pembelajaran, metode kegiatan Belajar Mengajar, sarana dan prasarana, dan evaluasi.

a. Kurikulum

Di beberapa SMA Negeri di Kabupaten Pemalang telah menerapkan sistem kurikulum 2013, didalam kurikulum tersebut siswa diharuskan lebih aktif serta kreatif. Dalam pembelajaran seni budaya khususnya seni tari, beberapa sekolah sudah menerapkan pendekatan ekspresi bebas yaitu dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berkarya atau menciptakan sebuah tarian. Dan siswa diberikan kesempatan untuk mempertunjukkan hasil karya tersebut di depan warga sekolah.

b. Tujuan Pembelajaran

Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep dan pentingnya seni budaya, menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya, menampilkan kreativitas melalui seni budaya, menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun global (eny kusumastuti: 15). Tujuan pembelajaran seni budaya di SMA yaitu siswa memiliki pengetahuan tentang seni, memiliki kepekaan rasa sehingga dapat memberikan apresiasi terhadap suatu karya seni, serta dapat menghasilkan sebuah karya melalui kreativitas siswa.

c. Materi Pembelajaran

(4)

kesempatan untuk mengajarkan kepada temannya dan diberi kesempatan untuk membuat sebuah tarian kelompok. Sehingga meteri pembelajaran yang diberikan cukup mudah diterima oleh siswa.

d. Metode Kegiatan Belajar Mengajar

Metode kegiatan belajar mengajar yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab, menirukan, mendemonstrasikan, dan berekspresi bebas. Namun, lebih menekankan pada ekspresi bebas yaitu memberikan kesempatan siswa untuk mengarang dan membuat suatu karya.

e. Sarana dan Prasarana

Demi kelancaran dalam proses belajar mengajar harus dipersiapan sarana dan prasarana yang memadai. Beberapa sarana dan prasarana yang harus di miliki diantaranya : ruangan yang luas, aula untuk latihan menari, tape atau speaker, alat gamelan, dan tv. Sehigga siswa bisa bebas untuk belajar dan berkarya.

f. Evaluasi

Evaluasi yang digunakan guru adalah pada saat proses. Tetapi, pada nilai akhir juga tetap dinilai sebagai upaya siswa dalam menghasilkan karya seni.

Pembelajaran seni tari di sekolah pada umumnya hanya dilakukan dengan metode imitatif, yaitu guru hanya mendemonstrasikan sebuah gerakan kemudian ditirukan oleh siswa. Hal ini membuat siswa tidak dapat mengekspresikan hasil karya sendiri.

Kreativitas sangat penting bagi siswa, karena tindakan kreatif akan menumbuhkan konsep diri yang dimilikinya. Kreativitas akan terbentuk dari pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari (Eny Kusumastuti: 17). Dalam pembelajaran seni tari, kreativitas dapat terbentuk melalui pendekatan ekspresi bebas. Ekspresi bebas yaitu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berekspresi dan dapat menciptakan suatu karya seni sendiri. Pendekatan ekspresi bebas bisa diberikan melalui obyek, cerita maupun musik. Pendekatan ekspresi bebas sesuai dengan kurikulum yang digunakan.

4. Penutup

(5)

Pendidikan seni tidak terlepas dari proses belajar mengajar yang meliputi kurikulum, tujuan, materi pembelajaran, metode, sarana dan prasarana, serta evaluasi. Salah satu upaya peningkatan kreativitas siswa yaitu melalui pendekatan ekspresi bebas, ekspresi bebas yaitu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berekspresi dan berkarya. Kreativitas merupakan pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam dan dengan orang lain. Manusia memiliki potensi untuk menjadi kreatif.

b. Saran

Dari kesimpulan diatas, saran yang diberikan adalah :

1) Bagi sekolah yang belum menerapkan pendekatan ekspresi bebas, dimulai untuk menerapkannya agar siswa lebih kreatif dan inovatif.

2) Bagi sekolah yang belum memiliki fasilitas yang memadai hendaknya memenuhi fasilitas tersebut demi lancarnya proses pembelajaran pendidikan seni tari.

5. Daftar Pustaka

Kusumastuti, Eny. Pendidikan Seni Tari Melalui Pendekatan Ekspresi Bebas,

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dari penelitian yang dilakukan, sistem yang dirancang memiliki spesifikasi yaitu: ukuran LCD 16 x 12 karakter, securiti yang digunakan berupa fingerprint dan pin, catu

[r]

2.3.6 Untuk Menumbuhkembangkan Prestasi Olahraga di Lembaga Pendidikan, Pada Setiap Jalur Pendidikan Dapat Dibentuk Unit Kegiatan Olahraga, Kelas Olahraga, Pusat

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang.. Universitas Pendidikan Indonesia |

(2) mendeskripsikan pelaksanaan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar pada keterampilan

Pada sistem pengenalan pengucap, programa dinamis digunakan untuk mendapatkan jalur kecocokan antar dua template sinyal masukan yang telah dipetakan dan

Daya Dukung Lahan Pertanian Hortikultura Di Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu