• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Perjanjian Kredit Dalam Prespektif Perjanjian Islam Dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Perjanjian Kredit Dalam Prespektif Perjanjian Islam Dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Dalam praktek pelaksanaannya akad pembiayaan perbankan syariah memiliki banyak kesamaan dengan sistem kredit perbankan konvensional. Contohnya pada akad pembiayaan Murabahah, yang dianggap tidak meniadakan sistem bunga, akan tetapi tetap mempertahankan praktek pembebanan bunga namun dengan menggunakan istilah lain. Sehingga praktek Murabahah yang berlaku sekarang ini tidak ada bedanya dengan sistem bunga pada bank konvensional. Untuk mengkaji lebih dalam tentang ketentuan hukum perjanjian kredit di bank syariah dan bank konvensional, bentuk klausul antara akad pembiayaan bank syari’ah dengan perjanjian kredit bank konvensional, dan hubungan hukum perjanjian perbankan syariah dengan KUHPerdata berkaitan dengan perjanjian kredit maka harus dilakukan penelitian yang lebih baik.

Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif, yaitu penelitian hukum doktriner yang mengacu kepada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pijakan normatif maka penelitian ini menekankan pada sumber-sumber bahan sekunder, baik berupa peraturan-peraturan maupun teori-teori hukum serta dokumen lainnya yang terkait dengan permasalahan yang diteliti. Keseluruhan data yang diperoleh kemudian diolah, dianalisis dan ditafsirkan secara logis, sistematis dengan menggunakan metode deduktif.

Berdasarkan hasil penelitian, ketentuan hukum akad pembiayaan di bank syari’ah adalah adalah perjanjian yang tidak mengandung unsur ribawi, maisir (perjudian), gharar (ketidakjelasan) dan bathil (ketidakadilan), Al-Quran Surat Al Maidah ayat 1, Hadist Nabi Muhammad SAW, dan Fatwa DSN MUI, adapun ketentuan hukum di bank konvensional mengacu pada Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/2/PBI/2005 tentang kwalitas aktiva Bank Umum, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Bentuk klausula akad pembiayaan bank syari’ah dan perjanjian kredit di bank konvensional terdapat kesamaan substansional dimana keduanya merupakan perjanjian tertulis yang sudah dibakukan, sedangkan dari isi perjanjian sama-sama memuat tentang jumlah uang, besar bunga (bank konvensional) atau porsi bagi hasil (bank syari’ah), cara pembayaran, waktu pelunasan dan agunan berupa surat-surat tanah dan Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor. Perjanjian dalam pembiayaan tidaklah berbeda dengan perjanjian dalam kredit pada bank konvensional, karena sumber dari perjanjian tetap mengacu kepada KUHPerdata yang terdapat pada Buku III tentang Perikatan Pada Umumnya. Dengan demikian hubungan antara perjanjian di bank syariah dengan bank konvensional cukup erat serta tunduk pada ketentuan perundang-undangan yang sama.

Kata Kunci : Pembiayaan, Perjanjian Kredit, Perbankan Syariah.

(2)

ii ABSTRACT

Murabahah is the most popular product in the practice of financing in syariah banking and has a lot in common with the conventional banking credit system. Murabahah financing is not negating interest, but it maintains the practice of charging interest by other terms that the currently existing Murabahan practice is not different from the interest rate system in the conventional banks. The purpose of this doctrinal legal study with normative juridical approach was to further examine the legal provision of credit agreement in syariah and conventional banks, the form of the clauses of the financing agreement in syariah bank and the credit agreement in conventional bank, and the relationship between the law on syariah banking agreement and the Indonesian Civil Codes related to credit.

The data for this study referring to the legal norms found in the existing regulations of legislation as normative basis were obtained from the secondary datain the forms of regulations, legal theories and other documents related to the problem studied. All of the data obtained were processed, analyzed and interpreted logically and systematically through deductive method.

The result of this study showed that the legal provision of credit agreement in syariah bank is Law No.21/2008 on Syariah Banking, Law No. 72/1992 on Profit-Sharing Bank, the Indonesian Civil Codes, Law No. 10/1998 on the Amendment of Law No. 7/1992 on Banking, the Regulation of Bank Indonesia, and the Fatwa of National Syariah Council related to syariah banking, while the legal provision of credit agreement in conventional bank is referred to Law No.10/1998 on the Amendment of Law No. 7/1992 on Banking, and the Indonesian Civil Codes. The form of the clause of financing agreement in syariah bank and credit agreement in conventional bank is substantially similar because both of them are standard written agreement and both agreements contain the amount of money, the amount of interest (conventional bank) or share of revenue (syariah bank), method of payment, repayment period and collateral in the form of land documents dan the evidence of vehicle ownership. The financing agreement is not different from the credit agreement in conventional bank because it refers to the Indonesian Civil Codes found in Book III on General Bonding. Therefore, the relationship between the agreement in syariah and conventional banks is close enough and subject to the same regulation of legislation.

Keywords: Financing, Credit Agreement, Syariah Banking

Referensi

Dokumen terkait

tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap pelaksanaan, tahap analisis data, dan tahap pelaporan. Hasil penelitian: 1) Jenis kesulitan belajar pada mata

Parameter yang diamati adalah pertumbuhan dan hasil nilam (tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah daun, berat basah, kadar minyak dan nilai PA ( Patchouli alcohol ) dan

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS USAHATANI TEBU LAHAN SAWAH DAN LAHAN KERING DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) TECHNICAL EFFICIENCY ANALYSIS OF SUGARCANE FARMING ON WET

Walaupun secara kebijakan dan perencanaan pembangunan pariwisata Kota Bogor sampai saat ini masih memprioritaskan kepada tingkat lokal, regional dan nasional atau dengan kata

[r]

[r]

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signi fi kan antara pengetahuan tentang hipertensi dengan pengendalian tekanan darah pada

Terjadinya perbedaan pendapat antara hakim Pengadilan Agama Buntok dan Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya dalam menilai saksi anak kandung pada perkara yang diteliti