• Tidak ada hasil yang ditemukan

Satuan Operasi Industri Pangan II – Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Satuan Operasi Industri Pangan II – Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS)"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pendahuluan

 Pendinginan dan pembekuan merupakan

teknologi pengawetan pangan yang

didasarkan pada pengambilan panas dari bahan.

 Pengambilan suhu dari produk menyebabkan

suhu produk menurun  penundaan seluruh perubahan yg dapat terjadi selama

penyimpanan  reaksi biokimia dan

(3)

 Keuntungan pendinginan dan

pembekuan adalah perubahan

karakteristik produk yg dapat dijaga serendah-rendahnya.

 Perubahan sensoris akibat reaksi

enzimatis atau aktivitas mikroba sangat sedikit terjadi.

(4)

Perbedaan pendinginan dan

pembekuan

 Pendinginan : proses pengambilan panas

dari produk pangan sehingga suhu produk menjadi -1 sampai 8 oC

 Pembekuan : suhu produk diturunkan

sampai di bawah

0

oC seperti -7 oC bahkan sampai -40 oC.

 Pendinginan seringkali dikombinasikan

(5)

Pendinginan

 Permintaan konsumen terhadap

produk-produk yg didinginkan terus mengalami peningkatan.

 Banyak bermunculan produk pangan

siap saji dan siap santap yg disimpan dalam kondisi dingin dan konsumen hanya membutuhkan sedikit

(6)

 Tidak semua produk atau bahan

pangan sesuai diawetkan dengan pendinginan.

 Buah-buahan tropis dan beberapa

jenis buah subtropis mengalami kerusakan akibat pendinginan

(7)

Pengelompokan bahan dan produk

pangan berdasarkan suhu pendinginan

Suhu Jenis Bahan dan Produk Pangan

-1 sampai 1 oC Ikan segar, daging, sosis, daging giling, dan daging asap

0 sampai 5 oC Daging kaleng pasteurisasi, susu, krim, yoghurt, salad siap saji, pasta, pizza,

produk roti-rotian, adonan siap masak

(8)

 Penurunan suhu di bawah suhu

minimum yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroba

memperpanjang waktu yang dibutuhkan mikroba untuk

berkembang biak sehingga dapat mencegah perubahan akibat

(9)

Tiga kelompok mikroba berdasarkan suhu pertumbuhannya :

a. Termofilik, dengan kisaran suhu

pertumbuhan 35 – 55 oC

b. Mesofilik, dengan kisaran suhu

pertumbuhan 10 – 40 oC

c. Psikrofilik, dengan kisaran suhu

(10)

 Pendinginan mencegah pertumbuhan

mikroba termofilik dengan sebagian besar mikroba mesofilik

 Sejumlah mikroba psikrofilik mengakibatkan

kebusukan bahan dan produk pangan, tetapi tidak ada yg bersifat patogen.

 Pendinginan sampai suhu di bawah 5 – 7 oC

mengakibatkan penundaan kebusukan oleh mikroba dan mencegah pertumbuhan

(11)

Faktor-faktor yg mengendalikan daya simpan bahan pangan segar selama pendinginan :

1. Jenis dan varietas

2. Tingkat pemanen atau pematangan 3. Kondisi pemanenan seperti adanya

kerusakan mekanik dan kontaminasi mikroba

4. Suhu distribusi dan suhu penyajian di

pengecer.

5. Kelembaban relatif ruang penyimpanan

(12)

Faktor-faktor yg mengendalikan daya simpan produk pangan segar selama pendinginan :

 Jenis produk pangan

 Tingkat destruksi mikroba dan

inaktivasi enzim selama pengolahan.

 Pengendalian tingkat higienisitas

selama pengolahan dan pengemasan

(13)

1. Teknik Pendinginan

A. Pendinginan Hembusan Udara Dingin

 Proses pendinginan cepat sehingga cocok

untuk produk pangan yg sangat mudah rusak

 Laju optimum 2-3 m/detik dibutuhkan untuk

mendinginkan bahan pangan yg tebal.

 Laju pergerakan udara dingin yg tepat

dibutuhkan untuk meminimumkan waktu pendinginan.

 Faktor lain yg harus diperhatikan kelembaban

(14)

 Contoh alat pendinginan yg menggunakan

teknik ini adalah cabinet cooler dan alat pendingin dengan sirkulasi udara tetap (fixed air cooler), chilling tunnel

 Alat tersebut umumnya dilengkapi dengan

rak beroda, nampan/rak, gantungan untuk meletakkan produk.

 Bisa sistem bacth (cabinet cooler) atau

kontinyu (chilling tunnel)

 Laju pergerakan udara bisa diatur sesuai

(15)

B. Ruang Pendingin

 Ruang pendingin digunakan untuk

menjaga suhu bahan atau produk

tetap rendah, tetapi tidak cocok jika digunakan untuk pendinginan cepat

 Udara dingin biasanya dihembuskan

dari bagian atas ruang pendingin

(16)

c. Pendinginan Kriogenik

 Teknik pendinginan ini menghasilkan

proses pendinginan yg sangat cepat.

 Pengendalian laju pendinginan

sangat diperlukan untuk mecegah pembekuan

 Sesuai untuk mendinginkan produk

yg hangat

 Contoh : pencelupan pada nitrogen

(17)

d. Pendinginan dengan Air (Hydrocooling)

- Pendinginan dengan air digunakan terutama

untuk menghilangkan panas setelah pemanenan untuk buah-buahan atau sayuran.

 Pendinginan air dilakukan dengan cara

perendaman, penyemprotan, atau pencelupan pada air dingin.

 Proses pendinginan dapat bersifat kontinyu

dengan waktu berkisar 20 – 40 menit.

 Keuntungan : mecegah pembekuan, tidak terjadi

(18)

e. Pendinginan vakum

 Digunakan untuk sayuran berdaun

yang mempunyai permukaan luas dan jumlah air bebas yang tinggi, seperti selada.

 Tidak sesuai untuk produk atau

(19)

 Teknik pendinginan vakum didasarkan pada

efek pendinginan akibat penguapan air pada tekanan rendah.

 Contoh : selada dapat didinginkan sampai

suhu 2-3 oC ketika kondisi vakum tercapai.

 Beberapa produk tanaman pangan harus

disemprot dengan air sebelum didinginkan untuk meminimumkan penyusuta berat.

 Pada teknik pendinginan ini penyusutan

(20)
(21)

A. Perubahan karakteristik sensori

 Selama pendinginan, produk

pangan dapat mengalami

kehilangan air atau menyerap air sehingga terjadi perubaan tekstur dan penampakan.

 Kehilangan air dapat

menyebabkan menurunkan

kerenyahan produk, perubahan

(22)

 Produk gel seperti jeli atau puding serta

yoghurt dapat mengalami sineresis selama penyimpanan yaitu produk memisah dan terbentuk lapisan air.

Sebagian besar buah-buahan dan sayuran

segar mengalami penurunan aroma dan cita rasa selama penyimpanan.

Sebagian besar perubahan aroma dan

(23)

 Perubahan tersebut seringkali dapat

dideteksi, misalnya timbulnya bau asam oleh pertumbuhan bakteri

asam laktat, bau amoniak berkaitan dengan tumbuhnya Pseudomonas.

 Biasanya kondisi penyimpanan

dingin dkombinasikan dengan

(24)

B. Perubahan Kimiawi

 Secara umum, semakin rendah suhu

yg digunakan maka laju reaksi snzimatis akan semakin lambat.

 Perubahan kimiawi yg terjadi selama

penyimpanan dingin bergantung

pada faktor-faktor intrinsik di dalam produk seprti kadar air, aktivitas

(25)

 Faktor-faktor yg paling berpengaruh terhadap

perubahan kimiawi dalam suatu produk harus diketahui dan bersifat spesifik untuk setiap jenis produk.

 Contoh : faktor penting yg menentukan mutu

daging segar adalah warna, yg dikehendaki

(26)

C. Perubahan

Mikrobiologis

 Proses pembusukan mikroba bervariasi

tergantung pada jenis mikroba yg tumbuh pada bahan atau produk pangan.

 Proses pembusukan menyebabkan

perubahan karakteristik sensori produk atau bahan pangan.

 Misalnya perubahan bau diakibatkan oleh

(27)

 Penyimpanan dingin tidak ditujukan untuk

mencegah pertumbuhan mikroba patogen

 Penggunaan suhu rendah ditujukan untuk

memperlambat kecepatan pertumbuhan mikroba.

 Pengaruh suhu rendah terlihat nyata jika suhu

yg digunakan mendekati suhu pertumbuhan minimum mikroba.

 Kombinasikan penyimpanan dingin dengan

(28)

Terima

Referensi

Dokumen terkait

(i) Given a small set of emissions pathways from 2000 to a date where global emissions are assumed to peak (2015, 2020 and 2025), what emission reduction rates would be necessary

Pengeluaran Bukan Makanan Rumah Tangga Sebulan (NFOOD) File: BLOK43 Gambaran Tipe: Kontinyu Format: numeric Width: 40 Desimal: 2 Range: 50242-70066966.6666667. Pertanyaan

(Reproduced with permission from Climate Change 2001: Impacts, Adaptation and Vulnerability. Contribution of Working Group II to the Third Assessment Report of the

[r]

Given that specific mitigation targets for developed country parties were made legally- binding by the Kyoto Protocol (rather than a COP decision), it is far more

The Kyoto Protocol is crucial to the world's efforts to successfully limit

Pekerja bebas di pertanian atau non pertanian, pendapatan yang ditanyakan adalah pendapatan sebulan yang lalu, bisa saja dalam sebulan hanya bekerja selama seminggu atau beberapa

Sehubungan dengan telah dilaksanakanya tahapan Evaluasi Administrasi sampai Kualifikasi yang telah dilakukan oleh Pokja Konstruksi II ULP Kab Kepulauan Aru pada