• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jagalah Agar Pikiranmu Tidak Cepat Terguncangkan! HALAMAN 3 NYANYIAN: 65, 59

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jagalah Agar Pikiranmu Tidak Cepat Terguncangkan! HALAMAN 3 NYANYIAN: 65, 59"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

3-9 Februari

Jagalah ”Agar

Pikiranmu Tidak Cepat

Terguncangkan”!

HALAMAN 3 NYANYIAN: 65, 59

10-16 Februari

Maukah Saudara B erkorban

Demi Kerajaan?

HALAMAN 18 NYANYIAN: 40, 75

(2)

Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedu-nia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Kecuali

The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published

semi-monthly by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis,

Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at addi-tional mailing offices.POSTMASTER: Send address changes to Watchtower, 1000 Red Mills Road,Wallkill,

34567

DECEMBER 15, 2013

Vol. 134, No. 24 Semimonthly INDONESIAN ARTIKEL PELAJARAN

˝ Jagalah ”Agar Pikiranmu

Tidak Cepat Terguncangkan”!

Jangan sampai kita tertipu dan memercayai pendapat pribadi dan gagasan yang meragukan! Kita akan men-dapat peringatan yang tepat waktu di buku Satu dan Dua Tesalonika.

˝ Maukah Saudara Berkorban Demi Kerajaan?

Dibutuhkan sikap rela berkorban untuk mendukung pekerjaan Kerajaan. Di artikel ini, kita akan menarik pelajaran dari berbagai korban yang dipersembahkan pada zaman Israel kuno. Kita juga akan membahas contoh dari orang-orang yang berkorban demi Keraja-an dewasa ini.

(3)

PENIPUAN dan dusta sudah sangat umum di du-nia sekarang ini. Tapi, kita tidak perlu heran. Al-kitab sudah memberi tahu bahwa Setan Si Iblis adalah penipu ulung dan penguasa dunia. (1 Tim. 2:14; 1 Yoh. 5:19) Dengan mendekatnya akhir dunia fasik ini, kemarahan Setan kian menjadi-jadi sebab waktu yang tersisa baginya ”tinggal

1, 2. Mengapa penipuan begitu umum dewasa ini? Bagaimana itu disebarluaskan? (Lihat gambar di bagian awal dalam edisi standar.)

Jagalah ”Agar Pikiranmu

Tidak Cepat Terguncangkan”!

”Saudara-saudara, . . . kami mohon darimu agar

pikiranmu tidak cepat terguncangkan.”—2 TES. 2:1, 2.

UNTUK DIRENUNGKAN

Peringatan tepat waktu apa yang ada dalam surat-surat Paulus kepada sidang Tesalonika?

Apa yang dapat kita lakukan agar tidak tertipu? Apa manfaatnya jika kita giat mengabar?

(4)

sedikit”. (Pny. 12:12) Maka, wajarlah jika orang-orang yang dipengaruhi Iblis akan semakin suka menyesatkan. Mereka khususnya akan berupaya menipu umat Allah.

2 Media kadang memberitakan hal yang tidak

benar tentang hamba-hamba Yehuwa dan keper-cayaan mereka. Koran, acara di televisi, dan si-tus Internet digunakan untuk menyebarluaskan dusta. Akibatnya, beberapa orang yang menelan-nya mentah-mentah akan merasa resah, bahkan marah.

3 Syukurlah, kita bisa menangkis taktik

mu-suh yang dapat menggoyahkan kita. Kita memi-liki Firman Allah, yang ”bermanfaat . . . untuk meluruskan perkara-perkara”. (2 Tim. 3:16) Ra-sul Paulus menulis bahwa beberapa orang Kristen di Tesalonika abad pertama telah disesatkan ka-rena memercayai apa yang tidak benar. Maka,

(5)

Paulus menasihati mereka ”agar pikiran [mereka] tidak cepat terguncangkan”. (2 Tes. 2:1, 2) Apa yang dapat kita pelajari dari teguran Paulus yang pengasih, dan bagaimana kita sendiri bisa mene-rapkannya?

PERINGATAN TEPAT WAKTU

4 Dalam suratnya yang pertama kepada sidang

Tesalonika, Paulus menyebutkan tentang datang-nya ”hari Yehuwa”. Ia tidak ingin saudara-sau-daranya berada dalam kegelapan dan tidak siap. Maka, ia mendesak mereka sebagai ”putra-putra terang” untuk ”tetap bangun dan tetap sadar”.

(Baca 1 Tesalonika 5:1-6.) Kini, kita

menanti-kan kehancuran Babilon Besar, imperium aga-ma palsu sedunia. Ini akan menjadi awal mulai-nya hari besar Yehuwa. Syukurlah, kita sekarang semakin memahami bagaimana kehendak Allah

4. Peringatan apa yang diberikan kepada orang Kristen di Tesa-lonika tentang datangnya ”hari Yehuwa”? Dari mana kita mene-rima peringatan?

(6)

akan terwujud. Di sidang, kita pun sering mene-rima pengingat yang tepat waktu agar tetap sadar. Dengan mengindahkan semua peringatan ini, kita dapat memperkuat tekad untuk melayani Allah ’dengan daya nalar kita’.—Rm. 12:1.

5 Dalam suratnya yang kedua kepada sidang

Te-salonika, Paulus menyebutkan kesengsaraan yang akan datang manakala Yesus menjatuhkan hu-kuman atas ”orang-orang yang tidak mengenal Allah dan yang tidak menaati kabar baik”. (2 Tes. 1:6-8) Di pasal 2 buku Tesalonika ini disingkap-kan bahwa beberapa orang di sidang menjadi ”bi-ngung”, atau resah, karena mengira hari Yehuwa

akan segera tiba. (Baca 2 Tesalonika 2:1, 2.)

Orang-orang Kristen itu tidak sepenuhnya mema-hami bagaimana kehendak Allah akan terwujud. Belakangan, Paulus mengakui hal ini sehubungan

5, 6. (a) Apa yang Paulus sebutkan dalam suratnya yang kedua kepada sidang Tesalonika? (b) Apa yang akan segera Allah laku-kan melalui Yesus? Apa yang sebaiknya kita renunglaku-kan?

(7)

dengan nubuat, ”Pengetahuan kita hanya sebagi-an dsebagi-an nubuat kita hsebagi-anya sebagisebagi-an; tetapi apabila yang lengkap itu tiba, apa yang tidak lengkap akan ditiadakan.” (1 Kor. 13:9, 10) Namun, peringat-an terilham yperingat-ang ditulis oleh Paulus, Petrus, dperingat-an saudara-saudara terurap lainnya kala itu bisa men-jaga iman mereka tetap kuat.

6 Untuk mengoreksi pandangan mereka,

Pau-lus menjelaskan di bawah ilham bahwa sebelum

hari Yehuwa tiba, harus ada kemurtadan besar

dan ”manusia pelanggar hukum”.1 Setelah itu,

se-mua yang telah tertipu olehnya akan ”dilenyap-kan” Tuan Yesus pada waktu yang Allah tetap-kan. Sang rasul menunjukkan mengapa mereka

1 Di Kisah 20:29, 30, Paulus menunjukkan bahwa dari

da-lam sidang Kristen ”akan muncul pria-pria yang membicara-kan perkara-perkara yang belat-belit untuk menjauhmembicara-kan murid-murid agar mengikuti mereka”. Sejarah meneguhkan bahwa belakangan terbentuklah golongan pendeta dan kaum awam. Pada abad ketiga M, menjadi jelas bahwa golongan pendeta Su-sunan Kristen itulah yang dimaksud dengan ”manusia pelang-gar hukum”.—Lihat Menara Pengawal, 1 Februari 1990,

(8)

dihukum, yaitu karena ”mereka tidak mau mene-rima kasih akan kebenaran”. (2 Tes. 2:3, 8-10) Kita sebaiknya merenung, ’Seberapa dalam saya mengasihi kebenaran? Apakah pengertian saya su-dah sesuai dengan penjelasan terbaru dalam ma-jalah ini dan publikasi lainnya?’

BIJAKLAH MEMILIH TEMAN

7 Memang, bahaya yang dihadapi orang

Kris-ten bukan hanya dari orang murtad dan ajar-annya. Paulus menulis kepada Timotius bahwa ”cinta akan uang adalah akar segala macam per-kara yang mencelakakan”. Sang rasul menunjuk-kan bahwa karena ”memupuk cinta ini beberapa

orang telah disesatkan dari iman dan menikam

diri mereka dengan banyak kesakitan”. (1 Tim. 6:10) Selain itu, ”perbuatan daging” juga harus selalu diwaspadai.—Gal. 5:19-21.

7, 8. (a) Bahaya apa saja yang harus dihadapi orang Kristen abad pertama? (b) Apa yang sangat berbahaya bagi orang Kris-ten sejati dewasa ini?

(9)

8 Paulus dengan tegas memperingatkan sidang

Tesalonika tentang seriusnya ancaman dari orang-orang yang ia sebut ”rasul-rasul palsu”. Mereka ”membicarakan perkara-perkara yang be-lat-belit untuk menjauhkan murid-murid agar mengikuti mereka”. (2 Kor. 11:4, 13; Kis. 20:30) Belakangan, Yesus memuji sidang Efesus ka-rena mereka ”tidak dapat bersabar terhadap orang-orang jahat”. Sidang Efesus ”menguji” orang-orang yang sebenarnya adalah rasul pal-su, pembohong. (Pny. 2:2) Perhatikan bahwa di suratnya yang kedua kepada sidang Tesaloni-ka, Paulus menasihati, ”Kami memberimu perin-tah, saudara-saudara, dengan nama Tuan Yesus Kristus, untuk menarik diri dari setiap saudara yang berjalan dengan tidak tertib.” Lalu, ia se-cara spesifik menyebutkan orang-orang Kristen yang ”tidak mau bekerja”. (2 Tes. 3:6, 10) Ka-lau orang-orang seperti itu dianggap tidak tertib

(10)

dan harus dijauhi, terlebih lagi orang yang cende-rung murtad! Ya, pada masa itu, pergaulan akrab dengan orang-orang seperti itu sangat berbaha-ya dan harus dihindari. Begitu juga dewasa ini. —Ams. 13:20.

9 Kesengsaraan besar dan akhir dari dunia yang

fasik ini sudah sangat dekat. Maka, semua per-ingatan terilham pada abad pertama itu menja-di semakin penting bagi kita. Kita pasti tidak mau ’melalaikan tujuan’ dari kebaikan hati Yehu-wa dan kehilangan kehidupan kekal yang dijanji-kan, di surga atau di bumi. (2 Kor. 6:1) Kita harus sangat berhati-hati seandainya di perhim-punan ada orang yang mencoba mengajak kita berdiskusi tentang pendapat pribadi yang meragu-kan atau mengkritik para penatua dan saudara-saudara lain.—2 Tes. 3:13-15.

9. Mengapa kita harus berhati-hati kalau ada yang mulai mem-bicarakan pendapat pribadi yang meragukan atau suka meng-kritik?

(11)

’BERPEGANGLAH PADA AJARAN TURUN-TEMURUN’

10 Paulus mendesak saudara-saudaranya di

Te-salonika untuk ’berdiri teguh’ dan berpegang

pada apa yang telah mereka pelajari. (Baca 2

Te-salonika 2:15.) Apa yang dimaksud dengan

”ajar-an turun-temurun” itu? Tentu, itu buk”ajar-anlah tra-disi yang dianut agama palsu dan yang dianggap sama pentingnya seperti ajaran Alkitab. Sebalik-nya, yang Paulus maksud adalah ajaran Yesus dan tulisan terilham sang rasul dan rekan-rekannya, yang kini menjadi bagian dari Alkitab. Paulus me-muji saudara-saudaranya di sidang Korintus, ”Da-lam segala perkara kamu memikirkan aku dan kamu memegang erat ajaran turun-temurun itu sebagaimana yang telah kuteruskan kepadamu.” (1 Kor. 11:2) Ajaran itu berasal dari sumber yang dapat diandalkan sehingga dapat dipercaya.

10. Orang Kristen di Tesalonika didesak untuk berpaut pada ajaran turun-temurun apa?

(12)

11 Dalam suratnya kepada orang Ibrani, Paulus

menyebutkan bagaimana seorang Kristen dapat

kehilangan iman dan tidak berdiri teguh. (Baca

Ibrani 2:1; 3:12.) Yang pertama adalah

”ha-nyut”, seperti perahu yang tanpa disadari sema-kin jauh dari tepi sungai karena terbawa arus. Yang kedua adalah ”menjauh”, seperti seseorang yang sengaja mendorong perahunya menjauhi tepi sungai. Kedua hal itu memperlihatkan apa yang dapat terjadi jika seseorang mau ditipu dan ti-dak berupaya memperkuat keyakinannya pada kebenaran.

12 Itulah yang mungkin terjadi pada

bebera-pa orang di Tesalonika. Bagaimana dengan kita? Ada banyak kegiatan yang memboroskan wak-tu. Pikirkan berapa banyak waktu yang dihabis-kan untuk membaca dan menjawab pesan

elek-11. Bagaimana seseorang bisa kehilangan iman?

12. Kegiatan apa saja yang dapat merusak persahabatan kita de-ngan Yehuwa?

(13)

tronik melalui jejaring sosial, menggeluti hobi, mengikuti berita olah raga terkini. Semua ke-giatan ini dapat menyimpangkan orang Kristen dan melemahkan semangatnya. Akibatnya? Doa yang khusyuk, pelajaran Alkitab, perhimpunan, dan pengabaran bisa terbengkalai. Apa yang da-pat kita lakukan agar ’pikiran kita tidak ceda-pat terguncangkan’?

CARANYA AGAR TIDAK TERGUNCANG

13 Kita harus selalu ingat bahwa akhir dunia

Setan sudah dekat, dan sangatlah berbahaya un-tuk bergaul dengan orang-orang yang tidak mau mengakui bahwa inilah ”hari-hari terakhir”. Ra-sul Petrus menulis tentang masa ini, ”Akan da-tang pengejek-pengejek dengan ejekan mereka; mereka bertindak menurut keinginan mereka sen-diri dan mengatakan, ’Mana kehadirannya yang

13. S eperti dinubuatkan, bagaimana sikap banyak orang? Bagai-mana caranya agar iman kita tetap kuat?

(14)

dijanjikan itu? Dari saat bapak-bapak leluhur kami tertidur dalam kematian, segala sesuatu te-rus berlangsung tepat seperti sejak awal pencipta-an.’ ” (2 Ptr. 3:3, 4) Kita akan tetap ingat bahwa kita hidup di ”hari-hari terakhir” dengan memba-ca Firman Allah setiap hari dan rajin mempela-jarinya. Kemurtadan yang dinubuatkan itu sudah lama muncul dan terus ada hingga kini. ”Manu-sia pelanggar hukum” masih ada dan terus me-nentang hamba-hamba Allah. Karena itu, kita ti-dak boleh lupa bahwa hari Yehuwa sudah dekat. —Zef. 1:7.

14 Pengalaman membuktikan bahwa cara

am-puh agar kita bisa tetap waspada dan ’pikiran kita tidak terguncangkan’ adalah dengan rajin menga-bar. Kristus Yesus sebagai Kepala sidang Kristen memerintahkan para pengikutnya untuk mem-buat murid dan mengajar mereka menjalankan ajarannya. Perintah itu sebenarnya adalah nasihat

(15)

yang akan melindungi para pengikutnya. (Mat. 28:19, 20) Untuk menaatinya, kita harus berse-mangat dalam pekerjaan pengabaran. Menurut Saudara, apakah rekan-rekan kita di Tesalonika akan mengabar dan mengajar secara asal-asalan, menganggapnya kewajiban belaka? Ingatlah kata-kata Paulus kepada mereka, ”Jangan padamkan api roh itu. Jangan menghina perkataan nubuat.” (1 Tes. 5:19, 20) Nubuat yang kita pelajari dan ceritakan kepada orang lain sungguh luar biasa!

15 Kita tentu ingin membantu keluarga kita

se-makin terampil dalam dinas lapangan. Satu cara yang sering dilakukan adalah dengan

mengguna-kan sebagian dari ibadat keluarga untuk

memba-has pelayanan. Misalnya, cara mengadakan kun-jungan kembali: Apa yang akan mereka bicarakan ketika berkunjung lagi? Topik apa saja yang akan membuat penghuni rumah ingin belajar lebih

15. Hal-hal bagus apa yang bisa kita bahas dalam ibadat ke-luarga?

(16)

banyak? Kapan waktu yang paling tepat untuk

berkunjung? Banyak saudara juga menyisihkan

waktu selama ibadat keluarga untuk mempersiap-kan bahan perhimpunan agar mereka bisa mem-berikan komentar. Dengan memmem-berikan komen-tar, iman Saudara akan diperkuat dan ’pikiran Saudara tidak cepat terguncangkan’. (Mz. 35:18) Ya, ibadat keluarga akan melindungi kita sehing-ga tidak ragu atau menebak-nebak sesuatu yang tidak dijelaskan dalam Alkitab.

16 Yehuwa telah membantu umat-Nya makin

memahami nubuat Alkitab. Jika kita merenung-kan hal itu, kita bisa yakin bahwa berkat di masa depan akan sangat menakjubkan. Kaum terurap memiliki harapan untuk memerintah bersama Kristus di surga. Hal itu tentu mendorong mere-ka untuk menjaga pikiran meremere-ka tetap teguh! Kata-kata Paulus kepada orang Tesalonika

berla-16. Apa yang mendorong kaum terurap untuk menjaga pikiran mereka tetap teguh?

(17)

ku atas mereka, ”Kami wajib untuk selalu bersyu-kur kepada Allah bagimu, saudara-saudara yang Yehuwa kasihi, karena Allah memilih kamu . . . dengan menyucikan kamu dengan roh dan mela-lui imanmu akan kebenaran.”—2 Tes. 2:13.

17 Mereka yang menantikan kehidupan abadi di

bumi juga harus berjuang agar ’pikiran mereka ti-dak cepat terguncangkan’. Jika Saudara berharap untuk hidup di bumi, camkanlah anjuran penga-sih yang Paulus tulis kepada rekan-rekan

terurap-nya di Tesalonika. (Baca 2 Tesalonika 3:1-5.)

Kita hendaknya sangat menghargai kata-kata itu. Ya, dua surat kepada sidang Tesalonika memper-ingatkan kita agar tidak menebak-nebak sesuatu yang tidak dijelaskan dalam Alkitab atau memer-cayai gagasan yang meragukan. Karena akhir itu sudah sangat dekat, kita sangat menghargai se-mua peringatan itu.

17. Kata-kata mana di 2 Tesalonika 3:1-5 yang membesarkan hati S audara?

(18)

ORANG mau berkorban demi apa yang mereka anggap penting. Orang tua mengorbankan wak-tu, uang, dan tenaga demi anak-anak mereka. Para atlet muda yang ingin mewakili negara me-reka di Olimpiade berlatih keras selama ber-jam-jam setiap hari, sementara teman mereka bermain dan bersenang-senang. Yesus juga ber-korban demi apa yang penting baginya. Ia tidak

1. Pengorbanan apa saja yang dibuat banyak orang? Apa alasan-nya?

Maukah Saudara B erkorban

Demi Kerajaan?

”Allah mengasihi pemberi yang bersukacita.”

—2 KOR. 9:7.

AYAT-AYAT UNTUK DIRENUNGKAN

Mengenai korban yang Saudara berikan demi Kerajaan, prinsip apa yang Saudara temukan di ayat-ayat ini? 1 Tawarikh 29:9

1 Korintus 16:1, 2 2 Korintus 8:12

(19)

mengejar kemewahan dan tidak berkeluarga, ka-rena ia ingin menggunakan seluruh tenaganya untuk mendukung Kerajaan Allah. (Mat. 4:17; Luk. 9:58) Para pengikutnya juga mengorbankan banyak hal untuk mendukung Kerajaan Allah sepenuhnya, karena itulah hal terpenting dalam hidup mereka. (Mat. 4:18-22; 19:27) Jadi, kita hendaknya merenung, ’Apa yang penting dalam hidup saya?’

2 Ada korban-korban tertentu yang wajib

dibe-rikan oleh semua orang Kristen. Tanpa itu, kita tidak bisa memperkuat dan menjaga hubungan baik kita dengan Yehuwa. Korban itu antara lain waktu dan tenaga yang kita khususkan untuk berdoa, membaca Alkitab, mengadakan ibadat

keluarga, berhimpun, dan mengabar.1 (Yos. 1:8;

1 Lihat artikel ”Berikan Korban Sepenuh Jiwa kepada

Yehu-wa” di Menara Pengawal 15 Januari 2012, halaman 21-25.

2. (a) Korban apa saja yang wajib diberikan oleh semua orang Kristen? (b) Korban tambahan apa yang bisa diberikan oleh be-berapa orang?

(20)

Mat. 28:19, 20; Ibr. 10:24, 25) Sebagai hasil dari upaya kita dan berkat Yehuwa, pekerjaan pe-ngabaran berkembang pesat. Banyak orang te-rus berduyun-duyun pergi ke ”gunung rumah Ye-huwa”. (Yes. 2:2) Untuk mendukung Kerajaan, banyak yang membuat pengorbanan tambahan untuk melayani di Betel, membantu pembangun-an Balai Kerajapembangun-an dpembangun-an Balai Kebaktipembangun-an, meng-organisasi kebaktian, atau memberikan bantu-an kembantu-anusiabantu-an setelah bencbantu-ana alam. Korbbantu-an tambahan ini bukan syarat untuk mendapatkan hidup kekal tapi sangat penting untuk mendu-kung kepentingan Kerajaan.

3 Kinilah saatnya untuk berbuat semaksimal

mungkin demi Kerajaan. Dan, alangkah senang-nya melihat begitu basenang-nyak orang rela berkorban

demi Yehuwa! (Baca Mazmur 54:6.) Kita pun

akan sangat bersukacita jika kita meniru kerelaan

3. (a) Apa manfaatnya jika kita berkorban demi Kerajaan? (b) Pertanyaan apa saja yang hendaknya kita pikirkan?

(21)

mereka sambil menantikan datangnya Kerajaan Allah. (Ul. 16:15; Kis. 20:35) Kita semua hen-daknya memeriksa diri dengan cermat. Apakah kita bisa berkorban lebih banyak demi Kerajaan? Bagaimana kita menggunakan waktu, uang, te-naga, dan kesanggupan kita? Sewaktu membuat pengorbanan, apa yang tidak boleh terabaikan? Mari kita bahas contoh-contoh korban sukarela yang bisa kita tiru agar kita makin bersukacita.

KORBAN-KORBAN DI ISRAEL KUNO

4 Orang Israel zaman dulu harus memberikan

korban agar dosa mereka diampuni. Korban-kor-ban dibutuhkan untuk mendapat perkenan Ye-huwa. Ada yang sifatnya wajib, ada pula yang sukarela. (Im. 23:37, 38) Persembahan bakaran yang utuh bisa menjadi persembahan sukarela, atau pemberian, kepada Yehuwa. Salah satu

4. Dengan mempersembahkan korban, manfaat apa yang diper-oleh orang Israel?

(22)

contohnya adalah korban yang diberikan kepada Yehuwa ketika bait Salomo ditahbiskan.—2 Taw. 7:4-6.

5 Yehuwa itu pengasih, Ia memahami bahwa

kemampuan orang untuk memberi tidaklah sama. Maka, Ia hanya meminta apa yang mampu me-reka berikan. Hukum Yehuwa menetapkan bah-wa darah binatang harus dicurahkan, karena itu adalah ”bayangan dari perkara-perkara baik yang akan datang” melalui Putra-Nya, Yesus. (Ibr. 10: 1-4) Tapi, Yehuwa tidak kaku. Misalnya, Allah mau menerima persembahan burung tekukur jika seseorang tidak mampu memberikan persembah-an berupa ternak. Jadi, orpersembah-ang miskin pun bisa memberikan korban dengan sukacita. (Im. 1:3, 10, 14; 5:7) Binatang yang dikorbankan bisa ber-beda-beda, tapi ada dua hal yang dituntut dari orang yang mempersembahkan korban sukarela.

5. Apa yang Yehuwa tetapkan bagi orang-orang yang kurang mampu?

(23)

6 Pertama, orang itu harus memberikan yang

terbaik. Yehuwa memberi tahu bangsa itu bahwa Ia hanya mau menerima korban binatang yang tidak bercacat. (Im. 22:18-20) Kedua, si pem-beri korban harus tahir dan tidak bercela. Jika orang itu dalam keadaan najis, ia harus membe-rikan persembahan dosa atau persembahan ke-salahan untuk mendapat perkenan Yehuwa lagi. Setelah itu, barulah Yehuwa mau menerima per-sembahan sukarelanya. (Im. 5:5, 6, 15) Ini hal yang serius. Menurut ketetapan Yehuwa, orang yang dalam keadaan najis ikut makan dari kor-ban persekutuan, termasuk korkor-ban sukarela, ha-rus dimusnahkan dari antara umat Allah. (Im. 7: 20, 21) Namun, jika si pemberi korban itu tahir dan korbannya tidak bercacat, ia bisa bersukacita

dan merasa puas.—Baca 1 Tawarikh 29:9.

6. Apa yang dituntut dari setiap orang yang ingin memberikan korban? Mengapa persyaratan itu wajib ditaati?

(24)

MEMBERIKAN KORBAN DEWASA INI

7 Dewasa ini, banyak yang rela bekerja keras

melayani Yehuwa, dan Ia senang dengan hal ini. Bekerja demi saudara-saudara kita mendatangkan sukacita. Seorang saudara yang ikut membangun Balai Kerajaan dan membantu para korban ben-cana alam menceritakan bahwa kepuasan yang ia rasakan sulit untuk dilukiskan. Ia mengatakan, ”Melihat kebahagiaan dan rasa syukur sauda-ra-saudari ketika masuk ke Balai Kerajaan yang baru, atau sewaktu mereka menerima bantuan se-telah bencana alam, semua rasa capek langsung hilang.”

8 Organisasi Yehuwa zaman sekarang selalu

memikirkan apa yang bisa dilakukan untuk men-dukung Kerajaan. Pada tahun 1904, Saudara C.T. Russell menulis bahwa kita semua harus

7, 8. (a) Apa yang dinikmati banyak orang karena berkorban demi Kerajaan? (b) Sumber daya apa yang kita miliki?

(25)

berupaya menggunakan sebaik-baiknya waktu, pengaruh, uang, dan apa pun yang kita miliki demi kemuliaan Yehuwa. Untuk berkorban demi Yehuwa, memang ada yang harus direlakan, tapi kita akan menuai banyak berkat. (2 Sam. 24:21-24) Dapatkah kita menggunakan sumber daya kita dengan lebih baik?

9 Waktu kita. Banyak waktu dan upaya

di-butuhkan untuk menerjemahkan dan mencetak publikasi kita, membangun tempat ibadat, meng-organisasi kebaktian, memberikan bantuan kepa-da korban bencana, kepa-dan mengurus banyak ke-giatan penting lainnya. Kita hanya punya waktu 24 jam sehari, tapi Yesus memberikan prinsip un-tuk menggunakan waktu dengan bijak. Sewaktu mengutus murid-muridnya mengabar, Yesus ber-pesan agar mereka tidak ”memeluk siapa pun

9. Mengenai penggunaan waktu, prinsip apa di Lukas 10:2-4 yang dapat kita terapkan?

(26)

pada waktu memberi salam di sepanjang jalan”. (Luk. 10:2-4) Mengapa? Seorang pakar Alkitab mengatakan, ”Sewaktu memberi salam, orang Ti-mur tidak sekadar membungkukkan badan atau mengulurkan tangan, seperti halnya kita, te-tapi mereka melakukannya dengan berkali-kali memeluk, membungkuk, dan bahkan bersujud di tanah. Ini semua membutuhkan banyak waktu.” Yesus bukannya mengajar para murid untuk ber-sikap tidak sopan. Tapi, mereka diingatkan bahwa waktu mereka terbatas dan itu perlu dimanfaat-kan sebaik-baiknya untuk hal-hal yang lebih pen-ting. (Ef. 5:16) Dapatkah kita menerapkan prin-sip ini agar kita punya lebih banyak waktu untuk ikut bekerja demi Kerajaan?

10 Uang kita. Banyak dana dibutuhkan untuk

mendukung pekerjaan Kerajaan. Setiap tahun,

10, 11. (a) Sumbangan kita untuk pekerjaan sedunia digunakan untuk apa saja? (b) Prinsip apa di 1 Korintus 16:1, 2 yang dapat kita terapkan?

(27)

ratusan miliar rupiah dikeluarkan untuk keperlu-an pengawas keliling, perintis istimewa, dkeperlu-an utus-an injil. Sejak tahun 1999, lebih dari 24.500 Ba-lai Kerajaan telah dibangun di negeri-negeri yang sumber dayanya terbatas. Tapi, masih dibutuhkan hampir 6.400 Balai Kerajaan. Setiap bulan,

kira-kira 100 juta majalah Menara Pengawal dan

Se-darlah! dicetak. Semua ini dibiayai oleh

sum-bangan sukarela Saudara.

11 Di bawah ilham, rasul Paulus

memberi-kan prinsip yang bisa diikuti sewaktu kita ingin

menyumbang. (Baca 1 Korintus 16:1, 2.) Ia

menganjurkan saudara-saudara di Korintus un-tuk tidak menunggu hingga akhir pekan unun-tuk menentukan berapa yang mampu mereka sum-bangkan. Namun, mereka sebaiknya menyisih-kan dana sejak awal pemenyisih-kan. Dewasa ini, sauda-ra-saudari juga merencanakan sebelumnya berapa yang dapat mereka sumbangkan, sesuai dengan

(28)

keadaan mereka. (Luk. 21:1-4; Kis. 4:32-35) Ye-huwa sangat menghargai kemurahan hati seperti itu.

12 Tenaga dan keterampilan kita. Yehuwa

mendukung upaya kita untuk menggunakan te-naga dan keterampilan kita demi Kerajaan. Ia berjanji akan memberikan kekuatan sewaktu kita lelah. (Yes. 40:29-31) Apakah kita merasa tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung pekerjaan Kerajaan? Atau, apakah kita merasa orang lain lebih cakap? Ingatlah, Ye-huwa dapat meningkatkan keterampilan alami se-seorang, persis seperti yang Ia lakukan kepada Bezalel dan Oholiab.—Kel. 31:1-6; lihat gambar di bagian awal dalam edisi standar.

13 Yehuwa menganjurkan kita untuk

membe-rikan yang terbaik dan tidak menahan diri.

12, 13. Mengapa beberapa orang menahan diri? Bantuan apa yang akan Yehuwa berikan?

(29)

(Ams. 3:27) Sewaktu bait dibangun kembali, orang Yahudi di Yerusalem tersimpangkan dan tidak lagi menomorsatukan pekerjaan Yehuwa. Maka, Yehuwa menasihati mereka untuk memi-kirkan dengan serius apa yang telah mereka la-kukan untuk pekerjaan pembangunan. (Hag. 1: 2-5) Kita pun sebaiknya merenungkan apakah di hari-hari terakhir ini prioritas kita sejalan dengan prioritas Yehuwa. Dapatkah kita ’mempertim-bangkan jalan-jalan kita’ agar dapat lebih mendu-kung pekerjaan Kerajaan?

MEMBERI SESUAI DENGAN KEMAMPUAN

14 Banyak orang tinggal di negeri yang miskin

dan penuh kesengsaraan. Organisasi kita berupa-ya membantu saudara-saudara berupa-yang tinggal di ne-geri-negeri seperti itu. (2 Kor. 8:14) Namun, me-reka yang kurang mampu pun menghargai hak

14, 15. (a) Bagaimana perasaan S audara setelah membaca te-ladan rekan kita yang kurang mampu? (b) Apa hendaknya ke-inginan kita?

(30)

istimewa untuk memberi. Yehuwa tentu senang melihat orang miskin yang tergerak untuk mem-beri dengan bersukacita.—2 Kor. 9:7.

15 Di salah satu negeri yang sangat miskin di

Afrika, beberapa saudara menyisihkan sebagi-an dari kebun mereka. Usebagi-ang penjualsebagi-an dari apa yang mereka tanam di sana disumbangkan untuk mendukung pekerjaan Kerajaan. Di negeri yang sama, saudara-saudari ingin sekali membantu proyek pembangunan Balai Kerajaan yang sangat mereka butuhkan. Tapi, proyek itu dijadwalkan persis selama musim tanam. Karena sudah berte-kad untuk membantu, mereka bekerja di proyek selama siang hari dan sorenya mereka menanami ladang mereka. Sungguh bagus semangat rela berkorban mereka! Kita jadi teringat akan sauda-ra-saudara di Makedonia abad pertama. Meski berada dalam ’kemiskinan yang parah’, mereka meminta dengan sangat agar boleh ikut

(31)

menyum-bang. (2 Kor. 8:1-4) Mari kita masing-masing juga ’memberi sesuai dengan berkat yang

diberi-kan Yehuwa’.—Baca Ulangan 16:17.

16 Tapi, ada yang perlu kita ingat. Kita harus

menjaga keseimbangan agar tanggung jawab uta-ma kita sehubungan dengan keluarga dan ibadat kepada Yehuwa tidak terabaikan. Seperti bangsa Israel dulu, kita tentu ingin korban sukarela kita diterima Allah. Allah tidak akan senang kalau kita melalaikan kesejahteraan rohani dan jasmani keluarga demi membantu orang lain. Itu sama saja dengan memberikan apa yang tidak kita

mi-liki. (Baca 2 Korintus 8:12.) Selain itu, kita

ha-rus menjaga kerohanian kita sendiri. (1 Kor. 9: 26, 27) Namun, yakinlah bahwa kalau kita hi-dup sesuai dengan Alkitab, korban kita ”khusus-nya diperkenan” Yehuwa dan kita akan sangat bahagia.

16. Apa yang dapat kita lakukan agar Yehuwa senang dengan korban kita?

(32)

KORBAN KITA SANGAT BERHARGA

17 Banyak saudara-saudari kita ’mencurahkan

diri seperti persembahan minuman’ dengan beker-ja keras mendukung Kerabeker-jaan. (Flp. 2:17) Kita sa-ngat menghargai orang-orang yang menunjukkan semangat memberi seperti itu. Dan, jangan lu-pakan istri serta anak-anak dari saudara-saudara yang menjalankan kepemimpinan dalam pekerja-an Kerajapekerja-an. Mereka juga patut dipuji karena ke-murahan hati dan pengorbanan mereka.

18 Untuk mendukung pekerjaan Kerajaan

dibu-tuhkan banyak upaya. Mari kita pikirkan dan ba-wakan dalam doa bagaimana kita bisa berperan-serta sebanyak mungkin. Yakinlah bahwa Saudara akan menerima banyak berkat sekarang, dan lebih banyak lagi ”dalam sistem yang akan datang”. —Mrk. 10:28-30.

17, 18. Bagaimana perasaan kita terhadap semua yang berkor-ban demi Kerajaan? Apa yang perlu kita semua pikirkan?

Kunjungiwww.jw.org/id atau pindai kode

5

Referensi

Dokumen terkait

Jaringannya tidak mempunyai kemampuan untuk mengoreksi kesalahan, maka Frame Relay tergantung pada protokol-protokol pada lapisan yang lebih tinggi di dalam

Penelitian ini bertujuan Meningkatkan Motivasi Belajar Tematik Tema Peristiwa Standar Kompetensi Bahasa Indonesia melalui Belajar Kelompok pada Siswa Kelas I SD Negeri

Jadi nilai ekonomi kayu bakar keseluruhan yang dimanfaatkan Desa Kuta rayat selama satu tahun dari 30 jumlah responden yang menggunakan kayu bakar adalah

Pemberi seminar diberikan waktu dua puluh lima menit untuk presentasi seminar, dua puluh menit berikutnya untuk diskusi dan tanya jawab. Lia Amalia

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 sebesar 5,07 persen didukung oleh pertumbuhan seluruh komponen, yaitu Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah

Sesuai dengan ketentuan Pasal 9 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Badan Pelayanan Umum yang menentukan

Ketika berada dalam kondisi antara mendapat fitnah dan pujian, kita harus mengenal dengan jelas bahwa azas Tzu Chi adalah semangat “cinta kasih universal”,

Penelitian ini menghasilkan sebuah rancangan aplikasi data warehouse yang mengintegrasikan data demografi penduduk, data anggaran, data potensi dan data usulan