• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Semua kemungkinan yang terjadi pada suatu percobaan disebut sebagai Ruang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI. Semua kemungkinan yang terjadi pada suatu percobaan disebut sebagai Ruang"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

6

LANDASAN TEORI 2.1 Peubah Acak

Definisi 1 (Ruang Sampel)

Semua kemungkinan yang terjadi pada suatu percobaan disebut sebagai Ruang Sampel dan dinyatakan dengan .

(Ross, 2009:1) Definisi 2 (Kejadian)

Elemen yang berada di dalam ruang lingkup yang dinotasikan dengan disebut Kejadian

(Ross, 2009:2) Definisi 3 (Peluang)

Untuk setiap kejadian dari ruang sampel , kita asumsikan ada sebuah angka yang didefinisikan dan memenuhi 2 kondisi diantaranya :

1.

2.

Sehingga adalah peluang dari kejadian

(Ross, 2009:4) Definisi 4 (Peubah Acak)

Nilai real dari sebuah fungsi yang didefinisikan di dalam ruang sampel disebut Peubah Acak. Diasumsikan sebuah percobaan yang mempunyai ruang sampel . Sebuah fungsi yang terdefinisi pada yang memetakan setiap unsur yang merupakan elemen ke satu dan hanya satu bilangan real, yaitu

(2)

Ruang dari adalah himpunan bagian bilangan real

Peubah acak dinotasikan dengan huruf kapital dan nilai dari peubah acak dinotasikan dengan huruf kecil.

(Ross, 2009:21) (Hogg, Mckean, Craig, 2012:33)

2.2 Momen, Nilai Harapan, dan Ragam Definisi Integral

Menurut Strang(1991), diberikan sebuah fungsi f(x) dimana fungsi tersebut kontinu dalam interval [a,b], jika interval tersebut dibagi menjadi n subinterval dengan lebar dan di dalam setiap interval dipilih sebuah titik . Maka definisi dari integral dari a ke b adalah

Menurut Wirodikromo(2007), Integral Parsial adalah salah satu cara untuk menyelesaikan Integral Perkalian.

Misalkan diketahui fungsi u = u(x) dan fungsi v = v(x). Hasil kali kedua fungsi tersebut adalah y = uv. Berdasarkan aturan diferensiasi, y’ = u’v + v’u sehingga dy = v du + u dv

(3)

Definisi 5 (Fungsi Peluang / Distribusi Peluang (Fungsi Massa Peluang)) Diasumsikan ada peubah acak diskrit , maka adalah fungsi massa peluang dengan syarat sebagai berikut :

1.

2.

3.

(Hogg, Mckean, Craig, 2012:33) Definisi 6 (Fungsi Kepekatan Peluang)

Jika merupakan peubah acak kontinu, maka adalah Fungsi Kepekatan Peluang dengan syarat sebagai berikut :

1.

2.

3.

Fungsi kepekatan peluang dinotasikan dengan Persamaan di atas menyatakan bahwa peluang berada pada daerah dapat diperoleh dengan cara mengintegralkan .

(Hogg, Mckean, Craig, 2012:36)

Definisi 7 (Nilai Harapan / Ekspektasi) Diasumsikan adalah sebuah peubah acak.

(4)

Jika merupakan peubah acak kontinu dengan fungsi kepekatan peluang f(x) maka ekspektasi dari adalah,

Sebagai contoh apabila ada sebuah fungsi maka nilai E[X] adalah

Jika merupakan peubah acak diskrit dengan fungsi kerapatan peluang p(x) maka ekspektasi dari adalah,

(Hogg, Mckean, Craig, 2012:53) disebut juga dengan mean(rata-rata = ) dari . Jadi, . Rata-rata ini adalah momen pertama(mendekati 0) dari peubah acak. Momen kedua

adalah variansi/ragam yang dinyatakan dengan

(5)

Definisi 8 (Ekspektasi Bersyarat)

Ekspektasi bersyarat dinotasikan sebagai yang mempunyai sifat

Jika dan adalah peubah acak diskrit maka peluang bersyarat dari kerapatan peluang dengan syarat adalah,

Jika X adalah independen dari Y maka,

Sehingga adalah,

(Ross, 2009:91) Jika dan peubah acak kontinu yang mempunyai kepekatan peluang gabungan maka peluang bersyarat dari kepekatan peluang dengan syarat

adalah,

(6)

Sehingga adalah,

(Ross, 2009:96) Definisi 9 (Fungsi Pembangkit Momen)

Misalkan adalah sebuah peubah acak yang mempunyai beberapa nilai , nilai harapan (Ekspektasi) dari ada untuk . Fungsi pembangkit momen dari didefinisikan sebagai,

(Hogg, Mckean, Craig, 2012:60)

2.3 Distribusi Normal

Definisi 10 (Distribusi Normal)

Misalkan sebuah peubah acak mempunyai distribusi normal jika fungsi kepekatan peluangnya adalah,

Parameter dan adalah nilai mean dan ragam dari , biasanya ditulis bahwa

mempunyai distribusi .

(Hogg, Mckean, Craig, 2012:162) Definisi 11 (Peubah Acak Normal Standar)

(7)

dan mempunyai distribusi normal . disebut sebagai peubah acak normal standar dan disebut sebagai fungsi kepekatan peluang standar normal. Fungsi pembangkit momen dari peubah acak adalah,

Misalkan dan menggunakan fungsi pembangkit momen dari maka akan didapat,

untuk .

Dengan melihat hubungan antara dan maka dapat disimpulkan bahwa mempunyai distribusi jika dan hanya jika mempunyai distribusi . Fungsi kepekatan kumulatif dari peubah acak normal standar dari dapat didefinisikan sebagai,

dimana .

(Hogg, Mckean, Craig, 2012:162-163)

2.4 Proses Stokastik

Definisi 12 (Proses Stokastik)

Sebuah proses stokastik adalah himpunan dari peubah acak. Maka setiap adalah peubah acak dimana mengintepretasikan waktu dan sebagai state (keadaan) dari proses pada waktu . Himpunan adalah

(8)

himpunan indeks dari sebuah proses. Jika adalah suatu interval maka proses stokastik tersebut disebut sebagai proses stokastik waktu kontinu.

(Ross, 2009:77) Definisi 13 (Inkremen Stasioner)

Sebuah proses stokastik dengan waktu kontinu disebut memiliki inkremen stasioner jika sebaran dari perubahan nilai pada sembarang interval waktu hanya bergantung pada panjang dari interval waktu.

Dengan kata lain, sebuah proses stokastik memiliki inkremen stasioner jika

perubahan nilai pada interval , yaitu ,

mempunyai perubahan nilai yang sama pada interval untuk setiap

dan .

(Ross, 2009:250) Definisi 14 (Inkremen Independen)

Suatu proses stokastik dengan waktu kontinu disebut memiliki

inkremen bebas jika untuk semua , peubah acak

adalah bebas.

Dengan kata lain, suatu proses stokastik dengan waktu kontinu disebut memiliki inkremen bebas jika proses berubahnya nilai pada interval waktu yang tidak tumpang tindih (tidak overlap) adalah bebas.

(Ross, 2009:250)

2.5 Proses Wiener

(9)

Sebuah proses stokastik disebut sebagai Brownian Motion Process jika :

1.

2. memiliki inkremen stationer dan independen

3. Untuk setiap berdistribusi normal dengan nilai harapan = 0 dan ragam .

Biasanya Brownian Motion Process juga dikenal dengan proses Wiener. Dimana proses Wiener adalah salah satu proses stokastik yang dapat diaplikasikan pada teori probabilitas.

(Ross, 2009:524) Jika diasumsikan ada sebuah kasus dimana harga asset mengikuti Brwonian Motion Process di dalam rentang waktu tertentu maka harga asset ada waktu adalah,

(Lin , 2009:99)

2.6 Martingales

Definisi 16 (Martingales)

Martingales adalah proses stokastik dimana nilai perubahan rata-ratanya 0. Martingales mempunyai sifat dimana nilai harapan pada waktu yang akan datang sama dengan nilainya saat ini.

(Hull, 2011:635) Definisi 17 (Equivalent Martingales Measure)

(10)

Sebuah vektor peluang disebut sebagai Equivalent Martingales Measure jika tidak terdapat kesempatan untuk melakukan arbitrase sehingga sifat dari martingales berlaku untuk beberapa pilihan untuk risiko harga pasar. Equivalent Martingales Measure juga disebut dengan risk neutral measure.

(Hull, 2011:636)

2.7 Complete Market

Menurut Martin Haugh (2005), complete market mempunyai sekuritas yang penuh bagi pemegang aset sehingga tidak memungkinkan adanya keuntungan bagi arbitase. Karena jenis market ini memungkinkan untuk memiliki sekuritas yang penuh maka equivalent martingale measure pada complete market mempunyai nilai yang unik.

2.8 Deret MacLaurin

Deret Taylor dinotasikan sebagai berikut

Jika a = 0 maka deret di atas disebut deret Mac Laurin dimana deret Maclaurin untuk adalah

(Ward, 2011:79)

2.9 Opsi

(11)

Salah satu instrumen finansial yang nilainya bergantung kepada nilai dari aset lainnya. Aset ini kemudian disebut sebagai aset dasar yang nilainya yang menentukan harga dari derivatif ini sendiri pada saat diperjualbelikan. Sebagai contoh, opsi saham adalah derivatif yang nilainya bergantung pada nilai dari saham tersebut.

(Hull, 2009:1)

Definisi 19 (Opsi)

Opsi adalah sebuah kontrak yang memberikan pemegang opsi hak, dan bukan kewajiban untuk memperjualbelikam suatu aset dasar dengan harga tertentu dan dengan waktu tertentu.

(Elliot, 2005:6) Ada 2 tipe opsi yaitu :

1. Opsi call dimana pemegang opsi mempunyai hak untuk membeli aset dasar dalam rentang waktu yang telah ditentukan sebelumnya dengan harga yang sudah disepakati.

2. Opsi buy dimana pemegang opsi mempunyai hak untuk menjual aset dasar dalam rentang waktu tertentu yang telah ditentukan sebelumnya dengan harga yang sudah disepakati.

Beberapa istilah yang harus dipahami adalah

1. Exercise Price / Strike Price adalah harga yang sudah disepakati dalam kontrak.

2. Expiration Date / Maturity adalah waktu yang telah ditentukan dalam kontrak.

(12)

1. Opsi Amerika yaitu opsi yang dapat di exercise kapan saja hingga maturity date berakhir.

2. Opsi Eropa dimana opsi hanya dapat diexercise pada saat maturity date. (Hull, 2009:6) Definisi 20 (Payoff)

Menurut Hull (2009), di dalam setiap transaksi opsi ada 2 kelompok yang terlibat, pembeli(writer) dan penjual. Dalam opsi call Eropa dengan harga aset dengan strike price K dan dengan waktu , maka fungsi payoff adalah jika dan 0 untuk lainnya. Atau dengan kata lain, jika harga dari aset dasar lebih tinggi daripada harga kesepakatan maka opsi call ini menjadi lebih berharga, sedangkan jika harga aset dasar lebih kecil atau sama dengan harga kesepakatan, opsi call ini menjadi kurang berharga bagi pemegang opsi. Definisi 21 (Black & Scholes Model)

Model Black Sholes pertama kali diperkenalkan pada tahun 1973. Model Black Scholes ini memiliki asumsi-asumsi yang disebut dengan kondisi ideal pada pasar untuk saham dan untuk opsi sebagai berikut:

1. Suku bunga short-term diketahui dan konstan

2. Harga saham bergerak secara acak di waktu yang kontinu sehingga menyebabkan sebaran harga saham di akhir interval menyebar secara lognormal dan tingkat variansi dari haril return pada saham adalah konstan. 3. Tidak ada pembagian hasil (devidend) pada saham

4. Jenis opsi adalah jenis opsi Eropa dimana opsi hanya bisa dieksekusi pada saat maturity date.

(13)

6. Dapat membeli saham dengan pinjaman yang mempunyai suku bunga jangka pendek

7. Tidak ada “pinalti” untuk short selling.

(Black & Scholes,1973) Dari asumsi-asumsi di atas, Black Scholes merumuskan suatu formula untuk menghitung harga opsi call sebagai berikut :

Keterangan :

= fungsi call yang bergantung pada S (harga aset awal) dan t (waktu/periode)

= Harga aset awal (underlying asset)

= Nilai Kumulatif hingga d1 pada sebaran normal = Harga pada saat dieksekusi (exercise price)

= Waktu/periode hingga jatuh tempo (T-t) = Waktu jatuh tempo

= Nilai Kumulatif hingga d2 pada sebaran normal = Bunga kontinu

= Suku bunga domestik

= Volatilitas (standar deviasi) harga aset dasar

Dari model inilah, sekarang kita dapat menghitung harga opsi call dengan mudah. Dan karena harga saham cenderung naik maka harga saham pada saat jatuh tempo menyebar secara lognormal. Lognormal berarti ln dari harga aset

(14)

dasar menyebar secara normal. Dan dapat dilihat dari formula di atas, terdapat faktor yang dapat dinyatakan sebagai return pada nilai d yang menyebar normal, maka return juga menyebar secara normal. Karena return menyebar secara normal maka menyebar secara lognormal (logaritma dari S menyebar secara normal). Karena formula di atas maka model Black Scholes mengasumsikan bahwa menyebar secara lognormal untuk memenuhi return yang menyebar secara normal.

(T.Sunaryo, 2009:155-157,180-181) Definisi 22 (Poisson Process)

Sebuah proses Poisson yang mempunyai sifat sebgai berikut: 1.

2. Proses ini mempunyai inkremen stasioner dan inkremen independen.

3. Proses Poisson mempunyai fungsi kumulatif

Definisi 23 (Shifted Poisson)

Menurut Gerber & Shiu (1996), Shifted Poisson Process merupakan logaritma dari dengan asumsi sebagai berikut:

Dimana :

1. adalah proses Poisson dengan parameter . 2. dan adalah konstan dimana .

(15)

3. dan dan .

Dan harga opsi call dinyatakan dengan

Dengan

= Stock Price

= Exercise Price

=

= Suku bunga konstan

= = = (Lin, 2009:115) (Gerber&Shiu, 1996) 2.10 Perancangan Program

2.10.1 Unified Modelling Language (UML)

Whitten dan Bentley (2007) mengatakan Unified Modelling Language (UML) adalah blueprint dari sistem informasi yang akan dibuat dalam pengembangan aplikasi. Setiap UML memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda dalam pengembangan aplikasi sesuai dengan jenisnya. Terdapat 13 diagram yang dapat dipakai untuk pengembangan software yaitu :

(16)

2. Activity

3. Class

4. Sequence

Dalam pengembangan software, dari ketiga belas diagram tersebut tidak semua perlu untuk digunakan. UML yang digunakan dipilih sesuai dengan kebutuhan, dengan syarat sudah dapat menggambarkan proses pengembangan sistem secara jelas.

2.10.1.1 Use Case

2.10.1.1.1 Use Case Diagram

Use case diagram merupakan salah satu bagian dari use case modeling. Use case diagram digunakan untuk menggambarkan secara jelas proses yang akan dijalankan oleh sistem. Dalam use case diagram terdapat tiga komponen utama yaitu :

1. Use Case

Use case adalah aktivitas yang akan dilakukan dalam sistem berupa interaksi antara sistem dan user untuk mencapai tujuan tertentu. Use case digambarkan dalam bentuk elips mendatar yang memiliki keterangan pada bagian atas, bawah, atau dalam dari elips tersebut.

(17)

Gambar 2.1 Contoh Use Case Diagram 2. Actor

Actor adalah user yang akan berinteraksi dalam sistem dengan melakukan use case untuk bertukar informasi. Actor digambarkan dalam bentuk stick figure dengan label peran actor tersebut dalam sistem.

Gambar 2.2 Simbol Actor 3. Relationship

Relationship adalah hubungan dari dua symbol dalam use case diagram yang digambarkan dalam bentuk garis. Arti dari hubungan tersebut berbeda-beda tergantung jenis garis dan symbol yang dihubungkan. Berikut adalah beberapa hubungan yang ada dalam use case diagram:

a. Associations

Komunikasi antara use case dan actor digambarkan sebagai associations. Garis associations dapat memiliki anak panah yang berarti actor berperan sebagai pelaku dari use case tersebut, sedangkan garis tanpa anak panah berarti actor hanya berperan sebagai external database atau penerima dari use case tersebut.

(18)

Gambar 2.3 Contoh Hubungan Associations

b. Extendes

Sebuah use case yang cukup kompleks dapat dipisahkan menjadi extension use case yaitu dengan membuat hubungan extends dengan use case lainnya. Pemisahan tersebut berguna untuk membuat use case tetap berjalan sesuai logika. Hubungan tersebut digambarkan menggunakan garis solid dengan anak panah dan label <<extends>>. Use case X extends use case Y berarti use case X ada bagian yang lbh spesifik dari use case Y atau use case Y bersifat lebih umum.

Gambar 2.4 Contoh Hubungan Extends c. Uses

Hubungan uses digambarkan menggunakan garis solid dengan anak panah dan label <<usess>>. Use case X uses

(19)

use case Y berarti untuk melakukan use case X , use case Y harus dilakukan terlebih dahulu minimal satu kali.

Gambar 2.5 Contoh Hubungan Uses 2.10.1.1.2 Use Case Narrative

Use case narrative merupakan salah satu bagian dari use case modeling yang berisikan rincian dari setiap event dan menerangkan bagaimana user berinteraksi dengan sistem selama event terjadi.

2.10.1.2 Activity Diagram

Menurut Whitten dan Bentley (2007), activity diagram digunakan untuk menggambarkan proses dari aktivitas dalam suatu sistem. Melalui activity diagram dapat dilihat secara jelas urutan dari use case yang akan dijalankan. Berikut adalah tabel notasi yang akan digunakan dalam menggambarkan activity diagram:

Tabel 2.1 Tabel Notasi Activity Diagram

Notasi Keterangan

Initial Node

Notasi ini menggambarkan awal proses dari activity diagram

(20)

Actions

sebuah aktivitas yang jika disusun secara keseluruhan akan menggambarkan keseluruhan aktivitas dalam activity diagram

Flow

Notasi ini menggambarkan jalannya aktivitas dalam activity diagram. Jika notasi ini keluar dari decision dibutuhkan

kata-kata untuk

mengidentifikasikannya.

Decision/Merge

Notasi ini menggambarkan keadaan bersyarat, yaitu decision dan merge.

1. Decision

Satu flow akan masuk ke

dalam decision dan

menghasilkan dua atau lebih flow lainnya yang merupakan hasil pilihan dari kondisi yang ada.

(21)

Dua atau lebih flow hasil dari decision akan masuk ke

dalam merge dan

menggabunkannya menjadi satu flow.

Activity Final

Notasi ini menggambarkan akhir proses dari activity diagram

Gambar 2.6 Contoh Activity Diagram

2.10.1.3 Class Diagram

Class diagram adalah kumpulan dari objek-objek beserta

hubungannya dalam suatu sistem yang biasanya disebut sebagai class. Dalam class diagram terdapat tiga aspek utama, yaitu:

(22)

1. Object instance 2. Attribute 3. Behavior <<instance Name>> -attribute +behaviour

Gambar 2.7 Struktur Class

Dalam class diagram terdapat istilah visibility yang merupakan level akses suatu objek terhadap attribute dan behavior. Terdapat tiga level visibility dalam class diagram yaitu pada tabel berikut:

Tabel 2.2 Tabel Visibility

Visibility Simbol Keterangan

Public + Dapat digunakan oleh

semua kelas yang berhubungan.

Protected # Hanya dapat

digunakan oleh kelas

itu dan kelas

(23)

Private - Hanya dapat digunakan kelas itu sendiri.

Dalam class diagram juga terdapat istilah generalisasi atau spesialisasi, yaitu teknik yang digunakan untuk mengelompokkan attribute dan behavior yang sama dari suatu objek menjadi kelas tersendiri yang disebut supertype. Attribute dan behavior yang ada pada supertype akan diturunkan ke kelas anaknya yang disebut subtype.

Gambar 2.8 Contoh Generalisasi/Spesialisasi

2.10.1.4 Sequence Diagram

Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan bagaimana actor dan sistem berinteraksi dalam suatu skenario use case, Notasi yang digunakan dalam sequence diagram adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3 Tabel Notasi Sequence Diagram

Notasi Keterangan

Notasi ini menggambarkan user yang berinteraksi dengan system

(24)

Actor

System

Notasi ini menggambarkan kelas-kelas yang ada pada class diagram

Lifelines

Notasi ini menggambarkan hidup dari sequence

Activation Bars

Notasi ini menggambarkan waktu dimana user sedang aktif berinteraksi dengan system

Input Message

Notasi ini menggambarkan pesan masuk yang dikirimkan yaitu berupa behavior.

\

Output Message

Notasi ini menggambarkan pesan yang dikirimkan sebagai balasan pesan masuk yaitu berupa attribute.

(25)

Loop

Frame

sistem yang mengalami perulangan (loops), seleksi (alternate fragments), atau kondisi opsional (optional).

Gambar 2.9 Contoh Sequence Diagram

2.10.2 Waterfall Model

Waterfall Model mempunyai keuntungan diantaranya, pergerakannyya selalu menuju ke depan. Jadi, setiap tahap harus benar-benar diselesaikan terlebih dahulu sebelum memulai tahap baru. Dan memiliki kerugian yaitu tidak flexibel. Menurut Pressman (2009) dalam Waterfall Model ini terdapat 5 tahap diantaranya:

(26)

Tahap ini merupakan tahap pertama dari model waterfall. Pada tahap ini, terjadi pencacatan seluruh kebutuhan dari user yang nantinya akan menggunakan program ini

Sistem & Software Design

Pada tahap ini, terjadi perancangan sistem dan software yang hendak dibuat. Termasuk didalamnya adalah penentuan arsitektur yang akan digunakan untuk membuat sistem ini.

Pengkodean:

Pada tahap ini, pengerjaan sistem telah sampai pada saat menuangkan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan oleh user ke dalam sebuah program dan rancangan arsitektur yang dibuat pada tahap sebelumnya sehingga diharapkan menghasilkan program yang memenuhi kebutuhan user.

Pengujian Sistem

Setelah selesai menuangkan semua kebutuhan user ke dalam komputer untuk diolah, maka sistem tersebut haruslah diuji sehingga ketika user menggunakan sistem ini diharapkan tidak adanya kesalahan yang terjadi.

Operasi & Pemeliharaan

Tahap ini merupakan fase yang sangat panjang dari model waterfall. Hal ini dikarenakan umumnya masalah dengan sistem yang dikembangkan muncul secara perlahan dari waktu ke waktu setelah sistem digunkan oleh user, dan proses perbaikan sistem ini memerlukan waktu yang cukup lama, karena masalah yang ada tidak muncul sekaligus. Oleh karena itu proses ini disebut sebagai Pemeliharaan.

(27)

Gambar 2.10 Model Waterfall (Pressman, 2005)

(Pressman, 2005)

2.10.3 MVVMC Framework

Prinsip dasar dari MVVM berdasarkan Garofalo(2011:39) yaitu bahwa Model terdiri dari seluruh entity yang mewakili business concept. View terdiri dari sekumpulan kontrol yang akan menampilkan data dari Model ke layar. ViewModel berada pada bagian UI layer, dan dapat mengakses data dari Model kemudian memberikan ke View sesuai dengan kebutuhannya melalui command. MVVM pattern umumnya di implementasikan pada desktop application.

(28)

Sedangkan prinsip dasar MVC hampir sama dengan prinsip MVVM, berdasarkan buku yang sama Controller menggantikan ViewModel dan Controller posisinya berada dibawah View. View berada pada posisi paling atas arsitektur. Model berada dibawah Controller. Jadi View bisa mengetahui Controller, Controller mengetahui Model. View berganti pada saat Model berubah. MVC biasanya diimplementasikan pada web programming.

Gambar 2.12 MVC pattern

Pengabungan terhadap kedua Pattern tersebut menjadi MVVMC (Model – View – ViewModel - Controller). Model tetap Model terdiri dari seluruh entity yang mewakili business concept. View terdiri dari sekumpulan kontrol yang akan menampilkan data dari ViewModel ke layar. ViewModel hanya berisi class yang mewakili field dari setiap table di database untuk menyimpan data secara temporary ketika data tersebut dibutuhkan. ViewModel mendapatkan data dari Model. Controller terdiri dari command, event, behavior yang digunakan untuk menjembatani ViewModel dan View.

(29)

Gambar 2.13 MVVMC pattern

2.10.4 8 Aturan Emas

Menurut Shneiderman et al (2010), ada delapan hal yang harus diperhatikan dalam membuat rancangan antar muka sebuah aplikasi atau yang sering disebut delapan aturan emas. Delapan aturan emas tersebut adalah:

a. Berusaha untuk konsisten

Tindakan-tindakan konsisten diperlukan dalam beberapa keadaan misalnya pemakaian warna, layout, jenis tulisan, dan pembuatan menu.

b. Menyediakan fungsi yang bersifat umum

Karena adanya jenis user yang beragam dari yang baru mengenal komputer hingga yang sudah ahli dengan komputer, dan dari anak-anak hingga usia lanjut (lansia), dibutuhkan sebuah rancangan yang memiliki fungsi-fungsi yang mudah dikenali user yang beragam atau penjelasan pemakaian aplikasi juga memiliki fungsi tambahan yang mendukung aplikasi tersebut untuk para ahlinya.

(30)

Untuk segala aksi yang dilakukan user, harus ada sistem yang memberikan umpan balik dengan respon yang berbeda di setiap kondisi yang ada.

d. Merancang dialog untuk menghasilkan penutupan

Adanya urutan dari aksi-aksi yang harus diorganisasikan menjadi bagian awal, pertengahan, dan akhir dari aksi tersebut agar memberikan kepuasan kepada user yang menyelesaikan aksi tersebut dan adanya sebuah indikasi untuk mempersiapkan ke bagian selanjutnya dari aksi tersebut.

e. Memberikan pencegahan terhadap kesalahan yang sederhana

Sebisa mungkin, desain sistem yang dibuat tidak menyebabkan user melakukan kesalahan serius. Jika user membuat kesalahan, aplikasi harus dapat mendeteksi kesalahan tersebut dan langsung memberikan penanganan kesalahan dengan cara yang mudah dipahami dan instruksi yang spesifik untuk penanganannya.

f. Memungkinkan pengembalian aksi sebelumnya

Sebisa mungkin, sebuah aplikasi memiliki fitur yang dapat membatalkan aksi. Fitur ini dapat mengurangi kecemasan karena user mengetahui bahwa kesalahan dapat dibatalkan dan dapat mendorong user untuk mempelajari pilihan-pilihan yang tidak biasa.

g. Mendukung pengendalian internal

User yang sudah berpengalaman juga ingin merasakan bahwa user bertanggung jawab atas sistemnya dan sistem tersebut merespon tindakan yang dilakukan user karena user cenderung tidak menginginkan kejutan, perubahan tentang kebiasaan yang umum,

(31)

terganggu dengan entry data yang membosankan, sulit mendapatkan informasi, dan tidak dapat menghasilkan hasil yang diharapkan h. Mengurangi beban ingatan jangka pendek

Desainer harus menghindari interface dimana user harus mengingat informasi dari satu tampilan yang akan dipakai di tampilan lainnya karena kapasitas ingatan manusia dalam hal merespon informasi jangka pendek terbatas

Gambar

Gambar 2.3 Contoh Hubungan Associations
Tabel 2.1 Tabel Notasi Activity Diagram
Gambar 2.6 Contoh Activity Diagram
Tabel 2.2 Tabel Visibility
+6

Referensi

Dokumen terkait

Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) adalah sebuah sistem yang meliputi struktur, proses, dan nilai profesional yang memungkinkan

)abel koa'ial atau lebih populer dikenal dengan Gcoa'H terdiri ata&#34; konduktor  &#34;ilindri&#34; melingkar, yang mengelilingi &#34;ebuah kabel tembaga inti yang kondukti.

Dalam studi manajemen, kehadiran konflik pendidikan tidak bisa terlepas dari permasalahan keseharian yang dirasakan oleh pengelola lembaga pendidikan. Konflik tersebut

Batu ini mungkin terbentuk di di ginjal kemudian turun ke saluran kemih bagian bawah atau memang terbentuk di saluran kemih bagian bawah karena adanya stasis urine seperti pada

Kegiatan pelatihan dan pengabdian diikuti 40 peserta dari guru MGMP Matematika SMP Kota Pekalongan. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kerjasama yang dilakukan antara

Dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora Tahun 2016-2021 ini akan menjadi acuan dalam penyusunan

10 Pengabdian: Penguatan Peran Lembaga Keuangan Lokal dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif di Desa Sanur Kaja (Anggota Tim Pengabdian). Rp70.000.000 Ekonomi Fakultas

Perkuatan lokal yang diberikan pada elemen struktur adalah CFRP dengan metode wrapping yang dapat meningkatkan kekuatan elemen struktur karena berdasarkan