KARAKTERISTIK MORFOLOGI, UJI KANDUNGAN VITAMIN C DAN ANTOSIANIN PADA TANAMAN TERUNG BELANDA
(Solanum betaceum Cav.) DI SUMATE RA UT ARA
Oleh :
Verawati Purba NIM.4103220047 Program Studi Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
v
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
anugerah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan.
Skripsi dengan judul “Karakteristik Morfologi, Uji Kandungan Vitamin C
dan Antosianin pada Tanaman Terung Belanda (Solanum betaceum Cav.) di Sumatera Utara” disusun untuk memperoleh gelar sarjana, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
terima kasih kepada pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini antara lain Ibu Dra.Mariaty Sipayung, M.Si selaku Pembimbing skripsi
yang telah banyak memberi bimbingan, pengarahan, serta dukungan bagi penulis.
Kepada Ibu Dr. Tumiur Gultom, SP, MP, Ibu Dr.Fauziyah Harahap, M.Si, dan Ibu
Dra.Cicik Suryani, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan
kritik dan saran yang berguna dalam penyusunan skripsi ini.
Kepada Bapak Drs.H.Tri Harsono, M.Si selaku Ketua Jurusan Biologi
FMIPA UNIMED, Bapak Drs.Lazuardi, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Biologi
FMIPA UNIMED, Ibu Dra.Melva Silitonga, MS, selaku ketua Prodi Biologi
FMIPA UNIMED, Bapak Prof.Dr.Herbert Sipahutar, MS, M.Sc selaku
pembimbing Akademik yang telah memmberikan nasehat dan bimbingan selama
masa perkuliahan dan Kepada Bapak Prof.Drs.Motlan,M.Sc.Ph.D Dekan FMIPA
dan staf-stafnya.
Teristimewa buat keluarga Penulis yang dicintai dan disayangi yaitu,
Ayahanda Mangamar Purba S.Pd dan Ibunda Tercinta Risma Situmeang S.Pd
yang selalu memberikan doa, motivasi dan dukungan setiap saat kepada penulis,
begitu juga kepada abang ( Agus Purba, Bernad Purba) dan Adik-adik penulis
vi
vi
selalu menjadi semangat bagipenulis dan seluruh Keluarga Besar Op.Agus Purba
yang tidak bisa penulis sebut satu per satu, terima kasih untuk doa dan
dukungannya selama ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Jeperdin Simanjuntak dan
sahabat-sahabat penulis yang memotivasi selama ini (Uly C Sitompul, Tini
Rosalia Gultom, Meyta R Ginting, Sartika Siregar, Susi Yanti Sinaga, Elen
Elisabeth Panggabean, Siti N butar-butar,Enjelia Siregar, serta abang Jannes
Lumban toruan dan Alfonsus Sitindaon) yang selama ini selalu menyemangati
penulis dan selalu bersama melewati suka duka selama 4 tahunini.Tidak lupa juga
kepada anak-anak kimia ND 2010, terkhusus buat Yeni yosevine Sirait, Dwika
Raja Purba, Jetro Simbolon yang selama penelitian skripsi ini banyak membantu
dan memberikan solusi terbaik buat penulis. Serta buat kakak pengajar di study
Aplus (Kak Marlina Siregar, Kak Ernita Sihotang, Kak Linda, kak kiki, kak elsa,
kak renta) juga teman seperjuangan (Koko joni, elisa, desi) yang selama
penyusunan skripsi ini ikut membantu dengan pengertian yang luar biasa.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,
namun penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun dari pembaca demi semppurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bisa
bermanfaat dalam memperkaya khasanah dan ilmu pengetahuan
Medan, Juli 2014
iii
KARAKTE RISTI K MORFOLO GI , UJI KANDUNGAN VITAMIN C DAN ANTOSI ANN PADA TANAMAN T ERUNG BEL ANDA
(Solanum betaceum Cav.) DI S UMATERA UTARA Verawati Purba (4103220047)
ABSTRAK
Terung Belanda merupakan tanaman yang tergolong kedalam kelas terung-terungan (Solanaceae). Morfologi Terung Belanda perlu dipelajari untuk mengetahui lebih lanjut tentang manfaat yang bisa berguna bagi manusia selain menjadi makanan dan minuman. Vitamin C yang terdapat dalam buah Terung Belanda ini sangat penting untuk kesehatan. Dari hasil penelitian ini kandungan kadar vitamin C pada Buah Terung belanda yang d uji dengan titrasi iodometri adalah 0,924 gram (Simalungun dan Karo) dan 0,704 (Humbahas)
Berkembangnya industri pengolahan pangan dan terbatasnya jumlah dan mutu zat pewarna alami menyebabkan penggunaan zat warna sintetis meningkat. Sejak ditemukannya zat pewarna sintetik penggunaan pigmen se bagai zat warna alami semakin menurun, meskipun kebe radaannya tidak menghilang sama sekali. Oleh karena itu penggunaan pewarna alami perlu ditingkatkan kembali, salah satunya dengan memanfaatkan kulit Terung Belanda. Penelitian dilakukan dengan ekstraksi kulit buah Terung Belanda menggunakan pelarut metanol selama 24 jam. Senyawa non polar dihilangkan dengan ekstraksi menggunakan pelarut n-heksana. Ekstrak metanol yang diperoleh difraksinasi dengan Kromatografi Lapis Tipis Kresgel G 60 F 254 dengan eluen fase atas n-butanol: asam asetat: air, 4:1:5 (v/v). Jika pemisahan belum optimal dibuat variasi perbandingan volumenya. Fraksinasi dilakukan dengan KLT preparatif dan setiap fraksi yang diperoleh dilarutkan dalam metanol. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kandungan senyawa antosianin pada Kulit buah Terung Belanda memiliki Rf atau nilai retensi 0,40 yang mendekati dengan teori yaitu 0,38.
iv
CHARACTERISTIC MORPHOLOGY, VITAMIN C CONTENT TEST AND THE CROP TAMARILLO ANTOSIANIN (Solanum betaceum Cav.)
THE NORTH SUMATRA
Verawati Purba (4103220047) ABSTRACT
Tamarillo is a plant that belongs to the Dutch into the class-terungan eggplant (Solanaceae). Morphology Eggplant Dutch have learned to know more about the benefits that could be useful for people other than the food and drink. Vitamin C is found in fruits, Tamarillo is very important for health. From the results of this study the content of vitamin C in fruit eggplant dutch d test with titration iodometry is
0.924 grams (Launching and Karo) and 0.704 (Humbahas)
Development of food processing industry and the limited amount and quality of natural coloring substances cause increased use of synthetic dyestuffs. Since the discovery of synthetic dyes substance use pigment se kinds of natural dyestuffs is declining, despite proper authorization radaannya not disappear altogether. Therefore, the use of natural dyes need to be increased again, one of them by using the skin of the aubergine Netherlands. Research done by the skin of eggplant Dutch extraction using methanol for 24 hours. Non-polar compounds were removed by solvent extraction using n-hexane. Methanol extracts obtained fractionated by thin layer chromatography Kresgel G 60 F 254 with eluent phase of n-butanol: acetic acid: water, 4:1:5 (v / v). If separation is not yet optimal comparison made variations volume. Fractionation performed by preparative TLC and each fraction was dissolved in methanol. Based on our results we can conclude that the content of anthocyanin compounds in the skin of the tamarillo has Rf 0.40 retention value of 0.38 that is close to the theoretical.
DAFTAR ISI
2.1. Deskripsi Terung Belanda 5
2.1.1. Klasifikasi Terung Belanda 8
2.2. Manfaat Terung Belanda 8
2.3. Syarat Tumbuh 9
2.4. Kandungan Buah Terung Belanda 10
2.5. Vitamin C 12
2.5.1. Metabolisme Vitamin C 12
2.5.2. Kegunaan Vitamin C 13
2.6. Antosianin 15
2.6.1. Sifat Fisika Kimia Antosianin 15
2.6.2. Warna dan Stabilitas Antosiani 15
2.6.3. Proses Ekstraksi Senyawa Antosianin 18
2.6.4. Identifikasi Senyawa Antosianin dengan KLT 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 22
3.2. Populasi dan Sampel 22
3.2.1. Populasi 22
3.2.2. Sampel 22
3.3. Alat dan Bahan 22
3.3.1. Alat 22
3.3.2. Bahan 22
3.4. Teknik Pengambilan Sampel 23
3.5. Prosedur Kerja 23
3.5.1. Penentuan Kadar Vitamin C 23
3.5.2. Isolasi Senyawa Antosiani 24
3.6. Parameter yang Diamati 25
3.7. Analisis Data 25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Umum Wilayah Kabupaten 27
4.1.1. Kondisi Umum Wilayah Kabupaten Kabupaten Simalungun 27 4.1.2. Kondisi Umum Wilayah Kabupaten Kabupaten Humbahas 27
4.1.3. Kondisi Umum Wilayah Kabupaten Kabupaten Karo 28
4.2. Deskripsi Parameter Morfologi yang Diamati 28
4.2.2. Parameter Bunga 29
4.2.3. Parameter Buah 30
4.2.4. Parameter Biji 31
4.3. Karakter Morfologi dari Terung Belanda 31
4.3.1. Deskripsi Morfologi Terung Belanda per Kabupaten 33
4.4. Analisis Ragam Untuk Parameter yang diamati per Kabupaten 33 4.4.1 Analisis Ragam Panjang Daun, lebar daun, dan diametar batang
Terung Belanda per Kabupaten 33
4.4.2. Analisis Parameter bobot buah (g) dan diamater buah (cm) 34
4.5. Hasil Penentuan kadar Vitamin C 35
4.6. Hasil Uji Antosianin pada setiap Sanpel 37
4.6.1. Identifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis 37
4.7. Hasil Analisis Korelasi 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 39
5.2. Saran 40
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Kandungan Gizi Terung Belanda 11
Tabel 4.1. Deskripsi Morfologi Terung Belanda per Pohon 32
Tabel 4.2. Rerata parameter panjang daun, lebar daun, dan diameter
Batang 33
Tabel 4.3. Analisis bobot buah dan diameter buah 34
Tabel 4.4. Hasil pengamatan kadar Vitamin C dari setiap Kabupaten 35 Tabel 4.5. Penentuan Eluen dengan Kromatografi Lapis Tipis terhadap
Setiap sampel per Kabupaten 37
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Terung Belanda 8
Gambar 2.2. Struktur Vitamin C 13
Gambar 2.3. Biosisntesis Antosianin 16
Gambar 4.1. Bentuk Daun dari Setiap Kabupaten 29
Gambar 4.2. Bentuk Bunga dari Setiap Kabupaten 29
Gambar 4.3. Bentuk Buah dari Setiap Kabupaten 30
Gambar 4.4. Bentuk dan Warna Biji Terung Belanda 31
Gambar 4.5. Perbandingan Tinggi Batang Terung Belanda
Dari ketiga Lokasi Penelitian 34
Gambar 4.6. Perbandingan Bobot Buah dan Diameter Buah
42
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1, (2012), http://padangekspres.co.id/up/berita/16012012121937a.jpg
Anonim 2, (2009), http://library.usu.ac.id
Anonim 3, (2012), cara memperbaiki kulit, kompas
Anonimous, (2011), Mengenal Lebih Dekat Buah Terung Belanda.
http://bisnisukm.com/mengenal-lebih-dekat-buah-terong-belanda.html
Anonim, (2005). Terung Belanda. Http://id.wikipedia.org/wiki/terung-belanda halaman ini terakhir diubah pada 29 april 2014.
Anonim 6, (2009), Profil Kabupaten Simalungun,
http://www.depkes.go.id/download/profil/kab%20simalungun%2008.pdf (diakses pada tanggal 29 april 2014.
Anonim 7, (2013), Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika, Daerah Kabupaten Simalungun dan Sekitarnya, Medan, Sumatera Utara.
Andarwulan., N. Koswara, S., (1992), Kimia Vitamin. Jakarta: Penerbit CV Rajawali.
Arisandi, Y. (2001). Studi Tentang Pengaruh Kopigmentasi Terhadap Stabilitas Antosianin dari Kulit Buah Anggur (Alphonso lavalle) Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: Fakultas MIPA Unibraw.
Astawan, M. Andreas, L. K, (1997), Khasiat Warna-Warni Makanan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Belitz, H.D. and W. Grosch. (1999). Food Chemistry, 2nd Edition. Germany: Springer.
Brian, S.F. et al. (1989). Vogel’s Texbook of Practical Organic Chemistry, 5th ed. England: Longmans Group UK.
Bryan. (2001). Thin Layer Chromatography.
http://www.chem.vt.edu/chemed/sep/tlc/tlc.html. Diakses tanggal 01 Juli 2008.
Departemen Kesehatan Sosial, (2001), Daftar Komposisi Bahan Makanan.Bhitara Karya Aksara
43
Fennema, O.R. (1996). Food Chemistry, Thrid Edition. New York: Marcel DekkerInc.
Guenther, E. (1987). Minyak Atsiri I. Terjemahan Ketaren, S.. Jakarta: UI-Press.
Gomez, K. A. dan A. A. Gomez. (1995). Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Edisi ke-2 (diterjemahkan oleh Justika Baharsjah dan EndangSjamsudin). Universitas Indonesia Press. 698 hal.
Harbone, J. B., (1996), Metode Fitokimi, Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan, Terbitan ke-2, Terjemahan Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro, ITB, Bandung.
Hidayat dan Saati. (2006). Membuat Pewarna Alami: Cara Sehat dan Aman
Membuat Pewarna Makanan dari Bahan Alami. Surabaya:
TrubusAgrisarana.
Jackman, R. L. dan J.L Smith.,(1996),Anthocyanin and Betalain. Di dalam Hendry,G.A.P. dan J.D. Houghton (eds). Natural Food Colorants, Second EditionCapman and Hall. London
Kumalaningsih. (2006). Antioksidan Alami. Surabaya : Trubus Agrisarana.
Kumalaningsih. (2006). Antioksidan alami Terung Belanda (Tamarillo). Surabaya : Trubus Agrisarana
Kumalaningsih, S., Suprayogi., (2006),Tamarillo (Terung Belanda). Surabaya :Trubus Agrisarana.
Madison. (1995). Thin Layer Chromatography. http://www.chemguide.co.uk/ analysis/chromatography/thinlayer.html. Diakses tanggal 01 Juli 2008.
Markham, K.R., (1988).Cara Mengidentifikasi Flavonoid, Penerbit ITB, Bandung.
Morton, J.F., (1987), Tree tomato http://www.hort.purdue.edu/newcrop/morton/tr ee_tomato.html(diaskes 10 februari 2010).
Niendyah, H.( 2004). Efektivitas Jenis Pelarut dan Bentuk Pigmen Antosianin Bunga Kana (canna coccinea mill.) Serta Aplikasinya pada Produk Pangan
Skripsi.Universitas Brawijaya Malang.
44
Nugrahan. ( 2007). Ekstraksi Antosianin dari Buah Kiara Payung (Filicum decipiens) dengan Menggunakan Pelarut yang Diasamkan (Kajian jenis Pelarut dan Lama Ekstraksi).Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: Fakultas Teknologi Pertanian Unibraw.
Padmawinata, K., (1995), Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Penerbit ITB, Bandung.
Poedjiadi, A., 1994. Dasar-dasar Biokimia. UI-Press, Jakarta.
Sari, P.,( 2008),Antosianin Terung Belanda. Staf Pengajar Jurusan Teknologi
HasilPertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Jemberhttp://www.foodreview.biz/login/preview.php?view&id=55742.
Santoso.(2006). Antioksidan. Yogyakarta : Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gaja Mada.
Sastrohamidjojo, H., (1996), Sintesis Bahan Alam, Gajah Mada University press, Yogyakarta.
Sediaoetama, (2000). Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi jilid I. Jakarta : CV rajawali
Socaciu, C. 2007. Food Colorants: Chemical and Functional Properties. London: CRCPress
Soebagio, Budiasih, E., Ibnu, M.S., Widarti, H.R. dan Munzil. (2005). Kimia Analitik II. Malang: UM Press.
Tanuwijaya, V. (2007). Ekstraksi Antosianin Buah Genjret (Anredera scanden) Kajian Perbandingan Bahan: Pelarut dan Konsentrasi Asam Sitrat.Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: Fakultas Teknologi Hasil Pertanian
Wijayadi, F, (2007), Formulasi Selai Lembaran Buah Terung Belanda (Cyphomandra betacea Sendt.).(Skripsi) Fakultas farmasi, Universitas Padjadjaran).
ii
ii
RIWAYAT HIDUP
Verawati Purba dilahirkan di Garoga Kabupaten Tapanuli Utara pada
tanggal 24 mei 1991. Ayah bernama Mangamar Purba S.Pd, dan Ibu bernama
Risma Situmeang,S.Pd. dan merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Pada
tahun 1997, penulis masuk sekolah di SD Negeri 173215 kecamatan Garogadan
lulus pada tahun 2003, penulis kemudian melanjutkan sekolah ke SMP Swasta
Santa Maria Tarutung dan lulus pada tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah ke
SMA Swasta Santa Maria Tarutung dan lulus pada tahun 2009.
Pada tahun 2010, penulis diterima menjadi mahasiswa di Program studi
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan (UNIMED) melalui Jalur SNMPTN saat itu. Penulis pernah melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Laboratorium Pengendalian dan Pembinaan
Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Medan selama kurang lebih 2 bulan
Selama perkuliahan penulis mengikuti organisasi Ikatan Keluarga Besar
Biologi (IKBKB) dan menjabat sebagai Bendahara Badan Pengurus Harian (BPH)