• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Video Pembelajaran Literasi Sains Anak Usia Dini 5-6 Tahun Untuk Belajar Dari Rumah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengembangan Video Pembelajaran Literasi Sains Anak Usia Dini 5-6 Tahun Untuk Belajar Dari Rumah"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini

ISSN: 2549-8959 (Online) 2356-1327 (Print)

Pengembangan Video Pembelajaran Literasi Sains Anak Usia Dini 5-6 Tahun Untuk Belajar Dari Rumah

Rusdawati1, Delfi Eliza1

Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Negeri Padang, Indonesia(1) DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.1350

Abstrak

Penelitian ini dilatar belakangi dari guru belum memberikan pembelajaran literasi sains menggunakan metode dan media yang bervariasi. Peneliti perlu memecahkan masalah ini yang bertujun untuk membuat video pembelajaran literasi sains yang layak, praktis dan efektif. Penelitian ini menggunakan riset dan pengembangan dengan pendekatan model ADDIE yakni dengan tahap Analisis, Desain, Development, Implemention, dan Evaluatio. Uji produk dilakukan di TK. Adzkia III Padang, Hasil kevalidan media video pembelajaran literasi sains dinyatakan dengan kriteria sangat layak dengan nilai rata-rata Aiken’s V oleh ahli materi yaitu 0,97 dan hasil nilai rata-rata Aiken’s V oleh ahli media yaitu 0,87. Hasil praktikalitas media dinyatakan sangat praktis sebagai media pembelajaran, dengan hasil rata- rata persentase praktikalitas yaitu 96 %. Hasil presentase efektivitas yaitu 82 % dan media dinyatakan sangat efektif sebagai media pembelajaran. Dapat disimpulkan media video pembelajaran literasi sains anak usia dini 5-6 tahun untuk belajar dari rumah dinyatakan sangat layak, sangat praktis dan sangat efektif.

Kata Kunci: video pembelajaran; literasi sains; belajar dari rumah.

Abstract

The background this research is that teacher has not provided scientific literacy learning using various methods and media. Researchers need solve this problem which aims make scientific literacy learning videos that feasible, practical and effective. This study uses research and development ADDIE model approach, namely the Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluatio stages. Product testing is carried out in kindergarten Adzkia III Padang, results validity scientific literacy learning video media were stated very feasible criteria with average value Aiken's V aterial experts being 0.97 and the average Aiken's V score media experts being 0.87. Results practicality media are stated to be very practical learning media, average percentage practicality being 96%. Results percentage effectiveness is 82% and media declared very effective as learning medium. It can concluded scientific literacy learning media early childhood 5-6 years old for learning from home is stated to be very feasible, very practical and very effective.

Keywords: learning video; science literacy; learning from home.

Copyright (c) 2022 Rusdawati & Delfi Eliza

Corresponding author :

Email Address : deliza.zarni@gmail.com (Padang, Indonesia)

Received 15 August 2021, Accepted 26 September 2021, Published 11 March 2022

(2)

DOI: 10.31004/obsesi.v6i4.1750

PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara yang besar, harus mampu mengembangkan budaya literasi untuk mencapai kecakapan hidup abad ke-21 melalui pendidikan yang terintegrasi, mulai dari keluarga, sekolah, sampai dengan masyarakat.Salah satu unsur penting dalam kemajuan sebuah negara di era globalisasiadalah melakukan pengembangan dan penguatan karakter dan kegiatan literasi.Sudah menjadi keharusan bagi masyarakat untuk menguasai enam literasi dasar, yaitu literasi tulis baca, literasi numerasi , literasi digital, literasi sains, literasi budaya, serta literasi finansial (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018)

Handayani dan Marbun (2019) menyatakan Literasi sains menjadi sangat potensial untuk mulai dipupuk dan dikembangkan pada anak-anak usia dini, sains sangat erat dalam kehidupan anak-anak. Anak-anak akan mengamati, menemukan dan belajar dari objek-objek sains yang ada di lingkungan sekitarnya. Literasi sains bagi anak usia dini dapat melatih kepekaan atau sadar terhadap lingkungan sekitarnya, sehingga anak dapat mengamati dan memecahkan masalah di lingkungannya.

Arti literasi menurut Alberta dalam (Muniroh et al., 2018) menyatakan bahwa literasi bukan hanya sekedar kemampuan untuk membaca dan menulis namun dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang bisa membuat seseorang memiliki kemampuan berpikir kritis, mampu memecahkan masalah dalam berbagai konteks, mampu berkomunikasi secara efektif dan mampu mengembangkan potensi dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat. . Selanjutnya literasi menurut (Eliza, 2018) sangat penting bagi perkembangan anak dalam interaksi kaloboratif sosial dalam berkegiatan.

Sains menurut Charlesworth R (2015) keterampilan yang memungkinkan anak untuk memproses informasi baru melalui pengalaman nyata, dimana anak mendapatkan keterampilan dasar mengamati, membandingkan, mengklasifikasi, mengukur dan berkomunikasi untuk mengasah keterampilan yang sangat penting untuk menghadapi kehidupan sehari-hari. Selanjutnya belajar sains bagi anak usia dini menurut (Yaswinda et al., 2018) untuk menumbuhkan kepada anak bagaimana memahami dunia atau lingkungan sekitar mereka melalui proses yang dikenal sebagai penyelidikan ilmiah.

Pendapat di atas juga dikuatkan Aisyah L.N. (2014) secara umum pembelajaran sains terdiri dari tiga aspek utama. Pertama sains sebagai pengetahuan, aspek yang mengacu pada produk sains seperti informasi, konsep, fakta, hukum dan lain-lain. Kedua sains sebagai seperangkat metode atau proses, dimana pengetahuan dihasilkan melalui metode atau proses.

Dalam proses, anak belajar bagaimana melakukan sains dengan eksplorasi seperti mengamati, mengklasifikasikan objek, mengukur dan lain-lain.

Pembelajaran sains pada anak usia dini memiliki beberapa tujuan menurut Kemendikbud (2020) diantaranya: 1) Mengenalkan dan menanamkan rasa cinta alam semesta dan menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan yang Maha Esa, 2) Membantu menumbuhkan minat anak usia dini dalam mengenal dan memperlajari benda-benda serta kejadian di lingkungansekitarnya, 3) Pengembangan ketrampilan sains dasar seperti mengamati, mencari tahu, melakukan, menemukan, dan menyampaikan temuannya sehingga anak mempunyai pengetahuan dan gagasan tentang alam sekitar dapat berkembang, 4) Mengembangkan rasa ingin tahu, bertanggung jawab, kritis, mawas diri, bekerja sama, terbuka, tekun serta mandiri dalam kehidupan, 5) Menggunakan teknologi sederhana dan menggunakan konsep sains sederhana untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Maka pengertian literasi sains menurut Srinahyanti (2018) merupakan suatu kesadaran atau kemampuan individu dalam memahami sains yang ada di lingkungan sekitarnya, serta mampu menyampaikan pengetahuan sains secara lisan sehingga dapat melahirkan sikap dan kepekaan terhadap dirinya dan lingkungan sekitar. Sedangkan menurut (OECD) dalam (Pendidikan et al., 2020) literasi sains adalah sebagai pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mudah mengidentifikasi pertanyaan, mendapatkan pengetahuan baru, menceritakan fenomena ilmiah, serta dapat mengambil kesimpulan berdasar fakta, memahami karakteristik

(3)

DOI: 10.31004/obsesi.v6i4.1750

sains, mengetahui bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, budaya, intelektual, dan kemauan untuk berpartisipasi dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa literasi sains menjadi sebuah kebutuhan pada abad ke 21, karena faktanya anak-anak hidup di dunia teknologi dan setiap hari berinteraksi dengan sains. Untuk menyiapkan sebagai individu yang produktif di dunia yang terus berubah harus dapat di mulai sejak awal kehidupan seorang anak. Bahan sains dapat di manipulasi oleh anak atau pendidik yang dapat menciptakan pengembangan literasi anak.

Namun kenyataannya pembelajaran literasi sains pada anak usia dini belum berkembang dengan baik, karena penerapan konsep sains yang belum mengacu pada lingkungan anak usia dini. Guru dalam memberikan pembelajaran sains menggunkan metode dan media belum bervariasi bahkan bisa dikatakan masih minim. Hal ini dikuatkan oleh pendapat Nurhafizah (2017) bahwa guru diharapkan untuk menambah pengetahuan dalam penggunaan media dan metode yang lebih kreatif dan bervariasi sehingga pembelajaran lebih menarik terutama dalam proses pembelajaran sains. Guru pada PAUD harus mampu menyesuaikan strategi pembelajaran dengan situasi dan kondisi yang terkini (Novitasari &

Fauziddin, 2022).

Prasetyo (2016) dalam penelitiannya menyatakan bahwa terjadinya kesenjangan dalam pembelajaran sains anak usia dini antara tujuan dan kenyataan di lapangan.Hal ini dapat dilihat dari penggunaan metode yang digunakan guru masih metode ceramah dan diskusi dalam praktik pembelajaran sains yang menyebabkan anak banyak mendengar, duduk, dan diam, sehingga anak kurang diberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman nyata. Seiring pendapat (Nengsi & Eliza, 2019)yang menyatakan kualitas pengalaman belajar yang didapatkan anak di waktu usia dini akan menjadikan lebih bermakna dalam meraih masa depannya.

Keadaan bertambah kurang baik dengan kondisi saat ini dengan adanya penyebaran wabah Covid19 diseluruh dunia, termasuk Indonesia yang mengakibatkan terjadinya perubahan sistem pembelajaran. Untuk memutus mata rantai Covid 19 pembelajaran dilakukan dari rumah Tidak semua orang tua paham dengan kegiatan apa yang dapat diberikan kepada anak, permasalahan ini juga di perkuat oleh pendapat (Cahyati & Kusumah, 2020) bahwa orang tua kurang memahami materi sekolah atau dari guru, orang tua menganggap tugas yang diberikan terlihat sulit sehingga mereka sulit untuk menyampaikannya kepada anak dan mereka juga mengatakan perlu latihan khusus untuk menyampaikan ilmu kepada anak usia dini orang tua dalam mendampingi anak belajar dirumah. Memperhatikan permasalahan yang dikemukakan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pengembangan dengan judul Pengembangan Video Pembelajaran Literasi Sains Untuk Belajar Dari Rumah (BDR) Anak Usia Dini 5-6 Tahun.

METODOLOGI

Dalam penelitian ini penulis memilih model pengembangan dengan pendekatan ADDIE yang dikembangkan oleh Robert Maribe Branch (2019), yang merupakan perpanjangan dari analysis, design, development, implementation dan evaluation. Pengembangan video pembelajaran literasi sains , langkah pertama dalam pembuatan video pembelajaran adalah dengan menentukan tema gejala alan dan subtema bayang-bayang dan angin.

Penentuan tema ini seiring dengan pendapat Prasetyo (2017) bahwa pembelajaran sains yang diberikan untuk anak usia dini difokuskan pada pembelajaran mengenai diri sendiri, alam sekitar, dan gejala alam. Dilengkapi juga dengan Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) dengan mendesain materi dan rencana kegiatan. Setelah itu dilanjutkan dengan membuat naskah video pembelajaran dan pengambilan video sesuai dengan materi dan kegiatan pembelajaran. Langkah selanjutnya mendesain cover video menggunakan aplikasi Canva, dan kemudian lanjut kelangkah berikutnya editing video dengan menggunakan aplikasi Editor Video Kinemaster.

(4)

DOI: 10.31004/obsesi.v6i4.1750

Tahap Analysis ini adalah menganalisis perlunya pengembangan produk. Analisis meliputi analisis kebutuhan dalam pengembangan media video pembelajaran literasi sains untuk pembelajaran BDR. Analisis kebutuhan mempunyai beberapa tahap yang dilakukan yaitu: a) Analisis kurikulum mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini yang disesuaikan dengan surat ederan Mendikbud no.4 tahun yang menetapkan aturan belajar dari rumah. RPPH yang digunakan sesuai dengan pembelajaran jarak jauh yang sudah ditetapkan. b. Analisis anak usia dini dan Pendidik Taman Kanak-kanak Analisis anak meliputi usia 5-6 tahun di Taman Kanak-kanak. Hasil dari analisis ini dapat dijadikan sebagai gambaran untuk menyiapkan aspek-aspek untuk mengembangkan media video pembelajaran literasi sains untuk pembelajaran BDR, sehingga dapat dihasilkan media yang cocok untuk anak.

Tahap Design (Desain) ini merupakan penerjemahan kebutuhan dan tujuan pembelajaran kedalam tujuan merumuskan media video pembelajaran literasi sains untuk pembelajaran BDR. Tahap ini mendesain media video pembelajaran literasi sains untuk pembelajaran belajar dari rumah sesuai dengan analisis kebutuhan yang dilakukan. Selain itu, perancangan instrumen juga dilakukan pada tahap ini, diantaranya instrumen validasi produk, instrumen praktikalitas, dan instrument efektivitas.

Tahap Development (Pengembangan) ini bertujuan untuk menghasilkan media video pembelajaran literasi sains untuk pembelajaran BDR yang valid, praktis, dan efektif. Produk yang ingin dikembangkan dicek oleh pengembang untukmengetahui apakah produk dapat digunakan dengan baik dan seluruh komponen dapat berjalan dengan tepat sesuai yang diharapkan.

Validasi media video pembelajaran literasi sains untuk pembelajaran BDR oleh para ahli atau pakar yang bertujuan mendapatkan masukan terhadap keseluruhan isi materi yang terdapat dalam rancangan media yang dikembangkan. Apabila media yang dikembangkan belum valid maka dilakukan revisi, akan tetapi jika media sudah valid maka akan dilakukan uji coba terbatas untuk melihat kepraktisan media video pembelajaran sentra berbasis

Tahap Implementation dilakukan dengan mempersiapkan produk media video pembelajaran literasi sains untuk pembelajaran BDR yang sudah dinyatakan layak oleh ahli dan diuji coba kepada pendidik dan anak- anak, Implementasi video pembelajaran literasi sains di laksanakan pada tanggal 13 Juli 2021 di TKIT Adzkia III di kelas Masjidil Aqsa 10 dengan jumlah anak 11 orang, 6 orang dilakukan di sekolah dan 5 orang dilakukan dirumah.

Selanjutnya pendidik menilai media video pembelajaran untuk mengetahui kelayakan media video pembelajaran literasi sains ketika digunakan oleh pengguna dan respon pengguna setelah menggunakan media pembelajaran tersebut. Hasil penilaian dan respon guru ditindak lanjuti pada tahap evaluasi.

Tahap Evaluation ini melakukan kegiatan evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pengembangan. Hasil evaluasi digunakan untuk memberi umpan balik kepada pihak pengguna. Revisi dibuat sesuai denganhasil evaluasi atau kebutuhan yang belum dapat dipenuhi. Hasil evaluasi diperoleh berdasarkan lembar penilaian dari dosen ahli dan angket respon guru kelas terhadap media video pembelajaran literasi sains untuk pembelajaran BDR Analisis hasil uji validitas media video pembelajaran literasi sains untuk pembelajaran BDR berupa kelayakan isi, tampilan media, dan penyajian media. Data yang diperoleh melalui angket, dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Menurut Azwar (2014), langkah-langkah untuk melakukan analisis yaitu sebagai berikutini. Memberikan skor jawaban dengan kiteria sebagai berikut: 4 = Sangat setuju, 3 = Setuju, 2 = Kurang Setuju, 1 = Tidak setuju.

Menjumlahkan skor dari tiap validator untuk seluruh indikator. Koefisien Validitas Aiken’s V menggunakan rumus pada rumus 1.

V = ∑s / [n(c-1)]

Rumus 1. Koefisien Validitas Aiken’s V

(5)

DOI: 10.31004/obsesi.v6i4.1750 Keterangan:

s = r – lo

lo = Angka penilaian Validitas terendah (dalam hal ini = 1) c = Angka penilaian Validitas tertinggi ( dalam hal ini = 4) r = Angka yang diberikan oleh validator

Hasil dari perhitungan Aiken’s V berkisar antara 0 sampai 1. Setelah hasil perhitungan Aiken’s V, dilakukan pengelompokkan kriteria kelayakan media dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1 Skor uji materi dan media Interval Kategori 0,76 -1 Sangat Layak 0,51 -0,75 Layak 0,26 – 0,50 Kurang Layak <0,25 tidak Layak

Data uji praktikalitas penggunaan media video pembelajaran literasi sains untuk pembelajaran BDR dianalisis dengan persentase (%), menggunakan rumus 2 dengan skor uji sebagaimana pada tabel 2.

Rumus 2. Persentase Praktikalitas Keterangan:

Skor Ideal = skor jawaban responden Skor Maksimum = Skor Tertinggi

Tabel 2 Skor uji praktikalitas penggunaan media Interval Kategori

76% - 100% Sangat Praktis 51% - 75% Praktis

26% - 50% Kurang Praktis 0% - 25% TidakPraktis

Analisis Efektivitas Media Media video pembelajaran literasi sains untuk pembelajaran BDR. Data analisis capaian hasil belajar anak didapatkan dari menghitung anak yang melakukan aktivitas sebagaimana yang terdapat dalam lembar observasi.

Tabel 3 Uji Efektivitas Media Penilaian Capaian Belajar Anak Kriteria Tingkat Efektivitas Persentase(%) Belum Berkembang Tidak Efektif 1-25 Mulai Berkembang Kurang Efektif 26-50 Berkembang Sesuai Harapan Efektif 51-75 Berkembang Sangat Baik Sangat Efektif 76-100

Berdasarkan kriteria tabel 3, bahwa media Media video pembelajaran literasi sains untuk pembelajaran BDR dikatakan efektif untuk pembelajaran di Taman Kanak-kanak jika siswa memperoleh persentase>51%

Persentase Praktikalitas = Skor Ideal ̸ Skor Maksimum x 100 %

(6)

DOI: 10.31004/obsesi.v6i4.1750

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tahap Analysis (Analisis)

Pada tahap ini kegiatan utamanya adalah perlunya menganalisis pengembangan produk. Analisis meliputi analisis kebutuhan dalam pengembangan media video pembelajaran lierasi sains berbasis model pembelajaran tematik. Analisis kebutuhan dengan beberapa tahap yang dilakukan yaitu: a. Analisis Kurikulum yang dilaksanakan berdasarkan observasi awal di TKIT Adzkia III yaitu mengalisis tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). RPPH yang digunakan sesuai dengan model pembelajaran tematik yang mengacu pada kurikulum 2013. Belum adanya media video pembelajaran dengan tema alam semesta dan subtema bayang-bayang dan angin disekolah tersebut, karena itu perlu adanya Video Pembelajaran Literasi Sains yang disesuaikan dengan kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini di Taman Kanak-kanak. b. Analisis Anak Usia Dini dan Pendidik Taman Kanak-kanak . Analisis anak meliputi usia 5-6 tahun di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Adzkia

Hasil dari analisis ini dapat dijadikan sebagi gambaran untuk menyiapkan aspek- aspek untuk mengembangkan media video pembelajaran literasi sains yang akan dibuat, sehingga dapat menghasilkan media yang sesuai dengan anak usia dini. Permasalahan yang terlihat bahwa pendidik masih kesulitan dalam mengembangkan media video pembelajaran salah satunya media video pembelajaran literasi sains. Kesulitan pendidik membuat media video pembelajaran karena minimnya pengetahuan pendidik dalam mendesain media video pembelajaran. Pendidik lebih banyak menggunakan media bantu berbentuk media visual atau berbentuk gambar dalam proses pembelajaran, sehingga pada masa pandemic saat ini apabila akan digunakan orang tua untuk membantu pembelajaran di rumah (masa pembelajaran jarak jauh) menjadi tidak maksimal karena tidak berbentuk video sehingga pencapaian dalam pembelajaran menjadi rendah.

Tahap Design (Desain)

Pada tahap ini mendasain video pembelajaran literasi sains sesuai dengan analisis kurikulum pendidikan anak usia dini. Langkah pertama pada tahap ini adalah menentukan tema dan subtema, dalam penelitian inimenggunakan Tema Alam Semesta dan Subtema Bayang-bayang serta Angin. Selanjutnya membuat rancangan Rencana Pelaksanaan Harian (RPPP) dengan mendesain materi dan rencana kegiatan. Tahap selanjutnya membuat rancangan skenario video pembelajaran, setelah skenario pembelajaran selesai dilanjutkan pengambilan video sesuai dengan skenario yang sudah dibuat. Kemudian masuk ketahap selanjutnya editing video dengan menggunakan aplikasi Editor Video Kinemaster.Tahap selanjutnya mendisain cover video dan merancang buku panduan video pembelajaran literasi untuk anak usia dini. Video pembelajaran tersimpan dalam Compact Disc (CD) dan google drive, yang bisa dibuka di Laptop, Televisi (TV) dan media elektronik audio visual lainnya.

Gambar 1 dan 2 contoh pemanfaatan media.

Gambar 1. Tangan sebagai media Gambar 2. Sumber cahaya dan bayangan

(7)

DOI: 10.31004/obsesi.v6i4.1750

Tahap Development (Pengembangan)

Tahap ini bertujuan untuk menghasilkan video pembelajaran literasi sains yang valid, praktis, dan efektif. Produk yang ingin dikembangkan dicek oleh pengembang untuk mengetahui apakah produk dapat digunakan dengan baik dan seluruh komponen dapat berjalan dengan tepat sesuai yang diharapkan yang sudah di validasi oleh ahli pada bidangnya.

Hasil Validasi oleh Ahli

Validitas dengan ahli materi dilakukan dengan memperlihatkan Video Pembelajaran literasi sains yang sudah dibuat kemudian ahli materi memberikan saran dan komentar. Uji validasi selengkapnya lihat tabel 1

Tabel 1 Hasil Uji Validitas Media Video Pembelajaran Literasi Sains Untuk Belajar dari Rumah Anak Usia Dini 5-6 Tahun.

No Aspek Validitas Persentase Skor Kategori

1 Aspek Materi (Kelayakan Isi) 0,97 sangat layak 2 Aspek Media ( Tampilan dan dan penyajian) 0,87 sangat layak Tahap Implementation (Implementasi)

Tahap implementasi dilakukan dengan mempersiapkan produk video pembelajaran literasi sains yang sudah dinyatakan layak oleh ahli dan diuji coba kepada pendidik dan anak- anak, selanjutnya pendidik menggunakan video pembelajaran literasi sains dan memberikan penilaian dan respon terhadap video pembelajaran tersebut untuk mengetahui kelayakannya.

Implementasi video pembelajaran literasi sains di laksanakan di TKIT Adzkia III dengan jumlah anak 11 anak.

Hasil Uji Praktikalitas Media

Uji Praktikalitas adalah tingkat kepraktisan media yang digunakan guru. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kemudahan dan kebermanfaatan pengunaan video tersebut oleh guru. Uji pratikalitas media dapat selengkapnya lihat tabel 2

Tabel 2 Uji Praktikalitas Media

No Aspek Rata-rata nilai praktikalitas (%) Kriteria 1 Kemudahan Penggunaan 95 Sangat Praktis 2 Waktu 93 Sangat Praktis 3 Daya Tarik 97 Sangat Praktis 4 Pemahaman terhadap konsep materi 95 Sangat Praktis Hasil Uji Efektivitas

Data analisis aktivitas belajar anak diperoleh dengan cara menghitung hasil penilaian aktivitas belajar anak pada uji kelompok besar dikelas masjidil Aqsa 10 sebanyak 11 orang anak, penilaian oleh guru kelas yang terdapat dalam lembar observasi. Uji efektifitas dapat selengkapnya lihat tabel 3.

Tabel 3 Uji Efektivitas Penilaian Capaian Belajar Anak No Aspek Rata-rata nilai Efektivitas (%) Kriteria 1 Pengetahuan 84 Sangat Efektif

2 Keterampilan 77 Sangat Efektif 3 Sikap 73 Sangat Efektif

(8)

DOI: 10.31004/obsesi.v6i4.1750

Tahap Evaluation (Evaluasi)

Hasil evaluasi yang diperoleh dari lembaran penilaian yang diberikan ahli dan angket respon guru kelas terhadap video pembelajaran literasi sains. Dari hasil ahli Materi memiliki validitas item yang memadai dan valid, dan hasil kesimpulan penilaian dari validator dinyatakan layak digunakan dengan revisi. Hasil dari ahli Media memiliki validitas item yang memadai dan valid, dan hasil kesimpulan penilaian dari validator ahli media dinyatakan layak digunakan dengan revisi. Revisi media dilakukan untuk perbaikan media lebih baik lagi. Dari hasil penilaian di dalam uji praktikalitas media oleh 2 orang guru di TKIT Adzkia III dan kegiatan FGD (Focus Group Discussion) TKIT Adzkia III sebanyak 11 orang. Hasil uji praktikalitas dinyatakan sangat praktis sebagai media pembelajaran literasi sains untuk anak usia dini. Serta hasil persentase efektivitas media dinyatakan sangat efektif digunakan sebagai media pembelajaran.

Dalam Undang-undang no.20 tahun 2003 “ Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.” Pendapat di juga di kuatkan oleh (Eliza, 2014) bahwa pendidikan anak usia dini merupakan lembaga pendidikan yang mengembangkan praakademik atau pra skolastik yang dapat menstimulus kemampuan awal anak dalam beradaptasi terhadap pembelajaran nyata. Untuk itu perlu diberikan pembelajaran yang memberikan makna sehingga dapat di implementasikan dalam kehidupan nyata sehari-hari.

Materi yang disajikan sesuai dengan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini di Taman Kanak-kanak yaitu Kurikulum 2013 terdiri dari program tahunan, program semester, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian dengan materi dan kegiatan Tema Alam Semesta Subtema Bayang-bayang dan Angin. Materi yang disajikan sesuai dengan tahap usia anak yaitu usia 5-6 tahun di Taman Kanak-kanak. Materi yang disajikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu dimana awal pembelajaran anak diminta untuk mengenal lingkungan alam dengan mengamati video tentang bayangan dan guru bertanya apa yang diketahui dari penayangan tersebut. Selanjutnya guru akan menerangkan apa bayangan atau angin. Anak juga dikenalkan dengan keaksaraan awal dengan menbaca symbol huruf dan pemecahan masalah dan pengembangan motorik kasar dengan bermain bayangan dengan tangan. Materi yang disajikan seiring dengan pendapat(

Suryana, 2017) pembelajaran anak usia dini dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk mendapatkan proses pembelajaran yang ilmiah. Proses ilmiah dapat diperoleh anak melalui pendekatan saintifik, dimana anak mendapatkan pengetahuan melalui proses mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengomunikasikan.

Materi yang disajikan sesuai dengan tujuan pembelajaran sains untuk anak usia dini.

Sesuai dengan materi video pembelajaran literasi sains tema Alam semesta dan subtema Bayang-bayang dan angin, diharapkan anak dapat mengetahui secara ilmiah kenapa bayang- bayang pemecahan masalah dengan menghubungkan benda dengan bayangannya. Sesuai dengan pendapat Nurhafizah (2017) bahwa pengembangan kemampuan sains sejak usia dini bertujuan agar anak mempunyai kemampuan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya dan membantu mereka menjadi terampil dalam menyelesaikan berbagai hal yang dihadapinya. Hal lain juga dapat menumbuhkan sikap ilmiah pada anak, misalnya: Tidak terburu –buru dalam mengambil keputusan, dapat melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang, berhati-hati terhadap informasi yang diterimanya serta bersifat terbuka

Materi yang disajikan sesuai dengan model pembelajaran tematik di Taman Kanak- kanak. Materi dengan tema Alam Semesta dan subtema Bayang-bayang dan angin, sehingga dengan adanya tema pembelajaran lebih terarah. Di dukung oleh Adam (2019) Dalam menetapkan tema tidak sekadar mudah diterapkan, namun perlu memperhatikan prinsip- prinsip penentuan agar pembelajaran yang dilaksanakan lebih menarik dan mendalam.

Kedalam tema ditentukan oleh kemampuan guru dalam menguasai tema tersebut. Dalam

(9)

DOI: 10.31004/obsesi.v6i4.1750

mengembangkan tema hal penting yang harus diperhatikan guru adalah kebermaknaan tema dalam membangun pengalaman belajar yang bermutu bagi anak usiadini.

Hasil validitas media menunjukkan bahwa video pembelajaran literasi sains untuk belajar dari rumah anak usia dini 5-6 tahun dari variabel tampilan dan penyajian memiliki validitas item yang memadai dan valid oleh ahli media. Sesuai dengan pendapatv (Ulfa, 2017) Media adalah suatu benda yang dibutuhkan dalam pembelajaran anak usia dini sebagai media pembelajaran yang mampu mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh anak usia dini. Setiap anak mempunyai pengalaman berbeda-beda, ditentukan dari kejadian-kejadian yang anak alami.

Sesuai dengan pendapat Hardianti & Asri (2017) Video adalah salah satu media audio visual yang banyak digunakan untuk keperluan pembelajaran karena dapat meningkatkan hasil pembelajaran. Media audio visual dapat melihatkan unsur gambar (visual) dan suara (audio) secara bersamaan pada saat menyampaikan pesan atau informasi. Selanjutnya siswa dapat mengefisienkan waktu dalam belajar, memberikan pengalaman baru, informasi yang akurat, dan lebih menarik. Sedangkan, menurut (Palupi, 2017) dalam penelitiannya menyatakan bahwa video merupakan gabungan unsur audio dan visual yang akan memudahkan anak-anak dalam proses pembelajaran dengan gambar bergerak dan audio yang menjelaskan. Dengan video juga mempermudah anak untuk menerima informasi.

Dengan demikian keseluruhan elemen yang terdapat dalam media video pembelajaran harus dikemas dan disajikan dengan baik dan menarik. Dalam penyajian setiap elemen media hendaklah memperhatikan kejelasan informasiyang ingin disampaikan, sehingga mendapatkan hasil media pembelajaran yang memiliki tampilan menarik dan jelasnya materi pembelajaran yang disajikan. Media pembelajaran juga dapat meningkatkan dan memberi suasana rasa senang dan gembira yang melibatkan keterlibatan emosianal dan mental.

Berdasarkan pendapat tersebut terbukti bahwa media memberikan pengaruh yang cukup besar dalam mencapai tujuan pembelajaran bila dikembangkan dengan baik.

Dalam aspek kemudahan penggunaan, indikator media pembelajaran mudah digunakan, media video pembelajaran memudahkan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran, buku panduan media video pembelajaran memudahkan guru dalam penggunaan media. Pada aspek waktu, indikator penggunaan media mengefisienkan waktu pembelajaran dan media mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. Pada aspek daya tarik, indikator tampilan media menarik, pilihan warna dan gambar pada media menarik, media dapat memotivasi anak untuk belajar dinilai sangat praktis. Sementara aspek pemahaman konsep materi juga dinilai sangat baik pada anak.berdasarkan penilaian tersebut berarti bahwa keseluruhan media yang dikembangkan sangat praktis dan layak digunakan.

Sesuai dengan pendapat Hadi (2017) menegaskan bahwa bila menggunakan video dalam pembelajaran maka akan memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna, dengan guru menghadirkan suasana belajar yang dapat menggunakan semua panca inderanya. Semakin banyak panca indera yang digunakan siswa saat belajar, maka proses belajar tersebut akan lebih mudah diserap oleh siswa. Sedangkan menurut Kustadi &

Bambang (2011) mengatakan bahwa menggunakan media video sebagai media belajar dapat memberikan manfaat dalam melengkapi pengalaman-pengalaman dasar anak ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik, dan lain-lain; video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat dan dapat disaksikan secara berulang bila diperlukan. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa produk media video pembelajaran literasi sains mendapatkan respon positif dari anak dan guru karena dapat memberikan motivasi belajar. Selain itu media video pembelajaran dinyatakan praktis sebagai media pembelajaran serta dapat digunakan secara berulang-ulang bila diperlukan.

Keefektifan media video pembelajaran yang dikembangkan dapat dilihat dari persentase aktivitas belajar anak. Setelah menyaksikan video pembelajaran literasi sains, anak terlihat ceria dan mencobakan apa yang sudah mereka lihat seperti bermain bayang-bayang.

Hardianti & Asri (2017) menyatakan dengan menggunakan media video proses pembelajaran

(10)

DOI: 10.31004/obsesi.v6i4.1750

lebih menarik dan menyenangkan. Terkadang informasi yang disampaikan secara lisan tidak dipahami sepenuhnya oleh siswa, terlebih lagi guru kurang cakap dalam menjelasakan materi, maka media berperan sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan dalam proses belajar mengajar.

Penilaian capaian belajar anak dari hasil lembar pengamatan oleh guru. Hasil rata-rata presentase efektivitas aktivitas belajar anak yaitu 82 %. Dengan demikian hal tersebut dapat dinyatakan sangat efektif sebagai media pembelajaran. Sesuai dengan pendapat (Rohmawati, 2015) menyatakan Efektivitas pembelajaran dapat terlihat dari aktivitas dan respon siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan penguasaan konsep terhadap siswa. Sedangkan Mudlofir & Evi (2017) menyatakan fungsi yang sangat penting dari media pembelajaran adalah dapat mencegah terjadinya hambatan dalam proses pembelajaran, sehingga informasi atau pesan dapat disampaikan secara efektif dan efesien. Sehingga hasil dari efektivitas media yang efektif dapat meningkatkan motivasi belajar, dan tercapainya tujuan pembelajaran.

Berdasarkan hasil analisis validitas, praktikalitas, dan efektivitas, dapat disimpulkan video pembelajaran literasi sains untuk belajar dari rumah anak usia dini 5-6 tahun sudah layak digunakan sebagai media pembelajaran yang memiliki kualitas sangat layak, sangat praktis, dan sangat efektif.

SIMPULAN

Pengembangan video pembelajaran literasi sains untuk belajar dari rumah anak usia dini 5-6 tahun dengan Tema Alam Semesta dan Subtema Bayang-bayang dan angin dalam pengunaan video pembelajaran tersebut dapat meningkatkan pengetahuan anak tentang bayang –bayang dan angin. Dengan demikian pengembangan video pembelajaran ini dinyatakan sangat layak, sangat praktis, dan sangat efektif.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih ditujukan kepada Universitas Negeri Padang, TKIT Adzkia III Padang dan berbagai pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Adam, G. (2019). Pengembangan Tema Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini. Jurnal Lonto Leok Pendidikan Anak Usia Dini, 2(1), 45-55.

Cahyati, N., & Kusumah, R. (2020). Peran Orang Tua Dalam Menerapkan Pembelajaran Di Rumah Saat Pandemi Covid 19. Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi, 04(1), 152-159. https://doi.org/10.22373/jrpm.v1i2.649

Charlesworth Rosalind, L. K. K. (2010). Math & Science For Young Children. In Wadsworth, Cengage Learning (Sixth).

Eliza, D. (2014). Kesiapan Membaca Siswa Taman Kanak-Kanak Masjid At-Taqwa Jakarta Timur. 3(1), 1-6.

Eliza, D. (2018). Emergent Literacy Based on Wordless Picture Book to Introduce Minangkabau Cultural Value and Identity for Early Childhood. 169(Icece 2017), 284-288.

https://doi.org/10.2991/icece-17.2018.73

Hadi, S. (2017). Efektivitas Penggunaan Video Sebagai Media. Prosiding TEP & PDs, Tema: 1 No(15), 96-102.

Handayani, P. H., & Srinahyanti. (2018). Literasi Sains Ramah Anak Usia Dini. Early Childhood Education Journal of Indonesia, 1(2), 46-51.

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eceji/article/view/32411

Hardianti, H., & Asri, W. K. (2017). Keefektifan Penggunaan Media Video Dalam Keterampilan Menulis Karangan Sederhana Bahasa Jerman Siswa Kelas Xii Ipa Sma Negeri 11 Makassar. Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing Dan Sastra, 1(2), 123- 130. https://doi.org/10.26858/eralingua.v1i2.4408

(11)

DOI: 10.31004/obsesi.v6i4.1750

Muniroh, L., Suryana, D., & Budiarto, E. (2018). Mengembangkan Potensi Masyarakat Melalui Kegiatan Literasi Yang Efektif Dan Aplikatif Di Desa Sukajadi. Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 2(2), 166. https://doi.org/10.32832/abdidos.v2i2.174 Nengsi, M. I., & Eliza, D. (2019). Pelaksanaan Pengembangan Karakter Peduli Lingkungan

Bagi Anak dalam Konteks Alam Takambang Jadi Guru. Aulad : Journal on Early Childhood, 2(2), 28-40. https://doi.org/10.31004/aulad.v2i2.32

Novitasari, Y., & Fauziddin, M. (2022). Analisis Literasi Digital Tenaga Pendidik pada Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(4), 3570-3577. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i3.1209

Nur Aisiyah, L. (2017). Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dasar Dengan Pendekatan

Open-Inquiry. Pancaran Pendidikan, 6(1), 13.

https://doi.org/10.25037/pancaran.v6i1.2

Nurhafizah. (2017). Strategi Pengembangan Kemampuan Sains Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Di Taman Kanak-kanak Tangah Koto. PEDAGOGI: Jurnal Anak Usia Dini Dan Pendidikan Anak Usia Dini, 3(3b), 103-115.

Palupi, P. D. (2017). Pengembangan Media Video Animasi Pendidikan Seks Bagi Anak. E- Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan, VI(7), 712-722.

http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/fiptp/article/view/8412/8013 Prasetyo, S. (2017). Implementasi Pembelajaran Sains Untuk Anak Usia Dini Dalam

Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (Mea). LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan), 7(1), 48. https://doi.org/10.21927/literasi.2016.7(1).48-57

Rohmawati, A. (2015). Efektivitas Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 9(1), 15-32.

Suryana, D. (2017). Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Pendekatan Saintifik di Taman Kanak-Kanak. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 11(1), 67-82.

https://doi.org/10.21009/JPUD.111.05

Ulfa, S. & M. (2017). Pentingnya Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1

No.1, 81-96.

https://doi.org/10.19109/ra.v1i1.1489

Yaswinda, Yulsyofriend, & Farida Mayar. (2018). Pengembangan Bahan Pembelajaran Sains Berbasis Multisensori Ekologi Bagi Guru Paud Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam. Yaa Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(2), 13-22.

Referensi

Dokumen terkait

dan Samsunan (2010) berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap kolom beton bertulang tanpa penambahan tulangan sengkang ekstra mendapatkan kesimpulan

Berdasarkan sifat dan ciri di atas maka sesuai kriteria sistem klasifikai Taksonomi Tanah (Soil Survey Staff, 1999) maka dapat dimasukkan ke dalam order

Alasan penggunaan permainan tradisional dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah untuk memperkenalkan kembali budaya melalui permainan tradisional yang

Strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus terpancang (embedded and case study researsh). Teknik pengumpulan data yang digunakan merupakan teknik non

Dalam melakukan interpretasi terhadap hasil pengukuran Force Index, terdapat berbagai aturan dalam pengambilan keputusan jual/beli. Secara umum, seorang pemain saham akan

Adapun hadis garib bagian dari hadis ahad, para ulama hadis bersepakat bahwa hadis ahad yang berkualitas sahih dapat dijadikan sebagai hujjah dalam ajaran

Pendidik termasuk orang yang sudah profesional dalam bidangnya mereka lulusan dari perguruan tinggi dan pesantren Kedua, anak asuh (warga panti) yang berada di

Permenristekdikti Nomor 71 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Dan Evaluasi Peta Proses Bisnis dan Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi,