• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN, DAN KEDUDUKAN ASN. Oleh : LIANTI, A. Md. RMIK NDH : 26

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN, DAN KEDUDUKAN ASN. Oleh : LIANTI, A. Md. RMIK NDH : 26"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN, DAN KEDUDUKAN ASN

“OPTIMALISASI PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS PASIEN RAWAT JALAN MELALUI PENYEDIAAN SOP DI UPTD PUSKESMAS BANABUNGI

KABUPATENBUTON”

Oleh :

LIANTI, A. Md. RMIK NDH : 26

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XXIII TAHUN 2021

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI

2021

(2)

i

(3)

ii

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan Rahmat, Taufik, Hidayah-Nya serta memberikan kekuatan dan kesehatan kepada penyusun dalam mengikuti Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan XXIII Tahun 2021 dan menyelesaikan laporan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang berjudul “Optimalisasi Pengembalian Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Jalan Melalui Penyediaan SOP di UPTD Puskesmas Banabungi Kabupaten Buton”.

Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNSD Kabupaten Buton, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Buton bekerjasama dengan Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintahan Lembaga Administrasi Negara RI.Kegiatan aktualisasi ini bertujuan untuk membekali CPNS menjadi ASN yang berkarakter dan mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat.

Sebagai peserta pada Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021 Angkatan XXIII, penulis menyadari bahwa keberhasilan implementasi nilai-nilai dasar profesi ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dalam pelaksanaan tahapan kegiatan aktualisasi dapat terwujud atas bantuan dan dukungan berbagai pihak. Karenanya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Syahruddin Nurdin, S.E, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS;

2. Bapak Drs. Awaluddin, selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Buton beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS Golongan II;

3. Bapak Abdul Rahman, S.Sos, selaku coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti dalam proses pembimbingan penyusunan laporan aktualisasi ini;

4. Ibu Dewi Djajadi selaku mentor atas masukan, arahan, motivasi dan bimbingannya selama perencanaan program aktualisasi;

(5)

iv

5. Seluruh Widiyaswara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan banyak ilmu terkait nilai dasar ASN yang sangat bermanfaat pada saat penyusunan rancangan aktualisasi;

6. Seluruh panitia, Binsuh yang telah memfasilitasi para peserta DIKLATSAR dengan baik;

7. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materiil dalam menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dan kewajiban pada masa Latsar;

8. Rekan-rekan seperjuangan peserta Latsar Golongan II Angkatan XXIII, Angkatan XXIV dan Angkatan XXV Tahun 2021 tanpa terkecuali yang selama ini telah banyak berbagi bersama selama proses Latsar.

Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena semua saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna mengoptimalkan kegiatan laporan aktualisasi ini.

Kendari, 09 November 2021

LIANTI, A. Md. RMIK NIP. 19930705 202012 2 019

(6)

v DARTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan ... 3

1.3 Manfaat ... 4

1.4 Ruang Lingkup ... 4

1.5 Waktu Dan Tempat ... 5

BAB IIGAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR, SERTA KEDUDUDKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU ... 6

2.1.1 Gambara Umum Organisasi……… ... 6

2.1.1 Profil Unit Kerja ……… ... 6

2.1.2 Struktur Organisasi ……… ... 11

2.1.3 Visi Dan Misi Puskesmas ……. ... 11

2.1.4 Tata Nilai Budaya Kerja …….. ... 14

2.1.5 Tupoksi Organisasi……… ... 14

2.1.6 Tugas Dan Fungsi Rekam Medis ………. ... 14

2.2 Identifikasi Isu Dan Analisis Dampak ... 15

2.2.1 Identifikasi Isu ………... 16

2.2.2 Analisis Menggunakan Meode APKL ... 17

2.2.3 Analisis Isu Dan Peta Permasalahan ... 18

2.2.4 Anaisis Isu Dan Faktor Permasalahan ... 19

2.3 Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN……….. ... 19

2.4 Kedudukan Dan Peran ASN……… ... 25

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ………… ... 28

(7)

vi

3.1 Gagasan Kreatif Sebagai Pemilihan Isu ... 28

3.2 Deskripsi Penjelasan Kegiatan …….. ... 29

3.3 Estimasi Biaya Kegiatan ……… . ... 45

3.4 Jadwal Rancangan Aktuaisasi…………... 46

BAB IV CAPAIAN HASIL ……….... ... 47

4.1 Kendala Dan Antisipasi ……….. ... 47

4.2 Hasil Aktualisasi……….. ... 48

4.3 Analisis Dampak………... ... 63

BAB V PENUTUP ……… ... 66

5.1 Kesimpulan………. ...66

5.2 Saran ………. ... 67

5.3 Rencana Tindak Lanjut ………... ... 67

DAFTAR PUSTAKA ………... ... 69 LAMPIRAN

(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Data Kelurahan/Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah KK Dan Jumlah Rumah Di

UPTD Puskesmas Banabungi ... 6

Tabel 1.2.Data Tenaga Kesehatan Di UPTD Puskesmas Banabungi ... 7

Table 2.1 Identifikasi Isu ... 16

Tabel 2.2 Analisis Isu dengan Metode APKL ... ... 17

Tabel 3.1 Gagasan Kreatif Pemilihan Isu ... ... 28

Tabel 3.2 Deskripsi Penjelasan Kegiatan ... 29

Tabel 4.1 Kendala Dan Antisipasi... ... 47

Tabel 4.2 Deskripsi hasil kegiatan selama pelaksanaan aktualisasi dan habituasi ... 48

Tabel 4.3 Analisis Dampak ... 64

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... ... 11 Gambar 2.2 analisis isu dan faktor penyebabnya ... 18

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah yang diberi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diberi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.Pegawai ASN harus melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan.

Dalam Undang-Undang Noomor 5 Tahun 2014 Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun masa percobaan. Merujuk Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS, PNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan untuk membangun moral, kejujuran, semangat nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Selain itu dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN yang profesional seperti tersebut di atas adalah Diklat Prajabatan. Diklat ini mengedepankan penguatan nilai-nilai dasar profesi PNS dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS. Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat serta berdaya saing.

Pegawai ASN berfungsi sebagai : 1) Pelaksana kebijakan publik; 2) Pelayan publik; dan 3) Perekat dan pemersatu bangsa. Fungsi-fungsi ASN ini harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.

Dalam menjalankan fungsinya, seorang ASN harus selalu memegang teguh dan mengamalkan nilai-nilai dasar ANEKA yang meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, Komitmen mutu dan anti korupsi. ASN juga mempunyai kedudukan peran yaitu : 1) Manajemen ASN; 2) Whole of government; 3) Pelayanan Publik.

(11)

2

Namun pada kenyataannya, pelaksanaan fungsi ASN belum dilaksanakan dengan baik dan belum mengamalkan nilai-nilai dasar ANEKA. Nilai-nilai dasar ANEKA belum diaplikasikan. dalam manajemen ASN, whole of government dan pelayanan publik.

Sebagian besar masyarakat memandang negatif para Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pegawai Negeri Sipil(PNS) dipandang masyarakat yang tidak serius dalam bekerja, malas bekerja, bekerja tidak sesuai jam kerja, kurang ramah, sombong dan melakukan pelayanan secara tebang pilih. Oleh karena itu, saat ini pemerintah Republik Indonesia sedang menggalakkan reformasi birokrasi dengan tujuan agar para PNS dapat menjalankan tugas secara baik, akan tetapi untuk terciptanya reformasi birokrasi perlu didukung oleh sumber daya manusia dan sistem yang berkualitas. Untuk tujuan tersebut maka perlu dibangun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang ASN. Peran ASN di bidang kesehatan melalui kegiatan mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas prima di Puskesmas meliputi pelayanan preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.dalam manajemen ASN, whole of government dan pelayanan publik. Sebagian besar masyarakat memandang negatif para Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pegawai Negeri Sipil (PNS) dipndang masyarakat yang tidak serius dalam bekerja, malas bekerja, bekerja tidak sesuai jam kerja, kurang ramah, sombong dan melakukan pelayanan secara tebang pilih. Oleh karena itu, saat ini pemerintah Republik Indonesia sedang menggalakkan reformasi birokrasi dengan tujuan agar para PNS dapat menjalankan tugas secara baik, akan tetapi untuk terciptanya reformasi birokrasi perlu didukung oleh sumber daya manusia dan sistem yang berkualitas. Untuk tujuan tersebut maka perlu dibangun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang ASN.

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Menurut Depkes RI (2004) puskesmas merupakan unit pe laksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja (Effendi, 2009). Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dokumen tentang identitas pasien,pemeriksaan pengobatan,tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien di sebuah Puskesmas (PERMENKES NOMOR 269/ MENKES/PER/III/2008).

Perekam medis adalah petugas atau staff yang diberi wewenang dan tanggung jawab dalam mengolah berkas rekam medis yang ada di Puskesmas. Rekam

(12)

3

medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Hal tersebut terdapat dalam Permenkes 269 tahun 2008 tentang Rekam medis. Rekam medis bersifat rahasia oleh karena itu kerahasiaannya harus dijaga terutama dalam kegiatan penyimpanan dan pengembalian rekam medis.

Salah satu indikator keterlambatan pasien dilayani adalah keterlambatan berkas rekam di kembalikan dari ruang poli. keberhasilan dalam pelayanan Puskesmas yang merupakan institusi penyedia layanan publik Dalam upaya mencapai keberhasilan tersebut perlu dilakukan pengembalian berkas rekam medis secara tepat, seorang yang menerima dan meminjam rekam medis berkewajiban untuk mengembalikan dalam keadaan baik dan tepat waktu 1x24 jam setelah pasien keluar dari Puskesmas (yanmed 1997;108). Sehubungan dengan hal tersebut sebagai seorang ASN yang melaksanakan tugas dan fungsi jabatannya selaku seorang perekam medis terampil yang ditugaskan di instalasi rekam medis, penulis tertarik untuk melakukan kegiatan aktualisasi dari Nilai-Nilai Konsepsi Dasar ASN mengangkat isu “Lambatnya Pengembalian Berkas Rekam Medis pada Instalasi Rekam Medis di Puskesmas Banabungi Kabupaten Buton”, dengan gagasan pemecahan dalam penerapan Nilai- Nilai Konsepsi Dasar ASN, penulis melaksanakan kegiatan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pengembalian Berkas Rekam Medis Pasien Rawat jalan Melalui Penyediaan SOP di UPTD Puskesmas Banabungi KabupatenButon”.

1.2 Tujuan

Tujuan penulisan laporan aktualisasi ini adalah sebagai berikut : a. Tujuan Umum

Teraktualisasinya nilai–nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), peran dan kedudukan ASN dalam NKRI (Manajemen ASN, Whole Of Goverment dan Pelayan Publik) dalam menjalankan kewajiban setelah ASN mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN, Maka ASN tersebut akan menjadi ASN yang bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya serta menjadi pelayan bagi masyarakat di Puskesmas Banbungi Kabupaten Buton.

(13)

4 b. Tujuan Khusus

Mengoptimalisasi pengembalian berkas rekam medis pasien dari ruang poli di Puskesmas Banabungi Kabupaten Buton.

1.3 Manfaat

Manfaat dalam penulisan laporan aktualisasi ini yaitu:

1.3.1 Manfaat untuk penulis

1. Penerapan nilai-nilai ANEKA sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) - Menjadi pengalaman belajar bagi ASN untuk mengembangkan tanggung jawab penuhnya sebagai abdi Negara dan pelayan masyarakat.

2. Menjadi ASN yang dapat merubah mindset didalam dirinya untuk menjadi lebih profesional,berkomitmen, beretika, dan berintegritas.

3. Menjadi tenaga fungsional yang mampu menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan, pelayanan public, dan perekat pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan professional.

1.1.3 Manfaat bagi organisasi

1. Sebagai bahan evaluasi kebijakan dan kegiatan pelayanan publik yang dilakukan oleh unit kerja.

2. Sebagai stimulus dalam penyelenggaraan pelayanan publik kedepan.

3. Meningkatkan kepercayaan masyarakat pada petugas kesehatan dan pelayanankesehatan di Puskesmas Banababungi Kabupaten Buton

1.1. 4 Manfaat bagi masyarakat

1. Meminimalisir waktu tunggu pasien 2. Mempercepat waktu pendaftaran pasien

3. Adanya kepuasan terhadap pelayanan yang telah diberikan 1.4Ruang Lingkup

Aktualisasi dilaksanakan di UPTD Puskesmas Banabungi. Dilaksanakan dengan mengimplementasikan nilai- nilai ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi), whole of government (WoG), pelayanan publik, dan manajemen ASN dalam upaya Optimalisasi Pengembalian Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Jalan Melalui Penyediaan SOP.

(14)

5 1.5 Waktu Dan Tempat

Waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi dari tanggal 1 Oktober sampai dengan 06 November tahun 2021. Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini akan dilaksanakan di UPTD Puskesmas Banabungi Kabupaten Buton.

(15)

6 BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR, SERTA KEDUDUDKAN PERAN ASN DAN

PENETAPAN ISU 2.1 Gambaran Umum Organisasi

2.1.1 Profil Unit Kerja

Puskesmas Banabungi merupakan pemekaran dari Puskesmas Pasarwajo sejak Tahun 1991.Luas wilayah kerja Puskesmas Banabungi adalah 44,24 km2. Wilayah kerja Puskesmas tersebut berbatasan dengan :

a. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sampolawa b. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Banda

c. Sebelah Utara berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas Pasarwajo d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores /Kecamatan Wabula

Jarak dari Puskesmas Banabungi ke ibukota Kabupaten adalah 2 km.Jumlah Desa/ Kelurahanyang ada di wilayah kerja Puskesmas Banabungi yaitu 5 Desa dan 4 Kelurahan.Sedangkan jumlah penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas Banabungi berjumlah 17.005 jiwa, 3883 KK dan 3085 rumah.

Tabel 1.1 Data Kelurahan / Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah KK dan Jumlah Rumah Di Puskesmas Banabungi Tahun 2021

No Nama Kel/Desa Jumlah

Penduduk Jumlah KK Jumlah Rumah

1. Desa Banabungi 2111 530 453

2. Desa Laburunci 2304 488 402

3. Kelurahan Awainulu 1319 282 243

4. Kelurahan Kombeli 3431 741 564

5. Kelurahan Takimpo 1678 440 310

6. Kelurahan Holimombo 1026 251 208

(16)

7

7. Desa Dongkala 1857 435 359

8. Desa Kondowa 1808 404 365

9. Desa Holimombo jaya 1471 312 181

Jumlah 17005 3883 3085

Sumber :Data Puskesmas Banabungi

Tenaga kesehatan pada tahun 2021 di Puskesmas Banabungi berjumlah 84 orang (41 orang PNS, 30 tenaga PTT Daerah, 13 tenaga magang sukarela/volunter aktif).Tenaga kesehatan ini yang bertugas di Puskesmas sebanyak 60 orang dan yang bertugas di desa14 orang. Adapun distribusinya adalah sebagai berikut :

Tabel 1.2 Data Tenaga Kesehatan di Puskesmas Banabungi

No Nama Tenaga Kesehatan

Status (PNS/PTT

/PTT Daerah/

Magang Sukarela)

Tupoksi Ket.

(Utama dan Tambahan)

Utama Tambahan

1 Sariawinda, AM. Keb PNS Ka.Puskesmas Bidan

2 Dr.Hj.Adolfina PNS Dokter

3 Hayati Ruhani PNS Pustu

4 Harmawati PNS Hatra

5 Urni, Amd.Keb PNS Bidan Desa

6 Nurmiati Rahim PNS Bikor Bidan Desa

7 Saripa PNS Loket

8 Hartini Bai,S.Kep.Ns PNS Dendahara JKN

9 Drg.Titi Damayanti PNS Dokter Gigi

10 Dewi Jayadi,Amd PNS Tehniker Gigi Pet.UKGS

11 Wd. Henny Haprianty,SKM PNS Perencana Bendahara BOK

12 Abdul Hamid Parane PNS Bendahara Barang

13 Wa Ode Rustin PNS Pet.Gizi

14 Numin Laila,AMKL PNS Kesling Bend.Pengeluar

an

15 Hasna Abu, AMKL PNS Kes. Olahraga Bend.Penerima

(17)

8

16 Nini Satriya Saani,AM,Keb PNS Bidan Desa

17 Wa Ode Safrida,SKM PNS Bidan Desa MTBS

18 Wa Rani PNS P2M

19 Sitti Nurhayati Harnuddin PNS Bidan Desa

20 Engki Kamila Karim,AMKL PNS Kesling Kes.Kerja

21 Asmah , AMK PNS Kusta

22 Wd Afriani Idrus,A.Md.Keb PNS Bidan Desa

23 Wa Rosiani,A.Md.Kep PNS SIK Malaria

24 Wd Hasriani Radjana,Am,Keb

PNS Bidan Desa

25 Ayu Wahda.R.A,Am.Keb PNS Bidan Desa

26 Sri Rahayu,Amd.Keb PNS Bidan Desa

27 Nurdian Jiana,A.Md.Kep PNS UGD Surveilans

28 Adisra,AMAK PNS Laboratorium

29 Hardiany Maula,AMF PNS Apotik

30 Cicilia,AMK PNS Korim

31 Siti rosnawia, AMKL PNS Kesling 32 Lianti, A. Md. RMIK PNS Perekam Medis 33 Resty Kumala Dewi, A. Md.

Keb

PNS Bidan

34 Iis susianti, A.Md. Keb PNS Bidan 35 Tresia Febriani, A. Md. Keb PNS Bidan 36 Lusi suciawati, A. Md. Keb PNS Bidan

37 Ade Purnama Enti, AMG PNS Gizi

38 Mary khristin. P, A. Md. Keb PNS Bidan

39 Rahmat Firdaus, AMK PNS Perawat

40 Muh. Yusuf, AMAK PNS Analis

41 Yebsan B Manguntu PNS Farmasi

42 Hasnawati Maksum,AMK PTT

Daerah Prolanis UGD

43 Satriani Sahidin,AMK PTT

Daerah posy Lansia

44 DinanS.Purnamasari,AMK PTT

Daerah Apotik

45 Wa Ode Safiah Hafiu.P,AMK PTT

Daerah Keswa

46 Joice S.Yuanita,SKM PTT

Daerah Promkes

(18)

9 47 Wd Dirgahayu

Faria,Amd.Keb

PTT Daerah

Bidan

48 Ratni,SKM PTT

Daerah

Entri Pasien

49 Haerya Masila,Amd.Keb PTT

Daerah Bidan Desa

50 Chitra Lestari,Am.Keb PTT

Daerah Hatra Bidan

51 Lisnawati,Am.Keb PTT

Daerah Bidan Desa

52 Rosdiana Tayeb,Am.Keb PTT

Daerah Bidan

53 Hardiati,Amd.Keb PTT

Daerah Bidan

54 Wa Ode Mardianti,Amd.Keb PTT

Daerah Bidan

55 Lileniawati,SKM PTT

Daerah Kesling

56 Suwarti,Amd.Keb PTT

Daerah Poslan

57 Yunita,Amd.Keb PTT

Daerah Bidan

58 Wa Ode Atriani,AMK PTT

Daerah Imunisasi

59 Lisna Nurul Aljur,Am.Keb PTT

Daerah Bidan

60 Rostinar,AMK PTT

Daerah

Imunisasi

61 Susanti,S.Farm PTT

Daerah Gudang Obat

62 Lismar,AMK PTT

Daerah

Ispa

63 Lia Handriati,A.Md.Keb PTT

Daerah Kantor Sehat

64 Dr.Risqi Andhta Permatasari

PTT

Daerah Dokter

65 Ifan Sepriani,SKM PTT

Daerah SIK

66 Rulliyani,S.ST PTT

Daerah

Bidan Desa

67 Vini Wahyuni, AMK PTT Apotik

(19)

10

68 Gusniati,Amd.Keb PTT

Daerah

Bidan Desa

69 Abdul Azis PTT

Daerah

Sopir

70 Susi Valentina,S,ST PTT

Daerah Gizi

71 Nurfadilah

Rusdin,A.Md.Farm PTT

Daerah Apotik

72 Asmawati,Amd.Keb Magang Bidan

73 Hatia,Amd.Keb Magang Bidan

74 WaOde Pinrahayu,A.Md.Keb Magang Bantu Gizi

75 Wa Ode Yuliana,A.Md.Keb Magang Imunisasi

76 Wa Riana,Amd.Keb Magang Bidan

77 Riska,Amd.Gz Magang Gizi

78 Lisca Dhelvika

Putri,A.Md.Kep Magang Apotik

79 Sitti Firdayanti Hatma.A.Md.Keb

Magang Bidan Desa

80 Irmayanti,SKM Magang Loket

81 Siti Karmila,S.Tr.Keb Magang Bidan

82 Rapiati,A.Md.Keb Magang Bidan

83 Kalsum,A.Md.Keb Magang Hatra

84 Sartini,Am.Keb Magang Bidan

Sumber : Data Puskesmas Banabungi 2021

(20)

11

2.1.2 Struktur organisasi Puskesmas Banabung

Gambar 2.1 Struktur Organisasi 2.1.3 Visi dan Misi Puskesmas Banabungi

a. Visi

Puskesmas sebagai unsur pelaksana teknis yang bertugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.Dalam mengemban tugas tersebut , maka Puskesmas Banabungi menetapkan suatu visi yang merupakan suatu cita-cita bersama yang ingin di capai dimasa depan, sebagai berikut :

“ Menjadi Puskesmas Yang Memberikan Pelayanan Kesehatan Prima Menuju Masyarakat Sehat Dan

Mandiri “

(21)

12

Adapun makna dari visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Menjadi Puskesmas ; mengandung makna upaya dan peran bahwa Puskesmas Banabungimenjadi penggerak utama pelaksanaan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang sehat dan mandiri.

2) Memberikan Pelayanan ; adalah upaya memberikan pelayanan di berbagai program yaitu pelayanan kesehatan ibu dan anak, pelayanan Keluarga Berencana, Pelayanan Imunisasi dan Survelans, Pelayanan program Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Pelayanan Kesehatan Lingkungan, Pelayanan di bidang Gizi dan pelayanan lain di bidang kesehatan dengan tujuan meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita, menurunkan angka kesakitan penduduk, menurunkan angka kecacatan akibat penyakit dan ketergantungan akibat NAPZA, serta meningkatkan status gizi masyarakat.

3) Kesehatan Prima ;modal yang penting dalam menjalani berbagai aktivitas untuk memenuhi segala kebutuhan manusia guna memperoleh kehidupan yang lebih baik.Aktivitas itu tentunya akan menguras tenaga, baik fisik ataupun pikiran. Kondisi tubuh yang sehat diharapkan dapat mengatasi rasa lelah yang timbul, karena kelelahan dapat menyebabkan menurunnya aktivitas, konsentrasi, kewaspadaan, serta dapat memacu timbulnya penyakit atau infeksi, sehingga daya tahan tubuh terhadap penyakit menjadi berkurang (Franklin, 1966).

4) Masyarakat Sehat dan Mandiri ; adalah merupakan kondisi yang ingin dicapai yaitu masyarakat berdaya sebagai subject pembangunan kesehatan untuk ikut aktif memelihara kesehatannya sendiri, melakukan upaya pro-aktif tidak menunggu sampai jatuh sakit sehingga tidak kehilangan nilai produktifnya. Oleh karena masyarakat

(22)

13

yang sehat selain akan mendorong peningkatan produktifitas dan pendapatan penduduk, tetapi juga dalam jangka panjang merupakan investasi dan salah satu aspek pendorong peningkatan ”human development indeks” dimasa datang.

Visi tersebut diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan danpemahaman ”based knowledge and understood” dalam membangun komitmen bagi setiap aparatur kesehatan di Puskesmas Banabungiuntuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Komitmen tersebut diharapkan mampu direfleksikan dalam tindakan dan perilaku pelayanan kesehatan yang dilandasi azas kemanusiaan dan etika profesi yang tinggi disertai dengan menjunjung tinggi prinsip keterbukaan (transparancy), akuntabilitas (accountability) dan berkeadilan (equity).

b. Misi

Dalam mewujudkan visi tersebut di atas, maka Puskesmas Banabungimenetapkan 4 (empat) misi yang akan dilaksanakan secara sinergis, terintegrasi dan berkesinambungan pada periode tahun 2018 – 2022, yaitu sebagai berikut :

Misi Puskesmas Banabungi adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan Sistem Manajemen dan pengelolaan Sumber Daya secara Efisien, Transparan dan Akuntabel

2. Memaksimalkan Pendayagunaan Sarana Prasarana Kesehatan Puskesmas

3. Meningkatkan Mutu Pelayanan Melalui Program – Program Inovatif

4. Pemerataan dan Keterjangkauan Pelayanan dengan Melibatkan Peran Serta Masyarakat dan Instansi Terkait

(23)

14 2.1.4 Tata Nilai Budaya kerja

MOKESA

Melayani dengan optimal, kompeten,efisien, santun, dan amanah

1. Optimal berarti terus berusaha meningkatkan kinerja dalam pelayanan 2. Kompeten berarti memiliki kepahaman dalam keilmuan dan kecakapan

dalam bersikap

3. Efisien berarti pelayanan yang diberikan singkat namun berdaya guna 4. Santun berarti memiliki sikap yang halus dalam bertutur kata, sopan dalam

berperilaku, sabar dan tenang dalam melayani.

5. Amanah berarti memiliki tanggung jawab dalam bekerja dan mampu menjaga privasi dalam pelayanan.

2.1.5 Tupoksi Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat Pasal 4 ayat 1, Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1, Puskesmas memiliki fungsi :

1) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan 2) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerja

2.1.6 Tugas dan Fungsi rekam medis 1. Definisi Rekam Medis

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Hal tersebut terdapat dalam Permenkes 269 tahun 2008 tentang Rekam medis

2. Kriteria Rekam Medis

Kriteria antara lain sebagai berikut : a. Kelengkapan isi rekam medis.

b. Akurat ( ketepatan catatan rekam medis)

(24)

15

c. Tepat waktu (pencatatan rekam medis harus teliti dan setelah pasien pulang harus dikembalikan ke instalasi rekam medis sesuai dengan peraturan yang ada)

d. Memenuhi persyaratan aspek hukum 3. Tujuan Rekam Medis

Adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan dirumah sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengololaan rekam medis yang baik dan benar, tidak akan tercipta tertib administrasi rumah sakit sebagaimana yang diharapkan.sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan didalam upaya pelayanan kesehatan dirumah sakit.

4. Kegunaan Rekam Medis

• Aspek administrasi

• Aspek medis • Aspek hukum

• Aspek keungan

• Aspek penelitian

• Aspek pendidikan

• Aspek dokumentasi

2.2 Identifikasi Isu dan Analisis Dampaknya

Rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di UPTD Puskesmas Banabungi Kabupaten Buton yang sesuai dengan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN), yaitu, ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) dan sesuai dengan peran dan kedudukan ASN dalam NKRI.

Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi dibuat berdasarkan hasil bimbingan dengan coach dan disetujui oleh mentor.

Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi, terlebih dahulu dilakukan identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi peserta selama bertugas di bagian Rekam Medis pada UPTD Puskesmas Banabungi Kabupaten Buton.

(25)

16 2.2.1 Identifikasi Isu

Tabel 2.1 Identifikasi isu

No Tugas dan

Fungsi Identifikasi Isu 1. Merancang formulir rekam

medis yang sesuai standar oprasional prosedur (SOP)

Formulir yang ada di puskesmas tidak sesuai dengan standar

oprasional prosedur (SOP)

Manajemen ASN : Pada saat merancang formulir rekam medis diperlukan kemampuan kreatif, inovatif ASN yang unggul.

Whole of Government : Dalam merancang formulir ASN berperan untuk memberikan Inovasi.

2. Membuat tracer untuk meningkatkan efisien dan keakuratan dalam peminjaman berkas rekam medis (BRM)

Banyaknya berkas rekam medis yang hilang dan tidak ada di tempat atau ruang penyimpanan sehingga petugas sulit untuk mencari

Manajemen ASN

Didalam membuat tracer diperlukan kemampuan kreatif, inovatif ASN yang unggul untuk meningkatkan keakuratan dalam

peminjaman

Berkas rekam medis Whole of Government :

Dalam membuat tracer ASN berperan untuk

memberikan Inovasi.

3. Membuat buku ekspedisi untuk memantau

pengembalian berkas

Terlambatnya

Pengembalian berkas rekam medis pasien

Manajemen ASN : Pada saat membuat buku ekspedisi(buku

(26)

17 rekam medis (BRM) rawat jalan ke

instalasi rekam medis

pengembalian berkas rekam medis) diperlukan

kemampuan kreatif, inovatif ASN yang unggul.

Whole of Government : Dalam membuat buku ekspedisi (buku

pengembalian berkas rekam medis) ASN berperan untuk memberikan Inovasi.

2.2.2 Analisis Menggunakan Metode APKL

Tabel 2.2 Analisis Isu dengan Metode APKL

No Isu teridentifikasi Kriteria Skor Total Ranking

A P K L

1. Terlambatnya Pengembalian berkas rekam medis pasien rawat jalan ke instalasi rekam medis

5 5 5 5 20 1

2. Pelayanan rawat jalan tidak sesuai dengan standar pelayanan.

5 4 5 4 18 2

3. Formulir yang ada di puskesmas tidak sesuai dengan standar oprasional prosedur (SOP)

5 4 5 3 17 3

Sumber Data : Oleh Hasil Analisis Penulis 2021

Keterangan :

A : Aktual (sedang terjadi /dalam proses kejadian dan hangat dibicarakan P : problematika (masalah mendesak untuk di pecahkan)

K : Kekhayalakan (menyangkut hajat hidup orang banyak)

(27)

18 L : Layak (logis, pantas, realitas, dan dapat dibahas)

Dari ketiga isu yang paparkan tersebut, ditetapkan isu paling prioritas yakni

Terlambatnya Pengembalian berkas rekam medis pasien rawat jalan ke instalasi rekam medis.” dengan jumlah skor APKL adalah 20 di karena kegiatan tersebut merupakan akar dari kegiatan pelayanan registrasi yang bisa menjadi awalnya dari

permasalahan di pelayanan puskesmas.

2.2.3 Analisis Isu Dan Peta Permasalahan

Gambar 2.2 Analisis Isu dan Faktor Penyebabnya Terlambatnya

pengembalian berkas rekam medis pasien rawat jalan ke instalasi rawat

rekam medis Kurangnya sosialisasi tentang

pentingnya pengembalian berkas rekam medis pasien tepat

waktu

Kurangnya pemahaman petugas

akan pentingnya pengembalian berkas

rekam medis tepat waktu

Kurangnya kedisiplinan

dokter dan Perawat untuk

melengkapi berkas rekam medis pasien

(28)

19 2.2.4 Analisis Isu dan Faktor Penyebabnya

PenyebabTerlambatnya pengembalian berkas rekam medis pasien rawat jalan ke instalasi rawat rekam medis yaitu:

1. Kurangnya pemahaman petugas akan pentingnya pengembalian berkas rekam medis tepat waktu.

2. Kurangnya kedisiplinan dokter dan Perawat untuk melengkapi berkas rekam medis pasien.

3. Kurangnya sosialisasi tentang pentingnya pengembalian berkas rekam medis pasien tepat waktu.

2.3 Nilai – Nilai Dasar Profesi ASN 1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban.Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Dengan demikian kepercayaan masyarakat (public trust) kepada birokrasi akan semakin menguat karena aparaturnya mampu berperan sebagai kontrol demokrasi, mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu:

1). Kepemimpinan: Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya;

2). Transparansi: Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi;

3). Integritas: Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan;

(29)

20

4). Tanggung Jawab: Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban;

5). Keadilan: kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang;

6). Kepercayaan: Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.

Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas;.

7). Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas;

8). Kejelasan: Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan

9) Konsistensi: adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

a. Jenis-Jenis Akuntabilitas

Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu:

1). Akuntabilitas vertikal (vertical accountability), akuntabilitas yang pertanggung jawaban atas pengelolaan dananya kepada otoritas yang lebih tinggi.

2) Akuntabilitas horizontal (horizontal accountability), akuntabilitas yang pertanggungjawabannya kepada masyarakat luas.

b. Tingkatan Akuntabilitas Tingkatan akuntabilitas terdiri dari lima (5) tingkatan, yaitu:

1). Akuntabilitas Personal;

2). Akuntabilitas Individu;

3). Akuntabilitas Kelompok;

4). Akuntabilitas Organisasi, dan 5). Akuntabilitas Stakeholder

c. Aspek Akuntabilitas Terdapat beberapa aspek dalam akuntabilitas, antara lain:

1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (accountability is a relationship);

(30)

21

2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is results oriented) ; 3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (accountability requires

reporting);

4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (accountability is meaningless without consequences) , dan

5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability improves performance).

2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat nasional; kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu;

semangat kebangsaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan bangsanya sendiri dan pandangan tentang rasa cinta terhadap bangsa dan negara.Dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap PNS memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara.Nasionalisme merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.PNS dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.

3. Etika Publik

Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas, guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut .

Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni:

1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan;

2) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi, dan

(31)

22

3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual. Pada prinsipnya

Ada 3 (tiga) dimensi etika publik, yaitu : 1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik;

2) Dimensi Modalitas, dan

3) Dimensi Tindakan Integritas Publik.

Indikator nilai-nilai dasar etika publik, yaitu :

1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;

2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945;

3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;

4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;

5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;

6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;

7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;

8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;

9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;

10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;

11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;

12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;

13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan, dan

14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa ukran baik/ buruk.Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab pegawai negeri

(32)

23

sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.

a. Nilai-nilai Komitmen Mutu:

1) Efektivitas: dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan;

2) Efisiensi: dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam melaksanakan kegiatan. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu;

3) Inovasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam (internal) untuk melakukan perubahan, atau bisa juga karena ada desakan kebutuhan dari pihak eksternal misalnya permintaan pasar. Inovasi dalam layanan publik harus mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter dan mindset baru sebagai aparatur penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dengan sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin, dan

4) Orientasi mutu: mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.Orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa

(33)

24

melakukan pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan sehingga pelanggan menjadi puas dalam pelayanan.

b. Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan dalam mengevaluasi kualitas pelayanan, yaitu:

1) Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi;

2) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan;

3) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan dengan tanggap;

4) Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya, dan

5) Empathy, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.

Tanggung jawab mutu ada pada setiap level organisasi.Pada level puncak (corporate level) bertanggung jawab atas mutu layanan institusi secara keseluruhan untuk membangun citra kelembagaan dan keunggulan bersaing.

Pada level strategic business unit level tanggung jawab mutu berkaitan dengan penetapan diversifikasi mutu pada setiap unit kerja sesuai dengan target masing-masing. Pada level fungsional bertanggung jawab atas mutu hasil setiap layanan yang diberikan di unit-unit pendukung. Sedangkan pada level unit dasar tanggung jawab mutu berkaitan dengan aktivitas/ rencana aksi yang dilaksanakan di masing-masing unit kerja.

5 Anti Korupsi

Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untukmemberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-normadengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara ataumasyarakat baik secara langsung maupun tidak.Nilai dasar nasionalisme yaitu : Jujur, Disiplin, Tanggung jawab, Kerja keras, Sederhana, Mandiri, Adil, Berani dan Peduli.

Indikator anti korupsi :

(34)

25

1. Menyadari dampak perilaku dan tindak pidana korupsi bagi kehidupan diri pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa;

2. Menghindari perilaku dan tindak pidana korupsi;

3. Menjelaskan pembangunan sistem integritas untuk mencegah terjadinya korupsi di lingkungannya; dan

4. Mengaktualisasikan nilai dasar anti korupsi bagi kehidupan diri pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa.

2.4 Kedudukan dan Peran ASN 1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja(PPPK).

2. Pelayanan Publik

Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentu barang atau jasa baik dalam pemenuhan

kebutuhan masyarakat. Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah :

a. Partisipatif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.

b. Transparan

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga

(35)

26

negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.

c. Responsif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.

d. Tidak Diskriminatif

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.

e. Mudah dan Murah

Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah.Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.

f. Efektif dan Efisien

Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan- tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.

g. Aksesibel

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.

h. Akuntabel

(36)

27

Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggung jawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggung jawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.

i. Berkeadilan

Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.(Sumber:

Pelayanan Publik, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2017).

3. Whole Of Government (WoG)

WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusa

(37)

28 BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Gagasan Kreatif Sebagai Pemilihan Isu

Table 3.1 Gagasan Kreatif Pemilihan Isu

a. Unit Kerja : UPTD Puskesmas Banabungi Kabupaten Buton

b. Isu Yang Diangkat : Terlambatnya pengembalian berkas rekam medis pasien rawat jalan ke instalasi rawat rekam medis c. Judul : Optimalisasi Pengembalian Berkas Rekam Medis Pasien

Rawat Jalan Melalui Penyediaan SOP Di UPTD Puskesmas Banabungi Kabupaten Buton.

d. Gagasan Pemecahan

Isu : Optimalisasi Pengembalian Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Jalan Melalui Penyediaan SOP

e. Tujuan Pemecahan

isu : Untuk Optimalisasi Pengembalian Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Jalan Melalui Penyediaan SOP

f. Kegiatan : 1. Melaksanakan konsultasi kepada pmpinan.

2. Penyiapkan SOP tentang Penertiban BRM Pasien Rawat Jalan

3. Mengoptimalkan pengembalian BRM pasien rawat jalan.

4. Melakukan evaluasi dan pelaporan rekam medis

(38)

29 3.2 Deskripsi Penjelasan Kegiatan

Tabel 3.2 Deskripsi Penjelasan Kegiatan

No Kegiatan Tahapan

Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Kontribusi terhadap Visi dan

Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. 1) Melaksan akan konsultasi pimpinan

a. Melakukan Konsultasi kepada pimpinan terkait rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan .

Terlaksanan ya kosultasi untuk

memperoleh dukungan dari pimpinan dalam

bentuk surat dukungan

Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar : Akuntabilitas : pada saat berkonsultasi ke pimpinan penulis akanBertanggung jawab atas apa yang di sampaikan Nasionalisme: pada saat melakukan konsultasi penulis akan menumbuhkan persatuan dan kesatuan dalam

berkonsultasi

Etika publik :pada saat konsultasi penulis akan

bersikap ramah dan sopan saat melakukan konsultasi kepada pimpinan

Komitmen mutu:pada saat konsultasi penulis akan teliti terhadap apa yang disampaikan dengan pimpinan

Anti korupsi :pada saat

konsultasi penulis akan brsikap

Visi :

“ Menjadi

Puskesmas Yang Memberika Pelayanan

Kesehatan Prima Menuju Masyarakat sehat dan mandiri“

Misi ke 1 : Mewujudkan Sistem Manajemen dan pengelolaan Sumber Daya secara Efisien, Transparan dan Akuntabel.

MOKESA:

Santun berarti memiliki sikap yang halus dalam bertutur kata, sopan dalam berperilaku, sabar dan tenang dalam melayani.

(39)

30

jujur terhadap apa yang disampaikan dengan pimpinan/mentor.

b. Meminta arahan- arahan terkait pelaksanaan aktualisasi

Adanya arahan dari pimpinan terkait aktualisasi yang akan dilaksanakan

Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar : Akuntabilitas : pada saat meminta arahan-arahan ke pimpinan penulis akan

bertanggung jawab atas arahan yang di sampaikan

Nasionalisme:pada saat meminta arahan penulis akan mencatat arahan dengan bahasa yang baik dan benar

Etika publik :pada saat meminta arahan penulis akan bersikap sopan saat menerima arahan sehingga

pimpinan/Mentor merasa dihargai.

Komitmen mutu:pada saat meminta arahan penulis akan responsif terhadap arahan- arahan yang diberikan pimpinan/Mentor Anti korupsi :

Pada saat meminta arahan

(40)

31

penulis akan bertanggung jawab terhadap arahan yang telah diberikan oleh

pimpinan/mentor.

c. Meminta surat

persetujuan pelaksanaan aktualisasi

Tersedianya surat

persetujuan pelaksanaan aktualisasi

Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar : Akuntabilitas : pada saat penulis meminta surat persetujuan pada

pimpinan/mentor, penulis akan transparan.

Nasionalisme: pada saat meminta surat persetujuan pada pimpinan/mentor, penulis akan meminta pimpinan

menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar

Etika publik : pada saat meminta surat persetujuan pada pimpinan/mentor, penulis akan sabar menunggu

persetujuan pimpinan.

Komitmen mutu: pada saat meminta surat persetujuan, penulis akan efisien dalam menggunakan waktu agar tidak mengganggu kegiatan lain..

(41)

32 Anti korupsi :

pada saat meminta t surat persetujuan pimpinan/mentor, penulis akan berlaku jujur dan adil

Dampak Negatif Apabila kegiatan Konsultasi kepada pimpinan/mentor tidak dilakukan maka pelaksanaan aktualisasi akan berjalan kurang efektif dan tidak terarah yang disebabkan kurangnya koordinasi dengan pimpinan unit kerja

Keterkaitan Agenda III

Manajemen ASN Didalam melakukan konsultasi dengan pimpinan diperlukan kompetensi sebagai ASN agar apa yang disampaikan kepada pimpinan/mentor jelas dan terarah

Whole of

Government Melakukan konsultasi dengan pimpinan merupakan bentuk koordinasi demi kelancaran pelaksanaan kegiatan aktualisasi

Pelayanan Publik Melakukan konsultasi sebagai bentuk partisipasi melibatkan pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi

(42)

33 No Kegiatan Tahapan

Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Kontribusi

terhadap Visi dan Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

2. Menyiapka n SOP tentang penertiban pengembali an BRM pasien rawat jalan

a. Membuat Konsep SOP tentang penertiban pengembalia n BRM pasien rawat jalan

Tersedianya Konsep SOP

tentang penertiban pengembalian

BRM pasien rawat jalan

Keterkaitan Nilai Dasar :

Akuntabilitas: pada saat membuat konsep SOP penulis akan melakukan dengan penuh tanggung jawab.

Nasionalisme : pada saat membuat konsep SOP penulis akan

menggunakan bahasa yang baik agar mudah dipahami

EtikaPublik : pada saat menyiapkan konsep SOP penulis akan bertanggung jawab terhadap konsep SOP tersebut . Komitmen Mutu : pada saat membuat konsep SOP pada saat penulisinovatif dan telilti dalam membuat konsep SOP tersebut.

Anti korupsi : pada saat membuat konsep SOP penulis akandisiplin dan mandiri dalam mengerjakannya.

Visi :

“ Menjadi

Puskesmas Yang Memberika Pelayanan

Kesehatan Prima Menuju Masyarakat sehat dan mandiri“

Misi ke 1 : Mewujudkan Sistem Manajemen dan pengelolaan Sumber Daya secara Efisien, Transparan dan Akuntabel.

MOKESA Optimal berarti terus berusaha meningkat kan kinerja dalam pelayanan

b. Mengkonsulta sikan konsep

Terlaksananya konsultasi

Keterkaitan Nilai Dasar :

(43)

34 SOP tentang

penertiban BRM pasien rawat jalan kepada pimpinan

konsep SOP tentang penertiban BRM pasien rawat jalan kepada pimpinan

Akuntabilitas: pada saat

mengonsultasikan konsep SOP penulis akan melakukan dengan penuh

tanggung jawab dan transparan Nasionalisme : pada saat melakukan konsultasi konsep SOP penulis akan menggunakan bahasa yang baik agar mudah dipahami

EtikaPublik : pada saat

mengkonsultasikan konsep SOP penulis akan menyampaikannya dengan sopan

Komitmen Mutu : pada saat

melakukan konsultasi tentang konsep SOP pada pimpinan/mentor penulis akan responsif terhadap apa yang dikonsultasikan.

Anti korupsi :pada saat

mengkonsultasikan konsep SOP penulis akan bertanggung

jawabterhadap konsep SOP tersebut.

c. Membuat konsep SOP tentang penertiban pengembalian BRM pasien

Adanya konsep SOP tentang penertiban BRM pasien

Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar : Akuntabilitas: pada saat membuat konsep SOP penulis akan melakukan dengan penuh tanggung jawab

(44)

35 rawat jalan

sesuai arahan pimpina dan mentor

rawat jalan terhadap konsep SOP tersebut.

Nasionalisme : pada saat membuat konsep SOP penulis akan

menggunakan bahasa yang benar dan sopan

EtikaPublik : pada saat membuat konsep penulis akan taat pada peraturan yang berlaku .

Komitmen Mutu :pada saat membuat konsep SOP penulis akan inovatif dalam membuat konsep agar Anti korupsi : pada saat membuat konsep SOP penulis akan kerja keras dan disiplin sehingga bisa

dipertanggung jawabkan.

d. Penetapan SOP

pengembalia n BRM pasien rawat jalan oleh

pimpinan

Terlaksananya penetapan SOP tentang penertiban BRM pasien rawat jalan oleh pimpinan

Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar : Akuntabilitas: pada saat penetapan SOP penulis akan melakukan dengan penuh tanggung jawab terhadap SOP yang telah ditetapkan oleh pimpinan.

Nasionalisme : pada saat penetapan SOP penulis akan menggunakan bahasa yang benar dan sopan EtikaPublik : pada saat penetapan

(45)

36

SOP penulis akan taat pada peraturan yang berlaku .

Komitmen Mutu :pada saat

penetapan SOP penulis akan efisien agar tidak mengganggu kegiatan lain pimpinan.

Anti korupsi : pada saat penetapan SOP penulis akan kerja keras dan disiplin sehingga SOP yang telah ditetapkan bisa dipertanggung jawabkan.

Dampak

Negatif Tidak adanya bahan acuan dalam melakukan sosialisasi perawat, dokter dan bidan.

Tidak adanya acuan dalam menjalankan tugas dan protokol dalam melakukan pengembalian berkas rekam medis pasien

tidak adanya kepuasan masyarakat dalam proses pelayanan yang diberikan Keterkaitan Agenda III

Manajemen

ASN Membuat SOP acuan seorang ASN dalam menjalankan tugasnya Whole of

Government Membuat SOP merupakan sebagai bentuk koordinasi dan melibatkan teman sejawat dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi

(46)

37

No Kegiatan Tahapan

Kgiatan Output/Hasi

l Nilai-Nilai Dasar Kontribusi

terhadap Visi dan Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

3. Mengoptimalka n

pengembalian BRM paien rawat jalan

a.Berkonsultasi kepada

pimpinan/men tor terkait pengoptimalan pengembalian BRM pasien melalui sosialisasi kepada dokter dan perawat di UPTD PKM Banabungi

Terlaksanan ya

konsultasi kepada pimpinan/m entor terkait pengoptimal an

pengembalia n BRM pasien melalui sosialisasi kepada dokter dan perawat di UPTD PKM Banabungi

Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar :

Akuntabilitas: pada saat berkonsultasi terkait sosialisasi yang akan

dilaksanakan penulis akan melakukan dengan penuh tanggung jawab.

Nasionalisme : pada saat melakukan konsultasi terkait sosialisasi yang akan dilaksanakan penulis akan

menggunakan bahasa yang baik agar mudah dipahami

EtikaPublik : pada saat berkonsultasi terkait sosialisasi yang akan

dilaksanakan penulis akan

menyampaikannya dengan sopan Komitmen Mutu : pada saat melakukan konsultasi terkait sosialisasi yang akan dilaksanakan penulis akan responsif terhadap apa yang disampaikan.

Anti korupsi : pada saat melakukan konsultasi terkait sosialisasi yang akan dilaksanakan penulis akan jujur

Visi :

“ Menjadi

Puskesmas Yang Memberika Pelayanan

Kesehatan Prima Menuju

Masyarakat sehat dan mandiri“

Misi ke 1 : Mewujudkan Sistem

Manajemen dan pengelolaan Sumber Daya secara Efisien, Transparan dan Akuntabel.

MOKESA Santun berarti memiliki sikap yang halus dalam bertutur kata, sopan dalam berperilak u, sabar dan tenang dalam melayani

(47)

38

terhadapa apa yang di sampaikan.

a. Membuat undangan sosialisasi menyiapkan tempat pelaksanaan sosialisasi

Tersedianya undangan sosialisasi dan

tersedianya tempat pelaksanaan sosialisasi

Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar : Akuntabilitas: pada saat

membuatundangan menyiapkan tempat pelaksanaan soaialisasi penulis akan melakukan dengan penuh tanggung jawab.

Nasionalisme : pada saat membuat undangan dan menyiapakan tempat pelaksanaan sosialisasipenulis akan akan menggunakan bahasa yang baik agar mudah dipahami

EtikaPublik : pada saat membuat undangan dan menyiapkan tempat pelaksanaan penulis akan jujur dalam memberikan informasi dan

bekerjasama dalam menyiapkan tempat .

Komitmen Mutu : pada saat membuat undangan dan menyiapkan tempat pelaksanaan sosialisasi penulis akan teliti bekerjasama dalam menyiapkan tempat.

Anti korupsi : pada saat membuat undangan penulis akan bertanggung jawab dan bekerja keras dalam

(48)

39

menyiapkan tempat pelaksanaan sosialisasi .

b. Melakukan sosialisasi tentang SOP yang telah disahkan oleh pimpinan terkait

pengembalian BRM pasien

Terlaksanan ya

sosialisasi tentang SOP yang telah disahkan oleh pimpinan terkait pengembalia n BRM pasien

Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar : Akuntabilitas :pada saat melakukan sosialisasi terkait SOP penulis akan melakukan dengan penuh tanggung jawab.

Nasionalisme : pada saat melakukan sosialisasi terkait SOP penulis akan menggunakan bahasa yang baik agar mudah dipahami

EtikaPublik : pada saat melakukan sosialisasi terkait SOP penulis akan bertanggung jawab.

Komitmen Mutu : pada saat melakukan sosialisasi terkait SOP penulis akan dan cermat dan teliti terhadap apa yang disampaikan dalam kegiatan sosialisasi tersebut.

Anti korupsi :pada saat Melakukan sosialisasi penulis akan kerja keras dan disiplin sehinggasosialisasi yang dilaksanakan dapat dipertanggung

(49)

40 jawabkan.

c. Pelaksanaan penertiban pengembalalia n BRM pasien rawat jalan sesuai dengan SOP

Terlaksanan ya

penertiban pengembalal ian BRM pasien rawat jalan sesuai dengan SOP

Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar : Akuntabilitas: pada saat penertiban pengembalian BRM pasien penulis akan melakukan dengan penuh tanggung jawab.

Nasionalisme : pada saat melakukan penertiban pengembalian BRM pasien penulis akan menghargai petugas lain pada saat mengembalikan BRM pasien EtikaPublik : pada saat melakukan penertiban pengembalian BRM pasien penulis akan menaati aturan yang telah dibuat.

Komitmen Mutu : pada saat

melakukan penertiban pengembalian BRM pasien rawat jalan sesuai dengan SOP penulis akan disiplin dan

bekerjasama sesama petugas dalam menertibkan berkas.

Anti korupsi : pada saat melakukan penertiban pengembalian BRM pasien penulis akan bertanggung jawab dan bekerja keras dalam menertibkan BRM yang kembali.

(50)

41

Dampak Negatif Apabila kegiatan ini tidak dilakukan maka akan menghambat kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan Keterkaitan Agenda III

Manajemen ASN Dalam Mengoptimalkan pengembalian BRM paien rawat jalan sebagai bentuk sikap professional seorang ASN

Whol of

Government Mengoptimalkan pengembalian BRM paien rawat jalan bersama-sama dengan teman sejawat merupakan bentuk kolaborasi sebagai seorang ASN

Pelayanan Publik Mengoptimalkan pengembalian BRM paien rawat jalan dengan Efektif dan Efisien

(51)

42

No Kegiatan Tahapan

Kgiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Kontribusi terhadap Visi dan Misi

Organisasi

Penguata n Nilai Organisas

i

1 2 3 4 5 6 7

4. Melakukan evaluasi dan pelaporan

a. Mencatat BRM pasien rawat jalan yang telah

dikembalikan

Tersedianya BRM pasien rawat jalan yang telah dikembalikan.

Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar :

Akuntabilitas: pada saatmencatat berkas rekam medis penulis akan bertanggung jawab.

Nasionalisme : pada saat mencatatat berkas rekam medis kembali penulis akan mencatat dengan benar.

EtikaPublik : pada saat mencatat berkas rekam medis penulis bertanggung jawab dalam mencatat BRM pasien tersebut . Komitmen Mutu: pada saat mencatat berkas rekam medis pasien penulisa akan teliti dalam mencatat BRM pasien

tersebut.

Anti korupsi : pada saat mencatat berkas rekam medis pasien penulis akan

bertanggung jawabdan mandiri dalam mencatat BRM pasien tersebut.

Visi :

“ Menjadi Puskesmas Yang Memberika Pelayanan Kesehatan Prima Menuju

Masyarakat sehat dan mandiri“

Misi ke 1 :

Mewujudkan Sistem Manajemen dan pengelolaan Sumber Daya secara Efisien, Transparan dan Akuntabel.

MOKESA Optimal berarti terus berusaha meningka tkan kinerja dalam pelayana n

b. Menganalisis berkas rekam medis yang dikembalikan

Terlaksanany a analisis berkas rekam medis yang

Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar : Akuntabilitas:pada saat melakukan analisis penulis penuh tanggung jawab

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan fisik Program P2KP atau PNPM Mandiri Perkotaan untuk perbaikan jalan mampu menyerap swadaya masyarakat sebesar 20,60% dari total dana kegiatan, untuk

Laporan Tahunan 2020 merupakan gambaran pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan pada tahun sebelumnya oleh Direktorat Pengawasan Distribusi dan Pelayanan Obat,

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah di deskripsikan di atas, maka penulis mengharapkan agar kegiatan aktualisasi dan habituasi ini tetap bisa dilakukan

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta kekuatan dalam penulisan skripsi ini kepada

Suatu wadah untuk mengembangkan kapasitas, serta ilmu dalam bidang Bimbingan dan Konseling agar mampu mempersiapkan diri untuk menjadi konselor yang berkompeten dan

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat, berkah serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan

error rate yang paling baik dihasilkan oleh algoritme EBP.Sedangkan pada data dengan 5 variabel terjadi overprune, hal tersebut terlihat dari nilai error rate ketiga

Pola-pola hasil difraksi sinar-x serbuk titanium dioksida yang didapatkan dari hasil kopresipitasi menggunakan serbuk titanium yang terlarut dalam HCl dengan