• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektifitas penggunaan alat peraga kertas persegi satuan pada pembelajaran matematika untuk materi luas persegi dan luas persegi panjang pada siswa kelas 3 SD Negeri I Baleharjo Wonosari Gunung Kidul.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektifitas penggunaan alat peraga kertas persegi satuan pada pembelajaran matematika untuk materi luas persegi dan luas persegi panjang pada siswa kelas 3 SD Negeri I Baleharjo Wonosari Gunung Kidul."

Copied!
231
0
0

Teks penuh

(1)

i

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA KERTAS PERSEGI SATUAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MATERI LUAS PERSEGI DAN LUAS PERSEGI PANJANG PADA SISWA KELAS

3 SD NEGERI I BALEHARJO WONOSARI GUNUNGKIDUL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

Veronika Viky Purna Lestari NIM: 061414078

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Skripsiku ini kupersembahkan untuk

Tuhan Yesus Kristus Bapakku P.C. Suwarto Ibuku MG. Kastinah

Saudara-saudaraku Mbk Dewi, Mas Dodik, Mas Pito, dan Mas Hendro

Terimakasih untuk Dukungan, Doa, Cinta, Bantuan , dan Semangat yang telah kalian berikan untukku…

(5)
(6)
(7)

vii

ABSTRAK

Viky Purna Lestari, Veronika. 2013. NIM: 061414078. Efektivitas Penggunaan Alat Peraga Kertas Persegi Satuan pada Pembelajaran Matematika untuk Materi Luas Persegi dan Lua Persegi Panjang pada Siswa Kelas 3 SD Negeri I Baleharjo Wonosai Gunungkidul. Program Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: 1) Untuk mengetahui keterlibatan siswa SD Negeri I Baleharjo dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan alat peraga kertas persegi satuan untuk materi Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang. 2) Untuk mengetahui minat siswa SD Negeri I Baleharjo dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan alat peraga kertas persegi satuan untuk materi Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang. 3) Untuk mengetahui pengaruh alat peraga kertas persegi satuan terhadap kemampuan siswa SD Negeri I Baleharjo dalam pembelajaran Matematika untuk materi Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran yaitu gabungan dari meode kuntitatif dan metode kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 3 SD Negeri I Baleharjo tahun ajaran 2011/2012. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah lembar kerja, lembar soal, lembar wawancara, dan lembar pengamatan.

(8)

viii

berhasil mencapai ketuntasan adalah 52,38%. Sedangkan presentase siswa yang tidak mencapai ketuntasan adalah 47,61%.

(9)

ix ABSTRACT

Viky Purna Lestari, Veronika. 2013. The Effective Using of Props in the Square Area of the Rectangle in Grade 3 SD Negeri I Baleharjo Wonosari Gunungkidul. Mathematic Education Study Program, Mathematic and Science Education Department, The Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta.

The research was conducted to : 1) To determine the involvement of student in learning mathematic using props the unit square paper for material vast area of the square and rectangle, 2) To determine the interest of student in learning mathematic using props the unit square paper for material vast area of the square and rectangle, 3) To determine effect of props the unit square paper on the ability of student in learning mathematic using props the unit square paper for material vast area of the square and rectangle.

The research used quantitative and qualitative methods. The research subjects were students of 3 grade of elementary school in SD Negeri I Baleharjo in the academic year 2011/2012. The research instruments worksheet, booklet, questionnaire.

The result showed that: 1) There are props influence on student engagement 3 grade SD Negeri I Baleharjo. Based on the result of questionnaire and interviews, percentage of student involvement in the use of props in the materials is 100%. While the percentage of student involvement in the use of props is 100%. 2) There are increasing interest in the influence of visual to student of 3 grade SD Negeri I Baleharjo, by observation, percentage of student interest in the material that has been given is 100%. While based on the result of questionnaires interest student of 100%. 3) There is not influence of props on the ability of students. Based on the results of student progress in learning in groups, percentage of successful or completed within the learning reaches 100%. Averages values are achieved by student is 9,5. Based on the result of student progress in learning individually and not use props, managed to achieve mastery percentage is 52,38%. While the percentage of student who do not achieve mastery is 47,61%.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmat yang dianugrahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA KERTAS PERSEGI SATUAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MATERI LUAS PERSEGI DAN LUAS PERSEGI PANJANG PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI I BALEHARJO WONOSARI GUNUNGKIDUL”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

2. Bapak Dr. M. Andi Rudhito, M.Si. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Matematika.

3. Bapak Drs. A. Sardjana, M. Pd. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia membimbing penulis dengan sabar, mengarahkan dan memberi saran pada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Siti Masyatini,S.Pd selaku kepala sekolah SD N Baleharjo, Ibu Nita S.Pd. selaku guru matematika kelas 3 SD N Baleharjo, terimakasih atas kerjasamanya selama ini.

5. Seluruh dosen dan karyawan JPMIPA yang telah membantu penulis dalam memberikan bimbingan dan pengarahan selama masa perkuliahan.

(11)

xi

7. Mas Hendra Suismiyanta, terimakasih atas segala bantuan, kritik dan saran, doa, dan cinta yang telah diberikan padaku, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

8. Sahabatku Vincent, Elsa, dan Ely terimakasih untuk bantuan, kritik dan saran, doa, semangat, kerjasama, dan keceriannya selama ini.

9. Teman-teman kost Majus-ku tersayang, yang telah memberi semangat dan motivasi pada penulis, juga terimakasih untuk kerjasama dan keceriannya selama ini.

10. Semua teman-teman P.Mat 2006 atas semua pengalaman yang didapat bersama, kerjasama, dan kekompakannya.

11. Semua pihak yang telah membantu, memberi dukungan dan tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang terkait untuk menyempurnakan skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri untuk terus meningkatkan kemampuan penulis sebagai calon pendidik dan juga semua pihak yang terkait yang membutuhkan.

(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vi

ABSTRAK ... vii

(13)

xiii

2. Materi Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang Kelas III Semester

II ... 17

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 34

1. Tahap Persiapan ... 34

2. Rencana Kegiatan ... 35

3. Alat Peraga yang Digunakan ... 36

4. Evaluasi Pembelajaran Siswa ... 38

5. Rencana Pelaksanaan ... 38

G. Analisis Data dan Penarikan Kesimpulan ... 39

(14)

xiv

1. Observasi Sebelum Pembelajaran ... 43

2. Observasi Pada Waktu Pembelajaran ... 43

a. Pada saat Pembelajaran ... 44

b. Pembahasan saat Pembelajaran ... 48

B. Tabulasi Data ... 49

I. Data Tentang Angket Siswa ... 49

C. Analisis Data ... 58

1. Analisis Jawaban Siswa ... 59

a. Menggunakan Alat Peraga dalam Pemahaman Materi ... 59

b. Tanpa Menggunakan Alat Peraga Dalam Mengerjakan Soal71 2. Analisis Hasil Pengamatan ... 123

3. Analisis Hasil Wawancara ... 133

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 138

B. Saran ... 140

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Soal ... 30

Tabel 3.2 Kisi-kisi Pengamatan Aktivitas Siswa ... 32

Tabel 3.3 Lembar Pengamatan ... 33

Tabel 4.12 Rangkuman Analisis Jawaban Siswa. ... 119

Tabel 4.13 Pengamatan terhadap siswa ... 127

Tabel 4.14 Pengamatan terhadap siswa ... 128

Tabel 4.15 Presentase pengamatan siswa ... 129

Tabel 4.16 Nilai Siswa. ... 133

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran ... 143

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian dari Kampus ... 144

Lampiran 2 Surat Bukti Penelitian dari Sekolah ... 145

Lampiran 3 Lembar Soal ... 146

Lampiran 4 Lembar Jawaban Siswa ... 147

Lampiran 5 Lampiran Foto Kegiatan Penelitian... 148

Lampiran 6 Transkip Wawancara ... 150

Lampiran 7 Lembar Angket ... 151

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika sering dianggap sebagai mata pelajaran yang susah untuk dimengerti. Indikasi ini bisa dilihat dari hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. Rendahnya hasil belajar ini lebih terlihat khususnya dalam pokok bahasan tentang Luas Persegi dan Luas Pesegi Panjang sehingga memerlukan visualisasi, dari abstrak menjadi konkrit.

(18)

menjawab, atau bisa juga suatu metode di dalam pendidikan di mana guru bertanya sedang murid menjawab bahan atau materi yang ingin di perolehnya.

Akhir-akhir ini pembelajaran menggunakan alat peraga sedang dilakukan dibeberapa sekolah. Sekolah mencoba untuk menggunakan alat peraga dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika. Daharapkan, penggunaan alat peraga dapat menarik minat siswa dalam belajar matematika, sehingga siswa bersemangat dan membantu siswa untuk memahami materi yang sulit dipahami.

Pembelajaran menggunakan alat peraga juga bertujuan untuk menciptakan model pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan melatih siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk membantu anak dalam memvisualisasikan pembelalajaran matematika.

(19)

Berdasarkan latar belakang seperti ini, penulis tertari untuk mencobakan pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga pada SD Negeri I Baleharjo kelas 3A. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan minat siswa dalam mempelajari matematika dan siswa tidak hanya pasif menerima pengetahuan, tetapi aktif dalam pembelajaran.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang tersebut dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang ada di dalam sekolah yaitu:

1. Dalam pembelajaran, guru masih menggunakan metode ceramah atau konvensional.

2. Rendahnya minat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. 3. Rendahnya hasil belajar siswa.

4. Kurangnya sarana dan prasarana yang dapat mendukung kegiatan belajar siswa.

5. Kurangnya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

6. Masih terdengarnya suara-suara dari kelas lain sehingga mengganggu konsentrasi dalam pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

(20)

kertas persegi yang terbuat dari kertas karton yang nantinya akan dipakai sebagai alat hitung. Khususnya pada materi mencari luas persegi dan luas persegi panjang. Dengan adanya pembelajaran yang menggunakan alat peraga diharapkan peneliti dapat mengetahui keterlibatan siswa dan minat siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan alat peraga Kertas Persegi Satuan, sehingga siswa menjadi lebih mengerti bagaimana menghitung Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang. siswa ddapat membayangkan materi, tanpa harus menggunakan alat peraga.

D. Rumusan Masalah

Berdasar latar belakang masalah dan identifikasi masalah dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana keterlibatan siswa SD Negri I Baleharjo dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga kertas persegi satuan untuk materi Luas Persegi dan Persegi Panjang?

2. Apakah penggunaan alat peraga kertas persegi satuan dalam pembelajaran matematika untuk materi Luas persegi dan Persegi Panjang dapat meningkatkan minat siswa SD Negri I Baleharjo untuk mempelajari matematika?

(21)

E. Batasan Istilah

1. Kertas persegi satuan adalah alat yang digunakan sebagai alat hitung dalam menghitung Luas Persegi dan Persegi Panjang.

2. Pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar dalam bidang matematika.

3. Alat peraga adalah suatu media yang berupa benda konkrit yang membantu siswa dalam membayangkan materi matematika, yang digunakan untuk membuat pembelajaran lebih menarik, untuk memotivasi siswa, membantu siswa dalam proses abstraksi dan melatih siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran.

4. Minat belajar adalah keadaan mental atau kondisi jiwa yang menjadi motor penggerak dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

5. Keterlibatan adalah aktivitas yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran selama penelitian berlangsung.

6. Kemampuan adalah kapasitas kesanggupan/ kecakapan seorang individu dalam melakukan suatu hal atau beragam tugas dalam suatu pekerjaan tertentu. Dalam hal ini, peneliti ingin mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal.

(22)

8. Hasil yang dicapai siswa adalah hasil yang dicapai siswa dalam hal ini meliputi hasil yang bersifat kuantitatif (seperti kemajuan dalam prestasi) dan hasil yang bersifat kualitatif, seperti keberanian menyatakan ide, kemampuan bernalar atau berargumentasi, perubahan sikap, kemandirian dan sebagainya.

Dengan batasan istilah tersebut yang dimaksud peneliti dengan judul tersebut adalah apakah kertas persegi satuan efektif untuk mengajarkan materi Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang pada siswa SD Negeri I Baleharjo Kelas 3, yaitu dengan melihat keterlibatan, minat, dan kemampuan siswa pada saat pembelajaran.

F. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui keterlibatan siswa SD Negri I Baleharjo dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan alat peraga untuk materi Persegi dan Persegi panjang dalam penggunaan alat peraga kertas persegi satuan.

2. Mengetahui minat siswa SD Negri I Baleharjo dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga untuk materi Persegi dan Persegi panjang dalam penggunaan alat peraga kertaspersegi satuan.

(23)

G. Manfaat Penelitian

1. Bagi Lembaga Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas di bidang pendidikan yaitu pendidikan matematika terutama tentang penggunaan alat peraga dalam kegiatan pembelajaran.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan Universitas Sanata Dharma khususnya mengenai penggunaan alat peraga untuk meningkatkan minat belajar, keterlibatan belajar, dan pengaruh belajar siswa SD Negri I Baleharjo dalam mempelajari materi Luas Persegi dan Luas Persegi panjang. 3. Bagi guru dan calon guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang berguna bagi guru dan calon guru dalam menggunakan alat peraga yang lebih menarik agar dapat meningkatkan minat belajar, keterlibatan belajar, dan pengaruh belajar siswa SD Negri I Baleharjo dalam mempelajari materi Luas Persegi dan Luas Persegi panjang. Selain itu juga, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi guru dan calon guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

4. Bagi peneliti

(24)
(25)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Makna Belajar

Suharyo Sumowidagdo mengatakan bahwa belajar merupakan proses

kontinu/berkesinambungan yang merupakan kombinasi antara: proses untuk

menguasai sesuatu yang baru, menggunakan sesuatu yang sudah dikuasai, dan

mengajarkan sesuatu yang sudah dikuasai pada orang lain (tips dan Makna Belajar secara Umum, http://www.ppiuk.org/belajar.php?action=study& idarticle=83. Diakses pada 8 Oktober 2010).

Menurut Winkel, belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.

Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumadi Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya (http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/. Diakses pada 13 Agustus 2011).

(26)

Dari beberapa pengertian belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar.

B. Pengertian Matematika

Istilah mathematics (Inggris), mathematic (Jerman), mathematique (Perancis),

matematico (Itali), matematiceski (Rusia), atau mathematic/wiskunde (Belanda), berasal dari perkataan Latin mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, matematikeyang berarti “relating to learning”. Perkataan itu mempunyai

akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Perkataan mathematike berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar/berpikir (Erma Suherman, 20011: 17-18; Depdiknas, 2003:1).

(27)

Erma Suherman, 2003:16). Ada pun karakteristik dari matematika adalah: (R. Soedjaja,2003:13)

1. Memiliki objek kajian yang abstrak, 2. Bertumpu pada kesepakatan, 3. Berpola pikir deduktif,

4. Memperhatikan semesta pembicaraan, dan 5. Konsisten dalam sistemnya.

Berpola pikir deduktif merupakan ciri utama matematika dimana kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten (Depdiknas, 2003:1). Namun demikian, lebih lanjut disampaikan bahwa matematika juga dapat bekerja secara induktif yang didasarkan fakta dan gejala yang muncul untuk sampai pada perkiraan tertentu. Tetapi perkiraan ini tetap harus dibuktikan secara deduktif dengan argument yang konsisten.

(28)

Matematika sebagai ilmu yang universal seringkali sulit dipahami oleh siswa di sekolah. Misalkan anak sekolah dasar kelas 2 sulit membedakan antara lingkaran dan daerah lingkaran. Mereka kesulitan memahami pengertian lingkaran sebagai kumpulan titik-titik yang berjarak sama dari suatu titik tertentu. Sebaliknya mereka mengartikan lingkaran sebagai bentuk seperti bulan purnama, piring, gelas, dan sejenisnya. Oleh karena itu muncul istilah matematika sekolah yang diajarkan disekolah yang berfungsi untuk menjembatani siswa dalam memahami matematika.

Freudental memandang matematika sebagai aktivitas insan (human activity). Semua orang selalu terlibat dalam matematika dalam setiap sisi kehidupannya. Matematika berkembang pada setiap individu sesuai dengan konteks keseharian yang sering dihadapinya. Tidak ada alasan bagi setiap orang untuk tidak menggunakan matematika, walaupun mereka memakai matematika dengan simbol-simbol non-formal yang menurutnya mudah dipahami.

Hingga saat ini belum ada kesepakatan yang bulat di antara para matematikawan tentang apa yang disebut matematika. Sedangkan sasaran penelaah matematika itu sendiri sebagaiman kita tahu, tidaklah konkrit melainkan abstrak. Pengertian matematika sangat beragam tergantung pada siapa yang mengutarakan pengertian tersebut. Berikut ini adalah pengertian matematika menurut para ahli.

(29)

sebagai ilmu seni. (Pembelajaran Matematika Menurut Teori Belajar Kontruktivisme,

http://www.depdinas.go.id/Jurnal/40/Pembelajaran%20Matematika%20Menurut %20Teori%20Belajar%20Kontruktivisme.htm. Diakses pada 8 Oktober 2010).

Bourne (dalam Romberg, 1992: 752) memahami matematika sebagai kontruktivisme social dengan penekanannya pada knowing how, yaitu siswa dipandang sebagai makhluk yang aktif dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan dengan cara berinteraksi dengan lingkungannya. Hal ini berbeda dengan pengertian knowing that yang dianut oleh kaum absolutis, di mana siswa dipandang sebagai makhluk yang pasif dan dapat diisi informasi (Dewey dalam Romberg, 1992: 752). (Pembelajaran Matematika Menurut Teori Belajar Kontruktivisme, http://www.depdinas.go.id/Jurnal/ 40/Pembelajaran% 20Matematika%20Menurut%20Teori%20Belajar%20Kontruktivisme.htm.

Diakses pada 8 Oktober 2010).paung (dalam penelitian tindakan, 1995: 23), Ruseffendi (dalam Erman, 2001:21) mengatakan bahwa matematika terbentuk dari hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran.

Johnson dan Rising (dalam Erma, 2001:21) mengatakan bahwa matematika adalah pola berfikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik. Matematika adaah bahasa yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat.

(30)

dalam pikiran. Konsep matematika semuanya merupakan hasil rekayasa mental (mental construct) yang terjadi melalui proses abstraksi, generalisasi, idealisasi, deduksi, dan representasi objek matematika yang dapat diamat. Misalnya, kita tidak pernah melihat bilangan; yang dapaat kita lihat adalah angka yang mempresentasikan secara simbolis bilangan itu.

Perkembangan intelegensi manusia oleh Piaget dibagi dalam tahapan yang berjenjang sebagai berikut:

1. Tahap sensori-motor : pada umur 0-2 tahun; 2. Tahap pre-operasi : pada umur 2-7 tahun; 3. Tahap operasi konkrit : pada umur 7-11 tahun;

4. Tahap operasi formal : pada umur lebih dari 11 tahun.

(31)

C. Pengertian Minat

Minat adalah satu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2003:180). Minat pada dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.

Menurut Hurlock (1993) menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun. Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi sementara atau dapat berubah-ubah.

Minat adalah keinginan jiwa terhadap sesuatu objek dengan tujuan untuk mencapai sesuatu yang dicita-citakan. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang tidak akan mencapai tujuan yang dicita-citakan apabila di dalam diri orang tersebut tidak terdapat minat atau keinginan jiwa untuk mencapai tujuan yang dicita-citakannya itu.

(32)

Dari beberapa pengertian minat diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai minat bahwa minat merupakan sebuah motivasi sebagai kekuatan pembelajaran yang menjdi daya penggerak seseorang dalam melakukan aktivitas dengan penuh keetekunan, dimana aktivitas tersebut merupakan pengalaman belajar yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan mendatangkan persaan senang, suka dan gembira.

D. Materi Luas Persegi Dan Luas Persegi Panjang Kelas III Semester II

Standar Kompetensi:

Melakukan pengukuran dalam memecahkan masalah.

Kompetensi Dasar:

1. Menghitung keliling persegi dan persegi panjang. 2. Menghitung luas persegi dan persegi panjang.

3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling, luas persegi, dan persegi panjang.

(33)

Materi Luas Persegi Dan Luas Persegi Panjang Kelas III Semester II

Persegi adalah suatu bangun datar yang memiliki empat sisi sama panjang dan memiliki sudut siku-siku 90º sedangkan Persegi panjang adalah suatu bangun datar yang memiliki dua sisi berhadapan sama panjang dan memiliki sudut siku-siku 90º. Membandingkan luas benda.

Perhatikan gambar dibawah ini:

Pengertian :

Dari gambar di atas, jika gambar A ditempelkan di atas gambar B. apakah keduanya dapat saling menutupi? Manakah yang lebih luas? Berapa kali luas gambar A agar dapat sama luasnya dengan gambar B?

Berdasarkan hasil yang didapat, tampak bahwa gambar B lebih luas daripada gambar A.

Dengan membandingkan luas seperti di atas, berarti bahwa telah terjadi perhitungan luas daerah yang dibatasi sisinya.

Jadi yang dimaksud Luas adalah banyaknya persegi satuan yang tepat menutupi daerah tersebut.

(34)

1. Menghitung Luas Daerah Persegi dan Persegi Panjang dengan Petak Satuan. Contoh:

Hitunglah luas bangun dibawah dengan petak satuan! Jawab:

a. Bangun persegi panjang dibawah bila dihitung luas daerahnya menjadi 24 petak satuan. Jadi, luas bangun persegi panjang adalah 24 petak satuan.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

b. Bangun persegi dibawah bila dihitung luas daerahnya menjadi 16 petak satuan. Jadi, luas bangun persegi adalah 16 petak satuan.

1 2 3 4

5 6 7 8

(35)

Berdasarkan kegiatan di atas, dapat kita simpulkan, Luas Persegi adalah banyaknya satuan kearah panjang dikali banyaknya satuan kearah lebarnya. Dengan adanya korespondensi satu-satu kita dapat mengambil kesimpulan bahwa antara banyaknya satuan panjang kearah panjang dan banyaknya satuan luas kearah panjang maka untuk mencari banyaknya satuan luas ke arah panjang dapat diganti dengan mencari banyaknya satuan panjang ke arah panjang dalam kata lain, mengukur panjang dengan satuan panjang (misalnya cm, dm, dan lain-lain). Demikian pula dengan banyaknya satuan panjang ke arah lebar dan banyaknya satuan luas ke arah lebar. Sehingga luas persegi panjang adalah hasil kali panjang dikalikan lebar dalam satuan luas (L = p x l satuan luas). Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Luas persegi panjang sama dengan panjang dikalikan lebar

p = L : l ; l = L : p

L = luas, l = lebar

p = panjang

2. Luas persegi sama dengan sisi dikalikan sisi

s =

s = sisi

L = luas

L= p x l

L= s x s

(36)

Contoh:

Berapa luas persegi panjang diatas? Peyelesaian:

Diketahui: Panjang = 5 cm Lebar = 4 cm

Ditanya: Luas persegi panjang? Jawab:

Luas = panjang x lebar = 5 cm x 4 cm = 20 cm²

Contoh:

Berapa luas persegi diatas? Peyelesaian:

Diketahui: Sisi = 15 cm

Ditanya: Luas persegi? Jawab:

Luas = sisi x sisi = 15 cm x 15 cm = 225 cm²

4cm

5 cm

(37)

E. Alat Peraga

1. Pengertian alat peraga

Alat peraga merupakan alat bantu yang menjadi bagian integral dari keseluruhan kegiatan belajar mengajar yang ikut menentukan keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar tersebut. Alat peraga sangat berperan penting dalam pembelajaran karena dengan penggunaan alat peraga, siswa terbantu dalam proses abstraksi, selain itu alat peraga dapat menarik perhatian dan meningkatkan minat siswa untuk belajar.

2. Fungsi alat peraga

Fungsi utama dari alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan dari konsep, agar siswa mampu menangkap arti sebenarnya konsep tersebut. Dengan melihat, meraba, dan memanipulasi obyek/alat peraga maka siswa mempunyai pengalaman-pengalaman dalam kehidupan sehari-hari tentang ati dari suatu konsep.

Menurut Estiningsih (1994) alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan cirri-ciri dari konsep yang dipelajari.

Berikut ini adalah manfaat lain yang didapat dengan penggunaan alat peraga, yaitu : (Bab VI; Tim MKPM)

(38)

b. Konsep abstrak matematika disajikan dalam bentuk konkrit, karena itu lebih mudah dipahami dan dimengerti dan dapat ditanamkan pada tingkat-tingkat yang lebih rendah.

c. Hubungan antara konsep-konsep abstrak dengan benda-benda di dalam sekitar akan lebih dapat dimengerti.

d. Konsep-konsep abstrak yang disajikan dalam bentuk konkrit yaitu dalam bentuk model matematika yang dapat dipakai sebagai objek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti ide-ide baru dan relasi baru bertambah banyak.

Bila kita akan membuat alat peraga, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: (Bab VI; Tim MKPBM) :

a. Tahan lama(dibuat dari bahan yang cukup kuat). b. Bentuk dan warna menarik.

c. Sederhana dan mudah diolah (tidak rumit).

d. Ukuran sesuai (seimbang) dengan ukuran fisik anak.

e. Dapat disajikan (dalam bentuk riil, gambar atau diagram) konsep matematika.

f. Sesuai dengan konsep.

g. Dapat menunjukkan konsep matematika dengan jelas.

(39)

i. Jika kita mengharapkan agar siswa belajar aktif, alat peraga itu supaya dimanipuasi, yaitu dapat diraba, dipegang, diotak-atik atau dipasang dan dicopot.

j. Bila mngkin dapat berfaedah lipat (banyak).

F. Kerangka Berpikir

Menurut pandangan peneliti, banyak siswa terutama siswa sekolah dasar cenderung merasa takut dalam pelajaran matematika karena mereka menganggap bahwa matematika itu sulit. Matematika dianggap sulit karena objek yang dipelajari cenderung bersifat abstrak dan hanya ada di pikiran kita. Alangkah baiknya bila hal yang bersifat abstrak tersebut dapat dihilangkan keabstrakannya dengan bantuan alat peraga.

Belajar matematika dengan menggunakan alat peraga juga lebih menyenangkan karena selain belajar, siswa juga bisa bermain sehingga dapat menumbuhkan minat dan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika.

(40)
(41)

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian campuran. Penelitian campuran adalah gabungan dari metode kuantitatif dan metode kualitatif . Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang secara umum menggunakan data-data yang nantinya akan diskor dalam angka dan model analisisnya menggunakan statistik (Paul Suparno, 2007).

Sedangkan, metode kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif yaitu berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Lexy J. Moleang,2002).

B. Subjek Penelitian

(42)

C. Jenis Data

Peneliti menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperolah secara langsung dari subjek penelitian selama kegiatan penelitian berlangsung. Data primer berupa hasil pengerjaan siswa, hasil pengamatan dan hasil wawancara siswa. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain. Data sekunder berupa keterangan dari guru.

D. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperoleh dalam melakukan penelitian, penelitian menggunakan beberapa metode, yaitu:

1. Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal materi Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang.

2. Pengamatan

Pengamatan adalah kegiatan mengumpulkan data dengan cara mengamati kegiatan suatu subjek kemudian membuat dokumentasi mengenai data tersebut.

(43)

pembelajaran. pengamatan tersebut dilakukan dengan mencatat proses pembelajaran pada video.

3. Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) pihak yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan (Moleong, 1989: 148).

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara. Sebelum melakukan wawancara, peneliti menulis garis besar pertanyaan yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran dan respon siswa terhadap pembelajaran.

Wawancara dilakukan dengan siswa yang menjadi subjek penelitian. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, kesulitan yang dialami siswa, dan respon siswa terhadap pembelajaran.

4. Dokumentasi

(44)

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi yang sedang diteliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1) Lembar Kerja

Peneliti akan memberi satu lembar kerja dengan soal-soal sebagai berikut:

1. Masukkan kertas-kertas persegi satuan ke dalam Persegi A hingga penuh!

a. Hitung banyaknya persegi satuan yang memenuhi Persegi tersebut?

b. Ada berapa persegi satuankah banyaknya persegi ke arah panjang dan persegi ke arah lebarnya?

c. Coba kamu kalikan banyaknya persegi ke arah panjang dan banyaknya persegi ke arah lebarnya?

d. Apa yang terjadi jika banyaknya persegi ke arah panjang dan banyaknya persegi ke arah lebarnya dikalikan?

2. Masukkan kertas-kertas persegi satuan ke dalam Persegi B hingga penuh!

(45)

b. Ada berapa persegi satuankah banyaknya persegi ke arah panjang dan persegi ke arah lebarnya?

c. Coba kamu kalikan banyaknya persegi ke arah panjang dan banyaknya persegi ke arah lebarnya?

d. Apa yang terjadi jika banyaknya persegi ke arah panjang dan banyaknya persegi ke arah lebarnya dikalikan?

2) Lembar soal

Peneliti akan memberikan lembar soal yaitu:

1. Berpakah cm²-kah luas persegi panjang

disamping?

2. Sebuah buku berbentuk persegi panjang dengan lebar 6cm dan panjang 8cm. berapakah luasnya?

3. Seorang kakek memiliki kebun yang berbentuk Persegi Panjang yang berukuran panjang 7cm dan lebar 16cm, berapakah luas kebun yang dimiliki kakek tersebut?

4. Ruang tamu rumah Pak Heri yang berbentuk persegi panjang

berukuran panjang 12cm dan lebar 10cm. Berapakah luas ruang tamu Pak Heri?

5. Pintu rumah Arum berbentuk persegi panjang yang berukuran tinggi 20cm dan lebar 15cm. Berapakah luas pintu Arum?

8 cm

(46)

6. Berapakah cm²-kah luas persegi disamping?

7. Paman membeli kaca berbentuk persegi dengan panjang sisi 15 cm. Berapakah luas kaca tersebut?

8. Ruang kelas III berbentuk persegi dengan panjang sisi 25 cm. Berapakah luas ruang kelas III tersebut?

9. Sebuah jendela berbentuk persegi dengan panjang sisi 35 cm. Berapakah luas jendela tersebut?

10.Berapakah luas sebuah kebun yang berbentuk persegi jika memiliki panjang sisi 39 cm?

Berikut adalah kisi-kisi lembar soal:

Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Soal

No. Soal Nomor Soal

1 Luas Persegi Panjang 1,2,3,4,5

2 Luas Persegi 6,7,8,9,10

3) Lembar Wawancara

Wawancara akan dilakukan secara langsung oleh peneliti. Pertanyaan wawancara :

(47)

(untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika)

ii) Apakah kamu suka belajar dengan menggunakan alat peraga? Mengapa?

(untuk mengetahui minat siswa terhadap penggunaan alat peraga) iii) Setelah mempelajari materi luas persegi dan persegi panjang

dengan menggunakan alat peraga apakah kalian suka dengan materi luas persegi dan persegi panjang? Mengapa?

(untuk mengetahui keterlibatan siswa dalam meggunakan alat peraga)

iv) Lebih mudah manakah, mengerjakan menggunakan alat peraga atau tidak menggunakan alat peraga saat belajar? Mengapa? (untuk mengetahui minat siswa terhadap penggunaan alat peraga) v) Mana yang lebih menarik, menggunakan alat peraga atau tidak

menggunakan alat peraga saat belajar materi luas persegi dan persegi panjang? Mengapa?

(untuk mengetahui pengaruh siswa terhadap penggunaan alat peraga)

(48)

(untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap penggunaan alat peraga)

4) Lembar Pengamatan

Lembar pengamatan berfungsi untuk mencatat hal-hal yang dilakukan siswa selama penelitian berlangsung. Lembar pengamatan dibuat setelah melakukan konsultasi dengan guru pengajar dan dosen pembimbing.

Berikut adalah kisi-kisi instrument pengamatan aktivitas siswa: Tabel 3.2 Kisi-kisi Pengamatan Aktivitas Siswa

No Jenis

Visual Adtivities (Aktivitas Visual)

a. Memperhatikan penjelasan guru

2 Oral activities Aktivitas siswa yang berupa

Oral Activities (Aktivitas Lisan)

a. Menyatakan pendapat b. Bertanya

c. Diskusi

(49)

4 Writing

Hasil pengamatan terhadap siswa dengan memberi tanda centang (√). Lembar pengamatannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Lembar Pengamatan

No. Butir-butir Sasaran Ya Tidak

1. Siswa mau melakukan kegiatan yang ada dalam pembelajaran. 2. Siswa mau menjawab pertanyaan yang diajukan guru.

(50)

No. Butir-butir Sasaran Ya Tidak

6. Siswa mau menggunakan alat peraga. 7. Siswa terlihat aktif.

8. Siswa tidak meninggalkan kelas pada waktu pembelajaran. 9. (tambahan kalau ada)

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

1. Tahap Persiapan

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa persiapan, yaitu:

a. Menghubungi kepala sekolah SD Negri I Baleharjo untuk memberitahu maksud dan tujuan serta meminta ijin melakukan penelitian.

b. Berdiskusi dengan kepala sekolah mengenai siswa yang akan menjadi subjek penelitian dan materi untuk penelitian.

c. Mencari dan menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam penelitian.

d. Melakukan diskusi dengan guru kelas mengenai pembagian tugas dan cara menggunakan alat peraga.

(51)

2. Rencana Kegiatan

Kegiatan yang dilakukan dalam peneitian ini antara lain: a. Berhubungan dengan kegiatan pembelajaran:

- Menjelaskan prosedur kegiatan penelitian.

Kegiatan ini dilakukan pada pertemuan pertama. Guru memperkenalkan peneliti dan menjelaskan kepada siswa bagaimana kegiatan penelitian akan dilaksanakan.

- Menjelaskan prosedur pengerjaan soal.

Kegiatan ini dilakukan setelah guru menerangkan materi sebelumnya. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang dipilih secara acak. Tiap kelompok terdiri dari 5 sampai 6 orang siswa. Guru dan peneliti membagikan soal dan alat peraga pada tiap-tiap kelompok.

- Menyediakan alat peraga.

Peneliti menyediakan alat peraga pada tiap-tiap kelompok untuk mengerjakan soal berupa kertas karton yang berbentuk Persegisatuan kecil-kecil, yang akan digunakan sebagai alat hitung. Serta kertas karton yang berbentuk Persegi dan Persegi Panjang yang akan digunakan sebagai tempat kertas Persegisatuan. - Melakukan evaluasi setelah pembelajaran

(52)

b. Untuk mengetahui keefektifan alat peraga dalam pembelajaran: - Mengamati tingkah laku siswa selama pembelajaran berlangsung. - Mengamati respon dan reaksi siswa selama proses pembelajaran

berlangsung.

- Memberikan angket pada setiap siswa untuk mengetahui minat siswa terhadap penggunaan alat peraga dalam pembelajaran.

3. Alat Peraga yang Digunakan

a. Alat Peraga

Peneliti menggunakan beberapa alat peraga dalam melakukan pembelajaran, yaitu:

1. Kertas Karton.

2. Kertas Persegi Satuan yang terbuat dari kertas karton. b. Cara Kerja

Cara kerja alat peraga dalam pembelajaran matematika untuk materi Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang adalah sebagai berikut:

1. Tahap I

- Guru menyuruh siswa untuk membuat kelompok, masing masing terdiri dari 4-5 orang siswa.

(53)

Kegiatan ini bertujuan untuk memperlihatkan pada siswa alat peraga yang akan digunakan dan mengetahui bentuk-bentuk bangun datar.

2. Tahap II

- Siswa diminta untuk menempelkan beberapa kertas persegi satuan yang ada pada salah satu kertas karton yang berbentuk persegi yang telah diberikan hingga penuh.

- Siswa diminta untuk menghitung banyak kertas persegi satuan yang menempel pada kertas karton.

- Siswa diminta untuk menghitung panjang dan lebar pada kertas karton yang telah ditempeli kertas-kertas persegi satuan. - Siswa diminta untuk menempelkan beberapa kertas persegi

satuan yang ada pada salah satu kertas karton yang berbentuk persegi panjang yang telah diberikan hingga penuh.

- Siswa diminta untuk menghitung panjang dan lebar pada kertas karton yang telah ditempeli kertas persegi satuan.

- Siswa diminta untuk menghitung jumlah kertas persegi satuan yang menempel pada kertas karton.

(54)

siswa menemukan konsep perhitungan Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang.

3. Tahap III

- Setelah melakukan perhitungan, siswa diminta untuk membandingkan jumlah kertas persegi satuan dengan kelompok lain.

- Menjelaskan siswa pengertian luas persegi dan persegi panjang.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan siswa tentang luas persegi dan persegi panjang.

4. Evaluasi Pembelajaran Siswa

Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, peneliti bersama dengan guru kelas melakukan evaluasi hasil belajar siswa. Evaluasi ini berupa latihan soal. Latihan soal merupakan latihan pada materi Luas Persegi dan Persegi Pajang. Kegiatan ini dilakukan setelah materi ini diajarkan dengan menggunakan alat peraga.

5. Rencana Pelaksanaan

(55)

b. Peneliti akan melakukan penelitian kurang lebih sebanyak 3 jam pelajaran.

c. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti akan dibantu oleh guru kelas dan dua orang teman.

G. Analisis Data dan Penarikan Kesimpulan

Tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis komparatif. Analisi deskriptif digunakan untuk menafsirkan kesimpulan secara umum. Analisis komparatif digunakan untuk menganalisis keterlibatan dan minat siswa dalam pembelajaran. Analisi komparatif ini dilakukan dengan cara membandingkan keterlibatan dan minat siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga, apakah ada peningkatan keterlibatan dan minat siswa atau tidak.

Ukuran efektifitas alat peraga didapat dengan melihat minat, keterlibatan dan hasil yang dicapai siswa SD Negri I Baleharjo dalam pembelajaran. Alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran matemtika untuk materi Luas persegi dan Luas persegi panjang pada siswa SD Negri I Baleharjo ini efektif bila dalam pembelajaran, semua siswa terlibat dan mau melakukan kegiatan yang ada dalam pembelajaran, siswa berminat untuk mengikuti pembelajaran, dan pemahaman serta hasil yang dicapai siswa meningkat.

(56)

mengenai keterlibatan siswa dan minat siswa terhadap pembelajaran diperoleh dengan cara mengamati tingkah laku dan respon siswa selama pembelajaran berlangsung, dengan memperhatikan indicator keberhasilan siswa sebagai berikut:

1. Data mengenai keterlibatan siswa terhadap pembelajaran Indikator keberhasilan siswa:

- Siswa mau melakukan kegiatan yang ada dalam pembelajaran.

- Siswa aktif dalam menjawab pertanyaan, mengeluarkan gagasan, dan bertanya untuk hal yang belum diketahui.

2. Data mengenai minat siswa terhadap pembelajaran Indikator keberhasilan siswa:

- Siswa tertarik pada penjelasan guru. - Siswa memperhatikan penjelasan guru.

- Siswa berkonsentrasi dalam melakukan kegiatan dalam pembelajaran. - Siswa bersemangat, merasa senang dan tidak mau diganggu.

- Siswa tidak meninggalkan kelas pada waktu pembelajaran.

- Perubahan sikap siswa terhadap pembelajaran matematika, yang tadinya kurang bersemangat menjadi sangat bersemangat.

- Perubahan sikap siswa dari yang tadinya mau mengutarakan ide setelah diminta guru menjadi berani mengutarakan ide tanpa diminta oleh guru.

(57)
(58)

42

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN DAN HASIL OBSERVASI

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negri I Baleharjo, Wonosari Gunungkidul pada tanggal 5 April 2011. Subjek penelitian ini adalah 21 siswa kelas 3A.

(59)

1. Observasi Sebelum Pembelajaran

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan observasi dalam model pembelajaran yang dipakai oleh sekolah dalam melakukan pembelajaran dan untuk mengetahui karakteristik siswa, sehingga peneliti dapat mengambil tindakan yang tepat untuk merancang model pembeajaran yang sesuai untuk siswa dengan menggunakan alat peraga. Selain itu observasi berfungsi untuk mengakrabkan diri dengan siswa.

Dalam melaksanakan pembelajaran, guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Materi yang diberikan dan waktu yang dibutuhkan untuk memahami materi, masing-masing siswa berbeda. Oleh karena itu guru menerapkan metode ceramah dan tanya jawab. Sekolah ini jarang menggunkan alat peraga dalam pembelajaran. Dari hasil observasi, peneliti mengetahui beberapa karakteristik yang dimiliki siswa, antara lain ada beberapa siswa yang memiliki kemampuan yang menonjol. Yaitu lebih cepat mengerti dengan materi yang diberikan. Seperti mau dan bisa menjawab pertanyaan dari guru dan lebih aktif. Ada juga siswa yang pasif dan hanya diam saat pembelajaran berlangsung.

2. Observasi Pada Waktu Pembelajaran

(60)

pembelajaran. Berikut ini adalah uraian kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung.

a. Pada saat pembelajaran

Kegiatan pada pertemuan ini diawali dengan mengingat materi sebelumnya, agar siswa bisa lebih mengerti dengan materi yang akan diajarkan. Kemudian guru dan peneliti membagikan kertas karton yang berbentuk persegi dan persegi panjang. Dan juga membagikan kertas persegisatuan sebagai alat hitung, serta lembar kertas kerja yang nantinya akan diisi oleh siswa. Siswa akan dibagi menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 5 sampai 6 orang.

Tabel 4.1 kelompok

Kelompok Nama Siswa

I Sigit, Nurul, Heru, Dimas, dan Sinta. II Erni, Elgiva, Dyah, Faiz, Angga III Ester, Mia, Kristi, Suryadi, Prananda IV Rimba, Alan, Namda, Sandra, Saiful, Putri

Berikut ini adalah kegiatan pembelajarannya:

(61)

persegi panjang. Namun peneliti menunggu, dan mengingatkan guru untuk mengganti materi yang dipelajari. Guru memberi contoh dengan kehidupan sehari-hari seperti mengelilingi lapangan. Guru menerangkan bahwa nanti dalam mempelajari materi akan dibuat kelompok 4 orang. Kemudian guru mengatakan bahwa materi yang akan dipelajari adalah luas persegi dan persegi panjang. guru kemudaian menyuruh murid untuk membuat kelompok yang terdiri dari 5 sampai 6 orang. Murid-murid pun bergegas membentuk kelompok.

Guru menerangkan kepada murid bahwa yang akan dipelajari adalah materi luas persegi dan luas persegi panjang. guru juga menerangkan apa yang harus dilakukan para murid, belajar sambil bermain. Guru dan peneliti membagikan alat peraga dan kertas soal yang harus dikerjakan oleh siswa.

(62)

soal bersama-sama, dan menyuruh murid untuk menjawab soal, kemudian langsung dibahas. Dalam pembelajaran guru menggunakan metode tanya jawab. Jadi setiap satu soal selesai dibaca siswa langsung mengerjakan soal dan guru langsung membahas. Dan saat membahas soal guru bertanya pada para siswa, dan siswa juga menjawab pertanyaan yang di tanyakan guru. Guru juga mendekati kelompok yang bingung dalam menjawab soal. Guru juga menegur kelompok yang salah dalam mengerjakan soal.

Setelah siswa menuliskan jawaban di lembar soal, guru langsung membahas dan setelah terjawab guru menyuruh siswa untuk menulis jawabannnya tadi. Guru terkadang juga menyuruh salah satu kelompok untuk membaca pertanyaan selanjutnya, kemudian dibahas bersama dengan tanya jawab. Guru selalu membimbing kelompok yang kesulitan dalam menjawab. Guru menjelaskan pertanyaan yang ada di dalam soal. Guru menerangkan di depan kelas tentang pertanyaan yang ada di dalam soal. Guru juga menggunakan alat peraga dalam menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang ada. Murid juga mau menjawab pertanyaan guru. Murid juga tidak malu-malu dalam mengutarakan gagasannya.

(63)

mengingat kembali apa yang dipelajari tadi, dan menyanyikan kembali lagu yang berisi tentang materi, yaitu rumus luas persegi dan persegi panjang.

Guru membagikan soal latihan kepada siswa. Guru menjelaskan sedikit tentang soal latihan yang akan dikerjakan. Saat mengerjakan soal murid mulai tenang meski ada beberapa yang masih rebut, namun segera tenang dan mengerjakan. Guru menegur siswa yang masih gaduh dan bertanya kepada salah satu murid apakah sudah jelas.

(64)

Pembahasan saat pembelajaran

(65)

Pada kegiatan pembelajaran ini, peneliti membuat kertas Persegisatuan yang terbuat dari karton dan akan digunakan sebagai alat ukur. Siswa akan menempelkan kertas persegi satuan kekertas karton yang berbentuk Persegi dan Persegi Panjang yang telah dibagikan pada setiap kelompok. Dengan kegiatan seperti ini, siswa tidak menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit. Guru mengatakan bahwa dengan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran, siswa lebih mudah dalam memahami materi dan siswa belajar untuk mengungkapkan gagasan dan ide-ide yang dimilikinya. Kegiatan pembelajaran ini dapat dikatakan berjalan lancar, hal ini diperkuat dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti.

Penelitian dilaksanakan selama tiga jam, dimulai pada pukul 07.00-10.00. Guru menerangkan alat peraga yang akan digunakan. Saat alat peraga dibagikan, para siswa terlihat antusias dan langsung menempelkan kertas persegisatuan pada tiap-tiap Persegi dan Persegi Panjang, tanpa melihat lembar kertas perintah. Dan guru pun menyuruh para siswa untuk memperhatikan.

B. Tabulasi Data

I. Data Tentang Angket Siswa

1. Apakah kamu menyukai pelajaran matematika? Mengapa? Tabel 4.2 Data Angket Pertanyaan no. 1

No Nama Jawaban Positif Negative

1 Sigit Karena pelajarannya mudah √ - 2 Nurul Suka, karena matematika sangat berilmu √ - 3 Heru Karena bisa mengetahui pejaran √ - 4 Dimas Menyukai karena pelajarnnya sangat

(66)

No Nama Jawaban Positif Negative

5 Dyah Ya, karena mudah √ -

6 Elgiva Suka, karena pelajaran matematika sanat

mudah √ -

7 Faiz Ya karena menyenangkan √ - 8 Erni Saya suka pelajaran matematika karena

mudah dan menyenangkan √ - 9 Helmia Karena saya suka pelajaran matemaika √ - 10 Okta Ya, karena matematika sangat

menyenangkan √ -

11 Kristi Iya, karena membuat kita pandai berhitung √ - 12 Saiful Saya menyukai pelajaran matematika karena

menyenangkan √ -

13 Nanda Karena asik √ -

14 Putri Karena matematika sangat mudah √ - 15 Rimba Karena bisa menghitung banyak angka √ - 16 Rulyka Karena matematika bisa menghitung dan

mengenal jenis-jenis bangun datar √ - 17 Sandra Ya, kaena matematika untuk menghitung dan

mengenal bangu datar √ -

19 Suryadi Ya, karena pelajaran matematika bagus √ - 20 Easter Ya karena ada yang mudah dan ada yang

sulit √ -

21 Alanera Ya, karena pelajaran matematika bagus √ -

(67)

2. Apakah kamu suka belajar dengan menggunakan alat peraga? Mengapa?

Tabel 4.3 Data Angket Pertanyaan no. 2

No Nama Jawaban Positive Negative

1 Sigit Karena bisa diperagakan √ - 2 Nurul Iya karena kalau menggunakan alat tidak

sulit untuk menghafalkannya √ - 3 Heru Karena biar bisa belajar √ - 4 Dimas Suka karena nanti jawabannya bisa benar √ - 5 Dyah Suka, karena menggunakan alat peraga

sangat mudah √ -

6 Elgiva Suka, karena lebih paham √ - 7 Faiz Ya, karena menggunakan alat peraga √ - 8 Erni Saya suak karena lebih mudah dan gampang

untuk dipelajari √ -

9 Helmia Karena kalau sudah diajarkan bisa sendiri √ - 10 Okta Ya, karena juga sangat menyenangkan √ - 11 Kristi Iya, karena belajar menjadi tidak susah √ - 12 Saiful Saya belajar dengan alat peraga karena

sangat enak √ -

13 Nanda Karena gampang √ -

14 Putri Karena hebat √ -

15 Rimba Karena bisa menyusun kotak dan mengetahui

luas dan panjangnya √ -

16 Rulyka Karena belajar dengan alat peraga

menyenangkan √ -

(68)

3. Setelah mempelajari materi luas persegi dan persegi panjang dengan menggunakan alat peraga apakah kalian suka dengan materi luas persegi dan persegi panjang? Mengapa?

Tabel 4.4 Data Angket Pertanyaan no. 3

No Nama Jawaban Positive Negative 9 Helmia Kaena kalau mempelajarinya bisa tahu √ - 10 Okta Ya, karena aku sudah mengetahui rumus

matematika √ -

11 Kristi Suka, karena kita bisa mengetahui persegi

dan persegi panjang kita tahu berapa luasnya √ - 12 Saiful Suka dengan materi luas persegi dan persegi

panjang karena sedang dipelajari √ - 13 Nanda Karena ada alat peraganya jadi mudah √ - 14 Putri Karena itu bisa memintarkan kita √ - 15 Rimba Karena terbentuk dari bangun datar √ - 16 Rulyka Karena persegi tidak mudah dipelajari √ - 17 Sandra Ya, karena saya akan mengenal persegi dan

persegi panjang √ -

18 Shinta Ya aku suka, karena untuk belajar, bila ada

ulangan pasti bisa √ -

19 Suryadi Ya, karena lebih cepat √ -

20 Easter Ya, karena mudah √ -

21 Alanera Ya, karena lebih mengerti √ -

(69)

luas persegi dan luas persegi panjang setelah belajar dengan menggunakan alat peraga.

4. Lebih mudah manakah, mengerjakan menggunakan alat peraga atau tidak menggunakan alat peraga saat belajar? Mengapa?

Tabel 4.5 Data Angket Pertanyaan no. 4

No Nama Jawaban Positive Negative

1 Sigit Lebih mudah yang menggunakan alat peraga √ - 2 Nurul

Ya, lebih mudah menggunakan alat peragalah, karena soal nanti akan cepat dipahami

√ -

3 Heru Lebih mudah mengerjakan tugas dengan alat

peraga √ -

4 Dimas Lebih mudah menggunakan alat peraga,

karena soalnya menjadi gampang √ - 5 Dyah Lebih mudah menggunakan alat peraga,

karena kalau menghitung mudah √ - 6 Elgiva Menggunakan alat peraga, karena lebih

mudah √ -

7 Faiz Tidak menggunakan alat peraga, karena

lebih mudah √ -

8 Erni Lebih mudah menggunakan alat peraga

karena alat peraga mudah untuk dipelajari √ - 9 Helmia

Karena kalau menggunakan alat peraga akan cepat, kalau tidak menggunakan alat peraga tidak cepat

√ -

10 Okta

Lebih mudah menggunakan alat peraga, karena bisa mengetahui luas persegi dan persegi panjang

√ -

11 Kristi Lebih mudah menggunakan alat peraga

karena kita tidak usah susah-susah lagi √ - 12 Saiful Lebih mudah menggunakan alat peraga dari

pada tidak √ -

13 Nanda Mudah memakai alat peraga √ -

14 Putri Karena lebih mudah √ -

15 Rimba Karena kalau memakai alat peraga sangat

gampang √ -

16 Rulyka Karena kalau menggunaka alat peraga

mudah untuk berfikir √ -

17 Sandra Menurut saya lebih mudah menggunakan

alat peraga karena lebih mudah √ - 18 Shinta Lebih mudah alat peraga karena bila ngin

menulis kita bisa menggunakan alat peraga √ - 19 Suryadi Lebih mudah menggunakannya √ - 20 Easter Menggunakan alat peraga, karena lebih

mudah √ -

21 Alanera Lebih mudah menggunakan alat peraga,

(70)

Peneliti menanyakan hal ini karena peneliti ingin mengetahui seberapa besar keterlibatan dan pengaruh alat peraga dalam pembelajaran untuk materi luas persegi dan luas persegi panjang. berdasarkan tabel dapat diperoleh bahwa semua menatakan lebih mudah mengguakan alat peraga saat pembelajaran. Bagi mereka lebih lebih mudah menggunakan alat peraga, karena lebih cepat dan lebih mudah berfikir.

5. Mana yang lebih menarik, menggunakan alat peraga atau tidak menggunakan alat peraga saat belajar materi luas persegi dan persegi panjang? Mengapa?

Tabel 4.6 Data Angket Pertanyaan no. 5

No Nama Jawaban Positive Negative

1 Sigit Menggunakan alat √ -

2 Nurul

Yang lebih menarik adalah menggunakan alat peraga karena sangat mudah untuk dihafalkan

√ -

3 Heru Karena tidak sulit √ -

4 Dimas

Alat peraga saat belajar materi luas persegi dan persegi panjang karena bisa menjadi sangat mudah sekali

√ -

5 Dyah Yang menarik memakai alat peraga, karena

lebih mudah √ -

6 Elgiva Yang lebih menarik menggunakan alat

peraga, karena mudah memahaminya √ - 7 Faiz Yang lebih menarik menggunakan alat

peraga karena lebih mudah √ - 8 Erni Lebih menarik menggunakan alat peraga

karena bagus dan mudah √ - 9 Helmia Saya ingin menggunakan alat peraga √ - 10 Okta

Lebih menarik menggunakan alat peraga, karena bisa tahu tentang persegi dan persegi panjang

12 Saiful Lebih menarik mengguakan alat peraga √ - 13 Nanda Pakai alat peraga tidak susah √ - 14 Putri Karena kita bisa lebih mudah mempelajari

luas dan panjangnya √ -

15 Rimba Caranya mudah √ -

16 Rulyka Karena menggunakan alat peraga mudah √ - 17 Sandra Menurut saya yang lebih menarik yaitu

menggunakan alat peraga lebih mudah √ - 18 Shinta Lebih mudah alat peraga karena bisa

(71)

No Nama Jawaban Positive Negative

19 Suryadi Menggunakan alat peraga karena jika

menggunakan alat peraga akan lebih jelas √ - 20 Easter Lebih menarik menggunakan alat peraga

karena saat yang sulit bisa menjadi mudah √ - 21 Alanera Menggunakan alat peraga karena jika

menggunakan alat peraga lebih mudah √ -

Peneliti menyakan hal ini karena ingin mengetahui sesberapa besar pengaruh siswa terhadap penggunaan alat peraga untuk materi luas persegi dan luas persegi panjang. berdasarkan tabel dapat diperoleh bahwa semua siswa memiliki ketertarikan atau minat pada alat peraga yang telah peneliti lakukan dalam pembelajaran. Bagi mereka balajar menggunakan alat peraga lebih mudah.

6. Lebih paham menggunakan alat peraga atau tidak menggunakan alat peraga saat belajar? Mengapa?

Tabel 4.7 Data Angket Pertanyaan no. 6

No Nama Jawaban Positive Negative

1 Sigit Menggunakan alat peraga √ - 2 Nurul Ya, alat peraga karena mudah ditiru dan

lain-lain √ -

3 Heru Karena lebih mudah dan tidak sulit √ - 4 Dimas Alat peraga karena bisa cepat selesai √ - 5 Dyah Lebih paham memakai alat peraga karena

lebih paham √ -

6 Elgiva Lebih paham menggunakan alat peraga

karena lebih mudah √ -

7 Faiz Tidak menggunakan alat peraga karena

mudah √ -

8 Erni Lebih paham menggunakan alat peraga

karena lebih mudah √ -

9 Helmia Kaena kalau tidak menggunakan ala peraga

tidak cepat √ -

10 Okta Lebih paham menggunakan alat peraga

karena lebih mudah √ -

11 Kristi Lebih paham menggunakan alat peraga

karena kita bisa lebih paham √ - 12 Saiful Lebih mudah menggunakan alat peraga √ - 13 Nanda Karena belajar memkai alat peraga lebih

mudah √ -

14 Putri Karena memakai alat peraga sangat mudah √ - 15 Rimba Saat menggunakan alat peraga pelajaran

(72)

No Nama Jawaban Positive Negative

16 Rulyka Karena mudah untuk berfikir kalau

menggunakan alt peraga √ - 17 Sandra Lebih paham menggunakan alt peraga

karena lebih mudah √ -

18 Shinta Lebih paham sekali menggunakan alat

peraga karena untuk menulis √ - 19 Suryadi Menggunakan alat peraga karena lebih

mudah diingat √ -

20 Easter Lebih paham menggunakan alat peraga

karena lebih jelas dan paham √ - 21 Alanera Lebih paham menggunakan alat peraga,

karena lebih paham √ -

Peneliti menanyakan hal ini karena peneliti ingin mengetahui pengaruh dan keterlibatan alat peraga dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan tabel dapat diperoleh bahwa semua siswa merasa lebih paham mengguakan alat peraga pada saat kegiatan pembelajaran. Bagi mereka bisa menjadi lebih paham karena dengan belajar menggunakan alat peraga bisa menjadi jelas dan mudah diingat.

Setelah peneliti melakukan analisis angket, peneliti membuat rangkuman yang hasilnya dibuat persentase agar terlihat jelas perbedaan antara positive dan negative dari penggunaan alat peraga dalama pembelajaran.

Tabel 4.8 Data Presentase Jawaban 1. Apakah kamu menyukai pelajaran matematika? Mengapa?

Positive (suka) Negative (tidak Suka)

Presentase jawaban

2. Apakah kamu suka belajar dengan menggunakan alat peraga? Mengapa?

Positive (suka) Negative (tidak suka)

Presentase jawaban

3. Setelah mempelajari materi luas persegi dan persegi panjang dengan menggunakan alat peraga apakah kalian suka dengan materi luas persegi dan persegi panjang? Mengapa?

(73)

Presentase jawaban

4. Lebih mudah manakah, mengerjakan menggunakan alat peraga atau tidak menggunakan alat peraga saat belajar? Mengapa?

Positive (suka) Negative (tidak suka)

Presentase jawaban

5. Mana yang lebih menarik, menggunakan alat peraga atau tidak menggunakan alat peraga saat belajar materi luas persegi dan persegi panjang? Mengapa?

Positive (suka) Negative (tidak suka)

Presentase jawaban

6. Lebih paham menggunakan alat peraga atau tidak menggunakan alat peraga saat belajar? Mengapa?

Positive (suka) Negative (tidak suka)

Presentase jawaban

Berdasarkan analisis angket diatas, maka peneliti dapat mengatakan bahwa:

1) Minat siswa terhadap pelajaran matematika sebesar 100%. Untuk yang positive (suka) mencapai 100% dan yang negative (tidak suka) sebesar 0%.

2) Minat belajar siswa terhadap penggunaan alat peraga sebesar 100%. Untuk yang positive (suka) mencapai 100% dan yang negative (tidak suka) sebesar 0%.

3) Minat dan keterlibatan siswa terhadap materi dalam penggunaan alat peraga sebesar 100%. Untuk yang positive (suka) mencapai 100% dan yang negative (tidak suka) sebesar 0%.

(74)

5) Minat dan pengaruh alat peraga, mencapai 100%. Untuk yang positive (suka) mencapai 100% dan yang negative (tidak suka) sebesar 0%.

6) Pengaruh dan keterlibatan dalam penggunaan alat peraga mencapai 100%. Untuk yang positive (suka) mencapai 100% dan yang negative (tidak suka) sebesar 0%.

Dari hasil angket yang telah dilakukan, peneliti membuat kesimpulan bahwa minat, keterlibatan, dan pengaruh alat peraga dalam pembelajarn sangat tinggi. Dengan kata lain, dengan adanya alat peraga dalam pembelajaran dapat memberikan minat, keterlibatan, dan pengaruh terhadap siswa dalam pembelajaran, khususnya untuk materi luas persegi dan luas persegi panjang. Hal ini bisa disebut sebagai nilai positive bagi peneliti.

C. Analisis Data

Berdasarkan data penelitian yang sudah diperoleh, hal pertama yang dilakukan peneliti adalah menilai hasil pengerjaan siswa dalam kelompok. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh alat peraga terhadap kemampuan siswa dalam mengerjakan soal materi Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang.

(75)

sejauh mana pengaruh alat peraga terhadap minat belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Hal ketiga yang dilakukan adalah menilai hasil pengerjaan siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh alat peraga terhadap kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal materi Luas Persegi dan Luas Persegi Panjang.

Hal terakhir yang dilakukan peneliti adalah menganalisis hasil pengamatan tiap kelompok pada saat pembelajaran. Hasilnya dibuat presentase. Hal ini dilakukan untuk melihat minat, keterlibatan, dan pengaruh alat peraga dalam pembelajaran khususnya untuk materi luas persegi dan luas persegi panjang.

1. Analisis Jawaban Siswa

a. Menggunakan Alat Peraga dalam Pemahaman Materi

Untuk persegi A.

Kelompok I terdiri dari, Sigit, Nurul, Heru, Dimas, dan Sinta.

(76)

ketiga atau yang c, yaitu untuk mengalikan banyaknya persegi satuan kearah panjang dan banyaknya persegi satuan kearah lebarnya, mereka menjawab 6 x 5 = 30. Untuk soal yang keempat atau yang d, yaitu untuk menghitung banyaknya persegi jika banyaknya persegi satuan kearah panjang dan banyaknya persegi satuan kearah lebarnya dikalikan, mereka menjawab 6 x 5 = 30. Jawaban benar, karena jika banyaknya persegi satuan kearah panjang dan banyaknya persegi atuan kearah lebarnya dikalikan akan menghasilkan 30 persegi satuan. Kemudian untuk pertanyaan yang terakhir atau yang e, yaitu apakah hasil dari pertanyaan d dan pertanyaan a sama, dan kesimpulan apa yang dapat diambil, mereka menjawab sama, karena panjang lebarnya sama. Jawaban ini sudah mendekati bahwa mereka sudah mengerti tentang luas bangun datar, yaitu dengan mengalikan panjang dan lebarnya akan mendapat nilai yang sama dengan menghitung seluruh persegi satuan yang memenuhi persegi.

Kelompok II terdiri dari, Erni, Elgiva, Dyah, Faiz, Angga

Gambar

gambar A agar dapat sama luasnya dengan gambar B?
Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Soal
Tabel 3.2 Kisi-kisi Pengamatan Aktivitas Siswa
Tabel 3.3 Lembar Pengamatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

interviewed including community members, displaced, demobilized children, donors, local NGOs, international NGOs, UN agencies and religious and customary leaders. An

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN SELF CONCEPT SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KEMP BERBASIS THINK PAIR SQUARE (TPS).. Universitas

Penelitian ini akan mengkaji proses pengelolaan sumber daya manusia yang meliputi analisa pekerjaan, deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, perencanaan,

Dalam film ini juga terdapat konflik antara kedua belah pihak yakni manusia dengan bangsa Na’Vi yang dimana bangsa pribumi atau bangsa asli dari pandora mempertahankan tanahnya

untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang, dan.. kehilangan pemikiran yang

Dari data yang diperoleh, penulis menemukan permasalahan yang ada Bengkel Las Stenless belum melakukan pengklasifikasian antara biaya bahan baku langsung dan bahan baku penolong, Biaya

Korowai (Analisis Semiotika Tentang Representasi Stereotip Terhadap Suku. Papua Korowai Dalam Film Lost In

Mengumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa Untuk Pelaksanaan Kegiatan Tahun Anggaran 2014, seperti tersebut di bawah ini