RIWAYAT HIDUP
iii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
Melva Juliana Situmorang (4103131040) Abstrak
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Dengan Media Peta Pikiran Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Lisnawaty Simatupang, S.Si, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran motivasi dan waktunya kepada penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si, Bapak Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc, P.hd, dan Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Jontar Sitohang Kepala Sekolah SMA Deli Murni Deli Tua dan Bapak Safrianus Barus, S.Pd selaku guru kimia serta siswa-siswi kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2. Kepada Bapak Drs. Dasman Sirait Kepala Sekolah SMA Santa Maria Medan dan Ibu Rosdiana Sitinjak, S.Pd selaku guru kimia serta siswa siswi di kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2. Kepada Bapak Kepala Sekolah Muliadi, S.Pd, M.Si dan Ibu Sarmaida Harahap, S.Pd, M.Si selaku guru kimia serta siswa siswi kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
v
cinta, keikhlasan, ketegaran dalam menjalani hidup, sosok yang rela berkorban demi kebahagiaan penulis dan selalu mendoakan penulis, yakni ibunda tersayang T. Togatorop dan H. Situmorang. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada abang dan adik penulis yang memberikan semangat kepada peneliti bang Leo, bang Iwan, Epin, Utet, Cindy dan Karina.
Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni seluruh teman-teman Pendidikan Kimia 2010 C yang telah banyak membantu, memotivasi khususnya kepada Lydia Pramesti, Meri C, Putri khaira, Ninda, sule, Yosefin, Rani, Rinces, Sarika, dan Tya. Juga kepada teman seperjuangan Jiwa Dash dan Farida Simorangkir yang telah menjadi partner dan tim sukses dalam penelitian penulis dan teman-teman lain yang tidak dapat disebut namanya satu-persatu. Terima kasih yang tak terungkapkan buat sahabat tersayang Rosanna Situngkir dan juga teman sekost Juwita Emilia yang telah menemani penelitian, Dian Amru, Junita Situmorang, Evina Sinaga, Windah Situmorang, Arika Purba, dan Monalisa Sianturi (kamar Eksklusif A) atas kesetiaan persahabatan dari kalian, yang selalu mendengarkan dan memberi dukungan moral serta motivasi kepada penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2014 Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Ruang Lingkup 5
1.3.Rumusan Masalah 5
1.4.Batasan Masalah 5
1.5.Tujuan Penelitian 6
1.6.Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pengertian belajar 7
2.2. Hasil Belajar 7
2.3. Faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar 8
2.4. Model Pembelajaran 9
2.4.1. Model Pembelajaran Kooperatif 9
2.4.1.1. Model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS 10 2.4.1.2. Kebaikan dan Kekurangan Think Pair Share 14
2.4.2. Model Pembelajaran Langsung 15
2.4.2.1. Sintaks atau Pola keseluruhan dan Alur Kegiatan
Pembelajaran 15
2.5. Peta Pikiran (mind mapping) 17
2.5.1. Peta Pikiran Diawal Pembelajaaran 18
2.5.2. Teknik Membuat Peta Pikiran 18
2.5.3.Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapping 19
2.6. Kelarutan dan hasil kali Kelarutan 20
2.6.1. Kelarutan (s) 20
2.6.2. Hasil Kali Kelarutan (Ksp) 21
2.6.3. Hubungan Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) 21
2.6.4. Pengaruh Ion Senama Dalam Kelarutan 22
2.6.5. Reaksi Pengendapan 23
2.6.6. Hubungan Harga Ksp dengan pH 24
2.7. Kerangka Berfikir 25
2.8. Hipotesis Penelitian 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1.Tempat dan Waktu Penelitian 28
3.2.Populasi dan Sampel Penelitian 28
vii
3.4. Instrumen Penelitian 29
3.5.Rancangan Penelitian 32
3.6. Teknik Pengumpulan Data 35
3.7. Teknik Analisis Data 36
3.7.1. Analisis Model Pembelajaran 36
3.7.2. Menghitung Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku 37
3.7.3. Uji Normalitas 37
3.7.4. Uji Homogenitas 37
3.7.5. Pengujian Hipotesis 38
3.7.6. Persen peningkatan Hasil Belajar 38
3.7.7. Uji Korelasi 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Model Pembelajaran TPS 40
4.2. Analisis Model TPS 41
4.3. Analisis Data Instrumen Penelitian 41
4.4. Data Hasil Belajar 42
4.5. Analisis Data Awal 43
4.5.1. Uji Normalitas 43
4.5.2. Uji Homogenitas 44
4.5.3. Uji Hipotesis 45
4.5.4. Persen Peningkatan Hasil Belajar 46
4.5.5. Observasi 49
4.4.5.1. Uji Korelasi Hasil Belajar 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 52
5.2. Saran 52
viii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS 13 Tabel 2.2. Sintaks Model Pengajaran Langsung 16 Tabel 3.1. Konversi Skor Kriteria Kelayakan RPP 29
Tabel 3.2. Rancangan penelitian 33
Tabel 4.1. Deskripsi Model pembelajaran TPS 40 Tabel 4.2. Nilai Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varian 43
Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Sampel 44
Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data 45
Tabel 4.5. Uji Hipotesis 46
Tabel 4.6. Persen Peningkatan Hasil Belajar 47
Tabel 4.7. Rata-rata Nilai aktivitas Siswa 49
Tabel 4.8. Korelasi Hasil Belajar dengan Aktivitas Siswa 50
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Desain penelitian 37
Gambar 4.1. Hasil Belajar Siswa 45
Gambar 4.2. Persen Peningkatan Hasil belajar 49
Gambar 4.3. Rata-rata Nilai Aktivitas Siswa 50
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus 56
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 58
Lampiran 3 LKS 74
Lampiran 4 Kunci Jawaban LKS 77
Lampiran 5 Penilaian Model Pembelajaran 81
Lampiran 6 Perhitungan Model Pembelajaran 83
Lampiran 7 Perhitungan Validasi 85
Lampiran 8 Perhitungan Reliabilitas 89
Lampiran 9 Perhitungan Tingkat Kesukaran 91
Lampiran 10 Perhitungan Daya Beda 92
Lampiran 11 Kisi-kisi Soal Valid 93
Lampiran 12 Instrumen Penelitian Valid 94
Lampiran 13 Kunci Instrumen Penelitian Valid 99
Lampiran 14 Pembahasan Instrumen Valid 100
Lampiran 15 Tabulasi Nilai Hasil Belajar Siswa 105 Lampiran 16 Perhitungan Simpangan Baku dan standar Deviasi 111
Lampiran 17 Uji Normalitas 116
Lampiran 18 Uji Homogenitas 126
Lampiran 19 Uji Hipotesis 129
Lampiran 20 Peningkatan Hasil Belajar 134
Lampiran 21 Penilaian Aktivitas Siswa 137
Lampiran 22 Tabulasi Nilai aktivitas Siswa 139
Lampiran 23 Korelasi aktivitas Dengan Hasil Belajar 145
Lampiran 24 Daftar r Tabel 151
Lampiran 25 Tabel chi kuadrat 152
Lampiran 26 Daftar t Tabel 153
Lampiran 27 Daftar F Tabel 154
Lampiran 28 Peta Pikiran 155
Lampiran 29 Dokumentasi 156
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Ilmu kimia merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam yang membahas tentang susunan (struktur), perpindahan atau perubahan bentuk dan energi kinetik zat. Untuk mempelajari ilmu kimia di sekolah diperlukan keterampilan dan penalaran. Fungsi pembelajaran kimia di SMA antara lain, memberikan dasar-dasar kimia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di pendidikan tinggi dan sebagai bekal untuk hidup di masyarakat, mengembangkan keterampilan (lifeskill), mengembangkan sikap dan menimbulkan nilai yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Variasi metode mengajar yang digunakan guru bidang studi masih belum terlalu banyak dan cenderung bersifat informatif atau hanya transfer ilmu pengetahuan dari guru ke siswa (pengajaran langsung) sehingga siswa belum terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Ada beberapa siswa yang tidak ingin mengikuti pelajaran kimia bahkan ada yang sama sekali tidak menyukai pelajaran kimia. Namun, ada juga siswa yang sangat antusias dalam pelajaran kimia. Hal ini merupakan tugas berat bagi seorang guru untuk memotivasi belajar siswa. Selain itu juga, pemahaman konsep siswa terhadap mata pelajaran tergantung pada diri siswa dan dapat memanfaatkan situasi yang diciptakan guru yang dapat berperan sebagai fasilitator (Wiwit, 2012).
2
selama proses pembelajaran, sehingga aktivitas belajar menjadi rendah. Peneliti juga memperhatikan bahwa tidak adanya kerjasama yang baik antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai dalam pembelajaran.
Permasalahan di atas, perlu diupayakan pemecahannya yaitu dengan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengubah suasana pembelajaran yang semula berpusat pada guru beralih pusat pada siswa dan metodologi yang lebih didominasi ekspositori (proses penyampaian materi secara verbal) berganti menjadi partisipatori (pola interaksi siswa). Salah satu model pembelajaran yang mempengaruhi pola interaksi dan berpusat pada siswa adalah model pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa secara berkelompok (tim) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori kontruktivis. Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka berdiskusi dengan temannya (Trianto,2011). Model pembelajaran kooperatif merupakan pelajaran kelompok yang akhir-akhir ini menjadi perhatian dan dianjurkan para ahli pendidikan untuk digunakan.
Salah satu tipe Model Pembelajaran Kooperatif adalah Tipe Think Pair Share (TPS). Model pembelajaran think pair share adalah jenis pembelajaran yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dimana memberi siswa lebih banyak waktu berpikir untuk mengutarakan pendapat dan juga belajar menghargai pendapat orang lain. Penerapan model pembelajaran ini dimulai dari teknik berpikir tentang materi atau permasalahan yang disampaikan guru, meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan masalah tersebut dengan pasangannya. Selanjutnya siswa tersebut bersama dengan kelompoknya membagikannya kepada teman satu kelasnya sehingga selain siswa sendiri mengerti akan materi yang diajarkan, siswa tersebut juga bisa membantu temannya dalam mempelajari materi yang diajarkan guru.
3
Aryani (2014) pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan oleh skor rata-rata yang diperoleh siswa yang dibelajarkan menggunakan model think pair share (TPS), yaitu 36,45 yang berada pada kategori tinggi dan model pengajaran langsung (direct instruction), yaitu 29,51 yang berada pada kategori rendah dan hasil dari uji t yaitu thitung = 8,464, dan ttabel = 1,671 jadi t hitung > t tabel. Nilai uji-t tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran think pair share (TPS) berpengaruh terhadap hasil tes prestasi belajar siswa.
Penelitian lain tentang model pembelajaran think pair share adalah penelitian yang dilakukan oleh Ningsih, (2013) mengatakan bahwa model pembelajaran think pair and share menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran langsung. Terbukti dengan rerata hasil belajar yang dibelajarkan dengan model think pair share yaitu 75,3 sedangkan yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung yaitu 70,3. Pada penelitian yang sama yang dilakukan oleh Rahayu (2013) yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran koperatif tipe TPS lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Berdasarkan rata-rata nilai posttest model pembelajaran kooperatif tipe TPS 76,66 dan model pembelajaran langsung 68,88.
Berdasarkan penelitian diatas, dapat dilihat bahwa model pembelajaran koperatif tipe think pair share dapat dijadikan salah satu solusi dalam pembelajaran, khususnya pada pembelajaran kimia sehingga pembelajaran kimia yang selama ini belum dapat memberikan hasil belajar sesuai dengan yang diinginkan akan dapat memberikan perubahan dalam hasil belajar yang lebih baik. Karena model pembelajaran ini digunakan untuk melatih cara berfikir siswa yang menekankan pada daya nalar siswa, daya kritis siswa, daya imajinasi siswa dan daya analisis terhadap suatu permasalahan (Istarani,2011). Selain itu siswa dituntut untuk berperan aktif selama pembelajaran dan saling bertukar pendapat dengan teman sekelompoknya dan juga dengan kelompok lainnya.
4
digunakan media pembelajaran yang akan mendukung terlaksananya proses pembelajaran dengan baik. Pemakaian media pengajaran dalam proses mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa (Lumban Gaol, 2011). Peneliti menggunakan peta pikiran (mind mapping) sebagai alat bantu belajar pada pengajaran agar lebih memudahkan siswa dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru dan juga memberikan kemudahan bagi guru dalam memberikan pelajaran kepada siswa. Peta pikiran (mind mapping) adalah suatu teknik grafis yang memungkinkan kita untuk mengekplorasi seluruh kemampuan otak kita untuk keperluan berfikir dan belajar.
Hasil penelitian Sari, dkk (2013) tentang perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode konvensional, peta konsep, peta pikiran pada mata pelajaran fisika menyimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar menggunakan peta pikiran lebih tinggi dari metode konvensional dan peta konsep. Berdasarkan rata-rata nilai postest metode konvensional 68,75, peta konsep 74,67, dan peta pikiran 79,19.
Materi pelajaran dalam penelitian ini adalah kelarutan dan hasil kali kelarutan. Materi tersebut memuat konsep-konsep dan perhitungan kimia yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep dan melakukan perhitungan, guru dapat mewujudkan keteraturan dalam pembelajaran dan berpusat pada siswa, sehingga siswa aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan. Dengan demikian, konsep yang didapat akan lebih bermakna. Guru juga perlu menfasilitasi siswa untuk mengembangkan pengetahuan yang didapat dalam melakukan perhitungan, mengingat materi kelarutan dan hasil kali kelarutan banyak memuat perhitungan kimia.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan media Peta Pikiran Terhadap Hasil
Belajar Siswa di SMA pada Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali
5
1.2 Ruang Lingkup
Ruang Lingkup penelitian ini adalah penggunaan Model Pembelajaran Koperatif Tipe Think Pair Share dengan media Peta Pikiran pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa di SMA Deli Murni Deli Tua, SMA Santa Maria Medan dan SMAN 1 Percut Sei Tuan.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah: Apakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran koperatif tipe think pair share (TPS) menggunakan media peta pikiran (mind mapping) lebih tinggi daripada yang diberi model pembelajaran langsung
menggunakan media peta pikiran?
1.4Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah penelitian ini, yaitu :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe think pair share (TPS) dan Model Pembelajaran Langsung
2. Media pembelajaran yang digunakan adalah media peta pikiran
3. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA semester 2 di SMA Deli Murni Deli Tua, SMA Santa Maria Medan dan SMAN 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2013/2014.
4. Pokok Bahasan yang diajarkan adalah Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Tahun Pelajaran 2013/2014.
1.5 Tujuan Penelitian
6
tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran langsung menggunakan media peta pikiran (mind mapping).
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi Guru:
a. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan media peta pikiran (mind mapping)
b. Sebagai bahan masukan bagi guru kimia dalam memilih model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) sebagai salah satu alternatif model pembelajaran
2. Bagi Siswa
a. Lebih termotivasi dalam pembelajaran dan menambah pemahaman siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan
3. Bagi Sekolah
a. Sebagai bahan masukan bagi sekolah tempat berlangsungnya penelitian, dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran di SMA
4. Bagi peneliti
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka kesimpulannya sebagai berikut:
1. Hasil rata-rata yang diperoleh dari penilaian RPP menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dalam materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan mengenai standar kelayakan sebesar 0,883 dan persen kelayakannya yaitu 88,3%
2. Rata-rata hasil belajar siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) menggunakan media peta pikiran lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung menggunakan media peta pikiran. Dimana persen peningkatan hasil belajar untuk SMA Deli Murni pada kelas eksperimen 1 sebesar 75,87% sedangkan pada kelas eksperimen 2 sebesar 61,45%, SMA Santa Maria Medan pada kelas eksperimen 1 sebesar 70,02% sedangkan pada kelas eksperimen 2 sebesar 56,59% dan SMAN 1 Percut Sei Tuan pada kelas eksperimen 1 sebesar 70,10% sedangkan pada kelas eksperimen 2 sebesar 61,41%.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang diberikan adalah sebagai berikut:
1. Kepada guru kimia dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) dengan menggunakan media peta pikiran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
53
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Anggraini, T., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum Newton Di Kelas VII SMP Tunas Harapan Sayurmatinggi.Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan
Arikunto, S., (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Aryani, N.A., Jampel, N.I., dan Suartama, K.I., (2014), Pengaruh Model
Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Terhadap Prestasi Belajar Pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SD Di Gugus III Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, Vol: 2 No: 1
Asriyani, K.D., Sedanayasa, G., dan Pudjawan, K., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Script Berbantuan Peta Pikiran Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Busungbiu, FIP, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
Buzan, T., (2007). Mind Mapping untuk Meningkatkan Kreativitas, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Hamruni, (2011), Strategi Pembelajaran, Insan madani, Yogyakarta
Harnanto, A., (2009), Kimia Untuk Kelas XI, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Indrawati, (2005), Model Pembelajaran Langsung, Modul Tingkat Berjenjang Isjoni, (2009), Pembelajaran Kooperatif , Pustaka Belajar, Jakarta
Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan
Listyawati, N.W., Suarjana, M., dan Sudana, D.N., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Kuantum Berbantuan Peta Pikiran Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas V SD, FIP, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
54
Ngalimun, (2013), Strategi dan Model Pembelajaran, Ajwaja Pressindo, Yogyakarta
Ningsih, S., Budiyono, dan Riyadi, (2013), Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Think Pair Share (TPS) Pada Materi Trigonometri Ditinjau Dari Kecerdasan Logika Matematika Siswa Kelas X SMA Di Kabupaten Sukoharjo, Jurnal Pendidikan 3: 480-489
Permana, I., (2009), Buku Kimia 2, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Rahayu, A., dan Pramukuntoro, J.A., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Think-Pair-Share Dengan Strategi Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika Di SMK Negeri 1 Madiun, Jurnal Teknik Elektro 3: 991-999
Sadiman, S.A., (2011), Media Pendidikan, PT.Grafindo Persada, Jakarta
Safitri, I., Bancong, H, dan Husain, H., (2013), Pengaruh Pendekatan Multiple Intelligences Melalui Model Pembelajaran Langsung Terhadap Sikap Dan Hasil Belajar Kimia Peserta Didik Di SMA Negeri I Tellu Limpoe, JPII 2: 156-160
Saleh, A., (2008), Kreatif Mengajar dengan Mind Map, Tinta Emas Publishing, Bandung.
Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses pendidikan, Kencana, Jakarta
Sardiman, (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sari, S., Sriyono, dan Siska, D., (2013), Perbedaan Hasil Belajar Antara Metode
Konvensional, Peta Konsep dan Peta Pikiran Bagi Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika Kelas X SMA Muhammadiyah Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013, Radiasi 2: 150-153.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbi Rineka Cipta, Jakarta.
Slavin, E.R., (2005), Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung
55
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Sudjana, (2002) ,Metode Statistik, penerbit Tarsito, Bandung
Suprijono, A.,( 2012), Cooperative Learning, Pustaka Belajar, Yogyakarta Syah, M., (2007), Psikologi Belajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana, Jakarta
Tjahjono,H.,dan Aji, C.P., (2010), Implementasi Peta Pikiran (Mind Mapping ) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa SMP Di Kota Semarang, Lembaran Ilmu Pendidikan 1: 36-47
Usman, U., (2005), Menjadi Guru Pofesional, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Wiyarsi, A., (2009), Mari Belajar Kimia, Departemen Pendidikan Nasional
Wiwit, Amir, H., dan Putra, (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif