Lampiran I
PEDOMAN WAWANCARA
1. Pemahaman pernikahan
a. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang pernikahan?
b. Menurut Bapak/Ibu, pada usia berapakah seseorang
dikatakan siap untuk menikah?
c. Menurut Bapak/Ibu, hal-hal apa saja yang perlu
dipersiapkan agar seseorang dikatakan siap untuk
menikah?
d. Sebelum memutuskan untuk menikah, adakah hal
yang Bapak/Ibu ketahui tentang keuntungan dan
kerugian dari pernikahan usia dini?
2. Faktor pendorong terjadinya pernikahan dini
a. Dapatkah Bapak/Ibu ungkapkan apa yang menjadi
alasan bagi Bapak/Ibu dalam memutuskan menikah
di usia remaja/usia dini?
b. Dapatkah Bapak/Ibu ungkapkan bagaimana
keterlibatan keluarga terhadap keputusan Bapak/Ibu
dalam melakukan pernikahan?
c. Sebelum menikah, apakah Bapak/Ibu sudah memiliki
penghasilan?
d. Pada saat menikah, apakah Bapak/Ibu masih
sekolah?
e. Apakah pernikahan dini merupakan suatu tradisi
3. Dampak pernikahan dini
a. Setelah menikah, apakah yang Bapak/Ibu rasakan?
b. Setelah memiliki anak, apakah yang Bapak/Ibu
rasakan?
c. Dapatkah Bapak/Ibu mengungkapkan bagaimana
keharmonisan dalam rumah tangga Bapak/Ibu
selama pernikahan?
d. Adakah perubahan pada lingkungan sosial
Bapak/Ibu setelah menikah?
e. Setelah menikah, apakah Bapak/Ibu mengalami
Lampiran II
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN
Kepada Yth,
Calon Partisipan Penelitian
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Maria Vaghra Dyba Oshindi Purba
NIM : 462012094
Adalah Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang sedang mengadakan penelitian dengan judul “Analisa Faktor Pendorong dan Dampak Terjadinya Pernikahan Dini pada Remaja di Dusun Plalar Kulon, Desa Kopeng, Kec. Getasan, Kab. Semarang, Jawa Tengah”.
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi saudara sebagai partisipan, kerahasiaan informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian. Penelitian akan dilakukan dengan teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Maka dari itu, saya mohon kepada Saudara untuk terlibat dengan menandatangani lembar persetujuan ini. Akan tetapi apabila Saudara tidak bersedia menjadi partisipan, maka Saudara diperbolehkan untuk tidak ikut dalam penelitian ini.
Atas perhatian dan kesediaan Saudara, saya ucapkan terima kasih.
Peneliti,
Lampiran III
INFORMED CONSENT
Yang bertandatangan dibawah ini, saya:
Nama :
Umur :
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan :
Menyatakan bersedia menjadi partisipan penilitian yang dilakukan oleh mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang sedang melakukan penelitian dengan judul “Faktor Pendorong dan Dampak Terjadinya Pernikahan Dini pada Remaja di Dusun Plalar Kulon, Desa Kopeng, Kec. Getasan, Kab. Semarang, Jawa Tengah.”
Saya memahami bahwa dalam penelitian ini :
- Segala informasi hanya untuk kepentingan penelitian.
- Peneliti akan menjaga kerahasiaan partisipan.
Untuk itu saya setuju dan bersedia menjadi partisipan dengan menandatangani lembar persetujuan ini.
Dusun Plalar Kulon, .../.../ 2016
Partisipan,
Lampiran IV
Lampiran V Transkrip Verbatim Partisipan : Ny. I (P1)
Wawancara dilakukan pada tanggal 11 April 2016 pukul 14.00 WIB
Baris Pelaku Uraian Wawancara Tema
5
10
15
20
25
Peneliti
P1
Peneliti
P1
Peneliti
P1
Peneliti
P1
Peneliti
P1
Peneliti
Selamat siang, Mbak. Saya
datang lagi. Apa kabar?
Selamat siang mbak, kabar
baik.
Hari ini saya akan bertanya
seputar pernikahan. Sesuai
dengan topik pembicaraan
kemarin, segala keterangan dan
identitas mbak akan
dirahasiakan. Langsung saja
tidak apa-apa mbak?
Iya mbak. Bisa. Langsung saja.
Apa yang mbak ketahui tentang
pernikahan?
Pernikahan itu adalah awal dari
membangun rumah tangga.
Menurut mbak, usia yang ideal
untuk menikah?
Harusnya 22 tahun.
Mengapa demikian, mbak?
Karena perempuan usia 22
tahun sudah matang, sudah
dewasa. Sedangkan laki-laki
usia 19 tahun sudah dewasa.
Alasan mbak untuk menikah
Pemahaman
tentang
30
35
40
45
50
55
P1
Peneliti
P1
Peneliti
P1
Peneliti
P1
Peneliti
dini?
Dulu kan pacaran udah 2 tahun.
Orang tua juga udah tau karena
dia suka main ke rumah. Nah
orang tua kan takut kalau terjadi
sesuatu, apalagi sudah lama
pacaran. Orang tua mikirnya
yang nggak-nggak. Takutnya
hamil duluan apa gimana. Jadi
lebih baik dinikahkan dulu,
urusan mau hamil nanti-nanti
juga gak apa-apa asal sah dulu.
Berarti memang ini keinginan
mbak sendiri?
Keinginan orang tua malah.
Karena takut kebablasan tadi.
Selain dorongan orangtua,
mbak sendiri sudah siap untuk
menikah?
Sebenarnya belum siap sih
mbak. Soalnya mau kerja dulu.
Pengennya nikah usia 19 tahun.
Tapi keduluan 2 tahun, ya 17
tahun.
Sebelum menikah, mbak pernah
bekerja?
Pernah mbak 3 selama 3 tahun.
Jadi baby sitter dan pelayan
toko.
Berarti sudah ada penghasilan
Faktor
pendorong
eksternal
(orang tua)
Riwayat
60
ya mbak sebelum menikah?
Sudah ada.
Menikah usia muda apakah
menjadi suatu tradisi dalam
keluarga?
Iya mbak. Udah kebiasaan dari
dulu-dulu. Biasanya usia 17
atau 18 tahun. Orangtua saya
malah 16 tahun.
Apakah mbak merasa kesulitan
dalam membina rumah tangga?
Iya mbak, kesulitan. Biasanya
kan tinggal sama orangtua.
Kadang kalau kekurangan uang
sedikit, mau minta orangtua juga
gak enak. Trus kadang kalau
mau pinjam uang orangtua, juga
gak enak.
Untuk urusan dana, sekarang
masih bergantung sama
orangtua juga mbak?
Iya mbak, kalau untuk anak ya
pakai uang tabungan dari hasil
bekerja selama 3 tahun itu.
Kalau untuk makan sehari-hari
masih pakai uang orangtua.
Apakah mbak ada upaya ekstra
untuk mencari uang sendiri?
Ekstra gimana ya mbak. Ini
(tidak mampu
90
Kalau dari dampaknya menikah
dini, apa yang mbak rasakan?
Paling ya, susah cari uang.
Jadinya kan urusi muka jadi gak
bisa. Beli pakaian juga susah,
lebih mentingin anak kalau
sekarang. Sekarang yang diurus
bukan cuma diri sendiri ya
mbak, ada anak, dan suami.
Jadi mbak diajak untuk tinggal
disini oleh orangtua suami?
Iya mbak. Soalnya suami saya
anak satu-satunya. Jadi
daripada sepi, mending tinggal
disini. Trus kalau aku mau tidur
di rumahku gitu, ndak boleh.
Jadi kalau misalnya mbak mau
punya rumah sendiri dan tinggal
terpisah, tidak dibolehkan ya?
Pasti tidak boleh mbak. Wong saya mau tidur di rumah
orangtua saya saja nggak di
bolehin.
Apakah ada lagi dampak yang
mbak rasakan?
Ada mbak. Kadang, ada
saudara dari mertua yang gak
cocok. Ada yang suka dan yang
120
125
130
135
140
145
Peneliti
P1
Peneliti
P1
Peneliti
P1
gak. Kalau yang nggak suka, di
korek-korek tentang kejelekan
kita. Terus disebar-sebarin.
Oo begitu ya mbak. Tentang
kehamilan, apakah mbak
memeriksakan diri ke Dokter?
Nggak mbak, di bidan. di USG.
Tapi saya tidak mau tau
hasilnya. Pas lahir cowok, wah
senang sekali.
Sejak kelahiran anak hingga
sekarang, apakah anaknya
pernah sakit?
Paling cuma batuk, pilek dan
demam mbak. Karena dulu rutin
imunisasi sampai usia 9 bulan
mbak. Kalau batuk baru saya
bawa berobat mbak
soalnya kalau anak bayi
batuknya berimbas ke berat
badannya.
Kalau pertengkaran, sering atau
jarang mbak?
Sering juga mbak. Kalau rumah
tangga baru seperti ini, biasanya
suka bertengkar. Soal anak,
soal makanan. Makanan anak
keasinan, saya diprotes.
Biasanya bertengkar karena
anak. Kalau kehabisan stok
kejiwaan)
Dampak
psikologis
Partisipan : Tn. E (P2)
Wawancara dilakukan pada tanggal 11 April 2016 pukul 16.00 WIB
Kode Pelaku Uraian Wawancara Tema
5
10
15
Peneliti
P2
Peneliti
P2
Peneliti
P2
Selamat siang mas, apa kabar?
Baik mbak.
Hari ini saya akan bertanya
seputar pernikahan. Sesuai
dengan topik pembicaraan
kemarin, segala keterangan
dan identitas mbak akan
dirahasiakan. Langsung saja
tidak apa-apa mas?
Tidak apa-apa mbak.
Menurut mas, pernikahan itu
apa?
Kewajiban untuk meneruskan
keturunan.
Pemahaman
tentang 150
Peneliti
P1
Peneliti
P1
makanan atau kebutuhan anak
dan lupa bilang, ya kena lagi.
Cara mengatasinya bagaimana
mbak?
Dibicarakan baik-baik,
diselesaikan berdua saja.
Baiklah, mbak. Terimakasih atas
waktunya.
20
Usia berapa yang pantas untuk
menikah mas?
20 tahun mbak. Karena 20
tahun sudah dewasa.
Untuk menikah, apa saja yang
perlu dipersiapkan?
Mental mbak. Karena kalau gak
ada mental ya bubar
pernikahannya.
Bagaimana mas bisa menikah
di usia muda?
Takut gak laku mbak. Ya dari
keinginan saya sendiri. Saya
memang pingin nikah muda
mbak, nikah usia 18 tahun.
Sebelum menikah, sudah ada
penghasilan?
Sudah mbak. Dari hasil kerja
serabutan. Kerjaan tetap ya
nggak ada, cuma di sawah aja.
Menanam sayur.
Apakah pernikahan dini
merupakan suatu tradisi dalam
keluarga?
Tradisi mbak. Turun temurun.
Setelah menikah, dampak apa
yang mas rasakan?
Kesulitan ekonomi mbak. Boros
uangnya. Karena nggak kerja
trus kebutuhan anak juga jalan
pernikahan
Persiapan
pernikahan
Faktor internal
(diri sendiri)
Riwayat
pekerjaan
Faktor budaya
(tradisi)
Dampak
ekonomi
50
Selain itu, ada lagi mas?
Trus nggak bisa main sama
teman-teman, nggak bisa
nongkrong. Nggak bisa nakal
bersama. Tapi teman-teman
masih datang kesini untuk main
burung Dara dirumah saya, tapi
jarang. Nggak kayak dulu.
Karena udah ada keluarga
masing-masing.
Sekarang masih tinggal di
rumah orang tua?
Masih mbak, soalnya saya
anak tunggal. Jadi saya diajak
tinggal disini saja supaya nggak
sepi rumahnya.
Sumber dananya darimana
mas?
Masih dari orangtua mbak,
minta orang tua. Untuk
kebutuhan anak pakai uang
saya sendiri dari hasil kebun,
tapi untuk kebutuhan
sehari-hari saya masih minta sama
orang tua.
Apakah mas memiliki rencana
untuk mencari pekerjaan?
Ada mbak, saya rencana mau
ke Jakarta bulan depan
ekonomi)
Dampak sosial
(kehilangan
masa muda)
Dampak
psikologis
(tidak mampu
hidup mandiri)
Rencana
pekerjaan
80
85
90
95
Peneliti
P2
Peneliti
P2
Peneliti
P2
Peneliti
P2
mencari pekerjaan. Jadi buruh
gitu mbak.
Sampai saat ini, apakah
komunikasi dengan istri masih
terjalin lancar?
Masih mbak.
Kalau ada masalah, apa yang
mas lakukan?
Ya diem aja sampai nanti
mereda sendiri, sadar sendiri
siapa yang salah. Istri yang
suka cerewet sih. Jadi dia
duluan yang sadar.
Apakah mas memperhatikan
kesehatan anak?
Iya mbak, biasanya soal
makanan yang saya perhatikan
supaya gak sakit.
Baiklah mas, terimakasih atas
waktunya.
Sama-sama, mbak.
Dampak
psikologis
Partisipan : Ny. I (P3)
Wawancara dilakukan pada tanggal 12 April 2016 pukul 10.00 WIB
Kode Pelaku Uraian Wawancara Tema
5
10
15
20
25
Peneliti
P3
Peneliti
P3
Peneliti
P3
Peneliti
P3
Peneliti
P3
Selamat pagi mbak. Masih
ingat nama saya?
Masih mbak, Mbak Rara kan?
Iya mbak. Sesuai dengan
percakapan kita kemarin pagi,
saya mahasiswa UKSW
Salatiga, hendak
mewawancarai mbak seputar
pernikahan dini. Segala
keterangan dan identitas akan
dirahasiakan. Apakah mbak
bersedia?
Iya mbak.
Dimulai saja bisa mbak?
Bisa mbak.
Menurut mbak, pernikahan itu
apa?
Pernikahan itu ya menyatukan
dua orang yang berbeda
menjadi satu. Menyatukan dua
pikiran.
Lalu menurut mbak, usia yang
ideal untuk melakukan
pernikahan itu berapa tahun?
Kalau yang ideal ya diatas 21
Pemahaman
tentang
30
tahun. Cuma kan setiap orang
melihat situasi dan kondisi.
Situasi yang bagaimana,
mbak?
tanyain tetangga kenapa kok
mas nya udah sering main ke
rumah. Jadi menghindari
fitnah-fitnah dari orang lain
makanya saya nikah usia 18
tahun.
Berarti menikah karena
keinginan sendiri ya mbak?
Mental ya mbak. Yang tadinya
sendiri nanti jadi berdua, pasti
ada yang harus diubah. Sikap
dan kepribadiannya juga harus
Faktor sosial
(desakan
masyarakat)
Faktor eksternal
Dan internal
(orang tua dan
diri sendiri)
Persiapan
60
berubah mbak.
Mbak tinggal dimana saat ini?
Tinggal di rumah orangtua
saya. Kemarin rencana
sebelum menikah sih mau ke
rumah suami. Tapi karena
baru sebulan menikah saya
sudah hamil, jadi orangtua
nyuruh disini dulu sampai
lahiran. Karena orangtua kan
tau kebutuhan anaknya.
Apakah mbak sudah
mengetahui keuntungan dan
kerugian menikah di usia
kekurangannya sih kita masih
labil emosinya ya. Kadang
masih suka bertengkar. Belum
bisa maklum satu sama lain.
Adakah alasan lain yang
membuat mbak menikah
diusia muda?
Selain itu saya juga melihat
kondisi orangtua. Kan saya
anak bungsu juga. Terus dari
Dampak sosial
(tidak mampu
hidup mandiri)
Dampak sosial
(merasa lengkap
dan
pertengkaran)
Faktor eksternal
90
95
100
105
110
115
Peneliti
P3
Peneliti
P3
Peneliti
P3
kakak kedua jaraknya jauh
juga, 17 tahun. Karena
orangtua juga udah tua, kasian
juga nanti. Lagian udah gak
punya ibu jadi tinggal bapak.
Takutnya nanti pas menikah
kok gak ada orangtuanya. Ini
ibu saya sudah meninggal dari
saya SD. Lalu semua kakak
saya sudah berkeluarga.
Ada berapa orang saudara
mbak?
Bertiga. Kakak kedua udah
punya rumah sendiri. Kakak
pertama disini sama saya. Jadi
saya masih ngikut orangtua
sekarang.
Disarankan oleh orangtua
terlebih dahulu, atau mbak ada
inisiatif sendiri untuk menikah?
Disarankan orangtua dulu, lalu
muncullah pemikiran saya
untuk menikah muda.
Meskipun saya tidak
melakukan hal negatif, tetapi
saya mengantisipasi saja.
Berarti mbak sudah
mengetahui dan siap akan
segala resikonya?
Iya mbak sudah tau dan harus
Faktor eksternal
dan internal
(orang tua dan
diri sendiri)
Kesiapan untuk
120
siap dengan semua resikonya.
kan saya yang memutuskan
untuk menikah.
Resiko yang seperti apa yang
mbak ketahui?
Resikonya kan kalau udah
menikah kan pasti ada
masalah gitu sama suami atau
keluarga, kan kita harus
menyelesaikan sendiri. Kita
harus tau sebabnya apa dan
menyelesaikannya. Selain itu
orangtua juga kasih tau dan
tanya-tanya dari orang luar.
Sebelum mbak menikah,
apakah sudah memiliki
penghasilan?
uangnya jadi gak bisa. Karena
masalah ekonomi.
Mengapa mbak berhenti
bekerja disana?
Itu karena mau menikah, terus
jauh juga. Kalau disana kan
harus tinggal di wisma. Terus
mau minta mutasi kan gak
Pemahaman
tentang dampak
pernikahan
dini
Latar belakang
pekerjaan
Faktor ekonomi
(kesulitan
ekonomi)
150
yang dekat.
Apakah pernikahan dini
merupakan sebuah tradisi
dalam keluarga?
Enggak sih mbak.
Setelah menikah, dampak apa
yang mbak rasakan?
Ada perubahan yang dulunya
suka bebas kemana-mana,
sekarang udah gak bebas lagi
karena udah ada yang diurus.
Kalau boleh tau, berapa usia
kehamilannya sekarang
mbak?
8 bulan mbak.
Sudah periksa mbak?
Sudah mbak. Ke dokter.
Sudah USG juga mbak.
Laki-laki anaknya. Nanti rencana
lahiran di rumah sakit mbak.
Karena kemarin pas periksa,
dokternya bilang lahiran disini
aja walaupun prosesnya
normal.
Bagaimana komunikasi
dengan suami mbak?
Kita kan dari pacaran dulu
memang selalu terbuka. Ada
Dampak sosial
(kehilangan
masa muda)
Persiapan
180
185
190
195
200
205
Peneliti
P3
Peneliti
P3
Peneliti
masalah apa ya dibicarakan
bareng-bareng. Jadi kalau pas
nanti marahan, nanti minta
maaf. Sadar siapa yang salah.
Jadi kalau bisa masalahnya
cukup kita yang
menyelesaikannya berdua.
Sekarang sumber dananya
darimana mbak?
Dari suami dan orang tua
mbak. Kalau uang dari suami,
dipakai untuk keperluan
periksa dokter sama keperluan
pribadi. Orangtua biasanya
bantu untuk biaya makan dan
keperluan sehari-hari.
Ada rencana untuk tinggal
terpisah dari orangtua mbak?
Ada mbak, semoga saja.
Pengennya sih begitu. Nanti
bicara baik-baik sama
keluarga, minta izin, supaya
dibolehkan. Supaya kami juga
bisa belajar berumah tangga.
Di rumah ini juga sudah ada
kakak saya yang jaga.
Menurut mbak, pernikahan dini
memiliki dampak yang
menguntungkan atau malah
merugikan?
Dampak
psikologis
(tidak mampu
hidup mandiri)
Rencana masa
210
215
P3
Peneliti
P3
Tergantung kitanya sih mbak.
Tapi saya sih saran kalau bisa
sekolah dulu, baru menikah.
Karena berpengaruh sama
pengambilan keputusannya
mbak. Kalau masih muda kan
agak susah mengatur emosi.
Masih labil.
Baiklah mbak, terimakasih ya.
Oke, mbak sama-sama.
Partisipan : Tn. M (P4)
Wawancara dilakukan pada tanggal 21 April 2016 pukul 10.00 WIB
Kode Pelaku Uraian Wawancara Tema
5
10
Peneliti
P4
Peneliti
P4
Peneliti
Selamat pagi mas, maaf
mengganggu.
Pagi mbak, maaf ya kemarin
saya tidak ada dirumah.
Iya mas tidak apa-apa. Nanti
saya akan bertanya seputar
pernikahan, dimohon
keterbukaannya ya mas.
Seperti yang saya sudah
sampaikan beberapa waktu
lalu, segala informasi dan
identitas akan dirahasiakan.
Baik mbak.
15
20
25
30
35
40
P4
Peneliti
P4
Peneliti
P4
pernikahan?
Pernikahan ya mbak, itu
menyatukan antara dua orang
mbak. Jika ada masalah, ya
buat teman deket lah, untuk
menyelesaikan masalah
bersama.
Usia yang sesuai untuk
melakukan pernikahan itu usia
berapa mas?
Kalau saya menikah usia 19
tahun mbak. Yang baik itu ya,
untuk cowok sekitar 23 tahun.
Kalo umur 23 itu kayaknya
sudah dewasa. Pemikirannya
sudah matang.
Bagaimana bisa mas menikah
di usia 19 tahun?
Karena saya juga nggak enak
mbak. Karena tetangga sudah
tau kalau saya pacaran dulu.
Saya juga sudah lama
pacarannya, 2,5 tahun. Jadi
sering dicurigai gitu karena
saya sering main kesini, mbak
nya juga sering kesana, dikira
ngapain. Makanya saya
dianjurkan oleh tetangga dari
daerah sini untuk menikah.
Supaya tidak ada prasangka
Pemahaman
tentang
pernikahan
Faktor eksternal
(desakan
45
buruk dari tetangga.
Berarti ini paksaan dari
orangtua mas?
Iya mbak, tapi saya sendiri
juga sudah siap untuk
menikah. Lagipula udah
sama-sama suka, udah cocok
dan kenal dari lama.
Orangtua ikut terlibat mas?
Iya mbak, saya sampaikan ke
orangtua dulu sebelum
menikah, kalau saya kan
sudah bekerja, apa bisa saya
menikah, kata orangtua saya,
kalau udah sama-sama suka,
ya ayo. Gitu mbak.
Untuk menikah, apa saja yang
perlu dipersiapkan mas?
Mental mbak. Karena harus
bisa mengatur ini itu. Untuk
beli ini itu. Mengatur rumah
tangga. Nanti kalau sudah jadi
satu, nanti harus gimana dan
tinggal dimana. Tapi masih
ada yang belum tercapai.
Apa itu mas?
Punya rumah sendiri itu belum
bisa mbak. Saya udah pernah
ngomong sama mertua, kalau
saya belum punya rumah
Faktor internal
dan eksternal
(orang tua dan
diri sendiri)
Persiapan
pernikahan
Dampak
psikologis
(tidak mampu
75
suruh tinggal disini dulu. Nanti
kalau sudah lahiran, boleh
saya bawa ke rumah orangtua
saya. Saya juga malu
numpang di rumah orang tua
istri. Merasa tidak dihargai
sebagai suami.
Sebelum menikah, apakah
mas sudah mengetahui
resikonya?
Sudah mbak. Kerugiannya ya
Keutungannya mas?
Kalau keuntungannya, ya
kalau ada masalah bisa ada
teman untuk menyelesaikan
masalah berdua, saling bantu
lah mas.
Sebelum menikah mas sudah
memiliki penghasilan?
Sudah mbak, saya sudah
kerja di tempat sekarang
selama 3 tahun. Sebenarnya
Dampak
psikologis
(merasa malu
dan tidak
dihargai)
Pemahaman
tentang
dampak menikah
dini
Dampak sosial
(merasa
lengkap)
Riwayat
105
110
115
120
125
130
Peneliti
P4
Peneliti
P4
orangtua saya memaksa saya
untuk langsung lanjut kuliah
gitu mbak, tapi saya pikir-pikir
lagi karena saya dari keluarga
tidak mampu mbak, kasian
nanti orangtua saya. Makanya
saya gak lanjut.
Setelah SMK langsung kerja
mas?
Setelah SMK langsung ke
Jakarta ikut kakak saya. Satu
setengah bulan disana
langsung balik lagi, karena
belum butuh ijazah. Karena
ijazah saya belum keluar.
Setelah keluar ijazah, saya
langsung melamar di tempat
saya kerja sekarang.
Menikah usia muda
merupakan suatu tradisi
dalam keluarga mas?
Kalau di daerah sini ya mbak,
ya tradisi mbak. Kalau di
rumah saya di daerah
Pabelan, sekitar 25 tahunan
baru menikah. Karena daerah
sini itu kalau udah ada yang
datang ke rumah gitu dikira
yang nggak-nggak. Makanya
disini tu menikahnya cepat
Faktor ekonomi
dan pendidikan
Riwayat
pekerjaan
Faktor budaya
135
menikah mas?
Senang mbak. Apalagi
sekarang udah mau lahiran,
jadi nambah senang.
Bagaimana persiapan
kelahirannya mas?
Saya sih rencana membawa
istri ke rumah sakit. Karena
waktu periksa di rumah sakit
DKT waktu itu, dokternya
menyarankan untuk dibawa
ke rumah sakit saat lahiran.
Karena ada resiko bayi nya
kecil cuma ada 14 ons, terus
panggul istri kecil gitu. Jadi
biar lebih aman dibawa ke
rumah sakit untuk ditangani.
Bagaimana komunikasi
dengan istri mas?
Kadang ada
miss-komunikasinya mbak.
Bagaimana cara
menyelesaikannya mas?
Kami berdua berbicara mbak,
mana baiknya. Saya
sampaikan kekurangan saya,
dia juga begitu. Jadi saling
Dampak
psikologis
(merasa
lengkap)
Dampak status
kesehatan ibu
Cara
165
170
175
180
185
190
Peneliti
P4
Peneliti
P4
Peneliti
P4
memahami aja mbak.
Perubahan lingkungan sosial
terhadap pernikahan mas
bagaimana?
Tetangga jadi lebih baik sama
saya mbak, saya kan orang
pendatang. Yang dulunya
mereka anggap saya
aneh-aneh, tapi karena saya
sekarang sudah menikah,
mereka lebih menghargai
saya. Saya juga beradaptasi
dengan mereka mbak.
Ada kesulitan dalam membina
rumah tangga?
Ada mbak. Soal adat istiadat
saya belum paham, saya juga
baru nikah sekali. Jadi di adat
Jawa itu kalau hamil ada adat
Ngeloni dan Mitoni. Jadi saya
tanya-tanya juga sama
orangtua. Supaya tahu dan
menerapkannya pada
keluarga saya.
Dampak menikah dini yang
mas rasakan?
Kalau negatifnya yang tadi,
masa muda tidak puas
menikmatinya. Seharusnya
usia segini kan kalau udah
masalah
Dampak sosial
(merasa
diterima)
Dampak sosial
(kehilangan
195
200
205
210
Peneliti
P4
dapat gaji maunya beli untuk
main-main, beli baju atau
yang lain. Tapi karena saya
sudah menikah, saya harus
mikirin keluarga. Tapi
positifnya kalau nanti anak
saya lahir dan sudah besar,
sudah sekolah, saya masih
sanggup mencari nafkah,
masih bisa kerja keras gitu
mbak. Misal udah keluar dari
pabrik, saya masih kuat cari
kerja lain.
Baik mas, terimakasih atas
waktunya.
Sama-sama, mbak.
Dampak
psikologis
(merasa
berguna)
Partisipan : Ny. L (P5)
Wawancara dilakukan pada tanggal 13 April 2016 pukul 16.00 WIB
Kode Pelaku Uraian Wawancara Tema
5
Peneliti
P5
Peneliti
Selamat sore mbak. Sesuai
dengan perjanjian kemarin
saya harusnya datang jam 4
ya, tapi telat 15 menit gak apa
apa kan?
Nggak apa apa mbak.
10
keterbukaannya ya mbak,
segala keterangan dan rahasia
akan dijaga dan tidak akan
disalahgunakan.
Baik mbak.
Menurut mbak, pernikahan itu
seperti apa?
Membangun sebuah keluarga
kecil.
Menurut mbak, usia berapa
yang sesuai untuk menikah?
Usia 20 tahun. Karena sudah
cukup dewasa. Karena remaja
sekarang banyak yang dewasa
sebelum waktunya.
Untuk melangsungkan
pernikahan, apa saja yang
perlu dipersiapkan mbak?
Mental, fisik, sama materi.
Bisakah mbak menjelaskan?
Mental sangat penting dalam
membangun sebuah keluarga.
Kalau nggak siap mental
jadinya nanti berantakan.
Berarti mental sangat perlu
untuk mempersiapkan diri
untuk menikah ya mbak. Kalau
fisik?
Sehat. Supaya menikahnya
berjalan dengan lancar.
Pemahaman
tentang
pernikahan
Persiapan
40
Untuk keperluan.
Keperluan saat menikah saja
atau setelah menikah?
Untuk pernikahan dan
sesudah.
Sebelum mbak menikah,
apakah sudah mengetahui
untung dan rugi dari
pernikahan usia dini?
Nggak tahu mbak.
Berarti mbak nggak berfikir
tentang resiko menikah dini?
Ada sih mbak, senang ada
yang jagain. Ada suami.
Oo berarti hal positifnya ya
mbak. Ada lagi selain itu
mbak?
Hmm, nggak ada mbak.
Apa alasan mbak untuk
menikah dini?
Keinginan saya sendiri.
Setelah saya tamat dari MTs,
itu umur 16 tahun, kan saya
nggak lanjut lagi. Juga nggak
kerja. Jadi ya sudah nikah
saja. Kan sudah pacaran juga
selama 5 bulan.
Mbak rasa waktu 5 bulan
sudah cukup untuk mengenal
Pemahaman
tentang
dampak
menikah dini
Faktor internal
70
melanjutkan ke pernikahan?
Sudah cukup mbak.
Berarti mbak pengen menikah
dulu, baru lapor ke orangtua?
Iya mbak.
Bagaimana ceritanya?
Orangtua nanya ke saya,
sayanya mau gimana. Karena
saya mau menikah muda,
orang tua mengizinkan.
Yang mengajak nikah mas nya
atau mbak?
Mas nya dulu. Lagipula sudah
kenal sama keluarga suami
mbak.
Ini mbak tinggal dirumah
orangtuanya mbak atau mas?
Mas nya.
Dulu mbak tinggal dimana?
Tinggal di rumah nenek tapi
neneknya sudah meninggal.
Keterlibatan keluarga dalam
pernikahan mbak dalam
bentuk apa saja?
Dalam bentuk materi mbak.
Terus nasehatin supaya
jangan sering berantem.
Sudah ada penghasilan
sebelum menikah?
Dukungan
orang tua
Dampak
psikologis
(tidak bisa hidup
100
sekolah sampai menikah
masih minta orang tua?
Iya mbak. Karena gak kerja
juga. Kan tadinya mau
ngelanjutin sekolah, tapi
biayanya gak ada.
Apa yang mbak rasakan
setelah menikah?
Senang. Karena ada yang
jagain. Lalu ada yang bantuin
apa-apa. Bantu ngurus anak
dan urus rumah.
Kemarin lahiran dimana?
Prosesnya normal?
Di puskesmas getasan mbak,
normal.
Anaknya sering sakit nggak
mbak?
Nggak. Jarang. Cuma flu aja.
Pola makannya bagaimana
mbak?
Anaknya suka makan mbak,
apa saja masuk. Dikasih ASI
mbak sampai 2 tahun.
Makanan pendamping ASI nya
diberikan usia berapa mbak?
Usia 4 bulan. Soalnya dia udah
mau makan nasi.
Faktor ekonomi
130
Yang menganjurkan siapa
mbak?
Saya sendiri sih.
Setelah menikah, bagaimana
komunikasi dengan suami?
Lancar mbak. Kalau ada
masalah langsung dibicarakan
berdua.
Setelah menikah, ada
hambatan nggak mbak dalam
berumah tangga?
Ada mbak. Sulit mencari
Yang mengatur pengeluaran
dan keperluan rumah siapa
Dari orangtua dan suami.
Mbak sekarang bekerja?
Iya bekerja dengan suami di
ladang, jadi petani.
Dulu ada keinginan tinggal
Dampak
ekonomi
(kesulitan
ekonomi)
Dampak sosial
(tidak mampu
160
terpisah dari keluarga setelah
menikah nggak mbak?
Nggak mbak.
Memang pengennya tinggal
sama orangtua?
Iya, tapi sebentar lagi saya
mau tinggal disini trus
orangtua bikin rumah lagi.
Siapa yang bikin rumah mbak?
Dimana?
Ibu mertua saya, di dekat
mesjid sini.
Kalau menurut mbak,
pendidikan itu seberapa
penting?
Penting, karena bisa
digunakan untuk pengetahuan
dan memperkaya diri.
Selama orangtua mendanai,
pernah protes nggak?
Nggak mbak, karena
kewajiban orangtua menafkahi
anaknya dari hal kecil sampai
hal besar.
Ada rencana nggak mbak
untuk buka usaha sendiri?
Nggak ada mbak, soalnya
suami udah mau diajak ibu
untuk jualan dipasar selain jadi
petani. Terus ayah saya ada
Dampak sosial
(tidak mampu
hidup mandiri)
Dampak sosial
(tidak mampu
190 Peneliti
P5
ternak binatang juga
dibelakang.
Baik mbak, terimakasih atas
waktunya.
Sama-sama mbak.
Partisipan : Tn. W (P6)
Wawancara dilakukan pada tanggal 13 April 2016 pukul 17.30 WIB
Kode Pelaku Uraian Wawancara Tema
5
10
15
Peneliti
P6
Peneliti
P6
Peneliti
P6
Peneliti
P6
Peneliti
Apakah mas siap untuk
dilakukannya wawancara?
Sudah mbak
Menurut mas, apa itu
pernikahan?
Pernikahan itu membangun
keluarga.
Usia yang tepat untuk
membangun keluarga itu usia
berapa mas?
25 tahun. Karena sudah cukup
umur.
Mas menikahnya usia berapa
tahun?
Menikah usia 17 tahun.Karena
saya rasa usia 17 tahun cukup
matang untuk menikah.
Persiapan mas untuk
Pemahaman
tentang
20
menyambut pernikahan?
Mental. Mental itu sangat
penting karena kalau nggak
ada mental bisa terjadi
masalah saat menikah.
Urusan dana, mas sudah
mencari nafkah sendiri atau
masih bergantung sama
orangtua?
Kalau saat ini, masih orangtua.
He he
Sebelum mas menikah,
apakah mas sudah
mengetahui hal yang
menguntungkan dan
merugikan dari pernikahan
dini?
Ya mungkin resikonya kalau
ada cewek lain pas masih
muda kan masih bisa
lihat-lihat. Sekarang udah gak bisa.
Selain itu mas?
Nggak ada lagi mbak. Untung
malah. Nggak ada rugi.
Untungnya bagaimana mas?
Kalau sekarang yang ngajak
bicara itu ada istri.
Bagaimana ceritanya mas bisa
menikah dengan mbaknya?
Ya kalo nggak nikah kan
Persiapan
pernikahan
Dampak
psikologis
(tidak mampu
hidup mandiri)
Pemahaman
tentang dampak
pernikahan dini
Dampak sosial
50
takutnya karatan gitu. Ha ha
Takut gak laku gitu ya mas?
Iya takut kalau bergaul
kelamaan nanti kebablasan.
Jadi mending nikah aja untuk
menghindari pergaulan bebas.
Sebelum menikah kan kesana
kemari mbak, gak karuan. Jadi
saya nikah saja supaya ada
tanggung jawab.
Menikah atas dasar keinginan
sendiri atau orangtua?
Keinginan sendiri, mbak.
Orangtua terlibat dalam
pernikahan? Dalam bentuk
apa?
Iya terlibat. Dalam bentuk
dukungan dan dana. Kalau
dana tetep orangtua toh mbak.
Namanya juga orangtua.
Sebelum menikah mas sudah
memiliki penghasilan?
Sudah ada, tani.
Hasil dari tani itu ditabung atau
digunakan untuk kehidupan
sehari-hari?
Ya saya ini juga membantu
orangtua mbak, kalau ibu saya
ke kebun ya saya ikut. Kalau
ke pasar juga ikut. Jadi
Faktor internal
(diri sendiri)
Faktor internal
(keinginan diri
sendiri)
Riwayat
80
85
90
95
100
105
Peneliti
P6
Peneliti
P6
Peneliti
P6
Peneliti
hasilnya selagi cukup ya dari
orangtua. Jadi hasilnya disetor
ke orangtua dan orangtua
yang biayai keluarga saya.
Menikah dini apakah menjadi
suatu tradisi dalam keluarga?
Iya mbak. Dulu kan kalau
orang desa kalau masih kecil,
trus bisa cari duit, ya kita
bakulan di Salatiga, terus bisa
terampil. Jadi siap untuk
menikah.
Lalu setelah menikah apa
yang mas rasakan?
Ya senang mbak. Ada
perubahan gitu mbak. Kalau
mau jalan2 pasti gak jadi.
Karena apa mas?
Ya karena sibuk kerja mbak
cari nafkah. Gak kayak
sebelum menikah dulu.
Kasihan orangtua juga kalau
kita nggak kerja, umpama kita
di rumah juga gak ada kerja,
jadi eman-eman kan kalau nggak dipakai untuk bantu
orangtua. Jadi nggak apa-apa
kerja berat asal bahagia.
Selain itu ada lagi mas yang
dirasakan?
Faktor budaya
(tradisi)
Dampak sosial
(kehilangan
masa muda)
110
orangtua mbak, jadi kita nggak
rasakan dampak lain.
Apakah mas memperhatikan
kesehatan anak?
Iya saya perhatikan.
Makannya anak gak mau sun.
Dia langsung mau makan nasi.
Komunikasi dalam keluarga
bagaimana mas?
Komunikasi lancar, terbuka.
Jarang sih cekcok. Kalau ada
masalah terbuka aja.
Apakah kesulitan mencari dan
mengatur dana rumah tangga?
Kalau itu saya belum rasain,
kan masih sama orangtua.
Terus sekarang masih cukup
dana orangtua. Jadi saya
masih ikut orangtua.
Ada keinginan untuk tinggal
terpisah dari keluarga?
Nggak pernah mbak.
Mas buat target gak untuk
punya rumah sendiri?
Itukan orangtua yang ngatur
mbak.
Baiklah mas, terimakasih atas
waktunya.
Sama-sama, mbak.
psikologis
(tidak mampu
hidup mandiri)
Dampak
psikologis
(tidak mampu
Verbatim Triangulasi
Uji Keabsahan Data P1 (Ny. I) dan P2 (Tn. E) kepada Ny. M
Pelaku Pernyataan
P
Ny. M
P
Ny. M
P
Ny. M
Selamat pagi, bu. Sebelumnya saya berterimakasih atas
kesediaan ibu. Maksud kedatangan saya ingin
berbincang-bincang seputar anak ibu Tn. E dan menantu
ibu Ny. I terkait penelitian saya.
Baik mbak, santai saja. Jadi bagaimana mbak?
Pertama-sama saya ungkapkan dulu mengenai Ny. I.
Pada waktu itu Ny. I menyatakan bahwa ia menikah di
usia 17 tahun atas keinginan orangtuanya. Tetapi pada
akhirnya Ny. I mengikuti keamauan orang tuanya.
Bagaimana menurut ibu?
Iya benar sekali, si I saat itu belum siap untuk menikah,
tapi anak saya si E sudah mengajak nikah. Jadinya
mereka menikah.
Lalu setelah itu, apakah mereka sudah memiliki
penghasilan masing-masing?
Dulu itu I sudah bekerja di Salatiga, tapi si E belum ada
pekerjaan tetap. Serabutan gitu aja. Mereka menikah
pakai uang saya kok mbak. Kebutuhan anak baru mereka
P
Ny. M
P
Ny. M
P
Ny. M
P
Ny. M
masih minta saya.
Ibu tidak keberatan?
Ya mau gimana mbak namanya juga anak. Lagipula saya
Cuma punya 1 orang anak. Makanya si E saya ajak
tinggal di rumah saya. Supaya ada yang jagain. Mau
nggak mau saya harus ngurus anak saya. Mereka juga
bantu saya untuk ke ladang tanam sayur dan ngurus
ternak.
Ooh begitu.. Setelah mereka menikah, ada anggapan
bahwa mereka sulit mencari nafkah karena tidak memiliki
pekerjaan tetap, bagaimana menurut ibu?
Iya mereka gak ada kerjaan tetap. Si I sudah berhenti dari
pekerjaannya semenjak menikah. Si Tn. E kerjanya gak
nentu, serabutan. Jadi mereka sulit dapat uang akhirnya
minta ke saya. Ini si E lagi di Ungaran dapat proyek baru.
Tn. E pernah mengeluh bu setelah menikah?
Tidak sih. Dia enjoy aja. Cuma dia masih sering ajak
kawannya ke rumah untuk ngurus burung dara,
komunitas gitu. Dulu kan waktu sebelum menikah mereka
sering main, tapi karena udah punya istri jadi jarang.
Baiklah bu, terimakasih ya bu. Sampai jumpa.
Uji Keabsahan Data P3 (Ny. I) dan P4 (Tn. M) kepada Ny. B
Pelaku Pernyataan
P
Ny. B
P
Ny. B
P
Ny. B
Selamat sore, mbak. Sebelumnya saya ucapkan
terimakasih karena mbak sudah menyediakan waktu.
Saya ingin berbincang-bincang seputar adeknya mbak,
Ny. I dan adik ipar mbak Tn. M terkait penelitian saya.
Gak apa-apa mbak.
Saya ceritakan dulu mengenai Ny. I ya mbak. Pada waktu
itu Ny. I menyatakan bahwa ia menikah di usia 18 tahun
atas keinginan dirinya sendiri. Ny. I saat itu juga
memikirkan nasib ayahnya karena sudah semakin tua
dan ingin dilihat orang tuanya saat menikah. Selain itu
juga ada omongan negatif dari masyarakat tentang Ny. I.
bagaimana menurut mbak?
Iya mbak, si I saat itu baru tamat SMK, langsung kerja.
Terus pacarnya sering datang ke rumah. Jadi tetangga
lihat trus omongin yang jelek. Makanya ayah saya minta
si I untuk cepat menikah. Terus si I mau karena
mempertimbangkan perkataan ayah.
Lalu apakah Ny. I sudah siap untuk menikah?
Si I waktu itu sudah lama pacaran dengan si M, sejak
P
Ny. B
P
Ny. B
P
Ny. B
P
nikah pastinya mau. Lagipula si M waktu itu juga udah
ngajak. Karena dia takut diomongin terus sama tetangga.
Apakah mereka sudah ada penghasilan sebelum menikah
mbak?
Kalau si M sudah. Dia kerja di pabrik keju di Salatiga.
Adik saya si I masih kerja di swalayan. Tapi setelah nikah,
disuruh si M berhenti karena hamil. Jadinya si M aja yang
bekerja.
Lalu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sumber
pendapatannya dari Tn. M seutuhnya mbak?
Ya nggak lah mbak. Si M ngasih uang Cuma untuk
kebutuhan kehamilan si I aja. Untuk periksa ke dokter
gitu. Kalau untuk kebutuhan sehari-hari, masih dari ayah
saya. Saya juga disini tinggal sama orang tua bantu cari
duit. Duitnya dipakai sama-sama.
Saat ini Ny. I memang diharuskan untuk tinggal di rumah
mbak?
Iya ayahnya saya yang bilang gitu karena si I masih
hamil. Nanti kalau dah lahiran, katanya si M mau bawa si I
ke Salatiga, rumah orang tua si M.
Setelah menikah, mbak pernah mendengar mereka
Ny. B
P
Ny. B
Seringnya sih denger si I bilang bosan, karena waktu
hamil disuruh di rumah terus ga boleh kemana-mana. Ga
bisa main sama temen-temennya kayak dulu lagi. Kalau
si M nggak pernah bilang.
Baik mbak, terimakasih banyak atas waktunya.
Sama-sama mbak.
Uji Keabsahan Data P5 (Ny. L) dan P6 (Tn. W) kepada Ny. T
Pelaku Pernyataan
P
Ny. T
P
Ny. T
Selamat sore, bu. Maaf mengganggu waktunya. Maksud
kedatangan saya kesini untuk berbincang-bincang
seputar anaknya ibu, Tn. W dan menantu ibu Ny. L terkait
penelitian saya.
Wah santai aja mbak. Mau nanya apa mbak?
Saya ceritakan dulu mengenai Ny. L ya bu. Pada waktu
itu Ny. L menyatakan bahwa ia menikah di usia 16 tahun
atas keinginan dirinya sendiri. saat itu Ny. L juga sudah
tidak melanjutkan sekolah dan tidak memiliki pekerjaan.
Maka dari itu Ny. L ingin menikah saja. Bagaimana
menurut ibu?
Iya mbak, si L dulu nikah pas 16 tahun, anak saya duluan
P
Ny. T
P
Ny. T
P
Ny. T
P
Ny. T
takut ndak nikah-nikah. Makanya si W ajak si L nikah.
Mereka baru pacaran beberapa bulan saja. Ya saya
sebagai orang tua nurut saya kemauan anak. Yang
penting anak saya senang. Ha ha ha.
Lalu apakah mereka sudah memiliki penghasilan bu?
Belum lah mbak. Wong si L aja nggak ada kerja. Si W saja yang bantu-bantu saya kerja. Jadi setelah nikah, si L
bantu saya kerja di ladang.
Sumber dana mereka saat ini darimana bu?
Dari saya toh mbak. Hasil jualan sayur mereka kasih ke
saya. Jadi saya yang atur pengeluaran. Mereka minta
saja ke saya kalau butuh apa-apa. Namanya orang tua ya
mbak, pasti nggak mungkin biarin anaknya gak ada duit.
Ibu tidak keberatan?
Ya mau gimana lagi mbak. Kecuali anak saya bekerja d
kantor, tapi kan ya nggak mungkin karena si W aja nggak
tamat SD. Jadinya mereka saya ajak tinggal di rumah
saya saja.
Setelah menikah, ibu pernah mendengar keluhan
mereka?
Ya sering mbak. Mereka bilang susah cari uang. Mereka
P
Ny. T
uang. Harusnya kan usia mereka masih main-main, jadi
mereka kaget kok udah harus kerja di ladang. Tapi disini
sih mbak semua usia begini udah nikah. Dari dulu-dulu.
Oo begitu ya bu. Terimakasih atas waktu dan
informasinya ya bu.
Lampiran VI
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1. Buku nikah salah satu pelaku pernikahan dini