• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMANMENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMANMENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMANMENGGUNAKAN MODEL

COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Menempuh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Vina Apriani

NIM 0903776

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

(2)

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL

COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Oleh

Vina Apriani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Vina Apriani2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Vina Apriani, 2013

(4)

I

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

ABSTRAK

(5)

iv A.Latar Belakang Masalah... 1

B.Identifikasi Masalah... 5

C.Rumusan Masalah... 6

D.Tujuan Penelitian... 6

E.Manfaat Penelitian... 7

F. Definisi Istilah... 7

BAB II MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC, MEMBACA PEMAHAMAN DAN PENGAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC A. Model Cooperative Learning Tipe CIRC... 9

B.Membaca Pemahaman... 17

C. Pengajaran Membaca Pemahaman dengan Model Cooperative Learning Tipe CIRC... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Pendekatan Penelitian... 23

B.Metode Penelitian... 23

C.Teknik Penelitian... 24

D.Instrumen Penelitian... 26

E.Latar Penelitian... 26

F. Subjek Penelitian... 26

G.Langkah-langkah Penelitian... 26

BAB IV DATA TEMUAN DAN ANALISIS DATA TEMUAN A.Data Temuan... 31

B.Analisis Data Temuan... 40

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Simpulan... 45

B.Rekomendasi... 46

BIBLIOGRAPHY

(6)

v Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Rekapan nilai siswa... 2

Tabel 2.1 Perbedaan model cooperative learning dengan pembelajaran konvensional... 14

Tabel 4.1 Nilai perolehan siswa pada siklus I... 36

Tabel 4.2 Nilai perolehan siswa pada siklus II... 39

(7)

vi Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

DAFTAR GRAFIK

halaman Grafik 4.1 Peningkatan hasil belajar siswa pada saat pembelajaran 43

(8)

vii Vina Apriani, 2013

(9)

1

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Salah satu tujuan kurikulum di sekolah dasar tentang keterampilan

membaca, yaitu siswa mampu memahami ragam teks bacaan dengan berbagai

teknik membaca. Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh pesan, pesan disampaikan melalui media kata-kata/bahasa

tulis. Dewasa ini membaca menjadi sebuah kegiatan yang membosankan,

menyita waktu lama dan yang pasti menjadi kegiatan yang tidak disukai

anak-anak. Memahami suatu bacaan adalah salah satu tujuan utama didalam suatu

kegiatan membaca. Jadi, membaca akan menjadi kegiatan yang sangat sia-sia

apabila tidak memahami teks yang telah kita baca tersebut. Untuk mengatasi

hal tersebut guru memiliki peranan penting sebagai pembimbing siswa untuk

menuju hal yang lebih baik. Guru yang baik tidak hanya mampu menguasai

materi, melainkan juga harus mampu memilih dan menentukan model

pembelajaran yang sesuai untuk mengatasi hal tersebut.

Observasi partisipan yang peneliti lakukan terhadap pembelajaran

membaca pemahaman di kelas V Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pasireurih 1,

pada hari Sabtu, tanggal 16 Februari 2013. Menghasilkan data sebagai berikut.

Pada awal pembelajaran, guru memerintahkan kepada siswa untuk membaca

(10)

2

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

antusias dalam mengikuti pembelajaran. Setelah beberapa menit, ada siswa

yang sedang mengobrol dan becanda dengan temannya, ada juga yang tidak

mau membaca, siswa hanya melamun saja. Tetapi masih banyak siswa yang

membaca dengan serius wacana yang diberikan guru. Pada menit ke 15,

semakin banyak siswa yang tidak membaca, mungkin karena siswa malas atau

sudah selesai membaca wacana tersebut. Setelah semua siswa selesai

membaca, guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang isi wacana yang telah

mereka baca. Hanya ada 3 siswa yang menjawab dengan tepat, sedangkan

siswa yang lain tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dari

kenyataan tersebut, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam

membaca pemahaman.

Peneliti melakukan wawancara secara mendalam dengan ibu Iis Isma,

sebagai guru kelas V SDN Pasireurih 1, pada tanggal 16 Februari 2013

mengenai kemampuan siswa dalam membaca pemahaman sebagai berikut.

“Permasalahan yang ada di SDN Pasireurih 1 khususnya di kelas V siswa mengalami kesulitan dalam hal keterampilan membaca yaitu tentang membaca pemahaman. Masih banyak ditemukan siswa yang belum bisa memahami isi bacaan serta belum bisa menceritakan kembali dengan singkat atau dengan bahasanya sendiri, kondisi tersebut terkait dengan berbagai faktor yang ditemukan dalam proses pembelajaran di sekolah. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan tersebut, antara lain : kurangnya minat baca, kurangnya buku sumber yang tersedia, sikap dan motivasi siswa itu sendiri. ” (Roshima)

Berdasarkan pernyataan guru tersebut, siswa mengalami kesulitan dalam

memahami teks bacaan yang telah dibacanya dan kurangnya minat baca siswa

(11)

3

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

SDN Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman belum sesuai dengan kriteria

kurikulum.

Analisis dokumen yang peneliti lakukan terhadap rekapan nilai siswa

kelas V SDN Pasireurih 1, serta catatan anekdot guru, dalam pembelajaran

membaca pemahaman menghasilkan data sebagai berikut.

(12)

4

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Dari hasil nilai diatas menunjukkan bahwa nilai dalam membaca pemahaman

mereka masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yakni

didapatkan nilai sebesar 59,28 sedangkan KKM di SDN Pasireurih 1 untuk

mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebesar 70. Nilai rata-rata kelas V SD

Negeri Pasireurih 1 lebih kecil dibandingkan dengan KKM, yaitu 59 < 70.

Dapat diartikan kemampuan siswa kelas V SD Negeri Pasireurih 1 dalam

membaca pemahaman belum mencapai KKM.

Siswa kelas V SD, idealnya mampu memahami ragam teks bacaan

dengan berbagai teknik membaca melalui membacakan teks untuk orang lain,

cerita rakyat dan cerita lama yang populer. Keterampilan berbahasa yang harus

dimiliki siswa mencakup keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,

keterampilan membaca, keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut

saling berkaitan satu sama lainnya. Keempat hubungan ini disebut catur

tunggal. Dalam pelaksanaannya, sebaiknya dilakukan secara terpadu, misalnya:

mendengarkan – menulis – berdiskusi, mendengarkan - bercakap-cakap –

menulis, bercakap-cakap – menulis – membaca, membaca – berdiskusi –

memerankan, menulis – melaporkan – membahas. Hal ini bukan berarti

keterampilan menyimak dan berbicara tidak diajarkan, melainkan

pengajarannya dipadukan dengan pokok bahasan lain terutama pokok bahasan

pragmatik. Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan pembaca untuk

memperoleh pesan yang hendak disampaikan melalui media kata-kata/bahasa

tulis. Pada umumnya para siswa lebih menyukai bacaan ringan, dibandingkan

(13)

sungguh-5

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

sungguh. Untuk mengatasi hal itu guru berperan penting sebagai pembimbing

siswa untuk menuju yang lebih baik.

Berdasarkan kenyataan diatas terbukti bahwa kemampuan siswa kelas

V SDN Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman belum mencapai KKM dan

belum sesuai dengan Indikator Pencapaian Hasil Belajar (IPHB). Dengan

demikian peneliti mencoba untuk mengatasi kesulitan siswa kelas V SDN

Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman. Kesulitan siswa tersebut mencoba

peneliti atasi dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).

Alasan peneliti menggunakan model cooperative learning tipe CIRC

karena dalam model pembelajaran ini dapat melatih siswa dalam suatu

kelompok yang heterogen untuk membaca bergantian, menemukan kata kunci

dari wacana tersebut, serta memberiakan tanggapan terhadap wacana,

kemudian menuliskan hasil kolaboratifnya atau menceritakan kembali isi

wacana yang diberikan dengan mudah. Dalam model pembelajaran ini, siswa

berperan ganda, yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru. Model cooverative

learning pun lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti bermaksud mengangkat masalah dalam

sebuah penelitian yang berjudul, “Mengatasi kesulitan siswa kelas V SDN

Pasireurih I dalam membaca pemahaman dengan menggunakan model

cooperative learning tipe CIRC.

(14)

6

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di identifikasikan

masalah-masalah dalam penelitian ini. Ada dua masalah yang ada dalam

penelitian ini.

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Kurangnya pemahaman siswa dalam memahami teks bacaan yang diberikan

oleh guru. Penelitian ini berupaya untuk mengatasi kesulitan siswa dalam

membaca teks yang diberikan oleh guru. Peneliti akan mengatasi kesulitan

membaca pemahaman siswa kelas V SDN Pasireurih 1.

2. Kurang efektifnya siswa dalam membaca secara individu. Penelitian ini

menggunakan model cooperative learning tipe CIRC dalam proses

pembelajarannya. Peneliti akan menggunakan model tersebut untuk

mengatasi kesulitan siswa dalam memahami teks bacaan yang diberikan

oleh guru.

C.Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana kesulitan siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dalam membaca

pemahaman?

2. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman terhadap

siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dengan model cooperative learning tipe

CIRC?

3. Apakah model cooperative learning tipe CIRC dapat digunakan untuk

mengatasi kesulitan siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dalam membaca

(15)

7

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

D.Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk memperoleh gambaran mengenai kesulitan siswa kelas V SDN

Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman.

2. Untuk menemukan langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman

terhadap siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dengan model cooperative

learning tipe CIRC.

3. Untuk mengetahui model cooperative learning tipe CIRC dapat digunakan

untuk mengatasi kesulitan siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dalam membaca

pemahaman atau tidak.

E.Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Penelitian ini bermanfaat untuk Kelompok Kerja Guru (KKG) sebagai

alternatif pemecahan masalah tentang kesulitan siswa dalam membaca

pemahaman.

2. Penelitian ini bermanfaat bagi para calon dan/atau peneliti lain yang

memerlukan referensi mengenai solusi pengajaran membaca pemahaman

dan/atau yang memerlukan referensi mengenai pemakaian model

cooperative learning tipe CIRC dalam pembelajaran membaca pemahaman.

3. Penelitian ini bermanfaat bagi pihak pusat kurikulum sebagai salah satu

bahan kajian dalam penyusunan kurikulum selanjutnya.

(16)

8

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Untuk memberikan penjelasan tentang penelitian, maka dijelaskan beberapa

batasan istilah sebagai berikut :

1. Mengatasi kesulitan adalah upaya yang dilakukan peneliti dan guru untuk

menghilangkan sesuatu yang di anggap sulit oleh siswa dalam pembelajaran

membaca pemahaman. Yang semula belum mencapai KKM dan belum

sesuai dengan IPHB menjadi sesuai dengan IPHB dan mencapai KKM.

2. Siswa adalah siswa yang belajar di kelas V SDN Pasireurih 1 yang

berjumlah 28 orang, yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 14 siswa

perempuan.

3. Membaca pemahaman adalah suatu kegiatan membaca yang dilakukan

untuk memperoleh sesuatu atau untuk tujuan belajar sehingga siswa mampu

memahami isi wacana dan mampu menceritakan kembali wacana yang telah

dibaca.

4. Model cooperative learning tipe CIRC merupakan strategi pembelajaran

yang menekankan pada sikap atau prilaku bersama dalam bekerja atau

membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam

(17)

23

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Karena dalam

pendekatan kualitatif data dalam penelitiannya termasuk fenomena sosial.

Fenomena sosial dalam penelitian ini berupa peristiwa yang terjadi di kelas V

SDN Pasireurih 1. Menurut Moleong (2010:6) “penelitian kulitatif adalah

penelitian yang bermaksud untuk untuk memahami fenomena tentang apa yang

dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan”.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain

merupakan alat pengumpul data utama. Data yang terkumpul adalah berupa

kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan

penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian

laporan tersebut.

B.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN Pasireurih 1 untuk mengatasi

kesulitan siswa. Metode PTK yang akan digunakan oleh peneliti dalam

melakukan penelitian adalah model PTK yang diperkenalkan oleh Stephen

Kemmis dan Mc Taggar. Alasan peneliti memilih model ini karena peneliti

merasa bahwa model inilah yang tepat digunakan oleh peneliti untuk dapat

(18)

24

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

pemahaman. Adapun ciri model PTK yang dikembangkan Kemmis dan Mc

Taggar adalah dalam perencanaannya mereka menggunakan sistem spiral

refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan/observasi,

dan refleksi. Di dalam satu siklusnya dan selanjutnya mengadakan perencanaan

kembali sebagai rencana perbaikan pada tahap perencanaan selanjutnya. Hal ini

dilakukan agar kesulitan yang dihadapi siswa dapat diatasi dengan hasil yang

memuaskan.

C.Teknik Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian dikumpulkan dengan cara observasi partisipan,

wawancara mendalam dan analisis dokumen.

a. Observasi Partisipan

Observasi partisipan digunakan untuk menyelidiki satuan-satuan sosial

yang besar seperti masyarakat suku bangsa karena pengamatan partisipan

memungkinkan peneliti dapat berkomunikasi secara akrab dan leluasa dengan

observer, sehingga memungkinkan untuk bertanya secara lebih rinci dan detail

terhadap hal-hal yang akan diteliti. Dalam kegiatan observasi partisipan, peneliti

menghasilkan data bahwa nilai siswa belum mencapai KKM dan belum sesuai

dengan IPHB.

b. Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam merupakan metode pengumpulan data

yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Wawancara mendalam

secara umum adalah memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

(19)

25

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

dengan informan atau orang yang diwawancarai. Wawancara ini dilakukan

oleh peneliti kepada guru kelas V SD tentang kemampuan siswa dalam

membaca pemahaman.

c. Analisis dokumen

Analisis dokumen dilaksanakan pada pembelajaran membaca

pemahaman di kelas V SDN Pasireurih 1. Dalam melaksanakan analisis

dokumen peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, catatan

siswa, dokumen, dan lain-lain.

2. Teknik Analisis Data

Setelah data tentang nilai tes kemampuan membaca pemahaman,

hasil wawancara, dan observasi. Dalam pengolahan data perlu ketelitian

dengan cara menimbang, mengatur, dan menarik kesimpulan. Untuk itu

diperlukan beberapa langkah yaitu:

a. Persiapan

Kegiatan dalam persiapan ini adalah mengecek nama dan kelengkapan

identitas pengisi. Hal ini perlu dilakukan agar memudahkan dalam

penyusunan tabulasi data.

b. Tabulasi

Setelah data diterima, baik melalui tes, wawancara, observasi, maka

data ditabulasi dalam bentuk tabel dengan tujuan untuk mengetahui

frekuensi masing-masing alternatif jawaban.

(20)

26

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Pengolahan data digunakan untuk mengadakan perbaikan keterampilan

membaca pemahaman.

D.Instrumen Penelitian

Peneliti menjadi instrumen dalam penelitian ini, karena penelitian ini

merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi

kesulitan siswa dalam membaca pemahaman dengan menggunakan model

cooperative learning tipe CIRC.

E.Latar Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan

Mei tahun 2013. Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah di kelas V SDN

Pasireurih 1 Kecamatan Cipeucang Kabupaten Pandeglang. Alasan peneliti

melakukan penelitian di SDN Pasireurih 1 ini adalah untuk mengatasi kesulitan

siswa dalam membaca pemahaman. Diharapkan dengan adanya penelitian ini

siswa memiliki sikap yang baik ketika membaca dan kemampuan membacanya

dapat lebih meningkat. Selain itu lokasinya dekat dengan rumah, sehingga

mengetahui lebih banyak tentang kebiasaan siswa dalam membaca khususnya

membaca pemahaman.

F.Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dalam

membaca pemahaman.

G.Langkah-langkah Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan langkah-langkah penelitian

(21)

27

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

dikembangkan Kemmis dan Mc Taggar adalah dalam perencanaannya mereka

menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana,

tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Langkah-langkah penelitian

tindakan model Kemmis & Taggart adalah sebagai berikut.

(22)

28

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Model PTK Kemmis dan Mc Taggart (Gambar 3.1)

Apabila dicermati pada bagan diatas, desain model Kemmis dan

Taggart ini pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian

dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan,

tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat untaian yang berupa untaian

tersebut dipandang sebagai satu siklus.

Bagan model siklus desain model Kemmis & Taggart memiliki pengertian

sebagai berikut.

1. Perencanaan

a. Mengadakan penelitian awal untuk mengidentifikasi permasalahan

yang perlu segera diatasi. Permasalahan pada siswa kelas V adalah

siswa kurang menguasai kemampuan membaca pemahaman sehingga

kemampuan siswa dalam membaca pemahaman masih kurang. Hal ini

dapat teridentifikasi melalui cara obsevasi partisipan pada proses

pembelajaran dan wawancara terhadap guru kelas V SDN Pasireurih 1.

b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.

c. Membuat lembar kerja siswa untuk menuntun siswa dalam membaca

pemahaman dengan strategi cooperative learning tipe CIRC.

d. Membuat alat evaluasi untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa

setelah menerapkan model cooperative learning tipe CIRC.

2. Pelaksanaan

 Tahap persiapan

(23)

29

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Pada tahap perencanaan ini peneliti membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran sebagai acuan dalam proses mengajar dan juga bisa

sebagai pembanding.

b. Menyiapkan materi pelajaran

Pada tahap ini penelitian menyiapkan materi pembelajaran yang

bersumber paa silabus dan kebutuhan siswa dalam pelajaran bahasa

Indonesia mengenai membaca pemahaman.

c. Menyiapkan sumber belajar

Pada tahap ini peneliti menyiapkan sumber belajar berupa buku teks

bacaan.

d. Menyiapkan media pembelajaran

Media merupakan suatu alat yang biasa digunakan untuk

penyampaian materi yang sekiranya dapat menarik minat siswa

dalam pembelajaran. Dalam pelajaran membaca biasanya guru

menggunakan media buku bacaan.

e. Menyiapkan alat pengumpul data

Alat pengumpul data yang peneliti gunakan adalah catatan-catatan di

lapangan , berupa catatan hasil wawancara, catatan hasil observasi

partisipan.

 Kegiatan awal

Berdo’a, mengabsen siswa, mengkondisikan kelas, apersepsi.

(24)

30

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

-Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari empat

orang secara heterogen.

-Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran.

-Siswa bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan

memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar

kertas.

-Mempresentasikan dan atau membacakan hasil kelompok.

 Kegiatan Akhir

-Guru dan guru mengadakan refleksi tentang proses belajar mengajar.

-Pembelajaran ditutup.

3. Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan bersama dengan dilaksanakannya tindakan.

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu kinerja guru dan

aktifitas siswa selama proses pembelajaran membaca pemahaman

berlangsung dengan menggunakan model cooperative learning tipe CIRC.

4. Refleksi

Peneliti menganalisis semua informasi yang terkam dalam proses

pembelajaran yang telah dilakukan pada setiap siklus untuk menyusun

(25)

45

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dari bulan Februari

sampai dengan bulan Mei 2013, data yang diperoleh mengenai penerapan

model cooperative learning tipe CIRC dalam mengatasi kesulitan siswa kelas

V SDN Pasireurih 1 kecamatan Cipeucang Kabupaten Pandeglang.

Berdasarkan rumusan masalah Bagaimana kesulitan siswa kelas V SDN

Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman, bagaimana langkah-langkah

pembelajaran membaca pemahaman terhadap siswa kelas V SDN Pasireurih 1

dengan model cooperative learning tipe CIRC, apakah model cooperative

learning tipe CIRC dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa kelas V

SDN Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman. Maka penelitian ini dapat

disimpulkan sebagai berikut.

1. Kesulitan yang dihadapi oleh siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dalam

membaca pemahaman terlihat pada saat peneliti melakukan wawancara

mendalam dengan guru kelas dan melakukan observasi partisipan. Masih

banyak siswa yang kurang minat baca, dan ketika guru memberikan

pertanyaan kepada siswa tentang wacana yang telah mereka baca, masih

ada banyak siswa yang belum bisa menjawab pertanyaan guru dengan

(26)

46

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman belum

mencapai KKM dan belum sesuai dengan IPHB.

2. Guru telah memiliki kemampuan dalam langkah-langkah kegiatan

pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan model

cooperative learning. Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti

melakukan kolaborasi dengan guru kelas dalam membuat rencana

pembelajaran membaca pemahaman menggunakan model cooperative

learning tipe CIRC. Selain itu guru juga dapat membimbing siswa dengan

baik dalam keterampilan membaca.

3. Model cooperative learning tipe CIRC dapat mengatasi kesulitan siswa

kelas V dalam membaca pemahaman, dengan kolaborasi antara peneliti dan

guru kelas dalam pembuatan rencana pembelajaran. Hal ini terlihat dari

peningkatan rata-rata nilai siswa pada tiap siklusnya. Dengan perolehan

nilai rata-rata akhir dari pra siklus, siklus I dan siklus II sebagai berikut: pra

siklus 59, 28, siklus I 67, 14 dan siklus II 82, 14.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil simpulan di atas, peneliti menyampaikan beberapa

rekomendasi yang berkaitan dengan model cooperative learning yang betujuan

untuk mengatasi kesulitan siswa dalam mebaca pemahaman, rekomendasi ini

di sampaikan sebagai berikut.

1. Kepada guru- guru agar pembelajaran membaca pemahaman dapat diikuti

siswa dengan penuh kesungguhan, diharapkan guru dapat menyajikan

(27)

47

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

model cooperative learning yang dilakukan setiap pembelajaran membaca

khususnya membaca pemahaman, agar memudahkan guru untuk

menciptakan suasana belajar yang optimal dan dapat menumbuhkan minat

baca pada siswa. Di harapkan hasil penelitian ini dapat memberikan

kontribusi dan bahan masukan dalam menciptakan model cooperative

learning tipe CIRC, dalam membaca pemahaman pada pembelajaran bahasa

Indonesia di kelas V.

2. Bagi kepala sekolah selaku pimpinan agar selalu memotivasi para dewan

guru dan berperan aktif dalam membantu terlaksananya model cooperative

learning tipe CIRC dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dan

pada mata pelajaran lain pada umumnya. Walaupun pada pelaksanaannya

model pembelajaran ini menuntut guru untuk selalu berperan, membimbing

dan mengarahkan demi mempercepat pemahaman siswa. Selain itu agar

kegiatan belajar siswa lebih berperan aktif dan variatif menjadi salah satu

pendukung kelancaran dalam model pembelajaran cooperative learning.

3. Bagi pengelola lembaga pendidikan dalam hal ini Dinas Pendidikan agar

selalu mensosialisasikan pembelajaran yang efektif kepada para guru untuk

meningkatkan kemampuan mengajar guru di dalam kelas. Selain itu juga

peningkatan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan para pendidik di

sekolah-sekolah harus di tingkatkaan baik melalui pelatihan, loka karya

melalui Kelompok Kerja Guru (KKG). Dengan demikian penelitian ini

(28)

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Bibliography

Burhan, F. E. (2012). Teknik Baca Cepat Trik Efektif Membaca 2 Detik 1 Halaman. Yogyakarta: Araska.

Hodijah. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung: Upi Press.

Moleong, L. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rahim, F. (2007). Pengajaran Membaca di Sekolah dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Riyanto. (2009). Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Santosa, P. (2008). materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Suprijono. (2012). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tarigan, h. G. (1979). membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Gambar

Tabel 2.1 Perbedaan model cooperative learning dengan pembelajaran konvensional................................................................................................
Grafik 4.1 Peningkatan hasil belajar siswa pada saat pembelajaran   membaca pemahaman menggunakan model cooperative
Tabel 1.1 Rekapan Nilai Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Hasil AIM tersebut menunjukkan bahwa pemahaman pengelola unit kerja, khususnya middle management dan lower management , tentang SMM ISO 9001:2008 masih kurang, sehingga

Setelah data penelitian berupa nilai gain diuji dengan menggunakan uji U Mann Whitney, didapatkan bahwa tidak ada perbedaan nilai prestasi belajar yang signfikan antara

Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara pengetahuan suami tentang manfaat buku KIA dan kehamilan risiko tinggi dengan partisipasi suami dalam menghadapi kehamilan

Penulisan proposal skripsi ini bertujuan memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Metode yang digunakan dalam aplikasi ini adalah markerless augmented reality yang memungkinkan pengguna untuk memakai aplikasi tanpa harus menggunakan marker khusus

Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam pendapatan komprehensif lainnya

Kesimpulan dari penelitian ini adalah memiliki hubungan terhadap harga saham, Rasio Profitabilitas menunjukan bahwa Ho diterima berarti tidak ada pengaruh yang signifikan

[r]