• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pecahan Dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya Bagi Siswa Kelas Viia Smp Negeri 2 Gatak Tahun 2012/201

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pecahan Dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya Bagi Siswa Kelas Viia Smp Negeri 2 Gatak Tahun 2012/201"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI

PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

BAGI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 GATAK TAHUN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh: RIRIN HARYANI

A 410 090 090

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

BAGI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 GATAK SUKOHARJO

Ririn Haryani, Sumardi

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, ririnharyani17@gmail.com Staf Pengajar UMS s_mardi15@yahoo.co.id

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan penerapan strategi pembelajaran tutor sebaya di kelas VIIA SMPN 2 Gatak Sukoharjo. Penelitian ini termasuk jenis PTK (penelitian tindakan kelas). Subyek dalam penelitian ini adalah guru dengan siswa kelas VIIA SMPN 2 Gatak Sukoharjo. Siswa sebagai penerima tindakan berjumlah 32 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, catatan lapangan, dokumentasi, dan metode tes. Teknik analisis data dilakukan dengan metode alur, yaitu meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Data hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa siswa pada pokok bahasan bilangan pecahan. Hal ini dapat terlihat dari : 1) Menjawab pertanyaan yang diberikan guru sebelum tindakan 18,75% dan diakir tindakan mencapai 65,63%. 2) Menerangkan materi kepada siswa lain sebelum tindakan 9,38% dan diakir tindakan mencapai 59,38%, 3) Nilai siswa diatas rata-rata kelas sebelum tindakan 31,25% dan diakir tindakan mencapai 87,5%. 4) Nilai siswa yang tuntas ≥ 75 sebelum tindakan 15,63% dan di akhir tindakan 81,25%. Berdasarkan data hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan strategi pembelajaran Tutor Sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata kunci : Tutor Sebaya, Hasil Belajar Siswa.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, pengaruh informasi dan kebudayaan serta situasi dan kondisi lingkungan yang ada. Untuk itu dituntut adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut dapat dilakukan dengan pengembangan kegiatan pembelajaran sebagai salah satu upaya untuk mencapai tujuan pendidikan.

(5)

2

memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan kriteria tertentu. Hasil yang diperoleh dari penilaian dinyatakan dalam bentuk hasil belajar. Oleh sebab itu tindakan atau kegiatan tersebut dinamakan penilaian hasil belajar. Pengembangan model pembelajaran akan meningkatkan hasil belajar siswa yang secara tidak langsung juga akan meningkatkan kualitas pendidikan.

Hasil belajar adalah perolehan nilai dari kegiatan pembelajaran. Kusaeri (2011: 56-62) tujuan pembelajaran digolongkan ke dalam tiga klasifikasi atau tida domain, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Domain kognitif mencakup beberapa aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Domain afektif memiliki cakupan karakteristik seperti nilai, sikap, minat dan perilaku. Domain psikomotorik melekat pada tujuan kognitif. Akibatnya tujuan psikomotorik bisanya bersifat penunjang kognitif seperti halnya gerakan refleks, gerakan dasar, gerakan persepsi, gerakan fisik dan gerakan terampil.

Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh model pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas. Dalam melakukan proses mengajar, guru harus dapat melihat kondisi siswa baik psikis maupun sosiologis karena hal tersebut akan berpengaruh saat KBM berlangsung. Guru juga harus bisa memilih dan menggunakan beberapa metode mengajar. Pemilihan suatu metode perlu memperhatikan suatu materi yang disampaikan, tujuan pembelajaran, waktu yang tersedia, dan banyaknya siswa yang mempunyai kemampuan heterogen serta hal-hal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar.

(6)

yang mengerjakan dengan benar dan yang lain memilih untuk mencontek teman yang bisa mengerjakan, hal tersebut terjadi karena kurangnya percaya diri siswa dalam memecahkan permasalahan sehingga mereka berupaya membuat kelas tidak kondusif seperti membuat keributan. Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap daya serap siswa dalam menerima pelajaran matematika.

Untuk mengatasi permasalahan di atas agar tidak berkelanjutan maka di perlukan formula pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa. Para guru juga harus merencanakan, menyusun, dan memberikan pembelajaran yang bervariatif seperti pembelajaran dengan strategi kooperatif tutor sebaya. Zaini (2008:62) menyatakan bahwa “Strategi belajar dari teman sebaya baik digunakan untuk menggairahkan kemauan peserta didik untuk mengajarkan materi kepada temannya. Metode belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain. Oleh karena itu, pemilihan model pembelajaran tutor sebaya sebagai strategi pembelajaran akan sangat membantu peserta didik di dalam mengajarkan materi kepada teman-teman sekelas”.

Pengajaran dengan penerapan strategi pembelajaran Tutor Sebaya merupakan strategi mengajar yang ditekankaan pada pemahaman, tanggung jawab, dan keaktifan siswa. Dalam KBM kebanyakan siswa akan malu bertanya jika mengetahui teman-temannya sudah paham tentang materi yang disampaikan sehingga materi yang belum paham akan terlewati begitu saja sehingga pemahaman siswa dalam pembelajaran tidak dapat maksimal. Tutor sebaya akan menjadikan siswa nyaman dalam belajar karena pengetahuan yang diperoleh berasal dari kawan sebaya jadi siswa tidak enggan untuk bertanya mengenai materi yang kurang dipahami.

(7)

4

Negeri 2 Gatak tahun ajaran 2012/2013 dengan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi pecahan dengan penerapan strategi pembelajaran tutor sebaya bagi siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Gatak tahun ajaran 2012/2013.

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi antara kepala sekolah, guru matematika dan peneliti. Penelitian tindakan kelas adalah usaha perbaikan permasalahan nyata yang ada dikelas untuk ditindaklanjuti dengan tindakan nyata yang terarah dan peningkatan praktik pembelajaran yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan secara berkesinambungan terencana dan terarah untuk meningkatkan kualitas isi, masukan, proses, dan hasil pembelajaran. Perbaikan tersebut dilakukan pada setiap siklus yang dirancang oleh guru kelas dan peneliti.

Subadi (2010: 77) penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu penelitian yang dilakukan berdasarkan adanya permasalahan nyata yang muncul di kelas, selanjutnya berdasarkan permasalahan tersebut guru mencari alternativ cara-cara untuk mengatasinya dan menindaklanjuti dengan tindakan nyata yang terencana dan dapat diukur tingkat keberhasilannya. Penelitian tindakan kelas bertujuan memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas.

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas (Arikunto, 2006: 3). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru dikelas atau disekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktik pembelajaran (Aqib, 2009: 19).

(8)

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Gatak yang beralamatkan di jalan Trangsan Gatak Sukoharjo.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari awal bulan September 2012 sampai dengan akhir bulan Desember 2012. Adapun tahap – tahap penelitian adalah 1) Tahap Persiapan dilakukan pada bulan September minggu pertama sampai minggu kedua. 2) Tahap Pelaksanaan dilakukan pada minggu ke tiga bulan September sampai minggu keempat bulan Oktober. 3) Tahap Analisis Data dilaksanakan pada minggu pertama sampai minggu ke empat bulan November. 4) Tahap Laporan dilaksanakan pada minggu pertama sampai minggu keempat bulan Desember.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Gatak. Siswa yang menjadi subyek penerima tindakan ini yaitu siswa kelas VIIA terdiri atas 16 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

D. Rancangan Penelitian

Langkah-langkah penelitian dapat diilustrasikan sebagai berikut: 1. Dialog Awal

Dialog membicarakan model dan alternative pembelajaran yang akan dipraktekkan dan dikembangkan sehingga diperoleh kesepakatan untuk memecahkan peningkatan hasil belajar matematika melalui strategi tutor sebaya.

2. Perencanaan Tindakan

Langkah-langkah persiapan yang dilakukan untuk mengadakan tindakan terdiri dari:

a. Identifikasi Masalah dan Penyebabnya

Diskusi ini dilakukan dalam upaya merumuskan permasalahan siswa sebagai usaha hasil belajar matematika siswa dalam pembelajaran melalui strategi pembelajaran tutor sebaya.

(9)

6

Perencanaan solusi masalah dilakukan dalam upaya peningkatan hasil belajar matematika siswa yaitu melalui penerapan strategi pembelajaran tutor sebaya.

3. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam dua siklus yang setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Siklus satu terdiri dari pertemuan satu dan pertemuan dua. Pertemuan satu dilaksanakan pada hari selasa tanggal 17 September 2012 mulai pukul 07.00-08.40. Pertemuan dua dilaksanakan pada hari jumat tanggal 21 September 2012 mulai pukul 07.00-08.40. Pertemuan tiga dilaksanakan pada hari selasa tanggal 15 Oktober 2012 mulai pukul 07.00-08.40. Pertemuan empat dilaksanakan pada hari jumat tanggal 19 Oktober 2012 mulai pukul 07.00-08.40. Materi yang diajarkan operasi perkalian dan pembagian pecahan.

4. Observasi dan Monitoring

Observasi dan monitoring dilakukan dengan mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Observasi dilaksanakan pada tanggal 1-3 Oktober 2012. Pada waktu dilaksanakan observasi, observer mengamati proses pembelajaran dan menyimpulkan data mengenai segala sesuatu yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung baik yang terjadi pada guru, siswa maupun situasi kelas.

5. Refleksi

Refleksi dalam penelitian tindakan kelas (PTK) adalah upaya untuk mengkaji yang telah dan belum terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal tersebut terjadi demikian dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Pada kegiatan refleksi peneliti dan praktisi mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilakukan.

6. Evaluasi

(10)

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengambilan data dilakukan dengan observasi, metode tes, catatan lapangan, dan dokumentasi. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode pokok dan metode bantu yang terdiri dari:

1. Metode Pokok a. Metode Observasi

Observasi adalah pengumpulan data diperoleh dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis terhadap pembelajaran yang dilakukan (Herawati, 2009: 15).

b. Metode Tes

Metode tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam penelitian. Tes adalah seperangkat rangsangan (stimulasi) yang diberikan kepada seorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Adapun jenis tes dalam penelitian adalah tes prestasi belajar, dan tes kecerdasan (Sutama, 2010: 35).

2. Metode Bantu

Metode bantú dalam penelitian adalah berupa metode catatan lapangan dan dokumentasi.

a. Catatan Lapangan b. Dokumentasi F. Instrumen Penelitian

1. Pengembangan Instrumen

Arikunto (2006: 160) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah.

2. Validitas Isi

(11)

8

dicatat dalam kegiatan penelitian maka ditentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas yang diperoleh. Pada penelitian ini digunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan suatu lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data tersebut (Moleong, 2009: 55).

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi memilih mana yang penting dan tidak penting yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan. Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2008: 246) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data secara kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus, sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan.

1. Reduksi data 2. Penyajian data 3. Verifikasi Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa merupakan tolak ukur keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari bagaimana siswa yang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru, siswa yang mampu menjelaskan materi kepada siswa lain, banyak siswa yang mendapatkan nilai diatas rata-rata kelas dan banyaknya siswa yang mendapatkan nilai diatas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu ≥ 75.

a) Siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru

(12)

diberikan guru mengenai materi yang disampaikan. Data yang diperoleh dari kelas VIIA dengan jumlah 32 siswa mengenai siswa yang berani menjawab pertanyaan dari guru sebelum tindakan sebanyak 6 siswa (18,75%). Pada siklus I pertemuan I data yang diperoleh dari kelas VIIA mengenai siswa yang berani menjawab pertanyaan dari guru sebanyak 10 siswa (31,25%). Pada siklus I pertemuan II data yang diperoleh dari kelas VIIA mengenai siswa yang berani menjawab pertanyaan dari guru sebanyak 13 siswa (40,63%).

Pada siklus II pertemuan I data yang diperoleh dari kelas VIIA mengenai siswa yang berani menjawab pertanyaan dari guru sebanyak 17 siswa (53,13%). Pada siklus II pertemuan II data yang diperoleh dari kelas VIIA mengenai siswa yang berani menjawab pertanyaan dari guru sebanyak 21 siswa (65,63%).

b) Siswa mampu menerangkan materi kepada siswa lain

Hasil belajar dapat dilihat salah satunya dari bagaimana dan sejauhmana siswa dapat menerangkan materi yang telah disampaikan oleh guru kepada siswa lain. Data yang diperoleh dari kelas VIIA dengan jumlah 32 siswa mengenai siswa yang berani menjelaskan materi kepada siswa lain sebelum tindakan sebanyak 3 siswa (9,38%). Pada siklus I pertemuan I banyaknya siswa yang dapat menjelaskan materi kepada siswa lain dalam kelompoknya sebanyak 5 siswa (15,63%). Pada siklus I pertemuan II banyaknya siswa yang dapat menjelaskan materi kepada siswa lain dalam kelompoknya sebanyak 8 siswa (25%). Pada siklus II pertemuan I banyaknya siswa yang dapat menjelaskan materi kepada siswa lain dalam kelompoknya sebanyak 14 siswa (43,75%) dan Pada siklus II pertemuan II banyaknya siswa yang dapat menjelaskan materi kepada siswa lain dalam kelompoknya sebanyak 19 siswa (59,38%). c) Banyaknya siswa yang mendapat nilai diatas rata-rata kelas

(13)

10

siswa mengenai siswa yang mendapat nilai diatas nilai rata-rata kelas dengan nilai rata-rata kelas sebelum tindakan yaitu 63 sebanyak 10 siswa (31,25%), pada siklus I pertemuan I sebanyak 15 siswa (46,88%) dengan nilai rata-rata kelas yaitu 65, pada siklus I pertemuan II sebanyak 18 siswa (56,25%) dengan nilai rata-rata kelas yaitu 67, pada siklus II pertemuan I sebanyak 24 siswa (75%) dengan nilai rata-rata kelas yaitu 70 dan pada siklus II pertemuan II sebanyak 28 siswa (87,5%) dengan nilai rata-rata kelas yaitu 73.

d) Nilai siswa yang tuntas sesuai KKM ≥ 75

Hasil belajar dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa pada setiap pertemuan. Nilai bisa digunakan sebagai tolak ukur pencapaian hasil pembelajaran yang dilakukan. Data peningkatan hasil belajar siswa dari sebelum tindakan sampai selesai tindakan, Data yang diperoleh dari kelas VIIA dengan jumlah 32 siswa mengenai siswa yang mendapat nilai pada setiap akhir pertemuan sebelum tindakan sebanyak 5 siswa (15,63%), pada siklus I pertemuan I sebanyak 9 siswa (28,13%), pada siklus I pertemuan II sebanyak 12 siswa (37,5%), pada siklus II pertemuan I sebanyak 18 siswa (56,25%) dan pada siklus II pertemuan II sebanyak 26 siswa (81,25%).

B. Pembahasan

(14)

KESIMPULAN

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru matematika dalam pembelajaran matematika dengan strategi tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar siswa melalui strategi tutor sebaya diperoleh data yang diperoleh selam penelitian dari siklus I pertemuan I sampai dengan siklus II pertemuan II sebagai berikut: 1) Siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru mengalami peningkatan sebesar 46,88%, 2) Siswa mampu menerangkan materi kepada siswa lain mengalami peningkatan sebesar 50%, 3) Banyaknya siswa yang mendapat nilai diatas rata-rata kelas mengalami peningkatan sebesar 56,25% dan 4) Nilai siswa yang tuntas yaitu ≥ 75 mengalami peningkatan sebesar 65,62%.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Aqib, Zainal, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Yrama Widya: Bandung.

Kusaeri dan Suprananto. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Jakarta : Graha Ilmu.

Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif: Bandung: Rosdakarya.

Subadi, Tjipto.2010. Lesson study berbasis PTK(Penelitian tindakan kelas) suatu

model pembinaan menuju guru professional. Surakarta: Badan Penerbit

FKIP UMS.

Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono.2008. Metode Pembelajaran Administrasi. Bandung:Alfabeta. Sutama. 2010. Penelitian Tindakan .Surakarta: Surya Offset.

Susilo, herawati, dkk. 2009. Peneliti Tindakan Kelas Sebagai Sarana

Keprofesionalan Guru dan Calon Guru. Malang: Banyumedia publishing.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh kelulusan Diploma III Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu

Teknik pengambilan data dengan kuesioner dan focus group discussion (FGD). Hasil yang telah dicapai adalah : 1) pada tahap awal pembelajaran kewirausahaan pada siswa SMA

Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2012 hingga Maret 2013 ini ialah enzim, dengan judul Isolasi dan Pencirian Xilanase

yang lebih menekankan pada peningkatan produksi padi/beras melalui pengolahan lahan pertanian pangan padi (lahan sawah irigasi) dengan menggunakan teknogi System

user id adalah nam a yang diinginkan unt uk login pada aplikasi SPSE LPSE Kab.Tanah Laut , dan Passw ord login akan di konfirm asi oleh ADM IN AGENCY m elalui em ail/

Perubahan/ pencabutan gugatan sebelum jawaban, maka penggugat dapat melakukan dengan cara menyampaikan kepada Hakim, tanpa perlu persetujuan dari Tergugat (pasal 271

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi,evaluasi teknis, evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran