• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SRAGEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SRAGEN"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH

DI KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SRAGEN

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

Pada Program D3 Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Di susun oleh :

WINARNI NIM : I 8707061

PROGRAM D3 INFRASTRUKTUR PERKOTAAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH

DI KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SRAGEN

Disusun Oleh:

WINARNI NIM : I 8707061

Telah disetujui untuk dipertahankan Tim Penguji Pendadaran Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Diperiksa dan disetujui ; Dosen Pembimbing

(3)

SUKODONO KABUPATEN SRAGEN

TUGAS AKHIR

Dikerjakan oleh :

WINARNI NIM : I 8707061

Dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Pendadaran Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima guna memenuhi sebagian

persyaratan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya.

Pada hari : Rabu

Tanggal : 2 Februari 2011 Tim Penguji Pendadaran :

1. Ketua : Ir. Susilowati, Msi. ... Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNS

Ir. NOEGROHO DJARWANTI, MT NIP. 19561112 198403 2 007

Mengetahui, Disahkan, Ketua Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik UNS

Ir. BAMBANG SANTOSA, MT NIP. 19590823 198601 1 001

Ketua Program D-III Teknik Jurusan Teknik Sipil FT UNS

(4)

ϢϴΣήϠ΍ϦϤΣήϠ΍Ϳ΍ϡδΒ

6HJDOD3XMLEDJL$OODK6:73HQFLSWDGDQ3HQJXDVDVHOXUXKMDJDWUD\D\DQJWHODK PHPEHULNDQNHKLGXSDQGDQSHWXQMXN1\DVHKLQJJDSHQXOLVGDSDWPHQ\HOHVDLNDQODSRUDQ WXJDVDNKLULQL

KARYA KECIL INI PENULIS PESEMBAHKAN UNTUK :

¾ Kedua orang tuaku yang selalu memberikan limpahan kasih sayangnya dan terima kasih atas doa, dukungan, kesabarannya serta nasehat-nasehatnya selama ini.

¾ Kedua kakak, adik, dan keponakan tercinta (Nabila) beserta segenap keluarga besar yang selalu memberi motivasi dan semangat.

¾ Someone special, Aris Makila Setyawan yang selalu memberikan dukungan, terimakasih untuk senyum dan tawanya..

¾ Ibu Ir. Susilowati, Msi terima kasih atas bimbingan dan bantuannya. Semoga dengan nasehat-nasehat yang ibu berikan bisa menjadi semangat buat saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

¾ Sobat-sobatku (hendri, lina, ria, rute, sarik dan emmo) yang selalu membantuku dalam suka maupun duka. Thank’s ya...

(5)

PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan berkat, rahmat dan talenta-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini dengan baik dan lancar. Tugas Akhir ini merupakan syarat untuk

meraih gelar Ahli Madya pada Fakultas Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Dengan adanya Tugas Akhir ini, penyusun berharap semoga laporan ini berguna bagi

para pembaca untuk menambah pengetahuan secara teori yang diperoleh di bangku

kuliah, menambah wawasan serta pengalaman kerja di lapangan secara langsung.

Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak,

oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Kepala Program DIII Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Universitas Sebelas

Maret Surakarta,

2. Bapak Ir. Suyanto, MM. selaku dosen pembimbing akademik dan dosen penguji,

3. Ibu Ir. Susilowati, MSi. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

pengarahan selama penyusunan tugas akhir,

4. Ibu Ir. Siti Qomariah, Msc. selaku dosen penguji,

5. Rekan-rekan mahasiswa D III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan UNS angkatan

2007 yang telah memberikan bantuan dan semangat dalam penyusunan laporan

Tugas Akhir,

6. Seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu

kelancaran Tugas Akhir ini.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan

pengetahuan dan pengalaman serta masih kurangnya pemahaman yang penyusun

(6)

berharap dengan segala kerendahan hati untuk kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat kami harapkan.

Akhir kata penyusun berharap semoga laporan ini berguna dan bermanfaat bagi

semua yang memerlukanya.

Surakarta, Februari 2011

(7)

ABSTRAK

WINARNI, 2011, “ ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN

SUKODONO KABUPATEN SRAGEN”

PDAM Sragen perlu mengkaji kembali kebutuhan air bersih di Kota Sragen dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih yang semakin meningkat, dimana debit sumber air yang mengalami penurunan tiap tahunnya. Terutama untuk pelayanan wilayah Kecamatan Sukodono pada saat sekarang dan masa yang akan datang, agar kebutuhan masyarakat wilayah pelayanan Unit Kecamatan Sukodono akan air bersih akan terpenuhi.

Metode yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan data antara lain jumlah penduduk Kecamatan Sukodono tahun 2005 – 2009, jenis-jenis pelanggan (data pelanggan aktif tahun 2005 – 2009) dan data produksi PDAM tahun 2005 – 2009. Tujuannya adalah mengetahui jumlah kebutuhan air bersih yang diperlukan pelanggan PDAM Sragen wilayah Sukodono pada saat sekarang (tahun 2010) dan pada tahun 2020.

Jumlah pelanggan aktif di wilayah Kecamatan Sokodono Kabupaten Sragen dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 786 SR. Kebutuhan air bersih di wilayah Kecamatan Sokodono Kabupaten Sragen dengan mengacu pada prediksi pertambahan jumlah penduduk pada tahun 2010 akan mengalami kekurangan sebesar 16,389 lt/dt, sedangkanntahun 2020 akan mengalami mengalami kekurangan sebesar 20,506 lt/dt. Kebutuhan air bersih di wilayah Kecamatan Sokodono Kabupaten Sragen menurut prediksi masing-masing jenis pelanggan pada tahun 2010 tidak akan mengalami kekurangan, sedangkan pada tahun 2020 akan mengalami kekurangan sebesar 6,7 lt/dt. Kapasitas reservoir di Sukodono

hanya berkapasitas 200 m3, sehingga diperlukan adanya penambahan kapasitas

reservoir sebesar 90,8 m3 pada tahun 2020.

(8)

ABSTRACT

Winarni, 2011, "ANALYSIS OF CLEAN WATER NEEDS IN SUB DISTRICT

SUKODONO SRAGEN"

PDAM Sragen need to review the need for clean water in the town of Sragen in order to meet the needs of clean water is increasing, where discharge of water sources has decreased each year. Mainly to service the District Sukodono in the present and future, for the needs of the district unit of service will Sukodono clean water will be met.

The method used is quantitative analysis with data from other population sub Sukodono year 2005 - 2009, the types of customers (active customer data from 2005 - 2009) and production data PDAM year from 2005 to 2009. The goal was to determine the amount of clean water requirements needed PDAM customers Sukodono Sragen region in the present (year 2010) and in 2020.

Number of active customers in the District Sokodono Sragen regency from 2010 until the year 2020 increased by 786 SR. Supplies of clean water in the subdistrict, Sragen Regency Sokodono with reference to the prediction of population growth in 2010 will experience a shortage of 16.389 lt / dt, sedangkanntahun 2020 will have experienced shortages of 20.506 lt / sec. Supplies of clean water in the subdistrict, Sragen Regency Sokodono according to predictions of each type of customer in 2010 will not experience shortages, while in 2020 will experience a shortage of 6.7 lt / sec. The capacity of reservoir in Sukodono only 200 m3 capacity, necessitating the addition of a reservoir capacity of 90.8 m3 in 2020.

(9)

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

2. Perkiraan Kebutuhan Air Bersih ... 14

a. Tingkat Pelayanan Masyarakat ... 14

b. Pelayanan Sambungan Langsung/Rumah ... 14

c. Sambungan Tak Langsung/Sambungan Bak Umum ... 14

d. Konsumsi Air Bersih ... 15

e. Kehilangan Air ... 15

f. Analisis Kebutuhan Air PDAM ... 16

(10)

h. Analisis Kebutuhan Air pada Waktu Jam Puncak ... 17

i. Bak Penampung Air (Reservoir) ... 17

BAB 3 METODE PENELITIAN ... 18

A. Jenis Penelitian ... 18

B. Data Penelitian ... 18

C. Teknik Pengumpulan Data ... 18

1. Tahap Persiapan ... 18

1. Data Penduduk Kecamatan Sukodono ... 22

2. Data Pelanggan PDAM Kecamatan Sukodono ... 22

3. Data Debit Tersedia dari Reservoir di Sukodono ... 23

B. Analisis Data ... 24

1. Prediksi Pertambahan Penduduk Kecamatan Sukodono ... 24

2. Prediksi Pertambahan Pelanggan Kecamatan Sukodono ... 26

a. Prediksi Pertambahan Pelanggan Kecamatan Sukodono Tahun 2010 ... 26

b. Prediksi Pertambahan Pelanggan Kecamatan Sukodono Tahun 2020 ... 31

3. Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Sukodono Tahun 2009-2020 Berdasarkan Pertambahan Jumlah Penduduk ... 33

a. Berdasarkan Jumlah Penduduk pada Tahun 2010 ... 33

b. Berdasarkan Jumlah Penduduk pada Tahun 2020 ... 36

(11)

a. Berdasarkan Prediksi Jenis Pelanggan Tahun 2010 ... 40

b. Berdasarkan Prediksi Jenis Pelanggan Tahun 2020 ... 42

5. Analisis Kapasitas Reservoir ... 45

a. Berdasarkan Jumlah Sambungan pada Tahun 2010 ... 45

b. Berdasarkan Jumlah Sambungan pada Tahun 2020 ... 46

C. Prediksi Rencana Anggaran Biaya Operasional Thun 2020 ... 47

1. Biaya Sumber Tahun 2020 ... 47

2. Biaya Pengolahan Tahun 2020 ... 50

3. Biaya Transportasi dan Distribusi 2020 ... 52

4. Biaya Umum dan Administrasi ... 54

5. Biaya Penysusutan dan Amotasi ... 59

D. Pembahasan ... 64

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

5.1. Kesimpulan ... 65

5.2. Saran ... 66

PENUTUP ... xvii

DAFTAR PUSTAKA ... xviii

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kebutuhan Air Bersih di Daerah Perkotaan ... 5

Tabel 2.2. Jenis Konsumsi Pemakaian Air Bersih ... 5

Tabel 2.3. Konsumsi Air Bersih di Perkotaan Indonesia berdasarkan Keperluan Runah Tangga ... 6

Tabel 2.4. Kebutuhan Air Domestik ... 7

Tabel 4.1. Data Penduduk Kecamatan Sukodono... 22

Tabel 4.2. Tabel Jumlah Pelanggan PDAM Tahun 2005 - 2009 ... 23

Tabel 4.3. Kapasitas Produksi Air dari Instalasi Sumur Dalam ... 23

Tabel 4.4. Prediksi Pertambahan Penduduk Kecamatan Sukodono ... 24

Tabel 4.5. Prediksi Pertambahan Penduduk Kecamatan Sukodono Tahun 2009 - 2020 ... 25

Tabel 4.6. Pelanggan Rumah Tangga 1 ... 26

Tabel 4.7. Pelanggan Rumah Tangga 2 ... 27

Tabel 4.8. Pelanggan HU ... 28

Tabel 4.9. Pelanggan Pemerintahan ... 29

Tabel 4.10. Pelanggan Sosial ... 30

Tabel 4.11. Pelanggan Niaga ... 31

Tabel 4.12. Prediksi Pertambahan Pelanggan Tahun 2009 – 2020 ... 32

Tabel 4.13. Prediksi Kebutuhan Air Bersih Menurut Jumlah Penduduk di Kecamatan Sukodono Tahun 2009 - 2020 ... 39

Tabel 4.14. Prediksi Kebutuhan Air Bersih Menurut Jumlah Pelenggan di Kecamatan Sukodono Tahun 2009 - 2020 ... 44

Tabel 4.15. Biaya Listrik PLN Tahun 2020 ... 47

Tabel 4.16. Biaya Pemeliharaan Tahun 2020 ... 48

Tabel 4.17. Biaya Air Baku Tahun 2020 ... 49

Tabel 4.18. Biaya Bahan Kimia Tahun2020 ... 50

Tabel 4.19. Biaya Pemeliharaan Tahun 2020 ... 51

(13)

Tabel 4.21. Biaya Pemeliharaan Tahun 2020 ... 53

Tabel 4.22. Biaya Pegawai ... 54

Tabel 4.23. Biaya Kantor Tahun 2020 ... 55

Tabel 4.24. Biaya Hubungan Langganan Tahun 2020 ... 56

Tabel 4.25. Biaya pemeliharaan Kantor Tahun 2020 ... 57

Tabel 4.26. Biaya Rupa-rupa Biaya Umum ... 58

Tabel 4.27. Biaya Penyusutan Sumber Air dan Pemompaan Tahun 2020 ... 59

Tabel 4.28. Biaya penyusutan Pengolahan Air Tahun 2020 ... 60

Tabel 4.29. Biaya Transportasi dam Distribusi Tahun 2020 ... 61

Tabel 4.30. Biaya Penyusutan Instalasi Umum dan Amortasi Tahun 2020 ... 62

(14)

DAFTAR GAMBAR

(15)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1. Prediksi Pertambahan Penduduk Kecamatan Sukodono Tahu 2009 – 2020

... 25

Grafik 4.2. Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Sukodono Berdasarkan

Jumlah Penduduk Tahun 2010 ... 35

Grafik 4.3. Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Sukodono Berdasarkan

Jumlah Penduduk Tahun 2020 ... 38

Grafik 4.4. Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Sukodono Berdasarkan

Jumlah Pelanggan Tahun 2010 ... 41

Grafik 4.5. Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Sukodono Berdasarkan

(16)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Kegiatan

manusia sehari-hari tidak lepas dari air. Karena itu jika kebutuhan air tersebut belum

tercukupi maka dapat memberikan dampak yang besar terhadap kerawanan

kesehatan. Oleh karena itu, air bersih yang tidak mengandung unsur kimia yang

membahayakan dan mengganggu fungsi tubuh manusia sangat diperlukan.

Air tanah merupakan salah satu sumber air yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan air bersih. Air tanah adalah air yang menempati rongga-rongga dalam

lapisan geologi. Air sebagai materi esensial dalam kehidupan tampak dari kebutuhan

terhadap air untuk keperluan sehari-hari di lingkunagn rumah tangga ternyata

berbeda-beda di setiap tempat, setiap tingkatan, kehidupan atau setiap bangsa dan

negara. Semakin tinggi taraf kehidupan seseorang semakin meningkat pula kebutuhan

manusia akan air. Jumlah penduduk dunia setiap hari bertambah, sehinnga

mengakibatkan meningkatnya jumlah kebutuhan air.

Upaya pemenuhan kebutuhan air oleh manusia dapat mengambil air dari dalam

air tanah, air permukaan, atau langsung dari air hujan. Dari ketiga sumber air

tersebut, air tanah yang paling bayak digunakan. Karena air tanah memiliki banyak

kelebihan dibanding sumber-sumber lainnya, antara lain karena kualitas airnya yang

lebih baik serta pengaruh akibat gangguan pencernaan yang relatif kecil (Unus S,

1996).

Pada saat ini, pertumbuhan penduduk Indonesia sudah mencapai angka yang

cukup besar. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, jumlah kebutuhan

hidup yang harus dipenuhi juga semakin besar. Salah satu kebutuhan hidup yang

utama yaitu kebutuhan akan air bersih. Pengadaan air bersih di Indonesia khususnya

(17)

Daerah Air Minum (PDAM) setempat. PDAM baru melayani 55 kota atau 19% dari

seluruh kota di Indonesia dan 233 kabupaten atau 81% dari seluruh kabupaten di

seluruh Indonesia (Ambarita Godman, 2001).

Dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih yang semakin menigkat, dimana

debit sumber air yang mengalami penurunan tiap tahunnya maka PDAM Sragen perlu

mengkaji kembali kebutuhan air bersih di Kota Sragen. Terutama untuk pelayanan

wilayah Kecamatan Sukodono pada saat sekarang dan masa yang akan datang, agar

kebutuhan masyarakat wilayah pelayanan Unit Kecamatan Sukodono akan air bersih

akan terpenuhi.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan di atas terdapat beberapa

permasalahan-pernasalahan sebagai berikut :

1. Berapa jumlah pelanggan aktif di wilayah pelayanan Unit Kecamatan Sukodono

PDAM Sragen pada tahun 2010 (sekarang) dan pada tahun 2020?

2. Berapa total kebutuhan air bersih di wilayah pelayanan Kecamatan Sukodono

yang harus disediakan oleh PDAM Kota Sragen pada tahun 2010 (sekarang) dan

2020 menurut pertambahan jumlah penduduk?

3. Berapa total kebutuhan air bersih untuk tiap jenis pelanggan di wilayah pelayanan

Kecamatan Sukodono yang harus disediakan oleh PDAM Kota Sragen pada saat

sekarang (tahun 2010) dan pada tahun 2020?

4. Berapa kapasitas reservoir yang diperlukan PDAM Unit Kecamatan Sukodono

(18)

C. Batasan Masalah

Dalam penulisan Tugas Akhir ini masalah dan pembahasannya terbatas pada :

1. Daerah penelitian adalah daerah Kecamatan Sukodono.

2. Penyediaan air yang diperhitungkan adalah air bersih dari PDAM Sragen untuk

melayani kebutuhan air penduduk Kecamatan Sukodono sampai tahun 2020.

3. Rencana pelayanan distribusi pelanggan PDAM untuk daerah Sukodono jangka

waktu antara tahun 2010-2020.

D. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah mengetahui jumlah kebutuhan air bersih

yang diperlukan pelanggan PDAM Sragen wilayah Sukodono pada saat sekarang

(tahun 2010) dan pada tahun 2020.

2. Manfaat

Manfaat yang diperoleh antara lain :

1. Dapat menambah pengetahuan dalam bidang teknik sumber daya air

khususnya air bersih.

2. Dari hasil penelitian dapat dijadikan dasar PDAM Kabupaten Sragen untuk

(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Kebutuhan Air adalah banyaknya air yang dibutuhkan untuk memenuhi

kebutuhan air dalam kegiatan sehari-hari misalnya mandi, mencuci, memasak

menyiram tanaman, mencuci mobil dan lain sebagainya (Purwodarminto, 1976 : 23).

Peningkatan kebutuhan terhadap air bersih sebagai akibat dari perkembangan dan

pertumbuhan kota menuntut pemerintah maupun swasta dan masyarakat untuk

menyediakan kebutuhan air bersih ini dengan sebaik-baiknya. Kebutuhan ini

cenderung meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan meningkatnya jumlah

penduduk perkotaan. Keterbatasan penyediaan prasarana air bersih perkotaan yang

memadai dapat mempengaruhi kehidupan manusia, produktivitas ekonomi dan

kualitas kota secara keseluruhan. Sebaliknya, penyediaan air bersih yang baik, dalam

arti apabila kualitas dan kuantitasnya mencukupi, maka akan memberikan

kesempatan kota untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Penduduk yang

berkembang cepat, akan cepat pula menyusutkan persediaan air perkapita pertahun,

apalagi bila terjadi di wilayah yang sumber airnya terbatas seperti Pulau Jawa.

Distribusi air yang secara geografis tidak merata ditambah distribusi kepadatan

penduduk yang tidak merata pula jelas akan menimbulkan ketidakseimbangan

persediaan dan permintaan sukar untuk diatasi.

Untuk menentukan besarnya kebutuhan air per kapita di suatu wilayah biasanya

tergantung dari tingkat pendapatan masyarakat serta besar-kecilnya jumlah penduduk

yang akan dilayani. Untuk standar kota-kota besar di Indonesia jumlah kebutuhan air

(20)

Prioritas kebutuhan air meliputi kebutuhan air domestik, industri, pelayanan

umum, dan kebutuhan air untuk mengganti kebocoran. Untuk merumuskan

penggunaan air oleh masing-masing komponen secara pasti sulit dilakukan sehingga

dalam perencanaan dan perhitungan digunakan asumsi-asumsi atau

pendekatan-pendekatan berdasarkan kategori kota. Kebutuhan air bersih di daerah perkotaan

dapat diperhatikan pada Tabel 2.1. sebagai berikut :

Tabel 2.1. Kebutuhan Air Bersih di Daerah Perkotaan

Kategori Ukuran Kota Jumlah Penduduk Kebutuhan Air

(lt/orang/hari)

Sumber: Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayan 2002

Tabel 2.2. Jenis konsumsi pemakaian air bersih

JENIS PEMAKAIAN AIR

KETERANGAN

DOMISTIK

Domistik Untuk keperluan rumah tangga

misalnya untuk minum, masak, mandi, cuci pakaian, untuk keperluan sanitasi, mencuci kendaraan, untuk menyiram taman/halaman rumah dan lain-lain. Domistik dan

Pertokoan Kecil

Untuk keperluan rumah tangga dan pertokoan kecil, rumah toko dll.

KEPERLUAN

Institusional Untuk keperluan kantor pemerintah, fasilitas umum, rumah sakit, sekolah dll.

UMUM

Keperluan Umum

Untuk penyiram jalan, taman umum/kota, toilet umum, pemadam kebakaran, dll.

KOMERSIAL Untuk bangunan perkantoran swasta,

(21)

pertokoan, pasar, restoran. Bioskop, supermarket, dll.

INDUSTRI Untuk keperluan industri, pabrik, dll

LAIN-LAIN

Untuk keperluan pelabuhan dan untuk keperluan mendadak/darurat, untuk suplai ke daerah lain.

Sumber : Water Suply Engineering, JICA, 1990

Tabel 2.3. Tabel Konsumsi Air Bersih di Perkotaan Indonesia Berdasarkan

Keperluan Rumah Tangga

Keperluan Konsumsi (l/org/hr)

Mandi, cuci, kakus 12,0

Minum 2,0

Cuci pakaian 10,7

Kebersihan rumah 31,4

Taman 11,8

Cuci kendaraan 21,1

Wudhu 6,2

Lain – lain 21,7

(22)

Tabel 2.4. Kebutuhan Air Non Domestik

No. Sarana dan Prasarana Unit Kebutuhan Konsumsi Air

Liter/detik

7 Industri 2000 untuk 1 industri

8 Rumah Sakit 240 untuk 300 orang

Sumber : PDU Dirjen Cipta Karya, 1996

Unit Pelanggan PDAM Sragen terbagi dalam berbagai kelompok tiap

Sambungan Rumah (SR), sebagai berikut:

1. Kelompok I :

a. Sosial Umum

Pelanggan yang kegiatan setiap harinya melayani kepentingan umum,

khususnya bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, antara lain:

1) Kamar Mandi Umum

2) Hidran Umum (Kran Umum).

Sistem pelayanan air minum berupa bak penampung air minum yang

dilengkapi dengan kran air.

(23)

b. Sosial Khusus

Pelanngan yang tiap harinya melayani kepentingan umum serta mendapatkan

sumber dana sebagian dari kegiatannya, antara lain:

1) Pondok Pesantren

2) Yayasan Sosial

3) Panti Asuhan

4) Tempat Ibadah

2. Kelompok II :

a. Rumah Tangga I (RT1)

Pelanggan rumah tangga yang hanya berfungsi sebagai tenpat tinggal dengan

kriteria antara lain: luas bangunan kurang dari 36 M2, rumah tinggal golonagn

ekonomi lemah, fisik bangunan sederhana, keluarga miskin/KK Miskin.

b. Rumah Tangga II (RT2)

Pelanggan rumah tangga yang hanya berfungsi sebagai tenpat tinggal dengan

kriteria antara lain: luas bangunan kurang dari 90 M2, fisik bangunan

permanen, rumah tinggal golongan ekonomi menengah.

c. Rumah Tangga III (RT3)

Pelanggan rumah tangga yang hanya berfungsi sebagai tenpat tinggal dengan

kriteria antara lain: luas bangunan kurang dari 90 M2, fisik bangunan

permanen mewah/bertingkat, rumah tinggal golongan ekonomi atas.

d. Sekolah Negeri / Swasta

e. Instansi Pemerintahan

1) Lembaga Instansi Pemerintah

2) Lembaga Pemerintah

3) Kantor/Asrama Milik Pemerintah

4) Asrama TNI/POLRI

5) Pasar/Kolam Renang Milik Pemerintah

6) Koperasi Milik Pemerintah

7) Puskesmas

(24)

3. Kelompok Niaga

Pelanggan yang seriap harinya berhubungan dengan suatu usaha yang dapat

mendatangkan kuntungan walaupun tidak berhubungan langsung dengan

penggunaan air, antara lain:

a. Niaga Kecil

1) Kios

2) Warung

3) Koperasi

4) Kios Telepon

5) Penjahit Kecil

6) Pedagang eceran/kaki lima

7) Bengkel kecil

8) Salon kecil

9) Lembaga Bantuan Hukum

10) Praktek akupuntur

11) Ahli gigi

12) Reparasi elektronik

13) Hotel Melati 1 dan 2

14) Usaha potokopi kecil

15) Studio foto

b. Niaga Menengah

1) Praktek bidan

2) Persewaan alat-alat pesta

3) Penjahit besar

4) Rumah makan kecil

5) Terminal / angkutan darat

6) Usaha potokopi besar

7) Asrama swasta/ tempat kos

8) Hotel Melati 3 dan 4

(25)

10) Kantor Pengacara

11) Klinik bersalin

12) Praktek dokter umum

13) Salon besar

14) Rias penganten

15) Bengkel menengah

16) Sanggar senam/musik

17) Pertokoan menengah/ruko/swalayan kecil

18) Percetakan skala menengah

19) Rumah Sakit Pemerintah Tipe B dan C

20) Usaha air isi ulang mineral

21) Perusahhan mebel pemerintah

22) MCK dikomersilkan

23) Usaha pertanian

c. Niaga Besar

1) BUMN

2) Perusahhan Jasa

3) Kantor Akuntan Publik

4) Notaris

5) Konsultan

6) Kantor Swasta

7) Jasa Pedagangan

8) Studio Foto Profesional

9) Praktek Dokter Spesialis

10) Laboratorium

11) Apotek

12) Hotel Bintang 2 dan 3

13) Bengkel Besar

14) Restoran Besar

(26)

16) Pom Bensin

17) Distributor/Pedagang Besar

18) Rumah Sakit Pemerintah tipe A

19) Dealer Kendaraan Baru

4. Kelompok Industri

Pelanggan yang dalam kegiatan / usaha setiap harinya merubah suatu barang

menjadi barang yang lebih tinggi nilainya untuk mendapatkan suatu keuntungan,

yang terdiri dari:

a. Industri Kecil

1) Industri Rumah Tangga (Home Industry)

2) Industri Kerajinan

3) Penggergajian Kayu

4) Penggilingan Kayu

5) Peternak Kecil

6) Usaha Industri Lainnya

b. Industri Menengah

1) Konveksi

2) Pabrik Minuman

3) Pabrik Es

4) Pabrik Kayu

5) Pabrik Tenun

6) Pabrik Skala Menengah

7) Produksi Air Mineral

c. Industri Besar

1) Peternakan Besar

2) Pabrik Kimia

3) Pabrik Mobil

4) Pertambangan

5) Industri Tekstil

(27)

Hasil Survai data pelanggan PDAM Sragen dapat dilihat Tabel 2.5.

Tabel 2.5. Hasil Survai Data Pelanggan PDAM Sragen

No. Kategori PDAM Kategori Perencanaan

I

II

III

IV

SOSIAL

Sosial Umum (S1) Sosial Khusus (S2) NON NIAGA Rumah Tangga 1 Rumah Tangga 2 Rumah Tangga 3 Rumah Tangga 4 Sekolah (P1) Pemerintah (P2) NIAGA

Niaga 1 (N1) Niaga 2 (N2)

Kran Umum dan Non Domestik Non Domestik

Sumber : PDAM Sragen, 2002

Pedoman yang dipakai dalam perencanaan penyediaan air bersih adalah sebagai

berikut:

1. Cakupan target pelayanan air bersih dari PDAM diambil 80 % jumlah

pendududuk, adapun 20 % jumlah penduduk diharapkan mencukupi sendiri

kebutuhan air bersih dari sumur, mata air dan lain-lain

2. Kebutuhan air bersih domestik (rumah tangga) 80% x 80% target terlayani

dengan kebutuhan air bersih sebesar 100 lt/orang/hari. Air tersebut digunakan

ntuk keperluaan minum, masak, mandi, cuci pakaian serta keperluaan lainnya

sesuai dengan data dari PDAM Sragen

3. Kebutuhan air bak umum (masyarakat kurang mampu) adalah 20 % x 80 %

target terlayani kebutuhan air bersih : 30 /lt/orang/hari. Air tersebut hanya

digunakan untuk keperluaan air bersih, mamasak serta cuci tangan, adapun

kekurangan kebutuhan air minum dicakupi sendiri dari sumur dalam, mata air

(28)

4. Kenbutuhan air non domestik ( kantor, tempat ibadah, niaga, dan lain-lain)

diambil 15 % dari kebutuhan air domestik.

5. Kehilangan air diambil 20% dari total kebutuhan air

( Pedoman Teknis Penyediaan Air Bersih DPU Direktorat Air Bersih, 1990).

B. Dasar teori

1. Perkiraan Jumlah Penduduk

Proyeksi jumlah penduduk adalah menentukan perkiraan jumlah penduduk pada

beberapa tahun mendatang, sesuai dengan periode perencanaan yang didinginkan.

Data yang diperlukan adalah jumlah penduduk maupun prosentase kenaikan jumlah

penduduk yang ada selama 5 tahun terakhir, serta rata-rata kenaikan jumlah penduduk

selama 5 tahun terakhir tersebut.

Rumus 2.1 adalah rumus proyeksi penduduk yang biasa dipakai adalah metode

Geometrik.

Pn = Po (1+r)n………(2.1)

r = ௃௨௠௟௔௛Ψ௣௘௥௧௔௠௕௔௛௔௡

௧௔௛௨௡௡ି௧௔௛௨௡଴ ………..(2.2)

Dengan : Pn = Jumlah penduduk pada tahun n proyeksi,

Po = Jumlah penduduk pada awal proyeksi,

r = Rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun,

n = Waktu (tahun).

(29)

2. Perkiraan Kebutuhan Air Bersih

Sesuai dengan Millenium Development Goals (MDG) pedoman yang perlu

diketahui selain proyeksi jumlah penduduk dalam memprediksi jumlah kebutuhan air

bersih adalah :

a. Tingkat Pelayanan Masyarakat

Cakupan pelayanan air bersih kepada masyarakat rata-rata tingkat nasional

adalah 80% dari jumlah penduduk.

Cp = 80% x Pn ………(2.3)

Dengan: Cp = Cakupan pelayanan air bersih (lt/dt),

Pn = Jumlah penduduk pada tahun n proyeksi.

b. Pelayanan Sambungan Langsung / Rumah

Jumlah penduduk yang mendapatkan air bersih melalui sambungan rumah

adalah:

S1 = 80% x Cp………...…..(2.4)

Dengan: S1 = Konsumsi air dengan sambungan langsung (lt/dt),

Cp = Cakupan pelayanan air bersih (lt/dt).

c. Sambungan Tak Langsung atau Sambungan Bak Umum

Sambungan tak langsung atau sambungan bak umum adalah sambungan

untuk melayani penduduk tidak mampu dimana sebuah bak umum dapat

melayani kurang lebih 100 jiwa atau sekitar 20 keluarga. Jumlah penduduk

yang mendapatkan air bersih melalui sambungan tak langsung atau bak umum

dihitung dengan rumus:

Sb = 20% x Cp………(2.5)

Dengan: Sb = Konsumsi air bak umum (lt/dt),

(30)

d. Konsumsi Air Bersih

Konsumsi kebutuhan air bersih sesuai dengan Departement Pemukiman dan

Prasarana Wilayah, 2002 di asumsikan sebagai berikut:

1) Konsumsi air bersih untuk sambungan rumah / sambungan langsung

sebanyak 100 lt/orang/hari.

2) Konsumsi air bersih untuk sambungan tak langsung / bak umum untuk

masyarakat kurang mampu sebanyak 30 lt/orang/hari.

3) Konsumsi air bersih non rumah tangga ( kantor, sekolah, tempat ibadah,

industri pemadam kebakaran dan lain-lain) ditentukan sebesar 15% dari

jumlah pemakaian air untuk sambungan rumah dan bak umum dengan

rumus sebagai berikut:

Kn = 15% (S1+Sb)………..……….(2.5)

Dengan: Kn = Konsumsi air untuk non rumah tangga (lt/dt),

S1 = Konsumsi air dengan smbungan langsung (lt/dt),

Sb = Konsumsi air dari bak umum (lt/dt).

e. Kehilangan Air

Kehilangan air di asumsikan sebesar 20% dari total kebutuhan air bersih.

Perkiraan kehilangan jumlah air ini disebabkan adanya sambungan pipa yang

bocor, pipa yang retak dan akibat kurang sempurnanya waktu pemasangan,

pencucian pipa, kerusakan water meter, pelimpahan air di menara air dan

lain-lain.

Lo = 20% x Pr ………..…..(2.7)

Dengan: Lo = Kehilangan air (lt/dt),

(31)

f. Analisis kebutuhan air PDAM

Analisis produksi air total yang dibutuhkan oleh PDAM adalah jumlah

produksi air sambungan langsung ditambah oleh konsumsi air dari bak umum

untuk produksi air non rumah tangga kemudian dijumlahkan dengan

kehilangan air oleh akibat kebocoran pipa atau penggelontoran air.

Pr = S1+Sb+Kn+Lo ………...(2.8)

Dengan: Pr = Produksi air (lt/dt),

S1 = Konsumsi air dengan sambungan langsung (lt/dt),

Sb = Konsumsi air pada bak umum (lt/dt),

Kn = Konsumsi air untuk non rumah tangga (lt/dt),

Lo = Kehilangan air (lt/dt).

g. Analisis Kebutuhan Harian Maksimum

Kebutuhan harian maksimum adalah banyaknya air yang dibutuhkan terbesar

dalam satu tahun. Kebutuhan air pada harian maksimum digunakan untuk

mengetahui kapasitas pengolahan dan dihitung berdasarkan kebutuhan air

rata-rata sebagai berikut:

Ss = f1 x Sr……….………..(2.9)

Dengan : Ss = Kebutuhan harian maksimum (lt/dt),

Sr = Jumlah total kebutuhan air Domestik dan Non Domestik

(lt/dt),

f1 = 1,1 – 1,2 (Standard yang dipakai PDAM Sragen 1,2).

h. Analisis Pemakaian Air pada Waktu Jam Puncak

Pemakain air pada waktu jam puncak adalah pemakaian air tinggi pada

jam-jam tertentu dalam suatu hari. Kebutuhan air pada waktu jam-jam puncak

digunakan untuk mengetahui kapasitas distribusi, diameter pipa dan dihitung

(32)

Debit Waktu Puncak = f2 x Sr………(2.10)

Dengan : Sr = jumlah total kebutuhan air Domestik dan Non Domestik

(lt/dt),

f2= 1,5- 1,8 (Standard yang dipakai PDAM Sragen 1,5).

i. Bak Penampung Air ( Reservoir )

Fungsi utama reservoir adalah untuk menyeimbangkan antara debit

produksi dengan debit pemakaian air. Untuk penampungan air pada saat

jumlah produksi air bersih lebih besar daripada jumlah pemakaian air,

maka kelebihan air tersebut untuk sementara disimpan dalam reservoir.

KapasitasResevoir = Kebutuhan air harian x 20 %...(2.11)

(Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Fungsi Reservoir, 2006).

j. Prediksi Anggaran Biaya Operasional

Pn = Po (1+r)n………..………..…(2.12)

r = ௃௨௠௟௔௛Ψ௣௘௥௧௔௠௕௔௛௔௡

௧௔௛௨௡௡ି௧௔௛௨௡଴ ………..…….…..(2.13)

Dengan : Pn = Jumlah biaya pada tahun n proyeksi,

Po = Jumlah biaya pada awal proyeksi,

r = Rata-rata biaya per tahun,

n = Waktu (tahun).

(33)

BAB 3

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitantif analisis kebutuhan air

B. Data Penelitian

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah jumlah penduduk Kota Sragen,

Kecamatan Sukodono, jenis-jenis pelanggan, debit produksi PDAM.

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dimaksudkan untuk mempermudah jalannya penelitian, seperti

pengumulan data, analisis data, analisis penyusunan laporan. Tahap persiapan

meliputi:

a. Pengumpulan Data ke Instansi Terkait

Melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak – pihak yang terkait untuk memperoleh data.

b. Studi Pustaka

Studi pustaka dimaksudkan untuk mendapatkan arahan dan wawasan sehingga

mempermudah dalam pengumpulan data, analisis data maupun dalam

penyusunan hasil penelitian.

c. Tinjauan Lapangan

Metode observasi digunakan untuk mengamati secara langsung keadaan di

lapangan sejak awal yaitu pada saat survai hingga pelaksanaan penelitian.

Metode observasi yang dilakukan yaitu dengan mengamati reservoir yang ada

(34)

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur serta menggunakan data yang

dimiliki oleh instasi-instansi terkait dalam hal ini adalah Kecamatan Sukodono

sebagai pembanding dan pelengkap.

Adapun data tersebut antara lain:

a. Data jumlah penduduk Sragen wilayah Kecamatan Sukodono.

b. Data pelanggan menurut jenis-jenis pelanggan selama 5 tahun terakhir

(tahun 2005-2009).

c. Data produksi PDAM 5 tahun terakhir (tahun 2005-2009) untuk

Kecamatan Sukodono.

d. Data lain berupa peta:

1) Peta Sragen

2) Peta lokasi PDAM Sragen Unit Sukodono

3. Analisis Data

Pada tahap analisis data dilakukan dengan menghitung data yang ada, untuk

mencari laju perubahan dari masing-masing jenis pelanggan PDAM. Data yang

diperlukan yaitu pertumbuhan penduduk dan pertambahan pelanggan PDAM,

kemudian data tersebut dianalisis menggunakan rumus-rumus untuk mengetahui

kebutuhan air bersih periode 10 tahun mendatang. Hasil analisis tersebut disesuaikan

dengan kapasitas pengolahan yang ada, kemudian dimasukkan dalam saran.

Pengerjaan laporan tugas akhir dimulai dengan pengumpulan data. Data-data

yang diperlukan antara lain:

a. Data penduduk Kecamatan Sukodono 5 tahun terakhir (tahun 2005-2009).

Dari data penduduk 5 tahun terakhir (tahun 2005-2009), dianalisis

pertambahan penduduk pada tahun 2010 dan selama 10 tahun mendatang

(tahun 2020), kemudian didapatkan prediksi pertumbuhan penduduk pada

tahun 2010 sampai dengan tahun 2020. Dari prediksi pertambahan penduduk

(35)

b. Data pelanggan aktif wilayah Sukodono 5 tahun terakhir (tahun 2005-2009)

Dari data pelanggan aktif wilayah Sukodono 5 tahun terakhir (tahun

2005-2009), dianalisis pertambahan jumlah pelanggan pada tahun 2010 dan selama

10 tahun mendatang (tahun 2020), kemudian didapatkan prediksi

pertambahan pelanggan pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2020. Dari

prediksi pertambahan pelanggan tersebut dianalisis kebutuhan airnya.

c. Data produksi PDAM 5 tahun terakhir (tahun 2005-2009) untuk Unit

(36)

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian pelanggan PDAM 5

tahun terakhir Pengumpulan data pelanggan aktif PDAM

untuk daerah Kecamatan Sukodono 5

tahun terakhir

Prediksi kebutuhan air bersih 10 tahun

yang akan datang Prediksi pertumbuhan penduduk 10 tahun

yang akan datang Analisis pertambahan penduduk 5 tahun

terakhir

Prediksi pertambahan pelanggan 10 tahun

yang akan datang Pengumpulan Data

Debit Sumur Dalam Unit Sukodono 5

(37)

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengumpulan Data

1. Data Penduduk Kecamatan Sukodono

Data penduduk Kecamatan Sukodono yang didapat dari Badan Statistik

Kabupaten Sragen selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Data Penduduk Kecamatan Sukodono

No. Tahun

Jumlah Penduduk

(Jiwa)

1 2005 30134

2 2006 30727

3 2007 31175

4

2008 31377

5

2009 31451

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen, 2005-2009

2. Data Pelanggan PDAM Kecamatan Sukodono

Menurut data yang diperoleh dari PDAM Sragen bagian perencanaan, di

Kecamatan Sukodono mulai tahun 2005-2009 mengalami peningkatan jumlah

(38)

abel 4.2. Tabel jumlah pelanggan PDAM tahun 2005 – 2009

Jenis Pelanggan

Tahun

2005 2006 2007 2008 2009

RT 1 41 41 41 - -

RT 2 1257 1260 1313 1388 1481

RT 3 - - - - -

HU 37 37 15 12 12

Pemerintahan 41 40 40 41 41

Sosial 19 19 20 21 21

Niaga 2 2 2 2 2

Jumlah 1397 1399 1431 1464 1557

Sumber : Bagian Perencanaan PDAM Sragen, 2009

3. Data Debit Tersedia dari Reservoir Di Sukodono

Tabel 4.3. Kapasitas Produksi Air dari Instalasi Sumur Dalam

No. Bulan Tahun Kapasitas Produksi

Q ( liter/detik)

Jumlah produksi Q ( liter/detik)

1 Desember 2005 20 12,09

2 Desember 2006 20 12,13

3 Desember 2007 20 12,05

4 Desember 2008 20 13,59

5 Desember 2009 20 13,85

(39)

B. Analisis Data

1. Prediksi Pertambahan Penduduk Kecamatan Sukodono

Pertambahan penduduk Kecamatan Sukodono dianalisis dengan menggunakan

Rumus Geometrik dengan data jumlah penduduk yang didapat dari Kecamatan

Sukodono sejak tahun 2005 sampai 2009, dengan prediksi hingga tahun 2020.

Dengan menggunakan Rumus (2.1)

Pn = Po (1+r)n

Dengan : Pn = Jumlah penduduk pada tahun n proyeksi,

Po = Jumlah penduduk pada awal proyeksi,

r = Rata-tara pertumbuhan penduduk per tahun,

n = Waktu (tahun).

Tabel 4.4. Prediksi Pertambahan Penduduk Kecamatan Sukodono

Tahun Jumlah Pertambahan

Penduduk Jiwa %

2005 30134

2006 30727 593 1.9679 2007 31175 448 1.4580 2008 31377 202 0.6480

2009 31451 74 0.2358

Jumlah 1317 4.3097

r = 4,3097

4 = 1,0774 %

P2020 = P2009(1+ r)n

= 31451 (1 + 0,010774)11

(40)

Perhitungan pertambahan penduduk di Kecamatan Sukodono dari tahun

2009-2020 menggunakan Rumus 2.1 dan Rumus 2.2, didapat hasil seperti Tabel 4.5.

sebagai berikut :

Table 4.5. Prediksi Pertambahan Penduduk Kecamatan Sukodono Tahun 2009-2020

No. Tahun

Grafik 4.1. Prediksi Pertambahan Penduduk Kecamatan Sukodono Tahun 2009-2020

3145131790

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Jumlah Jiwa

Tahun

(41)

2. Prediksi Pertambahan Pelanggan PDAM Kecamatan Sukodono

Prediksi pertambahan pelanggan dihitung dengan menggunakan rumus Geometrik

untuk masing-masing jenis pelanggan, baru dijumlahkan sehingga akan didapatkan

data yang lebih akurat. Data pelanggan dari Tabel 4.2 dianalisis dengan

menggunakan Rumus 2.1 didapat hasil sebagai berikut:

a. Prediksi Pertambahan Pelanggan PDAM Kec. Sukodono Tahun 2010

1) Pelanggan Rumah Tangga 1 (RT 1)

Tabel 4.6. Pelanggan Rumah Tangga 1

Tahun SR

Pertambahan/pengurangan

Pelanggan

Selisih %

2005 41 - -

2006 41 - -

2007 41 - -

2008 0 -41 -100%

2009 0 - -

Jumlah -41 -100%

Berdasarkan Tabel 4.5. di atas pada tahun 2005 -2009 hasil pertambahan

pelanggan Rumah Tangga 1 di Kecamatan Sukodono cenderung negatif

bahkan turun hingga 100 %, sehingga dapat diasumsikan tidak ada

(42)

2) Pelanggan Rumah Tangga 2

Tabel 4.7. Pelanggan Rumah Tangga 2

Tahun SR

Pertambahan/pengurangan

Pelanggan

Selisih %

2005 1257 - -

2006 1260 3 0,239

2007 1313 53 4,206

2008 1388 75 5,712

2009 1481 93 6,7

Jumlah 224 16,857

r = 16,857

4 = 4,214 %

M1 = 1481 (1 + 0,04214)1

= 1543,41 §1543 SR

Hasil pertambahan pelanggan Rumah Tangga 2 positif atau cenderung naik

sehingga diasumsian adanya pertambahan pelanggan atau jumlah pelanggan

Rumah Tangga (R2) pada tahun 2010 sebesar ± 1543 SR.

3) Pelanggan Rumah Tangga 3 (R3)

Pada tahun 2005-2009 tidak ada jenis pelanggan Rumah Tangga 3 di

Kecamatan Sukodono, sehingga diasumsikan bahwa jumlah pelanggan

(43)

4) Pelanggan HU

Tabel 4.8. Pelanggan HU

Tahun SR

Pertambahan/pengurangan

Pelanggan

Selisih %

2005 37 - -

2006 37 0 0

2007 15 -22 -59,459

2008 12 -3 -20

2009 12 0 0

Jumlah -25 -70,459

r = -79,459

4 = -19,865 %

M1 = 12 (1 + (- 0,19865))1

= 9,616 §10 SR

Hasil pertambahan pelanggan HU negatif atau cenderung menurun sehingga

diasumsian tidak ada pertambahan jumlah pelanggan atau jumlah pelanggan

(44)

5) Pelanggan Pemerintahan

Tabel 4.9. Pelanggan Pemerintahan

Tahun SR

Pertambahan/pengurangan

Pelanggan

Selisih %

2005 41 - -

2006 40 -1 -2,439

2007 40 - 0

2008 41 1 2,500

2009 41 - 0

Jumlah - 0,061

r = 0,061

4 = 0,015 %

M1 = 41 (1 + 0,00015)1

= 41,006 § 41 SR

Hasil pertambahan pelanggan Pemerintahan positif atau cenderung naik

sehingga diasumsikan adanya pertambahan jumlah pelanggan atau jumlah

(45)

6) Pelanggan Sosial

Tabel 4.10. Pelanggan Sosial

Tahun SR

Pertambahan/pengurangan

Pelanggan

Selisih %

2005 19 - -

2006 20 1 5,263

2007 20 - -

2008 21 1 5,000

2009 21 - -

Jumlah 2 10,263

r = 10,263

4 = 2,566 %

M1 = 21 (1 + 0,02566)1

= 21,53 § 22 SR

Hasil pertambahan pelanggan Sosial positif atau cenderung naik sehingga

diasumsikan adanya pertambahan jumlah pelanggan atau jumlah pelanggan

(46)

7) Pelanggan Niaga

Tabel 4.11. Pelanggan Niaga

Tahun SR

Pertambahan/pengurangan

Pelanggan

Selisih %

2005 2 - -

2006 2 - -

2007 2 - -

2008 2 - -

2009 2 - -

Jumlah -

-Pada tahun 2005-2009 tidak ada pertambahan jenis pelanggan Niaga di

Kecamatan Sukodono, sehingga diasumsikan bahwa jumlah pelanggan Niaga

pada tahun 2010 adalah tetap atau sebesar 2 SR.

b. Prediksi Pertambahan Pelanggan PDAM Kec. Sukodono Tahun 2020

Pertambahan pelanggan pada tahun 2009-2020 dapat dilihat pada Tabel 4.12 di

(47)

Tabel 4.12. Prediksi Pertambahan Pelanggan Tahun 2009-2020

No. Tahun

Jenis Pelanggan

RT 1 RT 2 RT 3 HU Pemerintahan Sosial Niaga Jumlah

1 2009 - 1481 - 12 41 21 2 1557

2 2010 - 1543 - 10 41 22 2 1618

3 2011 - 1608 - 8 41 22 2 1681

4 2012 - 1676 - 6 41 23 2 1748

5 2013 - 1747 - 5 41 23 2 1818

6 2014 - 1820 - 4 41 24 2 1891

7 2015 - 1897 - 3 41 24 2 1967

8 2016 - 1977 - 3 41 25 2 2048

9 2017 - 2060 - 2 41 26 2 2131

10 2018 - 2147 - 2 41 26 2 2218

11 2019 - 2238 - 1 41 27 2 2309

(48)

commit to user

3. Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Sukodono pada Tahun 2009-2020

Berdasarkan Pertambahan Jumlah Penduduk

Prediksi kebutuhan air bersih pada tahun 2009-2020 dihitung dengan mengacu

pada hasil prediksi pertambahan penduduk dan pada hasil prediksi masing-masing

pelanggan.

a. Berdasarkan jumlah penduduk pada tahun 2010

1) Kebutuhan air bersih domestik (SI)

SI = 0,8 x Cp

Cp = 0,8 x Pn

SI = 0,8 x ( 0,8 x Pn )

SI = 0,8 x ( 0,8 x 31.790 jiwa) x 100 lt/org/hr

SI =2.034.550,60 lt/hr

SI = 23,548 lt/dt

2) Kebutuhan air bersih untuk bak umum (Sb)

Sb = 20% x Cp

Cp = 0,8 x Pn

Sb = 0,2 x ( 0,8 x 31.790) x 30 lt/org/hr

Sb = 152.592 lt/hr

Sb = 1,766 lt/dt

3) Kebutuhan air bersih untuk non domestik (Kn)

Kn = 15 % x ( SI + Sb )

Kn = 15 % x (23,548 + 1,766)

(49)

4) Kehilangan air (Lo)

5) Kebutuhan Harian Maksimum

Ss = f1 x Pr

Ss = 1,2 x 36,389 lt/dt

Ss = 43,667 lt/dt

6) Pemakaian Air pada Waktu Jam Puncak

Debit Waktu Puncak = f2 x Pr

= 1,5 x 36,389

(50)

Data prediksi kebutuhan air bersih terhadap jumlah penduduk kemudian di plot

pada Grafik 4.2. di bawah ini :

Grafik 4.2. Prediksi kebutuhan air berdasarkan jumlah penduduk Tahun 2010

Kebutuhan air bersih Kecamatan Sukodono tahun 2010 menurut jumlah

penduduk adalah 36,389 lt/dt, kebutuhan harian maksimum = 43,667 lt/dt dan

debit pada jam puncak = 54,584 lt/dt.

23.548

3.797

1.766

7.278

0 5 10 15 20 25

KebutuhanAir

Q(lt/dt)

Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Sukodono Berdasarkan Jumlah Penduduk pada Tahun 2010

Domestik

NonDomestik Sosial

(51)

b. Berdasarkan jumlah penduduk pada tahun 2020

1) Kebutuhan air bersih domestik (SI)

SI = 0,8 x Cp

2) Kebutuhan air bersih untuk bak umum (Sb)

Sb = 20% x Cp

Cp = 0,8 x Pn

Sb = 0,2 x ( 0,8 x 35.386) x 30 lt/org/hr

Sb = 169.852,8 lt/hr

Sb = 1,966 lt/dt

3) Kebutuhan air bersih untuk non domestik (Kn)

Kn = 15 % x ( SI + Sb )

Kn = 15 % x (26,212 + 1,966)

Kn = 4,227 lt/dt

4) Kehilangan air (Lo)

(52)

Pr =

8 , 0

4,227 966

, 1

26,212

Pr = 40,506 lt/dt

Lo = 0,2 x 40,505

Lo = 8,101 lt/dt

5) Kebutuhan Harian Maksimum

Ss = f1 x Pr

Ss = 1,2 x 40,505 lt/dt

Ss = 48,606 lt/dt

6) Pemakaian Air pada Waktu Jam Puncak

Debit Waktu Puncak = f2 x Pr

= 1,5 x 40,505

(53)

Data prediksi kebutuhan air bersih terhadap jenis pelanggan kemudian di plot

pada Grafik 4.3. di bawah ini :

Grafik 4.3. Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Sukodono Berdasarkan Jumlah Penduduk pada Tahun 2020

Kebutuhan air bersih Kecamatan Sukodono tahun 2020 menurut jumlah

penduduk adalah 40,506 lt/dt, kebutuhan harian maksimum = 48,606 lt/dt dan

debit pada jam puncak = 60,758 lt/dt.

26.212

Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Sukodono Berdasarkan Jumlah Penduduk pada Tahun 2020

Domestik

NonDomestik Sosial

(54)

Tabel 4.13. Prediksi Kebutuhan air bersih menurut jumlah penduduk di Kecamatan

Sukodono tahun 2009-2020

Tahun Jumlah

Penduduk (Jiwa)

Kebutuhan air bersih (lt/dt)

(55)

2020 Berdasarkan Pertambahan Jumlah Pelanggan

a. Berdasarkan Prediksi Masing-masing Jenis Pelanggan Tahun 2010

(1) Pelanggan Domestik

SI = R1 + R2 + R3 + R4

SI = 0 + 1543 + 0 + 0

SI = 1543 SR = 1543 x 5 x 100 lt/hari

SI = 771500 lt/hari

SI = 8,932 lt/dt

(2) Pelanggan Non Domestik (Kn)

Kn = Niaga 1 + Sekolahan + Pemerintah

Kn = 41 + 2

Kn = 43 SR = 43 x 6 x 100 lt/hari

Kn = 25800 lt/hari

Kn = 0,299 lt/dt

(3) Pelanggan Sosial (Sb)

Sb = Sosial Umum + Sosial Khusus + HU

Sb = 22 + 0 + 10

Sb = (22 x 50 x 30 lt/hr) + (10 x 25 x 30 lt/hr)

Sb = 40500 lt/hari

Sb = 0,469 lt/dt

(4) Total Prediksi Kebutuhan Air Bersih tahun 2010

(56)

pada Grafik 4.4. sebagai berikut

Grafik 4.4. Garfik kebutuhan air Kecamatan Sukodono menurut jumlah pelanggan 2010

Kebutuhan air bersih Kecamatan Sukudono tahun 2010 menurut prediksi jumlah

seluruh jenis pelanggan adalah 12,124 lt/dt, kebutuhan harian maksimum= 1,2 x

12,124 lt/dt = 14,549 lt/dt dan debit pada jam puncak = 1,5 x 11,352 = 18,186

Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Sukodono Menurut Jumlah Pelanggan Tahun 2010

Domestik

Nondomestik Sosial

(57)

1) Pelanggan Domestik

2) Pelanggan Non Domestik (Kn)

Kn = Niaga 1 + Sekolahan + Pemerintah

Kn = 41 + 2

Kn = 43 SR = 43 x 6 x 100 lt/hari

Kn = 25800 lt/hari

Kn = 0,299 lt/dt

3) Pelanggan Sosial (Sb)

Sb = Sosial Umum + Sosial Khusus + HU

Sb = 28 + 0 + 1

Sb = (28 x 50 x 30 lt/hr) + (1 x 25 x 30 lt/hr)

Sb = 42750 lt/hari

Sb = 0,495 lt/dt

4) Total Prediksi Kebutuhan Air Bersih tahun 2020

(58)

pada Grafik 4.5. sebagai berikut:

Grafik 4.5. Grafik kebutuhan air bersih Kecamatan Sukodono menurut jumlah pelanggan 2020

Kebutuhan air bersih Kecamatan Sukudono tahun 2020 menurut prediksi jumlah

seluruh jenis pelanggan adalah 17,816 lt/dt, kebutuhan harian maksimum= 1,2 x

17,816 lt/dt = 21,379 lt/dt dan debit pada jam puncak = 1,5 x 17,504 = 26,724

Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Sukodono Menurut Jumlah Pelanggan Tahun 2020

Domestik

NonDomestik Sosial

(59)

Tabel 4.14. Kebutuhan air bersih menurut jumlah pelanggan di Kecamatan Sukodono

tahun 2009-2020

Tahun Jumlah

Sambungan (SR)

Kebutuhan air bersih (lt/dt)

(60)

a. Berdasarkan jumlah sambungan pada tahun 2010 diketahui bahwa:

(1) Jumlah sambungan saat ini : 1618 SR

(2) Konsumsi air rata – rata masyarakat : 15 m3/bln/sr

(3) Kapasitas reservoir yang ada : 200 m3

Pembahasan

1. Kehilangan air : 0,2 x 15 m3/bln/sr

: 3 m3/bln/sr

2. Kebutuhan air rata-rata : 15 m3/bln/sr + kehilangan air

: 15 m3/bln/sr + 3 m3/bln/sr

: 18 m3/bln/sr

: 0,007 lt/dt/sr

3. Kebutuhan air harian : (1) x kebutuhan air rata-rata x 24 x 60 x 60 / 1000

: 1618 x 0,007 lt/dt/sr x 24 x 60 x 60 / 1000

: 978,57 m3

4. Kapasitas reservoir : 0,2 x kebutuhan air harian

: 0,2 x 978,57 m3

: 195,71 m3

Di Kecamatan Sukodono terdapat 1618 SR, jadi kapasitas reservoir yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan air di Kecamatan Sukodono adalah

sebesar 195,71 m3sedangkan reservoir di Sukodono berkapasitas 200 m3sehingga

(61)

(1) Jumlah sambungan : 2404 SR

(2) Konsumsi air rata – rata masyarakat : 15 m3/bln/sr

(3) Kapasitas reservoir yang ada : 200 m3

Pembahasan

1. Kehilangan air : 0,2 x 15 m3/bln/sr

: 3 m3/bln/sr

2. Keb. air rata-rata : 15 m3/bln/sr + kehilangan air

: 15 m3/bln/sr + 3 m3/bln/sr

: 18 m3/bln/sr

: 0,007 lt/dt/sr

3. Keb. air harian : (1) x kebutuhan air rata-rata x 24 x 60 x 60 / 1000

: 2404x 0,007 lt/dt/sr x 24 x 60 x 60 / 1000

: 1453,9 m3

4. Kapasitas reservoir : 0,2 x kebutuhan air harian

: 0,2 x 1453,9 m3

: 290,8 m3

Di Kecamatan Sukodono terdapat 2404 SR, jadi kapasitas reservoir yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan air di Kecamatan Sukodono adalah

sebesar 290,8 m3 sedangkan reservoir di Sukodono berkapasitas 200 m3sehingga

sehingga akan mengalami kekurangan sebesar 90,8 m3. Data tersebut dapat

menjadi masukan bagi PDAM Sragen dalam merencanakan produksi air bersih

(62)

2020

1. Biaya Sumber

Prediksi anggaran biaya operasional dianalisis dengan menggunakan Rumus

Geometrik (asumsi : kenaikan bunga, sehingga sama dengan Rumus Geometrik)

dengan biaya operasional yang didapat dari anggaran biaya operasional sejak tahun

2005 sampai 2009, dengan prediksi hingga tahun 2020.

a. Biaya Listrik PLN Tahun 2020

Tabel 4.15. Biaya Listrik PLN tahun 2020

Tahu

n

Jumlah Pertambahan/Pengurangan Biaya

Biaya Selisih Biaya %

= Rp 2,244,036,813.00

Hasil dari hasil biaya listrik PLN positif atau cenderung naik sehingga di

asumsikan adanya pertambahan biaya anggaran operasional atau jumlah

biaya operasional tahun 2020 sekitar Rp 2,244,036,813.00

(63)

Tabel 4.16. Biaya Pemeliharaan Tahun 2020

Tahun Jumlah Pertambahan/Pengurangan Biaya

Biaya Selisih Biaya %

2006 Rp 5,400,000.00

2007 Rp 9,000,000.00 Rp 3,600,000.00 66.67

2008 Rp 10,500,000.00 Rp 1,500,000.00 16.67

2009 Rp 12,000,000.00 Rp 1,500,000.00 14.29

Jumlah Rp 6,600,000.00 97.62

r = ଽ଻ǡ଺ଶ

ଷ = 32,54%

ܲଶ଴ଶ଴ୀܲଶ଴଴ଽ(1+rሻ௡

= 12,000,000 (1 + 0,3254ሻଵଵ

= Rp 266,071,204.00

Hasil dari hasil biaya pemeliharaan positif atau cenderung naik sehingga di

asumsikan adanya pertambahan biaya anggaran operasional atau jumlah

biaya operasional tahun 2020 sekitar Rp 266,071,204.00

(64)

Tabel 4.17. Biaya Air Baku Tahun 2020

Tahun Jumlah Pertambahan/Pengurangan Biaya

Biaya Selisih Biaya %

2006 Rp 7,248,000.00

2007 Rp 6,356,000.00 Rp (892,000.00) -12.31

2008 Rp 7,356,000.00 Rp 1,000,000.00 15.73

2009 Rp 7,737,000.00 Rp 381,000.00 5.18

Jumlah 489000 8.61

r = ଼Ǥ଺ଵ

ଷ = 2,87%

ܲଶ଴ଶ଴ୀܲଶ଴଴ଽ(1+rሻ௡

= 7,737,000 (1 + 0,0287ሻଵଵ

= Rp 10,562,063.00

Hasil dari biaya air baku positif atau cenderung naik sehingga di asumsikan

adanya pertambahan biaya anggaran operasional atau jumlah biaya

(65)

a. Biaya Bahan Kimia 2020

Tabel 4.18. Biaya Bahan Kimia 2020

Tahun Jumlah Pertambahan/Pengurangan Biaya

Biaya Selisih Biaya %

2006 Rp 1,392,000.00

2007 Rp 1,404,000.00 Rp 12,000.00 0.86

2008 Rp 2,100,000.00 Rp 696,000.00 49.57

2009 Rp 2,352,000.00 Rp 252,000.00 12.00

Jumlah Rp 960,000.00 62.43

r = ଺ଶǡସଷ

ଷ = 20,81%

ܲଶ଴ଶ଴ୀܲଶ଴଴ଽ(1+rሻ௡

= 2,352,000 (1 + 0,2081ሻଵଵ

= Rp 18,817,809.00

Hasil dari hasil biaya bahan kimia positif atau cenderung naik sehingga di

asumsikan adanya pertambahan biaya anggaran operasional atau jumlah biaya

operasional tahun 2020 sekitar = Rp 18,817,809.00

(66)

d. Biaya Pemeliharaan Tahun 2020

Tabel 4.19. Biaya Pemeliharaan Tahun 2020

Tahun Jumlah Pertambahan/Pengurangan Biaya

Biaya Selisih Biaya %

= Rp 15,907,981.00

Hasil dari hasil biaya pemeliharaan positif atau cenderung naik sehingga di

asumsikan adanya pertambahan biaya anggaran operasional atau jumlah biaya

operasional tahun 2020 sekitar = Rp 15,907,981.00

(67)

a. Biaya Pegawai Tahun 2020

Tabel 4.20. Biaya Pegawai Tahun 2020

Tahun Jumlah

Hasil dari hasil biaya pegawai positif atau cenderung naik sehingga di

asumsikan adanya pertambahan biaya anggaran operasional atau jumlah

biaya operasional tahun 2020 sekitar = Rp 828,802,567.00

(68)

Tabel 4.21. Biaya Pemeliharaan Tahun 2020

Tahun Jumlah Pertambahan/Pengurangan Biaya

Biaya Selisih Biaya %

2006 Rp 24,044,000.00

2007 Rp 32,285,000.00 Rp 8,241,000.00 34.27

2008 Rp 34,246,000.00 Rp 1,961,000.00 6.07

2009 Rp 34,646,000.00 Rp 400,000.00 1.17

Jumlah Rp 10,602,000.00 41.52

r = ସଵǡହଶ

ଷ = 13,84%

ܲଶ଴ଶ଴ୀܲଶ଴଴ଽ(1+rሻ௡

= 34,646,000 (1 + 0,1384ሻଵଵ

= Rp 144,177,290.00

Hasil dari hasil biaya pemeliharaan positif atau cenderung naik sehingga di

asumsikan adanya pertambahan biaya anggaran operasional atau jumlah

(69)

a. Biaya Pegawai

Tabel 4.22. Biaya Pegawai

Tahun Jumlah Pertambahan/Pengurangan Biaya

Biaya Selisih Biaya %

Hasil dari hasil biaya pegawai positif atau cenderung naik sehingga di

asumsikan adanya pertambahan biaya anggaran operasional atau jumlah

(70)

Tabel 4.23. Biaya Kantor Tahun 2020

Tahun Jumlah Pertambahan/Pengurangan Biaya

Biaya Selisih Biaya %

2006 Rp 1,920,000.00

2007 Rp 2,100,000.00 Rp 180,000.00 9.38

2008 Rp 3,900,000.00 Rp 1,800,000.00 85.71

2009 Rp 4,100,000.00 Rp 200,000.00 5.13

Jumlah Rp 2,180,000.00 100.22

r = ଵ଴଴ǡଶଶ

ଷ = 33,41%

ܲଶ଴ଶ଴ୀܲଶ଴଴ଽ(1+rሻ௡

= 4,100,000 (1 + 0,3341ሻଵଵ

= Rp 97,691,344.00

Hasil dari hasil biaya kantor positif atau cenderung naik sehingga di

asumsikan adanya pertambahan biaya anggaran operasional atau jumlah

biaya operasional tahun 2020 sekitar Rp 97,691,344.00

(71)

Tabel 4.24. Biaya Hubungan Langganan Tahun 2020

Tahun Jumlah Pertambahan/Pengurangan Biaya

Biaya Selisih Biaya %

2006 Rp 4,194,000.00

2007 Rp 4,500,000.00 Rp 306,000.00 7.30

2008 Rp 2,006,000.00 Rp (2,494,000.00) -55.42

2009 Rp 2,361,000.00 Rp 355,000.00 17.70

Jumlah Rp (1,833,000.00) -30.43

r = ିଷ଴Ǥସଷ

ଷ = Ͳ10,14%

ܲଶ଴ଶ଴ୀܲଶ଴଴ଽ(1+rሻ௡

= 2,361,000 (1 + (-0,1014ሻଵଵ

= Rp 728,327.00

Hasil dari hasil biaya langganan positif atau cenderung turun sehingga di

asumsikan adanya pengurangan biaya anggaran operasional atau jumlah

(72)

Tabel 4.25. Biaya Pemeliharaan Kantor Tahun 2020

Tahun Jumlah Pertambahan/Pengurangan Biaya

Biaya Selisih Biaya %

2006 Rp 6,895,000.00

2007 Rp 10,860,000.00 Rp 3,965,000.00 57.51

2008 Rp 14,824,000.00 Rp 3,964,000.00 36.50

2009 Rp 12,132,000.00 Rp (2,692,000.00) -18.16

Jumlah Rp 5,237,000.00 75.85

r = ଻ହǡ଼ହ

ଷ = 25,28%

ܲଶ଴ଶ଴ୀܲଶ଴଴ଽ(1+rሻ௡

= 12,132,000 (1 + 0,2528ሻଵଵ

= Rp 144,754,340.00

Hasil dari hasil biaya pemeliharaan kantor positif atau cenderung naik

sehingga di asumsikan adanya pertambahan biaya anggaran operasional atau

jumlah biaya operasional tahun 2020 sekitar Rp 144,754,340.00

(73)

Tabel 4.26. Biaya Rupa-Rupa Biaya Umum

Tahun Jumlah Pertambahan/Pengurangan Biaya

Biaya Selisih Biaya %

2006 Rp 5,244,000.00

2007 Rp 6,744,000.00 Rp 1,500,000.00 28.60

2008 Rp 7,512,000.00 Rp 768,000.00 11.39

2009 Rp 7,408,000.00 Rp (104,000.00) -1.38

Jumlah Rp 2,164,000.00 38.61

r = ଷ଼ǡ଺ଵ

ଷ = 12,87%

ܲଶ଴ଶ଴ୀܲଶ଴଴ଽ(1+rሻ௡

= 7,408,000 (1 + 0,1287ሻଵଵ

= Rp 28,058,519.00

Hasil dari hasil biaya rupar biaya umum positif atau cenderung naik sehingga

di asumsikan adanya pertambahan biaya anggaran operasional atau jumlah

(74)

a. Biaya Penyusutan Sumber Air dan Pemompaan Tahun 2020

Tabel 4.27. Biaya Penyusutan Sumber Air dan Pemompaan Tahun 2020

Tahun Jumlah Pertambahan/Pengurangan Biaya

Biaya Selisih Biaya %

Hasil dari hasil biaya penyusutan sumber air dan pemompaan positif atau

cenderung naik sehingga di asumsikan adanya pertambahan biaya anggaran

operasional atau jumlah biaya operasional tahun 2020 sekitar Rp

(75)

Tabel 4.28. Biaya Penyusutan Pengolahan Air Tahun 2020

Tahun Jumlah Pertambahan/Pengurangan Biaya

Biaya Selisih Biaya %

2006 Rp 300,000.00

2007 Rp 420,000.00 Rp 120,000.00 40.00

2008 Rp 612,000.00 Rp 192,000.00 45.71

2009 Rp 528,000.00 Rp (84,000.00) -13.73

Jumlah Rp 228,000.00 71.99

r = ଻ଵǡଽଽ

ଷ = 24,00%

ܲଶ଴ଶ଴ୀܲଶ଴଴ଽ(1+rሻ௡

= 528,000 (1 + (0,24ሻଵଵ

= Rp 5,626,942.00

Hasil dari hasil biaya penyusutan pengolahan air positif atau cenderung naik

sehingga di asumsikan adanya pertambahan biaya anggaran operasional atau

jumlah biaya operasional tahun 2020 sekitar Rp 5,626,942.00

(76)

Tabel 4.29. Biaya Penyusutan Transportasi dan Distribusi Tahun 2020

Tahun Jumlah Pertambahan/Pengurangan Biaya

Biaya Selisih Biaya %

2006 Rp 55,660,000.00

2007 Rp 62,928,000.00 Rp 7,268,000.00 13.06

2008 Rp 71,028,000.00 Rp 8,100,000.00 12.87

2009 Rp 69,504,000.00 Rp (1,524,000.00) -2.15

Jumlah Rp 13,844,000.00 23.78

r = ଶଷǡ଻଼

ଷ = 7,93%

ܲଶ଴ଶ଴ୀܲଶ଴଴ଽ(1+rሻ௡

= 69,504,000 (1 + 0,0793ሻଵଵ

= Rp 160,906,559.00

Hasil dari hasil biaya penyusutan transportasi dan distribusi positif atau

cenderung naik sehingga di asumsikan adanya pertambahan biaya anggaran

operasional atau jumlah biaya operasional tahun 2020 sekitar Rp

(77)

Tabel 4.30. Biaya Penyusutan Inst.umum dan Aamortisasi Tahun 2020

Tahun Jumlah Pertambahan/Pengurangan Biaya

Biaya Selisih Biaya %

2006 Rp 12,939,000.00

2007 Rp 13,272,000.00 Rp 333,000.00 2.57

2008 Rp 11,208,000.00 Rp (2,064,000.00) -15.55

2009 Rp 9,396,000.00 Rp (1,812,000.00) -16.17

Jumlah Rp (3,543,000.00) -29.14

r = ିଶଽǡଵସ

ଷ = Ͳ9,71%

ܲଶ଴ଶ଴ୀܲଶ଴଴ଽ(1+rሻ௡

= 9,396,000 (1 + (-0,0971)ሻଵଵ

= Rp 3,054,775.00

Hasil dari hasil biaya penyusutan inst.umum dan amortisasi negatif atau

cenderung turun sehingga di asumsikan adanya pertambahan biaya anggaran

(78)

Tabel 4.31. Rencana anggaran biaya operasional tahun 2020

JENIS BIAYA ANGGARAN JUMLAH

(79)

Dari analisis data prediksi pertambahan pelanggan, pada tahun 2010 jumlah

pelanggan sekitar 1618 SR dan pada tahun 2020 adalah sekitar 2404 SR. Jumlah

pelanggan aktif di wilayah Kecamatan Sokodono Kabupaten Sragen dari tahun 2010

sampai dengan tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 786 SR.

Dari analisis data hasil prediksi kebutuhan air bersih pada tahun 2010 yaitu

dengan metode cakupan pelayanan 80 % penduduk Kecamatan Sukodono diperoleh

kebutuhan air bersih sebesar 36,389 lt/dt, kebutuhan harian maksimum adalah

sebesar 43,667 lt/dt dan debit pada jam puncak sebesar 54,584 lt/dt. Sedangkan pada

tahun 2020 adalah total kebutuhan airnya adalah sebesar 40,506 lt/dt, kebutuhan

harian maksimum sebesar 48,606 lt/dt dan debit pada jam puncak sebesar 60,758

lt/dt.

Analisis data hasil prediksi kebutuhan air bersih menurut pertambahan jumlah

pelanggan pada tahun 2010 adalah sebesar 12,124 lt/dt, kebutuhan harian maksimum

adalah sebesar 14,549 lt/dt dan debit pada jam puncak adalah sebesar 18,186 lt/dt.

Sedangkan pada tahun 2020 total kebutuhan airnya adalah sebesar 17,816 lt/dt,

kebutuhan harian maksimum adalah sebesar 21,379 lt/dt dan debit pada jam puncak

adalah sebesar 26,724 lt/dt.

Analisis kapasitas reservoir di Sukodono berdasarkan jumlah sambungan pada

tahun 2010 adalah sebesar 195,71 m3, reservoir di Sukodono berkapasitas 200 m3

sehingga tidak diperlukan tambahan reservoir. Sedangkan pada tahun 2020 kapasitas

reservoir yang diperlukan adalah sebesar 290,8 m3, reservoir di Sukodono

berkapasitas 200 m3sehingga akan mengalami kekurangan sebesar 90,8 m3. Data

tersebut dapat menjadi masukan bagi PDAM Sragen dalam merencanakan produksi

(80)

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis kebutuhan air bersih di Kecamatan Sukodono dapat ditarik

kesimpulan :

1. Jumlah pelanggan aktif di wilayah Kecamatan Sokodono Kabupaten Sragen dari

tahun 2010 sampai dengan tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 786 SR.

2. Kebutuhan air bersih di wilayah Kecamatan Sokodono Kabupaten Sragen

dengan mengacu pada prediksi pertambahan jumlah penduduk pada tahun 2010

akan mengalami kekurangan sebesar 16,389 lt/dt, sedangkanntahun 2020 akan

mengalami mengalami kekurangan sebesar 20,506 lt/dt.

3. Kebutuhan air bersih di wilayah Kecamatan Sokodono Kabupaten Sragen

menurut prediksi masing-masing jenis pelanggan pada tahun 2010 tidak akan

mengalami kekurangan, sedangkan pada tahun 2020 akan mengalami

kekurangan sebesar 6,7 lt/dt.

4. Kapasitas reservoir di Sukodono hanya berkapasitas 200 m3, sehingga

diperlukan adanya penambahan kapasitas reservoir sebesar 90,8 m3 pada tahun

Gambar

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
Tabel 4.1. Data Penduduk Kecamatan Sukodono
Tabel 4.3. Kapasitas Produksi Air dari Instalasi Sumur Dalam
Tabel 4.4. Prediksi Pertambahan Penduduk Kecamatan Sukodono
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan dalam suatu bahasa dapat diketahui dengan jelas apabila dilakukan sebuah pengkajian secara dialektologi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: 1)

Menjadi landasan untuk para peneliti yang lain dalam melakukan penelitian lanjutan tentang beberapa hal yang belum terungkap secara rinci, misalnya: sistem

habisnya, terus terang saja, aku nggak percaya sama kamu Tak usah marah. Aku tahu kamu orangnya sederhana cuman, karena kamu merasa asing saja makanya kamu selalu bilang

yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini yang berjudul “ Aplikasi Modem GSM Wavecom pada Rancang

Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi model pembelajaran word square pada mata pelajaran fiqih dalam melatih keterampilan berpikir

Terhadap 48% guru yang kemampuan kenterampilan prosesnya dibawah rata-rata dengan rincian 32% (16 guru dari 50 guru) yang memiliki ketererampilan prosesnya kurang dan 16% (8 guru

[r]

(4) Pada kelompok siswa yang memiliki kemampuan abstraksi rendah, untuk mengkaji perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang mengikuti model