• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN HASIL BELAJAR KIMIA MAKANAN MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA PADA PEMILIHAN MAKANAN KEMASAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN HASIL BELAJAR KIMIA MAKANAN MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA PADA PEMILIHAN MAKANAN KEMASAN."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN HASIL BELAJAR KIMIA MAKANAN

MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA PADA

PEMILIHAN MAKANAN KEMASAN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana

pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Boga

oleh

Andi Eka Yunianto

0806613

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

2 Andi Eka Yunianto, 2013

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penerapan Hasil Belajar Kimia

Makanan Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Boga Pada Pemilihan Makanan

Kemasan” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang

merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan

atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang

berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung

risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya

pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari

pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 30 Januari 2013

Yang membuat pernyataan,

(3)

3

ANDI EKA YUNIANTO

PENERAPAN HASIL BELAJAR KIMIA MAKANAN MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA PADA PEMILIHAN MAKANAN

KEMASAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia

Dra. Tati Abas, M.Si NIP. 19560201 198403 2 001

Pembimbing I,

Dr.Ellis Endang Nikmawati, M.Si NIP. 196303111 199001 2 001

Pembimbing II,

(4)

ABSTRAK

PENERAPAN HASIL BELAJAR KIMIA MAKANAN MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA PADA PEMILIHAN MAKANAN

KEMASAN

Salah satu tujuan dari mata kuliah Kimia Makanan adalah mahasiswa mampu menerapkan hasil belajar Kimia Makanan pada pemilihan makanan kemasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai penerapan hasil belajar Kimia Makanan mahasiswa prodi Pendidikan Tata Boga pada pemilihan makanan kemasan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Anggota populasi sebanyak 107 orang dengan anggota sampel dalam penelitian ini sebanyak 52 orang yang terdiri dari mahasiswa Tata Boga angkatan 2008, 2009 dan 2011 dengan teknik Proportionate Stratified Random

Sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner (angket) tertutup. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa penerapan hasil belajar Kimia makanan mahasiswa prodi Pendidikan Tata Boga pada pemilihan makanan kemasan berupa produk bakery dan konfeksioneri (45%) dengan alasan rasanya enak. Produk beku (42%) dengan alasan komposisi bahan/kandungan kimianya. Produk makanan (44%) dengan alasan komposisi bahan/kandungan kimia. Produk minuman (46%) dengan alasan komposisi bahan/kandungan kimia. Peneliti menyimpulkan bahwa penerapan hasil belajar Kimia Makanan mahasiswa prodi Pendidikan Tata Boga berada pada kriteria cukup diterapkan dan dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memilih tersebut dengan alasan komposisi bahan/kandungan kimianya. Saran dari hasil penelitian ini ditujukan pada tenaga pengajar di Prodi Pendidikan Tata Boga untuk memberikan pengarahan yang lebih intensif pada saat pembelajaran mata kuliah Kimia Makanan agar mahasiswa dapat menerapkan hasil belajar Kimia Makanan dalam kehidupan sehari-hari.

Kata kunci : Penerapan, Kimia Makanan, Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata

(5)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Penelitian………... B. Identifikasi dan Perumusan Masalah…...………... C. Tujuan Penelitian...………... D. Metode Penelitian...………... E. Manfaat Penelitian...……….. F. Struktur Organisasi Skripsi...………...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar dan Hasil Belajar………….………...

1. Belajar………....

2. Pengertian Hasil Belajar.………... 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar... B. Kimia Makanan...………...………... 1. Deskripsi dan Tujuan Perkuliahan……….………...

2. Materi Pembelajaran……….………

C. Makanan Kemasan...….……….………...

1. Pengertian Makanan...……….………...

2. Pengertian Makanan Kemasan...………...………. 3. Pengemasan Bahan Makanan dan Minuman... 4. Peran Label Pada Kemasan... 5. Bahan Makanan yang Dikemas... 6. Tips Memilih Makanan Kemasan... D. Penerapan Hasil Belajar Kimia Makanan Mahasiswa Prodi Pendidikan

Tata Boga pada Pemilihan Makanan Kemasan...

BAB III METODE PENELITIAN

(6)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian………. B. Pembahasan Hasil Penelitian……….

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan………

B. Saran………..

DAFTAR PUSTAKA………

81 139 143 144

(7)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak inividu serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

mencerdasakan kehidupan bangsa. Sedangkan tujuannya untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Wujud dari mutu pendidikan adalah hasil belajar yang berkualitas. Hasil belajar adalah hasil kegiatan belajar siswa menggambarkan ketrampilan atau penguasaan peserta didik terhadap bahan ajar. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dalam menuntut pelajarannya. Faktor yang berasal dari dalam meliputi bakat, minat, motivasi dan sikap. Faktor yang berasal dari luar, yang meliputi strategi pembelajaran, alat evaluasi, lingkungan belajar dan media pengajaran (Usman 1993:10).

“Pendidikan harus bersandar pada empat pilar, yaitu: 1) learning to know,

2) learning to do, 3) leraning to be, dan 4) learning to live together” (Marhaeni

2004:2-4). Dari keempaat pilar pendidikan dapat disimpulkan bahwa pendidikan

harus membekali anak didik dengan pengetahuan untuk dilakukan atau diterapkan

dan dipahami dalam kehidupan sehari-hari, di mana proses belajar bukan

semata-mata mencerminkan pengetahuan tetapi harus mencerminkan keempat pilar di

(8)

Komalasari (2011: 9) mengemukakan bahwa penerapan yaitu:

Menerapkan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang dipelajari dalam situasi dan konteks yang lain merupakan pembelajaran tingkat tinggi, lebih dari sekedar hafal. Kemampuan anak didik untuk menerapkan materi yang telah dipelajari untuk diterapkan atau digunakan pada situasi lain yang berbeda merupakan penggunaan fakta, konsep, prinsip atau prosedur.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa mutu

pendidikan ditentukan oleh hasil belajar. Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa

faktor, salah satunya yaitu sikap untuk dilakukan atau diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari. Penerapan merupakan pembelajaran tingkat tinggi karena

peserta didik tidak sekedar hafal namun merupakan kemampuan mahasiswa

menerapkan konsep yang dipelajari pada mata kuliah Kimia Makanan yang

ditindaklanjuti dengan kenyataan di lapangan. Sejalan dengan pendapat Ali

(2007:43) bahwa penerapan adalah kemampuan menggunakan atau menafsirkan

suatu bahan yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru atau situasi yang

kongkrit.

Mata Kuliah Kimia makanan termasuk pada kelompok Mata Kuliah

Keahlian (MKK) Program Studi pendidikan tata boga. Mata kuliah kimia

makanan merupakan mata kuliah teori yang memiliki bobot 2 (dua) SKS, yang

membahas teori mengenai sumber, struktur dan fungsi komponen kimia makanan

meliputi air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, food additive atau

bahan tambahan pangan (BTP).

Tujuan perkuliahan Kimia Makanan yaitu :

(9)

3

meliputi air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, food additive, sehingga mahasiswa mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai pribadi, maupun sebagai anggota keluarga, masyarakat, ataupun sebagai pekerja. Selain itu mahasiswa diharapkan dapat berpikir secara logis ketika mereka menghadapi berbagai fenomena yang ada di lingkungan mereka.

Berdasarkan pemaparan di atas bahwa tujuan dari hasil belajar kimia

makanan adalah mahasiswa diharapkan dapat berfikir secara logis ketika mereka

menghadapi berbagai fenomena yang ada di lingkungan mereka. Salah satu

fenomena yang yang terjadi di lingkungan mahasiswa program studi Pendidikan

Tata Boga yaitu pemilihan makanan kemasan, berdasarkan pengamatan penulis

banyak mahasiswa prodi Pendidikan Tata Boga sering membeli makanan

kemasan contohnya berbagai minuman kemasan yang dijual di cafe laboga.

Makanan kemasan tersebut terdapat komposisi bahan makanan yang terdiri dari

berbagai komponen kimia sehingga diharapkan mahasiswa mampu memilih

makanan kemasan yang dilihat dari sisi kualitas dan kuantitas makanan.

Kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi akan memberikan

pengaruh bagi tubuh. Kualitas makanan sangat menentukan apakah makanan

tersebut disukai atau tidak oleh konsumen. Kualitas makanan menurut Afrianti

(2008: 17) adalah keseluruhan sifat-sifat makanan tersebut yang berpengaruh

terhadap penerimaan makanan tersebut oleh konsumen. Kualitas makanan terdiri

dari 3 komponen yaitu sifat indrawi atau organoleptik, nilai gizi, dan keamanan

pangan.

“Pengetahuan tentang gizi dan makanan yang dikonsumsi agar tetap sehat

(10)

dengan peningkatan kesadaran konsumen akan fungsi makanan dalam

meningkatkan kesehatan, serta konsekuensi pasar bebas, terbuka peluang bagi

industri makanan untuk mengembangkan teknologi dibidang makanan” (Tejasari

2005:222). “Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan makanan meliputi

faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern mencakup pengetahuan khususnya

pengetahuan gizi, kecerdasan, persepsi, emosi dan motivasi dari luar”

(Notoatmodjo 150:2007).

Pendapat di atas menunjukkan bahwa pengetahuan gizi sangat

berpengaruh pada pemilihan makanan yang sehat. Seiring dengan perkembangan

industri bidang makanan, sekarang ini banyak makanan kemasan yang beredar

dipasaran sehingga konsumen harus berhati-hati dalam memilih makanan

kemasan. Faktor yang mempengaruhi pemilihan makanan khususnya pemilihan

makanan kemasan meliputi faktor intern dan ektern. Faktor intern meliputi

pengetahuan gizi, kecerdasan, persepsi dan motivasi dari luar. Oleh karena itu,

konsumen khususnya mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Boga harus selektif dan

teliti dalam memilih makanan kemasan sehingga makanan yang dikonsumsi aman

untuk dikonsumsi.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis sebagai mahasiswa jurusan PKK

Program Spesialisasi Tata Boga tertarik untuk meneliti sejauh mana Perapan Hasil

Belajar Kimia Makanan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga Pada

(11)

5

B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi

Identifikasi masalah dalam penelitian ini diperlukan untuk memperjelas

masalah yang diteliti mengenai penerapan hasil belajar kimia makanan mahasiswa

program studi Pendidikan Tata Boga. Permasalahan dalam penelitian ini dapat

diidentifikasi sebagai berikut:

a. Penerapan hasil belajar kimia makanan pada pemilihan makanan kemasan

berupa produk bakery dan konfeksioneri.

b. Penerapan hasil belajar kimia makanan pada pemilihan makanan kemasan

berupa produk beku.

c. Penerapan hasil belajar kimia makanan pada pemilihan makanan kemasan

berupa produk makanan.

d. Penerapan hasil belajar kimia makanan pada pemilihan makanan kemasan

berupa produk minuman.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pernyataan yang akan dicarikan

jawabannya melalui pengumpulan data (Sugiyono 2011:35). Adapun perumusan

masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana penerapan hasil belajar Kimia

Makanan pada pemilihan makanan kemasan mahasiswa program studi pendidikan

(12)

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi atau gambaran

penerapan hasil belajar Kimia Makanan pada pemilihan makanan kemasan

mahasiswa Program Studi pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah memperoleh gambaran mengenai :

a. Penerapan hasil belajar kimia makanan pada pemilihan makanan kemasan

berupa produk bakery dan konfeksioneri.

b. Penerapan hasil belajar kimia makanan pada pemilihan makanan kemasan

berupa produk beku.

c. Penerapan hasil belajar kimia makanan pada pemilihan makanan kemasan

berupa produk makanan.

d. Penerapan hasil belajar kimia makanan pada pemilihan makanan kemasan

berupa produk minuman.

D. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif. Sudjana

dan Ibrahim (2009: 64) mengemukakan bahwa “penelitian deskriptif adalah

penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian

yang terjadi pada saat sekarang”. Metode yang digunakan penulis adalah

metode deskriptif yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai pemilihan

makanan kemasan mahasiswa prodi Pendidikan Tata Boga yang memiliki

(13)

7

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada tenaga

pengajar dan peneliti Program Studi Pendidikan Tata Boga UPI. Penelitian ini

diharapkan memberikan manfaat berupa saran dan informasi kepada:

1. Tenaga pengajar Prodi Tata Boga khususnya tim dosen mata kuliah kimia

makanan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi

bagaimana mahasiswa menerapan hasil belajar kimia makanan pada pemilihan

makanan kemasan dan dapat dijadikan masukan dalam meningkatkan proses

belajar mengajar di kelas, sehingga mahasiswa lebih terampil dalam memilih

makanan kemasan

2. Peneliti, dapat menambah dan meningkatkan wawasan tentang penerapan Hasil

belajar Kimia Makanan pada pemilihan makanan kemasan, serta menambah

pengalaman dalam membuat karya ilmiah.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Upaya untuk memudahkan penelaahan bagian demi bagian dalam

penelitian ini, maka penulis menyajikan urutan penulisan dari setiap BAB sebagai

berikut :

BAB I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan

perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, serta

struktur organisasi skripsi.

BAB II Kajian Pustaka, dikemukakan tentang landasan teoritis yang mendukung

(14)

BAB III Metode Penelitian, dikemukakan tentang lokasi dan subjek penelitian,

desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian,

teknik pengumpulan data, dan analisis data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dikemukakan pengolahan atau analisis

dan untuk menghasilkan temuan dan pembuatan hasil-hasil yang diperoleh dalam

penelitian.

BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi, menyajikan penafsiran dan pemaknaan

terhadap hasil analisis temuan penelitian yang disajikan dalam bentuk kesimpulan

(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Sampel Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah di Program Studi

Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI, Jln. Dr. Setiabudi No. 207

Bandung 40154. Peneliti memilih lokasi ini sebagai lokasi penelitian atas dasar

permasalahan yang penulis teliti terdapat di Program Studi Pendidikan Tata Boga

PKK FPTK UPI.

Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI yang telah lulus mata kuliah Kimia Makanan

dan tercatat sebagai mahasiswa di Prodi Pendidikan Tata Boga yang berjumlah

107 orang. Angkatan 2008 berjumlah 23 orang, angkatan 2009 berjumlah 53

orang, dan angkatan 2011 berjumlah 33 orang.

Sugiyono (2011: 81) mendefinisikan sampel sebagai :

Bagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Untuk itu sampel diambil dari populasi harus benar-benar representative (mewakili).

Adapun sampel dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik

Proportionate Stratified Random Sampling, teknik ini digunakan karena

populasinya tidak homogen, mengacu pada pendapat Sugiyono (2011: 82) bahwa,

Proportionate Stratified Random Sampling digunakan bila populasi mempunyai

anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional”. Strata

yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu angkatan 2008, angkatan 2009, dan

(16)

Jumlah anggota sampel total ditentukan melalui Rumus Taro Yaname dan

Slovin, hal ini mengacu pada pendapat Riduwan dan Engkos (2011: 49) bahwa

“teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yaname dan Slovin

apabila populasi sudah diketahui”. Adapun rumus tersebut adalah sebagai berikut:

n =

Dimana :

n = Jumlah anggota sampel

N = Jumlah populasi

d2 = Presisi

presisi yang ditetapkan 10%, maka:

n =

=

= 51,69 ≈ 52 orang

Jumlah anggota sampel bertingkat (berstrata) dilakukan dengan cara pengambilan

sampel secara proportional random sampling yaitu menggunakan rumus alokasi

proportional :

ni =

Dimana :

ni = jumlah anggota sampel menurut stratum

n = jumlah anggota sampel seluruhnya

Ni =jumlah anggota populasi menurut stratum

(17)

74

Maka jumlah anggota sampel berdasarkan nilai hasil belajar Kimia Makanan adalah :

A =

B =

C =

D =

E =

Penentuan anggota sampel dilakukan secara acak yaitu dengan cara mengundi

nama pada tiap angkatan sehingga diperoleh sesuai jumlah sampel yang

dibutuhkan.

B. Desain Penelitian

Peneliti hanya merumuskan masalah secara deskriptif yang berkenaan

dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri mengenai penerapan

hasil belajar Kimia Makanan mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga

pada pemilihan makanan kemasan.

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan instrumen berupa

angket kepada responden. Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti selanjutnya

dideskripsikan melalui penyajian data untuk memperoleh gambaran tentang

bagaimana penerapan hasil belajar Kimia Makanan mahasiswa Program Studi

(18)

C. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Adapun metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode penelitian

yang dapat membantu memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang.

Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad (2006: 140), yaitu :

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masalah sekarang

dan masalah aktual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan kemudian

dianalisis.

Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan penulis untuk

memperoleh gambaran umum tentang masalah yang sedang dihadapi dan

menganalisisnya, sehingga kemudian dapat dicari pemecahan masalah mengenai

“Penerapan Hasil Belajar Kimia Makanan Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Tata Boga Pada Pemilihan Makanan Kemasan”.

Statistik deskriptif digunakan untuk memperoleh data penelitian yang

berlaku untuk data sampel, yang mengacu pada pendapat Sugiyono (2012:148)

“Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mengdeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

(19)

76

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini diperlukan untuk menghindari

kesalahan antara pembaca dan penulis sebagai peneliti dalam menafsirkan istilah

yang digunakan dalam judul penelitian “Penerapan Hasil Belajar Kimia Makanan

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga Pada Pemilihan Makanan

Kemasan”. Definisi operasional dalam judul penelitian adalah :

1. Penerapan Hasil Belajar Kimia Makanan

a. Penerapan menurut Ali (2007: 43) merupakan “kemampuan menggunakan

atau menafsirkan suatu bahan yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru atau

situasi yang kongkrit”.

b. Hasil Belajar menurut Hamalik (2003: 155) merupakan “Terjadinya

perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam

bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan”.

c. Kimia Makanan menurut Karpin dan Mahmudatussa’adah (2008:1)

merupakan “Mata kuliah dasar bidang boga yang wajib diambil oleh seluruh

mahasiswa Pendidikan Tata Boga”.

Pengertian penerapan hasil belajar kimia makanan yang dimaksud dalam

penelitian ini mengacu pada pendapat Ali (2007: 43), Hamalik (2003:155), dan

Karpin dan Mahmudatussa’adah (2008: 1) adalah kemampuan menggunakan atau

menafsirkan suatu bahan yang telah dipelajari dari mata kuliah dasar bidang boga

yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan

(20)

2. Pemilihan Makanan Jajanan

a. Pemilihan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 1003) adalah

“Menentukan salah satu dari beberapa yang ditawarkan”.

b. Makanan menurut (Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 1996), yaitu: “segala

sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun

yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi

konsumsi manusia termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan

bahan lain yang dipergunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau

pembuatan makanan atau minuman”.

c. Kemasan menurut (Undang-Undang No. 7 Tahun 1996), adalah “bahan yang

digunakan untuk mewadahi dan atau membungkus pangan, baik yang

bersentuhan langsung dengan pangan maupun tidak”.

Pengertian pemilihan makanan jajanan yang dimaksud dalam penelitian ini

mengacu pada pendapat Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 1003) dan

Undang-Undang No. 7 Tahun 1996, adalah menentukan salah satu dari beberapa

yang ditawarkan berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun

tidak diolah yang dibungkus bersentuhan langsung maupun tidak dengan pangan.

E. Instrumen Penelitian

Arikunto (1995: 134) mendefinisikan bahwa “Instrumen penelitian adalah

alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya

mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah

(21)

78

pilihan ganda, Arikunto (2010: 194) berpendapat bahwa “Kuesioner adalah

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”.

Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti melalui kuesioner selanjutnya

dideskripsikan melalui penyajian data untuk memperoleh gambaran tentang

bagaimana penerapan hasil belajar Kimia Makanan mahasiswa Program Studi

Pendidikan Tata Boga pada pemilihan makanan kemasan

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Sugiyono (2011: 137)

mengemukakan bahwa “Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data

hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan

data”.

Teknik yang penulis gunakan dalam pengumpulan data penelitian ini

adalah kuesioner. Sugiyono (2011:142) mengemukakan bahwa “Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya”.

Kuesioner dalam penelitian ini diberikan kepada mahasiswa yang

(22)

tentang penerapan hasil belajar Kimia Makanan mahasiswa Program Studi

Pendidikan Tata Boga pada pemilihan makanan kemasan.

G.Analisis Data

Sugiyono (2011: 147) mengemukakan bahwa “Pengolahan data

merupakan kegiatan menganalisis data setelah sumber data terkumpul”.

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan terhadap jawaban responden

melalui penyebaran kuesioner yang terdiri dari :

1) Verifikasi Data

Kuesioner dikumpulkan kemudian dicek tentang kelengkapan jawaban

responden pada tiap item berdasarkan pedoman jawaban kuesioner.

2) Tabulasi Data

Tabulasi dalam penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran

mengenai frekuensi tiap option dalam setiap item, sehingga terlihat jelas frekuensi

jawaban tersebut.

3) Persentase Data

Persentase data digunakan untuk melihat perbandingan besar kecilnya

frekuensi jawaban dalam kuesioner yang dihitung dalam jumlah persentase,

karena jawaban pada setiap kuesioner berbeda. Ali (1985: 184) mengemukakan

bahwa rumus untuk menghitung persentase, yaitu :

% =

dimana : % : Persentase (jumlah persentase yang dicari)

n : Nilai yang diperoleh

(23)

80

100 : Bilangan tetap

4) Penafsiran Data

Penafsiran dapat dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas

terhadap jawaban pada pertanyaan yang diajukan. Kriteria penafsiran data untuk

kepentingan penelitian ini adalah merujuk pada pendapat Riduwan (2010:41),

yang penulis sarikan sebagai berikut :

81% - 100% = Sangat diterapkan

61% - 80% = Diterapkan

41% - 60% = Cukup diterapkan

21% - 40% = kurang diterapkan

(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V dipaparkan mengenai kesimpulan dan saran dari hasil penelitian

Penerapan Hasil Belajar Kimia Makanan Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Boga

Pada Pemilihan Makanan Kemasan.

A. Kesimpulan

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penerapan Hasil Belajar Kimia Makanan Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata

Boga Pada Pemilihan Makanan Kemasan berupa produk bakery dan

konfeksioneri berada pada kriteria cukup diterapkan.

2. Penerapan Hasil Belajar Kimia Makanan Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata

Boga Pada Pemilihan Makanan Kemasan berupa produk beku berada pada

kriteria cukup diterapkan.

3. Penerapan Hasil Belajar Kimia Makanan Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata

Boga Pada Pemilihan Makanan Kemasan berupa produk makanan berada

pada kriteria cukup diterapkan.

4. Penerapan Hasil Belajar Kimia Makanan Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata

Boga Pada Pemilihan Makanan Kemasan berupa produk minuman berada

(25)

144

B. Saran

Saran yang diberikan setelah peneliti melakukan penelitian adalah sebagai

berikut:

1. Mahasiswa

Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan hasil belajar Kimia

Makanan mahasiswa prodi pendidikan tata boga cukup diterapkan sehingga

mahasiswa yang akan menempuh mata kuliah Kimia Makanan diharapkan dapat

meningkatkan pengetahuan dengan banyak membaca dan mempelajari buku-buku

sumber yang berkaitan dengan Kimia Makanan, serta menumbuhkan sikap dan

keterampilan dalam memilih makanan yang sehat dan aman untuk dikonsumsi

sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tenaga pengajar atau dosen Prodi Pendidikan Tata Boga UPI khususnya

dosen matakuliah Kimia Makanan

Penulis merekomendasikan kepada dosen mata kuliah Kimia Makanan,

untuk memberikan pengarahan yang lebih intensif pada saat pembelajaran mata

kuliah Kimia Makanan seperti menganalisis label komposisi pada makanan

kemasan sehingga mahasiswa dapat menerapkan hasil belajar Kimia Makanan

(26)

DAFTAR PUTAKA

Ali, M. (2007). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo

_______. (1985). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Almatsier, S. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Adrianto, T. T. (2012). Tip Memilih Makanan Produk Industri. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

__________. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Badan Pengawasan Obat dan Makanan. (2012). Peraturan Kepala Badan

Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia. Nomor HK. 03.1.23.03.12.1564 Tahun 2012 tentang pengawasan pelabelan Pangan Produk Rekayasa Genetik. Jakarta: BPOM RI

Baliawati, Y. F. dkk. (2010). Pengantar Pangan Dan Gizi. Depok: Penebar Swadaya

deMan, John M. (1997). Kimia Makanan. Bandung: Institut Teknologi Bandung

Direktorat Standardisasi Produk Pangan, (2006). Kategori Pangan. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan RI

Dwiari, S. R. dkk. (2008). Teknologi Pangan Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional

Effendi, M. S. (2009). Teknologi Pengolahan Dan Pengawetan Makanan. Bandung: Alfabeta

(27)

146

Fitriana, R. (2008). Bahan Tambahan Pangan dalam Makanan Ringan dan

Produk Konfeksioneri [Online]. Tersedia: http://www.foodreview.biz

[13

Juli 2012]

Hamalik, O. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Huda, A.N. (2008). Pengaruh Pelabelan Peringatan Kesehatan Terhadap Pola

Konsumsi Rokok. Skripsi Program Sarjana Ekstensi Menejemen Agribisnis

Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor: tidak diterbitkan.

Irianto, K. dan Waluyo, K. (2007). Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung: CV. Yrama Widya.

Karpin dan Mahmudatussa’adah. (2008). Silabus dan Modul Perkuliahan Kimia Makanan. Bandung: Prodi pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI.

Komalasari, K. (2011). Pembelajaran Kontekstual Konsep Dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.

Maniarasu, S. (2012). Analisa Natrium Benzoat dalam Minuman Isotonik Di Kota

Medan Tahun 2011. Skripsi Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian

Universitas Sumatra Utara: tidak diterbitkan.

Marhaeni, A. A. I. N. (2004). Pengaruh Asesmen Portofolio Dan Motivasi

Berprestasidalam Belajar Bahasa Inggris Terhadap Kemampuan Menulis Bahasa Inggris. Disertasi D o k t o r Program Pasca Sarjana Program

Studi PEP U n i v e r s i t a s N e g e r i J a k a r t a : t i d a k d i t e r b i t k a n .

Muchtadi, T. R. 2010. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Bandung: Alfabeta.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta

Nurminah, M. (2002). Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasan Plastik dan

Kertas Serta Pengaruhnya Terhadap Bahan yang Dikemas.Skripsi Jurusan

Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara: tidak diterbitkan.

Presiden Republik Indonesia. (1996). Undang-Undang No 7 Tahun 1996 Tentang

Pangan. Jakarta:-

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

(28)

Riduwan. (2011). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta

Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sudjana, N. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu

Surakhmad, W. (2006). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Syah, Darul.dkk. (2005). Manfaat dan Bahaya Bahan Tambahan Pangan. Bogor: Institut Pertanian Bogor

Tejasari. (2005). Nilai Gizi Pangan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Usman, Uzer M. (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.

Wijaya, D. (2011). Waspadai Zat Aditif Dalam Makanan. Yogyakarta: Bukubiru

Winarno, F.G. (1997). Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Referensi

Dokumen terkait

4.13 Pendapat Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Boga tentang Sanitasi Higiene Karyawan Dapur di Tempat Praktik Industri Berkaitan dengan Suhu Penyimpanan Sesuai

Pengetahuan mahasiswa tentang metoda penelitian Pendidikan Tata Boga sebagai dasar penyusunan skripsi mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI meliputi

Penerapan Hasil Belajar Manajemen Sumberdaya Keluarga Pada Pengelolaan Keuangan Mahasiswa Pendidikan Tata Boga.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penerapan Hasil Belajar Manajemen Sumber Daya Keluarga pada Pengelolaan Keuangan Mahasiswa Pendidikan Tata Boga adalah sebagai berikut:.. Penerapan hasil belajar MSDK pada

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ PENERAPAN PENGETAHUAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PADA PEMILIHAN MAKANAN JAJANAN MAHASISWA PENDIDIKAN TATA BOGA UPI”. ini

Boga terhadap minat usaha patiseri pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata.. Boga Jurusan PKK FPTK UPI yang sudah menempuh mata kuliah

a. Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Boga angkatan 2006 menunjukan kemampuan kognitif hasil belajar Media Pembelajaran Tata Boga, sebagian besar mahasiswa berada pada

Ma faat Hasil Belajar Pere a aa Pe elajara Pada Maha siswa Prodi Tata Boga dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan