• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini tak dapat di pungkiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini tak dapat di pungkiri"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini tak dapat di pungkiri lagi. Hal ini mengakibatkan meningkatnya kebutuhan manusia. Oleh karena itu di perlukanlah pembangunan secara nasional di segala bidang, yang merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, dan masyarakat Indonesia yang di lakukan secara bertahap dan berkelanjutan, yang berlandaskan kepada kemampuan nasional. Dalam pelaksanaannya mengacu kepada nilai – nilai luhur bangsa yang telah ada sejak dahulu dan juga mengacu kepada kepribadian bangsa yang mandiri, berdaulat, maju dan berkeadilan.

Pembangunan nasional khususnya di sektor ekonomi di laksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mencapai kemakmuran. Dengan tercapainya hal tersebut, maka kehidupan masyarakat akan semakin baik, dan terbebas dari belenggu kemiskinan yang selama ini menghantui masyarakat.

Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia tidak dapat di pisahkan dari pertumbuhan dan perkembangan para pelaku ekonomi yang secara terus – menerus dari waktu ke waktu yang di dukung oleh kebijakan politik ekonomi yang semakin kondisif.

1

1

Sri Rejeki Hartono, Beberapa Aspek Tentang Permodalan Perseroan Terbatas, (Bandung :, Mandar Maju), 2000, hal. 1.

Perkembangan dunia usaha tidak dapat di lepaskan dari

perkembangan sektor usaha perbankan, dan bank yang mempunyai fungsi pokok

(2)

sebagai agen pembangunan maupun financial intermediary merupakan salah satu pendukung usaha pembangunan tersebut. Pembangunan di berbagai bidang usaha dan industri tentunya memerlukan dana pendukung yang tidak sedikit, dan untuk itu peran sektor perbankan nasional sangat menentukan. Hal tersebut tampak jelas pada perkembangan jumlah kredit perbankan, yang mempengaruhi secara langsung sistem perekonomian nasional.

Sebagai landasan yuridis pembangunan perekonomian nasional di atur dalam Pasal 33 UUD 1945 yang berbunyi sabagai berikut :

1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

2) Cabang – cabang produksi yang penting dan yang menguasai hajat hidup orang banyak di kuasai oleh negara.

3) Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh negara dan di pergunakan untuk sebesar – besarnya kemakmuran rakyat.

Dengan landasan konstitusional pembangunan ekonomi tersebut, maka

kegiatan perekonomian di kelola dengan berbagai bentuk kegiatan pembangunan di

berbagai sektor ekonomi baik yang berwujud sarana maupun prasarana. Dalam

pelaksanaan pembangunan ekonomi tersebut peranan dan dukungan dana atau modal

merupakan faktor yang sangat penting untuk mendukung efektifitas pembangunan,

juga untuk mendorong peran serta masyarakat dalam kegiatan ekonomi dan

perdagangan tersebut, sehingga masyarakat dapat menjadi subjek utama dalam

kegiatan perekonomian yang semakin berkembang, baik yang berskala nasional

maupun internasional khususnya dalam era globalisasi saat ini.

(3)

Lembaga keuangan pada umumnya dan lembaga perbankan pada khususnya mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara. Peranan yang penting dan strategis dari suatu lembaga perbankan itu merupakan bukti bahwa lembaga perbankan merupakan salah satu pilar utama bagi pembangunan ekonomi nasional.

Dalam peranannya sebagai salah satu pilar ekonomi yang utama tersebut, lembaga perbankan tersebut di tuntut untuk mampu mewujudkan tujuan perbankan nasional sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 4 Bab II Undang-Undang nomor 10 tahun 1998 tenatang Perbankan yang berbunyi sebagai berikut :

“Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak”.

Tentu saja tujuan tersebut akan dapat terwujud apabila di dukung oleh sistem perbankan yang sehat dan stabil.

Sejalan dengan meningkatnya perekonomian masyarakat maka kebutuhan akan pembiayaan juga semakin meningkat. Dan dalam keadaan yang seperti ini jasa pemberian kredit oleh bank merupakan salah satu jalan keluar yang sangat baik, mengingat bank merupakan salah satu lembaga pembiayaan yang dapat memberikan pinjaman atau kredit kepada masyarakat atau nasabah. Bank dan kredit usahanya merupakan dua faktor yang saling berkaitan.

Pemberian pinjaman atau kredit oleh bank dapat berupa pemberian kredit

biasa ataupun pemberian kredit secara sindikasi. Pemberian kredit secara sindikasi ini

merupakan suatu langkah yang sangat baik untuk di lakukan, mengingat semakin

(4)

besarnya kebutuhan masyarakat dan semakin banyaknya pembangunan-pembangunan atau proyek-proyek yang memerlukan jangka waktu yang relatif lama. Pinjaman sindikasi ini baik untuk dilakukan untuk membagi resiko yang akan di hadapi oleh suatu bank dan juga agar masing-masing bank dapat terhindar dari pelanggaran ketentuan “Batas Maksimum Pemberian Kredit”.

B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah : 1. Bagaimanakah prosedur pemberian kredit sindikasi pada PT. Bank Sumut Medan

?

2. Apasajakah dokumen yang di perlukan dalam pemberian kredit sindikasi pada PT. Bank Sumut Medan ?

3. Bagaimanakah penyelesaian sengketa dalam perjanjian kredit sindikasi pada PT.

Bank Sumut Medan ?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pemberian kredit sindikasi pada PT.

Bank Sumut Medan.

b. Untuk mengetahui apasaja dokumen yang di perlukan dalam pemberian kredit sindikasi pada PT. Bank Sumut Medan.

c. Untuk mengetahui bagaimana penyelesaian sengketa dalam perjanjian kredit

sindikasi pada PT. Bank Sumut Medan.

(5)

2. Manfaat Penulisan a. Bagi Penulis

Melalui penulisan skripsi ini dapat menambah pengetahuan serta pengalaman dan merupakan suatu kesempatan untuk mengimplementasikan teori – teori yang selama ini di peroleh pada masa perkuliahan. Khususnya yang menyangkut tentang perjanjian kredit sindikasi, dalam bidang hukum pembiayaan dan perbankan.

b. Bagi PT. Bank Sumut

Penulisan skripsi ini di harapkan dapat menjadi bahan masukan bagi PT.Bank Sumut dalam melaksanakan perjanjian kredit khususnya perjanjian kredit sindikasi sehingga nantinya akan semakin banyak nasabah/klien yang menggunakannya dan akan semakin besar pula kepercayaan masyarakat terhadap PT. Bank Sumut, tidak hanya menggunakan jasa kredit dari Bank Sumut tetapi juga jasa-jasa yang lain.

c. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penulisan skripsi ini di harapkan dapat menjadi bahan untuk perbandingan segala teori – teori perkuliahan, serta menambah arsip kepustakaan yang ada guna di jadikan pedoman serta perbandingan dalam penulisan skripsi selanjutnya.

D. Tinjauan Kepustakaan 1. Pengertian Perjanjian

Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai istilah perjanjian. Mengenai

istilah perjanjian dalam hukum perdata Indonesia yang berasal dari istilah Belanda

sebagai sumber aslinya sampai saat ini belum ada kesamaan dan kesatuan dalam

menyalin kedalam bahasa Indonesia, dengan kata lain belum ada kesatuan

(6)

terjemahan. Para ahli hukum perdata Indonesia menerjemahkan atau menyalin istilah perjanjian yang berasal dari istilah Belanda di dasarkan kepada pandangan dan tinjauan masing-masing.

Istilah yang berasal dari kata “janji” itu dapat di artikan sebagai suatu kesediaan atau kesanggupan yang di ucapkan atau di buat secara lisan dan dapat pula dinyatakan secara tulisan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu hal.

Menurut Pasal 1313 Kitab Undang-undang Hukum Perdata dinyatakan bahwa : “Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih” .

Di antara kalangan pakar hukum terjadi perbedaan mengenai pengertian dari suatu perjanjian, seperti defenisi perjanjian yang di berikan oleh Wirjono Projodikoro, bahwa perjanjian adalah suatu perhubungan hukum mengenai harta benda kekayaan antar dua pihak, dalam mana satu pihak berjanji untuk melakukan suatu hal atau tidak melakukan suatu hal sedangkan pihak yang lain berhak menuntut pelaksanaan janji itu.

2

Sedangkan menurut pendapat sarjana yang lain memberikan defenisi perjanjian antara lain menurut K.R.M.T Tirtodiningrat, SH , perjanjian adalah suatu perbuatan hukum berdasarkan kata sepakat di antara dua orang atau lebih untuk menimbulkan akibat-akibat hukum yang di perkenankan oleh Undang-Undang.

Sedangkan menurut R. Subekti, SH , perjanjian adalah suatu peristiwa dimana

2

Wirjono Projodikoro, Hukum Perdata tentang Persetujuan-persetujuan Tertentu, (Sumur

Bandung), Hal. 11.

(7)

seseorang berjanji kepada seseorang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melakukan sesuatu hal.

3

Dalam Pasal 1233 Kitab Undang-undang Hukum Perdata di tentukan bahwa perjanjian atau Undang-Undang dapat melahirkan suatu perikatan. Adapun yang di maksud dengan perikatan adalah hal yang mengikat antara orang yang satu dengan orang yang lain, hal yang mengikat itu adalah peristiwa hukum yang dapat berupa perbuatan, berupa kejadian, atau berupa keadaan.

4

2. Pengertian Kredit

Dari uraian di atas dapatlah di simpulkan bahwa untuk terjadinya perjanjian itu haruslah ada dua belah pihak di dalamnya dan sedikitnya terdapat satu hak dan satu kewajiban.

Kata kredit barasal dari bahasa Romawi yaitu dari kata “credere” yang artinya adalah percaya. Dalam bahasa Belanda di sebut dengan vertrouwen, sedangkan dalam bahasa Inggris di sebut dengan believe atau trust atau confidence yang artinya juga sama yaitu percaya. Kepercayaan adalah unsur yang sangat penting dan utama dalam kehidupan manusia sehari-hari. Karena seseorang akan di hargai apabila ia dapat di percaya. Dan rasa kepercayaan dari orang lain itu tidak dengan mudah di dapatkan, kita harus menunjukkan tingkah laku yang baik terhadap orang, berkata dengan jujur dan selalu menepati janji yang telah kita ucapkan. Jadi kepercayaan itu sangat penting dalam kehidupan. Dan seseorang tidak akan dengan mudah di terima dalam pergaulan masyarakat apabila ia tidak dapat di percaya.

3

Prof. Subekti, SH, Hukum Perjanjian, (Jakarta : PT. Intermasa), 1979, Hal. 1.

4

Abdul Kadir Muhammad, SH, Hukum Perdata Indonesia, (Bandung :Citra Aditya Bakti),

1990, Hal. 198.

(8)

Menurut Molengraaf dalam buku (“kredoet” Tjeenk Willink Zwolle h 5 1878) yang di kutip oleh Prof. Dr. Mariam Darus Badrullzaman, SH dalam buku (Aneka Hukum Bisnis Hal.138) kredit adalah meminjamkan benda pada peminjam dengan kepercayaan, bahwa benda itu akan di kembalikan di kemudian hari kepada pihak yang meminjamkan. Defenisi tersebut di kembangkan bahwa jenis kredit mencakup :

a) Kredit berupa uang yang kemudian hari di kembalikan dalam bentuk uang.

b) Kredit berupa uang yang kemudian hari di kembalikan dalam bentuk barang.

c) Kredit dalam bentuk barang yang di kemudian hari di kembalikan dalam bentuk uang.

d) Kredit dalam bentuk barang yang kemudian di kembalikan dalam bentuk barang.

Undang-Undang nomor 10 tahun 1998 Pasal 1 poin 11 tentang Perbankan memberikan rumusan mengenai pengertian kredit yaitu penyediaan uang atau tagihan yang dapat di persamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Dari pengertian kredit tersebut maka dapat di simpulkan bahwa elemen- elemen kredit adalah :

a) Kredit mempunyai arti khusus yaitu meminjamkan uang.

b) Penyedia atau pemberi pinjaman uang khusus terjadi di dunia perbankan.

(9)

c) Berdasarkan perjanjian pinjam-meminjam sebagai acuan dari perjanjian kredit.

d) Dalam jangka waktu tertentu.

e) Adanya prestasi dari pihak peminjam untuk mengembalikan utang di sertai dengan bunga.

3. Pengertian Kredit Sindikasi

Kredit sindikasi atau ”Syndicated Loan” ialah pinjaman yang di berikan oleh beberapa kreditur sindikasi, yang biasanya terdiri dari bank-bank dan/atau lembaga- lembaga keuangan lainnya kepada seorang debitur, yang biasanya berbentuk badan hukum untuk membiayai satu atau beberapa proyek (pembangunan gedung atau pabrik) milik debitur. Pinjaman tersebut di berikan secara sindikasi mengingat jumlah yang di butuhkan untuk membiayai proyek tersebut sangat besar, sehingga tidak mungkin di biayai oleh kreditur tunggal.

Stanley Hurn dalam bukunya Syndicated Loan : A Handbook for Banker and Borrower memberikan definisi mengenai kredit sindikasi sebagai berikut : A syndicated loan is a loan made by two or more lending institution, on similar terms and condition, using common documentation and administered by common agent.

5

Definisi tersebut di atas mencakup semua unsur – unsur yang penting dari suatu kredit sindikasi, yaitu :

6

5

Stanley Hurn, Syndicated Loan, A Hanbook For Banker and Borrower, (Cambridge, Woodhead Faulkener), hal. 1.

6

Sutan Remy Syahdeni, Kredit Sindikasi, Proses Pembentukan dan Aspek Hukumnya,

(Jakarta : Grafiti), 1997, hal. 2-3.

(10)

1) Kredit sindikasi melibatkan lebih dari satu lembaga pembiayaan dalam suatu fasilitas sindikasi.

2) Definisi tersebut menyatakan bahwa kredit sindikasi adalah kredit yang di berikan berdasarkan syarat – syarat dan ketentuan – ketentuan yang sama bagi masing – masing peserta sindikasi. Hal ini di wujudkan dalam bentuk hanya ada satu perjanjian kredit antara nasabah dan sebuah bank peserta sindikasi.

3) Definisi tersebut menegaskan bahwa hanya ada satu dokumentasi kredit, karena dokumentasi inilah yang menjadi pegangan bagi semua bank peserta sindikasi secara bersama – sama.

4) Sindikasi tersebut di administrasikan oleh satu agen (agent) yang sama bagi semua bank peserta sindikasi. Bila tidak, maka terpaksa harus ada serangkaian fasilitas bilateral (dua pihak), yang sama tetapi mandiri, antara masing – masing bank peserta dengan nasabah. Kredit yang berbentuk sindikasi atau kredit patungan yang dilakukan oleh bank ini, berbeda dari kredit – kredit yang biasa di berikan oleh bank kepada nasabahnya.

Adapun tujuan dan sasaran dari pemberian kredit sindikasi ini ialah : membantu sponsor/debitur yang membutuhkan kredit dalam jumlah yang besar dan sulit di biayai oleh satu bank dengan maksud membagi resiko, mengatasi masalah BMPK, meningkatkan interest income dan fee based income. Sedangkan sasaran kredit sindikasi ini ialah sponsor/debitur yang memerlukan bantuan pembiayaan (kredit) dalam jumlah besar, baik pembiayaan langsung maupun tidak langsung.

7

E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah empiris normatif yang dimana penulis melakukan studi ke lapangan untuk menemukan fakta-fakta yang terjadi di lapangan atau yang terjadi di dalam masyarakat. Dan juga mengacu/melihat kepada literatur-literatur atau

7

Data dari PT. Bank Sumut Medan Divisi Kredit, Tujuan dan Sasaran pemberian Kredit

Sindikasi.

(11)

buku-buku yang ada sebagai pendukung dalam penulisan. Sedangkan dari segi sifatnya, penelitian ini bersifat deskriptif, dimana penulis mencoba untuk menggambarkan bagaimana keadaan-keadaan atau fakta-fakta yang terjadi dalam masyarakat sehingga di dapatkan data yang seteliti mungkin.

2. Jenis Data

Jenis data yang di pergunakan ialah data primer dan sekunder. Data primer di peroleh dari penelitian di lapangan yang berupa data-data dari PT. Bank Sumut Medan.

Data sekunder di peroleh dari :

a) Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum berupa peraturan perundang- undangan.

b) Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum berupa informasi yang di peroleh dari buku-buku referensi, hasil penelitian, makalah, majalah, situs internet, dan pendapat para ahli yang berhubungan dengan permasalahan yang di angkat dalam penulisan skripsi ini. Adapun tujuan dari bahan hukum sekunder ini ialah untuk memberikan penjelasan dari bahan hukum primer.

c) Bahan hukum tersier, yang berupa kamus umum dan kamus hukum.

3. Metode Pengumpulan Data

Metode yang di gunakan untuk mengumpulkan dan menganalisa data yang di perlukan untuk mendukung penulisan skripsi ini adalah :

a) Penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan cara

mengumpulkan bahan-bahan melalui studi kepustakaan, buku-buku

(12)

referensi, peraturan perundang-undangan, majalah-majalah hukum, situs internet, diktat dan juga catatan kuliah serta informasi lain yang di pandang perlu dan mempunyai hubungan atau kaitan dengan judul skripsi ini.

b) Penelitian di lapangan (field research), yang bertujuan untuk memperoleh bahan-bahan aktual yang berkaitan dengan skripsi ini.

4. Analisis Data

Setelah data primer dan sekunder di peroleh, kemudian penulis menganalisanya secara kualitatif. Baik data yang berasal dari bahan hukum primer, sekunder, tersier. Kemudian data tersebut di periksa, di pilih, di atur dan di susun secara sistematis sehingga di peroleh gambaran mengenai permasalahan yang di teliti.

Selanjutnya di tarik kesimpulan dengan menggunakan metode deduktif, yaitu penulis akan menarik kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus dalam upaya menjawab permasalahan.

F. Keaslian Penulisan

Penulisan skripsi ini di dasarkan oleh ide, gagasan, pemikiran dari penulis.

Yang dalam pembuatannya, penulis melihat dasar-dasar yang ada, baik melalui literatur yang di peroleh dari perpustakaan maupun media-media lain.

Sepanjang pengetahuan penulis dan berdasarkan informasi yang di peroleh dari perpustakaan, hingga saai ini belum ada skripsi yang mengangkat judul

“Perjanjian Kredit Sindikasi Sebagai Sarana Pembiayaan Bank (Studi pada PT. Bank

Sumut)” .

(13)

Oleh karena itu, penulisan skripsi ini terjamin keasliannya dan dapat di pertanggung-jawabkan. Kalaupun ada pendapat atau kutipan dalam penulisan skripsi ini semata-mata di jadikan pendukung dan pelengkap dalam penulisan yang memang sangat di butuhkan dalam menyempurnakan skripsi ini.

G. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menguraikannya dalam 5(lima) bab.

Setiap bab terdiri dari sub bab yang yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya. Dengan demikian dapat di cegah kesimpangsiuran yang mengakibatkan kesulitan untuk mengartikan dan menalaah isi skripsi ini.

Adapun isi dari skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Di dalam bab ini di uraikan tentang latar belakang masalah, permasalahan, tujuan dan manfaat penulisan, tinjauan kepustakaan, metode penelitian, keaslian penulisan serta sistematika penulisan.

BAB II : HUKUM PERJANJIAN SECARA UMUM

Dalam bab ini di uraikan tentang perjanjian secara umum,

yang meliputi pengertian perjanjian, bentuk dan syarat sah

perjanjian, berakhirnya perjanjian, perjanjian kredit bank,

dan bentuk perjanjian kredit bank.

(14)

BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT SINDIKASI Dalam bab ini di uraikan tentang pengertian dan syarat kredit sindikasi, ciri-ciri utama kredit sindikasi, syarat-syarat perjanjian kredit sindikasi, para pihak dalam kredit sindikasi, manfaat kredit sindikasi, pengaturan kredit sindikasi dalam perspektif Undang-Undang Perbankan, dan perbedaan antara kredit sindikasi dengan sindikasi kredit.

BAB IV : PERJANJIAN KREDIT SINDIKASI PADA PT. BANK SUMUT

Pada bab ini di uraikan mengenai prosedur-prosedur pemberian kredit sindikasi pada PT. Bank Sumut yang terdiri dari proses sebelum pemberian kredit sindikasi dan proses pemberian kredit sindikasi, dokumen-dokumen yang di perlukan dalam pemberian kredit sindikasi, dan penyelesaian sengketa dalam perjanjian kredit sindikasi.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup dari skripsi ini. Pada bab ini akan

di simpulkan hasil uraian mulai dari bab I sampai dengan bab

IV dengan singkat dan sistematis, sebagai jawaban dari

permasalahan. Dan terakhir di tutup dengan saran-saran yang

merupakan buah pikiran penulis setelah menguraikan

permasalahan yang timbul sesuai dengan judul skripsi ini.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Dinas Pekerjaan Umum, banjir adalah suatu keadaan aliran sungai dimana permukaan airnya lebih tinggi dari pada lahan bagian atas dari tebing sungai (bantaran sungai),

Untuk mendapatkan data empiris umur pahat yang digunakan, dilakukan proses pemotongan benda kerja yaitu proses bubut silindrik (cylindrical turning) dengan variasi variabel

Apabila Sekolah tidak dapat mengirimkan peserta mohon segera menghubungi kami supaya kami dapat segera mencari pengganti.. Ki Ageng

Beberapa hal yang menjadi perhatian penting dalam konfigurasi Apache versi 2.0 di sistem Debian adalah secara otomatis apabila administrator mengetikkan alamat domain

Hasyim (Masyarakat desa pringgoboyo). Kegiatan pendidikan yang dimiliki oleh Yayasan Pondok Pesantren Hidayatul. Ummah telah dikatakan cukup,

Dengan demikian, pemeriksaan operasional perlu dilakukan terhadap Hotel Frances agar pihak hotel mengetahui bagaimana brand awareness masyarakat mengenai Hotel Frances

Menurut artikel dalam (Menelusuri Akar Kekerasan Manusia, 2006,-.. Electronic References, para.3) pada dasarnya agresi sama sekali bukan satu- satunya bentuk reaksi

Pemahaman siswa tentang materi benda dan perubahan wujud benda dapat dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran praktek membuat contoh bentuk benda dari media