• Tidak ada hasil yang ditemukan

FASILITAS PEMBAKARAN JENAZAH HINDU DI DENPASAR, BALI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FASILITAS PEMBAKARAN JENAZAH HINDU DI DENPASAR, BALI."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Arsitektur dan Desain Riset

Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan

Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan

Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas

Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali

dalamsetahun.

www.ojs.unud.ac.id

Suarya, IM; DjajaBaruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP;

Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan Salain,

IP;Sueca, NP; Suartika, GAM;Susanta, IN; Suryada, IGAB;

Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel

Muktiwibowo, A.

V

o

lu

m

e

(

3

)

N

o

m

o

r

(2

)

E

d

is

i

Ju

li

2

0

1

5

JURUSAN ARSITEKTUR

(2)

e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.

Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior, perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.

JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro, dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:

1. Arsitektural dan Desain Riset:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur, pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll.Artikel biasanya merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.

2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan, perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur, dll.

3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil pengamatan terhadap studi kasus.

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

 Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia +62 361 703384

ejurnal_arsitekturunud@yahoo.com

(3)

Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

Penanggung Jawab

I Made Suarya

Pengarah

A.A. Gde Djaja Baruna I Ketut Mudra

Ketua

Syamsul Alam Paturusi

Sekretaris

I Wayan Yuda Manik

Bendahara

Ni Made Swanendri

Penyunting dan Reviewer Putu Rumawan Salain

Ngakan Putu Sueca Gusti Ayu Made Suartika I Nyoman Susanta I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim Validasi

I Ketut Mudra I Made Widja Syamsul Alam Paturusi I Wayan Kastawan I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim Penerbit

I Made Widja Ngakan Putu Sueca I Wayan Kastawan I Gusti Agung Bagus Suryada

Desainer Cover

Antonius Karel Muktiwibowo

Arsitektur dan Desain Riset

Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan

Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan

ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas

Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.

Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015

ISSN No. 9 772338 505007

Hak Cipta

2015 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas

Udayana

Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur

UNUD

untuk

mereproduksi,

mendistribusikan,

dan

mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada

website OJS Universitas Udayana

www.ojs.unud.ac.id

(4)

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD

Tata tulis naskah:

1. Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir.

2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4, spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45 cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt.

3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman.

4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas. Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis sebagai referensi).

5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan alamat email di bawah institusi.

6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci (keyword) diletakkan setelah abstrak

7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt, spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital

8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas.

9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi diletakkan sebelum daftar pustaka

10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak miring.

Keterangan umum:

1. Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahan kata MS Word atau format teks/ASCII.

2. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain.

(5)

Editorial

Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3, ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di Indonesia.Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal.

Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang mudah.Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas, menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya.Selain itu, dukungan kebijakan, sumberdaya dan pengalokasiannya.Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 3 nomor 2 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang sangat terbatas mewarnai volume kelima ini.Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal mudah.Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu.

Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester.Sehingga diharapkan diperoleh keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan.Dalam kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 3 nomor 2 ini.

(6)

Daftar Isi

Halaman

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana... ii

Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ... ii

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ... iii

Editorial ... iv

Daftar Isi ... v

1. Pengembangan Fasilitas Lapangan Sepak Bola Persi Putra Jimbaran, Bali

(Putu Agus Darmawan, I Gusti Bagus Budjana, I Putu Sugiantara) ... 1-4 2. Penerapan Konsep “High-Tech” Dalam Bentuk Sayap Terhadap Perancangan Terminal Domestik

Bandara Ngurah Rai, Bali

(Made Agus Dwipayana, I Wayan Yuda Manik, I Nengah Lanus) ... 5-8 3. Sekolah Tinggi Ilmu Komputer dan Informasi di Gianyar, Bali

(Made Yostiadi, A.A. Gde Dharma Yadnya, I Ketut Muliawan Salain) ... 9-14 4. Galeri Seni Lukis Kontemporer di Gianyar, Bali

(I Kadek Priyana, Ciptadi Trimarianto, Widiastuti) ... 15-18 5. Pusat Kebugaran “Luxury Club” di Denpasar, Bali

(Putu Dony Priasta Bratha, I Made Adhika) ... 19-24 6. Night Club di Denpasar, Bali

(I Putu Cok Ngurah Anggar Giri Putra, I Gusti Budjana, Evert Edward Moniaga) ... 25-30 7. Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Pandawa Sebagai Obyek Pantai di Kabupaten Badung

(I Kadek Oka S, I Wayan Gomudha, Gusti Ayu Made Suartika) ... 31-36 8. Restoran Perancis di Kabupaten Badung, Bali

(Grandi Amedio Adrianza, Anak Agung Gde Dharma Yadnya, I Wayan Yuda Manik) ... 37-40 9. Redesain Pasar Desa Adat Mengwi Kabupaten Badung, Bali

(Nyoman Sri Sukasani, A. A. Gde Dharma Yadnya, dan Ni Made Swanendri) ... 41-46 10. Galeri Kerajinan Tangan Bali di Gianyar, Bali

(I Kadek Bayu Septyantara, I Nengah Lanus) ... 47-50 11. Pengembangan Desa Bongkasa Pertiwi di Bali sebagai Desa Wisata

(I Gusti Ngurah Rai Prayoga Putra, Ngakan Putu Sueca, Ida Bagus Sarjana) ... 51-56 12. Apartemen Ekspatriat di Badung, Bali

(I Made Adi Yoga Suwandi, I Nyoman Susanta, I Wayan Gomudha) ... 57-60 13. Pusat Motor Kustom dan Motor Klasik di Denpasar

(I Ketut Mariana, I Ketut Mudra dan Evert Edward Moniaga) ... 61-64 14. Perumahan untuk Tenaga Kerja Asing di Kawasan Pariwisata Ubud, Bali

(I Komang Adi Bratha Nadha, I Wayan Kastawan, Syamsul Alam Paturusi) ... 65-68 15. Rekreasi Alam di Kawasan Wisata Jatiluwih di Tabanan

(I Putu Dian Suratha, I Gusti Agung Bagus Suryada, dan I Made Adhika) ... 69-74 16. Pusdiklat Kempo Bali di Gianyar

(Agung Angga Wira Raditya, I Made Adhika, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 75-78 17. Pengembangan Taman Kotadi Lumintang Denpasar

(I Nyoman Gde Aditya Friantara, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Primayatna) ... 79-84 18. Fasilitas Olahraga Renang di Denpasar

(7)

19. Pusat Komputer di Gianyar

(Kadek Edi Saputra, I Made Widja, dan Widiastuti) ... 91-94 20. Pengembangan Pasar Tradisional Semarapura di Kabupaten Klungkung

(Anindya Sharira, Ida Bagus Sarjana, Widiastuti) ... 95-98 21. Penataan Kawasan Pura Dalem Sakenan Depasar, Bali

(Ni Made Adwi Juliantini, Ngakan Putu Sueca, Ida Ayu Armeli) ...99-104 22. Lembaga Permasyarakatan Anak di Kabupaten Bangli

(I Putu Agus Suryawan, I. B. N. Bupala, I Wayan Yuda Manik) ... 105-110 23. Bali Sea Aquarium di Pulau Serangan

(Michael Kusuma, I Nyoman Sudiarta, I Gusti Bagus Suryada) ... 111-114 24. Pusat GYM dan Yoga di Denpasar

(I Gede Dhyiyo Bhargah, I Made Adhika, I Gst A. Bagus Suryada)... 115-120 25. Pengembangan Kawasan Wisata Air Waduk Muara Nusa Dua di Denpasar

(Ni Luh Gede Dian Rahmayanti, I Made Adhika, I Ketut Mudra) ... 121-126 26. Galeri Seni Kerajinan Klungkung di Klungkung, Bali

(Ni Nyoman Thiana Kusuma Wardhani Toestha, Ida Bagus Gde Primayatna, I Wayana Wiryawan) ... 127-130 27. Pengembangan Pasar Tradisional Negara di Kabupaten Jembrana

(I Komang Yogi Tri Susandy, A. A. Gde Dharma Yadnya, A. A. Ayu Oka Saraswati) ... 131-136 28. Taman Remaja di Denpasar, Bali

(Savira Septi Anggraini, Nyoman Surata, I Wayan Wiryawan) ... 137-142 29. Sekolah Khusus bagi Anak Penyandang Tunagrahita di Gianyar

(I Made Gde Pasek Witha Darma, Putu Rumawan Salain, A. A. Gde Djaja Bharuna S)... 143-148 30. Restoran Kuliner Indonesia di Denpasar

(Pande Putu Dwi Novigga Artha, Nengah Keddy Setiada, A.A. Ayu Oka Saraswati) ... 149-152 31. Redesain Gelanggang Olahraga Debes Tabanan Bertipe B

(Gede Yoga Suryawan, A. A. Gde Dharma Yadnya, I Nengah Lanus) ... 153-158 32. Perubahan Tata-Letak Parhyangan dalam Area Umah di Jalan Wanara Wana, Ubud

(I Putu Andika Saputra, Putu Rumawan Salain, A. A. Ayu Oka Saraswati) ... 159-164 33. Pusat Pelatihan Taekwondo di Denpasar

(Lidya Indriani Anggita Prameswari, I Wayan Meganada, I. B. Gde Wirawibawa ... 165-168 34. Pasar Barang Bekas di Denpasar

(Sinta Lukitasari, A. A. Gde Dharma Yadnya, A. A. Gde Djaja Bharuna S) ... 169-172 35. Penataan Daya Tarik Wisata Taman Mumbul di Sangeh, Badung

(Made Ratna Witari, Ida Bagus Ngurah Bupala, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 173-176 36. Gedung Kebugaran di Kuta, Bali

(I Gede Agus Waisna Putra, I Made Wijaya) ... 177-182 37. Pusat Pengembangan Kain Endek di Badung, Bali

(Putu Rista Yuliantini Dewi, Nengah Keddy Setiada, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ... 183-186 38. Pendidikan Seni dan Bahasa Mandarin di Denpasar

(Ni Made Dwi Susiyanti, Syamsul Alam Paturusi dan I Nyoman Susanta) ... 187-192 39. Fasilitas Pembakaran Jenazah Hindu di Denpasar, Bali

(I Made Dipayana Ardikusuma, I Made Dwija, A.A. Gde Djaja Bharuna S) ... 193-196 40. Gedung Parkir dan Penataan Halaman Depan Kampus Sudirman

(Made Nurjaya Subawa, I Nengah Lanus, I Ketut Muliawan Salain) ... 197-200 41. Tema Fasilitas Olahraga Renang Bertaraf Internasional di Bali

(Ida Bagus Made Widyatama Mandira, I Made Suarya) ... 201-206 42. Pusat Pendidikan Musik Modern Dengan Pendekatan Ekologi Arsitektur di Denpasar, Bali

(David Inet Novana, Nengah Keddy Setiada, I Wayan Wiryawan) ... 207-210 43. Cottage di Kawasan Wisata Pantai Nyanyi Tanah Lot Tabanan, Bali

(8)

44. Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha di Singaraja

(Luh Diantari, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ... 217-220 45. Pasraman Kepemangkuan di Gianyar

(I Made Sudiasa, Ngakan Putu Sueca, Ida Bagus Sarjana) ... 221-224 46. Villa Bernuansa Bali di Tabanan

(Ni Putu Helsi Pratiwininsih, A. A. Gde Djaja Bharuna, I Ketut Mudra) ... 225-230 47. Skin House Beauty Centre di Badung, Bali

(Sayu Putu Peny Purnama Wati, I Ketut Muliawan Salain, I Ketut Mudra) ... 231-236 48. Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Seririt, Buleleng

(Putu Pradnya Lestari Ratmayanti, I Nengah Lanus, I Ketut Mudra) ... 237-240 49. Panti Jompo Untuk Lansia Miskin dan Terlantar di Denpasar

(Made Kerta, Nengah Keddy Setiada, I Wayan Wiryawan) ... 241-246 50. Cahapel and Wedding Hall di Badung

(Kellin Baquita L. O. Soares, Ciptadi Trimarianto) ... 247-250 51. Rasunami Bagi Karyawan di Denpasar

(9)

FASILITAS PEMBAKARAN JENAZAH HINDU DI DENPASAR, BALI Pendekatan Konsep Filosofi Dalam Bidang Arsitektural

I Made Dipayana Ardikusuma1), I Made Widja2), dan Anak Agung Djaja Bharuna S3)

1)

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

dipayana_ardikusuma@rocketmail.com

2)

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana 3)

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

ABSTRACT

Cremation facilities as the end point of death procession stage is also connected with a person’s faith. Located on the site that has a reasonably flat contour design makes it easier to set up and then be processed optimally in the field of landscape that will make a creepy impression in the facility. Structuring landscape is pretty much going to make the fa-cility more attractive to attend either day or night. Furthermore, when family wants to visit at night with better lighting utili-ty systems, thus, it would made this site not as dark as it seems and it wouldn’t make the community doesn’t want to come. Punarbhawa philosophy which is the belief of repeated birth which can also be called incarnation or samsara used in themes and concepts that will be used in the manufacture fasilias the funeral pyre. Repeated birth also brings joy and sorrow as a result of which also corresponds to the selected theme, which is balance. Therefore it is not a good thing if excessive or shortage, everything is better to be balanced in order to create harmony in life, as well as in architecture, the balance is also used in order to create harmony in appearance and function of the building. A philosophy of a trust can be applied in architectural design concept, with the application of the philosophies that are used and the application of a theme designed combustion facilities can make good combustion facilities and can be used optimally both in the field of architectural and spiritually.

Keywords: Punarbhawa, balance.

ABSTRAK

Fasilitas Pembakaran Jenazah sebagai tempat akhir dari tahap prosesi kematian sangat erat hubunganya juga dengan kepercayaan dari seseorang. Berada pada tapak yang memilki kontur tanah yang cukup datar membuat penataan perancangan lebih mudah dan kemudian akan diolah secara maksimal dalam bidang landscape yang akan membuat kesan yang tidak menyeramkan dalam fasilitas tersebut. Penataan landscape yang cukup banyak akan membuat fasilitas lebih menarik untuk didatangi baik siang ataupun malam hari saat keluarga ingin berkunjung pada saat malam hari dengan didukung sistem utilitas penerangan yang lebih dari cukup agar tidak terkesan gelap dan tidak diminati masyrakat untuk dikunjungi. Filosofi punarbhawa yang merupakan keyakinan terhadap kelahiran yang berulang-ulang yang dapat disebut juga penitisan atau samsara digunakan dalam tema dan konsep yang akan digunakan dalam pembuatan fasilias pembakaran jenazah tersebut. Kelahiran yang berulang-ulang ini juga membawa akibat suka dan duka yang juga sesuai dengan tema yang dipilih yaitu keseimbangan, oleh karena itu sesuatu hal tidak baik apabila berlebihan atupun kekurangan, segala sesuatunya lebih baik diseimbangkan agar tercipta keharmonisan dalam kehidupan, begitu juga dalam bidang arsitektur, keseimbangan juga digunakan demi menciptakan keharmonisan dalam penampilan dan fungsi dalam bangunan. Sebuah filosofi dari sebuah kepercayaan dapat diterapkan dalam konsep perancangan arsitektural. Dengan pengaplikasian antara filosofi-filosofi yang digunakan dan penerapan tema sebagai fasilitas pembakaran yang dirancang dapat menjadikan fasilitas pembakaran yang baik dan dapat digunakan secara maksimal baik dalam bidang arsitektural maupun secara spritual.

(10)
[image:10.595.331.522.222.367.2] [image:10.595.288.520.429.561.2]

Gambar : Prosesi Ngaben

Gambar : Prosesi Kremasi PENDAHULUAN

Perkembangan jaman yang sangat cepat dan pesat dalam segala bidang membuat kita berpikir kembali mengenai filosofi-filosofi yang sudah turun temurun sejak dahulu kala dan juga pertambahan peduduk yang sangat cepat dan dapat dikatakan meledak membuat kebutuhan masyarakat pun bertambah.

Membicarakan mengenai proses kematian tentunya tidaklah lepas dari proses yang akan dilakukan terha-dap jenazah dari seseorang tersebut, sebagian kepercayaan mempercayai untuk melakukan praktek pema-kaman terhadap jenazah yang tentunya memiliki alasan tersendiri yang dimiliki oleh kepercayaan tersebut, sedangkan ada juga yang lebih memilih praktek pembakaran jenazah yang juga dipercayai memiliki makna tersendiri oleh beberapa kepercayaan di dunia. Hal itu juga disebabkan oleh faktor – faktor yang mempenga-ruhi proses yang akan dilakukan terhadap jenazah selanjutnya, seperti kemudahan dalam segi finansial maupun segi efisiensinya, akan tetapi hal ini kembali terhadap kepercayaan yang di anut masing masing orang.

Perkembangan jaman dan kemudahan dalam melakukan se-suatu lebih banyak membuat orang – orang memilih praktek pembakaran jenazah, hal ini disebabkan oleh faktor yang telah disebutkan diatas seperti kemudahan finasial dan efisiensi, akan tetapi tidak semua dapat menerima praktek pembakaran terhadap jenazah tersebut tergantung kembali terhadap ke-percayaan orang tersebut. Praktek proses pembakaran terha-dap jenazah disebut dan dikenal oleh masyarakat dengan se-butan kremasi.

Proses kremasi saat ini menjadi pilihan beberapa orang, hal ini dikarenakan kremasi memiliki beberapa faktor yang dapat memudahkan proses pembakaran jenazah bagi beberapa

agama atau kepercayaan tersendiri. Praktek kremasi di bali disebut dengan ngaben. Ngaben adalah proses pembakaran jenazah dengan cara dibakar di sebuah peti yang telah disiapkan yang disebut wadah atau menggunakan lembu yang kemudian dibakar bersamaan yang kemudian abunya dilarung atau dihanyutkan ke laut.

Sedangkan kremasi atau disebut juga pengabuan adalah praktek pembakaran atau penghilangan jenazah dari manu-sia yang telah meninggal atau wafat dengan cara membakar jenazah tersebut. Kremasi biasanya dilakukan di kremato-rium atau pancaka atau juga disebuah makam yang apabila orang Bali menyebutnya setra. Kremasi biasanya dibakar pada suhu 760 – 1.150oC apabila dilakukan di sebuah kre-matorium atau pancaka dan juga jenazah diletakan disebuah peti kayu yang sudah disediakan dari keluarga masing mas-ing jenazah. Dari hasil pembakaran tersebut, terciptalah abu hasil pembakaran yang memiliki 5% berat dari jenazah. Kre-masi dipilih sebagaian masyarakat dikarenakan beberapa

ke-mudahan yang diberikan dari proses kremasi dibandingkan dengan praktek pembakaran ngaben yang ada di Bali. Diantaranya yaitu lebih mudah dalam hal finasial dan efisien terhadap waktu.

PUNARBHAWA ATAU SAMSARA

Konsep Filosofi

(11)
[image:11.595.75.553.375.623.2]

Gambar 5.3 Konsep Sirkulasi pada Tapak

filosofi yang akan digunakan. Banyak bangunan yang besar maupun bangunan yang tinggi dan menjulang, berdiri dengan megah tanpa ada nya makna dan nilai-nilai yang berarti yang seolah-olah merupakan ban-gunan mati. Maka dari itu sebuah filosofi dimasukan dalam sebuah banban-gunan agar mendapatkan tampilan bangunan yang menarik dan sesuai dan sejalan menurut fungsi dan maknanya. Melalui bahasan ini di-harapkan dapat mengetahui melalui acuan dasar studi pustaka dan pengamatan-pengamatan yang di hasil-kan melalui karya desain yang sudah ada dengan topik materi konsep filosofi dalam karya desain arsitektur.

Tema

Berdasarkan penjabaran atas pendekatan tema, maka dapat ditentukan sebuah tema yang cocok yang menjadi dasar dalam mewujudkan fungsi dan tujuan dari perancangan Pusat Jasa Pelayanan Kematian ini ke dalam rancangan. Berdasarkan penjabaran pendekatan tema tersebut, maka dapat ditentukan sebuah tema yang menjadi dasar perancangan Pusat Jasa Pelayanan Kematian di Denpasar, yaitu

“Keseimbangan”. Tema rancangan keseimbangan dipilih layak untuk perancangan Pusat Jasa Pelayanan

Kematian ini karena sebuah prosesi kematian selayaknya memiliki keseimbangan antara hidup dan mati, keseimbangan juga muncul dalam segala aspek kehidupan, tua muda, hitam putih, kecil besar, segala sesuatunya haruslah dibarengi dengan keseimbangan, sesuatu yang berlebihan ataupun kekurangan tidaklah baik, alangkah baiknya apabila sesuatunya seimbang.

Tema ini dipilih untuk menggambarkan tampilan desain Pusat Jasa Pelayanan Kematian yang tidak monoton, memiliki keseimbangan antara bahan tradisonal dan modern, tidak monoton dan memberikan rasa kenyamanan serta keamanan dengan bentuk tampilan yang mengalir serta dapat mewadahi aktifitas dengan baik dan bermanfaat sesuai dengan fungsi utamanya.

PENERAPAN FILOSOFI DALAM ARSITEKTURAL

Pengaplikasian Konsep dan Filosofi

Sesuai dengan tema yang dipilih, tampilan bangunan diseimbangkan antara bahan tradisonal dan juga bahan modern sehingga dapat membuat sebuah kesan dinamis dan tidak monoton serta timbul kesan menyeramkan dari bangunan Pusat Jasa Pelayanan Kematian ini. Fasad entrance bangunan memberikan kesan

“Selamat Datang” bagi keluarga

almarhum dan juga kerabat-kerabat yang hadir saat melayat almarhum sehingga dengan menciptakan kesan awal yang baik, maka diharapkan kesan baik tersebut akan berlanjut terus hingga jenazah sudah berada di sisi yang maha esa. Pengaplikasian material tradisonal yang digunakan sangatlah membuat tampilan fasad bangunan menjadi lebih

menarik dan layak dipandang baik.

Tampilan fasad bangunan juga menggunakan konsep Tri

(12)
[image:12.595.217.546.58.289.2] [image:12.595.285.551.354.444.2]

Gambar : Layout Plan Gambar : Site Plan

Gambar : Perspektif Bangunan Kremasi Gambar : Perspektif keseluruhan Fasilitas Pembakaran HASIL RANCANGAN

Zoning dan Layout pada Tapak

Pembagian zoning dalam fasilitas pembakaran berikut sudah dilakukan sesuai dengan fasilitas-fasilitas yang sudah terdapat didalamnya. Keadaan sekitar pada tapak fasilitas pem-bakaran jenazah ini merupakan per-mukiman warga dan juga terdapat aliran sungai di timur tapak dengan lebar sungai sekitar 10 meter.

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang didapat dari pendekatan konsep filosofi dalam bidang arsitektural ini adalah ba-gaimana menyatuka sebuah

kon-sep filosofi kedalam sebuah bangunan demi terciptanya bangunan yang memiliki nilai-nilai dan makna tersendiri agar tidak terciptanya kesan bangunan yang mati dan tidak menarik sama sekali. Dari segi spiritual juga akan menambah nilai spiritual kedalam benagunan sesuai dengan fungsi bangunan yang berhubungan erat dengan spiritual yaitu berhubungan dengan kematian dari sesorang.

REFERENSI

Anonim. “Ensiklopedia Indonesia”, penerbit Ichtiar Baru. Anonim. Corporation America, “Encyclopedia Americana

Anonim. Incorporated Glorier, “The American Peoples Encyclopedia

Andreas, Sudewo, “Krematorium Di Jakarta”. Skripsi Proyek Ujian Sarjana Arsitektur, Universitas Tarumanegara Jakarta 1984.

Badan Pusat Statistik Kota Denpasar, 2014, Denpasar dalam Angka 2014, Denpasar. Catanese. J.A., end Snyder C.J., 1984. Pengantar Arsitektur. Jakarta: Erlangga.

Fuad, Amsyuri, “Prinsip-prinsip Masalah Pencemeran Lingkungan”, Ghalian Indonesia, 1976 halaman 39 Laksito, Boedhi. 2014. Metode Perencanaan & Perancangan Arsitektur. Jakarta

Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 27 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar Tahun 2011-2031

Poerwadarminta, W.J.S., “Kamus Umum Bahasa Indonesia

Sugondho, F. Setiadi, J. Hartiningsih, M. and Dwiati, L. 1982. Proses Perancangan yang Sistematis. Jakarta : Djambatan

[image:12.595.43.262.358.445.2]

Gambar

Gambar : Prosesi Ngaben memudahkan proses pembakaran jenazah bagi beberapa agama atau kepercayaan tersendiri
Gambar 5.3 Konsep Sirkulasi pada Tapak
Gambar : Site Plan

Referensi

Dokumen terkait

Salah satunya adalah untuk menyampaikan Informasi seputar pembuatan KTP, Pada Pekon Sridadi, masyarakat yang hendak membuat KTP harus datang ke Balai Pekon untuk

Data yang diperlukan dalam penelitian berasal dari Unit Kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya dari tahun 2013, yang terdiri dari jumlah kecelakaan

Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan mempunyai pemilikan saham minimal 20%, tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana

Perbincangan dimulakan dengan paparan demografi sampel kajian, diikuti dapatan deskriptif ciri program media yang boleh mempengaruhi tingkahlaku pelajar, punca pelajar

Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut penulis membuat kerangka penelitian disertai beberapa hipotesa mengenai wallpaper “Ragnarok” Online Games versi Indonesia yaitu

Anak tunanetra membuat paragraf deskriptif menggunakan huruf braille, kemudian peneliti dibantu oleh pembimbing anak tunantera tersebut untuk menganalisis hasil paragraf

Penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya,

a. Studi Dokumenter, yaitu Penulis memperoleh bahan hukum primer dari dokumen berupan salinan putusan yang dikeluarkan dari Pengadilan Agama Pelaihari. Bahan hukum