• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN KOMUNIKASI INTERPESONAL KELURGA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 PADANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN KOMUNIKASI INTERPESONAL KELURGA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 PADANG."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN KOMUNIKASI INTERPESONAL KELURGA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII SMP

NEGERI 13 PADANG.

Oleh:

JONI

NIM/BP: 88640/2007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

(2)
(3)

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII SMP

NEGERI 13 PADANG.

Joni

Fakultas Ekonomi Unifersitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang

Email : jhonyputra81@yahoo.co.id ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) Pengaruh Disiplin belajar terhadap hasil belajar, (2) Pengaruh Komunikasi interpersonal keluarga terhadap hasil belajar, (3) Pengaruh disiplin belajar dan komunikasi interpersonal keluarga terhadap hasil belajar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 13 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 315 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara proportional random sampling dengan jumlah sampel 76 orang.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh yang signifikan disiplin belajar terhadap hasil belajar IPS siswa SMP Negeri 13 Padang dengan nilai sig. 0,001 < α = 0,05 yang membuktikan bahwa hipotesis diterima, (2) terdapat pengaruh yang signifikan komunikasi interpersonal keluarga terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 13 Padang dengan nilai sig. 0,002 < α = 0,05 yang membuktikan bahwa hipotesis diterima, dan (3) terdapat pengaruh yang signifikan disiplin belajar dan komunikasi interpersonal keluarga terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VII SMP Negeri 13 Padang dengan nilai sig. 0,000 < α = 0,05 yang membuktikan bahwa hipotesis diterima.

Kata Kunci: Disiplin belajar, Komunikasi interpersonal keluarga, Hasil belajar.

ABSTRACK

This study aims to analyze: (1) Effect of Discipline learning on learning outcomes, (2) influence of family interpersonal communication learning outcomes, (3) Effect of disciplined study and family interpersonal communication learning outcomes. This research is descriptive associative. The population in this study were students of class VII SMP Negeri Padang 13 enrolled in the academic year 2012/2013, amounting to 315 people. Sampling proportional random sampling conducted with a sample of 76 people.

The results of this study indicate that (1) there is a significant effect on learning outcomes learning discipline IPS 13 students of SMP Negeri Padang with sig. 0.001

<α = 0.05 which proves that the hypothesis is accepted, (2) there is a significant effect of family interpersonal communication on learning outcomes of students of SMP Negeri 13 Padang with sig. 0.002 <α = 0.05 which proves that the hypothesis is accepted, and (3) there is significant learning discipline and interpersonal communication learning outcomes IPS family of class VII Junior High School 13 Padang with sig. 0.000 <α = 0.05 which proves that the hypothesis is accepted.

Keyword: Disciplinary learning, Family interpersonal communication, Learning

outcomes

(4)

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan elemen penentu dalam keberhasilan suatu negara yang mendasari pemerintah untuk membangun pendidikan dalam satu program kegiatan pembangunan nasional. Agar tercapai pembangunan nasional, maka terlebih dahulu dibangun sumber daya manusia yang berkualitas. Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat diperoleh melalui pendidikan, baik itu pendidikan formal maupun pendidikan informal.

Kualitas sumber daya manusia sangat dibutuhkan oleh setiap negara baik untuk negara yang maju maupun yang sedang berkembang. Oleh karena itu agar dapat menciptakan sumber daya manusia yang baik dan berkualitas harus diawali dengan peningkatan terhadap kualitas pendidikan itu sendiri.

Tujuan pendidikan nasional di atas akan dapat tercapai apabila ada tanggung jawab dari semua pihak.

Baik murid,orang tua,guru,pemerintah dan lembaga sekolah serta masyarakat.

Disini lingkungan keluarga sebenarnya memiliki tanggung jawab dan berperan penting sebagai pendidik yang paling utama dalam keluarga,seperti dengan

memberi dukungan untuk

belajar,memperhatikan kebutuhan sekolah anak,menyediakan peralatan dan fasilitas pendidikan anak dan lain- lain.

Anak sebagai peserta didik menjadi sasaran utama dalam kegiatan pendidikan, di mana mereka diharapkan dapat mencapai keberhasilan belajar. Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari kemampuannya dalam menguasai materi pelajaran, hasil belajar yang dicapai siswa, keterampilan dan kebenaran dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

Berdasarkan Observasi awal yang dilakukan di SMPN 13 Padang

hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS belum dapat dikatakan baik, dapat diindikasikan bahwa siswa masih belum bersungguh-sungguh untuk belajar. Indikasi tersebut dapat dilihat dari hasil belajar mata pelajaran IPS, pada ulang harian.

Hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS rendah, di lihat dari persentase ketuntasan dari Sembilan kelas di SMP N 13 Padang.

Berdasarkan ketetapan dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) suatu kelas dikatakan tuntas jika persentase ketuntasannya minimal 75%.Data di atas memperlihatkan dari sembilan hanya dua kelas yang mencapai ketuntasan yaitu kelasVII 3, dan VII 8 dengan persentase ketuntasan 88, dan 77 %. Sedangkan kelas VII 1, VII 2, VII 5, VII 6 dan VII 7 belum mencapai ketuntasan. Kelas VII 4 adalah kelas yang paling rendah persentase ketuntasannya.

Rendahnya hasil belajar yang dicapai oleh siswa, diduga oleh rendahnya disiplin belajar. Dalam hal belajar siswa akan berhasil jika dalam dirinya sendiri ada kemauan untuk belajar dan disiplin untuk belajar.

Disiplin belajar merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses pembelajaran baik sebelum, selama, ataupun setelah proses pembelajaran dikelas.

Hal ini sesuai dengan pendapat Imron (2004:135) menyatakan bahwa

”orang-orang yang berhasil dalam bidangnya masing-masing umumnya mempunya disiplin yang tinggi.

Sebaliknya orang yang gagal, umumnya tidak disiplin”. Maksudnya apabila seorang siswa mempunyai disiplin yang tinggi maka nantinya siswa tersebut akan memperoleh hasil belajar yang baik dan begitu juga sebaliknya apabila seorang siswa memiliki disiplin yang rendah maka siswa tersebut akan memperoleh hasil belajar yang kurang baik.

2

(5)

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan dan wawacara dengan guru di SMP Negeri 13 Padang menyatakan bahwa tingkat disiplin belajar siswa di SMPN 13 Padang masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari masih banyak siswa yang mengabaikan tanggung jawabnya sebagai pelajar yang ditunjukkan oleh sikap dan tindakannya yang tidak mentaati peraturan sekolah seperti terlambat masuk ke kelas, tidak memakai seragam yang rapi dan lengkap ke sekolah, tidak mengerjakan tugas, tidak memperhatikan guru pada saat pelajaran,dan sering membolos.

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat disiplin belajar siswa masih kurang.

Disamping itu juga dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan mencapai sumber daya yang berkualitas sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional, Komunikasi interpesonal keluarga juga mempengaruhi proses belajar siswa yang pada akhirnya berpengaruh pada hasil belajar siswa.

Faktor luar yang mempengaruhi hasil belajar adalah lingkungan keluarga.

Menurut Purwanto (1996 :107) sebagai berikut :

“Lingkungan yaitu lingkungan alam seperti lingkungan tempat siswa berada rumah tempat tinggal, gedung sekolah dan letaknya dan lingkungan sosial seperti para guru, teman- teman se kelas serta orang tua”.

Faktor eksternal keluarga memiliki pengaruh terhadap proses belajar dan hasil belajar hasil peserta didik. Komunikasi adalah suatu sarana untuk dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara keluarga dengan anak. Komunikasi antara orang tua dengan anak sangat berperan dalam menentukan keberhasilan proses belajar anak dan membantu perkembangan kepribadian anak.

Adanya komunikasi yang baik antara

keluarga dengan anak akan dapat meningkatkan motivasi belajar anak.

Komunikasi yang dilakukan oleh orang tua dengan anak harus dilandasi hubungan yang mesra, penuh kasih sayang dan pengertian.

Komunikasi interpersonal keluarga akan menciptakan saling pengertian, kepercayaan, menghargai, dan mempererat hubungan social. Hal ini mampu mengatasi konflik, menjadi sesuatu yang membangun dan secara professional menerapkan teknik berkomunikasi. Bila semua dapat dilakukan akan tercipta situasi belajar yang kondusif, motivasi belajar yang tinggi, dan itu berarti hasil belajar meningkat secara proporsional karena dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab dan kerja keras.

SMP Negeri 13 Padang dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa melakukan langkah kerjasama yang baik antara guru, murid dan orang tua.

sukses atau gagalnya pendidikan anak disekolah tidak lepas dari pengaruh orang tua, serta persoalan yang dihadapi oleh siswa dalam lingkungan keluarga. Seiring dengan pendapat Bimo walgito (1997:136) menyatakan bahwa seringnya anak dan orang tua berkomunikasi akan mempengaruhi anak untuk berprestasi dan tingkah laku yang baik,anak yang jarang bertemu dan berkomunikasi dengan orang tua disebabakan oleh orang tua sibuk, menunjukan prilaku yang kurang baik terhadap hasil belajar anak.

Dapat disimpulkan bahwa

komunikasi antara orang tua dengan

anak dalam proses belajar

berdamapak positif terhadap proses

hasil belajar anak, kenyataan yang

sering ditemui tidak sedikit orang tua

yang masih beranggapan kalau anak-

anaknya sudah diserahkan kepada guru

disekolah, maka selesai sudah tugas

mereka dalam mendidik anak, tugas

mereka sekarang adalah mencari uang

(6)

untuk membiayai sekolah anak-anak mereka. selain itu ada juga orang tua kurang memiliki waktu untuk memperhatikan anaknya dalam belajar dirumah, karena Kesibukan orang tua dalam mencari kebutuhan ekonomi

membuat mereka kurang

memperhatikan anaknya, dan waktu yang dimiliki untuk berkomunikasi dengan anak sedikit.

Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan beberapa orang siswa di SMP N 13 Padang, diketahui ada yang tidak berkomunikasi dengan keluarganya terutama dengan orang tua mereka tentang pendidikan yang mereka hadapi, misalnya tidak menanyakan pelajaran apa dipelajari disekolah, apakah ada pekerjaan rumah yang diberikan guru, apakah pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru udah selesai dikerjakan, karena tidak ada berkomunikasi dengan keluarga sehingga motivasi mereka untuk belajar rendah.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh disiplin belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 13 Padang, dan untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal keluarga terhadap hasil belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 13 padang.

METODE PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala, fakta, peristiwa atau kejadian yang sedang atau sudah terjadi (Lufri, 2007:

56). Sedangkan penelitian asosiatif adalah penelitian yang menguji ada atau tidaknya hubungan atau pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya (Arikunto 2003: 239). Dalam penelitian ini, data dan informasi dikumpulkan melalui responden

dengan menggunakan kuisioner.

Dalam hal ini menjelaskan dan menggambarkan serta memperlihatkan pengaruh disiplin belajar (X1) dan komunikasi interpersonal (X2) keluarga sebagai variabel bebas (independent variable) dengan hasil belajar sebagai variabel terikat (dependent variable).

Populasi menurut Suharsimi (2006: 130) adalah “Keseluruhan subjek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 13 Padang tahun ajaran 2012/ 2013, Jumlah populasi 315 orang. Sampel penelitian ini sebanyak 76 orang, untuk menentukan ukuran sampel dalam penelitian ini digunakan rumus slovin dengan taraf kesalahan 10%. Variabel bebas penelitian ini adalah disiplin belajar dan komunikasi interpersonal keluarga. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar. Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder, pengumpulan data menggunakan angket. Sebelum penelitian dilakukan terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap angket yang akan digunakan pada penelitian.

Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial.

HASIL PENELITIAN

Analisis Deskriptif Variabel Penelitan

Penelitian ini terdiri dari 3 variabel yakni 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah disiplin belajar (X

1

) dan komunikasi interpesonal keluarga (X

2

). Sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar siswa (Y).

Untuk disiplin belajar (X

1

) terdiri dari

12 item pernyataan, untuk komunikasi

interpersonal keluarga (X

2

) terdiri dari

26 item pernyataan, Hasil analisis

4

(7)

deskriptif untuk setiap variabel penelitian dapat terlihat bahwa rata- rata variabel disiplin belajar 3,40 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) 68,05% yang tergolong pada kriteria baik. Hal ini menandakan bahwa disiplin belajar siswa sudah baik. Sedangkan rata-rata variabel komunikasi interpersonal keluarga 3,24 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) 64,90% yang tergolong pada criteria baik. Hal ini berarti bahwa komunikasi interpersonal keluarga terhadap anak berjaln dengan baik.

Analisis inferensial 1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Hasil pengolahan SPSS 16.0 didapat nilai kolmogorof smirnov > 0.05 yaitu 0,087 untuk variabel X

1

; 0,209 untuk variabel X

2

; 0,599 untuk variabel Y.

Dengan demikian dapat dikatakan data berdistribusi normal. Setelah melakukan uji normalitas pada data X1, X2 dan Y selanjutnya yang dapat dilakukan adalah heterokedastisitas.

2. Uji Heterokedastisitas

Hasil pengolahan SPSS 16.0 di peroleh nilai signifikan Y = 0,389, Sig.

X1 = 0,579 dan Sig. X2 = 0,066. Hal ini berarti bahwa semua variabel signifikan atau tidak terdapat gejala heterokedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 16.0 dapat disimpulkan bahwa antara sesama variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas dengan nilai toleransi mendekati angka 1 dan nilai VIF <5. Nilai tolerance yang didapat variabel X1 dan X2 yaitu 0,996 dan

nilai VIF Variabel X1 dan X2 yaitu 1,004

Analisis Regresi Berganda Y= 50,171 + 0,833X1 + 0,172 X2

Nilai konstanta sebesar 50,171 menunjukkan bahwa jika disiplin belajar (X

1

) dan komunikasi interpersonal keluarga (X

2

) tetap maka nilai hasil belajar IPS adalah sebesar 50,171 satuan.

UJI HIPOTESIS 1. Hipotesis 1

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan disiplin belajar terhadap hasil belajar IPS siswa SMP Negeri 13 Padang.

Dari hasil olahan data uji T yang dapat dilihat pada Tabel 18 diperoleh level signifikan sebesar 0,001 < α = 0,05, sehingga Ho ditolak.. Koefisien regresi untuk X

1

adalah 0,833 (koefisien yang positif). Hal ini berarti terdapat pengaruh positif yang signifikan secara partial antara disiplin belajar terhadap hasil belajar IPS siswa SMP Negeri 13 Padang. Hal ini berarti semakin tinggi atau baik tingkat disiplin belajar maka hasil belajar siswa akan meningkat, dan sebaliknya semakin rendah atau jelek tingkat disiplin belajar maka hasil belajar siswa akan rendah.

2. Hipotesis 2

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan komunikasi interpersonal keluarga terhadap hasil belajar IPS siswa SMP Negeri 13 Padang.

Dari hasil olahan data uji t pada Tabel 18 diperoleh level signifikan 0,002 < α = 0,05, sehingga Ho ditolak.

Koefisien regresi untuk X

2

adalah

0,173 (koefisien yang positif). Hal ini

berarti terdapat pengaruh positif yang

signifikan secara partial antara

komunikasi interpersonal keluarga

(8)

terhadap hasil belajar IPS siswa SMP Negeri 13 Padang. Hal ini berarti semakin tinggi komunikasi interpersonal keluarga maka hasil belajar siswa akan semakin meningkat, dan sebaliknya semakin rendah tingkat komunikasi interpersonal keluarga maka hasil belajar siswa akan rendah.

3. Hipotesis 3

Hipotesis ketiga adalah disiplin belajar dan komunikasi interpersonal keluarga terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 13 Padang. Untuk membuktikan hipotesis ketiga ini dilakukan uji F dilakukan untuk membuktikan dengan tingkat keberartian tertentu seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. dari hasil olahan data untuk uji F diketahui nilai sig 0,000 < α = 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.

PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VII SMP Negeri 13 Padang.

Berdasarkan uji hipotesis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin belajar siswa terhadap hasil belajar IPS siswa SMP Negeri 13 Padang. Bentuk pengaruh variabel disiplin belajar terhadap hasil belajar IPS siswa SMP Negeri 13 Padang adalah positif.

Hal ini seiring dengan pendapat Mulyasa (2009:192) bahwa “Disiplin bertujuan untuk membantu peserta didik menemukan dirinya, mengatasi, dan mencegah timbulnya problem- problem disiplin, serta berusaha menciptakan situasi yang menyenangkan dalam pembelajaran sehingga dapat menggapai hasil belajar yang optimal dengan proses yang menyenangkan. Dapat disimpulkan semakin tinggi disiplin belajar siswa maka semakin baik hasil belajar dan

sebaliknya semakin rendah disiplin belajar maka semakin rendah hasil belajar IPS siswa SMP Negeri 13 Padang.

Disiplin belajar terhadap hasil belajar IPS siswa SMP Negeri 13 Padang tergolong pada kriteria baik hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata variabelnya adalah 3,40 dengan tingkat capaian responden (TCR) 68,05%. Ini berarti siswa sudah mempunyai disiplin belajar yang baik terhadap hasil belajar IPS. Hal ini akan mempengaruhi peningkatan hasil belajar kearah yang lebih baik pula.

Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Hendriko Putra Sari tahun 2008 yang berjudul pengaruh disiplin belajar dan tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar,yang mana hasilnya menyatakan bahwa pengaruh disiplin belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar.

Nilai tingkat capaian responden (TCR) terendah 65,79% terdapat pada indikator kedua yaitu bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas.

Seperti pada item nomor 10 dengan pernyataan siswa menyelesaikan tugas mata pelajaran mata pelajaran IPS tepat waktu. Hal ini menunjukan bahwa siswa SMP Negeri 13 Padang telah bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas.Akan tetapi perlu ditingkatkan lagi agar dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik dan semakin baik disiplin belajar siswa maka akan semakin baik pula hasil belajar siswa, begitu juga sebaliknya, apabila disiplin belajar siswa rendah maka hasil belajar siswa pun juga akan rendah

Menurut Tu’u (2004:37) disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang. Semakin disiplin seseorang maka semakin tinggi pula

6

(9)

keberhasilannya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.

Uraian di atas dapat disimpulkan dengan adanya disiplin belajar yang positif maka hasil belajar yang didapat akan meningkat. Disiplin belajar siswa yang positif hendaknya dapat ditingkatkan oleh siswa karena dengan displin belajar yang positif akan meningkatkan hasil belajar siswa.

Komunikasi interpersonal keluarga terhadap hasil belajar IPS siswa SMP 13 Negeri padang.

Berdasarkan uji hipotesis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara komunikasi interpersonal keluarga terhadap hasil belajar IPS siswa SMP 13 Negeri padang,bentuk pengaruh variabel komunikasi interpersonal keluarga adalah positif.

Menurut Effendi (2003 : 61) komunikasi interpersonal yang baik dapat juga mencagah terjadinya konflik karena dengan adanya komunikasi interpersonal antara keluarga dengan anak dapat berkomunikasi perasaan mereka secara jujur dan terbuka, mau mendengarkan dan memahami apa yang di katakan keluarga serta memecahkan masalah yang ada.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan dengan terciptanya hubungan komunikasi interpersonal yang kurang baik antara keluarga dengan anak akan dapat menpengaruhi hasil belajar anak dan karena adanya komunikasi interpersonal antara keluarga dengan anak terjalin dengan baik, maka akan tinggi motivasi anak untuk memcapai nilai yang tinggi terhadap hasil belajar.

Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Roza Eka Putri tahun (2010) yang berjudul pengaruh komunikasi interpersonal keluarga dan motivasi belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1

Kecamatan Guguak. yang mana hasilnya menyatakan bahwa pengaruh komunikasi interpersonal keluarga, motivasi belajar, berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar.

Komunikasi interpersonal keluarga tergolong pada kriteria baik hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata variabel 3,34 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) 66,75%. Ini berarti siswa sudah komunikasi interpersonal keluarga telah berjalan harmonis sehingga meningkatkan hasil belajar IPS. Hal ini akan mempengaruhi peningkatan hasil belajar kearah yang lebih baik pula. Nilai tingkat capaian responden (TCR) terendah 64,63%

terdapat pada indikator kedua yaitu intensitas pesan . Seperti pada item nomor 4 dengan pernyataan Saya terbuka kepada orang tua dalam menyampaikan informasi tentang kegiatan belajar di sekolah.

Hal ini menunjukan bahwa siswa SMP Negeri 13 Padang telah menjalin komunikasi interpersonal yang harmonis dengan keluarga. Akan tetapi perlu ditingkatkan lagi agar dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik dan semakin baik komunikasi keluaga maka akan semakin baik pula hasil belajar siswa, begitu juga sebaliknya, apabila komunikasi interpersonal keluarga rendah maka hasil belajar siswa pun juga akan rendah.

Hal ini seiring dengan pendapat Suyanto dan Abbas (2004: 41) bahwa semakin tinggi frekuensi komunikasi antara anak dengan orang tua, semakin besar pengaruh positifnya kepada anak atau siswa. Tingkat frekuensi komunikasi antara orang tua dengan anak terlihat dari waktu yang tersedia untuk bertemu di antara keduanya.

Uraian tersebut dapat

disimpulkan bahwa frekuensi

komunikasi antara orang tua dan anak

mempengaruhi hasil belajar. Semakin

(10)

tinggi frekuensi komunikasi semakin tinggi hasil belajar. Frekuensi tergantung dari frekuensi bertemunya orang tua dan anak, ketersediaan waktu tersebut sangat dipengaruhi oleh kesibukan orang tua. Jadi tingkat keseringan komuniksasi anak dan orang tua sangat berpengaruh pada proses pendidikan anak. Frekuensi dapat diukur dengan berapa banyak waktu yang tersedia oleh orang tua untuk berkomunikasi dengan anak.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Disiplin belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VII SMP negeri 13 Padang. Semakin baik disiplin belajar siswa maka akan semakin baik hasil belajar. Oleh sebab itu perlu diciptakan disiplin belajar positif terhadap hasil belajar untuk dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih tinggi.

2. Komunikasi interpersonal keluarga berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VII SMP negeri 13 Padang, Semakin harmonis komunikasi interpersonal keluarga maka akan semakin meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Disiplin belajar dan komunikasi interpersonal keluarga secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VII SMP negeri 13 Padang. Oleh karena itu agar hasil belajar dapat terus meningkat maka siswa diharapkan displim dalam belajar dan menjalin komunikasi interpersonal keluarga yang harmonis sehingga akan meningkatkan hasil belajar.

SARAN

Berdasarkan temuan penelitian dan implikasi yang telah dikemukakan sebelumnya, maka upaya yang dapat penulis sarankan agar disiplin belajar dan komunikasi interpersonal keluarga dapat lebih baik untuk masa yang akan datang adalah:

1. Dalam penelitian ini terlihat bahwa disiplin belajar berada pada kategori baik. Namun masih ada hal-hal yang harus diperbaiki lagi oleh siswa yaitu diharapkan kepada siswa untuk tidak berada di luar kelas ketika bel masuk telah berbunyi, tidak keluar dari ruangan sebelum kegiatan belajar selesai dan tidak menunda-nunda mengerjakan tugas IPS yang diberikan guru sehingga bisa tercapai hasil belajar yang baik.

2. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa komunikasi interpersonal keluarga berada pada kategori baik, tapi masih ada beberapa hal yang harus ditingkatkan lagi oleh anak yaitu anak tidak suka bila ditanya oleh orang tua tentang kegiatan belajar. Orang tua saya meragukan informasi yang saya sampaikan, dan siswa merasa bosan setiap kali mendengarkan orang tua berbicara tentang cara belajar saya di sekolah.

diharapkan kepada siswa untuk bisa menerima apa yang disampaikan oleh orang tua tentang kegiatan belajar dan menjalin komunikasi yang harmonis antara orang tua dengan anak, agar bisa meningkatkan hasil belajar anak, apabila hubungan komunikasi interpersonal antara anak dengan orang tua tidak berjalan harmonis maka hasil belajar anak rendah.

3. Penelitian ini masih terbatas pada ruang lingkup pembahasan yang kecil dan diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk meneliti faktor- faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar.

8

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.

Jakarta : Rineka Cipta.

Bimo Walgito. 1997. Bimbingan koseling. yogyakarta.

Fakultas psikologi UGM.

Effendi, Udjana Anong. 2003. Ilmu, Teori dan Filosofi Komunikasi.

Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

Hendriko Putra Sari 2008. Pengaruh Disiplin Belajar dan Tingkat Pendidikan Orang Tua terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Jurusan IPS di SMA Negeri 2 Painan.

Skripsi. Padang.FE UNP.

Imron, Ali. 2004. Manajemen Peserta

Didik Berbasis

Kompetensi.Universitas Negeri malang.

Lufri. 2007. Kiat Memahami dan Melakukan Penelitian. Padang:

UNP Press

Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Purwanto, Ngalim. 1996.Psikologi Pendidikan.Bandung:Remaj a Rosda Karya.

Roza Eka Putri. 2010. Pengaruh Komunikasi Interpersonal Keluarga dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kecamatan Guguak. Skripsi. Padang. FE UNP.

Tu’u, Tulus. 2004. Peran disiplin pada perilaku dan prestasi siswa.

Jakarta : Grafindo

Suyanto dan Abbas. 2004. Wajah dan

Dinamika Pendidikan Anak

Bangsa. Yogyakarta: Adicita

Karya Nusa

Referensi

Dokumen terkait

kualitas pelayanan dari pasar tradisional yang belum tertata.. rapi dengan pasar tradisional yang lebih

mengetahui apakah peningkatan keterampilan proses sains siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model Inkuiri Terbimbing lebih tinggi daripada

the writer current study, not always referred to exactly the same type of experience. The differences of the previous study with this study are the place of

Data debit rerata bulanan diperoleh dari data debit stasiun Kalibawang tahun 2012, karena stasiun ini merupakan stasiun terdekat dengan Jembatan Kebon Agung II (lihat

Puji syukur Alhamdulillah penulis sampaikan yang sedalam-dalamnya atas karunia, rahmat dan hidayah yang diberikan oleh Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Parameter sekolah yang telah membangun budaya literasi 1. Ekosistem Sekolah

Kemiskinan merupakan potret buram dari realitas sosial yang sampai saat ini masih membelenggu ruang gerak kemajuan rakyat untuk hidup “merdeka”. Memahami

Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Internet Banking dan Tingkat Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Pembantu Jamsostek