• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUALITAS FISIK KARKAS DAN KANDUNGAN LEMAK AYAM BROILER YANG MENDAPAT RANSUM TEPUNG KULIT BUAH PEPAYA (Caricapapaya) SEBAGAI PENGGANTI KACANG HIJAU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KUALITAS FISIK KARKAS DAN KANDUNGAN LEMAK AYAM BROILER YANG MENDAPAT RANSUM TEPUNG KULIT BUAH PEPAYA (Caricapapaya) SEBAGAI PENGGANTI KACANG HIJAU."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KUALITAS FISIK KARKAS DAN KANDUNGAN LEMAK AYAM

BROILER YANG MENDAPAT RANSUM TEPUNG KULIT BUAH

PEPAYA (Caricapapaya) SEBAGAI PENGGANTI KACANG HIJAU

Gusti Ayu Mayani Kristina Dewi1. R.R. Indrawati 2 dan N. Tirta Ariana 3

1.2.3

Fakultas Peternakan, Universitas Udayana , Jln.PB.Sudirman,Denpasar,Bali Telp. (0361 ) 235231, email: elly_unud@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mempelajari kualitas fisik karkas dan kandungan lemak ayam broiler yang mendapat ransum tepung kulit buah papaya (Carica papaya) sebagai pengganti tepung kacang hijau telah dilaksanakan selama 3 bulan.

Rancangan yang digunakan, rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 Ulangan , dimana setiap ulangan terdiri dari 4 ekor ayam ayam broiler Strain Hubbard sehingga total ayam yang digunakan sebanyak 64 ekor. Perlakuan yang diberikan yaitu : RP0: ransum tanpa tepung kulit buah papaya (TKPB), RP1: ransum dengan 33,3% tepung kulit buah papaya (TKPB), RP2: ransum dengan 66,7% tepung kulit buah papaya (TKPB), RP3: ransum dengan 100% tepung kulit buah papaya (TKPB).Variabel yang diamati : berat karkas , kualitas karkas dan kandungan lemak ayam broiler. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam, apabila diantara perlakuan berbeda nyata (P<0,05) maka dilanjutkan dengan uji jarak Duncan (Steel dan Torrie, 1990).

Hasil penelitian menunjukkan perlakuan RP0; RP1 dan RP2 berbeda nyata (P< 0,05) terhadap RP3 pada bobot karkas dan kualitas fisik karkas. Perlakuan RP0; RP1 RP2 dan RP3, berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kandungan lemak ayam broiler. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dapat disimpulkan tepung kulit buah papaya (TKBP) sampai 66,7% (RP2) dalam ransum tidak berpengaruh terhadap kualitas karkas dan kandungan lemak tubuh , sedangkan penggunaan 100% (TKBP) berpengaruh nyata terhadap kualitas daging ayam broiler.

(2)

CARCASS QUALITY AND FAT CONTEN BROILER CHICKENS TO GAVE

RATIONS WITH PAPAYA FRUIT SKIN MEAL (Carica papaya) AS

SUBSTITUTION OF GREEN PEA MEAL.

G.A.M.KRISTINA DEWI

Gusti Ayu Mayani Kristina Dewi1. R.R. Indrawati 2 dan N. Tirta Ariana 3

1.2.3

Faculty of Animal Science University of Udayana, Jln.PB.Sudirman,Denpasar -Bali, Indonesia.

Telp. (0361 ) 235231, email: elly_unud@yahoo.com

ABSTRACT

The research aims to study the physical quality of the carcass and the fat content of broilers which received rations of papaya fruit skin meal (Carica papaya) as substitution of green pea meal has been implemented for 3 months. The design is used, a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 4 replications, where each repetition consisted of four strains of broiler chickens Hubbard strain were used for a total of as many as 64 individuals. The treatments were as follows: RP0: flour ration without rind papaya (TKPB), RP1: ration with 33.3% papaya fruit peel flour (TKPB), RP2: ration with 66.7% papaya fruit peel flour (TKPB), RP3 : 100% ration with papaya fruit peel flour (TKPB) .Variabel observed: carcass weight, carcass quality and fat content of broilers. The data obtained were analyzed by analysis of variance, if significantly different between treatments (P <0.05), then continued with Duncan’s range test (Steel and Torrie, 1990). The results showed the treatment RP0; RP1 and RP2 significantly different (P <0.05) to the RP3 on carcass weight and physical quality of the carcass. Treatment RP0; RP1 RP2 and RP3, non significant (P>0.05) on the fat content of broiler chickens. It can be concluded that ration with papaya fruit skin meal (TKBP) to 66% (RP2) had no effect on carcass quality and fat content of the body, while the use of 100%

(TKBP) significantly affect the meat quality of broilers.

(3)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebutuhan daging yang berasal dari ternak baik ternak sapi, kambing dan

unggas semakin meningkat , untuk mengejar kekurangan akan daging maka ternak ayam broiler dapat diharapkan sebagai penghasil daging yang cepat dan produktif. Hal ini disebabkan karen ternak broiler mempunyai potensi untuk dikembangkan serta dapat menghasilkan daging dalam waktu yang relative singkat (Windhorst, 2006). Pakan memegang peranan yang penting dalam usaha peternakan untuk menjamin produksi, bila ternak kekurangan pakan mengakibatkan menurunnya produksi dan reproduksi ternak. Ketersediaan bahan pakan yang sangat terbatas dan berfluktuasi serta harga relative tinggi, bersaing dengan manusia, menyebabkan biaya pakan tinggi. Kacang hijau dalam ransum unggas merupakan salah satu bahan makanan yang dibutuhkan dalam campuran ransum sebagai sumber protein. Disisi lain masyarakat masih membutuhkan kacang hijau, selain itu juga harganya relative lebih mahal. Dengan demikian maka perlu diupayakan bahan makanan lain sebagai pengganti kacang hijau yang juga merupakan sumber protein bahan lebih murah, selalu tersedia, disukai ternak dan tidak membahayakan kesehatan ternak yang mengkonsumsinya.

(4)

Bahan suplemen yang yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas karkas yang tinggi ( rendah kandungan lemak tubuh) maka ransum perlu ditambahkan bahan suplemen (Siti, 2013). Tepung kulit buah pepaya merupakan salah satu bahan pakan yang mempunyai kemungkinan menggantikan kacang hijau dalam ransum broiler. Nilai gizi dari tepung kulit buah pepaya hampir sama dengan kacang hijau terutama kandungan protein berkisar 22,9% dan kacang hijau 24,2% (Wahyu, 1992) . Sebagai sumber protein telah diketahui bahwa kacang hijau merupakan bahan pangan yang mengandung protein tinggi namun harganya cukup mahal. Berdasarkan hal-hal tersebut maka telah dilaksanakan suatu penelitian kualitas fisik karkas dan kandungan lemak ayam broiler yang mendapat ransum tepung kulit buah (Carica papaya) sebagai pengganti tepung kacang hijau.

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian.

Penelitian ini telah dilaksanakan di Walikota Baru, kecamatan Kota, Kota

Mady, Kupang selama 3 bulan.

Materi penelitian

Penelitian ini menggunakan 64 ekor DOC ayam broiler strain Hubbard. Berat

badan awal 385,27 ± 33,08 g. Kandang yang digunakan adalah kandang petak sebanyak 16 petak dan setiap petak kandang berisi 4 ekor anak ayam. Bahan pakan yang digunakan adalah : jagung kuning, dedak padi halus, tepung kacang hijau, tepung kulit buah pepaya, tepung ikan, kacang kedelai (Tabel 1).

Metode Penelitian

(5)

Tabel 1. Susunan dan Komposisi Ransum Broiler Umur 0 – 3 Minggu

Tabel 2. Susunan dan Komposisi Ransum Broiler Umur 4– 6 Minggu

(6)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Komoposisi Fisik Karkas

Rataan bobot karkas ayam dapat dilihat pada Tabel 3. Rataan bobot karkas tertinggi dicapai oleh perlakuan R2 sebesar 1080,73 g/ekor dan terkecil R3 sebesar 1056,04 g/ekor. Ternak ayam yang mendapat perlakuan kontrol (R0) , R1, dan R3 memiliki bobot karkas berturut-turut 1064,66 g/ekor; 1073,00 g/ekor ; dan 1056,04 g/ekor.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penggantian kacang hijau dengan tepung kulit buah pepaya (TKBP) sampai 66,75% perlakuan R1 dan R2 memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap bobot karkas ayam broiler.

Hal ini disebabkan karena ayam mempunyai pertumbuhan yang baik pada perlakuan R1, R2 memberikan bobot karkas yang lebih tinggi. Bobot karkas dihitung mengurangi bobot hidup dengan bobot non karkas. Konsumsi ransum dapat digunakan sebagai sumber protein dan asam amino dalam pembentukan daging sehingga meningkatkan jumlah karkas. Juga dipengaruhi imbangan zat-zat nutrisi, tingkat energi kecepatan pertumbuhan dan non karkas ayam broiler (Dewi dan Sinlae, 2004 dan Dewi , 2010).

Tabel 3. Pengaruh Perlakuan Terhadap Performan Produksi Daging Ayam Broiler Keterangan : 1) R0= tanpa tepung kulit buah pepaya; R1= 33.3% kulit buah pepaya; R2 = 66.7% kulit buah pepaya dan R3= 100% kulit buah pepaya.

(7)

Hasil rataan persentase karkas dapat dilihat pada Tabel 3. , persentase karkas yang diberikan ransum dengan perlakuan R2 tertinggi sebesar 67.01% dibanding perlakuan lain. Persentase karkas ayam mendapat berlakuan R0, R1 dan R3 berturut-turut sebesar 63,71% , 66,10%, dan 64,79%. Hasil uji lanjut didapatkan antara perlakuan R1, R2 dangan R0, 3berbeda nyata (P >0.05) sedangkan antara perlakuan R0,R2 dengan R1, R3 berbeda nyata (P<0.05).

Kualitas fisik karkas daging, tulang dan kulit tidak berbeda nyata (P> 0,05) antar perlakuan R0, R1, R2 dan R3. Dilaporkan oleh Basyir (1999) bahwa meningkatnya konsumsi protein akan meningkatkan berat karkas, persentase daging dada (breast meat). Kualitas fisik daging dari perlakuan pemberian tepung kulit pepaya sampai 100%, pengganti kacang hijau tidak berbeda nyata (P>0,05) pada warna daging, pH dan susut masak.

Persentase Lemak Tubuh

Persentase Lemak empedal yang didapatkan ayam dengan perlakuan R0 ,R1, R2 dan R3 berturut-turut 1.81%, 1.79%, 1.73% dan 1.70% dapat dilihat pada Tabel 4. Lemak empedal yang tertinggi diperoleh ayam broiler yang mendapat perlakuan kontrol (R0) sebesar 1.81% dan terendah R3 sebesar 1.70%.

Hasil uji statistik di dapatkan pengaruh perlakuan penggunaan tepung kulit buah pepaya sampai 100% tidak memberikan pengaruh nyata (P > 0.05) terhadap persentase lemak Empedal. Persentase lemak empedal dipengaruhi oleh kandungan energi dari ransum ( Dewi, 1991), juga dipengaruhi oleh umur ( North, 1998) dan bobot badan ayam ( Rasyaf, 2005).

Hasil penelitian menunjukkan persentase lemak abdominal ternak ayam yang mendapat perlakuan R0 tertinggi yaitu rata-rata 2.54% dan terendah diperoleh ayam mendapat perlakuan R3 sebesar 2.45% (Tabel 3). Rataan persentase lemak abdomen ayam broiler yang mendapat perlakuan R0, R1, R2 dan R3 masing-masing 2,54 %, 249 %, 2.51% dan 2.45% secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P > 0.05).

(8)

energi ransum dan lemak ransum cenderung mempengaruhi penimbunan lemak pada ayam broiler, serta lemak abdomen cenderung meningkat dengan meningkatnya umur dan bobot badan ayam broiler.

Tabel 4. Pengaruh Perlakuan Terhadap Performan Produksi Daging Ayam Broiler

Variabel

Perlakuan

R0 R1 R2 R3 1) SEM 2)

Kandungan Lemak Tubuh ayam broiler (g)

Lemak Abdomen(g) Lemak Bantalan (g) Lemak Mesentrium(g) Lemak Empedal(g)

0,18a1) 0,17a 0,16a 0,16a 0,070

6,60 a 6,37a 6,01a 6,0a 0,150 1,81a 1,79a 1,73a 1,70a 0,011 2,54a 2,49a 2,51a 2,45a 0,010

Keterangan : 1) R0= tanpa tepung kulit buah pepaya; R1= 33.3% kulit buah pepaya; R2 = 66.7% kulit buah pepaya dan R3= 100% kulit buah pepaya.

2) Superskrip yang berbeda pada baris yang sama nyata pada (P<0.05) 3) SEM: Standard Error of Means

Persentase karkas diukur berdasarkan bobot hidup . Juga hal yang sama didapatkan bahwa persentase karkas diukur berdasarkan bobot hidup dari ayam sehingga tidak berbeda (Dewi dan Sinlae , 2004). Tepung kulit buah pepaya mengandung enzim papain bersifat proteolitik sehingga mampu memecahkan protein menjadi lebih sederhana (polipeptida) (Dewi , 1991 dan Siti , 2013). Selain itu lemak yang berlebihan pada ransum dengan adanya kulit buah pepaya dapat ditransformasi menjadi sumber protein tubuh (Sinaga, 2010).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dapat disimpulkan tepung kulit buah papaya (TKBP) sampai 66% (RP2) dalam ransum pengganti tepung kacang hijau tidak berpengaruh terhadap kualitas karkas dan kandungan lemak tubuh , sedangkan penggunaan 100% (TKBP) berpengaruh nyata terhadap kualitas daging ayam broiler.

UCAPAN TERIMAKASIH

(9)

membantu baik material dalam pelaksanaan penelitian demi kelancaran penyelesaian penulisan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Basyir, A. K. 1999. serat kasar dan pengaruhnya pada broiler. Poultry Indonesia.Okt 99 No.233, Hal :43-45.

Dewi, G.A.M.K. 1991. Respos Ayam Broiler Terhadap Ransum Yang Mengandung Minyak Kelapa Sawit Kasar dan Dedak Pengganti Energi Jagung. Thesis. Fakultas Pasca Sarjana. IPB. Bogor.

Dewi,G.A.M. K and M. Sinlae. 2004. The Effect of Palm Fatty Acid (PFA) and Calcium – Palm Fatty Acid (Ca-PFA) on Performance of Broiler Chicken. Proceed. Anim. Sci. Congress (AAAP), 3 (I) : 135-137.

Dewi, G.A.M.K. 2010.Pengaruh penggunaan level energy =protein ransum terhadap produksi karkas ayam kampung. Prosiding Seminar Nasional Tentang Unggas Lokal ke IV. Hal .222 – 228..

Fouzder, S, K. S. C. Chowdhury, M. A. R. Ho wlider and C. K. Podder. 1999. Use of dried papaya skin in the diet of growing pullets. Brith. Poult. Sci. 40:88-90.

Nalle, C. L. 2002. Pemanfaatan Tepung Kulit Buah Pepaya Dalam Ransum Ayam Broiler. Laporan Penelitian Politani Kupang.

North, M.O. 1998. Commercial Chicken Production Manual. 7nd Edition. Avi Publishing Company,Inc.Westport, Connecticut.

Rasyaf, M,2005. Beternak Ayam Pedaging. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.

Rukmana, R. 1995. Budidaya Pepaya Dan Pasca Panen. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Scott , M. L., M. C. Nesheim, and R. J. Young. 1992. Nutrition of The Chicken.3rd Ed.M. L. Scott and Associates, Ithaca, New York.

Sinaga, S.2010. Pengaruh Pemberian TepungKulit Buah Pepaya (Carica papaya) dalam Ransum Babi Peroide Finisher Terhadap Presentase Karkas , Tebal Lebah Punggung dan Luas Urat Daging Mata Rusuk.

http://blogs.uppad.ac.id/saulandsinaga/2010/05/21. Diakses 7 September 2015.

Siregar, A. P. M., Sabrani, dan Pramu S., 1998. Teknik Beternak Ayam Ras di Indonesia. Cetakan I. Margie Group. Jakarta.

(10)

Universitas Udayana.

Steel, R. G. D. and J. H. Torrie. 1990. Prinsip dan Prosedur Statistik. Suatu Pendekatan Biometrik. Alih Bahasa Ir.B. Soemantri. Ed II. Gramedia Jakarta.

Wahyu, J. 1992. Ilmu Nutrisi Unggas. Gadjah Mada University. Press. Yogyakarta.

Gambar

Tabel 1. Susunan dan Komposisi Ransum Broiler Umur 0 – 3 Minggu Perlakuan
Tabel 3. Pengaruh Perlakuan Terhadap Performan Produksi Daging Ayam Broiler

Referensi

Dokumen terkait

Tradisi Lara Pangkon ing Wewengkon Mojokerto bisa digunakake minangka sarana lan prasarana kanggo ngraketake kluarga, bisa uga masyarakat supaya mangerteni

Dalam ha1 ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang berusaha mendorong dosen untuk melakukan penelitian sebagai bagian integral dari kegiatan mengajarnya, baik

Data dalam penelitian ini yaitu berupa kalimat-kalimat yang menunjukkan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam buku teks pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Sub Unit Lingkungan Permukiman merupakan bagian dari unit lingkungan permukiman yang ditambahkan kriteria kepadatan rumah mukim. Penentuan tingkat kepadatan daerah

Kepala Seksi Kerjasama dan Inovasi/Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data meneliti kutipan akta dan membubuhkan

Sarana belajar atau yang disebut juga dengan sekolah sangat penting untuk dicari tentang informasi sekolah tersebut, karena sekolah merupakan elemen penting untuk meningkatkan

Pas foto berwarna ukuran 4X6 cm sebanyak 2 (dua) lembar dengan warna latar belakang biru bagi yang memiliki tahun kelahiran genap dan warna latar belakang merah bagi

Oleh karena itu penulis membuat sebuah program permainan dengan mengambil kasus tentang game puzzle yang berbasis 2 dimensi dengan hanya menampilkan dua buah game puzzle gambar