• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. peneliti lain. Penelitian sejenis yang pernah dilakukan yaitu: ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap return perusahaan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II. peneliti lain. Penelitian sejenis yang pernah dilakukan yaitu: ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap return perusahaan."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang Return Saham telah banyak dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain. Penelitian sejenis yang pernah dilakukan yaitu:

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Siti (2015) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap return perusahaan. Hal ini dapat dibuktikan karena menurut peneliti, meningkatnya penjualan perusahaan akan meningkatkan nilai return sahamnnya.

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lia (2016), mengungkapkan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan LQ45. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti (2015) menurut penelitiannya pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif terhadap return saham.

Menurut penelitian yang dilakukan Irawati (2006), menyatakan bahwa rasio keuntungan atau profitability ratio ialah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan aset perusahaan atau merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (seperti semesteran, triwulanan dan lainnya). Menurut (Wiagustini, 2010:79) profitabilitas merupakan semampu perusahaan untuk menghasilkan laba atau ukuran efektivitas pengelolaan manajemen perusahaan.kemampuan memperoleh laba dapat diukur dari modal sendiri maupun seluruh dana yang diinvestasikan kedalam perusahaan.

(2)

B. Teori dan Kajian Pustaka 1. Teori Sinyal ( Signaling Theory)

Teori ini menjelaskan bahwa laporan keuangan yang baik merupakan sinyal atau tanda bahwa perusahaan juga telah beroperasi dengan baik. Sinyal yang baik akan direspon dengan baik oleh pihak lain. Menurut Zainudin dan Hartono (1999) informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan signal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan volume perdagangan saham. Pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai signal baik bagi investor, maka terjadi perubahan dalam volume perdagangan saham.

Menurut Sharpe et al. (1997) pengumuman informasi akuntansi memberikan signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa mendatang (good news) sehingga investor tertarik untuk melakukan perdagangan saham, dengan

demikian pasar akan bereaksi yang tercermin melalui perubahan dalam volume perdagangan saham. Dengan demikian hubungan antara publikasi informasi baik laporan keuangan, kondisi keuangan ataupun sosial politik terhadap fluktuasi volume perdagangan saham dapat dilihat dalam efisiensi pasar.

(3)

Teori sinyal mengasumsikan bahwa semakin besar nilai total aset pada suatu perusahaan maka semakin besar pula ukuran perusahaannya. Hal ini dapat menjadi sinyal yang baik bagi para investor, karena perusahaan yang memiliki total aset yang besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dapat menghasilkan laba yang besar dibandingkan dengan perusahaan yang total asetnya kecil atau rendah.

Teori sinyal mengasumsikan bahwasanya pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Pertumbuhan perusahaan yang baik dapat menjadi pertanda bagi para investor, karena dengan besarnya nilai pertumbuhan perusahaan memberikan tanda bahwa perusahaan memiliki aspek yang menguntungkan, dan harapan para investor akan mendapatkan pengembalian (rate of return) dari investasi yang telah dilakukan.

Teori sinyal mengasumsikan bahwa semakin besar nilai profitabilitas pada suatu perusahaan menandakan bahwa perusahaan tersebut menggunakan asetnya dengan efisien, semakin efisien perusahaan dalam memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan laba setelah pajak, maka return yang akan diperoleh juga besar. Hal ini dapat menjadi pertanda untuk para investor bahwa besarnya laba yang dihasilkan perusahaan maka keuntungan yang akan didapatkan dari berinvestasi pada perusahaan tersebut akan semakin besar.

2. Ukuran Perusahaan

Company Size atau ukuran perusahaan adalah peningkatan dari kenyataan bahwa perusahaan besar akan memiliki kapitalisasi pasar yang besar, nilai buku yang besar dan laba yang tinggi (Dewi dan Wirajaya, 2013:358 372). Variabel

(4)

ukuran perusahaan dapat diukur melalui ukuran aktiva, penjualan bersih, dan kapitalisasi pasar. Dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi para krediturnya, perusahaan yang tumbuh besar memiliki kewajiban lebih besar dari pada yang lain.

Hal ini dapar dilihat melalui laporan tahunan yang lebih terinci (Subiyantoro, 1997).

Besar kecilnya suatu perusahaan dapat digambarkan dari ukuran perusahaannya.

Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total penjualan yang dimiliki perusahaan, jika total penjualan suatu perusahaan besar, maka pihak manajemen lebih maksimal untuk menggunakan aset pada perusahaan tersebut.

Pada penelitian ini ukuran perusahaan diukur melalui total aset yang diproyeksikan dengan nilai logaritma natural dari total aset perusahaan (Ln Total Aset). Menurut Setiyadi (2007:4-8), ada 4 (empat) indikator ukuran perusahaan yaitu:

a) Tenaga kerja : jumlah karyawan tetap dan honorer yang terdaftar atau bekerja di perusahaan pada saat tertentu.

b) Tingkat penjualan : volume penjualan perusahaan pada suatu periode tertentu.

c) Total hutang : jumlah hutang perusahaan pada periode tertentu.

d) Total aset : keseluruhan aset yang dimiliki suatu perusahaan.

Semakin besar total aset dapat diartikan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba yang besar dan relatif lebih stabil dibandingkan dengan perusahaan yang total asetnya rendah.

Menurut Muljono (2005:14), untuk mengukur ukuran perusahaan dapat dilakukan dengan cara menghitung total aset, investasi, perputaran modal, alat

(5)

produksi, jumlah pegawai, keluasan jaringan usaha, penguasaan pasar, output produksi, besaran nilai tambah, besaran pajak terbayarkan, dan lain sebagainya. Hal ini menjadi bayangan akan kenyataan bahwa korporasi memang identik dengan perusahaan besar.

Company Size dapat ditentukan dengan nilai seperti total aset, penjualan,

modal, dan lain sebagainya,nilai tersebut dapat menentukan besar kecilnya suatu perusahaan. Indikator ukuran perusahaan dapat dilakukan menggunakan 2 (dua) cara yaitu :

a) Company size = Ln Total Aset.

Aset adalah sumber daya atau harta yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

Semakin besar aset yang dimiliki suatu perusahaan, maka perusahaan dapat melakukan investasi dan memenuhi permintaan. Hal ini dapat memperluas pangsa pasar dan akan berpengaruh pada profitabilitas perusahaan.

b) Company size = Ln Total Penjualan

Penjualan sangat penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu mendapatkan laba. Penjualan yang tinggi dapat mengcover biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi. Dengan meningkatnya penjualan, maka profitabilitas pada perusahaan juga akan berpengaruh.

3. Pertumbuhan Perusahaan

Menurut penelitian yang dilakukan Kusumajaya (2011) mengungkapkan bahwa pertumbuhan perusahaan dapat mempengaruhi profitabilitas, pertumbuhan

(6)

perusahaan yang baik yaitu yang memiliki aspek yang menguntungkan, karena perusahaan dianggap mampu untuk menghasilkan keuntungan dari waktu ke waktu.

Peningkatan suatu aset memiliki potensi untuk menghasilkan arus kas yng tinggi dimasa yang akan datang. Jika aset suatu perusahaan meningkat, maka hasil operasionalnya juga akan meningkat. Pertumbuhan dan penurunan volume usaha pada suatu perusahaan dapat berdampak pada arus dana perusahaan. Hal yang sangat diharapkan oleh para pihak internal maupun eksternal adalah pertumbuhan perusahaan.

Menurut sudut pandang investor, pertumbuhan suatu perusahaan merupakan tanda bahwa perusahaan dapat menghasilkan keuntungan, dan investor pun akan amendapatkan tingkat pengembalian (rate of return) dari investasi yang dilakukan menunjukkan perkembangan baik. Adanya respon baik dari para investor, akan berdampak pada meningkatnya harga saham perusahaan.

1. Faktor pertumbuhan perusahaan

a) External Growth (pertumbuhan dari luar).

Jika pengaruh dari luar ini baik, maka peluang perusahaan untuk meningkat dari waktu ke waktu semakin besar

b) Internal Growth (pertumbuhan dari dalam).

Semakin meningkatnya produktivitas perusahaan, maka pertumbuhan perusahaan juga akan meningkat.

(7)

c) Pertumbuhan karena pengaruh dari iklim dan situasi usaha lokal

Jika iklim dan situasi usaha mendukung usaha tersebut, maka pertumbuhan perusahaan akan meningkat dari waktu ke waktu.

Ada 2 rumus untuk menghitung pertumbuhan perusahaan yaitu pertumbuhan aset (assets growth) dan rasio pertumbuhan penjualan (sales growth ratio).

a) Pertumbuhan aset (assets growth)

Menurut Pradana (2013:64-70) pertumbuhan aset merupakan aktiva yang digunakan untuk aktiva operasional perusahaan. Semakin besar aset, maka semakin besar pula hasil operasional yang dihasilkan oleh perusahaan. Rumus pertumbuhan aset (assets growth) :

Assets Growth =Total Asset (t) − Total Asset (t − 1)

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 (𝑡 − 1) X100%

b) Pertumbuhan penjualan (Sales Growth)

Menurut Pradana (2013:64-70) menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan adalah perubahan penjualan pertahun. Pertumbuhan penjualan yang meningkat dapat menaikkan pertumbuhan perusahaannya dan dapat perolehan laba. Rumus Pertumbuhan penjualan (Sales Growth) :

𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝐺𝑟𝑜𝑤𝑡ℎ = 𝑁𝑒𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 (𝑡 − 1)𝑛𝑒𝑡 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 (𝑡 − 1)

𝑛𝑒𝑡 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 (𝑡 − 1)X100%

4. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba.

Tujuan dari rasio ini adalah untuk mengukur kemampuan dan efisiensi operasional suatu perusahaan dalam memperoleh keuntungan, (Fahmi, 2012: 69). Semakin

(8)

besar profitabilitas suatu perusahaan maka akan memberikan daya tarik bagi para investor untuk membeli saham. Ada 4 (empat) cara untuk mengukur profitabilitas menurut Husnan dan Pudjiastuti (2006:233), yaitu:

a) Net Profit Margin (NPM) adalah perbandingan laba bersih setelah pajak terhadap total penjualan

𝑁𝑃𝑀 ∶ 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ X100%

b) Gross Profit Margin (GPM) adalah perbandingan antara laba kotor terhadap total penjualan

𝐺𝑃𝑀 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ𝑋100%

c) Return on Assets (ROA) adalah perbandingan laba setelah pajak terhadap total aset

𝑅𝑂𝐴 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 X100%

d) Return on Equity (ROE) adalah perbandingan laba bersih terhadap ekuitas saham biasa.

𝑅𝑂𝐸 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 X100%

5. Return Saham

Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya (Robert Ang, 2001). Menurut Tandellin, return saham juga merupakan faktor yang memotivasi para investor untuk berinvestasi.

(9)

Dua komponen utama return saham adalah Yield dan Capital Gain/Loss. Yield merupakan komponen yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan dari suatu investasi. Capital Gain merupakan keuntungan yang didapatkan dari selisih harga jual dikurangi harga beli saham, sedangkan Capital Loss adalah kerugian yang perhitungannya sama dengan Capital Gain.

Ada 2 (dua) jenis return saham yaitu return realisasian dan return ekspektasian, yaitu :

a) Return realisasian adalah saham yang cara menghitungnya dengan melihat data historis. Data historis ialah rangkuman harga saham dari suatu perusahaan yang sudah terdaftar di BEI. Return realisasi diperoleh dari investasi dengan menghitung selisih harga saham periode berjalan dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan deviden, dapat ditulis dengan rumus :

Ri, t = 𝑃𝑖(𝑡) − 𝑃𝑖(𝑡 − 1) 𝑃𝑖(𝑡 − 1)

Keterangan :

Ri,t = Return Saham i pada waktu t

Pi,t = Harga Saham i pada periode t

Pit-1 = Harga Saham pada i periode t-1

b) Return ekspektasian adalah return yang tidak pasti terjadi, karena return ini hanya sebuah prediksi atau harapan dari para investor. Adapun perhitungan return ekspetasian, yaitu:

(10)

E(Rit) = Rmt

Keterangan :

E(Rit) = Tingkat keuntungan saham yang diharapkan pada hari ke t

Rmt = Tingkat keuntungan pasar pada periode t

Selain 2 jenis return saham, ada 3 komponen return saham antara lain Capital Gain, Capital Loss dan Yield.

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi return saham baik bersifat makro ataupun mikro. Faktor-faktor tersebut diantaranya:

1. Faktor makro adalah faktor yang berada diluar perusahaan. Ada dua jenis faktor makro, yaitu faktor makro ekonomi ( inflasi, suku bunga, kurs valuta asing, tingkat pertumbuhan ekonomi, harga bahan bakar minyak di pasar internasional, indeks harga saham regional ) dan faktor makro non ekonomi ( peristiwa politik domestik, peristiwa sosial, peristiwa politik internasional).

2. Faktor mikro merupakan faktor dari dalam perusahaan. Informasi yang didapatkan dari kondisi intern perusahaan yang berupa informasi keuangan dan non keuangan.

C. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham

Menurut Siti (2015), Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Return Saham perusahaan Industri Rokok yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2011- 2013. Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa meningkatnya penjualan akan

(11)

berpengaruh pada harga saham perusahaan sehingga nilai Return sahamnya akan meningkat pula.

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka penelitian yang diajukan dalam penelitian ini yaitu :

H1:Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Return Saham.

2. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Return Saham

Penelitian yang dilakukan Lia (2016) mengungkapkan bahwa pertumbuhan tidak berpengaruh terhadap return saham. Sedangkan poenelitian yang dilakukan oleh Siti (2015) menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif terhadap return saham. Karena pertumbuhan perusahaan (PBV) yang tinggi menyebabkan meningkatnya harga saham sehingga para investor enggan untuk membeli saham tersebut.

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka penelitian yang diajukan dalam penelitian ini yaitu :

H2:Pertumbuhan Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham.

3. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Return Saham

Profitabilitas pada penelitian ini diproksikan dengan Return On Asset (ROA).

Semakin tinggi ROA menunjukan semakin efektif perusahaan memanfaatkan aktivanya untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak, dengan semakin meningkatnya ROA maka profitabilitas perusahaan semakin baik sehingga perusahaan tersebut memperoleh return yang besar. Pernyataan tersebut didukung

(12)

oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Daljono (2013), Haghiri (2012), Kabajeh et al (2012) serta Har dan Ghafar (2015) bahwa ROA memiliki hubungan yang positif terhadap return saham.

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka penelitian yang diajukan dalam penelitian ini yaitu :

H3: Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Return Saham.

4. Kerangka Pemikiran Teoritis

Gambar 1. Kerangka pemikiran teoritis

Ukuran Perusahaan X1

Pertumbuhan Perusahaan X2

Profitabilitas X3

Return Saham Y1

Gambar

Gambar 1. Kerangka pemikiran teoritis

Referensi

Dokumen terkait

Deteksi kulit dapat diartikan sebagai proses pemilihan piksel dari gambar yang. mempunyai kesesuaian dengan kulit manusia (Albiol,

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem manajemen dokumen pada panitia penerimaan peserta didik baru SMP Negeri 1 Alas Barat dengan berbagai fitur memanajemen

Ali Imran di SMP Integral Ar-Rahmah Malang adalah dengan pendidikan melalui nasihat, keteladanan, perhatian dan pembiasaan 3 Tingkat keberhasilan implementasi nilai-nilai

Dari berbagai penelitian yang dilakukan para peneliti kenyamanan termal, terlihat bahwa hasil penelitian umumnya hanya tepat digunakan bagi kebutuhan lokal, dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) masyarakat desa adat Bali Utara memandang bahwa konflik adat yang terjadi merupakan imbas dari ³NHWLGDNQ\DPDQDQ´

Sehubungan dengan pernyataan di atas saya dapat dikatakan bahwa masalah sosial adalah masalah yang sering mewarnai kehidupan manusia menjadi faktor utama adalah masalah

Topik pertama memaparkan tentang prinsip pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks dinyatakan berikut: (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan

Wongsorejo meningkatkan SDM kelompok wanita B terlaksananya penambahan modal usaha 42 Pagu Indikatif Kecamatan Koperasi Wanita Desa Sidowangi 3 kopwan 60.000.000,00 0,00 0,00