• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PIMPINAN PUSAT HIMPUNAN WANITA KARYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PIMPINAN PUSAT HIMPUNAN WANITA KARYA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PIMPINAN PUSAT

HIMPUNAN WANITA KARYA

Jalan Duren Tiga Raya No. 27, Pancoran – Jakarta Selatan Email : dpphwk2016@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN

DEWAN PIMPINAN PUSAT HIMPUNAN WANITA KARYA Nomor : PO-05/DPP-HWK/X/2017

Tentang

PERATURAN ORGANISASI

KEANGGOTAAN DAN KARTU TANDA ANGGOTA SERTA KARTU TANDA PENGURUS

HIMPUNAN WANITA KARYA

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa bersama ini :

Menimbang : 1. Bahwa telah menjadi kewajiban Pengurus Himpunan Wanita Karya (HWK) di tingkatan manapun untuk melaksanakan seluruh ketetapan Munas VIII Himpunan Wanita Karya (HWK) Tahun 2016.

2. Bahwa penataan administrasi keanggotan dan kepengurusan serta adanya penerbitan Kartu Tanda Anggota dan Kartu Tanda Pengurus merupakan bagian tak perpisahkan dari usaha peningkatan kinerja organisasi Himpunan Wanita Karya (HWK).

3. Bahwa untuk itu perlu dibuat Peraturan Organisasi tentang Keanggotaan dan Kartu Tanda Anggota Himpunan Wanita Karya (HWK).

Mengingat : 1. Anggaran Dasar (AD) Himpunan Wanita Karya (HWK) Pasal 12 Ayat 1 dan Ayat 2.

3. Anggaran Rumah Tangga (ART) Himpunan Wanita Karya (HWK) Pasal 1 dan Pasal 4.

Memperhatikan : 1. Keputusan Rapat Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Wanita Karya (HWK) tanggal 19 Oktober 2017.

2. Keputusan Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Wanita Karya (HWK) tanggal 19 Oktober 2017.

(2)

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN ORGANISASI DEWAN PIMPINAN PUSAT (DPP) HIMPUNAN WANITA KARYA (HWK) TENTANG KEANGGOTAAN DAN KARTU TANDA ANGGOTA SERTA KARTU TANDA PENGURUS HIMPUNAN WANITA KARYA (HWK) sebagai berikut : Pertama : Pengesahan Peraturan Organisasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan

Wanita Karya (HWK) sebagaimana tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini.

Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ketiga : Apabila di kemudan hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 19 Oktober 2017

DEWAN PIMPINAN PUSAT HIMPUNAN WANITA KARYA

Ketua Umum, Sekretaris Jenderal,

Ir. Dany Soedarsono Enita Adyalaksmita, SH, MH

(3)

DEWAN PIMPINAN PUSAT

HIMPUNAN WANITA KARYA

Jalan Duren Tiga Raya No. 27, Pancoran – Jakarta Selatan Email : dpphwk2016@gmail.com

LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN PERATURAN ORGANISASI

KEANGGOTAAN DAN KARTU TANDA ANGGOTA SERTA KARTU TANDA PENGURUS

HIMPUNAN WANITA KARYA NOMOR : PO-05/DPP-HWK/X/2017 TANGGAL : 19 OKTOBER 2017

PERATURAN ORGANISASI

KEANGGOTAAN DAN KARTU TANDA ANGGOTA SERTA KARTU TANDA PENGURUS

HIMPUNAN WANITA KARYA

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

1. Keanggotaan Himpunan Wanita Karya (HWK) merupakan ikatan yang terjalin antara masyarakat dengan Himpunan Wanita Karya (HWK) yang memenuhi kriteria dan syarat keanggotaan seperti yang diatur dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Himpunan Wanita Karya (HWK).

2. Syarat keanggotaan sebagaimana dimaksud ayat 1 di atas merupakan ketentuan yang harus dipenuhi oleh perorangan warga masyarakat untuk menjadi anggota Himpunan Wanita Karya (HWK) sebagaimana yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) Himpunan Wanita Karya (HWK) Bab I (Pasal 1) dan Bab III (Pasal 4).

Pasal 2

1. Anggota Himpunan Wanita Karya (HWK) adalah warga negara Indonesia yang berorientasi pada karya dan kekaryaan yang dengan sukarela mengajukan permintaan menjadi anggota (stelsel aktif).

2. Setiap anggota Himpunan Wanita Karya (HWK) mempunyai hak dan kewajiban serta berhak mendapat Kartu Tanda Anggota sebagai jati diri keabsahannya menjadi anggota Himpunan Wanita Karya (HWK) sesuai dengan kategori keanggotaannya seperti yang tercantum dalam anggaran Rumah Tangga (ART) Bab II Pasal 2 dan 3.

(4)

BAB II

SYARAT KEANGGOTAAN Pasal 3

Untuk menjadi anggota Himpunan Wanita Karya (HWK) sebagaimana yang dimaksud pada Bab I pasal 2 ayat 1 Peraturan Organisasi ini adalah perorangan warga negara Indonesia.

BAB III

TATA CARA MENJADI ANGGOTA Pasal 4

1. Untuk menjadi anggota Himpunan Wanita Karya (HWK) adalah dengan mengisi Formulir Keanggotaan yang dapat diperoleh dari Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota (DPD II) Himpunan Wanita Karya (HWK) setempat sesuai dengan domisili anggota yang bersangkutan.

2. Formulir Keanggotaan harus diisi oleh yang bersangkutan rangkap 2 (dua) yaitu masing- masing untuk arsip dan anggota yang bersangkutan.

3. Formulir Keanggotaan terlampir dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Organisasi ini.

BAB IV

KEHILANGAN KEANGGOTAAN Pasal 6

Yang dimaksud dengan kehilangan keanggotaan adalah lepasnya ikatan antara perorangan dengan organisasi Himpunan Wanita Karya (HWK).

Pasal 7

Sebab-sebab kehilangan keanggotaan sebagaimana yang dimaksud pada pasal 6 di atas diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) Himpunan Wanita Karya (HWK) Bab III pasal 2 (a, b dan c).

Pasal 8

Kehilangan keanggotaan atas permintaan sendiri diajukan tertulis kepada organisasi Himpunan Wanita Karya (HWK).

Pasal 9

Kehilangan Keanggotaan karena diberhentikan akibat kesalahan yang dilakukan, diatur sepenuhnya dalam peraturan organisasi Himpunan Wanita Karya (HWK) tentang Disiplin dan Sanksi Organisasi.

BAB V

KARTU TANDA ANGGOTA Pasal 10

Kartu Tanda Anggota merupakan bukti keanggotaan yang dikeluarkan oleh organisasi Himpunan Wanita Karya (HWK).

(5)

Pasal 11

1. Kartu Tanda Anggota dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Wanita Karya (HWK yang di dalam pelaksanaannya didelegasikan kepada Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota (DPD II).

2. Kartu Tanda Anggota Himpunan Wanita Karya (HWK) ditandatangani Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Wanita Karya (HWK) dengan penomoran dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota (DPD II).

BAB VI

KARTU TANDA PENGURUS Pasal 12

1. Kartu Tanda Pengurus Himpunan Wanita Karya (HWK ) se-Indonesia dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Wanita Karya (HWK).

2. Penomoran Kartu Tanda Pengurus Himpunan Wanita Karya (HWK) dilakukan oleh kepengurusan masing-masing tingkatan dengan mengacu pada petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Wanita Karya (HWK).

Pasal 13

Masa berlaku Kartu Tanda Pengurus adalah satu periode kepengurusan dan masa berlaku Kartu Tanda Anggota seumur hidup selama yang bersangkutan tidak kehilangan keanggotaannya.

Pasal 14

Spesifikasi Kartu Tanda Anggota dan Kartu Tanda Pengurus diatur sebagai berikut : 1. Kartu Tanda Anggota biasa berwarna Apple Green dengan Format Horizontal.

2. Kartu Tanda Pengurus berwarna Apple Green dengan Format Vertikal.

Pasal 17

1. Kartu Tanda Anggota dan Kartu Tanda Pengurus Himpunan Wanita Karya (HWK) berukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm, secara digital dan dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Wanita Karya (HWK).

2. Contoh format Kartu Tanda Anggota dan Kartu Tanda Pengurus seperti yang terdapat pada lampiran Peraturan Organisasi ini.

3. Tulisan dan stempel pada Kartu Tanda Pengurus Himpunan Wanita Karya (HWK) berwarna hitam.

4. Kartu Tanda Anggota dan Kartu Tanda Pengurus harus diberi Stempel dan terkena pada Pas Foto pemegang kartu dan tanda tangan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Wanita Karya (HWK).

5. Pas Foto untuk Kartu Tanda Anggota berukuran 2 x 3 cm dengan menggunakan Pakaian Seragam/Bebas Rapih.

6. Pas Foto untuk Kartu Tanda Pengurus berukuran 2 x 3 cm dengan menggunakan Pakaian Seragam Himpunan Wanita Karya (HWK).

(6)

BAB VII

SISTEM PENOMORAN ANGGOTA DAN PENGURUS Pasal 18

1. Sistem penomoran anggota terdiri dari 11 (sebelas) digit yaitu :

a. 2 (dua) digit pertama merupakan kode Dewan Pimpinan Provinsi (DPD I) Himpunan Wanita Karya (HWK).

b. 2 (dua) digit kedua merupakan kode Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota (DPD II) Himpunan Wanita Karya (HWK).

c. 2 (dua) digit ketiga merupakan kode Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) Himpunan Wanita Karya (HWK).

d. 5 (lima) digit terakhir merupakan nomor anggota.

2. Satu orang anggota hanya berhak mempunyai satu nomor anggota dan berlaku selama yang bersangkutan masih menjadi anggota dan tidak kehilangan keanggotaannya.

3. Nomor Anggota Himpunan Wanita Karya (HWK) tidak dapat dirubah ataupun ditukar.

4. Sistem penomoran Kartu Tanda Pengurus terdiri dari 13 (tiga belas) digit yaitu :

a. 2 (dua) digit pertama merupakan kode Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Wanita Karya (HWK).

b. 2 (dua) digit kedua merupakan kode kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah Provinsi (DPD I) Himpunan Wanita Karya (HWK).

c. 2 (dua) digit ketiga merupakan kode kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota (DPD II) Himpunan Wanita Karya (HWK).

d. 2 (dua) digit keempat merupakan kode Kepengurusan Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) Himpunan Wanita Karya (HWK).

e. 1 (satu) digit keempat angka 1 merupakan kode Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP)/Dewan Pimpinan Daerah Provinsi (DPD I)/Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota (DPD II)/Dengan Pimpinan Kecamatan (DPK) 1 (satu) digit keempat angka 2 merupakan kode Pengurus Departemen/Pengurus Biro/Pengurus Bagian.

f. 6 (enam) digit terakhir merupakan nomor urut kepengurusan dari Tingkat Pusat sampai dengan Tingkat Kecamatan.

5. Tata cara penomoran Kartu Anggota dan Kartu Pengurus diatur dalam Petunjuk Teknis penomoran anggota yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Wanita Karya (HWK).

Pasal 19

1. Kode Pengurus Daerah secara berurutan dimulai dari angka 01 dan seterusnya sesuai dengan jumlah provinsi yang ada.

2. Pemberian nomor kode Pengurus Daerah ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Wanita Karya (HWK).

BAB VIII

ADMINISTRASI DAN LAPORAN KEANGGOTAAN Pasal 20

1. Setiap wanita yang ingin menjadi anggota Himpunan Wanita Karya (HWK) harus mendaftar ke daerah dimana anggota tersebut berada, dengan melampirkan persyaratan yang sudah ditetapkan (contoh formulir terlampir).

2. Selanjutnya Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota (DPD II) memproses KTA tersebut dalam waktu 1 (satu) sampai dengan 2 (dua) hari.

(7)

3. Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) dan Pimpinan Desa/Kelurahan (PD/K) mendaftarkan wanita-wanita di lingkungannya yang ingin menjadi anggota Himpunan Wanita Karya (HWK) ke Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota (DPD II) di wilayahnya.

Pasal 21

1. Setiap 6 (enam) bulan sekali Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota (DPD II) melaporkan data keanggotaanya kepada Dewan Pimpinan Daerah Provinsi (DPD I) dan seterusnya Dewan Pimpinan Daerah Provinsi (DPD I) melaporkan kepada Dewan Pimpinan Daerah Pusat (DPP).

2. Data keseluruhan anggota Himpunan Wanita Karya (HWK) se-Indonesia disimpan dalam sistem database keanggotaan oleh Dewan Pimpinan Daerah Pusat (DPP) Himpunan Wanita Karya (HWK) .

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP Pasal 22

Segala sesuatu yang belum diatur dalam Peraturan Organisasi ini akan diatur dalam keputusan/kebijakan dan atau petunjuk organisasi lainnya.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 19 Oktober 2017

DEWAN PIMPINAN PUSAT HIMPUNAN WANITA KARYA

Ketua Umum, Sekretaris Jenderal,

Ir. Dany Soedarsono Enita Adyalaksmita, SH, MH

(8)

Referensi

Dokumen terkait

dalam Pasal 9 ayat (3) huruf a dapat disediakan bagi Anggota.. DPRD sesuai standar berdasarkan ketentuan

Para Pemohon yang merupakan Warga Negara Indonesia yang terpilih menjadi anggota DPD telah dirugikan hak konstitusionalnya oleh ketentuan Pasal 14 ayat (1) UU MPR, DPR, DPD, dan

(2) Keputusan rapat paripurna sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh Pimpinan DPRD kepada Gubernur untuk ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan

(2) Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat meresmikan pemberhentian anggota DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 14 (empat belas) Hari terhitung sejak

(4) Dalam hal jabatan anggota Dewan Pengawas yang kosong sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dari unsur pekerja, unsur pemberi kerja, dan unsur tokoh masyarakat,

nama calon pengganti antarwaktu dari Komisi Pemilihan Umum Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pimpinan DPRD menyampaikan nama Anggota DPRD yang diberhentikan

(2) Keputusan Rapat Paripurna sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh Pimpinan DPRD kepada Gubernur untuk ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan

27 (2) Calon anggota Badan Permusyawaratan Desa terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat paling lama 7 (tujuh)