• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE KONVENSINAL : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII H SMP Negeri 2 Lembang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE KONVENSINAL : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII H SMP Negeri 2 Lembang."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK

MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE KONVENSINAL

(PenelitianTindakanKelas di Kelas VIII H SMP Negeri 2 Lembang)

SKRIPSI

diajukanuntukmemenuhisebagiansyaratmemperolehgelarSarjanaPendidikanIlmuPeng etahuanSosial

Oleh

IndryaniFutriSunarya

NIM 1105000

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

(2)

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI

METODE KONVENSIONAL

(PenelitianTindakanKelas di Kelas VIII H SMPNegeri 2 Lembang)

Oleh

IndryaniFutriSunarya

Sebuahskripsi yang

diajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratmemperolehgelarSarjanaPendidikanIlmuPeng etahuanSosial

© IndryaniFutriSunarya 2015

UniversitasPendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hakciptadilindungiundang-undang

Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatausebagian

(3)

INDRYANI FUTRI SUNARYA

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI

PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI

METODE KONVENSIONAL

(PenelitianTindakanKelas di Kelas VIII H SMP Negeri 2 Lembang)

disetujuidandisahkanolehpembimbing:

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Aim Abdulkarim, M.Pd NIP.195607141986011

Pembimbing II

Dr. Hj. SitiNurbayani K, S.Pd, M.Si NIP. 197007111994032002

Mengetahui

Ketua Prodi PendidikanIlmuPengetahuanSosial

(4)

Skripsiinidiujipada :

Hari/Tanggal : Rabu, / 28Oktober 2015

Tempat : Gedung FPIPS UPI Bandung

Panitiaujianterdiriatas :

1. Ketua :

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si NIP. 19700814 199402 1 001

2. Sekretaris :

Dr. Nana Supriatna, M.Ed NIP.19611014 198601 1 001

3. Penguji :

3.1 Drs. H. EdedTarmedi,MA

NIP. 195801051980021002

3.2 Drs. FaqihSamlawi, M.A

NIP. 196004081988031001

3.3 Dra. YaniKusmarni, M.Pd

(5)

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Indryani Futri Sunarya (1105000)

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPS

(Penelitian Tindakan Kelas VIII-H SMP Negeri 2 Lembang)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang terjadi di SMP Negeri 2 Lembang yaitu adanya indikasi bullying siswa dalam pembelajaran IPS.Oleh karena itu, peneliti ingin mengurangi perilaku bullying siswa melalui pembelajaran IPS dengan menerapkan komunikasi interpersonal,hal ini ditujukan untuk mengurangi perilaku bullying. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan selama tiga siklus, terdiri dari tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Perolehan data dalam penelitian ini didapatkan dari hasil pengamatan aktivitas guru, lembar observasi siswa,dan angket. Berdasarkan dari penelitian ini pada siklus 1 masuk ke dalam kategori cukup terjadi peningkatan pada siklus ke 2 dan siklus ke 3 mengalami perubahan yang signifikan yaitu dengan indikator mengucilkan, menulis ejekan di bangku, memanggil nama dengan sebutan tidak sopan, memanggil nama dengan nama orang tua, mengacungkan jari tengah, menjambak, dan merusak barang punya teman sudah tidak terlihat, yang artinya semua siswa sudah tidak berperilaku bullying dalam indikator yang disebutkan tadi.Dapat disimpulkan bahwa penerapan komunikasi interpersonal dapat mengurangi perilaku bullying siswa di SMP Negeri 2 Lembang

(6)

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Indryani Futri Sunarya (1105000)

APPLICATION OF INTERPERSONAL COMMUNICATION TO REDUCE STUDENTS BEHAVIOUR OF BULLYING IN LEARNING

SOCIAL EDUCATION SCIENCE

(Classroom Action Research in VIII grade, class H Junior High School 2 of Lembang)

This research is motivated by the issue raised in Junior High School 2 of Lembang that is indications of student’sbehavior of bullying in learning social education science. Therefore, the researcher want to reduce student bullying behavior through learning social education science by applying interpersonal communication, it is intended to reduce bullying behavior. This research is a classroom action research which is conducted for three cycles; consist of the stages of planning, action, observation, and reflection. Data acquisition in this study was obtained from the observation of teacher activity, student observation sheet and questionnaire. Based on this research in cycle 1 goes into the category sufficient an increase, in cycle 2 and cycle 3 has a significant change that is the indicators to isolate, to write ribbing on the bench, threatening, calling by disrespectful names, calling the name with the name of their parent, showing middle finger, hair pulling and broke the goods of their friend are not already visible, which means that all the students do not behave bullying in the indicators mentioned above. It can be concluded that the application of interpersonal communication can reduce bullying behavior of students in Junior High School 2 of Lembang.

Keywords: Bullying, Interpersonal Communication, Learning Social Education

(7)

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Komunikasi Interpersonal……… 20

2. Tujuan Komunikasi Interpersonal……… 20

3. Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal……… 22

4. Komponen-komponen komunikasi……… 22

D. Kajian Perilaku 1. Pengertian Perilaku……… 23

(8)

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Ranah Perilaku………... 26

E. Bullying 1. Definisi Bullying……… 27

2. Bentuk-bentuk Bullying………... 28

3. Penyebab Bullying………... 29

4. Karakteristik Bullying di sekolah………. 30

F. ImpementasiPembelajaran IPS terhadapPenerapanKomunikasi Interpersonal untukMengurangiPerilakuBullying ……… 31

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian ... 32

B. Desain Penelitian ... 32

C. Prosedur Penelitian ... 34

D. Metode Penelitian ... . 37

E. Definisi Istilah... . 37

F. Instrumen Penelitian ... 38

G. Teknik Pengumpulan danAnalisisData ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian

b. Hasil Wawancara Guru... 53

c. Hasil Wawancara Siswa ... 53

C. Pembahasan Hasil Pelaksanaan Siklus 1 1. PerencanaanPelaksanaanSiklus 1……… 54

2. Pembahasan Pelaksanaan Siklus 1………. 55

(9)

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Pembahasan Lembar Aktivitas Guru…………... 61

5. Pembahasan Penilaian Angket ………... . 63

6. Refleksi Pelaksanaan Siklus 1………... 68

D. Pembahasan Pelaksanaan Siklus 2 1. Perencanaan Pelaksanaan Siklus 2……… 69

E. Pembahasan Pelaksanaan Siklus 3 1. Perencanaan PelaksanaanSiklus 3……… 82

2. Pembahasan Pelaksanaan Siklus 3……… 82

3. Pembahasan Observasi Siswa………... 83

4. Pembahasan Lembar Aktivitas Guru………... 87

5. Pembahasan Penilaian Angket………. 88

6. Refleksi Pelaksanaan Siklus 3………. 93

F. Peningkatan Hasil Penelitian Tindakan Kelas ……… 94

1. Peningkatan Hasil Siklus PTK berdasarkan Data ObservasiAktivitas Guru……….. 95

a. Peningkatan Hasil Siklus PTK berdasarkan Data Observasi Aktivitas Guru……… 95

b. PeningkatanHasilSiklus PTK berdasarkan Data Penilaian Perilaku Bullying Siswa melalui Lembar Observasi Siswa... 99

c. Peningkatan Hasil Siklus PTK Berdasarkan Data Angket… 107 G. Analisis Hasil Penelitian Tindakan Kelas……… 103

(10)

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Melaksanakan Penerapan Komunikasi Interpersonal untuk Mengurangi Perilaku Bullying ………... 111 3. Solusi untuk Mengatasi Kendala yang Muncul pada Saat Menerapkan

Komunikasi Interpersonal dalam Pembelajaran IPS untuk mengurangi Perilaku Bullying……….. 112 4. Hasil Ketercapaian berkurangnya Perilaku Bullying melalui Penerapan

Komunikasi Interpersonal……… 112

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 114 B. Rekomendasi ... 115

DAFTAR PUSTAKA...117

(11)

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Lembar Observasi Perilaku Bullying... 40

Tabel 3.2 Format Observasi FokusPada Guru... ... .42

Tabel 3.3 Format Angket ... 44

Tabel 4.1 Perilaku Bullying Verbal Langsung ... .. 58

Tabel 4.2 Perilaku Bullying Verbal Tidak Langsung ... 59

Tabel 4.3 Perilaku Bullying Fisik Langsung ... . 60

Tabel 4.4 Lembar Aktifitas Guru ... 61

Tabel 4.5 Data Angket Siswa Pada Siklus Pertama “Tahap Orientasi” ... 63

Tabel 4.6 Data Angket Siswa Pada Siklus Pertama “Menghargai hak-hak orang lain... ... 64

Tabel 4.7 Data Angket Siswa Pada Siklus Pertama “meningkatkan pemahaman materi IPS... . 65

Tabel 4.8 Data Angket Siswa Pada Siklus Pertama “mampu berkomunikasi... ... 65

Tabel 4.9 Data Angket Siswa Pada Siklus Pertama “Penerapan komunikasi interpersonal “... ... 66

Tabel 4.10 Data Angket Pada Siswa Siklus Pertama “mempertanggung jawabkan Tabel 4.11 Perilaku Bullying Verbal Langsung ... .. 71

(12)

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.13 Perilaku Bullying Fisik Langsung ... . 72

Tabel 4.14 Lembar Aktifitas Guru ... 73

Tabel 4.15 Data Angket Siswa Pada Siklus Kedua “Tahap Orientasi” ... 76

Tabel 4.16 Data Angket Siswa Pada Siklus Kedua “Menghargai hak-hak orang lain... ... 77

Tabel 4.17 Data Angket Siswa Pada Siklus Kedua “meningkatkan pemahaman materi IPS... . 78

Tabel 4.18 Data Angket Siswa Pada Siklus Kedua “mampu berkomunikasi... ... 78

Tabel 4.19 Data Angket Siswa Pada Siklus Kedua “Penerapan komunikasi interpersonal “... ... 79

Tabel 4.20 Data Angket Pada Siswa Siklus Kedua “mempertanggung jawabkan tindakannya”... ... 80

Tabel 4.21 Perilaku Bullying Verbal Langsung ... .. 84

Tabel 4.22 Perilaku Bullying Verbal Tidak Langsung ... 85

Tabel 4.23 Perilaku Bullying Fisik Langsung ... . 86

Tabel 4.24 Lembar Aktifitas Guru ... 87

Tabel 4.25 Data Angket Siswa Pada Siklus Ketiga “Tahap Orientasi” ... 89

Tabel 4.26 Data Angket Siswa Pada Siklus Ketiga “Menghargai hak-hak orang lain... ... 89

(13)

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.28 Data Angket Siswa Pada Siklus Ketiga “mampu berkomunikasi... ... 91

Tabel 4.29 Data Angket Siswa Pada Siklus Ketiga “Penerapan komunikasi interpersonal “... ... 91

Tabel 4.30 Data Angket Pada Siswa Siklus Ketiga “mempertanggung jawabkan

tindakannya”... ... 93

Tabel 4.31 Tabel Perbandingan Hasil Observasi Kegiatan Guru... 95

(14)

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR DAN DIAGRAM

Gambar 3.1 model Kemmis & Taggart ... ...33

Gambar 4.1 Pelaksanaan Komunikasi Interpersonal siswa dan guru... ...70

Gambar 4.2 Pelaksanaan Menempel Hasil Poster Siwa...84

Diagram 4.1 Pencapaian Berkurangnya Perilaku Bullying Verbal Siswa ... 101

Diagram 4.2 Pencapaian Berkurangnya Perilaku Bullying Verbal Tidak Langsung...102

Diagram 4.3 Pencapaian Berkurangnya Perilaku Bullying Fisik Langsung Diagram 4.4 Data angket tahap orientasi... 103

Diagram 4.5 Data Angket menghargai hak-hak orang lain...104

Diagram 4.6 Data angket meningkatkan pemahaman materi...105

Diagram 4.7 Data Angket mampu berkomunikasi...106

Diagram 4.8 Data Angket penerapan komunikasi interpersonal...107

(15)

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

(16)

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini, peneliti akan menguraikan apa saja yang menjadi latar belakang peneliti dalam melaksanakan penelitian. Dalam bab ini pula peneliti menguraikan beberapa masalah yang ditemukan serta data-data dari lapangan. Selain itu peneliti juga mencantumkan alasan rasional mengapa peneliti memfokuskan objek penelitian pada salah satu masalah yaitu perilaku bullying siswa, dan menawarkan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah perilaku bullying siswa tersebut.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik. Tujuan yang diharapkan dalam pendidikan tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 3 yang isinya adalah

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional sudah mencanangkan penerapan pendidikan karakter untuk semua tingkat pendidikan dari SD sampai Perguruan Tinggi. Menurut Muhammad Nuh (dalam Narwani, 2011 , hlm 1) pembentukan karakter perlu dilakukan sejak usia dini. Jika karakter sudah terbentuk sejak usia dini maka tidak akan mudah untuk mengubah karakter seseorang. Ia juga berharap, pendidikan karakter dapat membangun kepribadian bangsa.

(17)

2

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah studi integrasi dari ilmu-ilmu sosial dalam kemanusiaan untuk meningkatkan kemampuan warganya. Melalui pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, siswa diajarkan untuk menjadi warga Negara Indonesia yang baik dan penuh kedamaian. Ilmu Pengetahuan Sosial diperlukan bagi keberhasilan transisi kehidupan menuju pada kehidupan yang lebih dewasa dalam pembentukan karakter bangsa sesuai dengan prinsip dan semangat nasional.

Dengan mencermati uraian tentang pengertian dan tujuan IPS, akan terlihat bahwa pendidikan IPS sebenarnya sangat erat kaitannya dengan pendidikan karakter. Hal ini terlihat pada rumusan tujuannya, bahwa pendidikan karakter atau pendidikan nilai juga bertujuan agar peserta didik menjadi warga negara yang baik.

Dalam pembelajaran IPS, pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, akan menjadikan seorang anak yang cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan , karena seseorang akan lebih mudah berhasil menghadapi segala macam tantangan untuk berhasil secara akademis.

Pendidikan karakter merupakan sarana yang berperan penting dalam menciptakan manusia yang berkualitas dan berpotensi. Permasalahan yang timbul adalah terjadinya hal-hal yang kurang pantas justru dilakukan oleh beberapa pelajar di negeri ini. Fenomena saling membully antar siswa serta kejadian-kejadian lainnya yang tidak mencerminkan perilaku seorang akademisi semakin hari malah semakin menjamur saja seperti yang diberitakan di televisi-televisi. Disamping itu, tingkat kesopanan seorang siswa terhadap gurunya maupun dengan sesama pelajar juga semakin memprihatinkan. Hal ini juga terjadi di SMP Negeri 2 Lembang yaitu perilaku bullying antar siswa yang terjadi di dalam kelas.

(18)

3

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mereka lakukan tindakan membullyi teman dan kurangnya perhatian dari orang tua, sehingga mereka melakukan bullying itu sebagai ajang cara untuk mendapatkan perhatian. Selain itu tidak adanya sosialisasi yang dilakukan oleh guru,baik itu sosialisasi dari pihak sekolah maupun dari guru IPS itu sendiri tentang bahaya yang akan terjadi akibat melakukan perilaku bullying. Peserta didik belum menyadari bahwa apabila mereka melakukan perilaku bullying secara terus menerus akan mengakibatkan susahnya dalam menghadapi lingkungan yang baru. Selain itu, peserta didik di kelas VIII H di SMP Negeri 2 Lembang cenderung susah dalam berkomunikasi, baik itu berkomunikasi dengan guru maupun dengan peserta didik lainnya.

Dari pemaparan diatas, jelas bahwa permasalahan pokok yang terjadi adalah rendahnya sikap toleransi yang dimiliki peserta didik terhadap peserta didik lainnya sehingga menimbulkan perilaku bullying dan kurannya komunikasi dua arah antara guru dengan peserta didik. Atau peserta didik dengan peserta didik lain,hal ini disebut juga komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi. Menurut Miller (1976, hlm. 17) memahami proses komunikasi interpersonal menuntut pemahaman hubungan simbiotis antara komunikasi dengan perkembangan relasional. Komunikasi mempengaruhi perkembangan relasional pada gilirannya (serentak), perkembangan relasional mempengaruhi sifat komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan tersebut.

Komunikasi interpersonal merupakan suatu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain. Ini berarti komunikasi dikaitkan dengan pertukaran pesan atau informasi yang bermakna di antara orang yang berkomunikasi dapat terjalin, informasi atau pesan yang diterima dapat dipahami oleh kedua belah pihak.

(19)

4

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan karakter merupakan sebuah usaha bersama dari seluruh warga sekolah untuk menciptakan sebuah kultur baru di sekolah, yaitu kultur pendidikan karakter. Secara langsung, lembaga pendidikan dapat menciptakan sebuah pendekatan pendidikan karakter melalui kurikulum, penegak disiplin, manajemen kelas, maupun melalui program-program pendidikan yang dirancangnya Aqib(2011, hlm 99).

Pembelajaran IPS yang secara konseptual ideal merupakan studi integratif mengenai kehidupan masyarakat, masih menghadapi problem pelaksanaan pembelajaran di lapangan. Para pendidik IPS merasa kebingungan dan kadang kurang bersemangat karena IPS dipandang oleh masyarakat sebagai mata pelajaran yang tidak penting. Para peserta didikpun menjadi kurang begitu tertarik dengan mata pelajaran IPS. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa pembelajaran IPS menjadi tidak optimal, sehingga tujuan pembelajaran IPS sesungguhnya sebagai bagian dari proses pembentukan karakter tidak dapat tercapai.

(20)

5

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan cara yang seperti ini, secara perlahan akan membuat mereka menjadi lebih peka terhadap masalah-masalah yang ada di sekitarnya, meningkatkan keterampilan interpersonal, dan tentu saja dapat meningkatkan keterampilan komunikasi. Di samping itu siswa menjadi mempunyai rasa simpati, tanggung jawab, kerjasama, dan persaingan sehat dalam kegiatan pembelajaran.

Dari permasalahan-permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dari itu peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Komunikasi Interpersonal untuk Mengurangi Perilaku Bullying Dalam Pembelajaran IPS Melalui Metode Konvensional” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-H SMP Negeri 2 Lembang)

B.Rumusan Masalah

Merujuk kepada latar belakang yang telah dipaparkan diatas, untuk mengarahkan pembahasan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana mengembangkan komunikasi interpersonal melalui metode konvensional dalam pembelajaran IPS untuk mengurangi perilaku bullying siswa di kelas VIII-H SMPN 2 Lembang?. Untuk memperjelas permasalahan dalam penelitian ini, maka rumusan masalah diuraikan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana guru merencanakan penerapan komunikasi interpersonal melalui metode konvensional untuk mengurangi terjadinya perilaku bullying pada pembelajaran IPS di kelas VIII-H SMP Negeri 2 Lembang?

(21)

6

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimana peningkatan hasil-hasil melalui komunikasi interpersonal melalui metode konvensional untuk mengurangi bullying di kelas VIII-H SMP Negeri 2 Lembang?

4. Bagaimana solusi dari kendala yang ditemui dalam penerapan komunikasi interpersonal melalui metode konvensional untuk mengurangi perilaku bullying dalam pembelajaran IPS di kelas VIII-H SMP Negeri 2 Lembang?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah penelitian diatas, maka penulis merumuskan tujuan umum dalam penelitian ini adalah: untuk mengurangi perilaku bullying siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan komunikasi interpersonal melalui metode konvensional. Untuk lebih memperjelas tujuan umum dalam penelitian ini, maka peneliti membuat tujuan khusus dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mendeskripsikan cara guru merencanakan penerapan komunikasi interpersonal dalam mengurangi perilaku bullying pada pembelajaran IPS melalui metode konvensional di kelas VIII-H SMP Negeri 2 Lembang

2. Untuk menggambarkan cara guru melaksanakan penerapan komunikasi interpersonal untuk mengurangi perilaku bullying pada pembelajaran IPS melalui metode konvensional di kelas VIII-H SMP Negeri 2 Lembang

3. Untuk mengetahui peningkatan hasil kurangnya perilaku bullying pada penerapan komunikasi interpersonal dalam pembelajaran IPS melalui metode konvensional di kelas VIII-H SMP Negeri 2 Lembang

(22)

7

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Guru

a. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan pembelajaran IPS di kelas.

b. Lebih termotivasi untuk menerapkan model pembelajaran yang lebih bervariasi untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menarik.

2. Bagi Siswa

Mengubah pandangan siswa terhadap pelajaran IPS yang dianggap sebagai pelajaran yang membosankan menjadi pelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami dengan menggunakan komunikasi interpersonal melalui metode konvensional serta mengurangi perilaku bullying di dalam kelas.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti dapat memberikan pengetahuan untuk mengurangi perilaku bullying melalui komunikasi interpersonl ini diterapkan dalam pembelajaran IPS khususnya bagi siswa yang berada di Sekolah yang diteliti dan umumnya bagi sekolah yang lain.

4. Bagi Peneliti

Menjawab apa yang menjadi pertanyaan dan keingin tahuan peneliti serta diharapkan menjadi pembelajaran yang berguna bagi peneliti, dan kemampuan dalam memilih metode pembelajaran yang tepat serta beragam proses pembelajaran IPS.

E. Struktur Organisasi Skripsi

(23)

8

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini secara garis besar penulis memaparkan mengenai latar belakang masalah penelitian , rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta struktur organisasi skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi pemaparan konsep-konsep yang mendukung penelitian yaitu terkait komunikasi interpersonal dan perilaku bullying yang diperoleh dari buku dan berbagai literature.

BAB III METODE PENELITIAN

Merupakan metodologi penelitian. Dalam Bab ini terdiri atas, lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi istilah, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Berisi mengenai pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Pada bab ini dipaparkan lebih mendalam mengenai masalah yang menjadi objek kajian peneliti dan jawaban atas rumusan masalah yang telah dipaparkan pada Bab I.

BAB V KESIMPULAN

(24)

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode yang digunakan disesuaikan dengan permasalahan yang ditemui di kelas VIII H SMP Negeri 2 Lembang. Adapun dasar dari pemilihan metode ini adalah untuk menjawab masalah yang ada, sehingga tujuan dari penelitian dapat tercapai dengan baik. Selain itu, pemilihan metode yang tepat akan membantu peneliti sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian, sehingga berjalan dengan lancar dan sesuai harapan.

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas ini adalah di SMP Negeri 2 Lembang yang terletak di Jl.Maribaya Nomor 129 Lembang-Bandung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga bulan Mei. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII H yang berjumlah 39 orang, dengan jumlah siswa perempuan sebesar 18 orang dan laki-laki 21 orang. Alasan peneliti memilih kelas VIII H karena dikelas tersebut ditemukan permasalahan perilaku bullying yang ditandai dengan tindakan kekerasan dan mencemooh teman sebayanya pada saat jam pembelajaran berlangsung. Hal ini sejalan dengan judul skripsi yang dibuat oleh peneliti yang berjudul “ Penerapan Komunikasi Interpersonal untuk Mengurangi Perilaku Bullying”.

B. Desain penelitian

(25)

33

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

refleksi. Prosedur penelitian ini merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan melalui beberapa tahapan yang digambarkan oleh beberapa siklus. Hal ini peneliti lakukan untuk mengkaji secara keseluruhan masalah yang dijadikan penelitian. Gambar model tindakan Kemmis & McTaggart dijelaskan pada gambar 3.1

Gambar 3.1

Sumber : Sanjaya, 2011, hlm. 54

1. Desain Model Kemmis dan Mc Taggart

(26)

34

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Model ini merupakan penelitian tindakan yang dilihat sebagai suatu siklus yang spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi yangs elanjutnya berlanjut dengan siklus spiral berikutnya, atau dengan melakukan beberapa kali siklus.

2. Penjelasan

Model ini dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Tahap pertama yaitu identifikasi masalah, yaitu peneliti melakukan identifikasi permasalahan penelitian melalui pra observasi terhadap sekolah serta kelas yang menjadi tempat penelitian. Hasil pengamatan yang selama ini ditemui dan dirasakan selama melaksanakan program PPL selanjutnya didiskusikan bersama guru mitra hingga menghasilkan identifikasi masalah penelitian ini.

Tahap kedua, perencanaan tindakan tahap ini merupakan tahap awal dalam menganalisis masalah yang berdasarkan pada identifikasi masalah yang dilakukan pada tahap pra penelitian. Perencanaan tindakan ini mencakup semua langkah tindakan. Segala yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, mulai dari mempersiapkan silabus dan rencana pembelajaran (RPP), menentukan strategi pembelajaran serta media pembelajaran, mempersiapkan materi, serta instrumen observasi dan evaluasi.

Tahap ketiga yaitu pelaksanaan tindakan, tahap ini merupakan implementasi dari semua rencana yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan ini berlangsung di dalam kelas dan merupakan realisasi dari segala perencanaan yang telah disiapkan sebelumnya. Dalam tahap ini juga observer berperan untuk membantu peneliti mempertajam refleksi dan evaluasi yang dilakukan di kelasnya.

(27)

35

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dikembangkan oleh peneliti. Dalam tahap ini dapat dipertimbangkan untuk menggunakan beberapa jenis instrumen penelitian guna kepentingan triangulasi data. Dalam melaksanakan observasi dan evaluasi peneliti dibantu oleh kolaborator. Dengan kehadiran kolabolator dalam penelitian ini, penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan bersifat kolaboratif.

Tahapan yang terakhir yaitu refleksi, tahapan ini merupakan tahapan evaluasi dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan. Dalam tahap ini jika kegiatan yang sudah berlangsung dinilai tidak berhasil maka peneliti akan meninjau kembali rencana yang sudah disiapkan untuk dijadikan siklus baru sehingga pemecahan masalah yang diinginkan dapat terselesaikan.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan oleh peneliti yang juga menjadi guru, sehingga pada saat pengajaran dikelas juga dilaksanakan penelitian. Proses pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara bersiklus artinya tidak dilakukan hanya sekali tetapi dilakukan hingga data yang diperoleh mencapai titik jenuh. Untuk lebih rinci maka prosedur penelitian ini di uraikan sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti melakukan diskusi dengan guru mitra mengenai rencana pelaksanaan tindakan, yaitu

a. Menentukan jadwal penelitian.

b. Menentukan kelas yang akan digunakan untuk peneliti tindakan. c. Melakukan observasi awal sebelum dilakukannya tindakan.

d. Menentukan materi yang sesuai, untuk mengurangi perilaku bullying dalam pembelajaran IPS.

(28)

36

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu g. Menyusun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahapan ini merupakan penerapan dari rencana yang telah dibuat dan dirancang sebelumnya. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Menerapkan RPP yang telah dibuat pada saat perencanaan untuk melakukan tindakan.

b. Memberikan LKS kepada siswa dan Menerapkan komunikasi interpersonal pada siswa yang bertujuan untuk mengurangi perilaku bullying

c. Melakukan penilaian terhadap hasil perilaku berkurangnya bullying didalam kelas dalam pembelajaran IPS

3. Tahap Observasi

Penerapan komunikasi interpersonal bertujuan sebagai upaya untuk mengurangi perilaku bullying siswa didalam kelas pada pembelajaran IPS ini dapat dilihat melalui upaya pengamatan yang teliti dan cermat. Observasi dilakukan oleh observer dan teman sejawat. Dalam penelitian tindakan yang menjadi focus observasi yaitu kinerja guru dalam mengajar dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dikelas.

Adapun dalam pelaksanaan observasi atau pengamatan dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan (proses pembelajaran). Pada kegiatan observasi ini kegiatan yang dilakukan adalah :

a. Menggunakan instrumen penelitian yang telah dibuat sebagai alat observasi, untuk melihat, merekam dan mencatat aktivitas siswa ketika diterapkannya Komunikasi Interpersonal dalam pembelajaran IPS

b. Mengamati kemampuan guru dalam menerapkan Komunikasi Interpersoanl dalam pembelajaran IPS

(29)

37

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Melalui pengumpulan informasi, observer dapat mencatat berbagai kelemahan dan kekuatan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tindakan. Kemudian hasil observasi tersebut akan menjadi bahan kajian untuk mengukur keberhasilan suatu tindakan serta hasil observasi tersebut dapat dijadikan masukan ketika peneliti beserta guru melakukan refleksi untuk penyusunan rencana perbaikan untuk siklus berikutnya.

4. Refleksi

Refleksi adalah aktivitas merenungkan hasil pengamatan. Pada tahap ini peneliti mengkaji, mengingat serta mempertimbangkan hasil dari tindakan yang telah dilakukan dikelas. Kemudian hasil dari tindakan tersebut dianalisis, sintesis dan interpretasikan agar bisa diketahui tindakan yang telah dilakukan sudah mencapai target atau belum. Dalam hal ini refleksi mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk menetapkan keputusan keberlanjutan setelah tindakan dilaksanakan Usman( 2009, hlm. 154).

Refleksi dilakukan setelah melakukan tindakan atas semua kegiatan yang telah berlangsung dalam siklus pertama untuk kemudian merencanakan tahap perbaikan dan penyempurnaan pada siklus selanjutnya. Dalam tahap ini peneliti melakukan :

a. Kegiatan diskusi balikan dengan guru mitra berdasarkan hasil pengamatan berkaitan dengan penerapan Komunikasi Interpersonal dalam pembelajaran IPS.

b. Menyimpulkan hasil diskusi yang telah dilakukan dengan guru mitra.

c. Melakukan perbaikan dari tindakan yang telah dilakukan sebagai tindak lanjut dari hasil diskusi.

(30)

38

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dapat dibuktikan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Dalam Sanjaya (2009, hlm. 24)

Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka. Penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah proses pengkajian yang dilakukan peneliti sebagai upaya untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran di dalam kelas yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan kualitatif yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia yang berorientasi pada gejala-gejala yang bersifat alamiah.

E. Definisi Istilah

Untuk mempermudah dalam penelitian, maka akan dijelaskan beberapa istilah yang berkaitan dengan penelitian ini. Gal ini dimaksudkan untuk menghindari kesalah pahaman dan kekeliruan mengenai maksud dan tujuan dari penelitian. Istilah-istilah tersebut adalah :

1. Komunikasi Interpersonal adalah komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi dari mulut kemulut dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi Rogers dalam Liliweri Allo( 1997 hlm. 12)

(31)

39

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

oleh seorang atau sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan terhadap siswa atau siswi lain yang lebih lemah dengan tujuan menyakiti orang tersebut Coloroso (2006,hlm. 47)

3. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan Ilmu Pengetahuan Sosial bukan Ilmu sosial, pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tidak hanya terbatas di Perguruan Tinggi, melainkan diajarkan mulai dari tingkat sekolah dasar. Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah dilaksanakan sampai saat ini baik pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi tidak menekankan kepada asepk teoritis keilmuannya melainkan lebih ditekankan kepada segi praktis mempelajari, menelaah, mengkaji gejala dan masalah Nursid (1984, hlm. 9).

F. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian tindakan kelas yang memiliki peranan penting yaitu peneliti (Human Instrument), karena manusialah yang dapat menhadapi siatuasi yang berubah-ubah dan tidak menentu , seperti halnya banyak terjadi di kelas atau di ruang kuliah Wiriaatmadja (2012, hlm. 96). Namun dalam penelitian ini bisa menggunakan instrumen lain sebagai pendukung peneliti dalam memperoleh data. Adapun instrumen lain yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas yaitu :

1. Lembar Observasi

Terkait dengan penelitian ini, data yang peneliti peroleh berasal dari perilaku siswa didalam maupun diluar kelas yang dicatat dan ditulis dalam lembar observasi. Lembar observasi yang peneliti terapkan adalah segala bentuk indikasi perilaku bullying siswa, yaitu bullying langsung, tidak langsung, dan bullying fisik yang diamati pada setiap individu siswa yang ada di kelas VIII H. Berikut bentuk instrumen yang digunakan peneliti selama proses penelitian berlangsung.

(32)

40

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Mengancam

b. Memanggil nama dengan nama orang tua

c. Mempermalukan

d. Memanggil nama dengan sebutan tidak sopan

e. Menyoraki

Indikator perilaku bullying verbal tidak langsung adalah :

a. Mengacungkan jari tengah

b. mengucilkan

c. Lawan bicara tidak ditanggapi

d. Membuat gambar berupa ejekan

e. Menulis ejekan di bangku atau di buku

Indikator perilaku bullying fisik langsung adalah :

a. Memukul

b. Menjambak

c. Mendorong

d. Memaki

e. Merusak barang punya teman

Berikut lembar observasi perilaku bullying siswa

Tabel 3.1 Lembar Observasi Perilaku Bullying

No Nama Siswa Aspek yang di nilai

Perilaku Bullying Verbal Langsung

(33)

41

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

1 AWR

2 AG

3 AN

4 AN

5 AAL

6 AC

7 AKWS

8 BR

9 DS

10 DNK

11 DH

12 DR

13 DI

14 DRS

15 ENR

16 FKP

17 LS

18 LNO

19 MLNI

20 MZH

(34)

42

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

22 NAW

23 PR

24 RIA

25 RG

26 RA

27 RA

28 RM

29 RG

30 SRAF

31 SH

32 SDRN

33 SN

34 TL

35 THS

36 TMB

37 VIMP

38 WWP

39 Y

(35)

43

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Proses ini termasuk kedalam data komunikasi nyata baik dari segi peserta didik sebagai narasumber dan dari segi guru sebagai narasumbernya. Proses wawancara ini dilakukan langsung kepada narasumber peneliti di luar jam pelajaran sekolah.

3. Lembar observasi aktivitas guru

Dalam lembar observasi aktivitas guru, terkandung unsur-unsur proses pembelajaran dengan menggunakan komunikasi interpersonal. Indikator-indikator pelaksanan komunikasi interpersonal masuk kedalam penilaian untuk tahap orientasi, tahap kegiatan inti, tahap evaluasi, dan tahap kegiatan akhir.

Berikut format observasi aktivitas guru

Tabel 3.2

FORMAT OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN FOKUS PADA GURU

Hari/Tanggal :

Kelas/semester :

NO Aspek yang Diamati pada Guru

Penilaian

B C K

1. Pendahuluan

a. Mengucapkan salam

b. Mengabsen siswa

c. Melakukan apersepsi

d. Memberitahu tujuan-tujuan pembelajaran

2. Proses Pembelajaran/Menejemen dalam Pembelajaran

(36)

44

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang relevan dengan materi

f. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan masalah atau kasus menggunakan gambar yang relevan dengan materi

g. guru memberi waktu siswa untuk berkomentar

h. Guru menggunakan kata-kata atau kalimat yang mudah dipahami siswa

i.Guru mengapresiasi siswa dengan memberikan reward dalam mengkomunikasikan pertanyaan dengan cara yang sopan

j. Guru membangun komunikasi dua arah dengan baik

k. Guru mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif

l. Guru mampu berinteraksi dan berkomunikasi aktif dengan siswa

m. Guru mampu menjadi motivator siswa

4. Evaluasi

n. Guru dengan baik memfasilitasi siswa ketika bertanya mengenai materi

o.Guru dengan baik menjadi fasilitator

5. Kemampuan Menutup Pelajaran

p. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

q. Menyimpulkan materi yang telah dibahas bersama siswa

r. Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan memberi tahu materi untuk pertemuan berikutnya

4. Dokumentasi

(37)

45

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti menggunakan teknik ini karena dirasa cukup akurat dalam proses pengambilan data karena bersifat akurat dengan adanya bukti otentik yaitu gambar.

eh peneliti. 5. Angket

Penggunaan angket sebagai alat pada penelitian ini dimaksudkan untuk melihat dan mengetahui kepuasan siswa selama pembelajaran IPS berlangsung dengan penerapan komunikasi interpersonal serta mengetahui terjadinya peningkatan atau tidak. Angkat diberikan kepada kepada siswa pada akhir pembelajaran setiap siklusnya yang berisikan pertanyaan-pertanyaan dengan kriteria penilaian, sangat setuju, setuju, kurang setuju dan tidak setuju.

Tabel 3.4

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK

MENGURANGI PERILAKU BULLYING DALAM PEMBELAJARAN

IPS.

ANGKET SISWA

Nama : ... Kelas: ... Hari/tanggal : ...

Pilih dan berilah tanda check list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang apa adanya pada pilihan (SS) Sangat Setuju, (S) Setuju, (KS) Kurang Setuju, (TS) Ttidak setuju

No. Pernyataan Hasil Jawaban

SS S KS TS

1. Saya menyukai mata pelajaran IPS

2. Saya bersemangat mengikuti pembelajaran IPS 3. Saya mempersiapkan materi terlebih dahulu dengan

belajar dirumah sebelum mengikuti pembelajaran IPS

(38)

46

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Saya dapat menghargai teman jika ada yang bertanya

maupun sanggahan berupa masukan atau ide 6. Saya tidak mendominasi sendiri dan selalu

menghargai hak orang lain dalam pembelajaran komunikasi interpersonal

8. Saya dapat menghargai pendapat teman dan guru saat proses pembelajaran komunikasi interpersonal

9. Saya dapat dengan mudah mengingat materi pelajaran setelah menggunakan penerapan komunikasi interpersonal

10. Saya memahami materi setelah menggunakan penerapan komunikasi interpersonal

11. Saya selalu bertanya kepeda guru maupun teman mengenai materi yang belum mengerti

12. Saya tidak merasa diri saya yang paling benar selama proses kegiatan pembelajaran

13. Saya sering memberikan tanggapan maupun sanggahan menurut pendapat saya selama proses pembelajaran berlangsung

14. saya selalu menyelesaikan masalah dengan teman dengan cara berkomunikasi dua arah pada saat pembelajaran berlngsung

15. Penerapan komunikasi interpersonal membuat saya dapat menggunakan kata-kata yang halus lebih 16. Penerapan komunikasi interpersonal dapat membuat

saya lebih dekat dengan teman sebangku maupun yang lainnya

17. Penerapan komunikasi interpersonal dapat membuat saya merangkai suatu kalimat yang mudah dipahami lawan bicara

18. Penerapan komunikasi interpersonal membuat saya bersemangat dalam pembelajaran

19. Saya selalu mengaku salah jika salah dalam perilaku bullying yang saya lakukan

(39)

47

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Teknik Pengumpulan dan analisis Data

1. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang diambil oleh peneliti dalam pelaksanaan PTK. Di bawah ini ada teknik-teknik yang digunakan peneliti dalam pelaksaan penelitian yang akan peneliti lakukan, yakni.

a. Observasi

Penelitian ini peneliti menggunakan observasi sebagai teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap aktifitas yang terjadi dan mencatat hal-hal yang diamati dan diteliti tersebut. Menurut Sanjaya (2011, hlm. 86) observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati.

Prinsip penggunaan observasi sebagai alat pemantau dalam PTK yang dikemukakan Hopkins dalam Sanjaya ( 2011, hlm. 88) ialah sebagai berikut : a. Direncanakan bersama

b. Difokuskan pada hal yang spesifik c. Membuat criteria yang jelas d. Keterampilan observasi e. Balikan

(40)

48

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

segi aspek yang diamati, waktu observasi, maupun alat yang digunakan. Sementara itu observasi incidental dilakukan kapan saja tanpa perencanaan yang sistematis (dalam Sanjaya, 2004, hlm. 91). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi yang telah direncanakan secara sistematis.

Observasi yang dilakukan oleh peneliti dilakukan peneliti sebagai alat pemantau atau pendeskripsi suatu keadaan yang terjadi sebenarnya di dalam kelas terkait. Teknik ini untuk mengetahui dan mengukur tingkah laku peserta didik dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terutama pembelajaran yang berbasis pendidikan sikap.

b. Wawancara

Pengumpulan data dalam penelitian ini juga mengunakan teknik wawancara. Peneliti menggunakan wawancara untuk menunjang objektivitas data dan informasi yang diperoleh. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara langsung dan tidak langsung dalam Sanjaya (2004, hlm. 96). Pelaksanaan wawancara dilakukan peneliti dengan terencana dan sistemtis. Dilihat dari bentuk pertanyaan dan jawaban wawancara dibagi menjadi pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka.

Teknik wawancara yang dilakukan oleh peneliti dilakukan untuk mengetahui pendapat yang disampaikan dari narasumber secara langsung. Data ini diperoleh berupa data secara lisan yang disampaikan narasumber. Narasumber dalam PTK ini yakni dari pihak guru dan peserta didik.

c. Angket

(41)

49

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”.

Angket digunakan oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui sejauhmana metode yang diterapkan berhasil secara langsung dari pendapat para siswa. Angket juga ditujukan untuk melihat perkembangan perhitungan sikap siswa yang dilihat dari opsi atau jawaban dalam angket yang dipilih oleh siswa. Angket yang digunakan di tiap tindakan adalah angket yang sama. Hal tersebut ditujukan untuk menghasilkan data yang dapat dilakukan perbandingan dan perkembangannya.

Setelah peneliti memperoleh data dari penelitian yang telah dilaksanakan, langkah selanjutnya adalah pengolahan data. Karena data awal yang peneliti dapatkan itu masih bersifat data yang mentah. Pengolahan data berguna untuk memudahkan peneliti dan pembaca dalam memahami hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan. Berikut teknik pengolahan data dan analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti :

1. Data Kuantitatif a. Analisis Angket

Angket digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data mengenai ketercapaian indikator-indikator penerapan komunikasi interpersonal. Pemaparan data kuantitatif dalam penelitian ini merupakan hasil dari perhitungan statistik yang sederhana yaitu mengenai pemaparan tentang kemampuan bekomunikasi pada pembelajaran IPS dari siklus pertama sampai hasil dari siklus terakhir. Rentang klasifikasi pengisian pernyataan-pernyataan dalam angket penilaian kemampuan pemahaman konsep siswa yaitu dari kriteria penskoran Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), dan Tidak Setuju (TS). Proses penganalisisan data angket hasil penelitian dilakukan dengan mengikuti prosedur-prosedur pengolahan data sebagai berikut:

(42)

50

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menghitung persentase jawaban siswa dalam angket untuk setiap jawaban yang diberikan dengan menggunakan rumus sebagai berikut Sudjana (2001, hlm. 19):

P = frekuensi jawaban seluruh siswa F = frekuensi jawaban

N = banyak responden

Pengolahan data kuantitatif adalah segalah bentuk data yang didapatkan yang dirubah kedalam bentuk angka. Melalui pengolahan data kuantitatif peneliti dapat melihat seberapa besar kurangnya perilaku bullying siswa. Pada penelitian ini, data yang didapat peneliti dirubah menjadi skor yang kemudian diolah kembali menjadi skor persentase. Adapaun rumus persentase menurut Komalasari (2010, hlm. 156) yang peneliti terapkan dalam merubah skor menjadi persentase :

Skor Persentase = Jumlah skor total subjek x 100 Jumlah skor total maksimum

Berikut rumus untuk mencari rata rata persentase

Rata rata persentase = Jumlah skor persentase Jumlah total persentase

2. Data Kualitatif

(43)

51

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengolahan data kualitatif adalah proses pemaparan data yang telah peneliti dapatkan dengan cara dideskripsikan. Berikut cara pengolahan data kualitatif yang peneliti terapkan selama proses penelitian.

a. Pengumpulan data

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan segala data yang peneliti dapatkan dari lapangan kemudian peneliti pisahkan sesuai dengan kategori dan aspeknya pada instrumen penelitian.

c. Validasi Data

1) Member check, yaitu mengecek valid nya suatu data atau tidak dengan cara mengamati objek penelitian secara langsung di lapangan

2) Expert opinion, dalam hal ini peneliti melakukan konsultasi dengan para ahli atau pakar yang terkait dengan penelitian. Para ahli atau pakar yang dimaksudkan disini adalah dosen pembimbing yang mengampu peneliti dalam melaksanakan penelitian.

c. Interprestasi

(44)

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini berisikan kesimpulan atas hasil penelitian yang terdiri dari hasil pengamatan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi pada siklus pertama, kedua, dan ketiga pada pembelajaran IPS di kelas VIII H SMP Negeri 2 Lembang mengenai

Penerapan Komunikasi Interpersonal untuk Mengurangi Perilaku Bullying”. Selain itu, pada bab ini pula dipaparkan mengenai rekomendasiyang diajukan oleh peneliti kepada pihak-pihak terkait dengan penelitian yang telah dilaksanakan.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yangtelah dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tahapan kegiatan pembelajaran IPS dengan penerapan komunikasi interpersonal dalam pembelajaran IPS mulai dari siklus pertama hingga ketiga dinilai sudah baik. Untuk mengurangi perilaku bullying peneliti menentukan KD/KI, menentukan materi yang akan dibahas dalam proses pembelajaran IPS serta menentukan kasus atau permasalahan dalam LKS yang disesuiakan dengan tujuan penelitian untuk mengurangi perilaku bullying. Adapun perencanaan lain dalam penelitian ini yaitu peneliti membuat lembar observasi siswa dan guru sebagai pengamatan berkurangnya perilaku bullyingdan sebagai pengamatan penerapan komunikasi interpersonal .

(45)

115

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bisa berkomunikasi dengan teman sebayanya menggunakan kata-kata sopan, baik dalam hal berdiskusi maupun memecahkan permasalahan. 3. Peningkatan hasil kurangnya perilaku bullying melalui komunikasi

interpersonal sudah sangat baik hal ini dapat dilihat dari lembar observasi siswa tentang perilaku bullying dikatakan sudah menurun pada setiap siklusnya. Demikian pula dengan indikator pertama perilaku bullying verbal langsung yaitu mengancam, memanggil nama dengan nama orang tua, mempermalukan, memanggil nama dengan sebutan tidak sopan, dan menyoraki, kedua perilaku bullying verbal tidak langsung yaitu mengacungkan jari tengah, mengucilkan, lawan bicara tidak ditanggapi, membuat gambar berupa ejekan dan menulis ejekan di bangku, ketiga perilaku bullying fisik langsung yaitu memukul, menjambak, mendorong, memaki, dan merusak barang punya teman.Seluruh indikator dan aspek dalam pencapaian berkurangnya perilaku bullyingsiswa mengalami peningkatan yang signifikan pada setiap siklusnya.

4. Secara umum penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dikelas VIII H SMP Negeri 2 Lembang berjalan sesuai dengan perencanaan akan tetapi tentunya tidak akan terlepas dari kendala-kendala yang dihadapi, sehingga peneliti senantiasa melakukan refleksi dan perbaikan. Adapun kendala-kendala dalam mengurangi perilaku bullyingdiantaranya peneliti mengalami kendala dalam menentukan kasus permasalahan yang akan dikaitkan dengan materi, sulitnya mengkondisikan kelas karena kelas ini terbilang kelas yang susah dikondisikan diantara kelas lainnya, kurangnya alokasi waktu pembelajaran IPS, masih terdapat beberapa siswa yang belum memahami, hal ini dapat dilihat dari lembar observasi siswa, masih ada beberapa orang siswa yang melakukan perilaku bullying

B. Rekomendasi

(46)

116

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

beberapa saran bagi pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini yang diajukan, diantaranya sebagai berikut :

1. Bagi Pihak Sekolah

Penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menerapkan komunikasi interpersonal telah terbukti dapat mengurangi perilaku bullying siswa. Selain itu komunikasi dua arah ini bisa dikaitkan dengan materi dan kehidupan nyata siswa itu sendiri.

2. Bagi guru

Komunikasi interpersonal merupakan salah satu alternative solusi bagi pembelajaran IPS di kelas. Guru diharapkan lebih membimbing dan berbaur dengan siswa dengan cara berkomunikasi dua arah agar lebih mudah memahami materi dan pembelajaran IPS tidak dirasa bosan oleh siswa. Terlebih lagi, peneliti sangat berharap agar guru-guru khususnya bagi guru IPS agar dapat mempergunakan model ataupun metode pembelajaran yang lebih bervasiasi dan lebih menarik agar pembelajaran IPS menjadi lebih bermakna.

3. Bagi Siswa

Bagi siswa, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman baru mengenai dan lebih dekat dengan teman sebayanya melalui komunikasi interpersonal, sehingga dalam kehidupan sehari-hari saat mengalami dan memukan masalah seperti perilaku bullying, siswa mampu memecahkannya berdasarkan langkah-langkah

yang telah dipelajari. 4. Bagi Penelitian Selanjutnya

(47)

117

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

baik bullying verbal langsung, tidak langsung, serta bullying dengan fisik.

(48)

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Cartledge & Milburn. (1986). Teaching Social Skills to Children (Second ed.). New York: Pegamon

Coloroso, B. (2006). (alih bahasa : Santi Indra Astuti). Penindas, Tertindas dan Penonton. Resep memutus rantai Kekerasan Anak dari Prasekolah Hingga SMU. Jakarta; Serambi

Komalasari, K. (2010). Pembelajaran Kontekstual konsep dan aplikasi. Bandung; PT. Refika Aditama

Parsons, L. (2009). Bullied Teacher Bullied Student: Guru dan Siswa yang Terintimidasi Mengenali Budaya Kekerasan di Sekolah Anda dan Mengatasinya. Jakarta: Grasindo

Ponny Retno Astuti. (2008). Meredam Bullying (3 Cara Efektif Menanggulangi kekerasan Pada Anak). Jakarta : PT Grasindo

Sanjaya, W.(2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Soekidjo Notoatmodjo. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta:EGC

Smith, Oeter dan Sharp, Sonia (1994). School Bullying. London; Routledge Spence, Sue dan Shepperd (1983). Developments in Social Skills Training.

London; ACADEMIC PRESS INC

Sumaatmadja, N. (1984). Metodologi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) cetakan II. Bandung; Penerbit Alumni

Ruhimat, Toto. 2009. Kurikulum & Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Dahar, Ratna Wilis. 2006. Teori-teori Belajar & Pembelajaran.Jakarta: Erlangga.ndidikan.

Suyono. & Harianto. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

(49)

Indriyani Futri Sunarya, 2015

PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Semai Jiwa Amini, (2008). Bullying (Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan). Jakarta : Grasindo.

Trianto. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.

Effendy, O.U. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Gambar

Gambar 3.1 Sumber : Sanjaya, 2011, hlm. 54
Tabel 3.1 Lembar Observasi Perilaku Bullying
Tabel 3.2
Tabel 3.4

Referensi

Dokumen terkait

Mengamati implementasi scientific approachdalam proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di kelas dengan menggunakan lembar observasi

Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmad, taufiq, hidayah serta inayahNya yang telah dilimpahkan kepada peneliti, sehingga peneliti dapat

Sedangkan dari sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas

interpersonal bagi siswa dalam upaya meningkatkan hubungan sosial dengan orang lain serta prestasi akademik dan non akademik siswa, sehingga perlu adanya bantuan

- Kegiatan latin yang dianggap penting sesuai prioritas ; pemb angu nan Desa... Tu njangan Penghasilan Apa ra tu r Pemerintah Desa;

Taking advantage of a new credit card 0% APR that includes a balance transfer offer can be a wise move if you have a plan and you are able to abide by the rules.. That’s why

Just go to www.LowerYourCostOfGasAndTravel.com, put in the information requested, and an automatic calculator will show you how much money you could save, as well as how much

r) Rok kain hitam polos span panjang ukuran pas mata kaki (jika ada belahan tidak boleh lebih dari 7 cm).. s) Bagi yang berjilbab wajib memakai jilbab warna putih polo