Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Hal ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat, limpahan taufik dan hidayah-Nya jugalah akhirnya Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Kelas I Cilacap Tahun Anggaran 2019 dapat diselesaikan.
Laporan ini menyajikan data hasil kegiatan selama satu tahun anggaran dengan harapan dapat memberikan gambaran hasil kerja yang telah dicapai sehingga dapat dijadikan acuan dalam menentukan langkah-langkah strategis untuk penyempurnaan kegiatan operasional maupun non operasional baik karantina hewan maupun karantina tumbuhan, serta untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa di masa yang akan datang.
Ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kepala Urusan Tata Usaha, Kasubsi Yanop, Koordinator Jabatan Fungsional serta seluruh jajaran pegawai SKP Kelas I Cilacap atas partisipasi, kesungguhan dan kerja kerasnya selama satu tahun anggaran dalam melaksanakan tugas dan fungsi unit kerja SKP Kelas I Cilacap. Demikian juga kepada kalangan pengguna jasa karantina dan masyarakat lainnya yang peduli terhadap perkarantinaan, yang telah memberikan andil yang sangat besar dalam rangka mewujudkan karantina pertanian yang profesional, modern, tangguh dan terpercaya. Harapan kami semoga laporan tahunan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Cilacap, Januari 2020 Kepala,
Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Hal iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR GRAFIK xi
DAFTAR DIAGRAM xii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Keadaan Umum Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap 1. Keadaan Umum
2. Wilayah Kerja
1 1 6
BAB II KEGIATAN UMUM 9
A. Perencanaan dan Keuangan 1. Realisasi Anggaran
9 9
B. Kepegawaian dan Tata Usaha 1. Kondisi Umum Pegawai
a. Kenaikan Pangkat b. Kenaikan Gaji Berkala c. Mutasi Jabatan/ Alih tugas d. Pegawai yang Melakukan Cuti e. CPNS 2019
2. Ketatausahaan
a. Kondisi Kearsipan
b. Kondisi Perpustakaan atau Pengadaan Buku c. Barang Milik Negara (BMN)
15 15 19 20 21 21 21 22 22 23 24
BAB III KEGIATAN OPERASIONAL 26
A. Karantina Hewan
1. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHK Impor
2. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHK Ekspor
3. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHK yang diantarareakan 4. Kegiatan 8 P 27 28 28 28 29
Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Hal iv
5. Penggunaan Formulir Karantina Hewan 6. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPHK
7. Kegiatan Koleksi HPHK
8. Penilaian Instalasi Karantina
36 37 48 48
B. Karantina Tumbuhan
1. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa OPTK ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia
2. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa OPTK ke Luar Wilayah Negara Republik Indonesia
3. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa OPTK Antar-area
4. Kegiatan 8 P
5. Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK di Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
6. Koleksi OPT/OPTK dan Media Pembawa 7. Penyidikan Kasus Tindak Karantina
8. Penggunaan Formulir
9. International Standard for Phytosanitary Measure (ISPM#15) 10. Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak
50 50 58 62 65 67 70 74 74 75 75
BAB IV KEGIATAN LAIN-LAIN 78
A. Koordinasi dan Kerjasama
1. Koordinasi/Kerjasama lingkup Badan Karantina Pertanian 2. Koordinasi/Kerjasama dengan instansi terkait di daerah
78 78 79
B. Kegiatan Public Awareness 1. Standar Pelayanan Publik 2. Wilayah Bebas Korupsi
3. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2008, dan ISO 17025-2008 4. Indeks Penerapan Nilai Budaya Kerja (IPNBK)
5. Indeks Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 6. Refleksi Budaya Kerja
82 82 83 83 85 86 91 C. Apresiasi/Sosialisasi/workshop/Seminar 1. Sosialisasi Tupoksi Karantina Pertanian 2. Workshop Regional HPHK
3. Seminar Lokal Pemantauan OPTK 4. Kegiatan Akselerasi Ekspor
5. Kunjungan Lapang Mahasiswa
94 94 95 96 97 89
Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Hal v
D. Lain-lain
1. Bakti Sosial
2. Pembinaan Mental & Spiritual
100 100 101
BAB V. PERMASALAHAN DAN SOLUSI 103
A. Permasalahan
1. Kegiatan Operasional Perkarantinaan Hewan 2. Kegiatan Operasional Perkarantinaan Tumbuhan
3. Kegiatan Operasional Perkarantinaan Hewan & Tumbuhan 4. Kegiatan Operasional Ketatausahaan
5. Kegiatan Kehumasan 103 103 103 104 105 105
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 107
A. Simpulan 107
B. Saran 107
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data ASN per 31 Desember 2019 SKP Kelas I Cilacap. Lampiran 2 TENAGA HARIAN LEPAS.
109 111
Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Hal vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 DIPA Tahun Anggaran 2013 sd 2019 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
9
Tabel 2.2 Perbandingan Anggaran Belanja antara DIPA TA 2013 sd 2019 10 Tabel 2.3 Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2019
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
11
Tabel 2.4 Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d 2019 13 Tabel 2.5 Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d 2019 13 Tabel 2.6 Jumlah pegawai menurut jenis jabatan per 31 Desember 2019. 15 Tabel 2.7 Jumlah pegawai merurut klasifikasi pendidikan per 31
Desember 2019.
16
Tabel 2.8 Jumlah Pegawai Menurut Pangkat dan Golongan/Ruang per 31 Desember 2019.
18
Tabel 2.9 Kenaikan Pangkat Pegawai TA. 2019 20
Tabel 2.10 Pegawai Naik Gaji Berkala TA. 2019 20
Tabel 2.11 Rekapitulasi Surat Keluar/Masuk Tahun Anggaran 2019 22
Tabel 2.12 Pembelian Peralatan dan Mesin 24
Tabel 3.1 Jenis dermaga di Pelabuhan Tanjung Intan - Cilacap 26 Tabel 3.2 Kegiatan Importasi Sapi Bakalan, Sapi Indukan, Domba/
Kambing Bibit dari Negara Asal Australia Tahun 2014 s/d 2019
27
Tabel 3.3 Kegiatan Eksportasi SKP Kelas I Cilacap tahun 2018 s/d 2019 28 Tabel 3.4 Kegiatan Domestik Keluar SKP Kelas I Cilacap tahun 2018 s/d
2019
29
Tabel 3.5 Lokasi Pengasingan Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina Pada Tahun 2019
33
Tabel 3.6 Penggunaan formulir karantina Hewan 01 Januari - 18 April tahun 2019tahun 2019
37
Tabel 3.7 Penggunaan blank sertifikat karantina Hewan 18 April – 31 Desember tahun 2019
Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Hal vii
Tabel 3.8 Data Informasi Status dan Situasi HPHK di Kabupaten Banjarnegara Sepanjang Tahun 2018
39
Tabel 3.9 Data Informasi Status dan Situasi HPHK di Kabupaten Banyumas Sepanjang Tahun 2018
40
Tabel 3.10 Data Informasi Status dan Situasi HPHK di Kabupaten Brebes Sepanjang Tahun 2018
41
Tabel 3.11 Data Informasi Status dan Situasi HPHK di Kabupaten Cilacap Sepanjang Tahun 2018
42
Tabel 3.12 Data Informasi Status dan Situasi HPHK di Kabupaten Kebumen Sepanjang Tahun 2018
43
Tabel 3.13 Data Informasi Status dan Situasi HPHK di Kabupaten Purbalingga Sepanjang Tahun 2018
44
Tabel 3.14 Data Informasi Status dan Situasi HPHK di Kabupaten Purworejo Sepanjang Tahun 2018
46
Tabel 3.15 Data Informasi Status dan Situasi HPHK di Kabupaten Wonosobo Sepanjang Tahun 2018
47
Tabel 3.16 Kegiatan Pemasukan MP-PSAT Tahun 2015 s/d 2019 51
Tabel 3.17 Volume Importasi Biji Gandum Tahun 2015 s/d 2019 52 Tabel 3.18 Volume Importasi Biji Kedelai Tahun 2015 s/d 2019 52 Tabel 3.19 Frekwensi Kegiatan Impor Biji Gandum tahun 2015 s/d 2019 53 Tabel 3.20 Frekwensi Kegiatan Impor Biji Kedelai tahun 2015 s/d 2019 54 Tabel 3.21 Rangkuman Hasil Pengujian Kesehatan MP PSAT (OPT/K)
Media Pembawa Gandum dan Kedelai Th. 2019
56
Tabel 3.22 Daftar IKT di Wilayah SKP Kelas I Cilacap 59
Tabel 3.23 Daftar Tempat Lain di Wilayah SKP Kelas I Cilacap 59 Tabel 3.24 Frekuensi dan Jumlah komoditas pada Pengeluaran MP dari
wilayah negara RI di SKP Kelas I Cilacap Tahun 2019 berupa hasil tanaman mati
60
Tabel 3.25 Frekuensi dan Jumlah komoditas pada Pengeluaran MP Antar Area
63
Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Hal viii
Tabel 3.27 Kegiatan Pembebasan Pada Tahun 2019 67
Tabel 3.28 Temuan OPTK tahun 2019 68
Tabel 3.29 Temuan OPT invasive species Spodoptera frugiperda 69 Tabel 3.30 Penggunaan formulir karantina tumbuhan tahun 2019 74
Tabel 3.31 Realisasi PNBP Tahun 2011 - 2019 76
Tabel 4.1 Indek Penerapan Nilai Budaya Kerja (IPNBK) 2019 85
Tabel 4.2 Perbandingan hasil pengukuran SKM sistem 14 dan 9 Kuis. 87 Tabel 4.3 Hasil pengukuran SKM SKP Kelas I Cilacap Tahun 2014 - 2019 87
Tabel 4.4 Responden SKM Tahun 2019 88
Tabel 4.5 Responden SKM Semester II Tahun 2019 *) 89
Tabel 4.6. Nilai Indeks SKM tahun 2016 s/d 2018 (semester I) 90 Tabel 4.7. Nilai Indeks SKM tahun 2018 (semester II) s/d 2019 91
Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Hal ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
2
Gambar 1.2 Peta Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
8
Gambar 1. 3 Peta Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
8
Gambar 3.1 Kegiatan desinfeksi truk berisi domba/kambing 30
Gambar 3.2 Tindakan karantina pemeriksaan dokumen diatas alat angkut/kapal laut
30
Gambar 3.3 Tindakan karantina pemeriksaan fisik terhadap media pembawa sarang burung walet (ekspor).
31
Gambar 3.4 Tindakan karantina pemeriksaan fisik terhadap media pembawa sarang burung Lipan (antar area).
31
Gambar 3.5 Tindakan pengamatan oleh petugas Medik dan Paramedik Veteriner di IKHS (sapi bakalan) dan IKH (kambing Saanen)
34
Gambar 3.6 Tindakan karantina berupa pengobatan pada sapi bakalan. 35
Gambar 3.7 Gambar 3.7. Pemusnahan kambing 36
Gambar 3.8 Peta Pemantauan Daerah Sebar HPHK TA. 2019. 38
Gambar 3.9 Instalasi karantina hewan SKP Cilacap Jl. Laut Jawa Pelabuhan Tanjung Intan
49
Gambar 3.10 Instalasi karantina hewan milik PT. CABS 49
Gambar 3.11 Timbangan Individu Gangway dan kandang Isolasi IKH milik PT CABS
50
Gambar 3.12 Pengambilan sampel MP-PSAT di palka kapal 56
Gambar 3. 13 Kegiatan Pemeriksaan Ekspor Gula Semut Organik dan Produk Kayu Olahan di Gudang Pemilik
62
Gambar 3.14 Pemeriksaan pengiriman benih sayuran dan bibit tanaman hias Sansieviera
Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Hal x
Gambar 3.15 Pengambilan sampel kayu albasia yang terserang
Uromycladium tepperianum (A), Pengambilan sampel tebu
yang terserang Ustilago scitaminea (B) dan Pengambilan sampel jagung yang terserang Spodoptera frugiperda (C)
69
Gambar 3.16 Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK Tahun 2019
70
Gambar 3.17 Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK Tahun 2019 Kabupaten Cilacap
71
Gambar 3.18 Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK Tahun 2019 Kabupaten Banyumas
71
Gambar 3.19 Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK Tahun 2019 Kabupaten Purbalingga
72
Gambar 3.20 Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK Tahun 2019 Kabupaten Banjarnegara
72
Gambar 3.21 Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK Tahun 2019 Kabupaten Kebumen
73
Gambar 3.22 Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK Tahun 2019 kabupaten Purworejo
73
Gambar 3.23 Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar Spodoptera frugiperda (Invassive Species) Tahun 2019
74
Gambar 4.1 Penyerahan data ekspor 2019 dan data potensi ekspor Cilacap ke Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Cilacap (kiri); Koordinasi dengan Kepala BKP Kelas I Semarang (kanan)
81
Gambar 25 Pengiriman Bibit Aglonema merupakan kegiatan domestik keluar
61
Gambar 26 Peta Temuan OPTK Pemantauan Tahun 2019 Kabupaten Banjarnegara
65
Gambar 27 Peta Temuan OPTK Pemantauan Kabupaten Kebumen Tahun 2019
65
Gambar 28 Peta Temuan OPTK Pemantauan Kabupaten Purbalingga Tahun 2019
Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Hal xi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1 Pagu DIPA SKP Kelas I Cilacap TA 2013 s/d 2019 10
Grafik 2.2 Pagu Anggaran SKP Kelas I Cilacap TA 2013 s/d 2019 11 Grafik 2.3 Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2019 12 Grafik 2.4 Prosentase Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d
2019
13
Grafik 2.5 Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d 2019 14 Grafik 2.6 Prosentase Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d
2019
16
Grafik 2.7 Jumlah pegawai merurut klasifikasi pendidikan per 31 Desember 2019
17
Grafik 2.8 Jumlah Pegawai Menurut Pangkat dan Golongan/Ruang per 31 Desember 2019.
19
Grafik 3.1 Volume Impor Biji Gandum dan Biji Kedelai Tahun 2015 sd 2019
51
Grafik 3.2 Volume Impor Biji Gandum ke wilayah SKP Kelas I Cilacap 2015 sd 2019
52
Grafik 3.3 Volume Impor Biji Kedelai ke wilayah SKP Kelas I Cilacap 2015 sd 2019
53
Grafik 3.4 Frekuensi Impor Biji Gandum Tahun 2015 sd 2019 53
Grafik 3.5 Frekuensi Impor Biji Gandum Tahun 2015 sd 2019 54
Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Hal xii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 3.1 Status dan Situasi HPHK di Kab.Banjarnegara 39
Diagram 3.2 Status dan Situasi HPHK di Kab.Banyumas 41
Diagram 3.3 Status dan Situasi HPHK di Kab.Brebes 36
Diagram 3.4 Status dan Situasi HPHK di Kab.Cilacap 37
Diagram 3.5 Status dan Situasi HPHK di Kab.Kebumen 37
Diagram 3.6 Status dan Situasi HPHK di Kab.Purbalingga 38
Diagram 3.7 Status dan Situasi HPHK di Kab.Purworejo 38
Diagram 3.8 Status dan Situasi HPHK di Kab. Wonosobo 39
Diagram 4.1. Diagram Laba-laba Hasil capaian Indek Penerapan Nilai Budaya Kerja (IPNBK) tahun 2019 pada SKP Kelas I Cilacap.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Laporan
Tahunan
2019
Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I
Cilacap
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan Tahunan 2019 menggambarkan hasil kinerja pelaksanaan kegiatan tugas dan fungsi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap seperti yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian.
Penyusunan Laporan Tahunan ini berdasarkan Pedoman Laporan Tahunan Balai Besar/Balai/Stasiun Karantina Pertanian. Informasi yang disajikan didalamnya disusun sesuai ketentuan yang berlaku.
Laporan Tahunan ini menggambarkan keseluruhan kegiatan hasil kinerja yang telah dilaksanakan oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap sepanjang tahun 2019, sehingga dapat dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi untuk menentukan kebijakan di tahun mendatang.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan Laporan Tahunan 2019 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap adalah :
1. Bahan informasi hasil pelaksanaan kegiatan tugas pokok dan fungsi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap selama kurun waktu tahun 2019;
2. Bahan informasi terhadap tingkat pengukurancapaian kinerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap sampai akhir tahun 2019;
3. Sebagai bahan evaluasi dan monitoring untuk kebijakan penyelenggaraan perkarantinaan di tahun-tahun mendatang.
C. Keadaan Umum Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap 1. Keadaan Umum
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
KASUBAG TATA USAHA JUWAKIR, SE KASUBSI YAN-OPS
DWI ASTUTI YUNIASIH, SP MSc
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL UMUM, MEDIK, PARAMEDIK, POPT
Kepala Stasiun drh Puji Hartono, MP
teknis di bidang karantina hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan pangan hayati hewani dan nabati yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, struktur organisasi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap adalah sebagai berikut :
STRUKTUR ORGANISASI INTERNAL
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELASI I CILACAP TAHUN 2019
Gambar 1.1 : Struktur OrganisasiStasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dipimpin oleh seorang Kepala Stasiun berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kementerian Pertanian.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap adalah organisasi dengan eselon IV-a, dengan demikian Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap adalah pejabat eselon IV-a yang membawahi Kepala Urusan Tata Usaha (eselon V-a), Kepala Sub Seksi Pelayanan Operasional (eselon V-a), serta kelompok Jabatan Fungsional, sebagaimana gambar 1 di atas.
Dasar Hukum penyelenggaraan Karantina Pertanian adalah UU No.16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, PP No. 82 tahun
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
2000 tentang Karantina Hewan dan PP No.14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan dan sejumlah peraturan perundang-undangan turunannya, serta peraturan-peraturan daerah yang terkait. Berdasarkan Permentan No. 22 Tahun 2008, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayatihewani dan nabati, dan dalam melaksanakan tugas dimaksud, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap menyelenggarakan fungsi :
1) Penyusunan rencana, evaluasi dan laporan;
2) Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);
3) Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK; 4) Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;
5) Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;
6) Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan tumbuhan;
7) Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;
8) Pelaksanaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik karantina hewan dan tumbuhan;
9) Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan, bidang karantina tumbuhan dan keamanan hayati hewani dan nabati;
10) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
Tugas Tambahan
Selain tugas pokok yang harus dilakukan, SKP Kelas I Cilacap juga mempunyai tugas tambahan, yaitu :
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Kepala Badan Karantina Pertanian nomor : 349/Kpts/PD.670.210/L/12/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Instalasi Karantina Hewan untuk Ruminansia Besar. Hal ini dimaksudkan untuk menjadi acuan secara nasional akan pembangunan/penetapan Instalasi Karantina Hewan baik milik negara ataupun pihak ketiga sebagai tempat pelaksanaan tindak karantina hewan.
2. Penilaian untuk Penetapan Instalasi Karantina Tumbuhan (IKT) berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 73/permentan/OT.140/12/ 2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penetapan Instalasi Karantina Tumbuhan Milik Perorangan atau Badan Hukum, serta tempat lain berdasarkan permentan no 38 tahun 2014.
3. Koordinator Skim Audit Barantan sesuai Keputusan Kepala Barantan No. 20/Kpts/PD.540.210/L.2/04 dalam pelaksanaan kegiatan skim audit Fumigasi dan ISPM.
Sedangkan tugas masing-masing pejabat struktural di bawah Kepala Stasiun adalah sebagai berikut :
a. Kepala Urusan Tata Usaha (Kaur TU) mempunyai tugas melakukan : a.1. penyiapan bahan penyusunan rencanakerja,
a.2. sistim evaluasi dan pelaporan,
a.3. menjalankanurusan ketata usahaan dan rumah tangga.
b. Sub Seksi Pelayanan dan Operasional (Kasubsi Yan-op) melakukan tugas: b.1. pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan karantina
tumbuhan,
b.2. pengawasan keamanan hayati hewani, b.3. dukungan sarana teknikperkarantinaan,
b.4. pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi,
b.5. melakukan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan dan tumbuhan, serta keamanan hayati hewani dan nabati.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Veteriner (PV) mempunyai tugas :
a. Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK);
b. Melakukan pemantauan daerah sebar HPHK; c. Melakukan pembuatan koleksi HPHK;
d. Melakukan pengawasan keamanan hayati hewani;
e. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) mempunyai tugas :
a. Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK);
b. Melakukan pemantauan daerah sebar OPTK; c. Melakukan pembuatan koleksi OPTK;
d. Melakukan pengawasan keamanan hayati nabati;
e. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Masing-masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional yang kompeten dengan ketetapan Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dengan surat keputusan. Koordinator Jabatan Fungsional KH dan POPT memiliki tugas dan fungsi selain tugas pokok sesuai jenjangnya antara lain :
✓ Bimbingan dan pengaturan kegiatan operasional oleh masing-masing jenjang jabatannya.
✓ Penyiapan bahan penyusunan rencana kerja, sistim evaluasi dan pelaporan.
✓ Penyelarasan dukungan sarana teknik dan metode operasional perkarantinaan.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Sarana dan prasarana yang telah dimiliki oleh SKP Kelas I Cilacap sampai saat ini berupa :
a. Gedung perkantoran utama yang cukup representatif guna pelaksanaan kegiatan pelayanan operasional bertempat di Komplek Bandar Udara Tunggul Wulung Cilacap
b. Gedung Instalasi Karantina Hewan (IKH) dan Gudang yang berada di Jl. Laut Jawa Pelabuhan Tanjung Intan – Cilacap;
c. Gedung tempat peristirahatan para supir truk yang ada di Instalasi Karantina Hewan.
d. Gedung Wilayah Kerja Pelabuhan Tg. Intan Cilacap, Jl. Selat Madura No. 3 Pelabuhan Tanjung Intan – Cilacap
e. Gedung Wilayah Kerja Kantor Pos Indonesia Purwokerto
f. Rumah Dinas dan Sarana Gudang Arsip di Jl. Swadaya no. 45 – Cilacap; g. Mess Pegawai dan Sarana Gudang di Jl. Kuntul no. 7 Tegalreja - Cilacap;
Khusus untuk gedung perkantoran utama, kini memiliki Gedung Pelayanan terhadap pengguna jasa yang representatif, untuk meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas. Ditambah dengan gedung fungsional untuk mendukung setiap kegiatan dari setiap jajaran fungsional baik fungsional karantina hewan (medik/paramedik veteriner) maupun fungsional karantina tumbuhan (POPT) dan Ruang Rapat.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap hingga saat ini (per 31 Desember 2019) memiliki 55 pegawai/staff yang terdiri dari 37 orang PNS/ASN dan 18 Tenaga Harian Lepas.
2. Wilayah Kerja
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
94/Permentan/OT.140/12/2011 tentang tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Hama dan Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap adalah sebagai berikut :
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) KE DALAM Wilayah Negara RI (Impor)
1. Pelabuhan Laut atau Pelabuhan Sungai Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap
B. Tempat-tempat Pengeluaran Media Pembawa HPHK dan OPTK DARI DALAM Wilayah Negara RI (Ekspor)
1. Pelabuhan Laut dan Pelabuhan Sungai Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap
C. Tempat-tempat Pemasukan & Pengeluaran Media Pembawa HPHK dan OPTK DI DALAM Wilayah Negara RI (Antar Area)
1. Bandar Udara
Tunggul Wulung Cilacap
2. Pelabuhan Laut atau Pelabuhan Sungai Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap 3. Kantor Pos
Kantor Pos Purwokerto
Untuk kegiatan karantina hewan, ada beberapa kegiatan lintas provinsi dikarenakan IKH (Instalasi Karantina Hewan) terletak di Provinsi Jawa Barat, yaitu di Kecamatan Malangbong, Kab. Garut yaitu di Jl. Raya Malangbong Wado KM 5 dan KM 6. Kedua IKH milik swasta yang terletak di Provinsi Jawa Barat tersebut berada di bawah pengawasan SKP Kelas I Cilacap.
Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dapat dilihat pada peta berikut ini :
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 1.2. : Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 1.3 : Peta Kabupaten Cilacap
Wilker Bandara Tunggul Wulung
Wilker Pelabuhan Tg. Intan Bandara Tg. Wulung -
Cilacap
Pelabuhan Tg. Intan –
Cilacap Kantor Pos Purwokerto
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap BAB II
KEGIATAN UMUM
Salah satu fungsi dari Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap sesuai dengan Permentan Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Teknis Karantina Pertanian adalah melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan serta urusan tata usaha dan rumah tangga yang menjadi tanggung jawab urusan tata usaha.
A. Perencanaan dan Keuangan 1. Realisasi Anggaran
Pelaksanaan anggaran instansi pemerintah pada tahun 2019 tetap mengacu pada sistem anggaran yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Petikan (DIPA) Tahun Anggaran 2019 Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Kelas I Cilacap.
Anggaran Belanja Negara yang digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap sesuai dengan DIPA No. SP DIPA-018-12.2.237369/2019 tanggal 05 Desember 2018, terakhir di Revisi ke 06 tanggal 5 Desember 2019 sebesar Rp. 8.828.410.000,00 terdiri dari Rupiah Murni Rp. 7.504.197.000,00 dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp. 1.324.213.000,00.
Tabel 2.1 : DIPA Tahun Anggaran 2013 sd 2019 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap. (dalam ribuan rupiah)
NO.
TH. DIPA
PAGU DIPA
1
T.A. 2013
7.368.778.000
2
T.A. 2014
5.669.271.000
3
T.A. 2015
8.747.923.000
4
T.A. 2016
7.313.884.000
5
T.A. 2017
6.398.038.000
6
T.A. 2018
6.914.246.000
7
T.A. 2019
8.828.410.000
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik 2.1. Pagu DIPA SKP Kelas I Cilacap TA 2013 s/d 2019
Tabel 2.2 : Perbandingan Anggaran Belanja antara DIPA TA 2013 sd 2019 (dalam ribuan rupiah)
No. Uraian Bel. Pegawai Bel. Barang Bel. Modal Jumlah
1. DIPA 2013 2.247.154.000 3.294.174.000 1.827.450.000 7.368.778.000 2. DIPA 2014 2.328.764.000 3.105.047.000 235.460.000 5.669.271.000 3 DIPA 2015 2.484.061.000 3.116.782.000 3.147.080.000 8.747.923.000 4 DIPA 2016 2.397.704.000 3.008.680.000 1.907.500.000 7.313.884.000 5 DIPA 2017 2.301.632.000 2.641.966.000 1.454.440.000 6.398.038.000 6. DIPA 2018 2.482.365.000 3.003.454.000 1.428.427.000 6.914.246.000 7. DIPA 2019 2.821.404.000 3.474.106.000 2.532.900.000 8.828.410.000
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik 2.2. Pagu Anggaran SKP Kelas I Cilacap TA 2013 s/d 2019
Berdasarkan tabel 1 di atas, maka anggaran tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar Rp 1.914.164.000,00 atau 27,68% dari tahun sebelumnya yaitu Rp 6.914.246.000,00 menjadi Rp 8.828.410.000,00.
Realisasi anggaran belanja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap tahun 2019, sebesar Rp.8.785.604.032,00 (99,52%) dengan realisasi anggaran masing-masing belanja pegawai, belanja barang maupun belanja modal di
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap bawah pagu yang tersedia.
Anggaran tersebut direalisasikan melalui 3 jenis belanja yaitu belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal. Besar realisasi anggaran per jenis belanja dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.3. Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2019 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
No Belanja
Pegawai Pagu Realisasi % Saldo
1. T.A 2013 2.247.154.000 2.173.121.230 96,71 74.032.770 2. T.A 2014 2.328.764.000 2.297.858.655 98,67 30.905.345 3. T.A 2015 2.484.061.000 2.481.736.171 99,89 2.324.829 4. T.A 2016 2.397.704.000 2.393.864.468 99,84 3.838.532 5. TA 2017 2.301.632.000 2.265.191.128 98,42 36.440.872 6. TA 2018 2.482.365.000 2.454.780.061 98,89 27.584.939 7. TA 2019 2.821.404.000 2.809.843.621 99,59 11.560.379
Grafik 2.3. Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2019 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tabel 2.4. Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d 2019 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik 2.4. Prosentase Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d 2019 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
3 .2 9 4.174.0 00 3 .1 0 5.047.0 00 3 .1 1 6.782.0 00 3 .0 0 8.680.0 00 2 .6 4 1.966.0 00 3 .0 0 3.454.0 00 3 .4 7 4.106.0 00 2 .8 4 5.011.5 20 3 .0 1 6.228.8 01 3 .0 2 2.943.3 59 2 .8 7 8.926.7 78 2 .5 9 4.747.5 91 2 .9 8 1.428.8 04 3 .4 4 3.592.6 03 86,36 97,14 96,98 95,69 98,21 99,27 99,12 4 4 9 .162.480 8 8 .8 18.199 9 3 .8 38.641 1 2 9 .752.222 4 7 .2 18.409 2 2 .0 25.196 3 0 .5 13.397 TA 2013 TA 2014 TA 2015 TA 2016 TA 2017 TA 2018 TA 2019
Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d 2019 StasiunKarantina Pertanian Kelas I Cilacap
Saldo % Realisasi Pagu
No Belanja Barang Pagu Realisasi % Saldo
1. T.A 2013 3.294.174.000 2.845.011.520 86,36 449.162.480 2. T.A 2014 3.105.047.000 3.016.228.801 97,14 88.818.199 3. T.A 2015 3.116.782.000 3.022.943.359 96,98 93.838.641 4. T.A 2016 3.008.680.000 2.878.926.778 95,69 129.752.222 5. TA 2017 2.641.966.000 2.594.747.591 98,21 47.218409 6. TA 2018 3.003.454.000 2.981.428.804 99,27 22.025.196 7. TA 2019 3.474.106.000 3.443.592.603 99,12 30.513.397
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tabel 2.5. Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d 2019 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik 2.5. Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d 2019 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
No Belanja
Modal Pagu Realisasi % Saldo
1. T.A 2013 1.827.450.000 1.699.070.000 92,97 128.380.000 2. T.A 2014 235.460.000 229.431.120 97,44 6.028.880 3. T.A 2015 3.147.080.000 3.131.498.700 99,50 15.581.300 4. T.A 2016 1.907.500.000 1.900.791.645 99,65 6.708.355 5. T.A 2017 1.454.440.000 1.441.672.398 99,12 12.767.602 6. TA 2018 1.428.427.000 1.423.343.912 99,64 5.083.088 7. TA 2019 2.532.900.000 2.532.167.808 99,97 732.192
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
B. Kepegawaian dan Tata Usaha
1. Kondisi Umum Pegawai
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) SKP Kelas I Cilacap per-31 Desember 2019 berjumlah 37 (tiga puluh delapan) orang PNS. Jenis jabatan, latar belakang pendidikan dan jenjang kepangkatan dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.
Tabel 2.6. Jumlah pegawai menurut jenis jabatan per 31 Desember 2019.
No Jenis Jabatan Jumlah
1 Kepala SKP Kelas I Cilacap 1
2 Kepala Urusan Tata Usaha 1
3 Kepala Sub Seksi Pelayanan Operasional 1
4 Medik Veteriner Madya 2
5 Medik Veteriner Muda 3
6 Medik Veteriner Pertama 1
7 Paramedik Veteriner Penyelia 3
8 Paramedik Veteriner Mahir 3
9 Paramedik Veteriner Terampil 2
10 Paramedik Veteriner Pemula 0
11 POPT Ahli Madya 1
12 POPT Ahli Muda 1
13 POPT Ahli Pertama 2
14 POPT Penyelia 2
15 POPT Mahir 0
16 POPT Terampil 2
17 Calon Medik Veteriner 0
18 Calon Paramedik Veteriner 1
18 Calon POPT Ahli 0
19 Calon POPT Terampil 0
20 Tenaga Administrasi Umum *) 11
Total Jumlah : 37
Keterangan :
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik 2.6. Jumlah pegawai menurut jenis jabatan per 31 Desember 2019.
K ep al a SK P K el as I Ci lac ap K ep al a Uru san T at a Usah a K ep al a Su b Se ks i… Me di k Ve te ri n er Mady a Me d ik Ve te ri n er Mu d a Me d ik Ve te ri n er P er tam a Par am ed ik Ve te ri n er … Par am ed ik Ve te ri n er Mah ir Par am ed ik Ve te ri n er … Par am ed ik Ve te ri n er … PO PT Ah li M ad ya PO PT Ah li M u d a PO PT Ah li P er tam a PO PT Pe n ye lia PO PT Mahi r PO PT Te ram p il Cal o n Me d ik Ve te ri n er Cal o n Par am ed ik Vete ri n er Cal o n PO PT Ah li Cal o n PO PT T er am p il Te n ag a Ad mi n is tr as i… 1 1 1 2 3 1 3 3 2 0 1 1 2 2 0 2 0 1 0 0 11 Jenis Jabatan
Jumlah Pegawai Menurut Jenis Jabatan per 31 Desember 2019
Jumlah
Tabel 2.7. Jumlah pegawai merurut klasifikasi pendidikan per 31 Desember 2019.
No. Pendidikan Terakhir Program Pend./ Jurusan Jumlah
1 SD - 1 2 SLTP - 0 3 SLTA/SPP/SPMA/SNAKMA - IPA - IPS - SMT Pertanian - SPMA Peternakan - SMEA Tata Niaga - SPP Pertanian - STM MESIN 1 1 2 2 2 2 2 4 DIPLOMA (D3) - Peternakan - Kesehatan Hewan - Pertanian 3 3 1
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
5 Sarjana (S1) - Ekonomi Manajemen - Pertanian - Biologi - Peternakan - Matematika 1 4 1 1 1 6 Pasca Sarjana (S2) - Pertanian
- Kedokteran Hewan
5 4 (7) *)
Total Jumlah : 37
Keterangan *) : 3 dari 7 drh adalah juga master (S2)
Grafik 2.7. Jumlah pegawai merurut klasifikasi pendidikan per 31 Desember 2019
0 1 2 3 4 5 0 0 IPA IPS SMT Pertanian SPMA Peternakan SMEA Tata Niaga SPP Pertanian STM MESIN Peternakan Kesehatan Hewan Pertanian Ekonomi Manajemen Pertanian Biologi Peternakan Matematika Pertanian Kedokteran Hewan SD SL TP SL T A /SP P/ SPMA/ SNA K M A D IPL O M A (D 3) Sar jana ( S1) Pasc a Sar jana (S2) 0 0 1 1 2 2 2 2 2 3 3 1 1 4 1 1 1 5 4
Pendidik
a
n
Klasifikasi Pendidikan PNS SKP Kelas I Cilacap per 31 Desember 2019.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tabel 2.8. Jumlah Pegawai Menurut Pangkat dan Golongan/Ruang per 31 Desember 2019.
No. Jenis Pangkat Gol. Ruang Jumlah
1 Juru Muda I/a 0
2 Juru Muda Tk. I I/b 0
3 Juru I/c 0
4 Juru Tk. I I/d 1
5 Pengatur Muda II/a 0
6 Pengatur Muda Tk.I II/b 4
7 Pengatur II/c 2
8 Pengatur Tk. I II/d 4
9 Penata Muda III/a 5
10 Penata Muda Tk. I III/b 6
11 Penata III/c 4
12 Penata Tk. I III/d 7
13 Pembina IV/a 3
14 Pembina Tk. I IV/b 1
15 Pembina Utama Muda IV/c 0
16 Pembina Utama Madya IV/d 0
17 Pembina Utama IV/e 0
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik 2.8. Jumlah Pegawai Menurut Pangkat dan Golongan/Ruang per 31 Desember 2019.
Secara rinci dan detail uraian kepegawaian dari masing-masing pegawai yang meliputi tempat tanggal lahir, pangkat terakhir dan lain-lain dapat dilihat pada Lampiran 1.
Selain jumlah pegawai tersebut diatas, SKP Kelas I Cilacap masih memiliki tenaga harian lepas (THL) sebanyak 18 (delapan belas) orang, dengan masa pengabdian dari 1 hingga 13 tahun. Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 2.
Untuk kelancaran tugas dan fungsi SKP Kelas I Cilacap dalam Tahun Anggaran 2019 Sub-bagian Kepegawaian dan Tata Usaha telah melakukan tugas dan fungsi Kepegawaian dan Tata Usaha sebagai berikut :
a. Kenaikan Pangkat
Dalam Tahun Anggaran 2019 SKP Kelas I Cilacap telah mengusulkan 4 (empat) orang yang memenuhi persyaratan untuk mendapat Kenaikan Pangkat regular dan fungsional untuk periode April dan Oktober 2019 dengan rincian sebagaimana tabel berikut ini :
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Tabel 2.9. Kenaikan Pangkat Pegawai TA. 2019
No N a m a Pra Pasca Jabatan Tmt
1 Drh. Trifera Melaningrum, M.Si. IV/a IV/b Medik Veteriner Madya 01 April 2019 2 drh. Wahyu Dwiyatmo III/c III/d Medik Veteriner Muda 01 April 2019 3 Zulaekhah Rahmi, A. Md II/c III/d POPT Terampil 01 April 2019 4 Edi Wuryanto, S.Si. II/b III/a Fungsional Umum 01 Oktober 2019
b. Kenaikan Gaji Berkala
Dalam Tahun Anggaran 2019 pegawai SKP Kelas I Cilacap yang mendapatkan Kenaikan Gaji Berkala (KGB) sebanyak 20 (dua puluh) orang pegawai, seperti terlihat pada Tabel berikut :
Tabel 2.10. Pegawai Naik Gaji Berkala TA. 2019
No N a m a Gol/Pkt Dalam Jabatan TMT
1 Nuro’is, S.P. III/c POPT Penyelia
01 Januari 2019 2 Winarti, S.P. III/d POPT Ahli Muda
3 Istiqomah, S.Pt. III/c Paramedik Veteriner Penyelia 4 Indra Tri Wibowo, A. Md. III/b Paramedik Veteriner Mahir 5 Drh. Puji Hartono, M.P. IV/a Kepala Stasiun
01 Maret 2019 6 Endang Purwanti, S.TP. III/d Pengolah dan Penyaji Data Kepeg.
7 Purwanto III/b Pengumpul dan Pembuat Laporan 8 Zulaekhah Rahmi, A. Md. II/d POPT Pelaksana
9 Triyanto II/b Paramedik Veteriner Pelaksana
10 Sakum II/b Pengadminitrasi Umum 01 April 2019
11 Drh. Aan Setyanto III/b Medik Veteriner Muda 01 Mei 2019
12 Jumadi I/d Pramu Publikasi 01 Agustus 2019
13 Dwi Astuti Yuniasih, S.P. M. Sc. III/c Ka Sub Seksi Pelayanan Operasional
01 Desember 2019 14 Drh. Wahyu Dwiyatmo III/d Medik Veteriner Muda
15 Drh. Titik Kurniawati III/b Medik Veteriner Pertama 16 Riyanti Ika Yunita Sari, S.Si. III/b POPT Ahli Pertama 17 Catur Rahayu Prihatiningrum, S.P. II/d POPT Ahli Pertama
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
18 Ariandra Bayu Wicaksono, A. Md. III/a Paramedik Veteriner Mahir 19 Suhadha Nur Sefriyanto, A. Md. III/a Petugas SAI
20 Mumfarid Ruri Listiono, A. Md. III/a Paramedik Veteriner Mahir
c. Mutasi Jabatan/Alih tugas
Selama tahun 2019 di lingkungan SKP Kelas I Cilacap terdapat 3 kali mutasi alih tugas pegawai yaitu :
c.1. Mutasi Ke-satu yang mendapatkan adalah pegawai bernama Ir. Idham, M.Si selaku fungsional POPT Madya yang dimutasi alih tugas dari SKP Kelas I Cilacap ke Kantor Pusat Badan Karantina Pertanian,
c.2. Mutasi Ke-dua yang mendapatkan adalah pegawai bernama drh. Aan Setyanto selaku fungsional Medik Veteriner Pertama yang dimutasi alih tugas dari SKP Kelas I Cilacap ke Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta,
c.3. Mutasi Ke-tiga yang mendapatkan adalah pegawai bernama Amir, SP. M.Si., selaku fungsional POPT Ahli Madya yang dimutasi alih tugas Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta ke SKP Kelas I Cilacap.
d. Pegawai yang Melakukan Cuti tahun 2019 pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Pegawai yang melakukan cuti di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap sepanjang tahun 2019 sebanyak 34 pegawai, dengan rincian
• Cuti tahunan = 34 orang
• Cuti alas an penting = 0 orang
• Cuti melahirkan = 0 orang
• Cuti besar = 0 orang
• Cuti dalam tanggungan Negara = 0 orang e. CPNS 2019
Pada tahun 2019 SKP Kelas I Cilacap mendapatkan tambahan pegawai dari jenjang pengadaan pegawai baru (CPNS). Pegawai tersebut atas nama Wahyu Kumala Cahyaningrum, A.Md. Vet., Calon
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Paramedik Veteriner Terampil, pangkat II/c, Terhitung mulai tanggal (Tmt) 1 Februari 2019. Sehingga komposisi jabatan dalam jabatan fungsional tertentu (JFT) mengalami perubahan komposisi. Namun untuk Jabatan Fungsional Umum (JFU) masih dirasakan kurang sehingga perlu adanya penambahan agar mengurangi beban kinerja yang cukup berat buat pegawai maupun SKP Kelas I Cilacap.
2. Ketatausahaan
Kegiatan ketatausahaan di SKP Kelas I Cilacap suatu kegiatan yang cukup vital dalam menunjang semua kegiatan operasionalnya. Hal ini harus didukung dengan tenaga yang mampu menangani salah satunya adalah urusan surat menyurat. Kegiatan ini meliputi penanganan surat keluar masuk, penggandaan surat, pendistribusian dan pengarsipan. Indikator keberhasilan unit kerja dalam sistim pelayanan publik adalah kecepatan dan kemudahan dalam pencarian arsip surat yang masih dibutuhkan.
Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap menunjuk 1 (satu) tenaga harian lepas (THL) untuk penatausahaan persuratan, agar ke depan kegiatan tersebut semakin baik. Khusus untuk kegiatan surat menyurat dalam tahun 2019 telah memproses surat masuk maupun surat keluar dengan menggunakan aplikasi e-office sehingga memudahkan dalam penatausahaan kearsipan. Rekapitulasi surat menyurat sebagai mana tercantum pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.11. Rekapitulasi Surat Keluar/Masuk Tahun Anggaran 2019
No. Jenis Surat Jumlah
1 Surat Masuk SKP Kelas I Cilacap 716 surat
2 Surat Keluar SKP Kelas I Cilacap 4.343 surat
a. Kondisi Kearsipan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap telah memfungsikan gudang untuk kegiatan kearsipan surat masuk dan surat keluar serta dokumen lainnya. Hal ini dimaksudkan agar capaian kinerja Stasiun Karantina Pertanian
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Kelas I Cilacap lebih efisien dan mampu bersaing dengan UPT lainnya. Tata kearsipan dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori yaitu :
➢ Kategori arsip aktif
Arsip kategori ini merupakan persuratan yang setiap saat masih dibutuhkan baik dalam monitoring maupun untuk evaluasi. Pada umumnya kategori ini persuratan/kearsipan maksimal waktunya 1 (satu) tahun, dan tata kelola kearsipan ini berada dalam kantor.
➢ Kategori arsip tidak aktif
Arsip kategori ini merupakan persuratan yang kebutuhannya tidak setiap saat, dan lebih cenderung sebagai dokumen/bukti dari suatu kegiatan. Pada umumnya kategori persuratan/kearsipan ini di arsipkan dengan kurun waktu minimal 5 (lima) tahun, sebelum dialihkan kedalam kategori purna (pemusnahan) dan tata kelola kearsipan ini berada dalam gudang kearsipan. Untuk penempatan arsip tersebut berada dan menyatu denngan rumah dinas Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap di Jalan Swadaya, Kelurahan Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan.
➢ Kategori arsip purna
Arsip kategori tersebut merupakan persuratan yang tidak dibutuhkan dan lebih cenderung sebagai dokumen/bukti yang bersifat purna (dimusnahkan) agar tidak menjadi beban operasional. Kegiatan pemusnahan arsip dan/atau dokumen lain yang akan dimusnahkan pada umumnya sudah lebih dari 5 (lima) tahun, dalam kategori arsip tidak aktif,dan tata kelola kearsipan ini berada dalam gudang kearsipan dalam lingkungan instalasi karantina hewan, untuk persiapan pemusnahan menggunakan metode pembakaran di incenerator. Lokasi incenerator sebagai peralatan pemusnahan berada di jalan jawa komplek pelabuhan tanjung intan Cilacap yang masuk dalam wilayah Kelurahan Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan.
b. Kondisi Perpustakaan atau Pengadaan Buku
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.
Hingga saat ini koleksi pustaka hanya didapat dari sumber-sumber berupa Peraturan Peraturan baru baik dari Kementerian pertanian maupun beberapa kementerian lain yang menunjang tugas pokok dan fungsi SKP, Laporan Tahunan, karya tulis ilmiah pegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap, materi-materi pelatihan seperti TC, diklat, leaflet-leaflet seputar Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan dsb dalam bentuk soft dan hard copy.
c. Barang Milik Negara (BMN)
Mutasi transaksi terkait Barang Milik Negara adalah sebagai berikut : c.1. Penambahan Asset Peralatan dan Mesin
Penambahan Asset terdiridari belanja modal peralatan dan mesin senilai Rp. 227.582.100-. Terdiri dari :
c.1.1. Pembelian Peralatan dan Mesin Rp. 227.582.100,- berupa pengadaan/pembelian :
Tabel 2.12. Pembelian Peralatan dan Mesin
No Jenis Barang Kuantitas Nilai (Rp)
1 P.C. 7 Unit 63.953.400
2 Finger Print 2 Unit 18.564.000
3 Kursi Besi Metal 1 Unit 2.600.000
4 Sound System 3 Unit 19.821.700
5 Lap Top 4 Unit 65.479.100
6 Printer 6 Unit 29.440.800
Total Nilai : 227.582.100,-
c.1.2. Mutasi Kurang senilai Rp. 20.700.000,-
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
c.2. Penambahan nilai Aset Gedung dan Bangunan.
Belanja Modal penambahan Nilai Langsung Gedung dan bangunan senilai Rp.54.000.000 terdiridari :
c.2.1 Penambahan Nilai Bangunan Gedung secara langsung senilai Rp.25.500.000 atas Bangunan Gudang Lainnya (Rumah
Incenerator).
c.2.2 Penambahan Nilai Gedung Bangunan secara Langsung senilai Rp. 28.500.000 atas Bangunan Pembakaran Bangkai Hewan
Permanen
c.2.2. Pengembangan nilai Gedung Bangunan melalui KDP senilai Rp. 2.131.485.708,- berupa :
c.2.2.1 Penambahan nilai bangunan gedung kantor NUP 3 berupa Penambahan Nilai Fisik senilai Rp. 2.131.485.708,-
c.3. Penambahan Nilai Irigasi secara KDP senilai Rp. 193.800.000 berupa : Penambahan Nilai Irigasi (Saluran Pembuangan) NUP. 1 senilai Rp. 193.800.000.
c.4. Pengurangan Asset
Penghentian asset yang tidak digunakan dalam operasional peralatan mesin 76 unit dan irigasi 1 unit dalam kurun waktu tahun 2019 senilai Rp. 579.422.383,-
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap BAB III
KEGIATAN OPERASIONAL
Kegiatan operasional pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap merupakan kegiatan tindakan karantina terhadap media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK). Kegiatan tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK seluruhnya merupakan kegiatan import selama tahun 2019. Sedangkan kegiatan tindakan karantina terhadap media pembawa OPTK adalah kegiatan antar area, import dan eksport.
Pelabuhan Laut Cilacap, yang lebih dikenal dengan nama Pelabuhan Laut Tanjung Intan, mempunyai potensi yang cukup besar untuk menjadi pelabuhan samudera atau pelabuhan internasional. Saat ini pelabuhan mempunyai fasilitas 23
buoy dan kedalaman efektif antara 11 s.d. 12 meter mLWS (mean Low Water
Springs) dengan panjang dermaga 753 meter.
Tabel 3.1. Jenis dermaga di Pelabuhan Tanjung Intan - Cilacap
No. Dermaga Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (M LWS)
1 I 157 15 -11 2 II 134 25.5 -11 3 III 50 15 -11 4 Multipurpose 150 27 -11.5 5 IV 72 17.4 -10 6 VI 120 50 -11 7 Batubara 70 16 -7.5
Dermaga Multi Purpose sepanjang 150 meter diperuntukkan untuk dermaga peti kemas dengan kapasitas ruang penumpukan seluas 30.055,5 m2.
Bandar udara Cilacap, dikenal dengan Bandar Udara Tunggul Wulung. Bandar Udara Tunggul Wulung sampai saat ini hanya melayani penerbangan antar area dengan rute Jakarta – Cilacap pp. Lalu lintas komoditas hewan maupun tumbuhan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap sampai akhir tahun 2019 adalah nihil.
A. Karantina Hewan
1. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK Impor.
Kegiatan untuk karantina hewan berupa pemasukan (importasi) dan pengeluaran (eksportasi), yaitu sebagai berikut :
o Sapi bakalan dari Australia dengan jumlah 14.864 ekor; o Sapi bibit dari Australia dengan jumlah 10 ekor;
o Domba/kambing dari Australia dengan jumlah 413 ekor;
o Pengadaan sapi bibit milik BIB Ungaran Semarang berupa sapi indukan sebanyak 10 ekor yang merupakan program pemerintah melalui anggaran DIPA tahun 2019 yang dilaksanakan oleh CV. Bara Hardam Karhan selaku pemenang tender. Untuk lebih jelas mengenai kegiatan importasi dapat dilihat pada table dibawah ini :
Tabel 3.2. Kegiatan Importasi Sapi Bakalan, Sapi Bibit, Domba/Kambing Bibit dari Negara Asal Australia ke SKP Kelas I Cilacap tahun 2015 s/d 2019
No Tahun Frekuensi Jumlah (Ekor) Ket.
1 2015 11 21.707 Sapi bakalan 2 2016 8 18.892 Sapi bakalan 3 2017 6 13.751 Sapi bakalan 4 2017 1 176 Sapi indukan 5 2018 10 16.768 Sapi bakalan 6 2018 2 1.549 Sapi indukan 7 2018 7 242 Domba/kambing 8 2019 6 14.864 Sapi bakalan 9 2019 1 10 Sapi bibit 10 2019 9 413 Domba/kambing
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Berdasarkan tabel di atas maka pada tahun 2019 terjadi peningkatan importasi pada jumlah (ekor) media pembawa berupa sapi bakalan dan domba/kambing. Pada tahun 2019, sapi bibit masuk sekali sebagai milik pemerintah (dhi. Balai Inseminasi Bibit (BIB) Ungaran). Hal ini dikarenakan adanya peningkatan permintaan sapi dalam negeri serta pemasukan pengadaan sapi bibit dan kambing indukan milik pemerintah.
Tindakan karantina untuk semua sapi bakalan impor dilakukan di Instalasi Karantina Hewan (IKH) milik SKP Kelas I Cilacap yang beralamat di Jalan Laut Jawa, Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap dan IKH milik swasta yaitu PT. Citra Agro Buana Semesta yang beralamat di Jl. Raya Malangbong KM. 6 Kabupaten Garut, Jawa Barat.
2. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK Ekspor.
Selama tahun 2019, komoditi wajib periksa karantina hewan pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap berupa sarang burung walet (Collocalia fuciphaga) dan Telur Serangga Lalat BSF (Black Soldier Fly). Tujuan eksportasi sarang burung walet tersebut bukan untuk diperdagangkan tetapi dikonsumsi sendiri, berbeda halnya dengan telur Lalat BSF peruntukannya sebagai pakan ikan. Sarang burung wallet masih dikirim ke Taiwan, namun bertambah 2 pengguna jasa, sementara negara tujuan pengiriman telur Serangga Lalat BSF adalah Jerman.
Tabel 3.3. Kegiatan Eksportasi SKP Kelas I Cilacap tahun 2018 s/d 2019
No Tahun Media Pembawa Frekuensi Jumlah (kg) Negara
1 2018 Sarang Burung Walet 2 2 Taiwan
2 2019 Sarang Burung Walet 9 15 Taiwan
3 2019 Telur Serangga Lalat BSF 1 0,1 Jerman
3. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHK yang diantarareakan.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Kegiatan domestik masuk pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap tahun 2019 terhadap komoditi wajib periksa karantina hewan adalah nihil.
b. Kegiatan Domestik Keluar
Selama tahun 2019, pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap komoditi wajib periksa karantina hewan untuk domestik keluar adalah lipan dan telur serangga lalat BSF. Lipan dikirim ke Jambi, Batam, Manado, Bengkulu, Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Bekasi, Balikpapan, Bali, Lampung, Pontianak dan Samarinda dengan tujuan sebagai pakan ikan. Begitu pula telur lalat BSF sebagai pakan ikan dikirim ke Soppeng, Baubau, Riau, Polewali Mandar dan Mamuju.
Tabel 3.4. Kegiatan Domestik Keluar SKP Kelas I Cilacap tahun 2018 s/d 2019
No Tahun Media Pembawa Frekuensi Jumlah
1 2018 - - -
2 2019 Lipan 48 9.575 ekor
3 2019 Telur Serangga Lalat BSF 5 0,25 kg
4. Kegiatan 8P
Pelaksanaan tindakan karantina hewan pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap meliputi 8P yang terdiri dari pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan.
Persiapan kandang sebelum digunakan yaitu didesinfeksi menggunakan larutan desinfektan (Istam). Alat angkut (truck) diberi jaring pengaman agar sapi tidak melompat. Lantai bak truck diberi alas pengaman dari serbuk gergaji agar tidak licin dan mencegah urine serta kotoran tercecer di jalan. Kemudian didesinfeksi/disemprot di ruangan carwash sebanyak dua kali, yaitu pada saat kosong dan sewaktu bersamaan dengan sapi agar media pembawa dan alat angkut terbebas dari hama penyakit.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Untuk pemasukan domba/kambing desinfeksi dilakukan dengan cara menyemprot truk domba/kambing yang datang dengan penyemprot manual.
Gambar 3.1. Kegiatan desinfeksi truk berisi domba/kambing a. Pemeriksaan
Pelaksanaan pemeriksaan berupa pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik, pemeriksaan klinis dan pemeriksaan laboratorium. Pada tahun 2019 terdapat 16 (enam belas) kali permohonan sehingga dilakukan pemeriksaan sebanyak 16 (enam belas) kali. Semua dokumen yang diperiksa benar, lengkap dan sah. Hasil pemeriksaan fisik media pembawa baik dan tidak terdapat gejala klinis hama penyakit hewan karantina. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna jasa telah mengetahui semua dokumen yang dipersyaratkan.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 3.3. Tindakan karantina pemeriksaan fisik (8/5/2019) terhadap media pembawa sarang burung walet (ekspor).
Gambar 3.4. Tindakan karantina pemeriksaan fisik (25/2/2019) terhadap media pembawa Lipan (antar area).
Pemeriksaan klinis pada media pembawa yang dilalulintaskan pada tahun 2019 adalah sehat (hewan hidup), tidak ada perubahan fungsi serta layak konsumsi (untuk sarang burung walet). Pemeriksaan laboratorium terhadap sampel yang dilakukan uji
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Pertanian Kelas I Cilacap menghasilkan 1.342 sampel serum darah negatif dan 1 sampel positif terhadap Brucella sp. Kemudian terhadap 1 sampel dilakukan uji lanjutan Complement Fixation Test (CFT) ke BBVet Wates dan diketahui positif Brucellosis. Sampel 1 (satu) positif Brucellosis terjadi pada masa tindak karantina bulan Juli milik PT. Citra Agro Buana Alam Semesta. Sedangkan pemeriksaan terhadap sampel preparat ulas darah (PUD) secara mikroskopis menghasilkan 1.182 sampel negatif parasit darah dan 65 sampel positif parasit darah yang selanjutnya hal ini dilakukan pengobatan terhadap keseluruhan populasi. Penentuan jumlah sampel terhadap sapi bakalan memakai metode detect disease dan untuk golongan indukan atau bibit penentuan jumlah sampel sebanyak 100% populasi yang dilalulintaskan.
Pemeriksaan laboratorium terhadap media pembawa golongan indukan dilakukan uji ELISA terhadap Paratuberculosis, RBT dan parasit darah (mikroskopis), sedangkan untuk media pembawa golongan bibit dilakukan uji ELISA (Enzyme-linked immunosorbent
assay atau 'penetapan kadar imunosorben taut-enzim') -merupakan uji serologis yang umum digunakan di berbagai laboratorium imunologi- terhadap Paratuberculosis, Bovine Viral
Diarrhea (BVD), Rose Bengal Test (RBT) dan parasit darah
(mikroskopis). Pemeriksaan laboratorium terhadap media pembawa sapi bakalan dilakukan pemeriksaan laboratorium RBT dan pemeriksaan parasit darah (mikroskopis).
Pemeriksaan sampel darah dengan metode uji ELISA terhadap Paratuberculosis, BVD, Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR) dan metode uji Agar Gel Immuno Difusion (AGID) terhadap Epizootica
Bovine Leukosis (EBL) dilakukan di laboratorium rujukan Balai Besar Veteriner (BBVet.) Wates.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Pengasingan dilakukan untuk memastikan media pembawa terbebas dari HPHK, sehingga diperlukan tindakan karantina lebih lanjut dengan lebih intensif di IKH baik milik pemerintah maupun pihak ketiga yang telah ditetapkan. Lamanya pengasingan untuk sapi bakalan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) hari, sedangkan lama pengamatan untuk sapi indukan atau domba/kambing bibit dilakukan selama 14 hari. Selama masa pengasingan pelaksana Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner melakukan tindakan karantina baik di IKH maupun di IKHS.
Tabel 3.5. Lokasi Pengasingan Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina pada tahun 2019
No. BULAN PEMILIK LOKASI IKH JENIS
KOMODITI
1. Februari PT. Lunar
Chemplast
Jl. Laut Jawa, Pelabuhan Laut Tanjung Intan, Cilacap
Domba Bibit
2. Februari PT. Lunar
Chemplast
Jl. Laut Jawa, Pelabuhan Laut Tanjung Intan, Cilacap
Kambing Bibit
3. April PT. CABS - Jl. Laut Jawa, Pelabuhan Laut
Tanjung Intan, Cilacap - Jl. Malangbong–Wado Km. 6,
Mekarasih, Malangbong
Sapi Bakalan
4. Mei PT. CABS Jl. Malangbong – Wado Km. 6,
Mekarasih, Malangbong
Sapi Bakalan
5. Juli PT. CABS Jl. Malangbong – Wado Km. 6,
Mekarasih, Malangbong
Sapi Bakalan
6. Juli PT. Lunar
Chemplast
Jl. Laut Jawa, Pelabuhan Laut Tanjung Intan, Cilacap
Domba Bibit
7. Juli PT. CABS Jl. Malangbong – Wado Km. 6,
Mekarasih, Malangbong
Sapi Bakalan
8. Juli PT. CABS Jl. Malangbong – Wado Km. 6,
Mekarasih, Malangbong
Sapi Bakalan
9. Oktober PT. Lunar
Chemplast
Jl. Laut Jawa, Pelabuhan Laut Tanjung Intan, Cilacap
Kambing Bibit
10. November CV. BHK Jl. Laut Jawa, Pelabuhan Laut
Tanjung Intan, Cilacap
Sapi Bibit
11. November PT. CABS Jl. Malangbong – Wado Km. 6,
Mekarasih, Malangbong
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
12. November CV. LARISSA Jl. Laut Jawa, Pelabuhan Laut
Tanjung Intan, Cilacap
Kambing Bibit
13. November CV. LARISSA Jl. Laut Jawa, Pelabuhan Laut
Tanjung Intan, Cilacap
Kambing Bibit
14. November PT. Lunar
Chemplast
Jl. Laut Jawa, Pelabuhan Laut Tanjung Intan, Cilacap
Domba Bibit
15. Desember CV. LARISSA Jl. Laut Jawa, Pelabuhan Laut
Tanjung Intan, Cilacap
Kambing Bibit
16. Desember PT. MDS Jl. Laut Jawa, Pelabuhan Laut
Tanjung Intan, Cilacap
Kambing Bibit
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh petugas Medik dan Paramedik selama masa pengasingan dan didokumentasikan dalam catatan harian tindak karantina mengenai kondisi kesehatan sapi, kambing dan domba impor, pengawasan pemberian pakan dan minum. Hasil pengamatan terhadap media pembawa selama tahun 2019 tidak ditemukan gejala klinis hama penyakit hewan karantina.
Gambar 3.5. Tindakan pengamatan oleh petugas Medik dan Paramedik Veteriner di IKHS (sapi bakalan) dan IKH (kambing Saanen) (23/11/2019).
d. Perlakuan
Tindakan karantina perlakuan berupa tindakan preventif, kuratif dan suportif. Tindakan preventif berupa pemberian vaksin Septicaemia
Epizootica (SE) secara Intra Muscular (IM) terhadap sapi bakalan.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
domba yang mengalami kelemahan umum dan mengalami penurunan nafsu makan serta pemberian anti parasit darah pada sapi yang berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopis Preparat ulas darah menunjukan adanya parasit darah. Tindakan suportif berupa pemberian vitamin terhadap sapi, kambing dan domba yang mengalami kelemahan umum.
Gambar 3.6. Tindakan karantina berupa pengobatan (12/4/2019) pada sapi bakalan.
e. Penahanan
Pada tahun 2019 tidak ada kegiatan penahanan. f. Penolakan
Pada tahun 2019 tidak ada kegiatan penolakan. g. Pemusnahan
Pada tahun 2019 terdapat 2 (dua) kegiatan pemusnahan. Pemusnahan terhadap 1 (satu) kambing pada bulan Februari milik PT. Lunar Chemplast dikarenakan media pembawa dengan nomor eartag 880 tidak tercantum dalam dokumen maka dibuatkan Surat Perintah Pemusnahan (KH-10A). Pemusnahan terhadap 1 (satu) sapi pada bulan Juli milik PT. Citra Agro Buana Semesta diketahui berdasarkan pemeriksaan laboratoris positif Brucellosis. Pemusnahan kambing
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
dilakukan di IKH Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dengan cara menganestesi dosis tinggi secara IV dan menguburnya di IKH, selanjutnya dibuatkan Berita Acara Pemusnahan (KH-10B) dan pemilik membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi pelanggaran di atas materai. Sedangkan pemusnahan sapi dilakukan pemotongan bersyarat di Rumah Potong Hewan Pemerintah Kabupaten Garut.
Gambar 3.7. Pemusnahan kambing
h. Pembebasan
Pembebasan dinyatakan oleh medik veteriner jika media pembawa berdasarkan pemeriksaan fisik sehat dan pemeriksaan laboratorium negatif HPHK. Pembebasan dilaksanakan setelah pemilik melaksanakan kewajiban berupa pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sesuai PP 35 tahun 2016.
5. Penggunaan Formulir Karantina Hewan
Selama tahun 2019, total penggunaan sertifikat karantina hewan sebanyak 86 sertifikat berupa sertifikat KH-14 (sertifikat pelepasan) yaitu 16 sertifikat, sertifikat KH-14 (sertifikat pelepasan) yaitu 1 buah sertifikat (untuk pemasukan sapi pada bulan Desember 2018 pembebasan tahun 2019), sertifikat KH-12 (sertifikat sanitasi produk hewan) yaitu 9 buah sertifikat, sertifikat KH-11 (sertifikat kesehatan hewan) yaitu 48 buah sertifikat,
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
sertifikat KH-13 (surat keterangan untuk benda lain) yaitu 6 buah sertifikat. Sertifikat batal/rusak yaitu 1 sertifikat KH-11, 2 sertifikat KH-13, dan 3 sertifikat KH-14.
Tabel 3.6. Penggunaan formulir lama karantina Hewan 01 Januari - 18 April tahun 2019
No Jenis Formulir Pemakaian (set)
1 KH -11 18
2 KH -12 1
3 KH -13 0
4 KH -14 3
Tabel 3.7. Penggunaan blank sertifikat karantina Hewan 18 April – 31 Desember tahun 2019
No
Jenis Sertifikat Pemakaian (set)
1 KH -11 30
2 KH -12 8
3 KH -13 8
4 KH -14 16
6. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPHK
Pemantauan daerah sebar HPHK yang dilakukan melalui kegiatan pemantauan daerah sebar HPHK tahun anggaran 2019 di wilayah kerja SKP Kelas I Cilacap. Kegiatan pemantauan dilakukan berdasarkan
Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No.
611/KPTS/KR.110/K/03/2019 Tentang Pedoman Pemantauan Daerah Sebar HPHK tahun 2019. Pemantauan dilaksanakan melalui prioritas nasional dengan kegiatan pengamatan status dan situasi HPHK dan prioritas regional berupa kegiatan pengambilan dan pengujian sampel dari daerah sebar. Pemantauan prioritas nasional difokuskan pada HPHK Golongan I dan II; sebagaimana diatur dalam Kepmentan Nomor : 3238/Kpts/PD.630/9/2009 tentang Penggolongan Hama Penyakit Hewan Karantina dan Klasifikasi Media Pembawa.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap A. Prioritas Nasional
Secara umum gambaran HPHK dari daerah pemantauan SKP Kelas I Cilacap berasal dari data gejala klinis, uji laboratorium pasif dan surveilans dari dinas yang membidangi fungsi teknis kesehatan hewan di 9 (Sembilan) Kabupaten (Kab. Banjarnegara, Kab. Banyumas, Kab. Brebes, Kab. Cilacap, Kab. Kebumen, Kab. Purbalingga, Kab. Purworejo, Kab. Temanggung dan Kab. Wonosobo), Dinas Peternakan Provinsi Jawa Tengah, Balai Besar Veteriner Wates, hasil penelitian di Fakultas Kedokteran Hewan UGM serta hasil uji laboratorium media pembawa yang dilalulintaskan melalui SKP Kelas I Cilacap yang tersaji dalam peta/matrik status dan situasi HPHK sebagai berikut :
Gambar 3.8. Peta Pemantauan Daerah Sebar HPHK TA. 2019
Data HPHK sepanjang tahun 2018 yang diperoleh dalam pengumpulan data sekunder melalui kegiatan pemantauan daerah sebar HPHK tahun anggaran 2019 meliputi Avian Influenza (AI), Avian
Mikroplasmosis, Brucellosis, Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR), Paratubercullosis, Trypanosomiasis, Newcastle Disease (ND), Bovine