• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP. rumusan masalah di atas, oleh karena itu kesimpulan dari permasalahan di atas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V PENUTUP. rumusan masalah di atas, oleh karena itu kesimpulan dari permasalahan di atas"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

56 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan

Dari rangkuman pembahasan yang dijelaskan dari bab sub bab dalam penyusunan skripsi ini penulis mencoba menyimpulkan dengan mengaju pada rumusan masalah di atas, oleh karena itu kesimpulan dari permasalahan di atas adalah sebagai berikut:

1. Latar belakang terjadinya peristiwa Donggo 1972 merupkan peristiwa yang terjadi di Kabupaten Bima, dimana peristiwa ini dimulai dengan demontrassi turun ke jalan-jalan menuju Kabupaten Bima untuk menuntut ketidak adilan terhadap kehidupan masyarakat Donggo dalam membangun infrastruktur dan sarana-prasarana kehidupan masyarakat Kecamatan Donggo.

2. Dampak yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Donggo dan Kabupaten Bima pada aspek sosial adalah dimana kehidupan masyarakat Donggo semakin baik antar warga masyarakat dari desa yang satu ke desa yang lain maupun desa-desa di luar kecamatan Donggo, dan menjalin hubungan yang baik antar umat beragama dengan menanamkan niai-nilai budaya yang lama tanpa ada pengaruh dari budaya orang lain.

3. Dampak yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Donggo dan Kabupaten Bima pada aspek politik dan ekonomi adalah dimana sistim pemerintahan dari militerisme diganti dan sistim demokrasi melalui pemilu yang jujur dan adil (jurdil), serta adanya pembangunan sarana

(2)

57

dan prasarana kehidupan masyarakat Donggo seperti dibangun kantor-kantor pemerintahan, pembukaan jalan baru yang menghubungkan daerah yang satu dengan daerah yang lainya termasuk Kabupaten Bima pada umumnya.

5.2 Saran

Penulisan skripsi diharapkan mampu untuk pengembangan ilmu pengetahuan tentang sejarah daerah Bima khususnya Kecamatan Donggo, karena penulisan skripsi ini di susun berdasarkan hasil penelitian dan observasi selama di lapangan. Dengan adanya skripsi ini yang berjudul dampak peristiwa Donggo 1972 terhadap kehidupan sosial, politik, dan ekonomi Kabupaten Bima, dapat menambah wawasan mahasiswa lainnya dan sebagai acuan dalam penulisan skripsi sejarah murni.

(3)

58

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Tajib, 1995. Sejarah Bima Dana Mbojo. Harapan Masa. Jakarta.

Budiardjo, Miriam. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Gottschalk, L. 1985. Mengerti Sejarah. Penerjemah: Nugoho Notosusanto. Jakarta: UI-Press.

Ghazaly Ama La Nora, 2008. Mutiara Donggo “Biografi Perjuangan Tuan Guru Abdul Majid Bakry” Penerbit NCI PRESS. Jakarta Barat.

Ghazaly dan Mustahid, 2017. Peristiwa Donggo 1972” Penerbit NCI PRESS. Jakarta Barat.

Herlina, N. 2011. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika.

Hendri Chamberl Loid, 2004. Kerajaan Bima. Dalam Sastra dan Sejarah. Wisamarta, Lukman (khatib).

Moleong, Lexy J. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru. Jakarta: UIP.

M. Nur Wahab, 1981. Mengenal Donggo dengan Pendidikan dan Kebudayaannya. Penerbit: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Donggo.

Rosyidi. 2009. Mikroekonomi. Teori Permintaan. Penerbit Erlangga. Jakarta Soehartono, 2008. Irwan, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suyanto Bagong, 2005. Metode Penelitian Sosial. Berbagai Alternatif Pendekatan. Kencana Prenada Media Group Jakarta.

(4)

59

(5)

60 Lampiran 1

PEDOMAN OBSERVASI

1. Keadaan Geografis Kecamatan Donggo 2. Keaadaan Penduduk Kecamatan Donggo 3. Keadaan Pendidikan Kecamatan Donggo 4. Keadaan Sosial Kecamatan Donggo 5. Keadaan Ekonomi Kecamatan Donggo 6. Keadaan Politik Kecamatan Donggo

(6)

61 Lampiran 2

DAFTAR PEDOMAN WAWANCARA

BIODATA INFORMAN

I. Keterangan Tentang Informan

Nama : Jenis Kelamin : Usia : Tempat Lahir : Tempat Tinggal Desa/Dusun : Kecamatan : Kabupaten : Provinsi :

(7)

62

Pendidikan :

Tinggal di Tempat Ini Sejak :

Asal Orang Tua :

Asal Kakek Nenek :

Pernah Bepergian : a. Tidak Pernah

b. Jarang Sekali (1 x setahun)

c. Jarang (1 x sebulan)

d. Sering (1 x seminggu)

Jika Bepergian Ke : Status Perkawinan : Asal suami/ istri :

(8)

63

DAFTAR PERTANYAAN

1. Sudah berapa lamakah bapak/ibu tinggal di Donggo?

2. Apakah bapak/ibu mengetahui tentang sejarah peristiwa Dongo 1972? 3. Menanggapi tentang peristiwa Donggo 1972 bagaimanakah pendapat

bapak/ibu sebagi tokoh agama, tokoh masyarakat?

4. Faktor apa saja yang melatar belakangi terjadinya peristiwa Donggo 1972? 5. Bagaimanakah dampak peristiwa Donggo 1972 aspek sosial pada saat

peristiwa Donggo 1972?

6. Bagaimanakah dampak peristiwa Donggo 1972 aspek politik pada saat peristiwa Donggo 1972?

7. Bagaimanakah dampak peristiwa Donggo 1972 aspek ekonomi pada saat peristiwa Donggo 1972?

8. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk menanggulangi peristiwa yang serupa?

9. Bagaimanakah peran tokoh masyarakat dalam peristiwa Donggo 1972? Apa yang dilakukan pemerintah daerah dalam menangani peristiwa Donggo

(9)

64 Lampiran 3

DOKUMENTASI

Gambar 1. Wawancara dengan Abdul Khalim (Pelaku)

Sumber Kecamatan Donggo 2019

Gambar 2. Wawancara H. Abas Oya

(10)

65

Gambar 3. Wawancara dengan Arifin J. Anat

Sumber Kecamatan Donggo 2019

Gambar 4. Wawancara dengan Awahab

(11)

66 Lampiran 4

DAFTAR INFORMAN

No. Nama Usia Pendidikan

Terakhir Pekerjaan

Daerah Pengamatan

H. Abas Oya 57 S1 - Desa O’O

Donggo

Abdul Khalim 69 S1 - Desa Mbawa

Donggo

Arifin J. Anat 54 SMA Petani Desa O’O Donggo

Awahab 60 SD Petani Desa O’O

(12)

67 Lampiran 5

TRANSKRIP HASIL WAWANCARA

Melihat keadaan itu Masyarakat kecamatan Donggo bersama ketua IPMDB (Ikatan Pelajar Mahasiswa Donggo Bima) mengambil jalan lain yaitu pada tanggal 17 Juni 1972 masyarakat Donggo turun jalan kaki dari Kecamatan Donggo lewat Kecamatan Bolo menuju Kabupaten Bima dengan massa sekita 20.000 orang dan itu belum termasuk dari Kecamatan-kecamatan lain yang ada di Kabupaten Bima yang sudah menunggu massa dari Kecamatan Donggo itu sendiri.

Massa dari Kecamatan Donggo tersebut dipimpin oleh 5 orang yaitu:

6. H. Abbas Oya BA (Pimpinan IPMDB Jakarta) 7. Jamaluddin H. Yasin (Politik Donggo)

8. M. Ali Ta’amin (tokoh ulama) 9. H. Kako (tokoh kebatinan)

10. Abdul Majid Bakry (tokoh ulama)

Akhirnya rombongan demontrasi dihadang oleh anggota DPRD Kabupaten Bima bersama ABRI yang terdiri dari Pulau Sumbawa, Pulau Lombok bahkan bantuan dari pusat Jakarta di Desa Pandai Kecamatan Woha. Dengan keadaan seperti itu dibuatlah suatu kesepakan Pandai yang berisi pemerintah Kabupaten Bima (Bupati Bima Seoharmaji) menerima sejumlah tuntutan masyarakat Kecamatan Donggo.

(13)

68

Adapun hasil wawancara dari informan dampak yang terjadi akibat dari peristiwa donggo 1972 dalam kehidupan masyarakat Donggo dan Kabupaten Bima dalam aspek sosial, politik, dan ekonomi. Hal tersebut disampaikan oleh salah satu tokoh ataupun pelaku sebagai berikut:

1. Bagaianakah faktor yang melatar belakangi peristiwa donggo 1972?

Jadi peristiwa demonstrasi tersebut merupakan sebab akibat dari sebuah janji palsu yang tidak ditepati Bupati Soemardji untuk membangun supra dan infrastruktur kecamatan donggo. Di era 1970-an sungguh terisolasi dari pembangunan, bahkan donggo menjadi salah satu wilayah yang dimarginalkan pemerintah kabupaten bima”. (wawancara tanggal 27 April 2019, pukul 11:00 WITA bapak Awahab tokoh masyarakat).

2. Bagaimanakah dampak peristiwa Donggo 1972 terhadap aspek sosial? 4. Aspek Sosial (wawancara bapak Abdul Khalim)

e. Kehidupan masyarakat Donggo dalam sosial kemasyarakat cukup baik, dimana dalam hubungan dengan antar sesama warga masyarakat kecamatan dengan warga masyarakat pendatang luar kecamatan cukup harmonis.

f. Masyarakat Donggo masih memegang aturan dan adat istiadat lama, dimana setiap persoalan dan permasalahan yang timbul baik dari luar masyarakat maupun di dalam kehidupan masyarakat tersebut akan di selesaikan sesuai dengan aturan yang berlaku dan sesuai dengan hukum adat yang berlaku bagi warga masyarakat Donggo.

g. Warga masyarakat menjunjung tinggi nilai kebersamaan, persahabatan, dan kekeluargaan dalam pergaulan sehari-hari, disamping itu juga masyarakat di bimbing untuk menghargai dan menghormati orang tua dan orang lain.

h. Sistim kekeluargaan masih dipegang teguh oleh masyarakat Donggo, karena setiap persoalan dan aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah Kecamatan dan Kabupaten Bima di selesaikan dengan kekeluargaan, jika hal tersebut masih belum bisa diselesaikan dengan kekeluargaan baru akan diproses melalui hukum dan aturan yang ada. (wawancara tanggal 14 April 2019, pukul 10:30 WITA bapak H. Abas Oya dan bapak Abdul Khalim tokoh masyarakat/pelaku).

(14)

69

3. Bagaimanakah dampak peristiwa Donggo 1972 terhadap aspek politik? 5. Aspek Politik (wawancara bapak Abas Oya)

Dampak yang terjadi pada aspek politik dalam peristiwa 1972 ini adalah pertama; sistem pemerintahan di ubah dari sistim pemerintahan militerisme menjadi sistim pemerintahan demokrasi, dimana masyarakat Donggo di beri kebebasan dalam berpolitik dan menempatkan diri dalam anggota dewan pemerintahan Kabupaten Bima, kedua; pelaksanaan pemilu secara jujur dan adil (Jurdil), dimana setiap pemilihan dapat dilaksanakan dengan baik tanpa adanya penyimpangan dan penyelewengan dalam pemilu baik pemilihan anggota legislatif maupun pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, ketiga; penegakan hukum di laksanakan di kabupaten Bima dengan baik dan benar tanpa adanya pengaruh dari pihak militer dan pihak lain yang mempunyai kepentingan tertentu dan setiap persoalan dan permasalahan yang timbul akan diproses sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku bagi masyarakat kabupaten Bima. (wawancara tanggal 19 April 2019, pukul 11:00 WITA bapak H. Abas Oya tokoh masyarakat/pelaku).

4. Bagaimanakah dampak peristiwa Donggo 1972 terhadap aspek ekonomi? 6. Aspek Ekonomi (wawancara bapak Abdul Khalim)

Kehidupan masyarakat Donggo cukup meningkat dengan adanya pengaruh dari peristiwa 1972, karena peristiwa demontrasi ini membawa perubahan yang banyak di segala bidang kehidupan masyarakat Donggo dan Kabupaten Bima yaitu antara lain: pertama; perningkatan kehidupan masyarakat Donggo dan Kabupaten Bima seperti adanya pengadaan bibit padi unggul, dimana dengan adanya pengadaan padi unggul ini kebutuhan sandang pangan masyarakat Donggo cukup terpenuhi, kedua; pembukaan lahan kosong yang dijadikan sebagai lahan pertanian petani dan pembukuaan hutan yang dijadikan sebagai lahan hewan ternak seperti sapi, kuda, dan kerbau, ketiga; pembukuaan jalan-jalan baru seperti jalan dari sila menuju ke Mbawa, dari Desa Tumpu menuju Desa Mpili, jalan dari Desa Kala menuju Desa Punti, oleh karena itu adanya pembukaan jalan– jalan baru ini berpengaruh besar dalam kehidupan masyarakat Donggo dan Kabupaten Bima dengan tujuan menghubungkan daerah yang satu dengan daerah yang lainya. (wawancara tanggal 21 April 2019, pukul 02:00 WITA bapak Abdul Khalim tokoh masyarakat/pelaku).

(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)

Gambar

Gambar 1. Wawancara dengan Abdul Khalim (Pelaku)
Gambar 3. Wawancara dengan Arifin J. Anat

Referensi

Dokumen terkait

Objektif dan Profesional Terlaksananya Pengembangan Analis Kebijakan berbasis Kompetensi Persentase Pengembangan Kompetensi Analis Kebijakan 50% 50% 70% 85% 100%

663 #eskipun ada kemungkinan beberapa perusahaan baru seperti perusahaan $hina yang mendapat dukungan keuangan dari  pemerintah dapat menjadi pesaing Apple

23 HELDA Batagor Pedas Terbuat dari ikan tenggiri pilihan yang diberikan rasa pedas serta bumbu-bumbu pilihan tanpa bahan pengawet.. 24 HELDA Balado Stick Terbuat dari

Jika akibat cedera atau sakit yang dimulai pada saat anda sedang melakukan perjalanan ke luar negeri dan jika menurut penilaian TRAVEL GUARD, atau wakilnya yang

Untuk memasukkan koordinat tersebut sebagai GCP, arahkan cross hair cursor pada citra ke posisi titik yang sama dengan peta (gunakan zoom agar lebih teliti), jika sudah yakin

Pada penelitian ini, nantinya akan menggunakan algoritma decission tree C4.5 dengan metode pruning statistical bounds untuk menentukan klasifikasi keluarga berdasarkan

Kimono merupakan pakaian tradisional Jepang yang menjadi simbol bagi bangsa Jepang sendiri juga merupakan identitas bahwa salah satu budaya yang terdapat juga di dalam

Baik pengelola, orangtua siswa maupun tokoh masyarakat ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan PAUD KB Mekar Setia Budi juga karena mereka memang butuh layanan