• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KINERJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN SISTEM IRIGASI BANDAR SIDORAS DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI KINERJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN SISTEM IRIGASI BANDAR SIDORAS DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

83

EVALUASI KINERJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN SISTEM IRIGASI

BANDAR SIDORAS DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN

KABUPATEN DELI SERDANG

(

The Operation Performance Evaluation and Maintenance of Bandar Sidoras Irrigation

System in Percut Sei Tuan District Deli Serdang Regency)

Ardelimas ARS

1,2)

, Sumono

1)

, Adian Rindang

1) 1)Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian USU

Jl. Prof. Dr. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan 20155 2) email :ardelimas_ars93@yahoo.com

Diterima 12 April 2015/Disetujui 18 April 2015

ABSTRACT

Evaluation of the performance of irrigation system is one way to describe the circumstances and characteristics of an irrigation system. This study aims to evaluate the performance of operation and maintenance of Bandar Sidoras irrigation system. Some of the indicators used to determine the performance of the irrigation system were: functional performance and network infrastructure of irrigation, water sufficiency level, the level of accuracy of the provision of water, management of government institution, the availability of fund, human resources and farmer institutional performance. The results showed that the level of accuracy was very appropriate water supply, the management of government institution was very good, the farmer institution performance was very good each with the value of 4, functional performance and irrigation network infrastructure was well, the adequacy of water was sufficient, the availability of funding was adequate , and human resources were adequate each with the value of 3. in general, the performance of operation and maintenance of the Bandar Sidoras irrigation system categorized very well with a value of 3.36.

Keywords: Evaluation of the performance, operation and maintenance, irrigation system, Bandar Sidoras

PENDAHULUAN

Pemerintah Indonesia senantiasa memberikan perhatian serius pada pembangunan disektor pertanian. Dalam hal ini meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri yang senantiasa bertambah sesuai dengan pertambahan jumlah penduduk. Pengelolaan irigasi merupakan salah satu sektor pendukung utama bagi keberhasilan pembangunan pertanian untuk meningkatkan produksi beras. Namun dalam pengembangannya kinerja pengelolaan irigasi telah mengalami penurunan yang disebabkan oleh beberapa hal seperti : kegiatan perawatan, perbaikan atau pemeliharaan jaringan irigasi yang tertunda, kerusakan karena ulah manusia dan bencana alam. Hal-hal tersebut menyebabkan kerusakan pada jaringan irigasi.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia pada Tahun 2014 menyatakan bahwa, saat ini total jaringan irigasi yang rusak mencapai 52% atau mencakup 3,3 juta hektar (Harian Kompas tanggal 11 Desember 2014, hal 18 kolom 3-6). Berkenaan dengan hal tersebut perlu adanya upaya perbaikan jaringan irigasi yang rusak untuk

meningkatkan produktifitas padi pada lahan/sawah beririgasi. Peningkatan fungsi jaringan irigasi tidak terlepas dari operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi tersebut.

Operasi dan pemeliharaan (O&P) irigasi merupakan suatu pekerjaan dalam pengelolaan irigasi yang bersifat lestari dan mandiri. Lestari berarti pekerjaan O&P yang dilaksanakan secara rutin, teratur, terus-menerus, dalam satuan waktu tertentu (harian, mingguan, bulanan, musiman, tahunan dan sebagainya). Pekerjaan O&P juga bersifat mandiri, karena pekerjaan O&P dilaksanakan oleh petugas-petugas O&P sendiri. Sedangkan biaya O&P dapat berasal dari petani dan pemerintah serta penerima manfaat air irigasi lainnya (Pasandaran, 1991).

Berkaitan dengan hal tersebut, jaringan irigasi Daerah Irigasi (DI) Bandar Sidoras di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang dikembangkan pada saat ini. Dengan luas areal seluruhnya mencapai ± 3017 Ha. Daerah Irigasi (DI) Bandar Sidoras terbagi menjadi dua yaitu persawahan Bandar Sidoras Kiri dengan luas 1.048 Ha dan Persawahan Bandar Sidoras Kanan dengan Luas 1.969 Ha dimana terdapat pengembangan jaringan irigasi di daerah irigasi

(2)

84 kanan. Sumber pengairan irigasi ini memanfaatkan aliran air sungai Bandar Sidoras yang merupakan aliran dari sungai Percut dengan mengandalkan bendung yang terbuat dari karet. Dengan adanya suatu pengembangan jaringan irigasi di daerah Bandar Sidoras, maka perlu diadakannya evaluasi kinerja operasi dan pemeliharaan sistem irigasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja operasi dan pemeliharaan sistem irigasi Bandar Sidoras di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

BAHAN DAN METODE

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah : peta dan deskripsi jaringan irigasi yang diperoleh dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA). Metode penelitian yang digunakan adalah observasi lapangan dengan mengamati parameter yang diteliti, pengumpulan data primer dan sekunder pada sistem irigasi yang ditinjau, selanjutnya dievaluasi untuk menilai kinerja sistem irigasi Bandar Sidoras di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

Setiap komponen indikator memiliki rentang nilai 1- 4. Komponen indikator yang telah diketahui nilai atau skornya kemudian dikalikan dengan bobotnya dan dijumlahkan sehingga diperoleh jumlah nilai total komponen-komponen indikator dengan rentang nilai 1- 4. Kriteria kinerja operasi dan pemeliharaan sistem irigasi berdasarkan jumlah skor total indikator-indikator disajikan pada Tabel 1.

Evaluasi kinerja operasi dan pemeliharaan sistem irigasi didasarkan pada beberapa parameter, diantaranya : kinerja fungsional infrastruktur jaringan irigasi, kinerja pelayanan air, kinerja kelembagaan pemerintah dan kinerja kelembagaaan petani. Parameter tersebut kemudian diberi bobot (0-100%) dan diberi peringkat dengan rentang nilai antara 1-4. Komponen – komponen indikator kinerja O & P sistem irigasi dapat dilihat pada Tabel 2. Kondisi Fisik Infrastruktur Jaringan Irigasi

Kondisi fisik jaringan irigasi menyangkut jumlah, dimensi, jenis dan keadaan fisik suatu jaringan irigasi. Dalam Peraturan Menteri No. 32 Tahun 2007 kondisi fisik infrastruktur jaringan irigasi dapat diklasifikasikan seperti yang terlihat pada Tabel 3.

Penilaian kondisi fisik infrastruktur dalam Mansoer (2013) dapat diketahui dengan cara berikut :

- Indikator Bangunan utama (Bu) : Mercu bendung, penguras, intake dan kantong lumpur

yang berfungsi baik (Buf) / jumlah total Bangunan utama (But) kemudian dikali bobotnya.

atau : Bu = ୆୳୤

୆୳୲ x bobot...……(1) Bangunan utama terdiri dari : bendung,

bendungan, free intake ataupun pompa. - Indikator saluran irigasi (Is) : panjang saluran

berfungsi baik (Sf) /panjang saluran total (St) kemudian dikali dengan bobotnya.

atau : Is = ୗ୤

ୗ୲ x bobot...…(2) Saluran yang dimaksud ialah saluran primer,

sekunder dan tersier.

- Indikator bangunan (Ib) : Jumlah bangunan yang berfungsi baik (Bf) /jumlah bangunan total (Bt) kemudian dikali dengan bobotnya.

atau : Ib = ୆୤

୆୲ x bobot...…(3) Bangunan yang dimaksud ialah mencakup bangunan-bangunan yang menunjang kegiatan irigasi di suatu daerah irigasi. Bangunan-bangunan tersebut dapat berupa : Bangunan-bangunan bagi, bangunan sadap, bangunan talang, siphon, gorong-gorong, jembatan dan lain sebagainya.

Setelah nilai masing-masing indikator diketahui, maka dihitung persentase kondisi fisik infrastruktur dengan rumus :

Kondisi fisik infrastruktur = Bu + Is + Ib…...(4) Bobot indikator untuk menentukan kriteria kondisi fisik jaringan irigasi, dapat dilihat pada Tabel 4.

Kondisi Fungsional Infrastruktur Jaringan Irigasi

Penilaian kondisi fungsional infrastruktur jaringan irigasi dapat dilakukan dengan cara berikut :

- Indikator saluran irigasi (Is) : panjang saluran berfungsi baik (Sf)/panjang saluran total (St) kemudian dikali 100%.

atau : Is = ୗ୲ୗ୤ x 100% ...……(5) - Indikator bangunan irigasi (Ib) : Jumlah bangunan irigasi yang berfungsi baik (Bf) / jumlah bangunan total (Bt) kemudian dikali 100%.

atau : Ib = ୆୤

୆୲ x 100% ...……(6) Setelah nilai masing-masing indikator diketahui, maka dihitung persentase kondisi fisik infrastruktur dengan rumus :

Kondisi fungsional infrastruktur = ୍ୱା୍ୠ ...(7) Kriteria kondisi fungsional infrastruktur jaringan irigasi, seperti yang disajikan pada Tabel 5 .

(3)

85 Tabel 1. Kriteria O & P sistem irigasi

No Jumlah Skor Kriteria

1. 3 – 4 Sangat Baik

2. 2 – 2,9 Baik

3. 1 – 1,9 Sedang

4. < 1 Buruk

Sumber : Setyawan, dkk., 2011

Tabel 2. Bobot penilaian kinerja O & P sistem irigasi

Sumber : Setyawan, dkk., 2011

Tabel 3. Kondisi fisik infrastruktur jaringan irigasi

No. Kondisi Fisik Infrastruktur Kriteria

1. Tingkat kerusakan < 10 % Sangat Baik

2. Tingkat kerusakan 10% - 20 % Baik

3. Tingkat kerusakan 21% - 40 % Buruk

4. Tingkat kerusakan > 40 % Sangat Buruk

Sumber : Peraturan Menteri No. 32 Tahun 2007

Tabel 4. Bobot indikator kondisi fisik infrastruktur jaringan irigasi

No. Indikator Bobot (%)

1. Bangunan Utama 38.65

2. Saluran Pembawa 31.65

3. Bangunan pada Saluran 29.65

Sumber : Mansoer (2013)

Tabel 5. Kondisi fungsional infrastruktur jaringan irigasi

No. Kondisi Fungsional Infrastruktur Kriteria

1. Tingkat kerusakan fungsional jaringan < 10 % Sangat Baik 2. Tingkat kerusakan fungsional jaringan 10% - 20 % Baik 3. Tingkat kerusakan fungsional jaringan 21% - 40 % Buruk 4. Tingkat kerusakan fungsional jaringan> 40 % Sangat Buruk

Sumber : Peraturan Menteri No. 32 Tahun 2007

Komponen Penilaian Kriteria Penilaian Bobot (%) Nilai 1 2 3 4 Kinerja Fungsional Infrastruktur Jaringan Irigasi Kondisi Fisik Infrastruktur 14 Sangat Buruk

Buruk Baik Sangat Baik Kondisi Fungsional

Infrastruktur

14 Sangat Buruk

Buruk Baik Sangat Baik Kinerja Pelayanan Air Tingkat Kecukupan

Air

15 Sangat Kurang

Kurang Cukup Sangat Cukup Tingkat Ketepatan

Pemberian Air

15 Sangat Terlambat

Terlambat Tepat Sangat Tepat Kinerja Kelembagaan Pemerintah Manajemen Kelembagaan 10 Sangat Buruk

Buruk Baik Sangat Baik Ketersediaan Dana 11 Tidak

Memadai Kurang Memadai Mema dai Sangat Memadai SDM 10 Tidak Memadai Kurang Memadai Mema dai Sangat Memadai Kinerja Kelembagaan Petani Struktur Kelembagaan (AD/ART, anggota, program kerja) Prasarana dan Keaktifan Anggota 11 Sangat Buruk

Buruk Baik Sangat Baik

(4)

86 Tingkat kecukupan air

Tingkat kecukupan air dapat diketahui dengan cara seperti pada Tabel 6.

Tabel 6. Tingkat kecukupan air No Masa Tanam

(per tahun)

Kriteria

1 3 kali Sangat Cukup

2 2 kali Cukup

3 1 kali Kurang

4 1 kali dan air kurang Sangat Kurang

Sumber : Prihatman, 2000

Tingkat ketepatan pemberian air

Tingkat ketepatan pemberian air dianalisis seperti pada Tabel 7.

Tabel 7. Tingkat ketepatan pemberian air No Ketetapan Pemberian

Air

Kriteria 1 Sesuai dengan jadwal Sangat tepat 2 Terlambat satu hari Tepat 3 Terlambat lebih dari

satu hari

Terlambat 4 Terlambat lebih dari

tiga hari

Sangat terlambat

Sumber: Menteri PU No 498 tahun 2005

Manajamen kelembagaan

Manajemen kelembagaan meliputi elemen-elemen yang terkait dalam kegiatan O & P sistem irigasi serta tugas yang dimilikinya yang terdiri dari dari lima jenis pertugas, diantaranya : kepala ranting, petugas mantri, staf ranting, Petugas Operasi Bendung (POB) dan Petugas Pintu Air (PPA). Manajemen kelembagaan dapat dianalisis dengan cara seperti pada Tabel 8.

Tabel 8. Manajemen kelembagaan

No Ketersediaan Petugas Kriteria 1 Kepala ranting, mantri, staf

ranting, POB dan PPA

Sangat Baik 2 Salah satu petugas tidak

tersedia

Baik 3 Dua petugas tidak tersedia Buruk 4 Lebih dari dua petugas

tidak tersedia

Sangat buruk

Sumber : Peraturan Menteri No. 32 Tahun 2007

Ketersediaan Dana

Sumber-sumber pembiayaan pemeliharaan jaringan irigasi berasal dari : Alokasi biaya pemeliharaan dari sumber APBN atau APBD, kontribusi biaya pemeliharaan oleh Perkumpulan Petani Pemakai air, alokasi biaya dari badan usaha atau sumber lainnya.

Sumber daya manusia

Sumber daya manusia menyangkut ketersediaan personil untuk setiap elemen-elemen yang dibutuhkan dalam suatu sistem irigasi.

Kinerja kelembagaan petani

Kinerja kelembagaan petani ditandai dengan ketersediaan struktur kelembagaan, prasarana dan keaktifan anggota.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Daerah Irigasi Bandar Sidoras merupakan salah satu daerah irigasi yang terletak di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Daerah Irigasi ini memiliki luas sekitar 3017 Ha, dimana Daerah Irigasi tersebut dibagi menjadi 2 bagian, yaitu persawahan sebelah kanan dengan luas 1.969 Ha dan persawahan sebelah kiri dengan luas 1048 Ha. Sumber pengairan irigasi daerah tersebut dengan memanfaatkan aliran air sungai percut dan dibendung dengan bendung yang terbuat dari balon. Sumber pengairan irigasi dapat dimanfaatkan pada persawahan yang memiliki 5 P3A yaitu : P3A Air Jernih, P3A Saroha, P3A Sipitu Ribu, P3A Sei Tuan dan P3A Dos Roha. Kerena air yang dibutuhkan untuk penanaman sangat mencukupi, maka untuk pemberian air pada petak-petak sawah setiap P3A dilakukan dengan sistem serentak (GP3A Bandar Sidoras, 2015).

Tabel 9 menunjukkan bahwa jumlah skor untuk kinerja Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigsi Bandar Sidoras ialah 3.36 dan dapat dikatagorikan sangat baik. Nilai tersebut sesuai dengan kriteria Operasi dan Pemeliharaan yang disajikan pada Tabel 3. Dimana berdasarkan literatur Setyawan, dkk., (2011) yang menyatakan bahwa rentang jumlah skor untuk kinerja Operasi dan Pemeliharaan beberapa komponen yang dinilai berada pada kisaran 3 – 4 dikatagorikan sangat baik.

Berdasarkan Tabel 9 dapat diuraikan lebih rinci penilaian setiap komponen kinerja operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi Bandar Sidoras.

Kondisi Fisik Infrastruktur Jaringan Irigasi Tabel 9 memperlihatkan bahwa kondisi fisik infrastruktur Jaringan Irigasi Bandar Sidoras ialah baik sehingga nilai komponennya ialah 3. Dari analisis data yang dilakukan untuk penilaian kondisi fisik infrastruktur jaringan irigasi maka diperoleh kondisi fisik infrastruktur jaringan irigasi Bandar Sidoras dalam keadaan baik 79.96 %

(5)

87 yang berarti bahwa 20.04 % kondisi infrastruktur jaringan irigasi Bandar Sidoras dalam keadaan, sehingga dapat diklasifikasikan kondisi fisik infrastruktur jaringan irigasi Bandar Sidoras rusak ringan dan butuh pemeliharaan berkala. Hal ini

sesuai dengan Peraturan Menteri No. 32 Tahun 2007 yang menyatakan bahwa jika tingkat kerusakan fisik jaringan irigasi 10 – 20 % maka dapat diklasifikasikan rusak ringan dan perlu pemeliharaan berkala.

Tabel 9. Kinerja Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Bandar Sidoras

Komponen Penilain Kriteria Penilaian Bobot (%) Kategori Nilai Skor Kinerja Fungsional

Infrastruktur Jaringan Irigasi

Kondisi Fisik Infrastruktur 14 Baik 3 0.42

Kondisi Fungsional Infrastruktur

14 Baik 3 0.42

Kinerja Pelayanan Air Tingkat Kecukupan Air 15 Cukup 3 0.45 Tingkat Ketepatan Pemberian Air 15 Sangat Tepat 4 0.60 Kinerja Kelembagaan Pemerintah Manajemen Kelembagaan 10 Sangat Baik 4 0.40

Ketersediaan Dana 11 Memadai 3 0.33

SDM 10 Memadai 3 0.30

Kinerja Kelembagaan Petani

Struktur Kelembagaan (AD/ART, anggota, program kerja) Prasarana dan Keaktifan Anggota

11 Sangat

Baik

4 0.44

Jumlah Skor 3,36

Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa kondisi fisik jaringan irigasi Bandar Sidoras dalam kondisi rusak ringan. Hal ini juga dapat diketahui diperlukannya pemeliharaan rutin pada jaringan irigasi Bandar Sidoras untuk mengetahui kondisi jaringan irigasi dalam kondisi rusak ringan atau berat, serta adanya penanganan dan perbaikan jika terjadi kerusakan pada jaringan irigasi. Hal ini sesuai dengan literatur Mansoer (2013) yang menyatakan bahwa dalam pemeliharaan jaringan irigasi terdapat kegiatan inspeksi jaringan irigasi, yaitu : pemeriksaan jaringan irigasi yang dilakukan secara rutin setiap periode tertentu yaitu 7 hari sekali untuk mengetahui kondisi jaringan irigasi.

Kondisi Fungsional Infrastruktur Jaringan Irigasi

Kondisi fungsional infrastruktur berkaitan dengan kondisi fisik infrastruktur jaringan irigasi, pada Tabel 9 yang memperlihatkan bahwa kondisi fungsional infrastruktur jaringan irigasi Bandar Sidoras dikatagorikan baik dengan nilai komponen 3. Dari analisis data yang dilakukan untuk penilaian kondisi fungsional infrastruktur jaringan irigasi maka diperoleh kondisi fungsional infrastruktur jaringan irigasi Bandar Sidoras dalam keadaan baik 79.94 % yang berarti 20.05 % kondisi fungsional infrastruktur jaringan irigasinya dalam keadaan rusak, sehingga dapat

diklasifikasikan kondisi fungsional infrastruktur jaringan irigasi Bandar Sidoras rusak ringan.

Kondisi fungsional infrastruktur jaringan irigasi ini erat kaitannya dengan kondisi fisik infrastruktur jaringan irigasi. Kondisi fisik Jaringan Irigasi Bandar Sidoras yang mengalami rusak ringan mengakibatkan kondisi fungsional jaringan irigasi Bandar Sidoras mengalami rusak ringan juga. Namun pada kondisi kerusakan ringan ini, dengan persentase kerusakan 10 – 20 % masih dapat dikatagorikan baik, hanya saja pada kerusakan ringan ini perlu adanya pemeliharaan berkala untuk mengetahui kondisi selanjutnya dan dapat memperbaikinya bila terjadi kerusakan. Hal ini sesuai dengan literatur Mansoer (2013) yang menyatakan bahwa dalam pemeliharaan jaringan irigasi terdapat kegiatan inspeksi jaringan irigasi, yaitu : pemeriksaan jaringan irigasi yang dilakukan secara rutin setiap periode tertentu yaitu 7 hari sekali untuk mengetahui kondisi jaringan irigasi.

Tingkat Kecukupan Air

Pada Tabel 9 memperlihatkan bahwa tingkat kecukupan air jaringan irigasi Bandar Sidoras ialah cukup, dengan nilai komponennya ialah 3. Tingkat kecukupan air pada Daerah Irigasi Bandar Sidoras menggunakan sistem pengairan serentak. Sistem pengairan serentak ialah pemberian air ke petak-petak sawah secara bersamaan sesuai dengan jadwal yang

(6)

88 dikeluarkan Camat Percut Sei Tuan atau UPT Percut Sei Tuan. Daerah Irigasi Bandar Sidoras ini mengairi persawahan sebelah kanan dan sebelah kiri. Persawahan sebelah kanan mengairi lima P3A, yaitu : P3A Air Jernih, P3A Saroha, P3A Sipitu Ribu, P3A Sei Tuan dan P3A Dos Roha, sementara itu persawahan sebelah kiri sudah banyak perumahan, jadi persawahan sebelah kiri tidak seluas persawahan sebelah kanan.

Areal sawah untuk masing-masing P3A di Daerah Irigasi Bandar Sidoras dapat melakukan penanaman padi 2 kali dalam setahun. Ditinjau dari segi kecukupan air, Daerah Irigasi Bandar Sidoras perlu dilakukan penanaman padi 3 kali dalam setahun atau 5 kali dalam 2 tahun. Untuk itu perlu dirancang kembali sistem atau pola penanaman padinya. Hal ini sesuai dengan literatur Prihatman (2000) yang menyatakan bahwa, pada areal beririgasi lahan dapat

ditanami padi 3 kali dalam setahun, tetapi pada sawah tadah hujan harus dilakukan pergiliran tanaman dengan palawija.

Tingkat Ketepatan Pemberian Air

Pada Tabel 9 memperlihatkan bahwa tingkat ketepatan pemberian air jaringan irigasi Bandar Sidoras ialah sangat tepat, dengan nilai komponennya ialah 4. Tingkat ketepatan pemberian air Daerah Irigasi Bandar Sidoras sesuai dengan jadwal yang telah disepakati bersama dan sesuai dengan jadwal yang dikeluarkan Camat Percut Sei Tuan/UPT Percut Sei Tuan. Untuk pemberian air irigasi ke petak-petak sawah dengan sistem serentak. Apabila air dirasa kurang, maka pintu air dapat dibuka dan begitu pula apabila air dirasa berlebih maka pintu air dapat ditutup. Adapun jadwal pemberian air pada masing-masing P3A Daerah Irigasi Bandar Sidoras dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Jadwal pemberian air irigasi pada Daerah Irigasi Bandar Sidoras

No Nama P3A Jadwal Pemberian Air

1 Air Jernih April-September Oktober-Maret

2 Saroha April-September Oktober-Maret

3 Sipitu Ribu April-September Oktober-Maret

4 Sei Tuan April-September Oktober-Maret

5 Dos Roha April-September Oktober-Maret

Sumber : Ketua GP3A Bandar Sidoras, 2015.

Manajemen Kelembagaan

Tabel 9 memperlihatkan bahwa manajemen kelembagaan jaringan irigasi Bandar Sidoras ialah sangat baik dengan nilai komponen 4. Setiap elemen yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan Sistem Irigasi Bandar Sidoras telah tersedia. Manajemen kelembagaan yang meliputi elemen-elemen yang terkait operasi dan pemeliharaan sistem irigasi pada Daerah Irigasi Bandar Sidoras adalah sebagai berikut : Kepala ranting, petugas mantri, staf ranting, POB dan PPA.

Ketersediaan Dana

Tabel 9 yang memperlihatkan ketersediaan dana untuk Daerah Irigasi Bandar Sidoras ialah memadai, dengan nilai komponennya 3. Hal tersebut karena ketersediaan dana berasal dari pengutipan petani oleh P3A dan berasal dari pemerintah (APBN). Walaupun hanya sedikit berupa uang bensin 10 liter per bulan untuk mesin babat rumput yang diberikan pemerintah, dana sudah dapat dikatakan berasal dari APBN. Untuk meningkatkan penilaian ketersediaan dana yang tinggi dari katagori memadai, diperlukan juga dana dari badan usaha atau sumber lainnya untuk menambah dana dalam kegiatan Operasi dan Pemeliharaan. Hal ini sesuai dengan

Peraturan Menteri No. 32 Tahun 2007 yang menyatakan bahwa, sumber-sumber pembiayaan pemeliharaan jaringan irigasi berasal dari APBN, kontribusi Perkumpulan Petani Pemakai Air dan dari badan usaha atau sumber lainnya.

Sumber Daya Manusia

Tabel 9 memperlihatkan bahwa sumber daya manusia pada Daerah Irigasi Bandar Sidoras ialah memadai dengan nilai komponennya ialah 3. Untuk setiap petugas, meskipun telah tersedia, namun ketersediaan personil petugasnya belum terpenuhi. Dimana untuk katagori petugas Kepala Ranting, seharusnya ketersediaan personilnya ialah 1 orang + 5 staf, namun untuk daerah irigasi ini hanya memiliki Kepala Ranting 1 orang dengan 4 orang staf saja. Pekerja lainnya yaitu Pekerja/Pekarya Saluran di Daerah Irigasi Bandar Sidoras ialah Petugas Pintu Air juga.

Untuk meningkatkan penilaian sumber daya manusia yang belum dikatagorikan sangat memadai, maka diperlukan penambahan 1 orang staf dalam membantu Kepala Ranting. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri No. 32 Tahun 2007 yang menyatakan bahwa untuk petugas pelaksana Operasi dan Pemeliharaan yaitu Kepala Ranting 1 orang di tambah 5 staf.

(7)

89 Kinerja Kelembagaaan Petani

Pada Tabel 9 memperlihatkan bahwa Kinerja Kelembagaan Petani pada Daerah Irigasi Bandar Sidoras ialah sangat baik, dengan nilai komponennya 4. Kinerja Kelembagaan Petani Bandar Sidoras ditandai dengan adanya struktur kelembagaan petani. Dalam hal ini menyangkut partisipasi P3A. Pada Daerah Irigasi Bandar Sidoras terdapat 5 P3A, yaitu : P3A Air Jernih, P3A Saroha, P3A Sipitu Ribu, P3A Sei Tuan dan P3A Dos Roha. Tingkat partisipasi dari semua P3A bisa dikatakan sangat aktif. Hal tersebut di tandai dengan adanya Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) dan memiliki struktur organisasi GP3A, dengan adanya ketua, sekretaris, bendahara, pelaksana teknis dan anggota. Ditambah lagi dengan adanya AD/ART dan program kerja yang berjalan dengan baik. Untuk keaktifan anggota P3A Bandar Sidoras

Kanan pada saat ini mencapai 80 %. Hal tersebut sudah sangat cukup untuk menunjang kegiatan P3A. Adanya prasarana yang memadai seperti kantor, perlengkapan komputer, kendaraan dan lainnya, menjadi pendukung dalam kegiatan P3A maupun GP3A. Hal ini sesuai dengan Direktorat Pengelolaan Air Irigasi (2014) yang menyatakan bahwa Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) adalah kelembagan yang ditumbuhkan petani yang dapat manfaat secara langsung dari pengelolaan air dan jaringan irigasi, air permukaan, air tanah untuk mewujudkan sistem pengembangan dan pengelolaan air irigasi yang baik dan pada akhirnya mampu meningkatkan produksi pertanian dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani. Berikut keberadaan P3A pada Daerah Irigasi Bandar Sidoras dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Keberadaan P3A Bandar Sidoras

No Nama P3A Desa

Luas Areal (Ha) Anggota Jumlah Persentase keaktifan (%) Aktif Tidak Aktif

1 Air Jernih Cinta Damai 319 321 80 401 80.04

2 Saroha Cinta Damai 302 517 59 576 89.75

3 Sipitu Ribu Cinta Damai 78 87 22 109 79.81

4 Sei Tuan Cinta Damai 94 75 12 87 86.20

5 Dos Roha Cinta Damai 223 206 64 270 76.29

Total & % Rata-rata keaktifan 1016 1206 237 1443 82.41

Sumber : Ketua GP3A Bandar Sidoras, 2015.

KESIMPULAN

1. Kinerja operasi dan pemeliharaan sistem irigasi Bandar Sidoras sangat baik, dengan nilai 3.36.

2. Kondisik fisik infrastruktur jaringan irigasi Bandar Sidoras ialah baik dengan nilai 3. 3. Tingkat kecukupan air pada Daerah Irigasi

Bandar Sidoras ialah cukup dengan nilai 3 dan ketepatan memperoleh air ialah sangat tepat dengan nilai 4.

4. Manajemen kelembagaan pada Daerah Irigasi Bandar Sidoras ialah sangat baik dengan nilai 4, ketersediaan dana ialah memadai dengan nilai 3 dan SDM ialah memadai dengan nilai 3.

5. Kinerja kelembagaan petani Daerah Irigasi Bandar Sidoras ialah sangat baik dengan nilai 4.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pengelolaan Air Irigasi, 2014. Panduan Teknis Pemberdayaan Kelembagaan. Kementerian Pertanian, Jakarta.

GP3A Bandar Sidoras, 2015. Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air. Bandar Sidoras kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 498 Tahun 2005 Tentang Penguatan Masyarakat Petani Pemakai Air Dalam Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi. Mansoer S., 2013. Penilaian Kinerja Sistem Jaringan Irigasi. Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Sumber Daya Air, Palangkaraya.

Pasandaran, E., 1991. Irigasi Indonesia Strategi dan Pengembangan. Penerbit LP3ES anggota IKAPI. Jakarta.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 32 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Operasi Jaringan Irigasi.

Prihatman. K., 2000. Sistem Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan. BAPPENAS, Jakarta.

(8)

90 Setyawan, C., S. Susanto dan Sukirno., 2011.

Evaluasi Kinerja Sistem Irigasi. Jurnal

Gambar

Tabel 3.  Kondisi fisik infrastruktur jaringan irigasi
Tabel 9. Kinerja Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Bandar Sidoras
Tabel 10. Jadwal pemberian air irigasi pada Daerah Irigasi Bandar Sidoras
Tabel 11. Keberadaan P3A Bandar Sidoras

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan tingkat ketepatan pemberian air adalah sangat tepat dengan nilai 4, manajemen kelembagaan pemerintah adalah sangat baik dengan nilai 4, kinerja

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Kondisi debit air irigasi di Desa Cinta Damai Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, (2) Kondisi jaringan

Bahan dan alat yang digunakan pada penelitian yaitu data jaringan irigasi pada daerah irigasi Bandar Sidoras Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, data produksi padi,

Hasil penelitian menunjukkan tingkat ketepatan pemberian air adalah sangat tepat dengan nilai 4, manajemen kelembagaan pemerintah adalah sangat baik dengan nilai 4, kinerja

Evaluasi kinerja operasi dan pemeliharaan sistem irigasi didasarkan pada beberapa parameter, diantaranya : kinerja fungsioanl infrastruktur jaringan irigasi

Muhammad Prawira : Kajian Saluran Irigasi Tersier di Desa Percut Daerah Irigasi Bandar Sidoras Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang dibimbing oleh SUMONO dan

Zahab, 2005.Analisis Hubungan Debit dan Kehilangan Air Pada Saluran Irigasi Tersier di Daerah Irigasi Punggur Utara Ranting Dinas Pengairan Punggur Lampung Tengah.[Jurnal]..

Hasil penelitian menunjukkan tingkat ketepatan pemberian air adalah sangat tepat dengan nilai 4, manajemen kelembagaan pemerintah adalah sangat baik dengan nilai 4, kinerja