• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian GAMBAR 1.1 Peta Kelurahan Sadang Serang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian GAMBAR 1.1 Peta Kelurahan Sadang Serang"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Kelurahan Sadang Serang merupakan salah satu bagian wilayah di Kecamatan Coblong Kota Bandung yang dibentuk pada tahun 1976 dengan memiliki luas wilayah sebesar 133 Ha. Berikut Gambar 1.1 mengilustrasikan peta Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung.

GAMBAR 1.1 Peta Kelurahan Sadang Serang

(2)

2

Secara administratif Kelurahan Sadang Serang dibatasi oleh :

Bagian Selatan : Kelurahan Cihaurgeulis Kecamatan Cibeunying Kidul Bagian Utara : Kelurahan Sekeloa Kecamatan Coblong

Bagian Timur : Kelurahan Sukaluyu Kecamatan Cibeunying Kaler Bagian Barat : Kelurahan Lebak Gede Kecamatan Coblon

A. Administrasi Pemerintahan

Administrasi pemerintahan di wilayah Kelurahan Sadang Serang dibagi menjadi 2, yaitu Instansi Pemerintahan dan Kelembagaan Kelurahan. Adapaun pembagiannya sebagai berikut:

1. Instansi Pemerintah di wilayah Kelurahan Sadang Serang tediri dari: a) Instansi Vertikal berjumlah 3 unit, yaitu:

1) Kejaksaan Tinggi Propinsi Jawa Barat

2) Dinas Pertanian/Tanaman Pangan Propinsi Jawa Barat 3) Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Barat

b) Instansi BUMN berjumlah 2 unit, yaitu: 1) PT. TELKOM

2) PDAM

c) Instansi Otonomi berjumlah 1 unit, yaitu: Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Puter Kelurahan Sadang Serang

2. Kelembagaan Kelurahan

Kelurahan Sadang Serang dibagi dalam 21 Rukun Warga (RW) dan 130 Rukun Tetangga (RT). Tabel 1.1 mengilustrasikan jumlah RW dan RT di Kelurahan Sadang Serang.

(3)

3 Tabel 1.1

Jumlah RW dan RT di Kelurahan Sadang Serang RW Jumlah RT RW Jumlah RT RW. 01 5 RW. 12 4 RW. 02 5 RW. 13 7 RW. 03 8 RW. 14 5 RW. 04 4 RW. 15 10 RW. 05 8 RW. 16 7 RW. 06 5 RW. 17 4 RW. 07 5 RW. 18 6 RW. 08 7 RW. 19 10 RW. 09 7 RW. 20 5 RW. 10 5 RW. 21 7 RW. 11 6 Total RT : 130

Sumber: Data Internal Kantor Kelurahan Sadang Serang, 2015

B. Kondisi Aparatur

Jumlah aparatur/pegawai di Kantor Kelurahan Sadang Serang adalah sebanyak 6 orang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tabel 1.2 menunjukkan data pegawai berdasarkan tingkat pendidikan di Kantor Kelurahan Sadang Serang sebagai berikut:

Tabel 1.2

Data Pegawai di Kantor Kelurahan Sadang Serang

No Nama / NIP Jabatan Tingkat

Pendidikan 1 Ratnarahayu P,S,STP,M.Si

NIP. 19830714200122002 Lurah Strata 2 (S2) 2 Jajang Direja,S.Pd.M.Si

NIP. 196502071988021002 Sekretaris Lurah Strata 2 (S2) 3 Nia Surtikanti. S.Sos.MP

(4)

4

No Nama / NIP Jabatan Tingkat

Pendidikan 4

Hendra Suhendar,SH.

NIP. 197207132007011006 Seksi Kemasyarakatan Strata 2 (S2) 5 Yani Komariah, S.Sos

NIP.19640910 199007 2001 Seksi Pelayanan Strata 1 (S1)

6 Ratnaningrum, BSW NIP.19600406 198503 2 007 Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup (EKBANG & LH) Diploma 3 (D3)

Sumber: Data Internal Kantor Kelurahan Sadang Serang, 2015

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi di kelurahan telah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung No. 14 Tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Adapun susunan organisasi di Kantor Kelurahan Sadang Serang ditunjukkan pada Gambar 1.2 sebagai berikut:

Gambar 1.2

Struktur Organisasi di Kantor Kelurahan Sadang Serang Sumber: Data Internal Kantor Kelurahan Sadang Serang, 2015

(5)

5 D. Tugas dan Fungsi Aparatur Kelurahan

Tugas dan fungsi aparatur/pegawai di Kelurahan telah diatur menurut Peraturan Walikota Bandung No. 250 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi pada Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Adapun tugas dan fungsi di kelurahan diatur, sebagai berikut:

1) Lurah

Lurah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah yang dilimpahkan Walikota kepada Lurah. Untuk melaksanakan tugas pokok, maka lurah mempunyai fungsi, yaitu:

a) Pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan

b) Pemberdayaan masyarakat, perekonomian dan kesejahteraan rakyat c) Pelayanan masyarakat

d) Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum

e) Pemeliharaan prasarana, fasilitas pelayanan umum dan lingkungan hidup f) Pembinaan lembaga kemasyarakatan

2) Sekretaris Lurah

Sekretaris Lurah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Lurahdi bidang kesekretariatan. Untuk melaksanakan tugas pokok, Sekretaris Lurah mempunyai fungsi:

a) Penyusunan data dan bahan materi lingkup kesekretariatan kelurahan b) Penyusunan rencana program dan kegiatan kelurahan

c) Pengelolaan perlengkapan, keuangan dan kepegawaian d) Pengkoordinasian kegiatan seksi di kelurahan;

e) Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan kelurahan dengan instansi terkait f) Pelaporan pelaksanaan lingkup kesekretariatan dan kelurahan

(6)

6 3) Seksi Pemerintahan

Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Lurah di bidang pemerintahan. Untuk melaksanakan tugas pokok, Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi :

a) Penyusunan data dan bahan materi lingkup pemerintahan

b) Fasilitasi penyelenggaraan pemilihan pengurus Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW)

c) Pengkoordinasian dan fasilitasi kegiatan ketentraman dan ketertiban d) Pembinaan ketentraman dan ketertiban

e) Pembinaan potensi perlindungan masyarakat

f) Pengkoordinasian dan fasilitasi kegiatan pemerintahan dengan instansi terkait

g) Pelaporan pelaksanaan lingkup pemerintahan.

4) Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup

Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Lurah di bidang ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugas pokok, Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :

a) Penyusunan data dan materi bahan lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup

b) Fasilitasi pembinaan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah c) Inventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan pembangunan

d) Fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik fasilitas umum dan fasilitas sosial

e) Fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup

f) Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi, pembangunan danlingkungan hidup dengan instansi terkait

g) Pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup

(7)

7 5) Seksi Kemasyarakatan

Seksi Kemasyarakatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Lurah di bidang kemasyarakatan. Untuk melaksanakan tugas pokok, Seksi Kemasyarakatan mempunyai fungsi :

a) Penyusunan data dan bahan materi lingkup kemasyarakatan b) Inventarisasi potensi bidang kemasyarakatan

c) Inventarisasi dan fasilitasi bidang pendidikan

d) Pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan di tingkat kelurahan

e) Fasilitasi pembinaan bidang keagamaan, ketahanan keluarga, partisipasi danpemberdayaan perempuan serta generasi muda

f) Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana g) Inventarisasi dan fasilitasi ketahanan pangan

h) Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan bidang kemasyarakatan dengan instansi terkait

i) Pelaporan pelaksanaan lingkup kemasyarakatan

6) Seksi Pelayanan

Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Lurah di bidang pelayanan. Untuk melaksanakan tugas pokok, Seksi Pelayanan mempunyai fungsi:

a) Penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan b) Pelayanan data dan informasi kelurahan

c) Pelayanan administrasi kependudukan d) Pelayanan administrasi umum lainnya

e) Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan instansi terkait f) Pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan

(8)

8 E. Kependudukan

Kelurahan Sadang Serang memiliki jumlah penduduk pada tahun 2015 sebanyak 40.021 jiwa yang terdiri dari 20.522 jiwa laki-laki dan 19.499 jiwa perempuan. Statistik penduduk berdasarkan Agama Islam sebanyak 38.159 jiwa, Kristen sebanyak 1.790 jiwa, Budha sebanyak 31 jiwa, Hindu sebanyak 25 jiwa dan agama lainnya sebanyak 16 jiwa.

F. Prasarana Pendidikan

Prasarana pendidikan di Kelurahan Sadang Serang dengan jumlah bangunan Taman Kanak-kanak (TK) sebanyak 5 bangunan, Sekolah Dasar (SD) sebanyak 6 sekolah, Sekolah Lanjut Tingkat Pertama (SLTP) sebanyak 1 sekolah dan Perguruan Tinggi, baik lembaga pendidikan atau tempat kursus sebanyak 3 tempat belajar.

1.2. Latar Belakang Penelitian 1.2.1. E-Government

Pemanfaatan Information, Communication and Technology (ICT) mengalami perubahan pada aktivitas manusia dalam berbagai sektor, begitu juga pada sektor pelayanan publik yang dilakukan pemerintah (Hartono et al:2010). Sejalan dengan hal tersebut, Ketua Asosiasi Peranti Lunak Telematika Indonesia (Aspiluki) mangatakan bahwa pemerintah seharusnya membantu mempercepat proses perkembangan ICT terkait sumber daya manusia, infrastruktur fisik, kebijakan dan hukum, serta pemanfaataanya (Sumber: npp-asia.com).

Tugas pemerintah yang sudah diatur dalam UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik pada Pasal 1 yaitu memberikan pelayanan kepada warganya dengan standar pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur. Mengembangkan penyelenggaraan pemerintah berbasis elektronik atau sering disebut dengan Electronic Government (e-Government) merupakan cara dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. Ini juga dipertegas oleh Menteri Pemberdayan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) bahwa e-Government adalah sebuah pemerintahan yang memadukan layanan

(9)

9

informasi dengan sistem perangkat ICT yang bertujuan untuk memudahkan warga mendapatkan informasi (Sumber: maxmanroe.com).

Menurut Indrajid (2002:5), e-Government adalah penggunaan ICT oleh pemerintah kepada masyarakat dalam meningkatkkan kualitas pelayanan. Di Indonesia, menerapan e-Government diperkenalkan sejak tahun 2001 melalui Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika yang menyatakan bahwa dengan menggunakan teknologi dapat mendukung good governance di Indonesia. Selanjutnya keluar Instruksi Presiden RI No. 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government yang merupakan bukti keseriusan pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas layanan publik secara online.

E-Government merupakan contoh dari implementasi konsep smart city atau kota pintar yang berarti konsep pengembangan, penerapan dan implementasi teknologi di suatu wilayah menurut Pratama (2013:99). Terdapat 12 kota di Indonesia yang memiliki potensi menjadi smart city untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan cara yang berbeda-beda. Adapun kota-kota tersebut yaitu sebagai berikut: Medan, Palembang, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Samarinda, Makassar, Denpasar, Ambon, dan Jayapura. Dalam menerapkan konsep smart city diperlukan sosok kepemimpinan para pemimpin kota yang memiliki pengaruh signifikan untuk pendorong penerapan ICT dalam meningkatkan pelayanan publik di kota-kota di Indonesia, seperti Ridwan Kamil sebagai Walikota Bandung, Risma Rismaharini sebagai Walikota Surabaya, dan Danny Pomanto sebagai Walikota Makassar (Sumber: Liputan6.com).

Beberapa program terkait dengan e-Government yang dikembangkan di Kota Bandung adalah Program Bandung 1 Data, Program Bandung GovNet, Program Bandung e-Gov System dan Program Pendukung Smart Government. Program-program tersebut nantinya akan terintegrasi menjadi satu sebagai fasilitas pelayanan publik kepada masyarakat. Adapun ilustrasi pelayanan publik terinterasi dapat diilustrasikan pada Gambar 1.3.

(10)

10 Gambar 1.3

Sistem Pelayanan Publik Terintegrasi

Sumber: Data Internal Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung, 2015 Dapat dilihat bahwa data kependudukan merupakan data yang harus dimiliki dari sistem pelayanan publik terintegrasi, nantinya data tersebut dapat dimanfaatkan informasinya untuk dinas kesehatan, dinas pendidikan dan juga dinas sosial tenaga kerja. Begitupun dengan data tata ruang –baik dari tingkat Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) dan juga Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dapat dimanfaatkan informasinya untuk dinas sarana dan prasarana transportasi, dinas kawasan budidaya bangunan dan kawasan lindung/Ruang Terbuka Hijau (RTH). Jika data tersebut dimanfaatkan dengan maksimal kepada dinas-dinas terkait, untuk urusan perpajakan, perizinan dan juga ekonomi dan industri dapat diurus dengan mudah karena datanya telah terintegrasi sehingga publikasi yang transparan sebagai pendukung good governance dari sistem pelayanan publik terintegrasi dapat terlaksana.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa dasar dari sistem pelayanan publik terintegrasi adalah data kependudukan dan data tata ruang di tingkat RT dan RW yang dapat diperoleh di tingkat kelurahan. Data kependudukan dapat diperoleh dengan layanan administrasi warga sedangkan

(11)

11

untuk data tata ruang, kelurahan juga memberikan sosialisasi dengan berbagai kegiatan di tingkat RT dan RW. Sejalan dengan data kependudukan, Walikota Bandung memaparkan bahwa Kota Bandung menjadi kota pertama yang menerapkan penggunaan layanan administrasi warga secara online di kelurahan (e-Kelurahan).

1.2.2. E-Kelurahan

Kelurahan menurut Wongkor (2015:1) adalah unit pemerintahan terkecil setingkat desa yang dipimpin oleh seorang Lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Sehingga Lurah merupakan tingkatan dasar di bidang pemerintahan dalam memberikan pelayanan kepada warganya. Pelayanan terkait penggunan ICT di kelurahan adalah dengan penggunaan layanan administrasi warga secara online di kelurahan (e-Kelurahan).

E-Kelurahan merupakan bagian dari e-Government yaitu layanan berbasis ICT dalam pengelolaan administrasi data kependudukan yang memiliki layanan seperti Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) untuk Sekolah, Surat Keterangan (SK) Domisili Kelembagaan, SK Domisili Perusahaan, SK Usaha, SK Ahli Waris, SK Belum Menikah, SK Pernyataan, SK Pengantar Catatan Kepolisian, Permohonan KTP, SK Miskin, SK Serba Guna, SK Tidak Mampu, SK Kejandaan Kedudaan, SK Kelahiran, SK Pindah Datang Warga Negara Indonesia (WNI), SK Jaminan Bertempat Tinggal, Permohonan Pindah Datang, Form Data Kependudukan, SK Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), SK Niat Akad (NA) yang meliputi SK untuk Orang Tua, SK Asal Usul, Persetujuan Mempelai, SK untuk Menikah, SK Kematian Suami/Istri.

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung berharap e-Kelurahan dapat mengurangi proses antrian yang panjang, waktu pengambilan dokumen yang jelas, dan pengarsipan yang mudah dilacak sehingga memberikan keefektifan dalam layanan administrasi data kependudukan di suatu kelurahan. Sejalan dengan hal tersebut, Portege Cloud Tecnology yang merupakan perusahaan pembuat layanan e-Kelurahan mengemukakan bahwa penggunaan layanan e-Kelurahan bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam proses penerbitan surat dengan waktu tidak lebih dari 5 menit.

(12)

12

Penerapan layanan e-Kelurahan sudah diimplementasikan di beberapa kelurahan di Kota Bandung. Tabel 1.3 mengilustrasikan jumlah kelurahan yang menggunakan layanan e-Kelurahan di Kota Bandung.

Tabel 1.3

Jumlah Kelurahan yang Menggunakan Layanan E-Kelurahan

No Nama Kecamatan/Kelurahan Aktif Tidak Aktif Tidak Menggunakan 1 KECAMATAN COBLONG

1 Kelurahan Cipaganti √

2 Kelurahan Lebakgede √

3 Kelurahan Sadang Serang √

4 Kelurahan Dago √

5 Kelurahan Sekeloa √

6 Kelurahan Lebak Siliwangi √

2 KECAMATAN KIARACONDONG

1 Kelurahan Sukapura √

2 Kelurahan Kebonjayanti √

3 Kelurahan Babakan Surabaya √

4 Kelurahan Cicaheum √

5 Kelurahan Babakansari √

6 Kelurahan Kebon Kangkung √

3 KECAMATAN LENGKONG

1 Kelurahan Cijagra √

2 Kelurahan Lingkar Selatan √

3 Kelurahan Burangrang √ 4 Kelurahan Turangga √ 5 Kelurahan Cikawao √ 4 KECAMATAN RANCASARI 1 Kelurahan Cipamokolan √ 2 Kelurahan Derwati √ 3 Kelurahan Manjahlega √ 4 Kelurahan Mekarjaya √

5 KECAMATAN BUAH BATU

1 Kelurahan Sekejati √

2 Kelurahan Margasari √

3 Kelurahan Cijaura √

(13)

13

No Nama Kecamatan/Kelurahan Aktif Tidak Aktif Tidak Menggunakan 6 KECAMATAN BANDUNG KIDUL

1 Kelurahan Batununggal √ 2 Kelurahan Wates √ 3 Kelurahan Mengger √ 4 Kelurahan Kujangsari √ 7 KECAMATAN CINAMBO 1 Kelurahan Pakemitan √ 2 Kelurahan Sukamulya √

3 Kelurahan Cisaranten Wetan √ 4 Kelurahan Babakan Pengkulu √ 8 KECAMATAN SUKASARI 1 Kelurahan Isola √ 2 Kelurahan Gegerkalong √ 3 Kelurahan Sukarasa √ 4 Kelurahan Sarijadi √ 9 KECAMATAN SUKAJADI 1 Kelurahan Pasteur √ 2 Kelurahan Cipedes √ 3 Kelurahan Sukawarna √ 4 Kelurahan Sukagalih √ 5 Kelurahan Sukabungah √ 10 KECAMATAN CICENDO

1 Kelurahan Husein Sastra Negara √

2 Kelurahan Arjuna √

3 Kelurahan Pajajaran √

4 Kelurahan Pasir Kalliki √

5 Kelurahan Pamoyanan √ 6 Kelurahan Sukaraja √ 11 KECAMATAN ANDIR 1 Kelurahan Maleber √ 2 Kelurahan Dunguscariang √ 3 Kelurahan Ciroyom √

4 Kelurahan Kebon Jeruk √

5 Kelurahan Garuda √

6 Kelurahan Campaka √

12 KECAMATAN CIDADAP

(14)

14

No Nama Kecamatan/Kelurahan Aktif Tidak Aktif Tidak Menggunakan

2 Kelurahan Ciumbuleuit √

3 Kelurahan Ledeng √

13 KECAMATAN BABAKAN WETAN

1 Kelurahan Cihapit √

2 Kelurahan Tamansari √

3 Kelurahan Citarum √

14 KECAMATAN SUMUR BANDUNG

1 Kelurahan Braga √

2 Kelurahan Merdeka √

3 Kelurahan Kebon Pisang √

4 Kelurahan Babakan Ciamis √

15 KECAMATAN CIBEUNYING KALER

1 Kelurahan Cihaurgeulis √

2 Kelurahan Sukaluyu √

3 Kelurahan Neglasari √

4 Kelurahan Cigadung √

16 KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL

1 Kelurahan Padasuka √

2 Kelurahan Cikutra √

3 Kelurahan Cicadas √

4 Kelurahan Sukamaju √

5 Kelurahan Sukapada √

6 Kelurahan Pasir Layung √

17 KECAMATAN BATUNUNGGAL 1 Kelurahan Gumuruh √ 2 Kelurahan Maleer √ 3 Kelurahan Cibangkong √ 4 Kelurahan Kacapiring √ 5 Kelurahan Kebonwaru √ 6 Kelurahan Samoja √ 7 Kelurahan Binong √ 18 KECAMATAN REGOL 1 Kelurahan Cigereleng √ 2 Kelurahan Ancol √ 3 Kelurahan Pungkur √ 4 Kelurahan Balonggede √ 5 Kelurahan Ciseureuh √

(15)

15

No Nama Kecamatan/Kelurahan Aktif Tidak Aktif Tidak Menggunakan

6 Kelurahan Ciateul √

7 Kelurahan Pasirluyu √

19 KECAMATAN ASTANA ANYAR

1 Kelurahan Karasak √

2 Kelurahan Nyengseret √

3 Kelurahan Karang Anyar √

4 Kelurahan Panjunan √

5 Kelurahan Cibadak √

6 Kelurahan Pelindung Hewan √

20 KECAMATAN BOJONGLOA KALER

1 Kelurahan Kopo √

2 Kelurahan Babakan Tarogong √

3 Kelurahan Jamika √

4 Kelurahan Babakan Asih √

5 Kelurahan Suka Asih √

21 KECAMATAN BABAKAN CIPARAY

1 Kelurahan Babakan √

2 Kelurahan Babakan Ciparay √

3 Kelurahan Sukahaji √

4 Kelurahan Margahayu Utara √

5 Kelurahan Margasuka √

6 Kelurahan Cirangrang √

22 KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL

1 Kelurahan Situsaeur √

2 Kelurahan Kebonlega √

3 Kelurahan Cibaduyut √

4 Kelurahan Mekarwangi √

5 Kelurahan Cibaduyut Kidul √

6 Kelurahan Cibaduyut Wetan √

23 KECAMATAN BANDUNG KULON

1 Kelurahan Cijerah √

2 Kelurahan Cibuntu √

3 Kelurahan Warung Muncang √

4 Kelurahan Caringin √

5 Kelurahan Cigondewah Kaler √

6 Kelurahan Gempolsari √

(16)

16

No Nama Kecamatan/Kelurahan Aktif Tidak Aktif Tidak Menggunakan

8 Kelurahan Cigondewah Kidul √

24 KECAMATAN ANTAPANI

1 Kelurahan Antapani Kulon √

2 Kelurahan Antapani Wetan √

3 Kelurahan Antapani Tengah √

4 Kelurahan Antapani Kidul √

25 KECAMATAN ARCAMANIK

1 Kelurahan Sukamiskin √

2 Kelurahan Cisaranten Bina Harapan √

3 Kelurahan Cisaranten Kulon √

4 Kelurahan Cisaranten Endah √

26 KECAMATAN UJUNG BERUNG

1 Kelurahan Pasir Endah √

2 Kelurahan Cigending √ 3 Kelurahan Pasirwangi √ 4 Kelurahan Pasirjati √ 5 Kelurahan Pasanggrahan √ 27 KECAMATAN CIBIRU 1 Kelurahan Palasari √ 2 Kelurahan Cipadung √ 3 Kelurahan Pasirbiru √ 4 Kelurahan Cisurupan √ 28 KECAMATAN GEDEBAGE 1 Kelurahan Cimincrang √

2 Kelurahan Cisaranen Kidul √

3 Kelurahan Rancabolang √

4 Kelurahan Rancanumpang √

29 KECAMATAN PANYILEUKAN

1 Kelurahan Cikapundung Kulon √

2 Kelurahan Cikapundung Wetan √

3 Kelurahan Cikapundung Kidul √

4 Kelurahan Mekar Mulya √

30 KECAMATAN MANDALAJATI

1 Kelurahan Jatihandap √

2 Kelurahan Karang Pamulang √

3 Kelurahan Pasar Impun √

(17)

17

No Nama Kecamatan/Kelurahan Aktif Tidak Aktif Tidak Menggunakan

Jumlah 36 102 13

Total Kelurahan 151

Total Kecamatan 30

Sumber: Data Internal Dinas Pemerintahan Umum Kota Bandung, 2015

Dari 151 kelurahan di Kota Bandung, terdapat 36 kelurahan yang aktif, 102 kelurahan tidak aktif karena belum di damping oleh pihak penyedia layanan dan 13 kelurahan belum menggunakan layanan e-Kelurahan dalam pengelolaan layanan administrasi data kependudukan di tingkat kelurahan.

Dalam mencapai target smart government di Indonesia, pemerintah telah membagi dalam lima tahap yang masing-masing tahap diberi tenggat waktu selama satu tahun. Adapaun tahapannya yaitu sebagai berikut:

1. Tahap pertama adalah membuat dan menyeragamkan format yang akan digunakan di instansi pemerintahan.

2. Tahap kedua adalah proses pengintegrasian di setiap kementrian serta lembaga.

3. Tahap ketiga, ditargetkan bahwa pemerintah sudah bisa melakukan uji coba penyatuan semua sistem terkait e-Governement.

4. Tahap keempat dengan meningkatkan cyber security.

5. Tahap kelima yaitu pemerintah menargetkan bahwa 90 persen semua jaringan elektronik instansi pemerintahan sudah terintegrasi (Sumber: maxmanroe.com) Dilihat dari tahapan tersebut, Kantor Kelurahan Sadang Serang yang merupakan kantor kelurahan pertama dalam penerapan layanan e-Kelurahan sejak tahun 2014 sudah menyeragamkan format pelayanan publik yang akan digunakan sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung. Namun, penerapan e-Kelurahan di Kantor Kelurahan Sadang Serang belum berjalan sesuai rencana, karena di Kota Bandung layanan e-Kelurahan baru digunakan di beberapa kantor kelurahan. Hal tersebut menyebabkan tahapan ketiga belum bisa dilanjutkan, maka dari itu pemerintah belum mampu untuk mencapai targetnya.

Dari penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk meneliti layanan e-Kelurahan di Kantor e-Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota

(18)

18

Bandung. Selain itu, penerapan e-Kelurahan di Kantor Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung belum sesuai dengan alur penggunaan layanan e-Kelurahan yaitu pada target waktu proses penerbitan surat yang tidak lebih dari 5 menit. Adapun alur pengunaan layanan e-Kelurahan dapat dijelaskan pada Gambar 1.4.

Gambar 1.4 Alur Pelayanan E-Kelurahan

Sumber: Data Internal Kantor Kelurahan Sadang Serang, 2015

Alur diatas menjelaskan bahwa proses penggunaan layanan e-Kelurahan sebagai berikut, yaitu warga/pemohon datang ke Kantor Kelurahan dengan membawa berkas-berkas yang dibutuhkan. Data pemohon dimasukkan oleh admin kelurahan dengan sistem yang sudah disediakan. Selanjutnya proses persetujuan berkas pemohon dengan memeriksa kelengkapan berkas. Jika kelengkapan berkas sudah sesuai, maka akan diproses persetujuan pembuatan surat yang diinginkan pemohon oleh Lurah, namun jika kelengkapan berkas belum sesuai, maka berkas akan dikembalikan kepada pemohon untuk melengkapi berkas yang kurang. Selanjutnya jika sudah mendapakan persetujuan dari lurah, maka surat yang dibutuhkan akan dicetak untuk dimintai tanda tangan lurah dan tanda tangan surat permohonan. Bagi pemohon, tahapan tanda tangan merupakan tahapan akhir yang

(19)

19

harus ditempuh, namun bagi kantor kelurahan, tahapan selanjutnya adalah pengarsipan dokumen.

Setelah melakukan survey awal dengan pegawai di Kelurahan Sadang Serang dengan 5 informan untuk mengetahui seberapa efektif layanan e-Kelurahan, dapat dilihat bahwa 3 informan mengatakan bahwa e-Kelurahan efektif. Berikut hasil survey awal yang diperoleh peneliti:

Tabel 1.4

Hasil Survey Awal Informan pada Efektivitas E-Kelurahan e-Kelurahan Jumlah Informan Persentase

Efektif 3 60%

Tidak Efektif 2 40%

Jumlah 5 100%

Sumber: Hasil olahan data peneliti, 2015

Dari hasil survey awal pada Tabel 1.4, informan mayoritas mengatakan bahwa layanan e-Kelurahan efektif dengan persentase 60%, berbeda halnya dengan informan yang mengatakan tidak efektif hanya memiliki persentase 40%. Pada survey awal pula, peneliti melakukan jajak pendapat tentang alasan ketidakefektifan layanan e-Kelurahan. Berikut alasan informan mengatakan layanan e-Kelurahan tidak efektif:

Tabel 1.5

Alasan Ketidakefektifan Layanan E-Kelurahan

No Alasan

1 Koneksi internet 2 Korsleting listrik

3 Kemampuan menggunakan teknologi Sumber: Hasil oleh data peneliti, 2015

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, jika diselaraskan dengan tujuan e-Kelurahan yaitu sebagai sistem dari pelayanan publik bagi masyarakat dengan target waktu proses penerbitan surat tidak lebih dari 5 menit, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitan dengan judul “Analisis Efektivitas Penerapan E-Kelurahan di Kantor Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung”.

(20)

20 1.3. Perumusan Masalah

Pemanfaatan Information, Communication and Technologi (ICT) mengalami perubahan pada aktivitas manusia dalam berbagai sektor, begitu juga pada sektor pelayanan publik yang dilakukan pemerintah. Pemerintah secara langsung mendukung penggunaan e-Government di lingkungan pemerintahan dan diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pelayanan yang baik kepada masyarakat. Dalam meningkatkan pelayanan yang baik, kelurahan merupakan tingkatan dasar di bidang pemerintahan kepada warga karena kelurahan dipimpin oleh Lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Penggunaan layanan berbasis ICT dalam administrasi data kependudukan (e-Kelurahan) bertujuan sebagai sistem dari pelayanan publik bagi masyarakat dengan target waktu proses penerbitan surat tidak lebih dari 5 menit.

Setelah melakukan survey awal dengan pegawai di Kantor Kelurahan Sadang Serang yang merupakan kantor kelurahan pertama dalam penerapan layanan e-Kelurahan di Kota Bandung untuk mengetahui seberapa efektif layanan e-Kelurahan, 3 dari 5 informan mengatakan bahwa layanan e-Kelurahan efektif sedangkan 2 dari 5 informan mengatakan bahwa layanan e-Kelurahan tidak efektif. Pada survey awal pula, peneliti melakukan jajak pendapat tentang alasan ketidakefektifan layanan e-Kelurahan, yaitu seperti koneksi internet, korsleting listrik dan kemampuan menggunakan teknologi.Jika diselaraskan dengan tujuan e-Kelurahan yaitu sebagai sistem dari pelayanan publik bagi masyarakat dengan target waktu proses penerbitan surat tidak lebih dari 5 menit, maka alasan ketidakefektifan layanan e-Kelurahan menjadi faktor penghambat dalam efektivitas penerapan e-Kelurahan di Kantor Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung.

1.4. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dijelaskan, maka pertanyaan peneliti dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Seberapa besar efektivitas dari sisi indikator produksi pada penerapan e-Kelurahan di Kantor e-Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung?

(21)

21

2. Seberapa besar efektivitas dari sisi indikator efisiensi pada penerapan e-Kelurahan di Kantor e-Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung?

3. Seberapa besar efektivitas dari sisi indikator kepuasan pada penerapan e-Kelurahan di Kantor e-Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian iniyaitu sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui seberapa besar efektivitas dari sisi indikator produksi pada

penerapan e-Kelurahan di Kantor Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui seberapa besar efektivitas dari sisi indikator efisiensi pada penerapan e-Kelurahan di Kantor Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung.

3. Untuk mengetahui seberapa besar efektivitas dari sisi indikator kepuasan pada penerapan e-Kelurahan di Kantor Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam pembahasan masalah mengenai efektivitas penerapan e-Kelurahan di Kantor Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung dan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak lain yang ingin mengetahui atau sebagai pengembangan dari penelitian mengenai layanan e-Kelurahan yang merupakan bagian dari smart city.

(22)

22 2. Aspek Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi bagi pemerintah agar lebih maksimal dalam menerapkan dan mengembangkan e-Kelurahan di Kantor Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung.

1.7. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa batasan yang bertujuan untuk menjaga konsistensi dari tujuan peneliti itu sendiri, sehingga bahasan untuk permasalahan tidak akan meluas. Batasan-batasan yang ada adalah sebagai berikut:

a. Penelitian dilakukan di Kantor Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung dengan objek penelitian pada masyarakat yang terlibat dalam penerapan e-Kelurahan.

b. Waktu pengamatan dilakukan mulai bulan September 2015 hingga Mei 2016 c. Penelitian hanya membahas variabel yang menjadi kriteria dalam mengukur

efektivitas layanane-Kelurahan di Kantor Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung

1.8. Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Sistematika penulisan dari penelitian ini disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Bab ini merupakan bagian dari penelitian yang berisi teori-teori yang digunakan. Hal ini dilakukan untuk menjaga objektivitas peneliti dalam melakukan pengambilan data terhadap narasumber.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini merupakan bagian dari penelitian yang berisis karakteristik penelitian yang digunakan, alat pengumpulan data, tahap-tahap penelitian yang dilakukan,

(23)

23

populasi dan sampel yang dijadikan objek pada penelitian ini, pengumpulan data dan sumber data,dan juga teknik yang digunakan untuk menganalisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan hasil dari penelitian yang dilakukan penulis terhadap objek beserta pembahasan yang terdiri dari analisis responden terhadap variabel, analisis statistik, dan analisis pengaruh variabel.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bagian dari penelitian yang berisi kesimpulan dari hasil pembahasan penelitian juga berisi saran yang diberikan penulis yang diharapkan akan bermanfaat baik bagi objek penelitian dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Gambar

GAMBAR 1.1  Peta Kelurahan Sadang Serang
Gambar 1.4  Alur Pelayanan E-Kelurahan

Referensi

Dokumen terkait

Data sekunder yang digunakan diperoleh dari beberapa sumber antara lain dari Bank Sentral Nigeria, Kantor Federal Statistik dan Organisasi Perdagangan Pangan dan

dibantu perencana Comprehensive Planning Perencana dibantu aspirasi masyarakat Strategic Planning Stakeholders di- bantu perencana Participatory Planning Masyarakat

Persetujuan tertulis dibuat dalm bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir persetujuan tindakan kedokteran sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik

orang ketiga, perubahan dari keadaan informal atau sebaliknya, perubahan subjek, dan untuk bergengsi. Pembicara terkadang melakukan alih kode ke lawan bicaranya untuk tujuan

Dalam melakukan perilaku menggosok gigi adalah dengan memecah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam sebuah task analysis. Berikut ini merupakan task analysis

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup kegiatan pengelolaan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan terhadap jenis-jenis yang

(2) Menjelaskan penerapan model kooperatif tipe Contextual Teaching and Learning Pada Tema 4 Berbagai Pekerjaan Muatan IPS dan Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Hasil Belajar