RENCANA PEMBANGUNAN
SISTEM
TRANSPORTASI
DI SEKTOR
TRANSPORTASI LAUT
WEBINAR
2 PENDANAAN • Ketergantungan terhadap APBN • Pendanaan alternatif (KPBU, KSP/KSO, PINA) SUMBER DAYA • Pemenuhan kebutuhan SDM • Sistem TIK • Sarpras pendukung
ISU STRATEGIS
TRANSPORTASI LAUT 2020-2024
KELEMBAGAAN • Sistem birokrasi • peran stakeholders(K/L+Es I terkait, Pemda, BUMN, Asosiasi)
• Optimalisasi UPT
REGULASI
Struktur, relevansi, efektivitas serta efisiensi regulasi dan kebijakan (termasuk penanganan Covid-19)
PENYEDIAAN SARANA PRASARANA
• Konektivitas, integrasi, dan pemerataan • Kondisi dan keandalan sarana prasarana • Kapasitas dan produktivitas sarana prasarana
• Compliance terhadap standard nasional/internasional • Penerapan teknologi informasi dan komunikasi
DAMPAK MULTI SEKTORAL
• Biaya logistik nasional
• Daya saing industri pelayaran
• Dukungan kawasan prioritas (IKN, KEK, KI, KSPN, DTPK/3TP, SKPT)
KINERJA PELAYANAN TRANSPORTASI LAUT
• Keselamatan dan keamanan pelayaran • Kinerja operasional pelabuhan
• Efektivitas konektivitas dari jaringan pelayaran (termasuk komersil (liner/tramper) dan subsidi (perintis/tol laut/ternak))
• Kinerja perlindungan lingkungan maritim
INPUT
OUTPUT
OUTCOME
KEBIJAKAN DITJEN PERHUBUNGAN LAUT
SESUAI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DITJEN PERHUBUNGAN LAUT TAHUN 2020-2024
PERWUJUDAN
ANGKUTAN LAUT YANG MURAH, MUDAH, SIMPEL, DAN KOMPETITIF
PENINGKATAN KONEKTIVITAS TRANSPORTASI LAUT
1
PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PELABUHAN LAUT YANG BERDAYA SAING
PENINGKATAN KEPATUHAN TERHADAP REGULASI KESELAMATAN, KEAMANAN, DAN
PERLINDUNGAN LINGKUNGAN MARITIM
PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENEGAKAN HUKUM DI LAUT
PENINGKATAN INTEGRASI DALAM PENGELOLAAN ORGANISASI PROGRAM : Pengembangan armada nasional,
peningkatan sistem layanan angkutan laut dalam negeri dan peningkatan muatan angkutan luar negeri (beyond
cabotage)
2
PROGRAM : Peningkatan efektivitas keperintisan, Tol Laut, Angkutan Ternak, Rede dan Pelra, Penataan jaringan pelayaran dalam negeri, Penyediaan angkutan laut
penunjang pariwisata, daerah 3TP, KEK, KI, SKPT dan IKN
3
4
PROGRAM : Penguatan infrastruktur dan peningkatan kualitas layanan kenavigasian, penguatan kelembagaan dan SDM serta implementasi regulasi internasional
5
PROGRAM : Pemenuhan kebutuhan dan keandalan kapal patroli, Peningkatan pemenuhan SDM di Bidang PLP,
Peningkatan jumlah kapal dan faspel yang memiliki sertifikat ISPS Code dan Penguatan Lembaga KPLP
6
PROGRAM : Reformasi pemangkasan birokrasi, penyederhanaan regulasi, optimalisasi pengelolaan
keuangan dan BMN, Penguatan SDM Transportasi Laut dan Integrasi sistem informasi perhubungan laut
PROGRAM : Lanjutan pembangunan/pengembangan pelabuhan, Pembangunan Pelabuhan pendukung PN (IKN, KSPN, KI, DPTK dan Tol Laut), Implementasi P3D, Pemenuhan standar
pelabuhan, Modernisasi dan efisiensi bongkar muat pelabuhan, Pengembangan Green Port dan Sistem Informasi Pelabuhan
LATAR BELAKANG KEBUTUHAN IMPLEMENTASI TEKNOLOGI DALAM BIDANG TRANSPORTASI
4
Revolusi Industri 4.0 mengubah tatanan baru terutama
pada bidang logistik dan transportasi
Kebermanfaatan ekonomi, tren demografis, dan
faktor keamanan serta keselamatan transportasi
adalah katalisator untuk otomatisasi
Volume perdagangan yang meningkat menyebabkan
lebih banyak permintaan akan transportasi di masa
depan, sementara perubahan pola transportasi
regional diperkirakan akan terjadi.
PENINGKATAN VOLUME PERDAGANGAN
Pekerja berketerampilan rendah dan
menengah akan menghadapi risiko paling
tiinggi terhadap otomatisasi
PENINGKATAN KUALITAS SDM
REVOLUSI INDUSTRI 4.0 PADA SEMUA BIDANG
1
2
3
4
PENINGKATAN EFISIENSI LOGISTIK DAN
TRANSPORTASI
LALU LINTAS TRAYEK
Penetapan route trayek angkutan laut yang memungkinkan kapal niaga beroperasi dengan efisien
FASILITAS VESSEL TRAFIC SYSTEM
kegiatan operasional pelabuhan (bongkar-muat) diupayakan menggunakan energi surya dan memanfaatkan fasilitas VTS secara maksimal
PENGEMBANGAN SDM
sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan tersertifikasi, serta didukung oleh regulasi dan kelembagaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
PELABUHAN
Pelabuhan didesain sebagai terminal yang mampu memberikan layanan secara efisien dari sisi ekonomi..
Arah Sistem Transportasi Nasional untuk memberikan layanan
transportasi laut dari/ke kawasan IKN secara efektif dan efisien
A.
Terdapat 3 pelabuhan logistik : Kaltim Kariangau
Terminal (KKT), ITCI Hutani Manunggal dan ITCI
Kartika Utama
KKT :
logistic center
ITCI :
Pelabuhan sementara dalam rangka
pembangunan IKN karena untuk menjaga satwa yang
dilindungi dalam Teluk Balikpapan
B. Terdapat 2 alternatif untuk pembangunan IKN
1.
KKT - ITCI - IKN,
diperlukan disain pelabuhan ITCI
2. KKT - Jalan Baru - IKN,
diperlukan desain jalan
baru
APA YANG PERLU DI PUTUSKAN
PENDUKUNG IKN
Terdapat 2 alternatif untuk diputuskan
dikaitkan dengan:
kapasitas pelabuhan,
kebutuhan pelayaran, lingkungan hidup,
transfer moda
15
C.
Pelabuhan Semayang sebagai Pelabuhan Penumpang
16
16. Pelabuhan Kuala Semboja
1
11
ALUR PELAYARAN TELUK BALIKPAPAN
Terminal Semayang
Kaltim Kariangau Terminal (KKT)
TUKS PT. ITCI Kartika Utama
Tersus PT. ITCI Hutani Manunggal
• Jarak Pelabuhan Semayang -TUKS PT. ITCI Kartika Utama : ±13, 7 Mil
Laut
• Jarak Pelabuhan Semayang-Tersus PT. ITCI Hutani Manunggal : ±17, 7
Mil Laut
• Alur Pelayaran P. Balang - TUKS PT. ITCI Kartika Utama dan Tersus PT. ITCI Hutani Manunggal belum
ditetapkan
• Kedalaman alur pelayaran P. Balang -TUKS PT. ITCI Kartika Utama
Berdasarkan hasil pengamatan kapal Navigasi Kelas I (KN. Miang Besar) Distrik Navigasi Samarinda.
• Kedalaman Kolam pelabuhan TUKS PT. ITCI Kartika Utama berdasarkan Keputusan Dirjen Hubla Nomor BX-254/PP.008 tanggal 27 Agustus 2018 • Kedalaman Kolam pelabuhan Tersus
PT. ITCI Hutani Manunggal berdasarkan Surat Direktur Kepelabuhanan Nomor
A.327/AL.308/DJPL tanggal 4 April 2019
• Alur pelayaran telah ditetapkan sesuai KP 442 Tahun 2017
• Panjang alur pelayaran sampai ke P. Balang 11,332 Nautical Miles (NM) • Kedalaman alur 13-22 mLWS
• Panjang alur pelayaran P. Balang ke PT. ITCI Kartika Utama ± 2,4 Nautical Miles • Kedalaman alur 23-40 mLWS • Kedalaman kolam pelabuhan 5-12 mLWS • Panjang alur pelayaran
P. Balang ke PT. ITCI Hutani Manunggal ± 6,4 Nautical Miles • Kedalaman kolam pelabuhan
9-13,5 Mlws
Telah ditetapkan
Belum ditetapkan (Proses Penetapan Alur Pelayaran)
Terminal
Penajam Paser
RENCANA AKSI
8 Done
Studi Dukungan
Transportasi Laut di Ibu
Kota Negara baru
Done
(KP. 653/DJPL/2020)
Pembentukan Satuan
Tugas Pengembangan
Sistem Transportasi Laut
Ibu Kota Negara
On Progress
Koordinasi dengan KL lain
terkait pemanfaatan
TERSUS ITCI dalam
menunjang pembangunan
kawasan IKN, utamanya
akses darat
On ProgressPenataan Tersus/TUKS di
Teluk Balikpapan
On ProgressPendalaman alur yg
dangkal dan survey dalam
rangka pemasangan SBNP
di sekitar kawasan IKN
On Progress (Telah dilaksanakan FGD)
Penetapan Alur Pelayaran di Teluk Balikpapan sampai ke
rencana Lokasi Ibu Kota Negara (IKN)
Done (Surat Persetujuan
Clearancedari Dirjen Hubla ke KemenPUPR dengan kebutuhan
Clearance 65m)
Penyusunan pola trayek
laut di IKN
On Progress
Pembentukan Unit Patroli
& Penambahan Kapal
Patroli di KSOP
Balikpapan
On ProgressPenambahan SDM KSOP
Balikpapan sesuai
keperluan
On ProgressKoordinasi dengan K/L lain terkait infrastruktur jalan dan rel di kawasan dan sekitar IKN
On Progress Klarifikasi Rencana
pembangunan jembatan di Muara Teluk Balikpapan
2020
2021
2022
2023
2024
Studi FS, RIP, SID/DED dan Dok. Lingkungan pelabuhan Pendukung IKN
RENCANA TAHAPAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI LAUT DI IKN
• Studi Pra FS Pelabuhan di Kab. Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara • Studi pengembangan pelabuhan sebagai
outlet utama angkutan barang dan angkutan penumpang untuk mendukung wilayah IKN
Studi Dukungan Transportasi Laut di Ibu Kota Negara baru
Pembangunan Pelabuhan Pendukung IKN
Pengembangan Dermaga Curah dan Multi Purpose Pel. Kariangau
Pengembangan Terminal Penumpang Pel. Semayang
Subsidi Operasional
Inland Waterways
Pengembangan Telkompel dan fasilitas lainnya
Pengembangan GMDSS, VTS dan SBNP
Review RIP Balikpapan (Kariangau dan
Semayang)
DED Pengembangan Pelabuhan Balikpapan (Kariangau dan Semayang)
Studi Lingkungan dan Pembebasan Lahan
Pengembangan Pelabuhan Balikpapan (Kariangau dan Semayang)
Rehabilitasi Dermaga, Trestle dan Lap. Penumpukan Pel.
Penajem Paser
Studi Subsidi Operasional Inland
Waterways
Studi Penetapan Traffic
Separation Scheme
9
Subsidi Operasional PSO Kapal
Pelni Subsidi Operasional PSO KapalPelni Subsidi Operasional PSO KapalPelni Subsidi Operasional PSO KapalPelni Subsidi Operasional Kapal Tol
Laut Subsidi Operasional Kapal TolLaut Subsidi Operasional Kapal Tol Laut Subsidi Operasional Kapal TolLaut
Studi Desain Kapal Berbahan Bakar Ramah Lingkungan Studi Desain Kapal
Pengumpul Sampah
Pembangunan Kapal Pengumpul Sampah Studi Lingkungan Rehabilitasi
Dermaga, Trestle dan Lap. Penumpukan Pel. Penajem
Paser
Studi Pangkalan PLP IKN Rencana Induk Kenavigasian
RENCANA KERJA SISTEM TRANSPORTASI LAUT DI IKN
TAHUN 2021
10
Pengembangan GMDSS, VTS dan
SBNP
Subsidi Operasional Kapal Tol Laut
Studi Pra FS Pelabuhan di Kab.
Penajam Paser Utara dan Kutai
Kartanegara
Subsidi Operasional PSO Kapal
Pelni
Studi pengembangan pelabuhan
sebagai outlet utama angkutan
barang dan angkutan penumpang
Konsep Lanjutan Ditjen Perhubungan Laut Terhadap IKN
Inventarisasi Infrastruktur
Transportasi Laut Eksisting di
Wilayah yang ditetapkan sebagai
Ibukota Negara
Studi Banding (Benchmarking) di
Negara Lain yang menerapkan
Sistem Teknologi Transportasi Laut
yang Berkelanjutan, Modern dan
Smart (Belanda, USA, Malaysia, dll)
Analisis Dukungan Sistem
Transportasi Laut terhadap Desain
Ibukota Negara yang Menerapkan
Unsur Keberlanjutan, Modern dan
Smart dalam Penggunaan
Teknologinya
Menyusun Konsep Jaringan Sarana
dan Prasarana Perhubungan Laut,
Kepelabuhanan, Kenavigasian Serta
Penjagaan Laut dan Pantai sebagai
bagian dari Sistem Jaringan
Transportasi Laut Ibukota Negara
yang Smart, Green and Beautiful
Menyusun Konsep Jaringan Sistem
Sarana dan Prasarana
Perhubungan Laut yang
Menghubungkan Antara Ibukota
Negara dengan Kota
Penyangganya
Identifikasi terkait kriteria pelabuhan
sebagai outlet utama sehingga
dapat terpilih lokasi pelabuhan yang
tepat dalam mendukung
Pengembangan KIPP transportasi
era 4.0.
KONSEP PERENCANAAN IKN
SUB SEKTOR KERETA API
Derum : Dermaga Umum (Pelabuhan Semayang Balikpapan)
Non Derum : Pelabuhan diluar Pelabuhan Semayang yang bekerja sama dengan Pelindo IV
KONSEP PERENCANAAN IKN
SUB SEKTOR KERETA API
KONDISI
KALTIM KARIANGAU TERMINAL (KKT)
PENGEMBANGAN KKT
KALTIM KARIANGAU TERMINAL (KKT)
PELABUHAN LOGISTIK
KALTIM KARIANGAU TERMINAL (KKT)
14
KONDISI
IMPLEMENTASI ’SMART PORT’ DALAM UPAYA MENDUKUNG LOGISTIK NASIONAL
KONSEP SMART PORT
Integrasi Dalam Rangka
Mendukung Ekonomi Biru (Blue
Growth Strategy)
Efisien dan kompetitif
(implementasi teknologi dan
otomasi)
Pelabuhan menjadi
pendorong pengembangan
sosial-ekonomi di
hinterland sekitarnya
Transportasi cerdas,
ramah lingkungan
dan terintegrasi
Efisiensi energi
(optimalisasi sumber daya
energy terbarukan).
Hemat sumber daya, menghargai
lingkungan, aman dan bertujuan untuk
kepentingan ekonomi dan masyarakat.
KONSEP PERENCANAAN IKN
SUB SEKTOR LAUT
SERVICE
GREEN PORT
PortLiner Electric Barge
Digerakkan oleh hidrogen atau baterai.
SERVICE
Solar Powerrd Board
Twin-screw water jet (hybrid powerboats
16
KONSEP UMUM ECOPORT
IMPLEMENTASI INAPORTNET PADA PELABUHAN-PELABUHAN DI INDONESIA
Inaportnet Sudah Terimplemetasi Pada 54 Pelabuhan Di Indonesia
NO PELABUHAN NO PELABUHAN NO PELABUHAN
1 TANJUNG PRIOK 21 BANJARMASIN 41 LEMBAR 2 TANJUNG PERAK 22 KOTABARU BATULICIN 42 SAMPIT 3 MAKASSAR 23 BALIKPAPAN 43 TARAKAN 4 BELAWAN 24 SAMARINDA 44 BIAK 5 BATAM 25 BONTANG 45 KIJANG
6 DUMAI 26 KENDARI 46 TANJUNG WANGI 7 PEKANBARU 27 BITUNG 47 KUPANG 8 TELUK BAYUR 28 TERNATE 48 BAU - BAU 9 TALANG DUKU 29 AMBON 49 SATUI
10 PULAU BAAI 30 SORONG 50 KEPULAUAN SERIBU 11 PALEMBANG 31 JAYAPURA 51 MARUNDA 12 PANJANG 32 PONTIANAK 52 MUARA ANGKE 13 TANJUNG BALAI KARIMUN 33 TANJUNG PANDAN 53 PATIMBAN 14 TANJUNG PINANG 34 TELUK PALU 54 PANGKAL BALAM 15 BANTEN 35 MANADO
16 CIREBON 36 GORONTALO 17 CILACAP 37 PARE - PARE 18 TANJUNG EMAS 38 SEUNDA KELAPA 19 BENOA 39 TANJUNG BUTON 20 GRESIK 40 KUALA TANJUNG
18
PERAN DAN TANTANGAN IMPLEMENTASI TEKNOLOGI DI BIDANG LOGISTIK DAN TRANSPORTASI
Belum ada nya peraturan terkait dengan autonomous car dan autonomous ship.
Dukungan peraturan terkait transportasi masa depan perlu dipertimbangkan.
Perlu dipertimbangkan kondisi pasar kerja yang ada di Indonesia, apakah biaya pekerja menjadi lebih mahal dan apakah ada gap pada pasar kerja.
Sejauh mana transportasi masa depan dapat diterima masyarakat, karena hal ini akan terkait dengan budaya lokal masyarakat dan perubahan budaya bagi masyarakat.
Perlu dipertimbangan kebermanfaatan secara ekonomi, karena transportasi masa depan tersebut akan menggeser tenaga kerja yang memiliki kemampuan rendah dan menengah. Peran dari Perguruan tinggi untuk beradaptasi terhadap kemajuan zaman dan teknologi. Dan juga apakah penggunan dapat menguasai penggunaan teknologi tersebut. Kesiapan teknologi, perlu digali dan di evaluasi, disisi mana saja perguruan tinggi dapat berperan aktif dalam pengembangan teknologi guna mendukung transportasi masa depan