• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP. Setelah melakukan analisis data maka hasil penelitian yang dapat dirangkum oleh penulis antara lain:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V PENUTUP. Setelah melakukan analisis data maka hasil penelitian yang dapat dirangkum oleh penulis antara lain:"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

111

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis data maka hasil penelitian yang dapat dirangkum oleh penulis antara lain:

1. Pelaksanaan kurikulum pendidikan usia dini yang dilaksanakan oleh TK Bethany School Salatiga dilihat dari konteks, masukan, proses dan hasil adalah sebagai berikut:

a. Konteks

Dari aspek ini yang dilihat dari kurikulum dan lingkungan pembelajaran, maka di TK Bethany school kedua hal ini merupakan dukungan yang baik bagi pelaksanaan kurikulumnya. Hanya ada sedikit hal yang harus diperbaiki pada lingkungan pembelajaran.

Kurikulum atau silabus TK Bethany School telah dipersiapkan dan direncanakan sebelum pelaksanaan. Selain dikembangkan berdasarkan acuan minimal yaitu Permendiknas No.58 Tahun 2009, juga telah diusahakan bisa memenuhi kebutuhan anak TK pada masa sekarang yaitu kemampuan calistung namun tetap direncanakan untuk menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna dalam penerapannya.

Lingkungan pembelajaran di TK Bethany School dianggap sudah menyenangkan, nyaman, menarik dan aman. Namun masih memiliki kekurangan antara lain,

(2)

112 guru tidak bisa menyiapkan lingkungan pembelajaran luar ruangan karena tidak adanya halaman outdoor. Solusi untuk kegiatan luar ruangan adalah melakukan

field trip namun hal itu masih belum maksimal.

Meskipun tidak menggangu pembelajaran namun, anak tidak bisa mengembangkan diri dengan kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilakukan diluar ruangan. Selain itu penataan lingkungan pembelajaran juga belum

menunjukkan keterpaduan misalnya dalam hal

penyediaan buku dan display-display di kelas. Sehingga belum bisa sepenuhnya mendukung belajar anak.

b. Masukan (Input)

Hasil penelitian mengenai guru, siswa, dan sarana prasarana yang masuk ke dalam aspek input menunjukkan bahwa ketiganya menjadi dukungan yang baik dalam pelaksanaan kurikulum di TK Bethany School. Meskipun ada beberapa hal yang harus ditingkatkan pada guru.

Guru TK Bethany School sebagai pelaksana kurikulum belum memenuhi kualifikasi akademik yaitu memiliki latar belakang pendidikan usia dini atau psikologi. Namun demikian mereka hampir memenuhi kompetensi pedagogis, kepribadian, profesional dan sosial. Mengapa dikatakan hampir? Karena ada beberapa guru yang dalam hal-hal tertentu belum bisa memenuhinya antara lain kemampuan menyiapkan APE dan perannya sebagai motivator. Kompetensi itu sangat penting dalam peran guru sebagai pelaksana kurikulum. Oleh karena itu hal-hal yang belum bisa dipenuhi tersebut memerlukan perubahan kearah yang lebih baik

(3)

113 Usia peserta didik di TK ini telah sesuai dengan sasaran kurikulum TK yang memang diperuntukkan bagi anak berusia 4 - <6 tahun. Perbandingan jumlah peserta didik dan guru yang tidak terlalu banyak, yaitu 1 guru membimbing 8 sampai 10 anak juga memungkinkan mereka mendapat perhatian dan bimbingan yang maksimal.

Dalam hal sarana prasarana, TK ini telah menyediakan secara lengkap dan dalam kondisi baik untuk mendukung proses belajar mengajar. Hal tersebut antara lain: ruangan, sarana pendukung kerja dan pembelajaran, dokumen silabus, alat permainan edukatif, media audiovisual, bahan pustaka serta sarana untuk display karya anak. Meskipun ada hal-hal yang belum terpenuhi, namun tidak mengganggu proses pembelajaran karena guru bisa mengatasinya selama ini. c. Proses

Dalam strategi instruksional yang dilakukan oleh guru-guru di TK Bethany School ketika melaksanakan kurikulum di dalam kelas sudah berusaha melakukan prinsip-prinsip yang intinya memusatkan kegiatan pada

anak. Strategi-strategi yang dilakukan adalah

berdasarkan jenis kegiatan misal dalam organisasi kelas, pemberian perhatian ke anak, penciptaan iklim belajar dan adanya peraturan namun juga kebebasan bermain. Semua berusaha diarahkan untuk kebutuhan anak merasa nyaman dan belajar dengan baik. Namun, untuk beberapa guru masih perlu meningkatkan perannya sebagai motivator seperti dalam memberikan perhatian dan mendorong anak saat belajar.

(4)

114 Di TK Bethany School, dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan metode pengajaran yang bervariasi disesuaikan kegiatan. Hal tersebut tidak hanya penting dilakukan dalam rangka menanamkan konsep ke anak dengan cara yang menyenangkan tetapi juga bisa mendukung fungsi pendidikan antara lain adaptasi, bermain dan perkembangan.

Begitupun dalam pemanfaatan media pembelajaran dan Alat Permainan Edukatif (APE) disesuaikan dengan kegiatan. Persiapan sudah diusahakan sehari sebelum media atau APE digunakan. Hambatan yang ditemui adalah kondisi media atau APE, waktu persiapan kurang, kemampuan guru dalam membuat APE dan bahan dalam pembuatan APE.

Dalam proses pelaksanaan kurikulum, interaksi yang terjadi di TK Bethany School ada dua jenis. Interaksi antara anak dan anak yang sudah baik, serta antara anak dan guru yang belum maksimal. Beberapa guru hanya berinteraksi dengan anak secara efektif saat belajar hal-hal yang bersifat akademik dengan anak saat di meja atau menyampaikan materi. Sementara interaksi verbal maupun nonverbal dengan anak diluar kegiatan itu hanya terjadi sesekali. Kemudian juga apabila ada anak-anak yang tidak percaya diri atau tidak berani berinteraksi dengan merespon guru saat proses belajar di kelas, guru banyak memberikan motivasi. Misalnya

dengan memberikan kesempatan tampil atau

berpendapat, pujian dan memberi mereka partner dalam kegiatan. Hal ini sesuai fungsi mereka sebagai motivator yang baik bagi anak. Namun juga, tidak semua guru melakukan hal tersebut. Semestinya, semua guru tidak

(5)

115 hanya berinteraksi dengan anak pada saat belajar saja namun selama jam sekolah karena akan sangat penting untuk mengenal karakteristik anak. Guru-guru TK tidak pernah meninggalkan anak selama jam sekolah seperti guru dijenjang pendidikan yang lebih tinggi. Mereka terus berada didekat anak sampai jam sekolah berakhir. Apabila mereka bisa memanfaatkan hal tersebut untuk berinteraksi dengan anak lebih efektif, mereka akan lebih mengenal anak. Sehingga, dengan pengenalan itu

mampu mendukung guru bisa menerapkan

pembelajaran yang efektif.

Selanjutnya, guru-guru TK Bethany School

menyatakan tidak selalu tepat dan sesuai dalam melaksanakan kurikulumnya. Hal itu dikarenakan pertama iklim belajar yang tidak mendukung. Kedua, adanya kegiatan lain seperti seminar, persiapan acara-acara tertentu, dan libur mendadak. Ketiga, karena materi, media atau APE yang tidak bisa digunakan sesuai apa yang sudah direncanakan. Masalah ini bisa mempengaruhi pencapaian tujuan kurikulum.

Aspek terakhir dari evaluasi proses adalah pedoman penilaian. TK Bethany telah melakukan penilaian dengan pedoman yang jelas dalam alat, ruang lingkup maupun jenis penilaian. Dimana semuanya mengacu pada Permendiknas No.58 Tahun 2009. Penilaian dan pelaporan ke orang tua telah dilaksanakan dengan baik oleh guru. Dengan aspek penilaian yang baik ini bisa dimanfaatkan oleh orang tua maupun guru untuk kepentingan perkembangan anak.

Aspek proses ini menjadi fokus dalam pelaksanaan kurikulum karena dalam bagian inilah kurikulum

(6)

116 dijalankan. Dari hasil penelitian bisa dikatakan evaluasi dalam aspek ini menunjukkan bahwa di TK Bethany School proses-proses dalam pelaksanaan kuriukulum telah terlaksana dengan berbagai variasi untuk mencapai tujuan pendidikan TK. Namun demikian ada beberapa hal yang menjadi hambatan selain berbagai hal yang menjadi dukungan yang baik bagi implementasi kurikulum TK ini.

d. Hasil

Dari aspek hasil terlihat bahwa hasil pembelajaran belum memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu kebutuhan anak untuk menguasai kompetensi berupa

perkembangan-perkembangan sebagai bekal

melanjutkan pendidikan di tingkat dasar. Hasil pembelajaran menunjukkan bahwa tidak semua anak mencapai tingkat-tingkat perkembangan yang menjadi tujuan pembelajaran. Namun TK Bethany School belum pernah melakukan tindak lanjut berarti dengan alasan pertama, karena standar di TK ini dikembangkan lebih luas dari standar minimal, sehingga bila anak tidak mencapai standar perkembangan TK Bethany School, mereka sudah mencapai standar minimal yang diharuskan; kedua, anak tidak harus menguasai semua perkembangan karena sekolah mempertimbangkan kemampuan maupun bakat anak. Namun, mengingat pentingnya pendidikan TK sebagai dasar perkembangan seseorang bagi keberhasilan perkembangan hidup selanjutnya, seharusnya kesenjangan hasil yang dicapai dan diperoleh ini tetap ditindaklanjuti.

(7)

117 2. Terdapat beberapa hal yang menjadi faktor penunjang dan penghambat dalam pelaksanaan kurikulum di TK Bethany School.

a. Faktor Pendukung

Beberapa hal yang menjadi faktor pendukung pelaksanaan kurikulum di TK Bethany School adalah pertama, dukungan yang baik dari aspek konteks berupa

kurikulum serta lingkungan pembelajaran yang

direncanakan dan disiapkan sebelum pelaksanaan kurikulum. Kedua, dukungan yang baik aspek input yaitu sebagian besar guru yang memiliki kompetensi-kompetensi (pedagogis, sosial, profesional dan kepribadian), peserta didik dengan usia dan jumlah yang tepat, serta sarana prasarana yang lengkap. Ketiga,

aspek proses yang terlaksana dengan berbagai variasi di

dalamnya dalam rangka pencapaian tujuan kurikulum. Hal tersebut dapat dilihat dalam hal penggunaan strategi instruksional, pemanfaatan media pembelajaran oleh guru, metode pengajaran, serta penilaian.

b. Faktor Penghambat

Beberapa hal yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan kurikulum di TK Bethany School adalah dari aspek konteks yaitu tidak mempunyai halaman luar ruangan. Pada aspek input adalah sekolah belum mampu mengusahakan halaman luar ruangan. Selanjutnya dari

aspek proses adalah kompetensi beberapa guru belum

terpenuhi dengan baik dalam hal peran motivator, interaksi, dan kemampuan menyiapkan APE. Selain itu

(8)

118 guru kesulitan mengatur waktu dan mendapat bahan APE atau materi tertentu. Terakhir, dari aspek hasil

adalah belum adanya tindak lanjut yang serius dalam

merespon kesenjangan hasil pembelajaran yang

direncanakan dengan yang didapatkan.

Dari berbagai hasil penelitian yang ditemukan tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa suatu kurikulum akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh: (1) kurikulum dan lingkungan pembelajaran yang

dipersiapkan dengan matang, (2) guru yang

berkompetensi, (3) jumlah dan usia peserta didik yang tepat, (4) sarana prasarana yang memadai, (5) strategi instruksional yang baik, (6) metode pengajaran yang bervariasi, (7) pemanfaatan media pembelajaran yang sesuai, dan (8) mempunyai pedoman penilaian yang jelas. Namun sebaliknya kurikulum akan terhambat jika hal-hal berikut ini terjadi, yaitu: (1) lingkungan pembelajaran dan sarana prasarana tidak memadai, (2) guru tidak maksimal dalam menjalankan peran-perannya dan dalam menggunakan media maupun alat permainan edukatif (APE), (3) terjadi ketidaktepatan antara kurikulum yang direncanakan dengan yang diterapkan, dan terakhir (4) tidak adanya tindak lanjut

mengenai kesenjangan hasil pembelajaran yang

(9)

119

B. Saran

1. Implikasi Teoritis

Penelitian ini mempunyai kesimpulan bahwa kurikulum akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh: (1) kurikulum dan lingkungan pembelajaran yang

dipersiapkan dengan matang, (2) guru yang

berkompetensi, (3) jumlah dan usia peserta didik yang tepat, (4) sarana prasarana yang memadai, (5) strategi instruksional yang baik, (6) metode pengajaran yang bervariasi, (7) pemanfaatan media pembelajaran yang sesuai, dan (8) mempunyai pedoman penilaian yang jelas. Hal ini mendukung serta melengkapi hasil penelitian Syadid (2011), Sauri (2010), Sadri (2011) dan Hiryanto, dkk (2011).

Maka implikasi teoritis yang bisa dikembangkan adalah bahwa untuk melaksanakan sebuah kurikulum dengan baik maka sebuah sekolah atau lembaga pendidikan harus didukung oleh aspek-aspek yang baik pula dalam hal kurikulum, lingkungan pembelajaran, guru, peserta didik dan sarana prasarana.

2. Implikasi Terapan

Berdasarkan evaluasi dari masing-masing aspek dalam CIPP ada beberapa saran untuk pihak sekolah sebagai berikut:

a. Kepada sekolah, karena guru belum memiliki kualifikasi akademik serta masih adanya guru yang belum bisa menyiapkan bahan ajar terutama APE dan menjalankan perannya dengan baik maka

(10)

120 sekolah bisa mengusulkan kepada yayasan yang

membawahi TK Bethany School supaya

meningkatkan kegiatan training ataupun seminar bagi guru sehingga mereka mempunyai wadah bagi pengembangan diri. Kompetensi-kompetensi guru akan semakin berkembang untuk menjembatani latar belakang pendidikan usia dini yang belum mereka miliki. Selain itu mampu menambah pengetahuan maupun ketrampilan guru dalam menyiapkan bahan ajar serta pada akhirnya semua guru bisa menjalankan peran terutama sebagai fasilitator dan motivator bagi anak lebih baik lagi.

b. Kepada kepala sekolah dan guru, kesenjangan hasil yang menunjukkan tidak tercapainya beberapa perkembangan oleh anak belum direspon serius; Namun mengingat pentingnya tahap perkembangan-perkembangan di usia TK untuk keberhasilan anak selanjutnya, maka kepala sekolah dan guru supaya merespon atau mengevaluasi hasil-hasil yang menunjukkan ketidaktercapaian tersebut pada akhir semester atau tahun ajaran. Sehingga perubahan dalam aspek perencanaan dan proses pembelajaran yang dilakukan tidak hanya berdasarkan mengurangi beban belajar anak maupun beban administrasi guru, tapi juga berdasarkan hasil evaluasi tersebut. c. Kepada guru, karena tidak mempunyai halaman luar

ruangan sehingga setting pembelajaran untuk kegiatan luar ruangan tidak bisa dilakukan, maka guru harus berkonsultasi dengan kepala sekolah untuk menambah porsi kegiatan field-trip. Sehingga dengan hal itu mampu mengisi kekurangan sarana

(11)

121 halaman luar dan yang lebih penting lagi kegiatan pembelajaran menjadi lebih lengkap bagi anak.

d. Kepada guru, terjadinya ketidaktepatan pelaksanaan kurikulum atau tidak mampunya menyiapkan bahan ajar terutama APE dengan maksimal karena alasan waktu maka guru perlu meningkatkan kemampuan manajemen waktunya. Dengan jam kerja yang panjang yaitu 8 jam, seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik. Guru bisa mebicarakan dengan kepala sekolah maupun antar guru untuk menemukan solusi. Guru juga bisa menyiapkan kurikulum dengan mempertimbangkan hal-hal yang sekiranya menjadi hambatan seperti acara sekolah ataupun libur yang telah ditetapkan, membuat prioritas, tidak menunda apa yang harus dilakukan, ataupun memanfaatkan sistem team teaching yang berlaku. 3. Keterbatasan Penelitian dan Rekomendasi

Penelitian Lanjutan

Penelitian ini dilakukan dengan metode CIPP yang melibatkan banyak aspek untuk diteliti, dan dalam penelitian ini lebih banyak fokus pada aspek proses. Peneliti selanjutnya bisa menggunakan metode lain yang bisa membuat penelitian lebih fokus pada aspek selain proses sehingga analisis dan hasilnya diharapkan bisa lebih melengkapi.

Referensi

Dokumen terkait

 Dalam welfare state, hak kepemilikan diserahkan kepada swasta sepanjang hal tersebut memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan secara sosial,

1) Persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi manfaat, dan persepsi biaya secara simultan berpengaruh terhadap niat menggunakan PC Tablet

Siswa menulis karangan pendek de- ngan tema yang tidak ditentukan (bebas sesuai keinginan siswa) minimal satu halaman kertas folio dengan memperhatikan penggunaan bahasa dalam

Maka dalam penulisan tugas akhir ini Jembatan Kali Pepe direncanakan ulang sebagai jembatan cable stayed asimetris dengan meggunakan box girder beton

Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa rasio Modal Kerja dibandingkan dengan Total Akiva bahwa rata-rata perusahaan yang diteliti mempunyai rasio yang rendah

Model pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada penelitian ini adalah model pembelajaran Group Investigation (GI) yang

Inkubasi tabung mikrosentrifus kedua selama 10 menit pada temperatur ruang (bolak-balikkan tabung 2-3 kali selama masa inkubasi) untuk melisis sel-sel darah

Dilihat dari segi biaya, manfaat dari informasi estimasi biaya total penggunaan dan pemanfaatan air tanah oleh hotel bagi manajer hotel adalah membuat manajer