• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknologi Sistem Usahatani Konservasi dan Alat Mesin Pertanian; Yogyakarta, Januari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teknologi Sistem Usahatani Konservasi dan Alat Mesin Pertanian; Yogyakarta, Januari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrachman A, Nugroho K, Sumarmo. 2000. Pengembangan Lahan Kering Untuk Menunjang Ketahanan Pangan Nasional Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Sumberdaya Lahan. Buku I; Cisarua-Bogor, 9-11 Februari 1999. Puslittanak, Badan Litbang Pertanian. Deptan. Bogor. Hlm 21-37.

Arsyad S. 2000. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press.

Asdak C. 2002. Hidrologi dan Pengelolan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: UGM Press.

Badan Perencanaan Daerah NTB. 2002. Potensi Sumberdaya Alam Provinsi Nusa Tenggara Barat. Bapeda NTB. Mataram

Badan Pusat Statistik lombok Tengah. 2004. Lombok Tengah Dalam Angka. BPS Loteng.

Badan Pengelola Kapet Bima (2004). Rencana Pengembangan Usaha Kapet Bima dan Studi Kelayakan Peluang Investasi.

BP. DAS Dodokan. 2003. Rencana Pembangunan Model Pengelolaan Mikro DAS Di DAS Sape Kabupaten Lombok Tengah Propinsi Nusa Tenggara Barat. Basa I, Sulaiman, Herman. 1984. Hasil Penelitian Pola Tanam di Daerah

Transmigrasi Pasir Pangairan. Proceeding Pertmuan Teknis Penelitian Pola Usahatani Menunjang Transmigrasi. Cisarua, 27 – 29 Februari 1984. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Hardjowigeno S, Widiatmaka, AS. Yogaswara. 2001. Kesesuaian Lahan Dan Tata Guna Lahan. Bogor. Jurusan Tanah Institut Pertanian Bogor.

Hidayat A, Hikmatullah, Santoso D. 2000. Potensi dan Pengelolaan Lahan Kering Dataran Rendah. Di dalam: Abdurachman A, Agus F, Editor. Sumberdaya Lahan Indonesia dan Pengelolaannya. Ed ke-1. Bogor: Puslittanak, Badan Litbang Pertanian. Deptan. Hlm 197-225.

Haridjaja O. 1990. Pengembangan Pola Usahatani Campuran Pada Lahan Kering Yang Berwawasan Lingkungan Di Desa Datarnangka, Kecamatan Saranganten Kabupaten Sukabumi. Bogor: Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian IPB.

Hammer W.I. 1981. Second soil conservation consultant report. Agof/In/78/606 note. No 10. Center For Soil Research, Bogor

Iskandar, 2000. Model Pengembangan Agribisnis Agroindustri di Wilayah Nusa Tenggara Barat. Pusat Penelitian Agribisnis Universitas Mataram. Mataram

Kartaatmadja S, Fagi A.M. 1999. Pengelolaan Tanaman Terpadu: Konsep dan Penerapan. Simposium Penelitian Tanaman Pangan IV; Bogor 22-24 November 1999. hlm 75-89.

Karama A.S, Abdurrachman A. 1995. Kebijaksanaan Nasional Dalam Penanganan Lahan Kritis Di Indonesia. Prosiding Lokakarya dan Ekspose

(2)

Teknologi Sistem Usahatani Konservasi dan Alat Mesin Pertanian; Yogyakarta, 17-19 Januari 1995. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Klingebeil A.A, Montgomery P.H. 1976. Land-Capability Classification. Soil Conservation Service. US Department Of Agriculture.

Nulik J. et.al. 1996. Adaptasi Beberapa Tanaman Pakan Ternak Pada Lahan Kering Beriklim Kering Di Nusa Tenggara Timur. Prosiding Lokakarya Hasil Penelitian Usahatani Lahan Kering. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Waingapu, 21 – 22 Nopember 1996.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2001. Inovasi Teknologi Padi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor

Sajogyo. 1990. Sosiologi Pedesaan. Jilid 2. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press.

Schwab GO, RK Frevert, TW Edminster and KK Barnes. 1981. Soil and Water Conservation Engineering. Inc. New York, Chichester, Brisbane, Toronto: John Wiley and Sons.

Sinukaban N. 16 Maret 2005. Menanggulangi Kerawanan Pangan Di Nusa Tenggara Timur. Kompas: 8 (1-6).

___________. 1999. Masalah dan Konsepsi Pembangunan Daerah Aliran Sungai. Makalah pada Seminar Sehari tentang Pengelolaan DAS Terpadu di Sulawesi Tenggara. Universitas Haluoleo. Kendari. Sulawesi Tenggara, 1 Nopemmber.

___________. 2001 Membangun Pertanian Menjadi Industri Yang Lestari Dengan Pertanian Konservasi. Jurnal Ilmu Tanah Institut Pertanian Bogor.

___________. 1998. Membangun Pertanian Menjadi Industri Yang Lestari Dengan Pertanian Konservasi. Jurnal Ilmu Tanah Institut Pertanian Bogor.

Sinukaban N dan Sihite J. 1993. Usahatani Konservasi Dalam Pembangunan Pertanian Yang Berkesinambungan. Kongres II dan Seminar Nasional Masyarakat Konservasi Tanah dan Air Indonesia (MKTI) ; Yogyakarta, 27-28 Oktober 1993.

Sinukaban N. 1989. Konservasi Tanah dan Air di Daerah Transmigrasi. P.T Indeco Duta Utama International Development Consultants Berasosiasi dengan BCEOM.

Supangat, Basuki dan Sukresno. 2002. Efek Faktor Pengelolaan Tanaman Terhadap Erosi Dan Limpasan Pada Hutan Rakyat Kopi Dan Sengon Di Wonosobo. Prosiding ekspose BP2TPDAS-IBB; Surakarta, Sepetember 2002.

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

Lampiran 6 Kelas dan kode struktur tanah, kelas dan kode permeabilitas profil tanah

a. Tabel kelas dan kode struktur tanah

Kelas Struktur Tanah (ukuran diameter) Kode Struktur

Granuler sangat halus (< 1mm) 1

Granuler halus (1 – 2 mm) 2

Granuler sedang sampai kasar (2 – 10 mm) 3 Berbentuk blok: blocky, plat, masif 4

b. Tabel kelas dan kode permeabilitas profil tanah

Kelas permeabilitas Kecepatan (cm/jam) Kode

Sangat lambat < 0,5 6 Lambat 0,50 – 2,0 5 Sedang – lambat 2,0 – 6,3 4 Sedang 6,3 – 12,7 3 Sedang – cepat 12,7 – 25,4 2 Cepat > 25,4 1

Tabel 7 Klasifikasi nilai kepekaan erosi tanah

Nilai K Kelas 0,00 – 0,10 1 (sangat rendah) 0,11 – 0,20 2 (rendah) 0,21 – 0,32 3 (sedang) 0,33 – 0,43 4 (agak tinggi) 0,44 – 0,55 5 (tinggi) 0,56 – 0,64 6 (sangat tinggi)

(9)

Lampiran 8 Intensitas faktor-faktor penghambat untuk klasifikasi kemampuan lahan (Arsyad, 2000)

No Jenis Faktor Penghambat

Intensitas Faktor Penghambat 1 Tekstur tanah (t) t1 = halus (liat berpasir, liat berdebu dan liat)

t2 = agak halus (lempung liat berdebu, lempung berliat, lempung liat berpasir)

t3 = sedang (lempung, debu, lempung berdebu) t4 = agak kasar (lempung berpasir, lempung berpasir halus dan lempung berpasir sangat halus) t5 = kasar (pasir berlempung dan pasir) 2 Permeabilitas (p) p1= lambat (< 0,5 cm/jam)

p2= agak lambat (0,5 – 2,0 cm/jam) p3= sedang (2,0 – 6,25 cm/jam) p4= agak cepat (6,25 – 12,5 cm/jam) p5= cepat (> 12,5 cm/jam) 3 Kedalaman efektif (k) k0= dalam (> 90 cm) k1= sedang (50 – 90 cm) k2= dangkal (25 – 50 cm) k3= sangat dangkal (< 25 cm) 4 Lereng (l) l0 = datar (0 – 3 %) l1 = landai/berombak (3 – 8 %) l2 = bergelombang (8 – 15 %) l3 = miring/berbukit (15 – 30 %) l4 = agak curam (30 – 45 %) l5 = curam (45 – 65 %) l6 = sangat curam ( >65%)

5 Drainase (d) d0= berlebihan, air lebih segera keluar dari tanah dan sangat sedikit air yang ditahan oleh tanah sehingga tanaman akan

mengalami kekurangan air

d1= baik, tanah mempunyai peredaran udara baik. Seluruh profil tanah dari atas sampai ke bawah (150cm) berwarna terang yang seagam dan tidak terdapat bercak kuning, coklat atau kelabu

d2= agak baik, tanah mempunyai peredaran udara baik di daerah perakaran, tidak terdapat bercak kuning, coklat atau kelabu pada lapisan atas dan bagian bawah (sampai kedalaman 60cm)

d3= agak buruk, lapisan atas tanah mempunyai peredaran udara baik, tidak terdapat bercak. Bercak terdapat pada sekitar 40 cm dari permukaan tanah.

D4= buruk, bagian bawah lapisan atas terdapat warna atau bercak kelabu, coklata atau kuning

d5= sangat buruk, seluruh lapisan sampai permukaan tanah berwarna kelabu atau terdapat bercak warna kebiruan atau terdapat air yang menggenang di permukaan tanah dalam waktu yang lama sehingga menghambat pertumbuhan tanaman

(10)

Lampiran 9 Lanjutan No Jenis Faktor Penghambat

Intensitas Faktor Penghambat 6 Erosi (e) e0 = tidak ada erosi

e1 = ringan (< 25 % lapisan atas hilang) e2 = sedang (25 – 75 % lapisan atas hilang) e3 = berat (> 75 % lapisan atas hilang)

e4 = sangat berat (> 25 % lapisan bawah hilang) 7 Bahaya

banjir/genangan (g)

g0 = tidak pernah (selama 1 tahun tidak pernah tertutup banjir untuk waktu > 24 jam)

g1 = kadang-kadang (banjir yang menutupi tanah > 24 jam, terjadinya tidak teratur dalam periode < 1 bulan) g2 = selama 1 bulan atau lebih dalam setahun, tanah secara teratur tertutup banjir untuk waktu > 24 jam

g3 = selama 2 – 5 bulan dalam setahun, tanah secara teratur tertutup banjir untuk waktu > 24 jam

g4 = selama 6 bulan atau lebih dalam setahun, tanah secara teratur tertutup banjir untuk waktu > 24 jam

8 Batuan – batuan (b) Kerikil

b0 = tidak ada atau sedikit (0 – 5 % volume tanah) b1 = sedang (15 – 50 % volume tanah)

b2 = banyak (50 – 90 % volume tanah) b3 = sangat banyak (> 90 % volume tanah) Batuan kecil b0 = tidak ada atau sedikit (0 – 5 % volume tanah)

b1 = sedang (15 – 50 % volume tanah) b2 = banyak (50 – 90 % volume tanah) b3 = sangat banyak (> 90 % volume tanah)

Batuan lepas b0 = tidak ada (< 0.001 % luas permukaan tertutup) b1 = sedikit (2 – 3 % luas permukaan tertutup) b2 = sedang (3 – 15 % luas permukaan tertutup) b3 = banyak (15 – 90 % luas permukaan tertutup) b4 = sangat banyak (> 90 % luas permukaan tertutup) Batuan tersingkap

(rock)

b0 = tidak ada (< 2 % luas permukaan tertutup) b1 = sedikit (2 – 10 % luas permukaan tertutup) b2 = sedang (10 – 50 % luas permukaan tertutup) b3 = banyak (50 – 90 % luas permukaan tertutup) b4 = sangat banyak (> 90 % luas permukaan tertutup) Keterangan :

o Kerikil : bahan kasar bentuk bulat diameter > 2 – 7,5 mm atau berbentuk gepeng dengan sumbu panjangnya sampai 15 cm pada lapisan 20cm dari permukaan

o Batuan kecil : bahan kasar atau batuan diameter 7,5 – 25 mm jika bulat atau jika gepeng sumbu panjangnya 15 – 40 cm

o Batuan lepas : batuan yang tersebar di atas permukaan tanah, diameter > 25 cm jika bulat atau dengan sumbu panjang > 40cm jika gepeng

(11)

Lampiran 10 Nilai Faktor C dari berbagai tanaman dan pengelolaan tanaman No Jenis Tanaman dan Pengelolaannya / Nilai Sumber Type Penggunaan Lahan Faktor C

1 Tanah bera tanpa tanaman, diolah 1,00 1

2 Sawah beririgasi 0,01 1,2 3 Sawah tadah hujan 0,05 1

4 Tegalan, tanaman tidak spesifik 0,05 1

5 Rumput brachiaria - tahun pertama 0,3 1,2 - tahun kedua 0,02 2 - tahun seterusnya 0,002 2 6 Ubi kayu 0,363 1 Ubi kayu 0,7 1 7 Jagung 0,7 1 Jagung 0,637 2

8 Padi gogo, tegalan, lahan kering 0,5 1

Padi gogo 0,565 2

9 Kacang-kacangan, tidak spesifik 0,6 1

10 Kacang jogo 0,161 2

11 Kacang tanah 0,452 2

12 Kedelai 0,399 2

13 Sorghum 0,242 2

14 Sereh wangi (citronella) 0,434 1,2 15 Kentang 0,4 1

16 Tebu 0,2 1

17 Pisang (jarang, sebagai monokultur) 0,6 1

18 Talas 0,85 1

19 Kebun campuran, tajuk bertingkat, penutup tanah bervariasi 0,452 2

Kerapatan tinggi 0,1 1

Ubi kayu / kedelai 0,2 2

Kerapatan sedang 0,3 1

Kerapatan rendah (cayamus sp, kacang tanah) 0,5 2

62 Tanaman perkebunan dengan tanaman penutup tanah (permanen) Kerapatan tinggi 0,1 1

Kerapatan rendah 0,5 1

21 Reboisasi dengan penutup tanah, tahun pertama 0,3 1

22 Kopi dengan penutup tanah 0,2 1

23 Tanaman bumbu (cabe, jahe) 0,9 1

24 Perladangan berpindah 0,4 1

25 Hutan, hutan alami (primer) berkembang baik : Serasah tinggi 0,001 1,2 Serasah sedang 0,005 1

63 Hutan produksi : Tebang habis 0,5 1

Tebang pilih 0,2 1

64 Kebun produksi (penutup tanah jelek) Karet 0,8 1

Teh 0,5 1

Kelapa sawit 0,5 1

Kelapa 0,5 1 Sumber :

1. Hammer (1981 dalam Sinukaban 1989)

2. Abdulrachman, Sofiyah dan Kurnia, U (1984 dalam Sinukaban 1989) 3. Pusat Penelitian Tanah (1984 dalam Sinukaban 1989)

(12)

Lampiran 11 Lanjutan

No Jenis Tanaman dan Pengelolaannya / Nilai Sumber Type Penggunaan Lahan Faktor C

28 Kolam ikan 0,001 1

29 Lahan Kritis, tanpa vegetasi 0,95 1

30 Semak, belukar 0,3 1

31 Sorgum – sorgum (terus menerus) 0,341 3

32 Padi gogo – jagung (dalam rotasi) 0,209 3

33 Padi gogo – jagung (dalam rotasi ) + mulsa jagung 0,083 3

34 Padi gogo – jagung (dalam rotasi) + mulsa jerami 2 ton/ha 0,030 3

dan 10 – 20 ton pupuk kandang 35 Padi gogo tumpangsari jagung + ubi kayu dirotasikan dengan 0,421 3

kedelai atau kacang tanah 36 Jagung dan kacang tanah, sisa tanaman jadi mulsa 0,014 3

37 Alang-alang permanen 0,021 3

38 Alang-alang dibakar satu kali 0,20 3

39 Semak, lamtoro 0,51 5

40 Albisia dengan semak campuran 0,012 3

41 Albisia tanpa tanaman bawah 1,0 3

42 Kentang ditanam mengikuti arah lereng 1,0 3

43 Kentang penanaman mengikuti kontur 0,35 3

44 Bawang, penanaman dalam kontur 0,08 3

45 Pohon tanpa semak 0,32 3

46 Ubi kayu tumpangsari dengan kedelai 0,181 2

47 Ubi kayu tumpangsari dengan kacang tanah 0,195 2

48 Ubi kayu + sorgum (tumpangsari) 0,345 2

49 Padi gogo + sorgum (tumpangsari) 0,417 2

50 Kacang tanah + kacang gude (tumpangsari) 0,495 2

51 Kacang tanah + kacang panjang (tumpangsari) 0,571 2

52 Kacang tanah + mulsa jerami 4 ton/ha 0,049 2

53 Kacang tanah + mulsa batang jagung 4 ton/ha 0,196 2

54 Kacang tanah + mulsa clotolaria 3 ton/ha 0,128 2

55 Kacang tanah + mulsa kacang panjang 0,259 2

56 Kacang tanah + mulsa jerami padi 0,377 2

57 Padi gogo, mulsa clotolaria 3 ton/ha 0,387 2

58 Padi gogo + jagung + ubi kayu, mulsa jerami 6 ton/ha setelah padi ditanami kacang tanah 0,079 2

59 Padi gogo – jagung – kacang tanah, dalam rotasi, dengan 0, 347 2

sisa tanaman jadi mulsa 0,496 2

60 Padi gogo – jagung – kacang tanah, dalam rotasi 0,357 2

61 Padi gogo + jagung + kacang tanah (tumpangsari) dengan mulsa sisa tanaman 62 Padi gogo + jagung + kacang tanah (tumpangsari) 0,568 2 Sumber :

1. Hammer (1981 dalam Sinukaban 1989)

2. Abdulrachman, Sofiyah dan Kurnia, U (1984 dalam Sinukaban 1989) 3. Pusat Penelitian Tanah (1984 dalam Sinukaban 1989)

(13)

Lampiran 12 Nilai faktor P beberapa tindakan konservasi dan pengelolaan lahan

No Tindakan Konservasi dan Pengelolaan Tanaman P dan CP Sumber 1 Teras bangku 0,037 2 Teras bangku : Konstruksi baik 0,04 1 Konstruksi sedang 0,15 1 Konstruksi buruk 0,35 1 2 Teras tradisional 0,35 1 3 Teras koluvial ditanami strip rumput/bambu atau rumput permanen

seperti rumput bahia

Disain baik, tahun pertama 0,04 1 Disain buruk, tahun pertama 0,40 1 4 Rorak (split pits) 0,60 1 5 Mulsa penahan air :

Serasah atau jerami 6 ton/tahun 0,30 1 Serasah atau jerami 3 ton/tahun 0,50 1 Serasah atau jerami 1 ton/tahun 0,80 1

65 Penanaman menurut kontur :

Pada lereng 0 – 8 % 0,50 1 Pada lereng 8 – 20 % 0,75 1 Pada lereng > 20 % 0,90 1 7 Teras bangku ditanami kacang tanah - kacang tanah 0,009 2 8 Teras bangku ditanami jagung + mulsa jerami 4 ton/ha 0,006 2 9 Teras bangku ditanami sorgum – sorgum 0,012 2 10 Teras bangku ditanami jagung 0,048 2 11 Penanaman strip rumput bahia (1 thn) dalam tanaman kedelai 0,02 2 12 Penanaman strip crotalaria dalam pertanaman padi gogo 0,340 2 13 Penanaman strip crotalaria dalam kedelai 0,111 2 14 Penanaman strip crotalaria dalam kacang tanah 0,389 2 15 Penanaman strip kacang tanah dalam pertanaman jagung, mengguna-

kan sisa tanaman sebagai mulsa 0,05 2 16 Teras guludan dengan rumput penguat 0,50 3 17 Teras guludan ditanami padi gogo dan jagung dalam rotasi 0,015 3 18 Teras guludan pada pertanaman sorgum – sorgum 0,041 3 19 Teras guludan pada pertanaman ubi kayu 0,063 3 20 Teras guludan pada pertanaman jagung – kacang tanah dalam rotasi,

menggunakan mulsa sisa tanaman 0,006 3 21 Teras guludan, pada kacang tanah – kedelai dalam rotasi 0,105 3 22 Teras guludan , padi gogo – jagung – kacang panjang dalam rotasi

dengan 2 ton/ha kapur 0,012 3 23 Teras bangku , ditanami jagung – ubi kayu/kedelai dalam rotasi 0,015 3 24 Teras bangku, ditanami sorgum-sorgum 0,041 3 25 Teras bangku, kacang tanah – tanah 0,009 3 26 Teras bangku tanpa tanaman 0,039 3 27 Penanaman strip crotalaria dalam sorgum – sorgum 0,264 3 28 Penanaman strip crotalaria dalam kacang tanah – ubi kayu 0,405 3 29 Penanaman strip crotalaria dalam pertanaman padi gogo – ubi kayu 0,193 3 30 Penanaman strip rumput dalam padi gogo 0,841 3

Sumber :

1. Hammer (1981 dalam Sinukaban 1989)

2. Abdulrachman, Sofiyah dan Kurnia, U (1984 dalam Sinukaban 1989) 3. Pusat Penelitian Tanah (1973 – 1981 dalam Sinukaban 1989)

(14)

Lampiran 13 Hasil pengukuran dan pengamatan beberapa parameter lahan di tiap satuan lahan DAS Sape Lombok Tengah

No Unit Lahan Tekstur (t) Permea-bilitas (p) Ked. Efektif (s) Lereng (l) Drainase (d)

Erosi (e) Batuan (b)

Banjir (g)

1 SL 10c Lp 9,52 95 10 Agak baik Ringan Tdk ada Tdk ada 2 SL 25a Lpp 1,12 100 15 Agak baik Ringan Tdk ada Tdk ada 3 SL16a Lp 4,15 70 40 Baik S. Berat Sedang Tdk ada 4 SL 25b Lp 6,12 96 22 Agak baik Ringan Tdk ada Tdk ada 5 SL 16b Lpd 4,25 85 30 Baik Ringan Sedikit Tdk ada 6 SL 16c Lpl 0,71 108 18 Agak baik Ringan Tdk ada Tdk ada 7 SL 16d Lpd 1,95 85 35 Baik Sedang Sedang Tdk ada 8 SL 5a Liat 0,82 95 8 Agak baik Ringan Sedikit Tdk ada 9 SL 23 Lpd 2,80 90 20 Agak baik Sedang Sedang Tdk ada 10 SL 6 Lpd 5,17 97 8 Agak baik Ringan Tdk ada Tdk ada 11 SL 5b Lp 1,54 70 15 Baik Sedang Sedang Tdk ada 12 SL 17a Lpd 2,86 50 30 Baik Berat Sedang Tdk ada 13 SL 17c Lpp 7,24 75 30 Baik Ringan Tdk ada Tdk ada 14 SL 17d Lpp 13,11 78 40 Baik Ringan Sedikit Tdk ada 15 SL 25f Lpp 1,05 45 42 Baik S. Berat Sedang Tdk ada 16 SL 16c Lpd 3,45 75 30 Baik Ringan Sedikit Tdk ada 17 SL 22 Liat 0,35 65 8 Agak baik Ringan Sedikit Tdk ada 18 SL5c Ld 1,97 85 12 Agak baik Ringan Sedikit Tdk ada 19 SL 5d Lp 0,89 60 22 Baik Berat Sedang Tdk ada

20 SL 2 Ld 0,45 40 40 Baik S.Berat Sedikit Tdk ada

21 SL10a Lpd 0,89 65 12 Agak baik Ringan Sedikit Tdk ada 22 SL 10b Ld 0,48 125 5 Agak baik Ringan Tdk ada Tdk ada 26 SL 16h Lpp 0,25 55 30 Baik Berat Sedang Tdk ada 24 SL 16f Lpp 0,31 40 50 Baik Berat Sedang Tdk ada 25 SL 25c Lpd 1,14 108 13 Agak baik Ringan Tdk ada Tdk ada 26 SL 25e Lp 1,56 75 35 Baik Ringan Sedikit Tdk ada 27 SL 14 Ltp 1,98 68 10 Agak baik Sedang Sedikit Tdk ada 28 SL 17b Lp 0,29 40 45 Baik S. Berat Sedang Tdk ada 29 SL 16g Lpd 2,87 78 40 Baik Ringan Sedikit Tdk ada 30 SL 11a Lpd 1,56 65 22 Baik Ringan Tdk ada Tdk ada 31 SL 11b Lpd 1,25 70 15 Agak baik Ringan Tdk ada Tdk ada 32 SL 4 Lpl 0,15 35 43 Baik S.Berat Sedang Tdk ada 33 SL 15 Lpl 2,12 68 38 Baik Ringan Sedikit Tdk ada 34 SL 25d Lpd 2,05 75 22 Agak baik Ringan Tdk ada Tdk ada

Keterangan : Lp = lempung; Lpp = lempung berpasir; Lpd = lempung berdebu; Ld = liat berdebu; Ltp = liat berpasir

(15)

Lampiran 14 Kelas kemampuan lahan di tiap satuan lahan DAS Sape Lombok Tengah

Unit

Lahan Tekstur (t) Efektif Ked. (s)

Lereng

(l) Drainase (d) Erosi (e) Batuan (b) Banjir (g) PermeaKelas bilitas (p) Unit Kemam-puan Lahan SL 10c t2 k0 C d2 e1 b0 o0 p4 III l2 SL 25a t4 k0 C d2 e0 b0 o0 p2 III l2 SL16a t2 k1 E d1 e2 b1 o0 p3 VI l4 e2 SL 25b t2 k0 D d2 e0 b0 o0 p3 IV l3 SL 16b t3 k1 D d1 e1 b0 o0 p3 IV l3 SL 16c t2 k0 D d2 e0 b0 o0 p2 III l2 SL 16d t2 k1 E d1 e2 b1 o0 p2 VI l4 SL 5a t1 k0 B d2 e1 b0 o0 p2 II l1 d2 SL 23 t3 k1 C d2 e2 b1 o0 p3 III l2 SL 6 t3 k0 B d2 e0 b0 o0 p3 II l1 d2 SL 5b t2 k1 C d1 e2 b1 o0 p2 III l2e2 SL 17a t3 k2 D d1 e4 b1 o0 p3 IV e4 l3 SL 17c t4 k1 D d1 e0 b0 o0 p4 IV l3 SL 17d t4 k1 E d1 e1 b0 o0 p5 VI l4 SL 25f t4 k2 E d1 e4 b1 o0 p2 VI e4 l4 SL 16c t3 k1 D d1 e1 b0 o0 p3 IV l3 SL 22 t1 k1 B d2 e1 b0 o0 p1 II l1d2 SL5c t1 k1 C d2 e1 b0 o0 p2 III l2 p2 SL 5d t2 k1 D d1 e4 b1 o0 p1 IV l3 e4 SL 2 t1 k1 E d1 e4 b0 o0 p1 VI l4 e4 SL10a t3 k1 C d2 e1 b0 o0 p2 III l2 p2 SL 10b t1 k0 B d2 e0 b0 o0 p1 II l1 d2 SL 16h t4 k1 D d1 e4 b1 o0 p1 IV l3 e4 SL 16f t4 k2 F d1 e4 b1 o0 p1 VI e4 l5 SL 25c t3 k0 C d2 e0 b0 o0 p2 III l2 p2 SL 25e t2 k1 E d1 e1 b0 o0 p2 IV l3 SL 14 t1 k1 C d2 e2 b0 o0 p2 III l2 e2 SL 17b t2 k2 E d1 e4 b1 o0 p1 VI e4 l4 SL 16g t2 k1 E d1 e1 b0 o0 p3 VI l4 SL 11a t3 k1 D d1 e0 b0 o0 p2 III l2 e2 SL 11b t3 k1 C d2 e2 b0 o0 p2 III l2 e2 SL 4 t2 k2 E d1 e4 b1 o0 p1 VI l4 e4 SL 15 t2 k1 E d1 e1 b0 o0 p3 VI l4 SL 25d t3 k1 D d2 e0 b0 o0 p3 IV l3

(16)

Lampiran 15 Curah hujan rata – rata bulanan (mm) tahun 1950 – 1999 di DAS Sape Lombok Tengah

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agustus Sep Okt Nov Des

1950 304 206 212 27 25 210 11 39 8 203 269 142 1951 172 382 137 25 155 21 0 29 0 32 25 379 1952 345 393 213 170 53 6 0 0 0 652 278 186 1953 268 251 383 55 189 2 47 0 0 0 116 332 1954 258 235 174 385 305 17 18 148 15 127 250 548 1955 255 272 90 276 186 177 355 35 60 258 388 456 1956 497 198 0 136 157 109 140 63 8 67 221 212 1957 256 392 150 0 72 11 184 21 0 7 90 205 1958 79 202 188 100 110 249 85 33 5 20 43 227 1959 256 164 254 75 219 132 25 0 7 16 193 475 1960 223 248 126 134 211 6 83 0 3 71 232 101 1961 113 112 118 76 0 0 0 0 0 41 158 219 1962 213 376 150 318 126 64 0 6 0 34 67 582 1963 445 172 13 3 5 15 0 0 0 52 162 126 1964 74 179 303 65 49 55 0 12 10 527 281 152 1965 276 71 293 103 27 0 0 0 0 0 96 199 1966 195 244 277 94 112 16 0 0 0 148 144 177 1967 104 83 172 66 88 0 0 0 10 34 178 313 1968 511 365 190 180 268 257 328 79 5 77 242 269 1969 103 114 160 421 106 52 61 2 0 13 124 155 1970 540 337 101 125 86 23 8 0 56 94 240 353 1971 511 333 188 49 254 6 0 15 29 237 205 211 1972 193 161 358 117 142 0 0 0 0 0 196 264 1973 344 265 172 154 501 28 40 25 102 17 243 368 1974 304 326 293 230 314 28 26 5 129 281 325 326 1975 310 343 410 320 471 45 44 19 308 272 334 261

(17)

Lampiran 15 (Lanjutan)

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agustus Sep Okt Nov Des

1976 194 101 114 0 15 0 0 57 0 100 71 111 1977 357 426 0 61 63 33 0 0 0 1 1 34 1978 387 226 16 83 117 328 335 128 109 91 274 312 1979 223 174 218 19 362 122 0 0 0 14 172 225 1980 441 227 105 253 74 0 41 0 51 20 381 333 1981 424 241 239 235 176 79 204 32 0 173 281 267 1982 482 194 81 224 0 0 0 0 0 0 0 524 1983 386 434 195 114 142 0 0 1 0 159 191 215 1984 302 302 330 366 88 0 0 0 277 174 144 234 1985 161 484 351 113 102 51 24 0 2 20 104 180 1986 256 0 180 188 0 0 0 0 0 0 58 96 1987 479 151 78 164 5 15 0 80 0 210 532 0 1988 486 405 198 474 105 160 167 19 156 93 289 220 1989 437 203 292 191 97 210 111 67 17 92 177 453 1990 628 186 357 284 273 18 1.5 0 44 32 107 228 1991 284 422 162 382 28 0 17 1 0 12 436 179 1992 287 175 302 247 219 40 74 32 93 289 563 220 1993 242 278 218 192.5 39.9 32 0 36 1 41 384 459 1994 303 347 406.5 74 2 1 0 0 1 9 169 119 1995 256 275 161 274 40 32 50 0 35 67 0 0 1996 189 270 183 187 8 0 0 66 0 144 251 299 1997 260 351 111 251 227 96 49 0 0 0 130 193 1998 335 492.5 280 327 51 38 123 10 427 46 562 208 1999 567 339 272 288 18 0 0 0 39 167 249 73 rata-rata 310,3 262,5 199,5 173,9 129,7 55,7 53,0 21,2 40,1 104,7 212,5 248,4

(18)

Lampiran 16 Nilai erosivitas hujan di DAS Sape Lombok Tengah

Bulan

Rata-Rata Curah

Hujan Bulanan (cm) Erosivitas EI30= 2,21 (CHm)1,36

Januari 31,0 236,2 Februari 26,2 188,1 Maret 19,9 129,5 April 17,4 107,5 Mei 13,0 72,1 Juni 5,6 22,8 Juli 5,3 21,4 Agustus 2,1 6,1 September 4,0 14,6 Oktober 10,5 53,9 November 21,2 141,1 Desember 24,8 174,5 Total 181 1167,8

(19)

Lampiran 17 Nilai faktor erodibitas tanah (K) pada tiap satuan lahan DAS Sape Lombok Tengah

Unit Lahan

%Pasir

Halus %Debu %Liat %BO Kode Struktur

Kode

Permea-Bilitas Nilai M Nilai K

SL 10c 7,6 44,7 17,2 1,9 4 3 4329,9 0,5 SL 25a 11,7 25,6 16,1 1,5 3 5 3124,7 0,4 SL16a 5,3 49,8 23,9 1,6 4 4 4192,9 0,5 SL 25b 9,1 42,1 12,3 1,0 4 3 4489,2 0,5 SL 16b 6,6 51,2 15,7 1,5 3 4 4868,3 0,5 SL 16c 5,8 36,0 30,2 0,8 4 6 2982.71 0,4 SL 16d 6,3 52,0 21,6 1,2 4 5 4492,7 0,5 SL 5a 4,0 31,2 48,6 2,1 4 5 1813,3 0,3 SL 23 5,9 50,6 20,1 1,4 4 4 4506,8 0,5 SL 6 3,5 44,2 28,1 1,7 4 4 3575,6 0,4 SL 5b 9,1 41,3 13,3 1,5 4 5 4369,6 0,5 SL 17a 6,6 52,2 14,9 1,9 4 4 5001,6 0,5 SL 17c 11,5 24,6 18,1 1,3 3 3 2950,9 0,3 SL 17d 11,8 23,9 17,3 1,4 4 2 2946,6 0,3 SL 25f 10,9 34,3 11,3 0,9 2 5 4010,6 0,4 SL 16c 6,2 52,2 16,7 1,7 3 4 4862,4 0,5 SL 22 3,9 31,9 48,7 2,2 4 6 1834,1 0,3 SL5c 2,6 41,3 45,6 1,5 4 5 2389,8 0,3 SL 5d 8,9 45,2 10,2 1,0 2 6 4861,2 0,6 SL 2 2,1 40,9 45,4 0,9 2 6 2382,4 0,3 SL10a 2,2 50,3 24,4 1,0 4 5 4188,9 0,5 SL 10b 2,7 42,9 41,2 1,2 4 6 2707,7 0,4 SL 16h 10,2 35,3 10,9 1,1 3 6 4106,2 0,5 SL 16f 10,2 34,5 11,7 0,9 3 6 3998,6 0,5 SL 25c 8,8 40,6 30,4 1,6 3 5 3225,5 0,4 SL 25e 8,7 45,2 11,1 1,0 4 5 4792,4 0,6 SL 14 9,2 11,9 42,3 1,9 4 5 1214,6 0,2 SL 17b 6,8 40,1 20,6 0,9 4 6 3806,9 0,5 SL 16g 6,7 48,9 17,7 1,5 3 4 4571,7 0,5 SL 11a 6,4 45,5 22,7 1,3 3 5 4012,9 0,5 SL 11b 6,6 46,1 21,1 1,2 4 5 4157 0,5 SL 4 6,1 38,3 31,0 0,8 4 6 3064,8 0,4 SL 15 6,0 39,3 30,8 1,4 4 4 3133,6 0,4 SL 25d 6,1 49,4 20,1 1,2 4 4 4435,2 0,5

(20)

Lampiran 18 Nilai faktor LS di tiap satuan lahan DAS Sape Lombok Tengah

Unit Lahan Kemiringan (%) Panjang (m) LS

SL 10c 10 16,8 5, SL 25a 15 7,3 4,9 SL16a 40 83 13,6 SL 25b 22 5,6 6,2 SL 16b 30 10,1 11,3 SL 16c 18 9,2 6,5 SL 16d 35 7,4 11,3 SL 5a 8 11 3,3 SL 23 15 6,8 4,7 SL 6 8 9,5 3,0 SL 5b 15 5,8 4,3 SL 17a 30 9,3 10,9 SL 17c 30 8,8 10,6 SL 17d 40 2.5 7,5 SL 25f 42 3,8 9,7 SL 16c 30 9,5 11,0 SL 22 8 11,3 3,3 SL5c 12 8,5 4,2 SL 5d 22 7,2 7,0 SL 2 40 4,2 9,7 SL10a 12 3,0 2,5 SL 10b 5 10,3 2,0 SL 16h 45 6,8 9,3 SL 16f 50 10,3 18,9 SL 25c 13 4,5 3,3 SL 25e 35 3,8 8,1 SL 14 10 10,2 3,9 SL 17b 45 10,8 17,5 SL 16g 40 9,5 14,6 SL 11a 22 7,5 7,2 SL 11b 15 12,5 6,4 SL 4 43 15,1 19,8 SL 15 45 10,6 17,4 SL 25d 22 6,5 6,7

(21)

Lampiran 19 Nilai faktor CP di tiap satuan lahan DAS Sape Lombok Tengah

Unit

Lahan Pola Tanam Aktual

C P SL 10c Kacang tanah+mulsa jerami, teras bangku sederhana 0,38 0,15 SL 25a Padi – kedelai+mulsa jerami, teras bangku sederhana 0,50 0,15 SL16a Jati, mahoni, semak, kerapatan sedang, teras gulud 0,20 0,40

SL 25b Padi – kedelai+mulsa, teras bangku sederhana 0,38 0,15 SL 16b

SL Padi – kedelai+mulsa, teras bangku sederhana 0,38 0,15 SL 16b Jati, mahoni, jagung-kedelai+mulsa, teras bangku sederhana 0,20 0,15 SL 16c Padi – Kedelai +mulsa, teras tradisional 0,38 0,35 SL 16d Nangka, pisang, jati, mahoni + jagung, kerapatan jarang, teras bangku

sederhana 0,50 0,15

SL 5a Sawah tadah hujan; teras bangku sederhana 0,05 0,15 SL 23 Kedelai dengan mulsa, teras bangku sederhana +(pisang, mete) 0,44 0,15 SL 6 Kedelai+mulsa, teras bangku sederhana 0,38 0,15 SL 5b Kedelai + mulsa, teras tradisional 0,38 0,35 SL 17a Jati, mahoni, semak, kerapatan jarang, teras guludan sederhana 0,50 0,50 SL 17c Tegalan (pohon kelapa jarang), teras bangku buruk 0,32 0,35 SL 17d Jati, mahoni, jambu mete, pisang, semak; rapat, teras tradisional 0,10 0,35 SL 25f Jati + sengon kerapatan jarang, semak dengan teras tradisonal 0,50 0,35 SL 16c Jati, mahoni, sengon,kedelai dan semak, kerapatan sedang, teras gulud 0,20 0,50 SL 22 Kedelai+mulsa, teras+penguat kacang2an 0,40 0,01 SL5c Kedelai+mulsa, teras bangku sederhana 0,38 0,15 SL 5d Kedelai+kacang hijau+pisang, teras bangku sederhana 0,42 0,15 SL 2 Padi-kedelai-kacang panjang, teras bangku sederhana 0,50 0,15 SL10a Kedelai+mulsa, teras bangku dengan penguat jagung 0,38 0,05 SL 10b Kedelai+mulsa, teras bangku seerhana 0,38 0,15 SL 16h Jati, bambu, sengon, kerapatan sedang, konturing (lereng > 20 %) 0,20 0,90 SL 16f Jambu mete, Jati, kerapatan jarang konturing (lereng > 20 %) 0,50 0,90 SL 25c Kedelai+mulsa, teras bangku+kacamg-kacangan 0,38 0,01 SL 25e Kebun monokultur(Pisang), teras sederhana 0,60 0,50 SL 14 Sengon, kelapa, mete, kacang tanah; konturing (lereng 8-20%) 0,40 0,75 SL 17b Tegalan (bera), teras sederhana 0,70 0,50 SL 16g Sengon, jati, mahoni, ubi kayu, kacang; rapat, teras + penguat 0,10 0,05 SL 11a Nangka, mete, mangga, kelapa+ubi kayu; teras bangku sederhana 0,40 0,15 SL 11b Kedelai+mulsa, teras bangku sederhana 0,38 0,15

SL 4 Semak 0,30 1,00

SL 15 Hutan 0,005 1,00

(22)

Lampiran 20 Nilai ETol di tiap satuan lahan DAS Sape Lombok Tengah Unit Lahan Kelas LPT (mm/th) BV

(gr/cm3) (thn) UPT (mm) D FK Dmin (mm) (ton/ha/th) ETol

SL 10c III l2 1,2 1,2 200 950 1 150 59,8 SL 25a III l2 1,2 1,3 200 1000 0,9 150 61,9 SL16a VI l4 e2 1,2 1,4 200 1100 0,9 600 43,2 SL 25b IV l3 1,2 1,2 200 960 0,9 150 56,8 SL 16b IV l3 1,2 1,2 200 850 0,9 200 49,5 SL 16c III l2 1,2 1,3 200 1080 0,95 150 70,3 SL 16d VI l4 1,2 1,4 200 1100 0,95 600 46,2 SL 5a II l1 d2 1,2 1,3 200 950 1 200 63,9 SL 23 III l2 1,2 1,2 200 900 1 350 48,2 SL 6 II l1 d2 1,2 1,2 200 970 1 150 62,5 SL 5b III l2 e2 1,2 1.2 200 700 1 150 47,4 SL 17a IV e4 l3 1,2 1,4 200 1250 1 990 36,3 SL 17c IV l3 1,2 1,2 200 1000 1 400 50,8 SL 17d VI l4 1,2 1,3 200 1050 1 600 44,2 SL 25f VI e4 l4 1,2 1,3 200 550 1 350 29,7 SL 16c IV l3 1,2 1,9 200 1250 1 990 29,8 SL 22 II l1d2 1,2 1,3 200 650 0,9 150 42,9 SL5c III l2 p2 1,2 1,2 200 850 1 150 55,9 SL 5d IV l3 e4 1,2 1,2 200 600 0,9 150 38,7 SL 2 VI l4 e4 1,2 1,2 200 700 0,9 200 40,2 SL10a III l2 p2 1,2 1,2 200 650 1 150 44,4 SL 10b II l1 d2 1,2 1,2 200 1250 1 150 81,1 SL 16h IV l3 e4 1,2 1,4 200 1225 1 600 59,7 SL 16f VI e4 l5 1,2 1,4 200 1100 1 600 51,8 SL 25c III l2 p2 1,2 1,2 200 1080 1 150 72,0 SL 25e VI l4 1,2 1,2 200 750 0,9 350 34,5 SL 14 III l2 e2 1,2 1,2 200 1150 0,95 990 20,2 SL 17b VI e4 l4 1,2 1,3 200 750 0,9 200 46,5 SL 16g VI l4 1,2 1,2 200 780 0,9 200 46,4 SL 11a IV l3 p2 1,2 1,2 200 650 0,9 200 39,1 SL 11b III l2 e2 1,2 1,2 200 700 1 150 46,6 SL 4 VI l4 e4 1,2 1,4 200 1150 0,95 600 50,5 SL 15 VI l4 1,2 1,3 200 1200 1 600 53,8 SL 25d IV l3 1,2 1,2 200 750 0,95 350 36,2

(23)

Unit

Lahan Pola Tanam Aktual

Erosivitas (R Erodibilitas (K) LS C P Prediksi Erosi (Ton/Ha/Ta hun) ETol (Ton/Ha/ Th)

SL 10c Kacang tanah+mulsa jerami, teras bangku sederhana 1167,8 0,5 5, 0,38 0,15 147,8* 59,8 SL 25a Padi – kedelai+mulsa jerami, teras bangku sederhana 1167,8 0,4 4,9 0,50 0,15 152,6* 61,9 SL16a JT, MH, semak, kerapatan sedang, teras gulud 1167,8 0,5 13,6 0,20 0,40 596,6* 43,2 SL 25b Padi – kedelai+mulsa, teras bangku sederhana 1167,8 0,5 6,2 0,38 0,15 193,8* 56,8 SL 16b JT, MH, jagung-kedelai+mulsa, teras bangku sederhana 1167,8 0,5 11,3 0,20 0,15 204,0* 49,5

SL 16c Padi – Kedelai +mulsa, teras tradisional 1167,8 0,4 6,5 0,38 0,35 420,6* 70,3

SL 16d NGK, PS, JM, MH+jagung, kerapatan jarang, teras bangku sederhana

1167,8

0,5 11,3

0,50 0,15

583,7* 46,2

SL 5a Sawah tadah hujan; teras bangku sederhana 1167,8 0,3 3,3 0,05 0,15 7,3 63,9

SL 23 Kedelai dengan mulsa, teras bangku sederhana +(PS, JM) 1167,8 0,5 4,7 0,44 0,15 184,7* 48,2

SL 6 Kedelai+mulsa, teras bangku sederhana 1167,8 0,4 3,0 0,38 0,15 81,2* 62,5

SL 5b Kedelai + mulsa, teras tradisional 1167,8 0,5 4,3 0,38 0,35 344,4* 47,4

SL 17a JT, MH, semak, kerapatan jarang, teras guludan sederhana 1167,8 0,5 10,9 0,50 0,50 4632,6* 36,3 SL 17c Tegalan (pohon kelapa jarang), teras bangku buruk 1167,8 0,3 10,6 0,32 0,35 537,8* 50,8 SL 17d PS, JT, JM, MH dan semak, rapat, teras tradisional 1167,8 0,3 7,5 0,10 0,35 91,6* 44,2 SL 25f Hutan campuran jarang, semak dengan teras tradisonal 1167,8 0,4 9,7 0,50 0,35 866,2* 29,7 SL 16c MH, JT, SG, MT,kedelai dan semak, kerapatan sedang, teras

gulud

1167,8

0,5 11,0

0,20 0,50

649,2* 29,8

SL 22 Kedelai+mulsa, teras+penguat kacang2an 1167,8 0,3 3,3 0,40 0,01 3,9 42,9

SL5c Kedelai+mulsa, teras bangku sederhana 1167,8 0,3 4,2 0,38 0,15 88,7* 55,9

SL 5d Tumpang sari kedelai+kacang hijau, teras bangku sederhana 1167,8 0,6 7,0 0,42 0,15 287,3* 38,7 SL 2 Padi-kedelai-kacang panjang, teras bangku sederhana 1167,8 0,3 9,7 0,50 0,15 184,5* 40,2 SL10a Kedelai+mulsa, teras bangku dengan penguat jagung 1167,8 0,5 2,5 0,38 0,05 27,5 44,4

SL 10b Kedelai+mulsa, teras bangku seerhana 1167,8 0,4 2,0 0,38 0,15 51,4 81,1

SL 16h JT, bambu, SG, kerapatan sedang, konturing (lereng > 20 %) 1167,8 0,5 9,3 0,20 0,90 965,6* 59,7 SL 16f Jambu mete, Jati, kerapatan jarang konturing (lereng > 20

%) 1167,8 0,5 18,9 0,50 0,90 4915,0* 51,8

SL 25c Kedelai+mulsa, teras bangku+kacamg-kacangan 1167,8 0,4 3,3 0,38 0,01 5,4 72,0

SL 25e Kebun monokultur(Pisang), teras sederhana 1167,8 0,6 8,1 0,60 0,50 1650,6* 34,5 SL 14 SG, KLP, JM, Kacang tanah, konturing (lereng 8-20%) 1167,8 0,2 3,9 0,40 0,75 280,2* 20,2

(24)

Unit

Lahan Pola Tanam Aktual

Erosivitas (R Erodibilitas (K) LS C P Prediksi Erosi (Ton/Ha/Ta hun) ETol (Ton/Ha/ Th)

SL 17b Tegalan (bera), teras sederhana 1167,8 0,5 17,5 0,70 0,50 3587,0* 46,5

SL 16g SG, JT, JM, Ubi kayu, PS, SN, kacang2n, rapat, teras+penguat

1167,8

0,5 14,6

0,10 0,05

39,3 46,4 SL 11a NGK,JM, KLP,MG ubi kayu, teras bangku sederhana 1167,8 0,5 7,2 0,40 0,15 229,6* 39,1

SL 11b Kedelai+mulsa, teras bangku sederhana 1167,8 0,5 6,4 0,38 0,15 213,8* 46,6

SL 4 Semak 1167,8 0,4 19,8 0,30 1,00 6584,2* 50,5

SL 15 Hutan 1167,8 0,4 17,4 0,005 1,00 37,4* 53,8

SL 25d Tegalan: bera, teras bangku sederhana 1167,8 0,5 6,7 0,70 0,15 419,9* 36,2

Sumber: Data Primer

Keterangan:

(25)

Lampiran 22 Perhitungan biaya dan pendapatan usahatani padi-kedelai (luas 1ha) Biaya produksi

No Uraian Volume Harga

Satuan (Rp)

Jumlah (Rp) 1 o Tenaga Kerja Untuk Padi

→ Persemaian dan penyabutan benih: 2 Hari Kerja (HK)

→ Pengolahan tanah (membongkar) → Penanaman dan penyulaman: 2HK → Pemeliharaan: 3 HK

→ Panen: 2 HK → Pasca panen: 5 HK Total 1a

o Tenaga Kerja Untuk Kedelai → Persiapan Lahan : 2 HK → Penanaman : 1HK

→ Pemeliharaan (penyemprotan pupuk cair dan pestisida 2 kali): 1 HK

→ Panen : 2 HK → Pasca Panen : 2 HK Total 1b 3 orang TK 20 orang TK 10 orang TK 10 orang TK 10 orang TK 5 orang TK 4 orang TK 5 orang TK 2 orang TK 5 orang TK 3 orang TK 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 60.000 200.000 200.000 300.000 200.000 250.000 1.210.000 80.000 50.000 40.000 100.000 60.000 330.000 2 o Sarana Produksi Untuk Padi

→ Benih Padi → Pupuk:

ƒ Urea ƒ TSP

→ Pestisida (merek Matador) → Peralatan (parang dan pacul) Total 2a

o Sarana Produksi Untuk Kedelai → Benih Kedelai

→ Pupuk cair (Merek Alami) → Pestisida (Merek Matador)

→ Peralatan (penyemprot pupuk + parang) Total 2b 100 kg 350 kg 50 kg 1 liter 25 kg 2 liter 1 liter 1500 1100 1500 95.000 2500 25.000 95.000 150.000 385.000 75.000 95.000 45.000 750.000 62.500 50.000 95.000 25.000 232.500 Total Biaya 2.522.500 Pendapatan

No Uraian Harga satuan

(Rp) Jumlah (Rp) 1 Penggunaan lahan (pola tanam): Padi tadah

hujan – kedelai dengan mulsa (luas lahan: 1.0 ha), produksi:

Padi : 2500 kg/tahun (A)

Kedelai : 180 kg/tahun (B) 1750 3750 4.375.000 675.000 Total Pendapatan A dan B (Pendapatan total) 5.050.000 Pendapatan Bersih ( pendapatan total – total biaya) 2.527.500

(26)

Lampiran 23 Perhitungan biaya dan pendapatan usahatani kacang tanah (luas 0,75 ha)

No Uraian Volume Harga

Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

1 o Biaya

Tenaga Kerja (A)

→ Pengolahan tanah (membuat bedengan): 2 HK

→ Penanaman dan penyulaman: 3HK → Pemeliharaan: 12 HK → Panen: 2 HK → Pasca panen: 2 HK Total Sarana Produksi (B) → Bibit → Pupuk: ƒ Urea ƒ TSP

→ Pestisida (merek Matador) → Peralatan (parang dan pacul)

→ Sewa mesin pompa untuk pengairan

Total 2 orang TK 5 orang TK 5 orang TK 10 orang TK 5 orang TK 75 kg 50 kg 75 kg 1 liter total 7 jam 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 4000 1100 1500 95.000 10.000 40.000 150.000 600.000 200.000 100.000 1.090.000 300.000 55.000 112.500 95.000 25.000 70.000 657.500

Total Biaya (A+B) 1.765.500

2 o Pendapatan

→ Produksi Kacang Tanah untuk usahatani dengan luas 0,75 ha (biji kering )

600 5000 3.000.000

(27)

Lampiran 24 Perhitungan biaya dan pendapatan usahatani padi+jagung (luas1 ha)

No Uraian Volume Harga

Satuan (Rp)

Jumlah (Rp) 1 o Tenaga Kerja (A)

→ Pengolahan tanah (membongkar tanah): 4 HK

→ Penanaman dan penyulaman: 4HK → Pemeliharaan: 3 HK → Panen: 2 HK → Pasca panen: 5 HK Total 1a o Sarana Produksi (B) → Benih padi → Benih jagung → Pupuk: ƒ Urea ƒ TSP

→ Pestisida (merek Matador) → Peralatan (parang dan pacul)

Total 5 orang TK 10 orang TK 10 orang TK 10 orang TK 5 orang TK 50 kg 30 kg 100 kg 50 kg 1 botol (100 ml) 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 1500 1700 1100 1500 25000 200.000 400.000 300.000 200.000 250.000 1.350.000 75.000 51.000 110.000 75.000 25.000 336.000

Total Biaya (A+B) 1.686.000

2 o Pendapatan → Produksi padi → Produksi jagung 1500 200 1750 1700 2.625.000 340.000 Total pendapatan 2.965.000

(28)

Lampiran 25 Perhitungan biaya kebun campuran ( Mahoni, Sengon, Jati, Mete) (luas 1 ha)

No Uraian Volume Harga satuan

(Rp) Jumlah (Rp) 1 Tahun 1 Bibit (1 a) o Bibit Jati o Bibit Sengon o Bibit Mahoni o Bibit Mete Total (1a)

Pupuk dan Pestisida (1b) ƒ Pupuk Kandang ƒ Urea ƒ KCL ƒ TSP ƒ Insektisida (Matadaor) ƒ Fungisida Total (1b) Tenaga kerja (1c) ƒ Pembuatan lubang 2 HK ƒ Penanaman 2 HK ƒ Penyiraman 20 HK ƒ Penyulaman 10 HK ƒ Penyiangan 10 HK ƒ Pemupukan 4 HK ƒ Pengendalian hama+penyakit 2 HK Total (1c) 25 pohon 25 pohon 25 pohon 25 pohon 1 ton 10 kg 20 kg 30 kg 2 liter 2 liter 10 orang TK 10 orang TK 2 orang TK 1 orang TK 2 orang TK 4 orang TK 5 orang TK 3000 1000 3000 1000 @Rp50/kg @Rp 1100/kg @Rp 1700/kg @Rp 1500/kg @Rp 95.000 @Rp 95.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 75.000 25.000 75.000 25.000 200.000 50.000 11.000 34.000 45.000 190.000 190.000 520.000 200.000 200.000 400.000 100.000 200.000 160.000 100.000 1.360.000 Total 1 2.080.000 2 Tahun 2 s/d 4

o Pupuk dan pestisida x 4 tahun o Penyiangan 10 HK x 4 tahun o Pemupukan 4 HK x 4 tahun o Pengendalian HPT 2 HK x 4 tahun Total 2 2 orang TK 4 orang TK 5 orang TK 520.000 10.000 10.000 10.000 2.080.000 800.000 640.000 400.000 3.920.000 Total 1 dan 2 6.000.000

(29)

Unit Lahan

Pola Tanam Setahun

Luas (ha) Produksi (Kg/Ha/Thn) Total Biaya (Rp/Thn) Pendapatan (Rp/Th) Padi Jagung Kedelai

Kacang Tanah

Hasil

Kebun Kotor Bersih

SL 25a padi tadah hujan – kedelai (*) 1 2.500 1.907.500 4.375.000 2.467.500 SL 16c padi tadah hujan – kedelai (*) 0,65 1.850 175 1.551.875 3.937.500 2.385.625 SL 25b padi tadah hujan – kedelai (*) 0,68 950 100 1.623.500 2.062.500 439.000

SL 2 padi tadah hujan – kedelai (*) 1,1 2.500 180 2.626.250 5.095.000 2.468.750 SL 16b padi+jagung – kedelai (+) 0,55 800 120 160 939.675 2.244.000 1.304.325

SL 16d padi+jagung (+) 1 1.500 500 1.228.500 3.475.000 2.246.500 SL 10c padi tadah hujan – kacang tanah (*) 0,75 1.900 210 2.905.625 4.795.000 1.889.375 SL 6 padi tadah hujan – kedelai (*) 0,75 1.500 135 1.790.625 3.165.000 1.374.375 SL 16g kacang – kacangan (+) 0,5 200 983.333 1.400.000 416.667 SL 16e tanaman kayu + kedelai (-) 0,8 210 384.000 840.000 456.000 SL 5a padi tadah hujan 1,5 3.125 2.861.250 5.468.750 2.607.500

SL 5b padi tadah hujan – kedelai (*) 1,4 3.250 250 3.342.500 6.687.500 3.345.000 SL 23 padi tadah hujan – kedelai (*) 0,7 1.100 165 1.671.250 2.585.000 913.750 SL 22 padi tadah hujan – kedelai (*) 0,8 1.125 154 1.910.000 2.584.750 674.750 SL 5c padi tadah hujan – kedelai (*) 0,65 1.050 167 1.551.875 2.505.500 953.625 SL 5d padi tadah hujan – kedelai (*) 0,6 1.100 155 1.432.500 2.545.000 1.112.500 SL 10a padi tadah hujan – kedelai (*) 0,8 1.550 162 1.910.000 3.360.500 1.450.500 SL 10b padi tadah hujan – kedelai (*) 0,7 1.600 160 1.671.250 3.440.000 1.768.750

SL 25c padi tadah hujan – kedelai (*) 0,5 1.400 148 1.643.750 3.042.000 1.398.250 SL 11a kebun campuran + ubi kayu (-) 0,7 400 198.000 400.000 202.000 SL 11b padi tadah hujan – kedelai (*) 0,75 1.350 150 1.790.625 2.962.500 1.171.875

Keterangan:

(30)

Lampiran 27 Analisis usaha ternak kerbau, sapi, kambing dan ayam kampung (perhitungan selama setahun)

No Uraian Total (Rp) Ternak kerbau 1 Biaya Bibit 3 ekor = Rp. 1.700.000 x 3 Pakan = Rp. 350.000 Biaya kandang = Rp. 400.000 Tali 20 m = Rp. 2500 x 20 Upah tenaga kerja = Rp. 75.000 x 12

5.100.000 350.000 400.000 50.000 900.000 Total 6.800.000 2 Pendapatan Produksi : 3 ekor x Rp. 4000.000 12.000.000 3 Pendapatan bersih (pendapatan – biaya ) 5.200.000

No Uraian Total (Rp) Sapi 1 Biaya Bibit 3 ekor = Rp. 1.500.000 x 3 Pakan = Rp. 350.000 Biaya kandang = Rp. 400.000 Tali 20 m = Rp. 2500 x 20 Upah tenaga kerja = Rp. 75.000 x 12

4.500.000 350.000 400.000 50.000 900.000 Total 6.200.000 2 Pendapatan Produksi : 3 ekor x Rp. 3000.000 9.000.000 3 Pendapatan bersih (pendapatan – biaya ) 2.800.000

No Uraian Total (Rp)

Ayam Kampung 1 Biaya

Bibit 20 ekor = Rp. 2500 x 20

Pakan (dedak) = Rp. 30.000 x 10 karung Biaya kandang = Rp. 50.000

Upah tenaga kerja = Rp. 50.000 x 12

50.000 300.000 50.000 600.000 Total 1.000.000 2 Pendapatan

Ayam dewasa = Rp. 35.000/ekor x 55

Telur ayam (95% x 20 ekor)x(25% x 365 hari) x 800 1.925.000 1.387.000 3.312.000 3 Pendapatan bersih (pendapatan – biaya ) 2.312.000

No Uraian Total (Rp)

Kambing 1 Biaya

Bibit jantan 4 ekor = Rp. 200.000 x 4 Pakan = Rp. 150.000 Biaya kandang = Rp. 100.000 Tali 20 m = Rp. 2500 x 20 Upah tenaga kerja = Rp. 50.000 x 12

800.000 150.000 100.000 50.000 600.000 Total 1.700.000 2 Pendapatan Produksi : 6 ekor x Rp. 750.000 4.500.000 3 Pendapatan bersih (pendapatan – biaya ) 2.800.000

(31)

Lampiran 28 Pendapatan usaha ternak aktual petani di DAS Sape Lombok Tengah

SL

Jenis Ternak Yang

Dimiliki Biaya

(Rp) Pendapatan Kotor (Rp) Pendapatan Bersih (Rp) Kerbau Sapi Kambing

SL 25a 3 6.800.000 12.000.000 5.200.000 SL 16c 4 8.500.000 16.000.000 7.500.000 SL 25b 3 6.200.000 9.000.000 2.800.000 SL 2 3 6.200.000 9.000.000 2.800.000 SL 16b 4 7.700.000 12.000.000 4.300.000 SL 16d 4 7.700.000 12.000.000 4.300.000 SL 10c 2 4.700.000 6.000.000 1.300.000 SL 6 4 1.700.000 3.000.000 1.300.000 SL 16g 4 8.500.000 16.000.000 7.500.000 SL 16e 4 7.700.000 12.000.000 4.300.000 SL 5a 3 6.200.000 9.000.000 2.800.000 SL 5b 2 4.700.000 6.000.000 1.300.000 SL 23 4 1.700.000 3.000.000 1.300.000 SL 22 2 5.100.000 8.000.000 2.900.000 SL 5c 1 2 8.100.000 10.000.000 1.900.000 SL 5d 4 7.700.000 12.000.000 4.300.000 SL 10a 3 6.800.000 12.000.000 5.200.000 SL 10b 3 6.800.000 12.000.000 5.200.000 SL 25c 2 5.100.000 8.000.000 2.900.000 SL 11a 2 4.700.000 6.000.000 1.300.000 SL 11b 2 4.700.000 6.000.000 1.300.000

(32)

Lampiran 29 Komposisi tanaman pada pola tanam tanaman pangan alternatif di DAS Sape Lombok Tengah Pola tanam A1 : padi gogo+jagung//ubi kayu – kacang tanah (mulsa jerami 2 ton/ha) untuk luasan 1 ha

Jenis Tanaman

Alternatif Populasi Tanaman/ha Kebutuhan

Benih/Musim Tanam (Kg)

Produksi (Ton/Ha) % Lahan Jarak Tanam (cmxcm)

Padi 100 40 x 10 125.000 50 4

Jagung 25 200 x 50 10.000 10 0,75

Ubi kayu 25 400 x 50 5000 5000 stek 2,5 kering

Kacang tanah 100 40 x 20 62.500 10 0,35

Rumput pakan 80 x 60 165 rumpun 165 3,9

Pola tanam A2 : padi gogo+jagung – kacang tanah+jagung (mulsa jerami 2 ton/ha) untuk luasan 1 ha

Jenis Tanaman Alternatif Jumlah

Benih/Lubang Kebutuhan Benih/Musim Tanam (Kg) Produksi (Ton/Ha) % Lahan Jarak Tanam (cmxcm)

Padi 100 40 x 10 125.000 50 4

Jagung 25 200 x 50 10.000 10 0,75

Kacang tanah 100 40 x 20 62.500 10 0,35

Rumput pakan 80 x 60 165 rumpun 165 3,9

Pola tanam A3 : padi gogo – jagung+kacang tanah - kacang hijau (mulsa jerami 2 ton/ha) untuk luasan 1 ha Jenis Tanaman Alternatif Jumlah Benih/Lubang Kebutuhan Benih/Musim Tanam (Kg) Produksi (Ton/Ha) % Lahan Jarak Tanam (cmxcm)

Padi 100 40 x 10 125.000 50 4

Jagung 25 200 x 50 10.000 10 0,75

Kacang tanah 100 40 x 20 62.500 10 0,35

Kacang hijau 100 40 x 20 62.500 5 0,3

(33)

Lampiran 30 Perhitungan biaya dan pendapatan untuk pola tanam dan agroteknologi alternatif A1 (luas 1 ha) dan UT1

Usahatani 1

No Uraian Perhitungan Jumlah (Rp)

1 Biaya

b. tenaga kerja (7 jam/hari) o persiapan lahan 10HK:

laki-laki dewasa 2 orang dan perempuan dewasa 1 orang o pengolahan tanah 14 HK :

laki-laki dewasa 2 orang dan perempuan dewasa 1 orang o penanaman dan penyulaman 7

HK : laki-laki dewasa 2 orang dan perempuan dewasa 1 orang o pemeliharaan tanaman 10 HK :

laki-laki dewasa 2 orang dan perempuan dewasa 1 orang o panen 6 HK : laki-laki dewasa

2 orang dan perempuan dewasa 1 orang

o panen 6 HK : laki-laki dewasa 2 orang dan perempuan dewasa 1 orang 1 HOK = Rp. 10.000 (6/7x10x2)+(6/7x10x0.7) = 23,14 HOK (6/7x14x2)+(6/7x14x0.7) = 32,4 HOK (6/7x7x2)+(6/7x7x0.7) = 16,2 HOK (6/7x10x2)+(6/7x10x0.7) = 23,14 HOK (6/7x6x2)+(6/7x6x0.7) = 13, 89 HOK (6/7x6x2)+(6/7x6x0.7) = 13,89 HOK 231.400 320.000 162.000 231.400 138.900 138.900 Total 1.222.600 c. pelaksanaan konservasi

o pembuatan dan perbaikan teras 6 HK; laki-laki dewasa 3 orang

o pemberian mulsa 4 HK; laki-laki dewasa 3 orang o penanaman tanaman

penguat 2 HK; laki-laki dewasa 2 orang

o mulsa jerami 2 ton/ha

(6/7x6x3) = 15.43 HOK (6/7x4x3) = 10.29 HOK (6/7x2x2) = 3.43 HOK = 2000 x Rp. 100 154.300 102.900 34.300 200.000 Total 645.800 c. sarana produksi o bibit/benih − padi − jagung − kacang tanah − ubi kayu

o pupuk : 1/3 dan 2/3 (15 dan 45 hst) o pestisida o peralatan o transport 50kg x Rp. 1500 10kg x Rp. 1700 10kg x Rp. 4000 1000 stek x Rp. 500 Urea 350 kg x 1100 TSP 100 kg x 1500 75.000 17.000 40.000 500.000 385.000 150.000 95.000 45.000 100.000 Total 1.407.000 Total 1 (a+b+c) 3.275.400

(34)

Lampiran 31 Lanjutan

No Uraian Harga satuan

(Rp) Jumlah (Rp) 2 Pendapatan o padi gogo (4000 kg) o jagung (750 kg) o kacang tanah (350 kg) o ubi kayu (2500 kg) 1750 1700 7000 1500 7.000.000 1.275.000 2.450.000 3.750.000 Pendapatan kotor 14.475.000

Pendapatan Bersih ( pendapatan total – total biaya) 11.274.000 Usahatani 2 (ternak kerbau & sapi: 2 & 3 ekor)

No Uraian Total (Rp) Ternak kerbau 1 Biaya Bibit 2 ekor = Rp. 1.700.000 x 2 Pakan = Rp. 233.333 Biaya kandang = Rp. 266.667 Tali 20 m = Rp. 2500 x 20 x 2/3 Upah tenaga kerja = Rp. 75.000 x 12 x 2/3

3.400.000 233.333 266.667 33.333 600.000 Total 4.533.333 2 Pendapatan Produksi : 2 ekor x Rp. 4000.000 8.000.000 3 Pendapatan bersih (pendapatan – biaya ) 3.466.667

No Uraian Total (Rp) Sapi 1 Biaya Bibit 3 ekor = Rp. 1.500.000 x 3 Pakan = Rp. 350.000 Biaya kandang = Rp. 400.000 Tali 20 m = Rp. 2500 x 20 Upah tenaga kerja = Rp. 75.000 x 12

4.500.000 350.000 400.000 50.000 900.000 Total 6.200.000 2 Pendapatan Produksi : 3 ekor x Rp. 3000.000 9.000.000 3 Pendapatan bersih (pendapatan – biaya ) 2.800.000 Total pendapatan bersih Usahatani 1 dan Usahatani 2 17.466.267

(35)

Lampiran 32 Perhitungan biaya dan pendapatan untuk pola tanam dan agroteknologi alternatif A2 (luas 1 ha) dan UT2

Usahatani 1

No Uraian Perhitungan Jumlah (Rp)

1 Biaya

a. tenaga kerja (7 jam/hari) o persiapan lahan 10HK:

laki-laki dewasa 2 orang dan perempuan dewasa 1 orang o pengolahan tanah 14 HK :

laki-laki dewasa 2 orang dan perempuan dewasa 1 orang o penanaman dan penyulaman 7

HK : laki-laki dewasa 2 orang dan perempuan dewasa 1 orang o pemeliharaan tanaman 10 HK :

laki-laki dewasa 2 orang dan perempuan dewasa 1 orang o panen 6 HK : laki-laki dewasa

2 orang dan perempuan dewasa 1 orang

o panen 6 HK : laki-laki dewasa 2 orang dan perempuan dewasa 1 orang 1 HOK = Rp. 10.000 (6/7x10x2)+(6/7x10x0.7) = 23,14 HOK (6/7x14x2)+(6/7x14x0.7) = 32,4 HOK (6/7x7x2)+(6/7x7x0.7) = 16,2 HOK (6/7x10x2)+(6/7x10x0.7) = 23,14 HOK (6/7x6x2)+(6/7x6x0.7) = 13, 89 HOK (6/7x6x2)+(6/7x6x0.7) = 13,89 HOK 231.400 320.000 162.000 231.400 138.900 138.900 Total 1.222.600 b. pelaksanaan konservasi

o pembuatan dan perbaikan teras 6 HK; laki-laki dewasa 3 orang

o pemberian mulsa 4 HK; laki-laki dewasa 3 orang o penanaman tanaman

penguat 2 HK; laki-laki dewasa 2 orang

o mulsa jerami 2 ton/ha

(6/7x6x3) = 15.43 HOK (6/7x4x3) = 10.29 HOK (6/7x2x2) = 3.43 HOK = 2000 x Rp. 100 154.300 102.900 34.300 200.000 Total 645.800 c. sarana produksi o bibit/benih − padi − jagung − kacang tanah

o pupuk:1/3 dan 2/3 (15 dan 45 hst) o pestisida o peralatan o transport 50kg x Rp. 1500 10kg x Rp. 1700 x 2 10kg x Rp. 3500 Urea 350 kg x 1100 TSP 100 kg x 1500 75.000 34.000 35.000 385.000 150.000 95.000 45.000 100.000 Total 919.000 Total 1 (a+b+c) 2.815.400

(36)

Lampiran 33 Lanjutan

No Uraian Harga satuan

(Rp) Jumlah (Rp) 2 Pendapatan o padi gogo (4000 kg) o jagung (750 kg) x 2 o kacang tanah (350 kg) 1750 1700 7000 7.000.000 2.550.000 2.450.000 Pendapatan kotor 12.000.000

Pendapatan Bersih ( pendapatan total – total biaya) 9.259.600

Usahatani 2 (sapi & ayam: 4 & 20 ekor)

No Uraian Total (Rp) Sapi 1 Biaya Bibit 3 ekor = Rp. 1.500.000 x 4 Pakan = Rp. 466.667 Biaya kandang = Rp. 533.333 Tali 20 m = Rp. 2500 x 20 x 4/3 Upah tenaga kerja = Rp. 75.000 x 12 x 4/3

6.000.000 466.667 533.333 66.667 1.200.000 Total 8.266.667 2 Pendapatan Produksi : 4 ekor x Rp. 3000.000 12.000.000 3 Pendapatan bersih (pendapatan – biaya ) 3.733.333

No Uraian Total (Rp)

Ayam Kampung 1 Biaya

Bibit 20 ekor = Rp. 2500 x 20

Pakan (dedak) = Rp. 30.000 x 10 karung Biaya kandang = Rp. 50.000

Upah tenaga kerja = Rp. 50.000 x 12

50.000 300.000 50.000 600.000 Total 1.000.000 2 Pendapatan

Ayam dewasa = Rp. 35.000/ekor x 55

Telur ayam (95% x 20 ekor)x(25% x 365 hari) x 800 1.925.000 1.387.000 3.312.000 3 Pendapatan bersih (pendapatan – biaya ) 2.312.000 Total pendapatan bersih Usahatani 1 dan Usahatani 2 15.229.933

(37)

Lampiran 34 Perhitungan biaya dan pendapatan untuk pola tanam dan agroteknologi alternatif A3 (luas 1 ha) dan UT2

Usahatani 1

No Uraian Perhitungan Jumlah (Rp)

1 Biaya

d. tenaga kerja (7 jam/hari) o persiapan lahan 10HK:

laki-laki dewasa 2 orang dan perempuan dewasa 1 orang o pengolahan tanah 14 HK :

laki-laki dewasa 2 orang dan perempuan dewasa 1 orang o penanaman dan penyulaman 7

HK : laki-laki dewasa 2 orang dan perempuan dewasa 1 orang o pemeliharaan tanaman 10 HK :

laki-laki dewasa 2 orang dan perempuan dewasa 1 orang o panen 6 HK : laki-laki dewasa

2 orang dan perempuan dewasa 1 orang

o panen 6 HK : laki-laki dewasa 2 orang dan perempuan dewasa 1 orang 1 HOK = Rp. 10.000 (6/7x10x2)+(6/7x10x0.7) = 23,14 HOK (6/7x14x2)+(6/7x14x0.7) = 32,4 HOK (6/7x7x2)+(6/7x7x0.7) = 16,2 HOK (6/7x10x2)+(6/7x10x0.7) = 23,14 HOK (6/7x6x2)+(6/7x6x0.7) = 13, 89 HOK (6/7x6x2)+(6/7x6x0.7) = 13,89 HOK 231.400 320.000 162.000 231.400 138.900 138.900 Total 1.222.600 e. pelaksanaan konservasi

o pembuatan dan perbaikan teras 6 HK; laki-laki dewasa 3 orang

o pemberian mulsa 4 HK; laki-laki dewasa 3 orang o penanaman tanaman

penguat 2 HK; laki-laki dewasa 2 orang

o mulsa jerami 2 ton/ha

(6/7x6x3) = 15.43 HOK (6/7x4x3) = 10.29 HOK (6/7x2x2) = 3.43 HOK = 2000 x Rp. 100 154.300 102.900 34.300 200.000 Total 645.800 f. sarana produksi o bibit/benih − padi − jagung − kacang tanah − kacang hijau

o pupuk: 1/3 dan 2/3 (15 dan 45 hst) o pestisida o peralatan o transport 50kg x Rp. 1500 10kg x Rp. 1700 x 2 10kg x Rp. 3500 5kg x Rp. 2500 Urea 350 kg x 1100 TSP 100 kg x 1500 75.000 34.000 35.000 12.500 385.000 150.000 95.000 45.000 100.000 Total 931.500 Total 1 (a+b+c) 2.799.900

(38)

Lampiran 35 Lanjutan

No Uraian Harga satuan

(Rp) Jumlah (Rp) 2 Pendapatan o padi gogo (4000 kg) o jagung (750 kg) x 2 o kacang tanah (350 kg) o kacang hijau (300 kg) 1750 1700 7000 5000 7.000.000 2.550.000 2.450.000 1.500.000 Pendapatan kotor 13.500.000

Pendapatan Bersih ( pendapatan total – total biaya) 10.775.100

Usahatani 2 (sapi dan ayam : 4 & 20 ekor)

No Uraian Total (Rp) Sapi 1 Biaya Bibit 3 ekor = Rp. 1.500.000 x 4 Pakan = Rp. 466.667 Biaya kandang = Rp. 533.333 Tali 20 m = Rp. 2500 x 20 x 4/3 Upah tenaga kerja = Rp. 75.000 x 12 x 4/3

6.000.000 466.667 533.333 66.667 1.200.000 Total 8.266.667 2 Pendapatan Produksi : 4 ekor x Rp. 3000.000 12.000.000 3 Pendapatan bersih (pendapatan – biaya ) 3.733.333

No Uraian Total (Rp)

Ayam Kampung 1 Biaya

Bibit 20 ekor = Rp. 2500 x 20

Pakan (dedak) = Rp. 30.000 x 10 karung Biaya kandang = Rp. 50.000

Upah tenaga kerja = Rp. 50.000 x 12

50.000 300.000 50.000 600.000 Total 1.000.000 2 Pendapatan

Ayam dewasa = Rp. 35.000/ekor x 55

Telur ayam (95% x 20 ekor)x(25% x 365 hari) x 800 1.925.000 1.387.000 3.312.000 3 Pendapatan bersih (pendapatan – biaya ) 2.312.000 Total pendapatan bersih Usahatani 1 dan Usahatani 2 16.745.433

(39)

Tabel 36 Rata-rata pendapatan di luar usahatani petani responden No

Resp Nama Resp Profesi di luar usahatani Pendapatan per tahun

1 I.Ratim Buruh Tani 540.000

2 A. Amat Buruh Tani 8.10.000

3 Hasim Pedagang 1.320.000

4 A. Asih Pedagang 1.500.000

5 A. Siyum Buruh Tani 900.000

6 A. Zubaidah Buruh Tani 1.350.000

7 H. Hasanudin Pedagang 3.000.000

8 Mairah Tukang 1.440.000

9 A. Rasyid Perajin 1.200.000

10 Mamiq Surye Pedagang 2.700.000

11 H. Nazar Pedagang 1.350.000

12 Mamiq Ati Pedagang 1.500.000

13 A. Suhardi Buruh Tani 1.080.000

14 Rahmat Pedagang 2.940.000

15 Abdul Salam Buruh Tani 1.350.000

16 A. Lasih Buruh Tani 900.000

17 A. Murniati Buruh Tani 8.10.000

18 H. Anwar Pedagang 3.000.000

19 H. Mansyur Pedagang 2.700.000

20 Hamzah Perajin 1.800.000

21 Sudirman Industri Kapur 2.700.000 22 A. Rahman Industri Kapur 3.300.000 23 Mursyid Industri Kapur 4.380.000

24 Muhit Industri Kapur 4.260.000

25 Hasan Pedagang 1.380.000

Rata-rata pendapatan per tahun 1.928.400

Lampiran 37 Sketsa penanaman rumput pada teras yang diperkuat

Tanaman semusim

Permukaan

Tanah semula

Tebing teras ditanamai rumput Dengan jarak 80 x 60 cm

(40)

Tabel 38 Analisis ekonomi (B/C) tanaman jati pada luas 1 ha (BPK Bima, 2004)

Tahun

Inflow Outflow Cost (18%) DF Discounting Cost Revenue Discounting Revenue

0 28.553 1,00 28.552.500 - - 1 429.000 0,85 363.363 - - 2 449.000 0,72 322.382 - - 3 447.000 0,61 272.223 - - 4 657.250 0,52 339.141 - - 5 488.000 0,44 213.256 37.500.000 16.387.500 6 460.250 0,37 170.293 45.000.000 16.650.000 7 454.250 0,31 142.635 52.500.000 16.485.000 8 454.250 0,27 120.831 60.000.000 15.960.000 9 491.000 0,23 110475 67.500.000 15.187.500 10 462.250 0,19 88.290 150.000.000 28.650.000 11 464.250 0,16 75.209 187.500.000 30.375.000 12 459.000 0.14 62.883 202.500000 27.742.500 13 494.250 0.12 57.333 217.500.000 25.230.000 14 464.000 0.10 45.936 234.000.000 23.166.000 15 464.000 0,84 38.976 1.320.000.000 110.880.000 Total 30.975.726 326.713.500

(41)

Tabel 39 Analisis ekonomi (NPV) tanaman jati pada luas 1 ha (BPK Bima, 2004)

Tahun Cost Revenue Net R-C (20%) NPV DF

0 28552,5 - -28.552.500 1 -28.552.500 1 429.000 - -429.000 0,833 -357.357 2 449.000 - -449.000 0,694 -311.606 3 447.000 - -447.000 0,579 -258.813 4 657.250 - -657.250 0,482 -316.795 5 488.000 37.500.000 37.012.000 0,402 14.878.824 6 460.250 45.000.000 44.539.750 0,335 14.920.816 7 454.250 52.500.000 52.045.750 0,279 14.520.764 8 454.250 60.000.000 59.545.750 0,233 13.874.160 9 491.000 67.500.000 67.009.000 0,194 12.999.746 10 462.250 150.000.000 149.537.750 0,162 24.225.116 11 464.250 187.500.000 187.035.750 0,135 25.249.826 12 459.000 202.500.000 202.041.000 0,112 22.628.592 13 494.250 217.500.000 217.005.750 0,093 20.181.535 14 464000 234.000.000 233.536.000 0,078 18.215.808 15 464.000 1.320.000.000 1.319.536.000 0,065 85.769.840 Total 237.667.956

(42)
(43)

Gambar

Tabel 7 Klasifikasi nilai kepekaan erosi tanah
Tabel 36 Rata-rata pendapatan di luar usahatani petani responden  No
Tabel 38 Analisis ekonomi  (B/C) tanaman jati pada luas 1 ha (BPK Bima, 2004)
Tabel 39 Analisis ekonomi (NPV) tanaman jati pada luas 1 ha (BPK Bima, 2004)

Referensi

Dokumen terkait

Sarjana Manajemen 3.71 Magister Manajemen 3.88 Sarjana Akuntansi 3.68 Profesi Akuntansi 3.91 Magister Akuntansi 3.81 Sarjana Hukum 3.65 Magister Hukum 4.23 Doktor Ilmu Hukum

Dalam membagi foto tersebut, para pengguna juga tidak hanya dapat membaginya di dalam Instagram saja, melainkan foto tersebut dapat dibagi juga melalui jejaring sosial lainnya

• Penyelenggaraan kewenangan Desa yang ditugaskan oleh pemerintah daerah didanai dari APBD... Peraturan Bupati Kebumen Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Kewenangan Desa Berdasarkan Hak

[r]

JUDUL : TEKNOLOGI DIGITAL UNTUK DESA MEDIA : KOMPAS. TANGGAL : 12

APLIKASI MODEL INDEKS TUNGGAL DAN STOCHASTIC DOMINANCE DALAM ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM (Studi Pada Jakarta Islamic Indeks (JII) di Bursa Efeki. Indonesia (BEI) Periode

Dia kemudian mencatat kaidah hukum Islam “dar’u al-mafasid muqaddamun ‘ala jalbi al-mashalih” (menolak yang berbahaya harus didahulukan daripada mengambil yang

Dengan hand gesture recognition dan menggunakan metode convexhull algorithm pengenalan tangan akan lebih mudah hanya dengan menggunakan kamera, hanya dengan hitungan detik aksi