BAB V
HASIL PENELITIAN
Penelitian mengenai studi penggunaan neuroprotektan terhadap pasien stroke iskemik dilakukan di Instalansi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah DR. Abdurrahem Situbondo dengan rancangan penelitian bersifat deskriptif dengan menggunakan metode pengambilan data secara retrospektif selama periode 1 September sampai 31 Desember 2017 diperoleh subjek penelitian yang terkena stroke iskemik sebanyak 31 pasien. Subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 23 pasien dan kriteria eksklusi sebanyak 8 pasien.
Gambar 5. 1 Skema Inklusi dan Eksklusi Penelitian pada Pasien Stroke Iskemik Dari RMK tersebut diperoleh data demografi pasien, riwayat penyakit, diagnosis utama dan penyerta, data klinik, data laboratorium, dan terapi yang diperoleh pasien kemudian dilakukan analisa pola penggunaan neuroprotektan pada pasien stroke iskemik yang dirawat di instalansi rawat inap di RSUD Dr. Abdoer Rahem di Situbondo dan disajikan dalam bentuk tabel, presentase, dan diagram.
Populasi RMK pasien stroke iskemik sebanyak 31 pasien
Pasien yang memenuhi kriteria inklusi (23 pasien)
Pasien yang memenuhi kriteria eksklusi (8 pasien)
Penggunaan Neuroprotektan kurang dari 3 hari
5.1 Demografi Pasien
Gambar 5. 2 Distribusi jenis kelamin pada pasien stroke iskemik yang mendapatkan terapi Sitikolin dan/atau Piracetam
Berdasarkan Gambar 5.1 dapat diketahui bahwa dari 23 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 10 pasien dan perempuan berjumlah 13 pasien. Sedangkan untuk sebaran usia pasien stroke iskemik dapat dilihat pada Tabel V.1.
Tabel V. 1 Usia Pasien Stroke Iskemik dalam Terapi Sitikolin dan Piracetam. Usia (Tahun) Jumlah Pasein Persentase (%)
33-43 5 23 44-54 6 26 55-65 8 35 66-76 3 13 >77 1 4 Total 23 100
Persentase status penjaminan biaya pengobatan pasien stroke iskemik dengan terapi neuroprotektan yang dirawat di instalansi rawat inap RSUD Dr. Abdoer Rahem Situbondo periode September 2017 – Deember 2017 dapat dilihat dalam Tabel V.2.
43% 57%
Jenis Kelamin
Tabel V. 2 Status Penjaminan Biaya Pengobatan Pasien Stroke Iskemik
No Status penjaminan Jumlah pasien Persentase (%)
1 Umum 7 30
2 BPJS 10 43
3 Lain-lain 6 26
Total 23 100
Persentase faktor resiko pasien terdiagnosis stroke iskemik dari 23 pasien pada saat MRS yang dilihat dari data riwayat penyakit pasien ditampilkan dalam Tabel V.3. Dalam tabel tersebut dapat diketahui bahwa pasien terdiagnosis stroke iskemik dengan riwayat penyakit Hipertensi, dan Diabetes Mellitus sebelumnya. Tabel V. 3 Faktor Risiko Stroke Iskemik.
No. sampel Faktor Risiko Jumlah pasien Persentase (%) 2,3,4,6,7,8,9,12,16,18,20 ,21,22,23 Hipertensi 14 93 13 Diabetes Mellitus 1 7 Total 15 100
5.2 Diagnosis Penyerta Pasien Stroke Iskemik
Tabel V.4 merupakan tabel yang menunjukkan persentase diagnosis penyerta 23 pasien stroke iskemik pada saat MRS di Instalansi Rawat Inap RSUD Dr. Abdoer Rahem Situbondo periode September 2017-Desember 2017. Diagnosis penyerta seperti yang disebutkan pada tabel berikut:
Tabel V. 4 Diagnosis Penyerta Stroke Iskemik
No. Sampel Diagnosis penyerta Jumlah pasien Persentase (%) 2,3,4,6,8,9,12,16,18,19,23 Hipertensi 11 52 7,8,9,11,16,18,19,22 Displidemia 8 38 7,13 Diabetes Mellitus 2 10 Total 19 100
5.3 Penggunaan Neuroprotektan Pada Pasien Stroke Iskemik 5.3.1 Pola Penggunaan Terapi Neuroprotektan
Tabel V.5 merupakan tabel yang menunjukkan pola penggunaan terapi neuroprotektan pada 23 pasien stroke iskemik. Dari data penelitian didapatkan bahwa jenis neuroprotektan yang paling sering digunakan adalah kombinasi antara Sitikolin dengan Pirasetam.
Tabel V. 5 Pola Penggunaan Terapi Neuroprotektan
No Terapi Neuroprotektan Jumlah pasien Persentase (%)
1 Tunggal 6 22
2 Kombinasi 21 78
Total 27 100
*1 pasien bisa mendapatkan lebih dari 1 pola penggunaan terapi 5.3.2 Profil Penggunaan Terapi Neuroprotektan Tunggal
Tabel V.6 merupakan tabel yang menunjukkan profil penggunaan terapi neuroprotektan tunggal pada pasien stroke iskemik di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Abdoer Rahem Situbondo periode September 2017-Desember 2017. Pola penggunaan neuroprotektan tunggal meliputi dosis, rute pemakaian, dan persentase jumlah pasien.
Tabel V. 6 Profil PenggunaanTerapi Neuroprotektan Tunggal. No.
Sampel
Terapi neuroprotektan Jumlah pasien Persentase (%)
21 Sitikolin (2x500 g) IV 1 17 6,7 Sitikolin (2x250 g) IV 2 33 6 Pirasetam (3x1g) IV 1 17 7 Pirasetam (3x3g) IV 1 17 19 Pirasetam (4x3g) IV 1 17 Jumlah 6 100
5.3.3 Profil Penggunaan Terapi Neuroprotektan Kombinasi
2017. Pola penggunaan Sitikolin dan Pirasetam meliputi dosis, rute pemakaian, dan persentase jumlah pasien.
Tabel V. 7 Profil Penggunaan Terapi Neuroprotektan Kombinasi No. Sampel Terapi neuroprotektan Jumlah
pasien Persentase (%) 1,2,3,4,6,8,10,11,12,13,1 4,15,16,17,18,20,22,23 Sitikolin (2x250 mg) IV + pirasetam (3x1g) IV 18 86 5,9 Sitikolin (2x500 mg) IV + pirasetam (3x3g) IV 2 10 7 Sitikolin (2x250 mg) IV + pirasetam (3x3g) IV 1 4 Total 21 100
5.3.4 Profil Penggunaan Terapi Pergantian Neuroprotektan
Tabel V.8 merupakan tabel yang menunjukkan profil penggunaan terapi pergantian obat neuroprotektan pada 2 pasien stroke iskemik di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Abdoer Rahem Situbondo periode September 2017-Desember 2017.Pola penggunaan Sitikolin dan Pirasetam meliputi dosis, rute pemakaian, frekuensi pemberian, waktu pemakaian, dan persentase jumlah pasien.
Tabel V. 8 Profil Penggunaan Terapi Pergantian Neuroprotektan
Pola 1 Pola 2 Pola 3 Jumlah
pasien
Presentase (%)
No. Sampel
Sitikolin (2x250mg) IV → Sitikolin (2x250 mg) IV + pirasetam (3x1g) IV→ pirasetam (3x1g) IV 1 50 6
Piracetam (3x3g) IV→ Sitikolin (2x250 mg) IV + pirasetam (3x3g) IV - 1 50 7
5.4 Lama Pemberian Neuroprotektan Saat MRS
Tabel V.9 merupakan tabel yang menunjukkan persentase lama pemberian terapi neuroprotektan pasien stroke iskemik dikategorikan dalam 3 interval, yaitu 3-5 hari, 6-8 hari, dan 9-11 hari.
Tabel V. 9 Lama Pemakaian Neuroprotektan Saat MRS Lama pemakaian
neuroprotektan (hari)
Jumlah pasien Persentase (%)
3-5 14 61
6-8 6 26
9-11 3 13
Total 23 100
5.5 Terapi Lain Yang Digunakan Pasien
Selain sitikolin dan pirasetam, pasien stroke iskemik di Instalansi Rawat Inap RSUD Dr. Abdoer Rahem Situbondo mendapatkan obat-obat lain seperti yang disebutkan pada tabel berikut:
Tabel V. 10 Terapi Lain Saat MRS Pada Pasien Stroke Iskemik
No. Golongan Jenis Jumlah pasien No. Sampel 1 Antiplatelet Clopidogrel (1x75 mg) PO 19 6 2 Antihipertensi Calcium Canal Blocker Amlodipin (1x5 mg) PO 6 2 Nifedipin (1x30 mg) PO 1 11 Angiotensin Reseptor Blocker Candesartan (1x16 mg) PO 3 18 3 Antidislipidemia Statin Simvastatin (1x20 mg) PO 16 15 4 Antidiabetik Biguanid Metformin (3x500 mg) PO 3 7 Sulfonilurea Gliclazid (1x80 mg) PO 2 13 Glimepirid 1 7
(1x1 mg) PO 5 Antirematik Penghambat Xanthine Oxidase Allopurinol (1x100 mg) PO 1 7 6 Neurotropic Mecobalamin (2x500 mcg/ml) IV 12 19 Rindobion (3x500mg) PO 3 21 7 Antibiotik Sofalosporin Cefixim (2x200mg) PO 1 19 Cefotaxim (3x1g) IV 2 21
8 Acid Supressant Ranitidin (3x25mg) IV 6 7 Ranitidin (2x25mg) IV 6 10 9 Antiemetik Ondansetron (3x4mg) IV 2 11 10 Analgesik Metamizol (3x500mg) IV 8 9 11 Antipiretik Paracetamol (2x500mg) PO 1 23
12 Terapi cairan Infus NaCl 0,9% 14 tpm 22 6 Infus NaCl 0,9% 21 tpm 1 15 TOTAL 116
*1 pasien dapat dapat menerima lebih dari 1 terapi lain 5.6 Lama Masuk Rumah Sakit (MRS)
Persentase selama perawatan pasien stroke iskemik di Instalansi Rawat Inap RSUD Dr. Abdoer Rahem Situbondo ditampilkan dalam Tabel V.11 dan dikategorikan dalam 2 interval, yaitu 3-7 hari, dan 8-12 hari.
Tabel V. 11 Lama MRS Pasien Stroke Iskemik
No Lama MRS Jumlah pasien Persentase (%) No. Sampel
1 3-7 17 74 10
2 8-12 6 26 15
Total 23 100
5.7 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS)
Persentase kondisi pasien stroke iskemik saat keluar rumah sakit ditampilkan dalam Tabel V.12 dan dapat dilihat bahwa mayoritas subyek penelitian keluar rumah sakit dengan status dipulangkan dengan perbaikan berjumlah 23 pasien.
Tabel V. 12 Kondisi Pasien KRS Ccpasien Stroke Iskemik
No. Kondisi KRS Jumlah pasien Persentase (%) No.Sampel
1. Perbaikan 23 100 21
2. Belum Sembuh 0 0 -