• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Pengantar KEPALA BAPPEDA KOTA SURAKARTA. Drs. ANUNG INDRO SUSANTO, MM Pembina Utama Muda NIP :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Pengantar KEPALA BAPPEDA KOTA SURAKARTA. Drs. ANUNG INDRO SUSANTO, MM Pembina Utama Muda NIP :"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Kata Pengantar

Sudah saatnya suara anak kita perhatikan dan kita dengar.Dalam perencanaan pembangunan, baik dimulai dari proses perencanaan sampai dengan proses evaluasi, suara anak sangat perlu diperhatikan, apalagi pembangunan ada kaitannya dengan anak itu sendiri. Partisipasi anak perlu kita pilah dan kita pilih dengan sebaik-baiknya.

Di dalamUndang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 10 disebutkan bahwa Setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima, mencari, dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan. Tugas kita membantu mereka menyampaikan aspirasinya, salah satunya dengan membentuk forum anak sebagai wadah penyampaian aspirasi.

Forum anak kita harapkan bisa terbentuk dan berfungsi secara optimal dalam setiap tingkatan dari kelurahan sampai dengan tingkat nasioanal. Kota Surakarta sudah mempunyai forum anak dari tingkat kelurahan sampai dengan tingkat kota namun belum optimal. Oleh karena itu diperlukan monitoring dan evaluasi untuk lebih mengoptimalkan forum anak di masa mendatang.

Harapaknya kedepan bahwa hak anak dalam berpartisipasi pembangunan akan lebih terarah, terakomodasi dan terlindungi serta dipenuhi. Rekomendasi dari hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan oleh tim yang di koordinasikan oleh BAPPEDA menjadi bagian penting dari proses penyempurnaan peran serta anak dalam pembangunan melalui wadah Forum Anak .

KEPALA BAPPEDA KOTA SURAKARTA

Drs. ANUNG INDRO SUSANTO , MM

Pembina Utama Muda NIP : 19611109 198802 1 001

(2)
(3)

LAPORAN HASIL MONITORING DAN EVALUASI

PROGRAM/KEGIATAN KHPPIA TAHUN 2012 KOTA SURAKARTA TENTANG PARTISIPASI ANAK(FORUM ANAK DI KOTA SURAKARTA)

I. LATAR BELAKANG

Partisipasi Anak adalah keterlibatan anak dalam proses pengambilan keputusan dan menikmati perubahan yang berkenaan dengan hidup mereka baik secara langsung maupun tidak langsung, yang dilaksanakan dengan persetujuan dan kemauan semua anak berdasarkan kesadaran dan pemahaman, sesuai dengan usia dan tingkat kematangan berpikir.

Partisipasi anak merupakan salah satu bentuk hak anak, khususnya dalam hal hak untuk didengar suaranya dan berperan serta (berada dalam inner-circle suatu hal).Selama ini, partisipasi anak belum banyak mendapat tempat dan terkesan masih kurang diperhatikan. Hal ini terjadi antara lain karena budaya yang ada pada sebagian besar masyarakat Indonesia kurang berpihak pada anak. Dalam budaya kita, anak berada pada “strata” yang paling rendah, setelah orang tua, orang dewasa dan remaja.Anak harus selalu beradadalam posisi patuh pada orang yang lebih tua. Dalam strata yang demikian sangat tidak memberi tempat bagi anak untuk menyatakan pendapatnya, lebih-lebih pendapat yang bertentangan (tidak sama) dengan orang tua, karena hal itu akan dianggap sebagai bentuk pembangkangan, “nranyak”, setingkat lebih rendah dari durhaka. Lebih lanjut, si anak yang “nranyak” akan kualat tanpa syarat, karena dekat dengan perbuatan durhaka. Tidak akan ada anak di muka bumi ini yang sudi disebut sebagai „anak durhaka‟, yang bakal kualat seperti Malin Kundang atau menjadi jambu mente. Dalam konstruksi budaya semacam ini, komunikasi yang terbangun antara anak dan orang (yang lebih) tua berpola hubungan kekuasaan, tidak setara, yang “kuat”-lah yang (harus) menang dan benar.Anak berada pada posisi yang sangat lemah, termarginalkan, “terkalahkan”. Budaya pemosisian anak semacam ini hanya akan melahirkan kualitas manusia yang berjiwa dan berpemikiran kerdil, kurang cakap, kurang bertanggungjawab, dsb. Ironisnya, di sisi lain, lidah masyarakat (dewasa) kita sangat lancar dengan, dan merestui jargon-jargon laiknya kampanye caleg dan capres, bahwa “anak adalah tunas bangsa,calon pemimpin masa depan”, dan sebagainya. Predikat muluk-muluk dipikulkan pada pundak anak-anak yang justru kurang diberikan ruang yang memadai untuk bertumbuhkembang. Tentu saja, untuk dapat mampu memikul tanggung jawab tersebutdimasa mendatang, maka anak perlu mendapat ruang/kesempatan yang seluas-luasnyauntuk tumbuh dan berkembang

(4)

secara optimal baik fisik, mental maupun social, dan ruang tersebut adalah partisipasi. Partisipasi melalui pola komunikasi setara dan sehatantara anak dengan orang tua/dewasa dapat diartikan sebagai wujud “sayang kepadayang lebih muda” dan “hormat pada yang lebih tua”. Agama dan keyakinan apapun pastimengajarkan sikap tersebut. Entah mengapa ajaran sikap tersebut tidak sesuai dengan sikap budaya komunal masyarakat kita yang cenderung “subordinatif” dan“eksploitatif” oleh golongan tua (orang tua/ dewasa) kepada golongan muda (anak). Perlindungan Anak di Indonesia sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. (sumber: www.scribd.com/doc/24893404/Partisipasi-Anak-Dalam-Pendidikan)

Dalam undang-undang tersebut di atas sangatlah jelas di atur tentang hak partisipasi anak yaitu dalam:

1. Bab I Pasal 1 Ayat 2

Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hakhaknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat

perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. 2. Bab II Pasal 3

Perlindungan anak bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera.

3. Bab III Pasal 4

Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

4. Bab III Pasal 10

Setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima, mencari, dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan. 5. Bab IX Pasal 56 Ayat 1

Pemerintah dalam menyelenggarakan pemeliharaan dan perawatan wajib mengupayakan dan membantu anak, agar anak dapat:

(5)

b. bebas menyatakan pendapat dan berpikir sesuai dengan hati nurani dan agamanya;

c. bebas menerima informasi lisan atau tertulis sesuai dengan tahapan usia dan perkembangan anak;

d. bebas berserikat dan berkumpul;

e. bebas beristirahat, bermain, berekreasi, berkreasi, dan berkarya seni budaya; dan

(6)

II. HAK PARTISIPASI ANAK

Dalam Pedoman Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Partisipasi Anak yang diterbitkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan RI tahun 2007, manfaat dari partisipasi anak adalah:

Bagi pemerintah dengan mengembangkan kebijakan dan program di bidang partisipasi anak, maka manfaat yang bisa diperoleh antara lain adalah :

(a) Lebih mudah dalam mempersiapkan SDM yang berkualitas yang berasal dari generasi muda

(b) Memperoleh masukan berharga dari kelompok anak untuk penyusunan kebijakan dan program pemerintah di bidang anak, karena anak lebih memahami permasalahan dan kebutuhannya dibanding orang dewasa

(c) Membantu meningkatkan kepedulian dan rasa tanggungjawab masyarakat terhadap permasalahan yang ada

Bagi masyarakat, manfaat yang bisa dirasakan antara lain adalah :

(a) Partisipasi anak bisa menjadi wadah dalam menyiapkan pemimpin-pemimpin baru di masyarakat

(b) Partisipasi anak bisa mengurangi kasus kekerasan pada anak di masyarakat, karena anak bisa mensosialisasikan bahwa mereka mempunyai hak yang harus dihormati dan dilindungi oleh orang dewasa

(c) Masyarakat bisa lebih peduli terhadap masalah-masalah anak Bagi LSM, manfaat yang bisa dirasakan antara lain adalah :

(a) Program-program dan kegiatan di bidang anak yang dilaksanakan bisa lebih efektif (b) Anak-anak dampingan mereka bisa lebih mudah diberdayakan

Bagi kelompok anak sendiri, manfaat yang bisa dirasakan adalah : (a) meningkatkan harga diri dan percaya diri anak

(b) membangun bakat dan ketrampilan

(c) memperbesar akses pada berbagai peluang (d) mengembangkan penghargaan terhadap hak anak

(e) mengembangkan kemampuan untuk mengambil bagian dalam menantang pengabaian atau kekerasan terhadap hak anak; dan

(f) mengembangkan ‟sense of empowerment‟ anak

(7)

III. MONITORING DAN EVALUASI

Dalam perkembangannya keberadaan Forum Anak sebagai wadah dari anak untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan mulai dari proses perencanaan , pelaksanaan hingga monitoring pelaksanaan pembangunan perlu dilakukan langkah-langkah pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap Forum anak itu sendiri . Adapun langkah –langkahnya adalah:

1. Menyusun kerangka acuan kegiatan

 Kerangka acuan kegiatan menjadi bagian penting dalam suatu kegiatan yang akan dilakukan sehaingga menajdi efektif dan efisien serta tepat sasaran dan tujuan .

 Kerangka acuan kegiatan disusun oleh tim tehnis, tim monev dan tim peyusun laporan sehingga akan menjadi arah kegiatan yang disepakati untuk selanjutnya dilakukan sesuia dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing tim .

 Kerangka acuan kegiatan monitoring dan evaluasi Forum anak meliputi:

a. Maksud dan tujuan monitoring untuk mengetahui apakah Forum anak yang ada saat ini telah memenuhi standart ideal dan untuk mengetahui kesenjangan yang terjadi pada Forum Anak.

b. Waktu dan tempat pelaksanaan Monitoring dilakukan seiring dengan pelaksanaan Musrenbang ditingkat kelurahan, Kecamatan dan di tingkat Kota

c. Yang dimonitoring dan yang melakukan monitoring  yang dimonitoring adalah51 Kelurahan dan 5 Kecamatan baik yang sudah terbentuk Forum Anak ataupun yang belum terbentuk forum anak serta Forum anak Kota Surakarta sedangkan kegiatan monitoring dilakukan oleh Tim yang dibentuk dengah Surat Keputusan Kepala BAPPEDA Kota Surakarta nomor 050 / 200 tanggal 1 Pebruari 2012 .

d. Instrumen dan tahapan pelaksanaan monitoring  Instrumen monitoring meliputi form yang harus di isi oleh Kelurahan / kecamatan /forum anak tentang organisasi , kegiatan , kelembagaan , pendanaan dan wawancara langsung untuk menggali lebih dalam tentang keberadaan dan kesenjangan yang ada di forum anak .

2. Menyiapkan dan menggandakan instrumen-instrumen;

 Langkah selanjutnya dalah menggandakan dan memberikan lembaran form kepada petugas monitoring untuk selanjutnya dilakukan pengisian form dan

(8)

wawancara mendalam oleh petugas monitoring dengan waktu yang disepakati oleh masing-masing petugas.

 Dalam lembaran form tersebut juga ditandtangani oleha petugas monitoring dan yang dimonitor atau lurah / forum anak /camat

3. Pengumpulan instrumen yang telah diisi;

 Batas waktu ditentukan oleh koordinator tim monitoring yang terbagi dalam 5 kecamatan untuk melakukan kompilasi data atau formulir yang telah di isi dan ditandatangani oleh petugas monitoring dan diketahui Camat/ Lurah/Forum Anak.

4. Pengolahan dan analisa hasil monitoring dan evaluasi;

 Pengolahan data dan analisa hasil monotoring dialkukan oleh Tim penyusun Laporan dan ada kalanya berkoordinasi dengan tim monitoring untuk kelengkapan dan kejelasan data yang telah terkumpul.

 Hasil olah data dan analisa data hasil monitoring untuk selanjutnya dilakukan evalusi untuk menentukan kesimpulan dan rekomendasi

5. Membuat kesimpulan dan rekomendasi;

 Kesimpulan dan Rekomendasi merupakan hasil akhir dari proses pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi Forum Anak

 Kesimpulan dan Rekomendasi selanjutnya akan dituangkan dalam Buku Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Forum Anak di Kota Surakarta .

6. Membuat laporan

 Penyusunan Buku Laporan hasil kegaitan mopnitoring dan evaluasi Forum anak di Kota Surakarta dialkukan oleh Tim Penyusun yang dibentuk melalui Surat Keputusan Kepala BAPPEDA Kota Surakarta nomor 050 / 201 tanggal 1 Pebruari 2012 .

(9)

IV. ANALISA HASIL MONITORING DAN EVALUASI TENTANG PARTISIPASI ANAK DALAM WADAH FORUM ANAK

Forum anak adalah wadah bagi anak untuk berpartisipasi aktif dan tempat mengembangkan kreatifitas bagi anak. Forum anak seharusnya ada dalam berbagai tingkatan, baik tingkat kota, kecamatan, dan kelurahan. Tidak menutup kemungkinan, pada masa yang akan datang bila Kota Surakarta sudah benar-benar memperhatikan partisipasi anak, akan terbentuk forum anak di tingkat RT dan RW.

Pengembangan Forum anak di Kota Surakarta dimulai sekitar tahun 2008 dengan dibentuknya forum anak tingkat kota yaitu Forum Anak Surakarta (FAS). Dalam perkembangannya sampai saat ini sudah terbentuk 27 Forum anak tingkat kelurahan, 1 forum anak tingkat kecamatan, dan 1 forum anak tingkat kota.

Berikut adalah analisa hasil monitoring dan evaluasi forum anak di setiap wilayah.

1. Forum Anak Tingkat Kelurahan

a. Forum AnakTingkat Kelurahandi KecamatanLaweyan

No. Materi Analisa

1. Keberadaan Di KecamatanLaweyandari 11 kelurahan, yang mempunyai Forum Anak di tingkatkelurahanada3 Forum

Anakatausekitar27,27%. Forum anaktersebutada di KelurahanPajang (Sawunggaling), KelurahanSriwedari

(Fansri), danKelurahanBumi (Facibu), sedangkanForum anak di kelurahan lain belumterbentuk dengan alasan:

1. Masih kurangnya kesadaran hak-hak anak 2. Masih rancu tentang tata cara pembentukannya 3. Belum adanya aturan yang jelas tentang Forum Anak 2. Organisasi Organisasi di Forum anaksudahterbentuk dan

berjalannyakegiatan keorganisasian forum anakbisatersebut dilihatdarihal-hal di bawahini: 1. Ada kepengurusanorganisasi 2. Ada pertemuanrutinpengurus 3. Ada pergantian/regenerasikepengurusan, denganmasakepengurusantertentu 4. Tata carapemilihanketuadengandipilih

(10)

5. Pemilihanketuaolehanggota

6. Ada susunankepengurusanorganisasi 7. Ada kepengurusanorganisasnya 8. Rodakepengurusanberjalanlancar

9. Tidak ada hambatanpengurusandalammenjalankantugas 10. Ada AD/ART organisasi

11. Keanggotaanbersifatterbuka

12. Keanggotaansudahmenjangkaukeseluruhwilayah 13. Ada koordinasidengan Forum anak di tiaptingkatan

(kelurahan, kecamatan, dan Kota) 14. Koordinasidengan Forum anak di

tiaptingkatanbersifatrutin

NamunkhususuntukKelurahanSriwedari, Forum Anakbaruberupaembrio,

organisasibelumterbentuksecarapenuh.

3. Pendanaan 1. Ada sumberdanadariKelurahan yang bersifatrutin. 2. Ada sumberdanadariKecamatanyang bersifatrutin. 3. Ada sumberdanadariPemerintah Kota yang bersifatrutin. 4. Ada bantuandanadarimasyarakatyang bersifatrutin. 5. Adabantuandanadaripihakswasta.

6. Ada iuranwajibdarianggotayang bersifatrutin. 7. Ada iuranwajib dari angota bersifatrutin.

8. Ada iuransukareladarianggotayang bersifatrutin. 9. Ada sumberdana lain.

4. Kegiatan 1. Ada perencanaankegiatan

2. Kegiatanmurnidirencanakanoleh Forum Anak 3. Ada pengarahkegiatan

4. Kegiatanada yang bersifatrutin 5. Kegiatanada yang bersifattidakrutin 6. Kegiatandiadakan di dalam Kota 7. Kegiatandidampingi orang dewasa

5. Partisipasi 1. Dilibatkandalamsetiapkegiatanmusyawarahperencanaan di tingkat RT/RW

2. Dilibatkandalamsetiapmusyawarahperencanaan di tingkatKelurahan

(11)

3. Dilibatkandalamsetiapmusyawarahperencanaan di tingkatKecamatan 4. Dilibatkandalamsetiapmusyawarahperencanaan di tingkat Kota 5. Aspirasidiserapdalamsetiapmusyawarah di tingkat RT/RW 6. Aspirasidiserapdalamsetiapmusyawarah di tingkatKelurahan 7. Aspirasidiserapdalamsetiapmusyawarah di tingkatKecamatan 8. Aspirasidiserapdalamsetiapmusyawarah di tingkat Kota 9. Cara

menyampaikanaspiras/pendapatdengancaralangsung/hadir 10. Cara menyampaikanaspiras/pendapatmelaluifasilitator 11. Cara menyampaikanaspirasidengancaratertulis

6. Kesimpulan 1. Keberadaan Forum Anak sangat kurang, dan perlu dilakukan pembentukan Forum Anak lebih lanjut di setiap kelurahan untuk mengoptimalkan partisipasi anak dan sebagai tempat berkreatifitas

2. Peraturan atau juklak dan juknis sangat diperlukan dalam pembentukan forum anak tingkat kelurahan sehingga ada suatu acuan untuk mempermudah pembentukan forum anak.

(12)

b. Forum Anak Tingkat Kelurahan di Kecamatan Banjarsari

No. Materi Analisa

1. Keberadaan Di kecamatan Banjarsari dari 13 kelurahan baru terbentuk 7 forum anak (53,8%), yaitu:

Kelurahan Ketelan (Fantastik) Kelurahan Nusukan (FANS) Kelurahan Gilingan (Kompag) Kelurahan Punggawan (Pandawa) Kelurahan Sumber (Fasum)

Kelurahan Mangkubumen (FAM) Kelurahan Banyuanyar (Foraba)

Sedangkan sisanya baru/belum dan/atau belum melaksanakan kegiatan Forum anak.

2. Organisasi Organisasi di Forum anak sudah terbentuk. Terbentuknya keorganisasian forum anak bisa dilihat dari hal-hal di bawah ini:

1. Ada kepengurusan organisasi

2. Ada pertemuan rutin pengurus kecuali kelurahan Gilingan, sumber, dan Banyuanyar

3. Ada pergantian/regenerasi kepengurusan, dengan masa kepengurusan tertentu

4. Tata cara pemilihan ketua dengan dipilih 5. Pemilihan ketua oleh anggota

6. Ada susunan kepengurusan organisasi

7. Kepengurusan organisasnya Kecuali hanya kelurahan Punggawan, Sumber dan Mangkubumen yang tidak menjelaskan

8. Roda kepengurusan berjalan lancar kecuali kelurahan Sumber dan Gilingan

9. Ada hambatan pengurusan dalam menjalankan tugas, yaitu kurang ketersediaan dana operasional, kurangnya

koordinasi, dan kesibukan masing-masing anggota. 10. Semua belum memiliki AD/ART organisasi

11. Keanggotaan bersifat terbuka

12. Keanggotaan sudah menjangkau keseluruh wilayah 13. Ada koordinasi dengan Forum anak di tiap tingkatan

(kelurahan, kecamatan, dan Kota) :

Hanya kelurahan Ketelan, Punggawan, Banyuanyar 14. Koordinasi dengan Forum anak di tiap tingkatan bersifat

rutin hanya Kelurahan Ketelan

AD/ART sebagai landasan untuk melakukan kegiatan belum dibuat sehingga kegiatan yang dibuat tidak memiliki landasan yang kuat

3. Pendanaan 1. Ada sumber dana dari Kelurahan yang bersifat rutin (hanya kelurahan Mangkubumen)

(13)

2. Ada sumber dana dari Pemerintah Kota yang bersifat rutin.(hanya kelurahan Ketelan dan Nusukan)

3. Ada bantuan dana dari masyarakat yang bersifat rutin (hanya kelurahan Nusukan)

4. Ada iuran sukarela dari anggota ang bersifat rutin. (hanya Kelurahan Nusukan)

4. Kegiatan 1. Ada perencanaan kegiatan

2. Kegiatan murni direncanakan oleh Forum Anak 3. Ada pengarah kegiatan

4. Kegiatanada yang bersifat rutin (kecuali kelurahan Ketelan)

5. Kegiatan ada yang bersifat tidak rutin 6. Kegiatan diadakan di dalam Kota 7. Kegiatan didampingi orang dewasa

5. Partisipasi 1. Dilibatkan dalam setiap kegiatan musyawarah perencanaan di tingkat RT/RW (hanya Kelurahan Gilingan)

2. Dilibatkan dalam setiap musyawarah perencanaan di tingkat Kelurahan

3. Aspirasi diserap dalam setiap musyawarah di tingkat RT/RW (hanya kelurahan Nusukan dan GiIlingan) 4. Aspirasi diserap dalam setiap musyawarah di

tingkatKelurahan

5. Aspirasi diserap dalam setiap musyawarah di tingkat Kota (hanya kelurahan Gilingan dan Banyuanyar) 6. Cara menyampaikan aspiras/pendapat dengan cara

langsung/hadir (hanya kelurahan Sumber dan Banyuanyar yang tidak)

7. Cara menyampaikan aspiras/pendapat melalui fasilitator hanya kelurahan Mangkubumen, Banyuanyar dan

Ketelan yang tidak

8. Cara menyampaikan aspirasi dengan cara tertulis (hanya kelurahan Mangkubumen yang tidak)

6. Kesimpulan Sebagai organisasai, Forum anak di kecamatan Banjarsari yang telah ada belum menjadi organisasi yang utuh. Hal ini dapat dilihat dari indikator keorganisasian yang belum terpenuhi semuanya. Selain itu juga terdapat kendala mengenai dana operasional. Disisi lain, baru terbentuknya Forum anak di kelurahan Punggawan menyebabkan roda organisasi tingkat kecamatan belum berputar sebagaimana mestinya.

Masih banyak hal yang perlu dibenahi dan dipenuhi untuk mewujudkan Forum anak di kecamatan Banjarsari.

(14)

c. Forum Anak Tingkat Kelurahan di Kecamatan Jebres

No. Materi Analisa

1. Keberadaan Kecamatan Jebres yang terdiri dari 11 kelurahan hanya 5 kelurahan saja yang memiliki Forum Anak (45,5%) yaitu:

Kelurahan Mojosongo Kelurahan Jebres (Fanbres)

Kelurahan Pucangsawit ( Tunas Pucang) Kelurahan Jagalan

Kelurahan Sewu (Fasta)

Adapun yang belum tebentuk Forum Anak yaitu kelurahan Kepatihan Kulon, Kelurahan Purwodiningratan, kelurahan Tegal harjo, kelurahan Gandekan, keluraha Surodiprajan, kelurahan Kepatihan Wetan.

2. Organisasi Indikator Forum anak sebagai organisasi adalah sebagai berikut ini:

1. Ada kepengurusan organisasi

2. Ada pertemuan rutin pengurus hanya di Kelurahan Sewu dan Pucang sawit

3. Ada pergantian/regenerasi kepengurusan, dengan masa kepengurusan tertentu (hanya kelurahan Jebres)

4. Tata cara pemilihan ketua dengan dipilih 5. Pemilihan ketua oleh anggota

6. Ada susunan kepengurusan organisasi

7. Jelaskan kepengurusan organisasnya (bilaada) 8. Roda kepengurusan berjalan lancer.

Kelurahan Mojosongo yang tidak ada keterangannya. 9. Ada hambatan pengurusan dalam menjalankan tugas,

hanya kelurahan Pucang sawit yang mengalami kendala dalam hal waktu yang terbentur dengan jam sekolah dan jam belajar.

10. Ada AD/ART organisasi hanya di kelurahan sewu yang memiliki.

11. Keanggotaan bersifat terbuka

12. Keanggotaan sudah menjangkau keseluruh wilayah (hanya keluran Sewu dan Jagalan yang belum)

13. Ada koordinasi dengan Forum anak di tiap tingkatan (kelurahan, kecamatan, dan Kota) ( hanya kelurahan Jagalan dan pucang sawit yang belum)

14. Koordinasi dengan Forum anak di tiap tingkatan bersifat rutin (hanya kelurahan pucang sawit dan Sewu yang belum)

(15)

Di kecamatan Jebres semua Forum anak yang telah terbentuk tidak memenihu semua Indikator organisasi yang ada.

3. Pendanaan 1. Ada sumber dana dari kelurahan yang bersifat rutin (hanya kelurahan Jebres, Sewu, Pucang Sawit)

2. Adanya bantuan dari pihak swasta yang bersifat rutin (hanya Kelurahan Jebres)

3. Adanya iuran wajib anggota yang bersifat rutin (hanya kelurahan Sewu)

4. Kegiatan 1. Ada perencanaankegiatan

2. Kegiatan murni direncanakan oleh Forum Anak 3. Ada pengarah kegiatan

4. Kegiatan ada yang bersifat rutin 5. Kegiatan ada yang bersifat tidak rutin 6. Kegiatan diadakan di dalam Kota 7. Kegiatan di dampingi orang dewasa

Hanya kelurahan Pucang sawit dan Mojosongo yang tidak memiliki kegiatan tidak rutin

5. Partisipasi 1. Dilibatkan dalam setiap kegiatan musyawarah

perencanaan di tingkat RT/RW (hanya kelurahan Sewu dan Mojosongo)

2. Dilibatkan dalam setiap musyawarah perencanaan di tingkat Kelurahan

3. Dilibatkan dalam setiap musyawarah perencanaan di tingkat Kecamatan (hanya Kelurahan Sewu dan Mojosongo)

4. Dilibatkan dalam setiap musyawarah perencanaan di tingkat Kota (hanya Kelurahan Mojosongo)

5. Aspirasi diserap dalam setiap musyawarah di tingkat RT/RW (hanya kelurahan Jagalan dan Mojosongo)

6. Aspirasi diserap dalam setiap musyawarah di tingkat Kelurahan (hanya kelurahan Jagalan yang tidak)

7. Aspirasi diserap dalam setiap musyawarah di tingkat Kecamatan (hanya kelurahan Mojosongo dan Sewu) 8. Aspirasi diserap dalam setiap musyawarah di tingkat

Kota (hanya kelurahan Mojosongo)

9. Cara menyampaikan aspiras/pendapat dengan cara langsung/hadir

10. Cara menyampaikan aspiras/pendapat melalui fasilitator 11. Cara menyampaikan aspirasi dengan cara tertulis (hanya

(16)

Hanya kelurahan Mojosongo yang mempunyai pastisipasi maksimal

6. Kesimpulan Forum Anak yang terbentuk di Kecamatan Jebres belum sempurna untuk menjadi sebuah organisasi, masih ada beberapa kekurangan di dalamnya. Dalam hal pendanaan masih tergantung dana dari pihak kelurahan dan swasta.

d. Forum Anak Tingkat Kelurahan di Kecamatan Pasar Kliwon

No. Materi Analisa

1. Keberadaan Di Kecamatan Pasar Kliwon 9 kelurahan, yang mempunyai Forum Anak di tingkat kelurahan ada 8 Forum Anak atau sekitar 88,88%. Forum Anak tersebut Adalah:

1. Kelurahan Sangkrah (Folsa) 2. Kelurahan Pasar Kliwon (Kuali) 3. Kelurahan Kampung baru (kakab) 4. Kelurahan Baluwarti (Fabri)

5. Kelurahan Gajahan (Gajah Ceria) 6. Kelurahan Semanggi (Oase) 7. Kelurahan Kedung Lumbu (Jadul) 8. Kelurahan joyosuran (Forajos)

2. Organisasi Organisasi Forum Anak yang sudahterbentuk.

Terbentuknyakeorganisasian Forum Anakbisa dilihatdarihal-hal di bawahini:

15. Ada kepengurusanorganisasi 16. Ada pertemuanrutinpengurus

Kelurahan Kedung Lumbu; Kelurahan gajahan; Kelurahan Sangkrah; Kelurahan Joyosu tidak ada pertemuan rutin 17. Ada pergantian/regenerasikepengurusan,

denganmasakepengurusantertentu.

Kelurahan Kedung Lumbu; Kelurahan Pasar Kliwon; dan Kelurahan Joyosuran tidak ada regenerasi

18. Tata carapemilihanketuadengandipilih 19. Pemilihanketuaolehanggota

20. Ada susunankepengurusanorganisasi Kelurahan Sangkrah belum ada

21. Kepengurusanorganisasnya terdiri dari :

Ketua, wakil ketua, sekertaris, bendahara dan staf divisi 22. Rodakepengurusanberjalanlancar

Kelurahan Kedung Lumbu dan Kelurahan Joyosuran roda kepengurusan tidak berjalan lancar

23. Hambatan - hambatanpengurusdalammenjalankantugas: Berbenturan kesibukan pengurus dengan kegiatan sekolah Kurangnya komunikasi antar pengurus

Belum ada penetapan waktu yang tepat untuk pertemuan rutin

Tidak adanya surat edaran dari pemerintah kota Belum ada fasilitas kantor

24. Ada AD/ART organisasi

(17)

Gajahan; Kelurahan Baluwarti; Kelurahan Pasar Kliwon; dan Kelurahan Joyosuran tidak ada AD/ART

25. Keanggotaanbersifatterbuka

26. Keanggotaansudahmenjangkaukeseluruhwilayah Kelurahan Kedung Lumbu; Kelurahan Baluwarti; dan Kelurahan Joyosuran belum

27. Ada koordinasidengan Forum anak ditiaptingkatan (kelurahan, kecamatan, dan Kota)

Kelurahan Kedung Lumbu; Kelurahan Gajahan; dan Kelurahan Pasar Kliwon Belum ada

28. Koordinasidengan Forum anak ditiaptingkatanbersifatrutin Kelurahan Kedung Lumbu; Kelurahan semanggi; Kelurahan Gajahan; Kelurahan pasar Kliwon; dan Kelurahan joyosuran belum ada

3. Pendanaan 10. Tidak Ada sumberdanadariKelurahan yang bersifatrutin. Kecuali

Kelurahan Semanggi Rp 4.000.000,00

Kelurahan baluwarti ada pemasukan tetapi tidak dijelaskan Kelurahan Kampung baru dari DPK Kelurahan Rp

1.800.000,00

11. Tidak ada sumber dana dari Kecamatan yang bersifat rutin. Kecuali Kelurahan baluwarti ada setiap kegiatan

12. Tidak ada sumberdanadariPemerintah Kota yang bersifatrutin.

13. Tidak ada bantuandanadarimasyarakatyang bersifatrutin. Kecuali Kelurahan joyosuran ada bantuan dari masyarakat 14. Tidak ada bantuandanadaripihakswasta.

Kecuali Kelurahan Joyosuran ada bantuan dari pihak swasta 15. Tidak ada iuranwajibdarianggotayang bersifatrutin.

16. Tidak ada iuranwajibbersifatrutin.

17. Tidak ada iuransukareladarianggotayang bersifatrutin. Kecuali

Kelurahan Joyosuran ada iuran anggota 18. Tidak ada sumberdana lain.

* Dari semua poin kelurahan kedung lumbu tidak ada realisasi

* Dari semua poin kelurahan Gajahan tidak ada realisasi * Dari semua poin Kelurahan Sangkrah tidak ada realisasi * Dari semua poin Kelurahan Pasar Kliwon Tidak ada realisasi

4. Kegiatan 8. Ada perencanaankegiatan

9. Kegiatanmurnidirencanakanoleh Forum Anak 10. Ada pengarahkegiatan

Kelurahan semanggi belum ada secara pasti 11. Kegiatanada yang bersifatrutin

Kelurahan Sangkrah; Kelurahan Pasar Kliwon; dan Kelurahan joyosuran belum ada

12. Kegiatanada yang bersifattidakrutin Kelurahan Gajahan belum ada 13. Kegiatandiadakan di dalam Kota 14. Kegiatandidampingi orang dewasa

(18)

realisasi

5. Partisipasi 12. Dilibatkandalamsetiapkegiatanmusyawarahperencanaan di tingkat RT/RW

Kelurahan Pasar Kliwon dan Kelurahan Joyosuran belum 13. Dilibatkandalamsetiapmusyawarahperencanaan di

tingkatKelurahan

14. Belum Dilibatkandalamsetiapmusyawarahperencanaan di tingkatKecamatan

Kelurahan Gajahan Belum

15. Belum Dilibatkan dalam setiap musyawarah perencanaan di tingkat Kota

Kelurahan Gajahan; Kelurahan pasar Kliwon; dan Kelurahan Joyosuran belum

16. Aspirasidiserapdalamsetiapmusyawarah di tingkat RT/RW Kelurahan Pasar Kliwon dan Kelurahan joyosuran belum 17. Aspirasidiserapdalamsetiapmusyawarah di tingkatKelurahan 18. Aspirasi Belum diserapdalamsetiapmusyawarah di

tingkatKecamatan

Kelurahan Gajahan dan Kelurahan Pasar Kliwon belum 19. Aspirasi Belum diserapdalamsetiapmusyawarah di tingkat

Kota

Kelurahan Gajahan dan Kelurahan pasar kliwon belum 20. Cara

menyampaikanaspiras/pendapatdengancaralangsung/hadir Kelurahan Gajahan belum

21. Cara menyampaikanaspiras/pendapatmelaluifasilitator Kelurahan Gajahan; Kelurahan kampung baru; Kelurahan Sangkrah; dan Kelurahan Pasar Kliwon Belum ada

22. Cara menyampaikanaspirasidengancaratertulis

Kelurahan Gajahan; Kelurahan Sangkrah; dan Kelurahan Pasar Kliwon belum ada

*Dari semua poin kelurahan kedung lumbu hanya terealisasi dapat menyampaikan aspirasi secara langsung dan hanya dilibatkan dalam musyawarah desa.

* Dari semua poin kelurahan semanggi belum terealisasi 6. Kesimpulan  Pendanaan Forum Anak masih dinilai belum cukup dan

belum ada dana khusus yang diberikan dari pemerintahan kota

 Belum ada upaya maksimal untuk meningkatkan kegiatan Forum Anak yg terarah dan bersinergi antar kelurahan. e. Forum Anak Tingkat Kelurahan di Kecamatan Serengan

No. Materi Analisa

1. Keberadaan Di Kecamatan serengan 7 kelurahan, yang mempunyai Forum Anak di tingkat kelurahan ada 4 Forum Anak atau sekitar 57,14%. Forum Anak tersebut Adalah: -1. Kelurahan

Joyotakan (Facjo)

2. Kelurahan Danukusuman (Wijaya Kusuma) 3. Kelurahan Kemlayan (Kemlayan Pelangi) 4. Kelurahan Tipes (Format)

(19)

2. Organisasi Organisasi Forum Anak yang sudahterbentuk.

Terbentuknyakeorganisasian Forum Anakbisa dilihatdarihal-hal di bawahini: 29. Ada kepengurusanorganisasi 30. Ada pertemuanrutinpengurus 31. Ada pergantian/regenerasikepengurusan, denganmasakepengurusantertentu. 32. Tata carapemilihanketuadengandipilih 33. Pemilihanketuaolehanggota 34. Ada susunankepengurusanorganisasi

35. Kepengurusanorganisasnya terdiri dari : Ketua, wakil ketua, sekertaris, bendahara dan staf divisi

36. Rodakepengurusanberjalanlancar

37. Hambatan - hambatanpengurusdalammenjalankantugas: Berbenturan kesibukan pengurus dengan kegiatan sekolah Kurangnya komunikasi antar pengurus

Belum ada penetapan waktu yang tepat untuk pertemuan rutin

38. Ada AD/ART organisasi 39. Keanggotaanbersifatterbuka

40. Keanggotaansudahmenjangkaukeseluruhwilayah 41. Ada koordinasidengan Forum anak ditiaptingkatan

(kelurahan, kecamatan, dan Kota)

42. Koordinasidengan Forum anak ditiaptingkatanbersifatrutin NamunkhususuntukKelurahan joyotakan, Forum Anak belum ada kordinasi secara rutin

3. Pendanaan 19. Ada sumberdanadariKelurahan yang bersifatrutin.

Kelurahan danukusuman pendanaan tidak dijelaskan secara rinci

Kelurahan Tipes mendapat DPK th 2011 Rp 1.351.010,- Kelurahan Joyotakan ada pemasukan tetapi tidak dijelaskan Kelurahan kemlayan Rp 4.400.000,-

20. Tidak ada sumberdanadariKecamatanyang bersifatrutin. 21. Tidak ada sumberdanadariPemerintah Kota yang

bersifatrutin.

22. Tidak ada bantuandanadarimasyarakatyang bersifatrutin. 23. Tidak ada bantuandanadaripihakswasta.

24. Tidak ada iuranwajibdarianggotayang bersifatrutin. 25. Tidak ada iuranwajibbersifatrutin.

26. Tidak ada iuransukareladarianggotayang bersifatrutin. 27. Tidak ada sumberdana lain.

4. Kegiatan 15. Ada perencanaankegiatan

16. Kegiatanmurnidirencanakanoleh Forum Anak Kelurahan Danukusuman masih diberikan ide dari pendamping

17. Ada pengarahkegiatan

18. Kegiatanada yang bersifatrutin Kelurahan Joyotakan Tidak ada. 19. Kegiatanada yang bersifattidakrutin

Kelurahan Kemlayan tidak ada. 20. Kegiatandiadakan di dalam Kota

Kelurahan Danukusuman tidak ada 21. Kegiatandidampingi orang dewasa

(20)

5. Partisipasi 23. Dilibatkandalamsetiapkegiatanmusyawarahperencanaan di tingkat RT/RW

Kelurahan Tipes dilibatkan dalam Musling Kelurahan Danukusuman tidak ada

24. Dilibatkandalamsetiapmusyawarahperencanaan di tingkatKelurahan 25. Belum Dilibatkandalamsetiapmusyawarahperencanaan di tingkatKecamatan 26. Belum Dilibatkandalamsetiapmusyawarahperencanaan di tingkat Kota 27. Aspirasidiserapdalamsetiapmusyawarah di tingkat RT/RW 28. Aspirasidiserapdalamsetiapmusyawarah di tingkatKelurahan 29. Aspirasi Belum diserapdalamsetiapmusyawarah di

tingkatKecamatan

30. Aspirasi Belum diserapdalamsetiapmusyawarah di tingkat Kota

31. Cara

menyampaikanaspiras/pendapatdengancaralangsung/hadir 32. Cara menyampaikanaspiras/pendapatmelaluifasilitator 33. Cara menyampaikanaspirasidengancaratertulis

6. Kesimpulan Program kegiatan belum tersinergi antar kelurahan dlm satu kecamatan.

Dukungan pendanaan perlu ditingkatkan sejalan dg program kegiatan yg ada.

2. Forum AnakTingkat Kecamatan di Kota Surakarta

No. Materi Analisa

1. Keberadaan Di Kota Surakarta dari 5 kecamatan, yang mempunyai Forum Anak di tingkat kecamatan ada1 Forum Anakatatau sekitar 20%. Forum anaktersebutada di Kecamatan Pasar Kliwon (Forum Anak Pakli), sedangkan di kecamatan lainnya belum terbentuk dengan alasan:

1. Masih kurangnya kesadaran hak-hak anak 2. Masih rancu tentang tata cara pembentukannya 3. Belum adanya aturan yang jelas tentang Forum Anak 2. Organisasi Organisasi di Forum anaksudah terbentuk. Aktivitas

organisasi yang sudah berjalan adalah: 1. Ada kepengurusan organisasi

2. Tata cara pemilihan ketua dengan dipilih 3. Pemilihan ketua oleh anggota

4. Ada susunan kepengurusan organisasi 5. Ada kepengurusan organisasnya

(21)

6. Tidak ada hambatan pengurusan dalam menjalankan tugas

7. Keanggotaan bersifat terbuka

Sedangkan kegiatan yang belum berjalan dengan lancar adalah:

1. Pertemuan rutin pengurus

2. Pergantian/regenerasi kepengurusan, dengan masa kepengurusan tertentu

3. Roda kepengurusan 4. AD/ART organisasi

5. Keanggotaan sudah menjangkau ke seluruh wilayah 6. Ada koordinasidengan Forum anak di tiap tingkatan

(kelurahan, kecamatan, dan Kota)

7. Koordinasi dengan Forum anak di tiap tingkatan bersifat rutin

3. Pendanaan Forum anak di kelurahan Pasar Kliwon tidak mempunyai sumber dana atau bantuan dana dari pihak manapun baik dari kelurahan, kecamatan, pemerintah kota, masyarakat, pihak swasta, maupun dari anggotanya sendiri.

4. Kegiatan Kegiatan Forum Anak di Kecamatan Pasar Kliwon belum berjalan, baik mulai dari perencanaan kegiatan maupun dalam pelaksanaannya. Hal itu dapat diketahui dari:

1. Tidak ada perencanaan kegiatan 2. Tidak ada pengarah kegiatan

3. Tidak ada kegiatan ada yang bersifat rutin 4. Tidak ada kegiatan ada yang bersifat tidak rutin

5. Partisipasi Forum anak di kecamatan Laweyan belum dilibatkan dalam forum-forum musyawarah di tingkat RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, maupun tingkat Kota.

6. Kesimpulan 1. Keberadaan Forum Anak sangat kurang, dan perlu dilakukan pembentukan Forum Anak lebih lanjut untuk mengoptimalkan partisipasi anak dan sebagai tempat

(22)

berkreatifitas

2. Keterlibatan Forum Anak di musyawarah-musyawarah pengambilan keputusan perlu lebih ditingkatkan.

3. Peraturan atau juklak dan juknis sangat diperlukan dalam pembentukan forum anak tingkat kelurahan sehingga ada suatu acuan untuk mempermudah pembentukan forum anak.

(23)

3. Forum Anak Tingkat Kota Surakarta

No. Materi Analisa

1. Keberadaan Di Kota Surakarta dari 5 kecamatan, yang mempunyai Forum Anak di tingkat kecamatan ada1 Forum Anakat atau sekitar 20%. Forum anak tersebut ada di Kecamatan Pasar Kliwon (Forum Anak Pakli), sedangkan di kecamatan lainnya belum terbentuk dengan alasan:

1. Masih kurangnya kesadaran hak-hak anak 2. Masih rancu tentang tata cara pembentukannya 3. Belum adanya aturan yang jelas tentang Forum Anak 2. Organisasi Kegiatan organisasi di FAS yang sudah berjalan walaupun

tidak lancar, namun belum semuanya. Hal-hal yang sudah berjalan:

1. Kepengurusan organisasi 2. Pertemuan rutin pengurus

3. Pergantian/regenerasi kepengurusan, dengan masa kepengurusan 3 tahun

4. Tata cara pemilihan ketua dengan dipilih

5. Pemilihan ketua pada awalnya ditunjuk, namun setelahnya dipilih anggota,

6. Ada kepengurusan organisasi terdiri dari ketua, wakil ketua, bendahara, humas, seksi pendidikan, seksi kesehatan, seksi pendidikan, partisipasi, dll 7. Roda kepengurusan berjalan lancar

8. Tidak ada hambatan pengurusan dalam menjalankan tugas, namun kurang koordinasi dengan pemkot mengenai kegiatan yang akan dilakukan. Waktu libur anggota yang berbeda-beda menyulitkan menyusun rencana kegiatan

9. Ada AD/ART organisasi

10. Keanggotaan bersifat terbuka

11. Keanggotaan belum merata menjangkau ke seluruh wilayah

(24)

12. Ada koordinasidengan Forum anak di tiap tingkatan (kelurahan, kecamatan, dan Kota), namun belum maksimal.

3. Pendanaan FAS selama ini memperoleh bantuan rutin dana dari Pemerintah Kota Surakarta. Selain dari pemkot, FAS memperoleh pendanaan dari iuran sukarela dari

anggotanya. Selain itu juga ada sharing dana sebesar 20% dari anggota disaat anggota mengikuti kegiatan.

4. Kegiatan Kegiatan FAS berjalan dengan baik. Diawali dengan

perencanaan kegiatan oleh FAS sendiri. Kegiatan ada yang bersifat rutin maupun tidak rutin. Kegiatan dilaksanakan di dalam kota. Tidak ada pengarah di FAS dalam

melaksanakan kegiatan. Kegiatan di FAS juga tidak didampingi orang dewasa.

5. Partisipasi FAS belum dilibatkan dalam forum-forum musyawarah di tingkat RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, maupun tingkat Kota. Aspirasi yang mereka dampaikan menurut FAS hanya ditampung dan belum pernah menjadi suatu yang penting, karena FAS dianggap masih anak-anak.

6. Kesimpulan 1. Keberadaan FAS sangat penting bagi penyerapan aspirasi anak

2. Keterlibatan FAS di musyawarah-musyawarah pengambilan keputusan perlu lebih ditingkatkan.

3. Perlu pengarahan dan pendampigan lebih lanjut dalam kegiatan-kegiatan FAS

4. Peraturan atau juklak dan juknis sangat diperlukan dalam pembentukan forum anak tingkat kelurahan sehingga ada suatu acuan untuk mempermudah pembentukan forum anak.

(25)

V. PENUTUP KESIMPULAN

Hasil pengolahan dan analisa data hasil monitoring dan evaluasi, maka dapat disimpulkan hal –hal sebagai berikut :

a. Forum anak di Kota Surakarta sudah berkembang dengan baik namun belum ideal karena belum terbentuk di semua wilayah di Kota Surakarta

b. Forum anak di Kota Surakarta belum dilibatkan secara optimal dalam musyawarah pengambilan keputusan

c. Forum anak di Kota Surakarta belum terbentuk secara sempurna keorganisasiannya d. Kegiatan forum anak kurang optimal karena karena belum didukung pendanaanya e. Forum anak masih membutuhkan pendampingan dan pengarahan dari orang

dewasa dalam melakukan kegiatan-kegiatannya

f. Belum adanya payung hukum dan aturan ataupun juklak dan juknis pembentukan forum anak di Kota Surakarta

g. Masing ada kesenjangan yang sangat besar antara forum anak di tingkat kelurahan terhadap forum anak di tingkat kecamatan dan forum anak ditingkat kecamatan terhadap forum anak di tingkat kota .

h. Tidak adanya pendampingan guna memberikan penguatan kelembagaan, penguatan kemampuan diri serta panduan kegiatan bagi forum anak dan pengurus dari forum anak menjadikan forum anak seolah ada tapi tidak ada .

REKOMENDASI

Rekomendasi dari hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi Forum Anak adalah perlunya dibuat suatu petunjuk tehnis dan petunjuk pelaksanaan yang tentang keberadaan forum anak mulai dari tingkat kelurahan hingga tingkat kota yang mengatur hal –hal yang meliputi system rekruitmen anggota dan pengurus pada forum anak , keterwakilan dari seluruh komponen anak, sistem kelembagaan dan penguatan kelembagaan forum anak, Struktur organisasi dan kepengurusan forum anak, kegiatan , tugas pokok dan fungsi serta hak dan kewajiban forum anak hingga pendanaan dan instansi yang menjadi pendamping dan mengampu keberaaan Forum anak baik di tingkat kelurahan, kecamatan dan kota .

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini terkait dengan adanya keragu-raguan terhadap itikad baik Pemerintah sendiri terhadap pemenuhan hak publik untuk memiliki akses yang seluas-luasnya kepada semua

dokumen bukti memiliki fasilitas dan peralatan yang dapat menyediakan sistem layanan tersertifikasi yang berada di wilayah hukum Indonesia sebagaimana dimaksud

Keempat, evaluation and sanction (penilaian dan sanksi) 52 yang agak sulit dipisahkan jika dikaitkan dengan peran, namun kedua hal tersebut didasarkan pada

(2005), “An empriccal investigation of the relationship between intellectual capital and firms’ market value and financial performance”, Journal of Intellectual Capital, Vol..

PEMERINTAH KOTA SEMARANG LAPORAN PEMERIKSAAN MENDETAIL JEMBATAN MANAJEMEN. DINAS PEKERJAAN

( Namun banyak calon siswa rata-rata sudah pernah merokok dan ada beberapa minum-minuman keras dari hasil wawancara guru yang mendampingi tes kesehatan.) Melakuka n

(Jakarta: Ghalia Indonesia.. penelitian yaitu bagaimana bimbingan konseling yang ada di SMA 2 Sumenep terkait dengan persepsi citra negatif guru bimbingan konseling

informasi yang dikecualikan sebagaimana diatur dalam pasal 17 UU KIP dan telah dilakukan pengujian konsekuensi oleh badan publik. Ajudikasi untuk jenis informasi yang terbuka namun