• Tidak ada hasil yang ditemukan

The 3 third Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "The 3 third Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP) PKB DI PERWAKILAN BKKBN PROVINSI SUMATERA BARAT

Oleh

Tuti Lestari1), Wibi Wijaya2), Trina Febriani3)

1)Program Studi Pendidikan IPS, STKIP PGRI Sumatera Barat Email: lestarituti1999@gmail.com

2)Program Studi Pendidikan IPS, STKIP PGRI Sumatera Barat Email: wibiwijaya8@gmail.com

3)Program Studi Pendidikan Geografi, STKIP PGRI Sumatera Barat Email: trinafebriani20@gmail.com

Submitted: 2020-03-20 Reviewed: 2021-01-08 Accepted: 2021-01-08

Abstract

The purpose of this study was to see an overview of the PKB employee job target assessment (SKP) at the BKKBN representatives of West Sumatra Province. This study was analyzed using qualitative methods. Data collection techniques in this study are: 1) observation, 2) in-depth interviews, 3) documentation. Data analysis techniques using data reduction the number of informants as many as 15 employees BKKBN West Sumatra Province. The results in this study indicate that the assessment of employee work targets at BKKBN West Sumatra Province is in the high category, it can be viewed in terms of employee work target indicators, commitment, integrity, service orientation, cooperation and employee discipline.

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran penilaian sasaran kerja pegawai (SKP) PKB di perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1) observasi, 2) wawancara mendalam, 3) Dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan reduksi data dengan jumlah informan sebanyak 15 orang pegawai BKKBN Provinsi Sumatera Barat. Adapun hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penilaian sasaran kerja pegawai di BKKBN Provinsi Sumatera Barat dalam kategori tinggi, dapat ditinjau dari segi indikator sasaran kerja pegawai, komitmen, integritas, orientasi pelayanan, kerjasama dan disiplin pegawai.

Jel Classification: H11; H19; H20

(2)

PENDAHULUAN

Setiap pegawai dalam organisasi dituntut untuk memberikan kontribusi positif melalui kinerja yang baik, mengingat kinerja organisasi tergantung pada kinerja pegawainya. Kinerja adalah tingkat terhadapnya para pegawai mencapai persyaratan pekerjaan secara efisien dan efektif (Simamora, 2006:34). kinerja pegawai merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja yang dapat dilihat secara nyata dengan standar kerja yang telah ditetapkan organisasi. Kemudian konsep lain kinerja yaitu suatu hasil yang dicapai oleh pegawai dalam pekerjaanya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan. Lalu Mangkunegara (2005:67) kinerja ialah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Sedangkan Rivai (2009:532) kinerja diartikan kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan suatu kegiatan, dan menyempurnakannya sesuai tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan. Berdasarkan pengertian-pengertian kinerja dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja baik itu secara kualitas maupun kuantitas yang telah dicapai pegawai, dalam menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan organisasi, dan hasil kerjanya tersebut disesuaikan dengan hasil kerja yang diharapkan organisasi, melalui 27 kriteria-kriteria atau standar kinerja pegawai yang berlaku dalam organisasi. Adapun tujuan kinerja pegawai menurut Rivai (2009:549):

1. Untuk perbaikan hasil kinerja pegawai, baik secara kualitas ataupun kuantitas. 2. Memberikan pengetahuan baru dimana akan membantu pegawai dalam memecahan

masalah yang kompleks, dengan serangkaian aktifitas yang terbatas dan teratur, melalui tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan organisasi.

3. Memperbaiki hubungan antar personal pegawai dalam aktivitas kerja dalam organisasi. Kinerja pegawai dipengaruhi oleh berbagai faktor (Gibson, 2000: 75), antara lain:

a. Faktor individu, yaitu kemampuan dan keterampilan (mental dan fisik), latar belakang (pengalaman, keluarga, dst), dan demografis (umur, asal usul, dll). b. Faktor organisasi, adalah sumber daya, kepemimpinan, imbalan (kompensasi),

struktur organisasi, dan diskripsi pekerjaan (job description).

c. Faktor psikologis, ialah persepsi, sikap, kepribadian, pola belajar, dan motivasi

Kinerja pegawai secara objektif dan akurat dapat dievaluasi melalui tolak ukur tingkat kinerja. Pengukuran tersebut berarti memberi kesempatan bagi para pegawai untuk mengetahui tingkat kinerja mereka. Memudahkan pengkajian kinerja pegawai, lebih lanjut Mitchel dalam buku Sedarmayanti (2001:51) yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, mengemukakan indikator-indikator kinerja yaitu sebagai berikut : 1. Kualitas Kerja (Quality of work) 2. Ketetapan Waktu (Pomptnees) 3. Inisiatif (Initiative) 4. Kemampuan (Capability) 5. Komunikasi (Communication).

(3)

Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hartanto (2016) menjelaskan penerapan sistem penilaian kinerja di kantor BPNB Jawa Barat mendapat respon positif, antara lain: menguntungkan bagi para pegawai dan sistem penilaian kinerja lebih obyektif dibandingkan dengan sistem penilaian kinerja sebelumnya. Namun, dalam penerapan sistem penilaian kinerja SKP masih dalam masa penyesuaian, sehingga ditemukan beberapa kendala dalam penerapannya, antara lain: belum seluruh pegawai kantor BPNB Jawa Barat menguasai teknologi aplikasi e-SKP, kurangnya sumber daya manusia yang menangani SKP, fasilitas internet kantor kurang mendukung, belum adanya ketegasan dalam penentuan batas waktu pengisian maupun pengumpulan, dan uraian tugas jabatan untuk penelitian dan pengolah data nilai budaya pada e-SKP kurang sesuai dengan tugas-tugas mereka di lapangan.

Merujuk pada hasil penelitian yang diakukan Hartanto di atas penelitian ini berbeda dengan penelitian tesebut, penelitian ini memfokuskan pada gambaran penilaian sasaran kinerja pegawai (SKP) PKB di perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat tanpa melihat kinerja pegawai dari system informasi yang ada. Dengan kata lain, penelitian ini menitik beratkan kepada gambaran umum serta motivasi kinerja pegawai di semua sub bidang yang ada di kantor perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat. Karena pegawai yang memiliki kinerja yang baik dan juga sebagai salah satu bagian dari sumber daya manusia akan memudahkan organisasi mencapai visi, misi, dan tujuannya. Faktor sumber daya manusia ini merupakan elemen yang penting diperhatikan oleh organisasi, karena sumber daya manusia dengan kinerja yang baik diperlukan dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan organisasi. Tanpa adanya sumber daya manusia dengan kinerja yang baik maka akan sulit bagi sebuah organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam suatu instansi seringkali hanya menuntut kinerja yang tinggi pada para pegawai, tanpa melihat faktor-faktor yang mempengaruhi. Padahal faktor mendasar dalam menunjang kinerja seperti motivasi kerja dan disiplin kerja harus diperhatikan juga demi meningkatnya produktivitas pegawai. Di era modern ini, peningkatan pelayanan dan tuntutan masyarakat merupakan suatu kondisi yang tidak terhindarkan, ini jelas menuntut adanya profesionalisme di dalam birokrasi. Untuk itu setiap pegawai hendaknya kreatif berinovasi dalam bekerja, termotivasi dan disiplin serta bekerja lebih secara efektif dan efisien dalam rangka menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat sesuai visi dan misi yang ada.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dugunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan tipe deskripstif. Karena penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang

(4)

dimanipulasi oleh peneliti sehingga kondisi pada saat peneliti memasuki obyek, setelah berada di obyek dan setelah keluar dari obyek relatif tidak berubah (Sugiyono, 2012: 1).

Jenis penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan metode analitis. Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2010: 4) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati”. Penelitian kualitatif bertumpu pada latar belakang alamiah secara holistik, memposisikan manusia sebagai alat penelitian, melakukan analisis data secara induktif, lebih mementingkan proses daripada hasil penelitian yang dilakukan disepakati oleh peneliti dan subjek penelitian Metode deskriptif dipilih karena penelitian yang dilakukan adalah berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung dan berkenaan dengan kondisi masa sekarang.

Nazir (2011) menjelaskan metode deskriptif adalah sebagai berikut: Metode deskrptif adalah satu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu subjek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau pun kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Sugiyono (2013) menjelaskan tentang pengertian penelitian kualitatif sebagai berikut: Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik penggabungan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Metode ini cocok dalam penelitian ini karena penelitian ini berusaha mencari gambaran satu kelompok manusia untuk mencapai tujuan kelompok tersebut, sehingga fenomena kelompok tersebut dapat terungkap secara jelas dan akurat. Disini peneliti menginterpretasikan bagaimana subjek memperoleh makna dari lingkungan sekitar dan bagaimana makna mempengaruhi tindakan dan perilaku mereka dalam proses tataniaga maupun proses pelaksanaan usahatani. Penelitian kualitatif memahami objeknya dan membuat ekstrapolasi atas makna dibalik objek tersebut, yang terbentuk dari hubungan dan proses interaksi pada kehidupan sehari-hari pada kegiatan di kanto BKKBN sehingga bisa diidentifikasi dari proses kinerja pegawai nantinya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil dari gambaran penilaian sasaran kinerja (SKP) di perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat dapat dilihat dari lima indikator yaitu: Komitmen, Integrasi, Orientasi Pelayanan, Kerjasama dan Disiplin Pegawai.

a. Komitmen

Komitmen Kepada Organisasi pegawai BKKBN Sumatera Barat secara positif menunjukkan komitmennya kepada organisasi dalam tiga cara: membangun organisasi, mendukung manajemen yang lebih tinggi, dan melaksanakan nilai-nilai dasar

(5)

organisasi. Komitmen Kepada Diri Sendiri pegawai menunjukkan citra yang kuat dan positif terhadap orang lain. Pegawai yang baik dilihat sebagai individu yang menggabungkan kekuatan dengan rasa rendah hati. Komitmen kepada diri sendiri dibuktikan dalam tiga kegiatan yang pokok: menunjukkan otonomi, membangun diri sebagai seorang pegawai menerima kritik yang konstruktif. Komitmen Kepada Anggota Kelompok Para pegawai memperlihatkan dedikasi kepada orang yang bekerja untuknya. Komitmen ini menunjukkan pegawai membantu sesame anggota pegawai lainnya untuk membantu agar sukses dalam tugasnya.

Ada tiga kegiatan pokok yang menunjukkan seseorang mempunyai komitmen ini: menunjukkan adanya pengakuan dan kepedulian yang positif, memberikan umpan balik yang bersifat membangun, dan mendorong gagasan-gagasan yang inovatif. Komitmen Kepada Tugas Para pegawai yang sukses memberikan makna dan relevansi kepada tugas yang dilaksanakan. Mereka memberikan fokus dan arah, serta menjamin penyelesaian tugas dengan sukses. Komitmen ini dicapai dengan: menjaga agar tetap fokus, menjaga agar tetap sederhana, berorientasi pada tindakan, dan membangun akan pentingnya tugas. Komitmen berhubungan dengan pekerjaan dalam berbagai bentuk seperti pekerjaan, karir, profesional, organisasional, dan sebagainya. Dalam konteks pembahasan komitmen ini difokuskan pada satu konstruk komitmen organisasional. Komitmen organisasional didefinisikan sebagai suatu derajad identifikasi psikologis atau kelekatan dengan organisasi di mana karyawan bekerja. Komitmen organisasi berkaitan dengan faktor pribadi dan faktor organisasi. Para karyawan yang berusia lebih tua dan telah bekerja lebih dari dua tahun serta mempunyai kebutuhan tinggi untuk berprestasi adalah sangat mungkin memiliki komitmen organisasional yang tinggi. b. Integritas

Integritas yang menjadi fokus temuan hasil penelitian ini adalah terkait dengan konsistensi dan kejujuran. Konsistensi dilihat dari taat kepada segala aturan yang ada di BKKBN Provinsi Sumatera Barat. Penerapan semua aturan tersebut dilihat dari semua kinerja yang dikerjakan setiap hari dengan memperhatikan job description masing-masing. Kejujuran dilihat dari keterbukaan terkait kinerja secara pribadi dan kinerja organisasi sesuai dengan misi yang akan dituju sesuai bidang pekerjaan yang besangkutan dengan memperhatikan arahan dari atasan masing-masing-masing pegawai.

c. Orientasi Pelayanan

Orientasi Pelayanan adalah sikap dan perilaku kerja pegawai dalam memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit kerja terkait, dan/ atau instansi lain. Secara umum pelayanan pegawai di BKKBN Provinsi Sumatera Barat sudah tergolong baik dengan nilai (76-90) pada umumnya dapat menyelesaikan tugas pelayanan dengan baik dan sikap sopan serta memuaskan baik untuk pelayanan internal maupun eksternal organisasi.

(6)

Kerjasama tim pegawai di kantor BKKBN Provinsi Sumatera Barat memiiki nilai Pada umumnya mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan, bawahan baik di dalam maupun di luar organisasi serta menghargai dan menerima pendapat orang lain, bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah menjadi keputusan bersama. Kerjasama tim dimaksudkan untuk lebih mempermudah target sebuah sasaran kerja yang akan dicapai. Kerjasama pegawai BKKBN Provinsi Sumatera Barat sudah mencapai batas standar yang ditetapkan oleh pimpinan lembaga ini. Hal ini bisa dilihat dari tecapainya target kerja sebagai instansi pemerintah dengan kinerja baik tahun 2020. e. Disiplin Pegawai

Pegawai BKKBN selaku ASN memiliki kedudukan yang sangat penting, dimana Pegawai sebagai aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat serta pelaksanaan pemerintah dalam menyelenggarakan pemerintah dan pembangunan sebagai usaha mewujudkan tujuan nasional. Pegawai harus memiliki komitmen untuk mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab sesuai dengan yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Kedisiplinan menjadi salah satu masalah mendasar dan harus segera diatasi dengan serius. Disiplin merupakan modal yang penting dan harus dimiliki oleh aparatur negara karena hal tersebut terkait dengan pemberian pelayanan kepada publik. Masih kurangnya dalam mematuhi peraturan kedisiplinan pegawai sehingga dapat menghambat pemerintahan dan pembangunan nasional, pegawai seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat secara keseluruhan agar masyarakat dapat percaya terhadap peran PNS. Gambaran hasil disiplin pegawai BKKBN Provinsi Sumatera Barat memiliki disiplin yang baik. Hal ini dapat dilihat dari kinerja dan kehadiran setiap bulannya. Rata-rata dari 15 pegawai BKKBN yang menjadi informan dalam penelitian ini memiliki disiplin kerja yang baik. Ini merupakan bagian dari bentuk keseriusan dari semua pegawai yang ada dengan bekerja sesuai dengan target sesuai sub bidangnya. Selain itu masyarakat pun juga merasakan dampak sosialisasi yang diberikan BKKBN Provinsi Sumatera Barat tercapai dengan setiap programnya. Contohnya adalah kampung KB yang diterapkan di Kecamatan Nanggalo Kota Padang.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada Kantor BKKBN Provinsi Sumatera Barat bahwa kinerja pegawai dilihat dai aspek gambaran umum sasaran kinerja pegawai (SKP) dikategorikan sudah baik. Dilihat bedasarkan hasil pelaksanaan kegiatan yang ditargetkan sudah terealisasi. Adapun kesimpulan dari penelitian ini yaitu gambaran dari semua sasaran kinerja pegawai kantor BKKBN Provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa gambaran kinerja pegawai dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu komitmen pegawai, integritas pegawai, orientasi pelayanan yang dilakukan pegawai, kerjasama dan kedisiplinan pegawai. Dari semua indikator tersebut sudah tercapai dengan baik dari informan yang digunakan dalam penelitian ini. Hal ini

(7)

dapat diuku dai kinerja pegawai dai setiap sub bidang pegawai masing-masing. Salah satu bentuk kegiatan yang terealisasi adalah kampung KB di Nanggalo Kota Padang.

DAFTAR PUSTAKA

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN

Referensi

Dokumen terkait

Proses manajemen strategis banyak dipakai oleh perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil. Semua perusahaan memiliki strategi yang digunakan sebagai cara untuk

Explicit knowledge seperti ketersedian dan kelengkapan dokumentasi-dokumentasi dari asisten terdahulu sangat dibutuhkan oleh para asisten yang baru dalam proses

Presiden (SBY 1 dan SBY 2), JCI akan mulai rally 2-3 bulan sebelum hasil pengumuman dan berlanjut hingga 3 bulan setelah (chart diatas).. Kekuatiran atas kemampuan Jokowi

Untuk variabel tingkat pendidikan dengan sub variabel ( pendidikan tinggi ) : pada indikator pendidikan tinggi yang pernah diikuti mampu meningkatkan kualitas pelayanan di tempat

adapun kasus pelaksanaan pernikahan dengan wali hakim karena alasan calon mempelai perempuan lahir setelah perceraian menurut penulis dapat pula disamakan dengan kasus

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara

Dalam beberapa artikel yang membahas tentang gerak Brown fraksional, proses stokastik tidak didefinisikan melalui integral representasi melainkan klasifikasi gerak Brown

Berdasarkan pengertian-pengertian kinerja dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja baik itu secara kualitas maupun