• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEDUDUKAN SAKSI INSTRUMENTER DALAM PEMBUATAN AKTA NOTARIS DALAM HUKUM NASIONAL TESIS OLEH. HANNA NATHASYA RUMIA HUTAPEA / M.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEDUDUKAN SAKSI INSTRUMENTER DALAM PEMBUATAN AKTA NOTARIS DALAM HUKUM NASIONAL TESIS OLEH. HANNA NATHASYA RUMIA HUTAPEA / M."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KEDUDUKAN SAKSI INSTRUMENTER DALAM PEMBUATAN AKTA NOTARIS DALAM HUKUM NASIONAL

TESIS

OLEH

HANNA NATHASYA RUMIA HUTAPEA 137011024 / M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

KEDUDUKAN SAKSI INSTRUMENTER DALAM PEMBUATAN AKTA NOTARIS DALAM HUKUM NASIONAL

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh

HANNA NATHASYA RUMIA HUTAPEA 137011024 / Kenotariatan

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

Judul Tesis : KEDUDUKAN SAKSI INSTRUMENTER DALAM PEMBUATAN AKTA NOTARIS DALAM HUKUM NASIONAL

Nama Mahasiswa : HANNA NATHASYA RUMIA HUTAPEA Nomor Pokok : 137011024

Program Studi : Kenotariatan

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum)

Pembimbing Pembimbing

(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN) (Dr.Syahril Sofyan,SH,MKn)

Ketua Program Studi, Dekan,

(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 19 Agustus 2015

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum

Anggota : 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin,SH,MS,CN 2. Dr. Syahril Sofyan,SH,MKn

3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum 4. Notaris Syafnil Gani, SH, M.Hum

(5)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Hanna Nathasya Rumia Hutapea

Nim : 137011024

Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis : Kedudukan Saksi Instrumenter Dalam

Pembuatan Akta Notaris Dalam Hukum Nasional

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.

Medan,

Yang membuat Penyataan

Nama : Hanna N R Hutapea Nim : 137011024

(6)

ABSTRAK

Notaris adalah Pejabat Umum (openbaar ambtenaar) yang berwenang untuk membuat akta otentik dan memiliki kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris. Seorang Notaris wajib dilindungi oleh hukum yang berlaku. Salah satu bentuk perlindungan yang diberikan oleh undang-undang kepada Notaris sehubungan dengan pembuatan akta otentik adalah adanya saksi yang diwajibkan untuk hadir dan menyaksikan secara langsung pembuatan akta otentik oleh Notaris sebagaimana dikenal dengan Saksi Intrumenter. Tugas saksi instrumenter ini adalah membubuhkan tanda tangan, memberikan kesaksian tentang kebenaran isi akta dan dipenuhinya formalitas yang diharuskan oleh undang-undang. Saksi Instrumenter bertujuan sebagai alat bukti sehingga dapat membantu posisi seorang Notaris menjadi aman dalam hal akta yang dibuat oleh Notaris diperkarakan oleh salah satu pihak dalam akta atau pihak ketiga. Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, yakni bagaimanakah kekuatan pembuktian keterangan saksi instrumenter dalam pembuatan akta yang dibuat oleh Notaris. Bagaimanakah ruang lingkup tanggung jawab saksi instrumenter dalam pembuatan akta yang dibuat oleh Notaris.

Untuk menemukan jawaban dari permasalahan tersebut maka penelitian ini bersifat deskriptif analisis, maksudnya dari penelitian ini diharapkan diperoleh gambaran secara rinci dan sistematis tentang permasalahan yang akan diteliti. Analisis dimaksudkan berdasarkan gambaran, fakta yang diperoleh akan dilakukan analisis secara cermat untuk menjawab permasalahan.

Kekuatan pembuktian keterangan saksi instrumenter terlihat pada saat saksi dipanggil dalam persidangan. Saksi hanya memberikan kesaksian sebatas formalitas - formalitas peresmian akta dan sebatas apa yang diperintahkan atau ditugaskan oleh notaris dalam mempersiapkan akta, yaitu yang berkenaan dengan pengetikan dalam penyusunan akta, pencocokan identitas dan surat-surat serta hadir dalam peresmian akta, mendengarkan pembacaan akta dan ikut menandatangani akta sebagai saksi (verlijden). Selain itu, tanggung jawab saksi instrumenter adalah melihat bahwa penghadap telah hadir di hadapan Notaris dan identitas penghadap telah sesuai dengan uraian yang dibacakan oleh Notaris, bahwa sebuah akta sebelum ditandatangani oleh para pihak terlebih dahulu dibacakan oleh Notaris dihadapan para penghadap, dan kemudian ditandatangani oleh para pihak serta Notaris yang bersangkutan.

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat dikemukan saran sebagai berikut hendaknya pemerintah membuat penambahan pasal mengenai kekuatan pembuktian keterangan saksi instrumenter dalam pembuatan akta Notaris dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris serta tanggung jawab saksi instrumenter tersebut dalam proses pembuatan akta Notaris.

Kata Kunci : Saksi Instrumenter, Akta Notaris.

(7)

ABSTRACT

A Notary is a public official (openbaar ambtenaar) who has the authority to draw up an authentic deed and other authorities as stipulated in Law No. 2/2014 on Notarial Position. He has to be protected by law, and one of the types of protection is the existence of witnesses who present and directly witness the drawing up of authentic deeds by a Notary; they are called instrumental witnesses. Their task is to sign, give testimony on the truth of the deed content, and appear as the formality as required by law. They become evidence which can help a Notary’s position be safe in darawing up deeds when it is brought to the court by one of the parties in the deed or by the third party. The problems of the research were as follows: how about the power of the testimony by an instrumental witness in the drawing up deeds by a Notary and how far the responsibility of an instrumental witness concerning the deed made by a Notary.

The research used descriptive analytic approach which described in detail and systematically the problems which would be analyzed, based on the description. The data would be analyzed carefully in order to answer the problems.

The power of the testimony by an instrumental witness is seen when he is asked to present in the hearing. He will give the testimony formally to formalize the deed and will do what has been ordered by the Notary in preparing the deed such as typing it, checking identities and letters, listening the reading of the deed, and signing the deed as a witness (verlijden). Besides that, his responsibility is by witnessing that the person appearing presents before the Notary, the identity of the person appearing has been in line with what has been read by the Notary, the deed is read by the Notary in front of the persons appearing before it is signed, and the deed is signed by the parties concerned and the Notary himself.

It is recommended that the government add some articles on the power of testimony given by instrumental witnesses in drawing up deeds by a Notary according to Law No. 2/2014 on Notarial Position and instrumental witnesses; responsibility is in the process of drawing up notarial deeds.

Keywords: Instrumental Witness, Notarial Deed

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena hanya dengan kasih karuniaNya dan berkatNya yang melimpah, penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini tepat pada waktunya. Adapun judul tesis ini adalah “Kedudukan Saksi Instrumenter dalam Pembuatan Akta Notaris”. Penulisan tesis ini merupakan suatu persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan Program Studi S2 Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan baik berupa masukan maupun saran, sehingga penulisan tesis dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih yang mendalam penulis sampaikan secara khusus kepada yang terhormat dan amat terpelajar Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang merupakan Pembimbing Utama penulis, Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN selaku Ketua Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang merupakan Pembimbing II penulis, dan Bapak Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn selaku Pembimbing III penulis yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk ksempurnaan penulisan tesis ini.

Kemudian juga, kepada Dosen Penguji yang terhormat dan amat terpelajar Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum selaku Sekretaris Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan Bapak Syafnil Gani, SH, M.Hum yang telah berkenan memberi masukan dan arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis ini sejak tahap kolokium, seminar hasil sampai pada tahap ujian tertutup sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih sempurna dan terarah.

Dalam kesempatan ini penulis juga dengan tulus mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

(9)

1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph.D selaku Pejabat Rektor Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.

2. Bapak dan Ibu Guru Besar juga Dosen Pengajar pada Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan membimbing penulis sampai kepada tingkat Magister Kenotariatan.

3. Para pegawai/karyawan pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang selalu membantu kelancaran dalam hal manajemen administrasi yang dibutuhkan.

4. Teman-teman Kelas A Tahun Ajaran 2013/2014 Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara untuk kebersamaan dan kerja sama yang begitu luar biasa yang dapat penulis rasakan. Viva Kelas A!!.

5. Teman-teman sepelayanan, Guru Sekolah Minggu Gereja Methodist Indonesia Kasih Karunia untuk kebersamaan dan dukungan doa yang teramat luar bisa kepada penulis.

Sungguh rasanya suatu kebanggaan tersendiri dalam kesempatan ini penulis juga turut menghaturkan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Papa Jansen Mangasih Halomoan Hutapea, SE dan Mama Dra. Sonny Triana Aruan yang telah melahirkan, mengasuh, mendidik dan membesarkan penulis sampai saat ini. Terimakasih pula penulis ucapakan kepada adik-adikku Fenina Magdalena Hutapea, S.Tp dan David Bornok Parlinggoman Hutapea untuk semangat dan dukungan yang luar biasa kepada penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih untuk yang terkasih Henry Vazero Sibuea, SH atas dukungan, semangat, kesabaran dan kasih

sayang sehingga tesis ini dapat selesai dengan baik.

Penulis berharap semoga semua bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang

(10)

Maha Esa, agar selalu dilimpahkan kebaikan, kesehatan dan rezeki yang melimpah kepada kita.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, namun tidak ada salahnya jika penulis berharap kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak.

Medan, Agustus 2015 Penulis

Hanna N R Hutapea

(11)

RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Hanna Nathasya Rumia Hutapea Tempat/Tgl. Lahir : Medan/ 7 April 1989

Status : Belum Kawin

Agama : Kristen Prostestan

Alamat : Jalan Bunga Sedap Malam VIII-B No.10, Kecamatan Medan Selayang, Kelurahan Sempakata.

II. KELUARGA

Ayah : Jansen Mangasih Halomoan Hutapea, SE Ibu : Dra. Sonny Triana Aruan

Adik : Fenina Magdalena Hutapea, S.TP David Bornok Parlinggoman Hutapea

III. PENDIDIKAN

SD Santo Thomas 5 : 1995-2001

SMP Santo Thomas 1 : 2001-2004

SMA Santo Thomas 2 : 2004-2007

S-1 Fakultas Hukum Univ. Atma Jaya Yogyakarta : 2007-2011 S-2 Program Magister Kenotariatan FH USU : 2013-2015

(12)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

ABSTRAC ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR ISTILAH ASING ... x

DAFTAR SINGKATAN ... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. RumusMasalah ... 10 C. Tujuan Penelitia ... 11 D. Manfaat Penelitian ... 11 E. Keaslian Penelitian ... 12

F. Kerangka Teori dan Konsepi ... 1. Kerangka Teori ... 12

2. Kerangka Konsepsi ... 16

G. Metode Penelitian ... 1. Sifat Penelitian dan Metode Pendekatan ... 18

2.Sumber data/Bahan Hukum... 19

H. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... a. Teknik Pengumpulan Data ... 21

b. Alat Pengumpulan Data ... 21

c. Analisis Data ... 22

BAB II KEKUATAN PEMBUKTIAN KETERANGAN SAKSI INSTRUMENTER DALAM PEMBUATAN AKTA NOTARIS A. Saksi Secara Umum ... 1. Pengertian Umum Saksi ... 23

2. Penggolongan Saksi ... 25 vii

(13)

3. Saksi Menurut KUHPerdata ... 35

4. Dasar Hukum Saksi Secara Umum ... 44

B. Saksi Instrumenter Dalam Pembuatan Akta Notaris 1. Pengertian dan Dasar Hukum Saksi Instrumenter ... 46

2. Kekuatan Pembuktian Keterangan Saksi Instrumenter Dalam Pembuatan Akta Notaris ... 62

BAB III TANGGUNG JAWAB SAKSI INSTRUMENTER DALAM PEMBUATAN AKTA NOTARIS A. Kehadiran Penghadap dalam Peresmian Akta Notaris ... 77

B. Kebenaran Pembacaan Akta Notaris ... 80

C. Kebenaran Tanda Tangan Penghadap dalam Peresmian Akta Notaris ... 85

D. Memberi Keterangan di Pengadilan ... 93

E. Analisis Terhadap Tanggung Jawab Saksi Instrumenter Dalam Pembuatan Akta Notaris ... 95

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 104

B. Saran ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 106-112

(14)

DAFTAR ISTILAH ASING

Actum / acte/ acta : Perbuatan

Ambtelijke acte / verbal acte : Akta pejabat

Autentic acta : Akta otentik

Bevoegd : Berwenang

Gijzeling : Penyanderaan

Gouvernements besluit : Penetapan pemerintah

Instrumentaire getuigen : Saksi instrumenter

Notarius : Notaris

Onderhands acta : Akta di bawah tangan

Ondertekenen : Menandatangani

Openbaar Ambtenaar : Pejabat umum

Partij acte : Akta penghadap

Teken : Tanda

Rechtpersoon : Badan hukum

Velidjen van de akte : Pembacaan dan penandatangan akta

Verlidjen : Telah dibuat

Verschijnen : Kehadiran yang nyata

Verschoningsplicht : Kewajiban ingkar

Verschoningsrecht : Hak mengundurkan diri

(15)

DAFTAR SINGKATAN

BW : Burgelijk Wetboek

BPN : Badan Pertanahan Nasional

HGB : Hak Guna Bangunan

HIR : Herzien Indonesis Reglement

INI : Ikatan Notaris Indonesia

Jo : Junto

KITAS : Kartu Izin Tinggal Sementara

KTP : Kartu Tanda Penduduk

KUHAP : Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana KUHPerdata : Kitab Undang-Undang Hukum Perdata KUHPidana : Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

RBg : Rechtsreglement Buitengewesten

SIM : Surat Izin Mengemudi

UUJN : Undang Undang Jabatan Notaris VOC : Veenigde Oost Ind. Compagnie

Wvk : Wetboek van Koophandel

Referensi

Dokumen terkait

Tindak Pidana Narkotika diatur dalam Bab XV Pasal 111 sampai dengan Pasal 148 Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 yang merupakan ketentuan khusus, walaupun

Guru-guru pemimpin meluangkan masa untuk memberi latihan yang secukupnya dalam setiap aktiviti yang dipertandingkan..

Bayi cukup bulan atau aterm bayi dengan masa kehamilan mulai dari 37 minggu sampai 42 minggu (259-293 hari).. Bayi lebih bulan atau post

menaikkan tingkatan sinyal pembawa warna menjadi 100% dari 50% yang ditekan pada penguat IF gambar. Penekanan sub pembawa warna sampai 50% pada tingkat IF dengan maksud

Hasil Pengujian Kuat Tarik Bambu dan Baja (Morisco, 1999); dalam (Lanang, 2017) Pada penelitian yang pernah dilakukan oleh Morisco (1994-1999) pada gambar diatas terkait

(3) kepentingan-kepentingan substansi, contohnya perlindungan harta benda. Norma dibentuk untuk melindungi kepentingan-kepentingan manusia sehingga dapat terwujud ketertiban

Hal ini berarti semakin tinggi jumlah sumber informasi maka semakin pendek jarak yang diperlukan oleh petani karet untuk menghubungi aktor lain dalam jaringan komunikasi. Beragamnya

Kritik ini ditujukan pada subjek (ego) yang berusaha merengkuh dan memahami secara total fenomena atau objek tertentu, seraya menunjukkan bahwa fenomena/ objek tersebut adalah