• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam bab ini akan dibahas teori-teori yang menjadi acuan dan relevan. dengan permasalahan yang akan diteliti, yang meliputi:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. Dalam bab ini akan dibahas teori-teori yang menjadi acuan dan relevan. dengan permasalahan yang akan diteliti, yang meliputi:"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan dibahas teori-teori yang menjadi acuan dan relevan dengan permasalahan yang akan diteliti, yang meliputi:

2.1. Pembelajaran Online

Pembelajaran online adalah pembelajaran yang memungkinkan atau didukung oleh penggunaan alat dan konten digital. Pembelajaran online biasanya melibatkan beberapa bentuk interaktivitas, termasuk didalamnya dapat berupa interaksi online antara peserta didik dan pengajar atau kelompok mereka. Pembelajaran online biasanya diakses melalui internet, namun teknologi lainnya seperti CD-ROM juga dapat digunakan. Walaupun demikian, penggunaan istilah pembelajaran online lebih identik dengan pembelajaran melalui internet atau jaringan.

Mengapa pembelajaran online perlu dilakukan? Untuk membahas hal tersebut lebih dalam, penulis akan memaparkan beberapa butir studi literatur yang perlu diketahui; yaitu aspek personal pembelajar, personalisasi pembelajaran, dan kelebihan pembelajaran online.

2.2. Kelebihan Pembelajaran Online.

Implementasi konsep personalisasi pembelajaran dalam konteks pembelajaran konvensional ternyata sulit dilakukan. Hal ini disebabkan beragamnya gaya belajar serta kecerdasan yang dimiliki pembelajar. Sementara di sisi lain, pengajar hanya menerapkan satu tipe metode pembelajaran dalam satu

(2)

rentang waktu yang paling tidak sesuai dengan satu tipe gaya belajar saja serta menerapkan standar kecerdasan yang sama bagi para siswa. Bila hal ini terjadi, maka pembelajar lain yang berbeda gaya belajar akan terabaikan, pembelajar dengan prior knowledge kurang sulit mengikuti, sedangkan dengan prior knowledge dan kecerdasan lebih baik akan meninggalkan mereka yang kurang. Pengajar dapat menyesuaikan dengan standar prior knowledge dan tingkat kecerdasan terendah, tetapi ini tidak efesien serta tidak dapat mengakomodasi siswa yang memiliki kemampuan lebih tinggi. Namun dalam konteks pembelajaran online, personalisasi sangat memungkinkan untuk dilakukan yaitu melakukan serangkaian perlakuan terhadap learning management aplikasi dan learning object yang adatif terhadap tipe gaya belajar, prior knowledge, dan tingkat kecerdasan yang beraneka ragam. Personalisasi mampu menghadirkan perlakuan yang berbeda terhadap sejumlah peserta didik dalam rentang waktu bersamaan.

2.3. Pedoman Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Pengembangan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia haruslah memperhatikan hakikat Bahasa dan Sastra sebagai sebuah sarana komunikasi dan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Keduanya saling mengait dimana pada satu sisi Bahasa Indonesia merupakan sarana komunikasi, dan sastra merupakan salah satu hasil budaya yang menggunakan bahasa sebagai sarana kreativitas, sedangkan pada sisi lain Bahasa dan Sastra Indonesia seharusnya diajarkan kepada siswa melalui pendekatan tertentu yang sesuai dengan hakikat dan fungsinya. Pendekatan pembelajaran bahasa yang menekankan aspek kinerja dan atau kemahiran berbahasa dan fungsi bahasa adalah pendekatan komunikatif.

(3)

Sementara itu, pada sisi lain pendekatan pembelajaran sastra yang menekankan pada apresiasi sastra adalah pendekatan apresiatif.(Tim. 2006)

2.3.1. Aspek Personal Belajar.

Proses belajar-mengajar memiliki berbagai komponen yang berpengaruh, seperti komunitas (ukuran dan wilayah), keluarga (tingkat pendidikan ibu, pendapatan keluarga, buku-buku yang ada di rumah, serta ekspektasi akademik), pengajar yang terdiri dan aspek karakteristik pengajar dan aktivitas/tingkah laku pengajar, pembelajar yang terdiri dan dan aspek karaktenistik pembelajar dan aktivitas/tingkah laku pembelajar, kebijakan sekolah, serta kebijakan negara. Gaya belajar dan prior kowledge menupakan bagian dan karakteristik pembelajar, selain kecerdasan dan motivasi yang akan mempengaruhi aktivitas pembelajar dalam proses belajar-mengajar.

2.3.1.1. Gaya Belajar dalam Pembelajaran

Proses belajar mengajar memiliki sejumlah tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut, semua kegiatan dirancang untuk memfasilitasi peserta didik dalam memperoleh pengetahuan dan keahlian. Dalam proses tersebut seringkali diasumsikan bahwa peserta didik memiliki gaya belajar (learning style) yang sama. Padahal dalam realitasnya tidaklah selalu demikian. Pada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, terungkap bahwa pengabaian terhadap gaya belajar peserta didik yang berbeda tersebut justru tidak memfasilitasi peserta didik dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki dalam belajar.

(4)

Gaya belajar merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan fakta bahwa individu-individu menerima dan memproses informasi dengan cara-cara yang sangat berbeda. Setidaknya terdapat empat model gaya belajar yang telah dikembangkan saat ini, antara lain:

a. The Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), b. Kolb’s Learning Style Model,

c. Herrmann Brain Dominance Instrument (HBDI), dan d. Felder-Silverman Learning Style Model.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai Felder-Silverman Learning Style Model yang akan digunakan pada penelitian ini. Model lainnya tidak dijelaskan karena tidak digunakan dan beberapa penjelasan akan beririsan dengan model Felder-Silverman. Felder-Silverman Learning Style Model membagi gaya belajar berdasarkan lima dimensi. Gaya belajar tersebut terdiri dari gaya belajar active-reflective, gaya belajar inductive-deductive, gaya belaj ar visual-verbal, gaya belajar sensing-intuitive, dan gaya belajar sequential-global.

a. Gaya Belajar Active-Reflective (Dimensi Pemrosesan). Pembelajar dengan gaya belajar active cenderung untuk memelihara dan memahami informasi yang terbaik dengan melakukan keaktifan dengannya membahas, menerapkannya, atau menjelaskannya kepada orang lain. Di lain sisi, pembelajar reflective memilih untuk memikirkannya dahulu dengan tenang. Sebuah ungkapan dan pembelajar active adalah, “Mari mencobanya dan lihat bagaimana ia bekerja”, sedangkan pembelajar reflective berkata, “Mari kita pikirkan terlebih dahulu”. Pembelajar active lebih menyukai belajar kelompok, sebaliknya pembelajar reflective lebih

(5)

menyukai belajar sendiri. Mendengarkan ceramah tanpa melakukan kegiatan fisik kecuali menulis catatan sulit dilakukan keduanya, namun khususnya bagi pembelajan active.

b. Gaya Belajar Sensing-Intuitive (Dimensi Persepsi). Pembelajar bertipe sensing cenderung menyukai mempelajari fakta, sedangkan pembelajar bertipe intuitive sering kali lebih memilih menemukan kemungkinan dan hubungan. Sensor lebih mudah memahami jika diberikan contoh dari konsep dan prosedur dan menemukan bagaimana konsep diaplikasikan pada praktik, sedangkan pembelajar intuitive mencoba memahami suatu interpretasi atau teori yang menghubungkan fakta. Oleh karena itu, sensor cocok diberi pengajaran dengan aplikasi nyata, sedangkan pembelajar intuitive cocok diberikan peta konsep.

c. Gaya Belajar Visual-Verbal (Dimensi Input). Pembelajar visual mengingat apa yang dilihatnya dengan baik, seperti gambar, diagram, time line, film, atau demonstrasi; sedangkan pembelajar verbal lebih banyak mendapat informasi dan kata-kata dan penjelasan terucap sehingga mereka menyukai diskusi dan proyek tulisan.

d. Gaya Belajar Sequential-Global (Dimensi Pemahaman). Pembelajar sequential memperoleh pemahaman melalui langkah-langkah linear. Pembelajar global berusaha memahami gambaran besar dan memecahkan masalah kompleks sekali ketika mendapatkan gambaran besar.

e. Gaya Belajar Inductive-Deductive (Dimensi Onganisasi). Pembelajar inductive memproses informasi dan yang spesifik ke general, sedangkan pembelajar deductive sebaliknya (Tarigan, Henry Guntur. 2008).

(6)

2.3.1.2. Prior Knowledge dalam Pembelajaran

Prior knowledge dapat dijelaskan sebagai kombinasi dan sikap pembelajar yang telah ada sebelumnya, pengalaman-pengalaman, dan pengetahuan mereka. Siswa belajar lebih efektif ketika mereka sudah mengetahui sesuatu tentang sebuah area konten serta bila konsep-konsep di dalam area tersebut memiliki suatu makna bagi mereka dan bagi latar belakang dan budaya mereka. Jika pengajar menghubungkan informasi baru dengan prior knowledge siswa, mereka mengaktifkan ketertarikan dan rasa ingin tahu siswa, dan memompakan pengajaran dengan makna. Prior knowledge setiap pembelajar bisa sama, hampir sama, atau bahkan secara signifikan tidak sama. Secara eksplisit, perbedaan prior knowledge diantara pembelajar dapat diketahui melalui pre-test yang dilakukan sebelum pembahasan materi inti. Bila pengajar dalam mengajar menggunakan tempo stabil saja, maka pembelajar yang memiliki prior knowledge sedikit atau tidak sejalan, kemungkinan besar ia akan gagal (Syafi’ie, Imam. 1994).

2.3.2. Personalisasi Pembelajaran.

Personalisasi pembelajaran adalah penyediaan berbagai fasilitas belajar seperti bahan ajar dan lingkungan pembelajaran berdasarkan karakteristik masing-masing peserta (Syafi’ie, Imam. 1994).

2.4. Unified Modeling Language

Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan design program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan aplikasi OOP dan sekelompok

(7)

perangkat tool untuk mendukung pengembangan aplikasi tersebut. UML mulai diperkenalkan oleh Object Management groups, sebuah organisasi yang telah mengembangkan model, teknologi, dan standar OOP sejak tahun 1980-an. Sekarang UML sudah mulai banyak digunakan oleh para praktisi OOP. UML merupakan dasar bagi perangkat desain berorientasi objek dari IBM (Irwanto, Djon. 2006)

UML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu aplikasi informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Namun demikian UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap aplikasi informasi. Penggunaan UML dalam industri terus meningkat. Ini merupakan standar terbuka yang menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industri software dan pengembangan aplikasi.

2.5. Use Case

Use case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua aktor, use case, dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun. Use case diagram menjelaskan manfaat suatu sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada di luar sistem. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar (Irwanto, Djon. 2006)

(8)

Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa penghubung yang digunakan untuk menampilkan halaman pada aplikasi. SGML (Standard Generalize Markup Language) merupakan dasar format penulisan HTML. HTML juga dapat dibuat dengan menggunakan berbagai tools, seperti mengedit teks yang sederhana dengan menggunakan authoring tools. HTML menggunakan tag-tag seperti <h1> dan </h1> sebagai struktur untuk headings, paragraf, list, link halaman dan sebagainya.

2.7. Teknologi Pemprograman Web

Solusi dari keterbatasan Hypertext Markup Language (HTML) adalah adanya client side programming dan server side programming. Pada pembuatan aplikasi aplikasi ini digunakan teknologi server side programming dengan menggunakan PHP Hypertext Preprocessor (PHP). PHP adalah script untuk pemrograman aplikasi server-side. PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk pembuatan halaman aplikasi yang dinamis. PHP ditanamkan ke dalam halaman HTML untuk dieksekusi dari server-side. Dokumen HTML yang dihasikan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan editor teks. PHP biasanya digunakan untuk mengekstrak data dari basis data dan ditampilkan dihalaman aplikasi. Kemampuan PHP yang paling diandalkan adalah dukungan kepada banyak basis data. Tujuan dari bahasa ini adalah agar pengembang aplikasi dapat menulis halaman aplikasi yang dibangkitkan secara dinamis dengan cepat.

(9)

Cascading Style Sheet (CSS) adalah sintaksis stylesheet yang biasanya digunakan untuk merepresentasikan suatu struktur dokumen yang ditulis menggunakan bahasa markup “markup languages” seperti HTML dan XHTML. Sekarang CSS dapat diaplikasikan kedalam aplikasi berbasis.

2.9. Smarty

Smarty adalah suatu template engine untuk PHP, sebagai gambarannya adalah untuk mempermudah pengaturan suatu tampilan aplikasi aplikasi ditinjau dari sisi application logic dengan desain isi yang dipisahkan. Pemisahan tersebut menjelaskan kepada programmer dan designer bila dalam pengerjaan dilakukan oleh dua orang atau lebih. Sehingga, untuk aspek jangka panjang sangat menguntungkan, seperti yang dikutip dari e-book karangan Andrei Zmievski dan Monte Ohrt berjudul Smarty - the compiling PHP template engine,”smarty keep application logic out of the templates, and presentation logic out of the application. This will most definately keep things manageable and scalable for the foreseeable future.”

Cara kerja smarty adalah membaca berkas template yang telah dibuat kemudian di-compile atau dengan kata lain dibuatkan sintak-sintak php-nya. Hasil dari compile tersebut disimpan oleh smarty pada folder templates_c yang sudah dibuat secara manual. Bila halaman yang sama di-request oleh pengguna melewati suatu browser untuk kedua kalinya maka hasil compile tadi akan digunakan sebagai output dalam tampilan pada browser.

(10)

ADOdb adalah librari class database yang menyediakan API berbagai database, sehingga apabila suatu saat databse diganti maka hanya perlu merubah driver di-ADOdbnya saja, tidak harus merubah semua kode diphp. ADOdb support beberapa databse diantaranya : MySQL, Oracle, Microsoft SQL Server, Sybase, Sybase SQL Anywhere, Informix, PostgreSQL, FrontBase, Interbase (Firebird dan Borland variants), Foxpro, Access, ADO and ODBC., SQLite and DB2 via ODBC.

2.12. Istilah Kamus

Kamus adalah sejenis buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata. Ia berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain menerangkan maksud kata, kamus juga mungkin mempunyai pedoman sebutan, asal-usul sesuatu perkataan dan juga contoh penggunaan bagi sesuatu perkataan (Tim. 2006).

2.13. Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data (data dictionary) merupakan sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data yang berhubungan dengan aplikasi, dengan definisi yang kuat dan teliti sehingga pamakai dan analisis aplikasi akan memiliki pemahaman yang umum mengenai input, output, komponen penyimpanan, dan bahan kalkulasi intermediate (Pressman 1997).

2.14. Basis Data

Basis data adalah suatu koleksi dari data yang saling terkait secara logika (beserta deskripsinya), yang dirancang dan diorganisasikan untuk memenuhi

(11)

kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Basis data hanya satu, didalamnya terdapat kumpulan data yang didefinisikan hanya sekali, dan digunakan secara simultan oleh banyak pengguna. Semua data dalam basis data saling terintegrasi sehingga jumlah duplikasi data dapat diminimalkan (Connolly dan Begg 2002).

2.14.1. Normalisasi

Normalisasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menghasilkan sekumpulan relasi dengan properti-properti yang diharapkan, yang menyediakan kebutuhan data dari sebuah enterprise (Connolly dan Begg 2002). Proses normalisasi terdiri dari beberapa bentuk, yaitu:

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form). Bentuk ini merupakan sekumpulan data yang disimpan tanpa harus mengikuti format tertentu. Terdapat data yang tidak lengkap, redundansi atau terduplikasi.

2. Bentuk Normal Pertama (First Normal Form). Bentuk normal pertama dicapai apabila tiap nilai atribut adalah tunggal. Kondisi ini dapat diperoleh dengan melakukan eliminasi pada data ganda, tidak ada pengulangan kelompok data (redundansi), dan tabel harus mempunyai sebuah kunci utama (primary key).

3. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form). Bentuk normal kedua tercapai dengan melakukan pemindahan baris yang hanya bergantung secara parsial pada salah satu field yang menjadi kunci utama.

4. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form). Bentuk normal ketiga adalah bentuk normal kedua tanpa adanya ketergantungan transitif

(12)

Structured Query Language (SQL) adalah contoh bahasa transform-language, atau bahasa yang dirancang untuk menggunakan relasi dalam mengubah input menjadi output yang diperlukan. SQL dapat digunakan melalui dua cara, yang pertama menggunakan SQL dengan mengetikkan sintaksis ke dalam terminal. Cara kedua adalah menanam sintaksis SQL ke dalam bahasa pemrograman (Connolly dan Begg 2002). SQL merupakan bahasa query yang terstruktur yang terdiri dari dua kelompok utama pernyataan, yaitu:

1. Data Manipulation Language (DML) yaitu sekumpulan perintah yang

dapat digunakan untuk melakukan manipulasi data, contohnya penyimpanan data ke suatu tabel, kemudian mengubahnya atau menghapusnya atau hanya sekedar menampilkan data.

2. Data Defination Language (DDL) yaitu merujuk pada sekumpulan

perintah yang dapat digunakan untuk mendefenisikan objek-objek basis data, seperti membuat sebuah tabel pada basis data

2.15. FPDF

FPDF adalah kelas dari PHP yang memungkinkan anda untuk menghasilkan file PDF dari kode PHP murni. Artinya tanpa menggunakan library tambahan dari kelas PDFlib. huruf F dari tulisan FPDF adalah singkatan dari Free, jadi anda dapat menggunakannya untuk setiap kebutuhan anda secara bebas atau gratis.

FPDF memiliki beberapa kelebihan, diantara nya:

1. pilihan satuan ukuran, format halaman dan margin 2. halaman header dan footer manajemen

(13)

4. line break dan text justification otomatis 5. berwarna

6. bisa di-link

7. dukungan encoding 8. kompresi halaman

FPDF tidak memerlukan ekstensi dan dapat berjalan baik pada PHP diatas versi 4.

2.16. GRAPH

JpGraph merupakan objek yang berorientasi pada grafik, JpGraph berfungsi sebagai visualisasi data berupa grafik. pada php versi 5.1 keatas, library JpGraph benar-benar ditulis dalam PHP dan siap untuk digunakan dalam skrip PHP (baik CGI/apxs/versi CLI dari PHP yang didukung) (http://jpgraph.net/).

2.17. Metode Waterfall

Model Waterfall merupakan salah satu model yang digunakan untuk membangun perangkat lunak. Metode Waterfall adalah model eksplisit pertama dari proses pengembangan aplikasi dan membagi tahapan utamanya menjadi lima tahapan yaitu seperti Gambar 1 berikut ini. (Sommerville 2001).

(14)

Penjelasan untuk setiap tahapan tersebut adalah :

1. Tahapan analisis dan definisi kebutuhan. Pada tahap ini dilakukan analisis dan penentuan definisi dari aplikasi yang diperlukan, penjelasan dan tujuan dari aplikasi dapat diperoleh melalui konsultasi dengan pengguna aplikasi. Hasil konsultasi tersebut kemudian didefinisikan ke dalam rincian.

2. Tahapan desain aplikasi dan perangkat lunak. Desain aplikasi mempartisi proses dari kebutuhan yang diperlukan ke salah satu perangkat keras atau perangkat lunak. Desain aplikasi menetapkan arsitektur aplikasi secara menyeluruh. Desain perangkat lunak melibatkan pengidentifikasian dan pendeskripsian abstraksi dari aplikasi berserta relasinya.

3. Tahapan implementasi dan pengujian unit. Pada tahap ini, desain dari perangkat lunak dibuat dalam suatu program atau unit-unit dari program. Pengujian unit melibatkan verifikasi setiap unit yang dibuat memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan.

4. Tahapan integrasi dan pengujian aplikasi. Unit program atau program diintegrasikan dan diuji sebagai satu aplikasi untuk mamastikan bahwa seluruh kebutuhan perangkat lunak telah terpenuhi. Setelah pengujian, aplikasi diberikan pada pengguna.

5. Tahapan pengoperasiaan dan pemeliharaan. Instalasi aplikasi dan pemeliharaan aplikasi dilakukan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang tidak ditemukan pada tahap sebelumnya, mengembangkan implementasi dari unit aplikasi, dan meningkatkan pelayanan aplikasi mengikuti kebutuhan-kebutuhan yang baru

(15)

2.18. Metode Black-Box

Pengujian Black-box adalah suatu pendekatan untuk melakukan pengujian yang berdasarkan dari program atau komponennya. Pengujian menggunakan metode Black-box untuk sebuah aplikasi, hanya dapat ditentukan dengan cara mempelajari input dan output yang berhubungan. Metode Black-box disebut juga “functional testing” hal ini disebabkan penguji hanya memperhatikan kegunaan perangkat lunak, bukan implementasi perangkat lunak (Sommerville 2001).

Model pengujian sebuah aplikasi yang diasumsikan menggunakan metode Black-box. Penguji memberikan nilai input ke dalam aplikasi dan memeriksa kecocokan keluaran. Jika output tidak seperti yang telah diprediksi sebelumnya, berarti pengujian telah berhasil mendeteksi masalah yang ada di perangkat lunak. (Sommerville 2001).

Gambar 2 Ilustrasi pengujian menggunakan metode black-box (Sommerville 2001).

Gambar

Gambar 1 Ilustrasi metode waterfall (Sommerville 2001).
Gambar 2 Ilustrasi pengujian menggunakan metode black-box (Sommerville  2001).

Referensi

Dokumen terkait

Pada proses pemanasan, pelat baja dipanaskan hingga temperatur austenit dengan tujuan antara lain untuk melarutkan berbagai paduan yang terdapat dalam baja, dan untuk

Menurut Nida (1969), menerjemahkan berarti mengalihkan isi pesan yang terdapat dalam bahasa sumber (BSu) ke dalam bahasa sasaran (BSa) sedemikian rupa sehingga orang

Selain kata, dalam sintaksis terdapat frase, yaitu satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif atau disebut juga sebagai gabungan kata yang

Dan kami juga sangat mengharapkan yang membaca makalah ini akan bertambah motivasinya dan mengapai cita-cita yang di inginkan, karena saya membuat makalah ini mempunyai arti

12.Setelah melakukan percobaan tentang cahaya, peserta didik mampu membuat laporan hasil percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat cahaya dan keterkaitannya dengan

Pada penelitian ini terlihat bahwa PUFA n-3 pada ikan tuna loin segar dan tuna loin pemberian FS selama penyimpanan 4 minggu didominasi oleh DHA dan EPA yang berada pada

5) Ciri kebahasaan teks berita adalah adanya kaidah pernyataan berisi bujukan untuk menganjurkan hal yang tertera dalam iklan tersebut. Selain kalimat yang berupa bujukan, iklan

menunjukkan bahwa agresi pada anak dapat terbentuk karena setiap hari anak sering melihat dan menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga baik secara langsung atau