Data dan Penyajian Data
Penyajian Data
Penyajian Data
Data penelitian harus disusun dan
disajikan dalam bentuk yang
mudah dipahami.
Penyusunan dan penyajian data
penting untuk
memudahkan :Analisis dan
pembacaan data hasil penelitian.
Penyajian data dapat dengan tabel
Kelompok Data
Skala pengukuran Skala pengukuran
1. Skala nominal adalah
skala yang mempunyai ciri untuk
membedakan skala
ukur yang satu dengan yang lain. Untuk
menggunakan skala nominal ini, data
diklasifkasikan dalam kelompok/kategori.
Tiap kategori mungkin diberi lambing,
symbol, atau angka yang berfungsi untuk membedakan saja. Contoh penggunaan skala nominal dapat dilihat pada tabel disamping
2. Skala ordinal adalah skala yang mempunyai ciri membedakan dan mengurutkan, misalnya dari yang paling rendah sampai paling tinggi, paling sedikit sampai paling banyak. Contoh penggunaan skala
ordinal dapat dilihat pada tebel di samping.
Kelompok nilai Jumlah siswa Sangat tinggi 7
Tinggi 14 Sedang 11
Rendah 2
3. Skala interval bukan hanya berfungsi sebagai
nominal (membedakan) dan ordinal (mengurutkan), namun juga menunjukkan ciri jarak yang sama.
Contoh misalnya penggunaan derajat celcius untuk menentukan tingginya suhu di suatu tempat,
misalnya 29 derajat celcius, 30 derajat celcius, dan seterusnya. Angka nol pada skala ini tidak berarti “kosong” atau tidak ada. Misalnya, suhu nol derajat celcius tidak berari tidak ada panas.
4. Skala rasio mempunyai ciri membedakan,
mengurutkan, jarak yang sama, dan mempunyai titik nol yang berarti. Misalnya :
Jumlah mahasiswa yang hadir nol (artinya tidak ada
mahasiswa yang hadir).
Jumlah mahasiswa yang hadir hari selasa 40,
Penyajian data
Penyajian data
Penyajian Data Dalam bentuk Tabel
frekuensi
Penyajian Data
Penyajian Data
Penyajian data dalam bentuk
diagram (grafk)
◦ Berisi seluruh informasi data disajikan sehingga pembaca tdk perlu mencari informasi utk
memahami grafk di dalam teks.
◦ Nomor diagram, judul, serta jumlah data, data
interval rasio angka dari setiap kategori harus jelas terlihat.
Penyajian Data
Penyajian Data
Kelebihan dan kekurangan
melakukan penyajian dengan grafk
Kelebihan Kekurangan
-lebih mudah diingat -lebih menarik
-informasi visual dan dapat diperbandingkan
-menyajikan perubahan hubungan
-penyajiannya harus sesuai tujuan
PENYAJIAN DATA
PENYAJIAN DATA
KUALITATIF
Data Kualitatif
Data Kualitatif
Data kualitatif umumnya dihasilkan
dari pertanyaan terbuka
(pertanyaan yang kategori
jawabannya tidak dibatasi oleh si peneliti).
◦ Contoh pertanyaan terbuka : “ Mengapa
anda mencari pekerjaan di Korea?”
◦ Jawabannya akan beraneka ragam,
perlu pengelompokan
Data kualitatif
Data kualitatif
Di korea lebih mudah mencari
pekerjaan
Korea menjanjikan gaji yang besar
Korea lebih banyak peluang
Pekerjaan apapun menghasilkan uang
Di Indonesia sulit mencari pekerjaan
Di Indonesia banyak perusahaan
gulung tikar
Di Indonesia membutuhkan keahlian
Penyajian & Interpretasi
Penyajian & Interpretasi
data
data
Penyajian data dalam bentuk
tabel frekuensi (tabel distribusi frekuensi kualitatif)
◦ Adanya pembagian kelas yang
didasarkan atas kategori-kategori tertentu
Penyajian & Interpretasi
Penyajian & Interpretasi
data
data
Penyajian data dalam bentuk
diagram lingkaran (pie chart) dan diagram batang (bar chart)
Kategori dalam pie chart : (n/N) x
360o atau (n/N) x 100%
Kategori dalam diagram batang
Contoh Diagram Batang
PENYAJIAN DATA
PENYAJIAN DATA
KUANTITATIF
Data Kuantitatif
Data Kuantitatif
Data kuantitatif berdasarkan
pengukuran interval dan rasio
◦ Data dari responden umumnya bervariasi sehingga memerlukan penyederhanaan data dengan cara mengelompokkan data menjadi
kelas-kelas dan interval tertentu ◦ Kaidah yang dipakai untuk
Jenis Data Jenis Data
Berdasar nilainya, ada dua jenis data kuantitatif :
diskrit : diperoleh dari hasil perhitungan kontinyu : diperoleh dari hasil
pengukuran, sehingga umumnya
Penyederhanaan data (Distribusi
Penyederhanaan data (Distribusi
Frekuensi)
Frekuensi)
Distribusi frekuensi
◦ Pengelompokan data ke dalam
beberapa kategori yang menunjukan banyaknya data dalam setiap kategori dan setiap data tidak dapat dimasukan ke dalam dua atau lebih kategori
Tujuan
Langkah – langkah Penyederhanaan
Langkah – langkah Penyederhanaan
data (Distribusi Frekuensi)
data (Distribusi Frekuensi)
Mengurutkan data
Membuat ketegori atau kelas
data
Membuat Interval data
Membuat Tabel Frekuensi
Melakukan penturusan atau
Penyajian data dan
Penyajian data dan
interpretasinya
interpretasinya
Tabel frekuensi
Diagram (grafk) terdiri dari :
◦ Histogram : sama dengan diagram batang, hanya batangnya
menempel (tidak terpisah) karena data yang disajikan bersifat Kontinyu
◦ Poligon Frekuensi : grafk yang dihasilkan dengan menghubungkan puncak dari masing-masing nilai tengah kelas histogram.
◦ Ogive : diagram yang dibuat dari frekuensi kumulatif. Sumbu horizontal menggunakan kelas, sedangkan sumbu vertikal menggunakan frekuensi kumulatif
Langkah Pertama
Langkah Pertama
Mengurutkan data : dari yang
terkecil (Min) ke yang terbesar (Max) atau sebaliknya
Tujuan :
Langkah Pertama
No Nama Kecamatan ∑ Masyarakat yang dilayani
1. Wado 215
2. Ujung Jaya 290
3. Tomo 310
4. Darmaraja 365
5. Conggeang 530
6. Ganeas 580
7. Surian 650
8. Sumedang Selatan 750
9. Sukasari 840
10. Situraja 1200
11. Rancakalong 1280
12. Paseh 1580
13. Tanjungmedar 2050
14. Tanjungkerta 2075
15. Jatinunggal 2175
16. Buahdua 3150
17. Cibugel 3600
18. Cimanggu 5350
19. Tanjungsari 6600
Langkah Kedua
Langkah Kedua
Membuat kategori atau kelas
data
◦ Tidak ada aturan pasti, berapa banyaknya kelas !
Langkah :
Langkah kedua
Langkah kedua
Gunakan pedoman bilangan bulat
terkecil k, dengan demikian sehingga 2k n atau aturan Sturges
Jumlah min
imal
Ketegori ya
Langkah ketiga
Langkah ketiga
Tentukan interval kelas :batas kelas
nyata dan batas kelas semu.
Interval kelas adalah batas bawah dan
batas atas dari suatu kategori Rumus :
Nilai terbesar - terkecil
Interval Kelas
Interval Kelas
Batas kelas nyata:antara kelas
tidak terdapat loncatan nilai
◦ Range (R)= (Max+0,5) – (Min-0,5) ◦ K=kategori/Jumlah kelas
◦ interval=R/K= (Max+0,5) – (Min-0,5) /K
Batas kelas semu: antara kelas
Contoh
Contoh
Berdasarkan data
◦ Nilai tertinggi = 9750 ◦ Nilai terendah = 215
Interval kelas :
◦ = [ 9750 – 215 ] / 5 ◦ = 1907
Jadi interval kelas 1907 yaitu jarak
Interval kelas
Interval kelas
batas kelas batas kelas semusemu
Kelas
1
215
2122
2
2123
4030
3
4031
5938
4
5939
7846
5
7847
9754
Interval
Nilai tertinggi := 215 + 1907 = 2122Nilai terendah Kelas ke 2
= 2122 + 1 = 2123
Interval kelas
Interval kelas
batas kelas batas kelas nyatanyata
Kelas Batas Kelas nyata
1 214,5 x ≤ 2122,5
2 2122,5 x ≤ 4030,5
3 4030,5 x ≤ 5938,5
4 5398,5 x ≤ 7846,5 5 7846,5 x ≤ 9754,5
Penyajian Data
Penyajian Data
Batas kelas
◦ Nilai terendah dan tertinggi
Batas kelas dalam suatu interval
kelas terdiri dari dua macam :
◦ Batas kelas bawah – lower class limit
Nilai teredah dalam suatu interval kelas
◦ Batas kelas atas – upper class limit
Contoh Batas Kelas
Contoh Batas Kelas
Kelas Jumlah Frekuensi (F)
1 215 2122 14
2 2123 4030 4
3 4031 5938 1
4 5939 7846 1
5 7847 9754 1
Interval
Batas kelas bawah
Langkah keempat
Langkah keempat
Lakukan penturusan atau tabulasi data
Kelas Interval Frekuensi Jumlah Frekuensi (F)
1 215 2122 IIIII IIIII IIII 14
2 2123 4030 III 3
3 4031 5938 I 1
4 5939 7846 I 1
Tabulasi data
Tabulasi data
215-2122:
IIIII IIIII IIII
= 14
No Nama Kecamatan ∑ Masyarakat yang dilayani
1. Wado 215
2. Ujung Jaya 290
3. Tomo 310
4. Darmaraja 365
5. Conggeang 530
6. Ganeas 580
7. Surian 650
8. Sumedang Selatan 750
9. Sukasari 840
10. Situraja 1200
11. Rancakalong 1280
12. Paseh 1580
13. Tanjungmedar 2050
14. Tanjungkerta 2075
15. Jatinunggal 2175
16. Buahdua 3150
17. Cibugel 3600
18. Cimanggu 5350
19. Tanjungsari 6600
Distribusi Frekuensi
Distribusi Frekuensi
Relatif
Relatif
Frekuensi setiap kelas
dibandingkan dengan frekuensi total
Tujuan ; Untuk memudahkan
membaca data secara tepat dan tidak kehilangan makna dari
Contoh
Contoh
Frekuensi relatif (%) = [ 14 / 20 ] x 100 % = 70 %
Distribusi Frekuensi Relatif
Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F) Frekuensi relatif (%)
1 215 2122 14 70
2 2123 4030 3 15
3 4031 5938 1 5
4 5939 7846 1 5
Nilai Tengah
Nilai Tengah
Tanda atau perinci dari suatu
interval kelas dan merupakan suatu angka yang dapat
dianggap mewakili suatu interval kelas
Nilai tengah kelas kelasnya
Contoh Nilai Tengah
Contoh Nilai Tengah
Kelas Nilai tengah
1 215 2122 1168.5
2 2123 4030 3076.5
3 4031 5938 4984.5
4 5939 7846 6892.5
5 7847 9754 8800.5
Interval
Nilai Tepi Kelas –
Nilai Tepi Kelas –
Class Boundaries
Class Boundaries
Nilai batas antara kelas yang
memisahkan nilai antara kelas satu dengan kelas lainnya
Penjumlahan nilai atas kelas
dengan nilai bawah kelas
Contoh Nilai Tepi Kelas
Contoh Nilai Tepi Kelas
Nilai tepi kelas ke 2 = [ 2122 +2123 ] / 2 = 2122,5
Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F) Nilai Tepi Kelas
1 215 2122 14 214.5
2 2123 4030 3 2122.5
3 4031 5938 1 4030.5
4 5939 7846 1 5938.5
5 7847 9754 1 7846.5
Frekuensi Kumulatif
Frekuensi Kumulatif
Menunjukan seberapa besar
jumlah frekuensi pada tingkat kelas tertentu
Diperoleh dengan menjumlahkan
frekuensi pada kelas tertentu dengan frekuensi kelas
selanjutnya
Frekuensi kumulatif terdiri dari ;
Frekuensi kumulatif kurang dari
Frekuensi kumulatif kurang dari
Merupakan penjumlahan dari mulai
frekuensi terendah sanpai kelas tertinggi dan jumlah akhirnya
merupakan jumlah data (n)
0 + 0 = 0
0 + 14 = 14
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif Kurang dari
1 215 2122 214.5 0
2 2123 4030 2122.5 14
3 4031 5938 4030.5 17
4 5939 7846 5938.5 18
5 7847 9754 7846.5 19
Frekuensi kumulatif lebih dari
Frekuensi kumulatif lebih dari
Merupakan pengurangan dari jumlah
data (n) dengan frekuensi setiap kelas dimulai dari kelas terendah dan
jumlah akhirnya adalah nol
20 – 0 = 20
20 – 14 = 6
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif Lebih dari
1 215 2122 214.5 20
2 2123 4030 2122.5 6
3 4031 5938 4030.5 3
4 5939 7846 5938.5 2
5 7847 9754 7846.5 1
Jadi Frekuensi Kumulatif
Jadi Frekuensi Kumulatif
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif
Kurang dari Lebih dari
1 215 2122 214.5 0 20
2 2123 4030 2122.5 14 6
3 4031 5938 4030.5 17 3
4 5939 7846 5938.5 18 2
5 7847 9754 7846.5 19 1
Tabel Frekuensi
Tabel Frekuensi
Distribusi Frekuensi Relatif
n=20
Jumlah
Anak Frekuensi (F) Prosentase(%)
1 2 10
2 6 30
3 3 15
4 4 20
5 5 25
Total 20 100
Interpretasi: jumlah anak yang dimiliki bervariasi dan tdk terlihat kecenderungan apakah jumlah anak cenderung besar atas
Grafk
Grafk
Grafk dapat digunakan sebagai
laporan
Mengapa menggunakan grafk ?
◦ Manusia pada umunya tertarik dengan gambar dan sesuatu yang ditampilkan delam bentuk visual akan lebih mudah diingat dari pada dalam bentuk angka
Grafk dapat digunakan sebagi
Grafk Histogram
Grafk Histogram
Histogram merupakan diagram balok
Histogram menghubungkan antara
tepi kelas interval dengan pada
sumbu horizontal (X) dan frekuensi setiap kelas pada sumbu vertikal (Y)
Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F)
1 215 2122 14
2 2123 4030 3
3 4031 5938 1
4 5939 7846 1
Histogram
Histogram
Grafk Polygon
Grafk Polygon
Menggunakan garis yang
mengubungkan titik – titik yang merupakan koordinat antara nilai tengah kelas dengan jumlah
frekuensi pada kelas tersebut
Kelas Nilai Jumlah Tengah Frekuensi (F)
Polygon
Polygon
Jumlah Frekuensi (F)
Kurva Ogive
Kurva Ogive
Merupakan diagram garis yang
menunjukan kombinasi antara interval kelas dengan frekuensi kumulatif
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif Kurang dari Lebih dari
Contoh Kurva Ogive
Contoh Kurva Ogive
Stem and leaf diagram
2
Gambar 2. Distribusi frekuensi Nilai Pengantar Statistika Sosial Kelas X Gambar 3.
Poligon Frekuensi Nilai Pengantar Statistika Sosial Kelas X
0
Titik Tengah Interval Kelas
F
Latihan
Latihan
LATIHAN :
Berikut dilaporkan sebaran data waktu keterlambatan 50 pegawai yang tidak mengikuti apel pagi (menit
Buatlah - Tabel Distribusi Frekuensi
- Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
20.8 25.3 23.7 21.3 19.7 22.8 20.7 20.3 21.5 24.2 21.9 22.5 23.6 23.1 22.8 22.0 21.2 19.0 19.9 20.7 20.7 23.8 25.1 24.2 23.8 20.9 23.3 25.0 24.1 23.3
25.0 20.0 19.5 19.8 21.1 22.2 22.9 24.1 23.9 20.9