• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN SEKTORAL DAN REGIONAL DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENDEKATAN SEKTORAL DAN REGIONAL DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENDEKATAN SEKTORAL DAN

REGIONAL DALAM PERENCANAAN

PEMBANGUNAN WILAYAH

 Ruang Lingkup Perencanaan Pembangunan Wilayah

 Pendekatan Sektoral

 Pendekatan Regional

(2)

Ruang lingkup perencanaan

pembangunan wilayah

Perencanaan wilayah adalah perencanaan penggunaan ruang wilayah dan perencanaan aktivitas pada ruang wilayah.

Perencanaan wilayah sebaiknya dimulai dengan penetapan visi dan misi wilayah.

Dalam kondisi ideal, perencanaan wilayah sebaiknya

dimulai setelah tersusunya rencana tata ruang wilayah karena tata ruang wilayah merupakan landasan

sekaligus sasaran dari perencanaan pembangunan wilayah.

Perencanaan pembangunan wilayah sebaiknya

(3)

Pendekatan sektoral lebih bersifat less-spatial,

sedangkan pendekatan regional lebih bersifat spatial dan merupakan jembatan untuk mengaitkan

(4)

Pendekatan sektoral

Pendekatan sektoral adalah dimana seluruh kegiatan ekonomi di

dalam wilayah perencanaan dikelompokan atas sektor-sektor. Selanjutnya setiap sektor dianalisis satu per satu.

• Dengan metode agregasi akhirnya dapat dismpulkan tentang per subsektoral dan selanjutnya keadaan keseluruhan sektor.

Pendekatan sektoral dengan metode AGREGASI, memiliki resiko

kehilangan gambaran latar belakang yang mendukung produksi sektoral tersebut. Mis, proyeksi produksi dilakukan secara

terpisah untuk masing-masing komoditi tanpa memperhatikan proyeksi komoditi lainnya. Dapat terjadi hasil proyeksi tidak

(5)

Salah satu pendekatan sektoral yang sekali gus melaihat kaitan pertumbuhan antara satu sektor dengan sektor lainnya dikenal dengan analsisi

masukan-kelauaran (input-output)

Pendekatan linier programing. Pendekatan ini adalah

(6)

Dalam pendekatan sektoral untuk setiap sektor/komoditi, semestinya dibuat analisis sehingga dapat memberi

jawaban tentang :

1. sektor/komoditi apa yang memiliki competitive advantage di wilayah tersebut, artinya komoditi tersebut dapat bersaing di pasa global.

2. Sektor/komoditi apa yang basis dan non basis

3. Sektor/komoditi apa yang memiliki nilai tambah yang tinggi 4. Sektor/komoditi apa yang memiliki forward lingkage dan

backward lingkage yang tinggi

5. Sektor/komoditi apa yang perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan minimal wilayah tersebut

(7)

Pendekatan Regional

• Pendekatan sektoral lebih dahulu memperhatikan sektor/komoditi yang kemudian dianalisi menghasilkan proyek-proyek yang

disusulkan untuk dilaksanakan, setelah setelah proyek diketahui barulah dipikirkan dimana lokasi proyek tersebut.

Pendekatan sektoral berbeda dengan pendekatan regional walaupun

tujuan akhirnya adalah sama yitu menentukan kegiatan apa pada lokasi mana.

Pendekatan sektoral mengabaikan factor ruang (spasial).

Pendekatan regional dalam arti sempit meperhatikan ruang dengan segala kondisinya.

• Pendekatan regional pengertian lebih luas selain memperhatikan penggunaan ruang untuk kegiatan produksi/jasa juga memprediksi arah konsentrasi kegiatan dan memperkirakan kebutuhan fasilitas untuk masing-masing konsentrasi serta merencanakan

(8)

Analisis regional adalah analisis atas penggunaan ruang saat

ini, analisis atas aktivitas yang akan mengubah penggunaan ruang dan perkiraan atas bentuk penggunaan ruang di masa yang

akan datang.

Analisis regional didasarkan anggapan perpindahan orang dan barang dari suatu daerah ke daerah lain adalah bebas dan orang berpindah berdasarkan daya Tarik suatu daerah yang lebih kuat dari daerah lain.

Pendekatn regional memandang wilayah sebagai kumpulan dari

bagian-bagian wilayah yang lebih kecil dengan potensi dan daya teriknya masing-masing.

Pada dasarnya pergeseran penduduk selalu disertai atau disebabkan oleh pergeseran modal dan keahlian.

Jadi pertambahan rill suatu daerah adalah pertumbuhan

(9)

Pendekatan regional adalah pendekatan ekonomi dan

pendekatan ruang.

Pendekatan ekonomi untuk melihat arah perkembangan sesuatu daerah di masa yang akan datang.

Mis;

- Metode analsisi menyangkut pertumbuhan ekonomi daerah

- Analisis competitiveness dari sektor sektor yg ada di

suatu wilayah

- Model gravitasi - Teori lokasi

- Hubungan kota dengan daerah belakangnya

(10)

Analisis eko regional kemudian dikombinasikan dengan

pendekatan tata ruang, sehingga harus dibarengi dengan peta-peta untuk mempermudah dan

memantapkan analisis. Mis;

Pendekatan tataruang dengan memperhatikan

- Strukutur ruang saat ini

- Penggunaan lahan saat ini

(11)

• Unsur-unsur struktur tataruang

- orde-orde perkotaan, termasuk di dalamnya konsentrasi

permukiman

- Sistem jaringan lalu lintas, termasuk penetapan

jaringan jalan primer, jarring jalan sekunder, jaringan jalan local

(12)

Memadukan Pendekatan sektoral dan Regional

dalam Perencanaan Pembangunan Wilayah

Perencanaan pembangunan wilayah tidak cukup hanya

menggunakan pendekatan sektoral saja atau pendekatan regional saja.

Pendekatan sektoral saja tidak mampu melihat adanya

kemungkinan tumpang tindih dalam penggunaan lahan, juga tidak mampu melihat perubahan struktur ruang yang mungkin terjadi sebagai akibat dilaksanakannya rencana sektoral tersebut. Mis. Tidak mampu melihat wilayah mana yang akan berkembang,

wilayah mana yang kurang terbangun, perubahan dari pergerakan arus orang dan barang sehingga memerlukan perubahan

(13)

• Pendekatan regional saja tidak cukup karena analisisnya akan bersifat makrosehingga tidak cukup detil

memebahas sektor persektor apalagi komoditi per komoditi. Misal. Tidak mampu melihat komoditi apa yang akan dikembangkan, berapa luas, apakah pasar masih dapat menyerap tambahan komoditi, apakah

input pengembangannya masih cukup, serta bagaimana tingkah laku para pesaing.

Atas dasar alasan tersebut, pendekatan pembangunan

(14)

Langkah-langkah pembangunan kedua pendekatan

dalam penyusunan RPJM dapat dikemukakan:

1. Tetapkan visi dan misi, tujuan dan strategi 2. Lakukan pendekatan sektoral terlebih dahulu

3. Uraian atas setiap komoditi setidaknya harus menyangkut luas penanaman, wilayah penanaman, luas panen, tingkat produksi,

jumlah TK, besarnya kebutuhan input lianya, wilayah pemasaran dan perkembangan harga tahun terakhir, permasalahan yang dihadapi baik produksi maupun pemasaran

4. Untuk tiap komoditi dihitung parameter tertentu

5. Proyeksi kebutuhan atau prospek pemasaran dari masing-masing komoditi untuk 5 tahun yang akan dating

(15)

7. Proykesi perubahan atas berbagai parameter sperti produktivitas per hektar, produktivitas per TK, tingkat pemakaian pupuk atau pestisida, bnayaknya musim tanam per tahun

8. Rekapitulasi kebutuhan lahan, kebutuhan TK, kebutuhan pupuk/pestisida, kebutuhan modal,

9. Gabungan kebutuhan input, setiap komoditi secara keseluruhan sehingga diperoleh kebutuhan sektor, kemudian gabungkan pula kebutuhan seluruh sektor untuk mendapatkan kebutuhan total 10.Hitung apakah kebutuhan lahan, TK, pupuk atau pestisida masih

tersedia

11.Setelah kebutuhan input dianggap dapat dipenuhi dan luas

penanaman atau produksi sudah ditetapkan, gmabarkan dalam peta tentang lokasi rencana penanaman per komoditi per lokasi.

12.Periksa apakah ada lahan yang tumpang tindih sehingga sebetulnya tidak cukup tersedia lahan di wilayah tersebut.

(16)

14.Hitung atau proyeksikan 5 tahun kedepan, jumlah produksi dan nilai tambah masing-masing komoditi yang kemudian digabung menjadi nilai tambah masing-masing sektor

15.Perkirakan pertumbuhan sektor-sektor lainnya, baik dengan cara model korelasi maupun dengan metode input-output 16.Atas dasar perhitungan pada poin 14 dan 15 perkirakan

pertumbuhan PDRB dimasa yang akan dating

17.Atas dasar pertumbuhan sektor-sektor yang diperkirakan di

atas buat proyeksi penggunaan lahan di wilayah tersebut untuk pertanian, industry, pertambangan dan jasa serta penetapan lokasi dimasa yang akan datang

18.Proyeksikan jumlah penduduk untuk masa yang akan datang

19.Dengan adanya pertambahan kegiatan di berbagai lokasi maka pada peta perlu dibuat perkiraan sentra-sentra permukiman

(17)

20.Evaluasi kebutuhan berbagai fasilitas seperti pertambahan ruas jalan, peningkatan kelas dari jalan yang sudah ada, penambahan pelabuhan, kebutuhan jaringan listrik,

kebutuhan telpon, air minum, rumah sakit, sekolah, pasar, dll 21.Periksa kembali apakah perluasan kegiatan tersebut terutama

mengenai lokasinya apakah masih sesuai dengan arahan penggunaan lahan, tidak mengganggu kawasan lindung,

menciptakan keseimbangan atau pemerataan antar wilayah serta masih terjaminnya kelancaran pergerakan orang dan barang wilayah tersebut

22.Proyeksi total kebutuhan investasi untuk sektor produksi dan jasa dengan cara proyeksi kenaikan produksi (nilai

tambah)dikalikan ICOR.

23.Proyeksikan kemampuan nkeuangan pemerintah yang dapat dialokasikan untuk kegiatan pembangunan di wilayah

(18)

21.Bandingkan antara dana yang tersedia per tahun dengan rencana pembangunan yang dibiayai

pemerintah di wilayah tersebut

22.Hasil yang diperoleh dari berbagai langkah tersebut di atas masih berupa rencana pembangunan selama

lima tahun

(19)

TUGAS

• Buatlah analisis system Kota di wilayah yang dipilih (wilayah di Indonesia)

Dalam menentukan orde perkotaan (status perkotaan)

maka diperlukan beberapa metode (sihlakan metode apa yang akan anda pilih)

metode Christaller, metode rank Size Rule, metode ZipF

dll.

Tujuan analisis untuk mengetahui kedudukan

Referensi

Dokumen terkait