• Tidak ada hasil yang ditemukan

Motif Amerika Serikat memberikan bantuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Motif Amerika Serikat memberikan bantuan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

United States’s Motives Providing Assistance to Colombia Through Plan Colombia in

2000-2008

Oleh : Yudhistira Widho P.

Mahasiswa Hubungan Internasional

Universitas Brawijaya

ABSTRACT

Terrorism and illegal drugs trafficking are one of the issues concerned by the US

government in determining their foreign policy. Just like any other Latin America especially

in Colombia. High rate of drug trafficking cases that involved citizens of the US as

consumers and never ending terrorism issues in Colombia made US gave their special

attention to Colombia rather than any other Latin countries.

In 2000, Plan Colombia emerged as one of the US assistance to help Colombia which

has the main purpose to hinder the rate circulation of illegal drugs trafficking entering the US

market as well as to help Colombia’s government to fight against terrorism that occurred in

Colombia at that moment.

(2)

Pendahuluan

Dewasa ini perdagangan obat-obatan terlarang telah menjadi permasalahan

serius yang dihadapi hampir di berbagai Negara. Bakhan ketika permasalahan obat-obatan

terlarang masih belum terselesaikan ada salah satu kasus yang melibatkan kelompok

bersenjata dimana hasil dari perdagangan obat-obatan terlarang ini digunakan untuk

menunjang kegiatan-kegiatan pemberontakan. Seperti yang terjadi di Amerika Latin tepatnya

di Kolombia dengan kelompok bersenjatanya yang dikenal dengan Armed Revolutionary

Forces of Colombia atau dalam bahasa latin disebut Fuerzas Armadas Revolucionaria s de

Colombia (FARC). FARC adalah kelompok pemberontak di Kolombia yang memiliki tujuan

untuk memaksa perubahan sistem politik di Kolombia1. Strategi yang mereka gunakan adalah

menggunakan tanah dan redistribusi kesejahteraan, nasionalisasi industri dan infrastruktur2,

memiliki tradisi dan nilai-nilai yang lebih baik, dan anti Amerika Serikat3. Dalam upaya

untuk mencapai tujuannya, FARC menggunakan hasil perdagangan obat-obatan terlarang

sebagai suatu alat untuk memenuhi kebutuhan keuangan mereka. Pendapatan FARC berasal

dari pajak dan retribusi terhadap produsen yang digunakan untuk melindungi

keberlangsungan perdagangan obat-obatan terlarang yang dimulai dari proses produksi

sampai kepada pengiriman barang ke lokasi4. Selain memberikan pajak dan retribusi terhadap

produsen, banyak diantara anggota FARC yang juga terlibat dalam proses produksi

obat-obatan terlarang. Perbedaannya adalah jika anggota FARC ikut terlibat dalam proses produksi

1

MAJ Jon-Paul N. Maddaloni, 2009, An Analysis of the FARC in Colombia : Breaking the Frame of FM 3-24, Hal 27

2

Infrastruktur yang dimaksud disini adalah keberadaan perusahaan minyak di Kolombia. FARC menilai bahwa kebijakan ekspor minyak yang dilakukan oleh pemerintah Kolombia hanya akan menjadikan para pemilik modal akan semakin kaya.

3

MAJ Jon-Paul N. Maddaloni, 2009, An Analysis of the FARC in Colombia : Breaking the Frame of FM 3-24, Hal 27

4

(3)

obat-obatan terlarang, mereka tidak akan dipungut pajak melainkan hasil produksi akan

langsung dijual kepada pembeli dengan menukarnya dengan uang atau persenjataan5.

Dalam rincian penetapan pajak yang ditentukan oleh FARC ada empat golongan yang

perlu diperhatikan6. Yang dimaksud dengan (1) informal adalah para petani yang tidak

memiliki lahan dan bekerja untuk lahan orang lain termasuk juga para pemetik daun coca

yang dalam hal ini mereka tidak akan dipungut pajak oleh FARC. Selanjutnya adalah (2)

Semi-Informal adalah segala pihak yang terlibat dalam proses produksi dan distribusi

termasuk didalamnya adalah pedagang & distributor skala kecil dan menengah7. (3)

Semi-Formal penggolongannnya hampir sama dengan Semi-Informal hanya yang membedakan

adalah skala yang tergolong dalam Semi-Formal adalah skala besar. (4) Formal memberikan

ketetapan khusus yang disebut dengan Tax For Peace. Tax For Peace yang ditetapkan pada

bulan Maret tahun 2000 adalah pajak yang diperoleh dari pihak-pihak atau perusahaan

dengan pendapatan diatas 1 juta US$. Hal ini didasarkan pada penilaian FARC terhadap

perusahaan transnasional yang secara terus-menerus melakukan eksploitasi di wilayahnya.

FARC melihat bahwa buruh yang bekerja tidak mendapatkan apapun di negerinya sendiri.

Maka dari itu pajak ini nantinya akan digunakan FARC untuk meningkatkan kemampuan

militernya dengan cara modernisasi persenjataan yang kemudian juga digunakan untuk

pelayanan ekonomi dan sosial bagi masyarakat lokal seperti mendirikan sekolah, perbaikan

jalan, kesehatan, dan perlindungan lingkungan8.

Mario A Murillo And Jesus Rey Avirama, 2010, Colombia and the United States : War, Unrest and

Destabilization, New York: Seven Stories, Hal 19. Yang dikutip dalam buku James J. Britain, 2010, Revolutionary Social Change in Colombia : The Origin and Direction of the FARC-EP, Pluto Press, Hal 100

8

(4)

Muculnya pemberontak dalam hal ini adalah FARC bukan suatu permasalahan baru

bagi pemerintah Kolombia mengingat FARC sendiri telah muncul sejak tahun 1960 hingga

sekarang. Pemberontak ini muncul akibat dari ketidakmampuan pemerintah dalam

memberikan kontrol terhadap seluruh wilayahnya sehingga dalam beberapa hal, fungsi

pemerintah yang seharusnya memiliki otoritas dalam memberikan pengawasan terhadap

wilayahnya justru dikendalikan oleh kelompok pemberontak yakni FARC. Banyak faktor

yang menyebabkan pemerintah Kolombia dinilai tidak mampu dalam memberikan kontrol

terhadap wilayahnya antara lain, kurangnya perhatian pemerintah dalam melakukan kontrol

terhadap wilayahnya, kurangnya pengawasan terhadap hukum yang dijalankan di Kolombia,

dll.

Selanjutnya, Kolombia adalah salah satu Negara di bagian Amerika Latin yang hingga

tahun 2000 masih memiliki kasus kriminalitas yang cukup tinggi termasuk di dalamnya

adalah perdagangan obatan terlarang seperti kokain, narkoba, koka, dll. Bisnis

obat-obatan terlarang di Kolombia tergolong yang paling tinggi dibanding Negara- Negara

tetangganya dengan merujuk laporan dari United Nations Office for Drug Control and Crime

Prevention 2000 (UNODCCP)9 yang menyebutkan bahwa perluasan lahan penanaman daun

koka di Kolombia pada periode tahun 1987-1999 selalu mengalami peningkatan bahkan

mencapai enam kali lipat. Sementara Peru dengan periode yang sama justru semakin

menurun hingga melampaui lima kali lipat, untuk Bolivia, perluasan lahan penanaman daun

dengan periode tahun yang sama justru mengalami penurunan dengan berkurangnya sekitar

50% perluasan lahan penanaman daun koka.

Ditinjau dari potensi produksi kokain yang dimulai pada tahun 1987 – 1999, dari

ketiga Negara tersebut, Kolombia juga masih menempati posisi teratas dengan potensi yang

9

(5)

meningkat sekitar 15 kali lipat pada tahun 199910. Dibandingkan dengan Peru dan Bolivia

angka ini tentunya sangat jauh dengan potensi produksi Peru yang hanya mengalami

peningkatan tidak sampai menyentuh angka 10% sementara Bolivia justru mengalami

penurunan potensi produksi kokain sebesar 50%11.

Berangkat dari permasalahan inilah Amerika Serikat mempunyai inisiatif untuk

membantu menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami oleh Kolombia dimana pada

awalnya Kongres Amerika Serikat menyetujui bahwa Amerika Serikat akan memberikan

bantuan kepada Kolombia senilai US$ 7.5 milyar12. Bentuk bantuan yang ditawarkan

Amerika Serikat pada saat itu diberi nama Plan Colombia. Plan Colombia adalah suatu

bentuk strategi kerja sama bilateral antara Amerika Serikat dan Kolombia yang mempunyai

tujuan untuk melawan perdagangan obat terlarang dan menekan kriminalitas, revitalisasi

sosial dan ekonomi Kolombia, dan memelihara perdamaian di Kolombia13. Secara Khusus

Plan Colombia memiliki 3 tujuan utama yaitu (1) Reduce Illicit Narcotics and Improve

Security, (2) Promote Social and Economic Justice, (3)dan Promote Rule of La w14. Di waktu

yang sama, Plan Colombia juga digunakan sebagai suatu alat untuk melakukan pengawasan

terhadap persebaran obat-obatan illegal di wilayah Amerika Utara15. Program bantuan yang

ditawarkan Oleh Amerika Serikat ini akhirnya disetujui pada tahun 1999 oleh Andress

Pastrana yang pada saat itu menjabat sebagai presiden Kolombia Persetujuan ini didasarkan

Peter DeShazo, Johanna Mendelson Forman, and Philip McLean, 2009, Countering Threats to Security and Stability in a Failing State: Lessons from Colombia, Center for Strategic and International Studies, Washington, DC, dapat diakses melalui http://csis.org/files/publication/090930_DeShazo_CounteringThreats_Web.pdf

13National Planning Department and Department of Justice and Security

(DNP & DJS) : Plan Colombia Progress Report 1999 2005, Hal 8 Dapat diakses di

http://www.dnp.gov.co/archivos/documentos/DJS_Documentos_Publicationes/Bal_plan_Col_ingles_final.pdf

14

Joseph R. Biden, 2008, Plan Colombia : Drug Reduction Goals Were Not Fully Met, but Security Has Improved; U.S. Agencies Need More Detailed Plans for Reducing Assistance, Hal 12

15

National Planning Department and Department of Justice and Security (DNP & DJS) : Plan Colombia Progress Report 1999 2005, Hal 8 Dapat diakses di

(6)

pada rasa tanggung jawab bersama teradap permasalahan obat-obatan illegal di dunia16.

Selain itu Plan Colombia juga dianggap sebagai sebuah cermin suatu Negara dalam

melakukan pengawasan terhadap segala bentuk permintaan, pendistribusian, dan penawaran

(drug cartels17) terhadap obat-obatan terlarang dalam lingkup komunitas internasional18.

Langkah yang Ditempuh Amerika Serikat dalam Menyelesaikan Permasalahan di

Kolombia Melalui Plan Colombia

Pada tahap ini penulis akan melakukan analisa terhadap langkah-langkah yang

dilakukan oleh Amerika Serikat terkait permasalahan yang dihadapi oleh Kolombia melalui

sudut pandang motif dari bantuan luar negeri. Penulis akan menggunakan motif ekonomi dan

motif sosio-politik untuk mengetahui seberapa jauh motif Amerika Serikat terhadap

pemerintah Kolombia pada saat dilaksanakannya Plan Colombia.

Motif Sosio-Politik

Ditandai dengan adanya dua point utama yang diperoleh Amerika Serikat dalam

program Plan Colombia. Yaitu : Kendali Amerika Serikat dalam mempengaruhi kebijakan

pemerintah Kolombia dan diperolehnya Informasi yang dibutuhkan oleh Amerika Serikat di

Kolombia.

Bukti bahwa Amerika Serikat telah mampu mempengaruhi kebijakan pemerintah

Kolombia adalah dengan ditetapkannya Plan Patriota. Plan Patriota muncul sebagai suatu

kebijakan pemerintah Kolombia yang dilatar belakangi oleh penempatan pasukan militer

16

Ibid. Hal 8

17

Drug cartels adalah suatu kelompok pengedar obat-obatan terlarang yang dibentuk untuk memberikan kontrol terhadap proses produksi dan distribusi dalam lingkup nasional maupun internasional.

18

National Planning Department and Department of Justice and Security (DNP & DJS) : Plan Colombia Progress Report 1999 2005. Hal 8 Dapat diakses di

(7)

Amerika Serikat di Bogota tepatnya di kantor duta besar Amerika Serikat untuk Kolombia19.

Plan Patriota merupakan suatu bentuk sikap lanjutan dari pemerintah Kolombia yang mana

kebijakan ini ditujukan untuk memberikan tekanan terhadap pasukan FARC. Dengan bantuan

militer dari Amerika Serikat, pemerintah Kolombia berusaha untuk melakukan negosiasi

dengan FARC agar bersedia menarik mundur pasukan mereka dan mengakhiri konflik yang

terjadi antara pemerintah Kolombia dan FARC selama 40 tahun terakhir20.

Meskipun pada akhirnya FARC tidak bersedia untuk melakukan negosiasi dengan

pemerintah Kolombia karena alasan FARC tidak ingin melakukan negosiasi dengan kondisi

yang sama pada saat pemerintahan Pastrana21, hal ini tetap menjadi salah satu bukti yang

memperlihatkan bagaimana Amerika Serikat secara tidak langsung telah mampu

mempengaruhi kebijakan pemerintah Kolombia. Hanya dengan penempatan pasukan militer

Amerika Serikat di wilayah Bogota, pemerintah Kolombia langsung memberikan respon

dengan menetapkan Plan Patriota yang bertujuan selain untuk menarik mundur pasukan

FARC juga untuk melindungi kantor perwakilan Amerika Serikat di wilayah Bogota.

Ketergantungan pemerintah Kolombia terhadap Amerika Serikat pun berlanjut hingga

pada tahun 2005 pemerintah Kolombia sempat melakukan kunjungan dan bertemu presiden

Amerika Serikat yang pada saat itu dijabat oleh Bush guna membicarakan kerja sama

bilateral antar kedua Negara.

Berawal dari sebuah survei yang berasal dari Chile bernama Latinobarometro yang

melakukan survei terhadap dukungan masyarakat Amerika Latin terhadap demokrasi. Hasil

dari survei ini menyebutkan bahwa pada tahun 2005 dukungan terhadap demokrasi semakin

menurun sejak tahun 1996 khususnya di wilayah Brazil, Kolombia, dan Peru22.

19

(8)

Hasil dari survei ini tentu menjadikan salah satu pertimbangan tersendiri bagi

pemerintah Kolombia untuk meminta bantuan Amerika Serikat guna memperkuat demokrasi

di Kolombia.

Amerika Serikat sendiri sangat terbuka dalam merespon kondisi yang terjadi di

Kolombia. Terbukti dalam sebuah kutipan wawancara, pemerintah Amerikas Serikat bersedia

untuk bekerja sama yang satunya adalah untuk mempromosikan demokrasi di wilayah

Kolombia.

“Our two nations are working together to fight druh trafficking and terrorism, and to

promote security, democracy and the rule of law . . .”23

sebagai wujud kepedulian Amerika Serikat terhadap demokrasi yang ada di

Kolombia, Amerika Serikat memberikan suatu masukan terhadap hukum-hukum yang

dijalankan di Kolombia. Peace and Justice adalah salah satu bentuk aturan atau hukum yang

disarankan oleh pemerintah Amerika Serikat pada tahun 2006 agar diterapkan di Kolombia.

Meskipun pada awalnya sempat terjadi perdebatan apakah Pea ce and Justice ini dapat

mampu langsung dijalankan di Kolombia atau tidak. Lepas dari perdebatan terkait penerapan

Peace and Justice di Kolombia,tentunya Peace and Justice ini diharapkan mampu untuk

memperkuat kekuatan hukum yang ada di Kolombia guna memperkuat kehidupan ekonomi,

sosial dan Politik24.

Hasil analisa dari data tersebut memperlihatkan bahwa penulis tidak melihat proses

dan hasil dari berjalannya Peace and Justice yang diterapkan oleh pemerintah Kolombia.

Tetapi disini penulis lebih menekankan bahwa Amerika Serikat terbukti telah mampu

memberikan kendali terhadap kebijakan kebijakan domestik Kolombia yang terbukti dalam

23

Berdasarkan dialog yang telah dilakukan Frechette terhadap Bush

24

(9)

kebijakan Peace and Justice yang ditetapkan oleh pemerintah Kolombia. Hal ini dilakukan

oleh Pemerintah Kolombia mengingat Pemerintah Kolombia sangat butuh dukungan dari

Amerika Serikat. Dukungan dalam bentuk materi maupun dukungan dalam bentuk

peningkatan sistem demokrasi sangat dibutuhkan oleh pemerintah Kolombia demi menjaga

stabilitas keamanan di wilayahnya.

Diperolehnya Akses Informasi yang dibutuhkan Amerika Serikat di Kolombia

Diperolehnya informasi terhadap kondisi yang terjadi di Kolombia salah satunya

diawali dengan disetujuinya Free Trade Agreement (FTA) antara Kolombia dan Amerika

Serikat pada tahun 2005. FTA yang terjadi antar kedua Negara ini digunakan untuk

membantu Kolombia dalam menghadapi tantangan-tantangan seperti pertumbuhan ekonomi,

investasi asing, dan juga tentunya reformasi fiskal sebagai prioritas utamanya25. Jadi dengan

adanya FTA ini diharapkan Kolombianantinya akan mampu bersaing dalam perekonomian

dunia.

Dengan disetujuinya FTA antara Amerika Serikat dan Kolombia maka Amerika

Serikat akan mendapatkan segala bentuk informasi yang dapat digunakan sebagai dasar

tindakan Amerika Serikat terhadap Kolombia. Informasi yang diperoleh Amerika Serikat dari

kerja sama ini antara lain tingginya pajak yang ditetapkan oleh pemerintah Kolombia

sehingga perusahaan-perusahaan asing yang terletak di Kolombia harus mengeluarkan biaya

yang cukup besar untuk membayar pajak. Hal ini menyebabkan para investor tidak memiliki

ketertarikan untuk menanamkan modal di Kolombia. Di sisi lain Kolombia harus

meningkatkan pertumbuhan ekonomi mereka guna bersaing di pasar dunia. Berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan inilah akhirnya pada tahun 2005 Uribe bersedia untuk

25

(10)

menurunkan pajak yang ditetapkan di Kolombia guna lebih menarik para investor untuk

menanamkan modal di Kolombia.

Selain memperoleh informasi tentang sistem perpajakan yang diterapkan di

Kolombia, Amerika Serikat juga mendapatkan informasi tentang perkembangan pendapatan

per kapita Kolombia, pendapatan per kapita Kolombia yang berasal dari pajak, dan

pembelanjaan pemerintah Kolombia. Tercatat Gross National Product (GNP) Kolombia

sejak berjalannya Plan Kolombia semakin meningkat yang pada awalnya hanya 11% menjadi

21%, GNP Kolombia yang berasal dari pajak hanya berada di bawah 15%, pembelanjaan

Kolombia pada bidang militer hanya sekitar 3.3% dari GDP, dll26. Informasi – informasi

semacam inilah yang dibutuhkan oleh Amerika Serikat.

Dari informasi ini Amerika Serikat memiliki gambaran awal apakah Amerika Serikat

akan berinvestasi di Kolombia, apakah Amerika Serikat akan terus memberikan bantuan

militer ke Kolombia, apa yang akan didapat oleh para investor yang berasal dari Amerika

Serikat ketika para investornya menanamkan modal di Kolombia ataupun

pertimbangan-pertimbangan yang lainnya.

Motif Ekonomi

Pada Motif ini penulis juga mendapatkan dua point utama yang dinilai mampu

menjelaskan motif Ekonomi Amerika Serikat di Kolombia melalui skema Plan Colombia.

Antara lain : Ekspor-Impor Amerika Serikat – Kolombia Tahun 200-2008 dan Investasi

Amerika Serikat di Kolombia Tahun 2000-2008.

Ekspor-Impor Amerika Serikat – Kolombia Tahun 2000-2008

Secara keseluruhan dimulai dari pada tahun 2000 hingga 2008 kegiatan ekspor

Amerika Serikat menuju Kolombia terus mengalami peningkatan.

26

(11)

Ekspor Amerika Serikat menuju Kolombia tahun 2000-200827

Motif Ekonomi Amerika Serikat melalui skema Plan Colombia dapat dilihat pada

gambar yang menjelaskan tentang ekspor Amerika Serikat menuju Kolombia. Penulis melihat

bahwa sebenarnya tujuan lain dari Plan Colombia adalah untuk mencapai kerja sama

ekonomi antara Amerika Serikat dan Kolombia. Dari gambar diatas dapat dipahami bahwa

sejak dilaksanakannya Plan Colombia, Amerika Serikat secara terus menerus mengekspor

barang mereka menuju Kolombia. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebenarnya salah satu dari

tujuan Plan Colombia adalah untuk melindungi produk produk milik Amerika Serikat tetap

beredar di wilayah Kolombia.

Kemudian grafik mengenai impor Amerika Serikat yang berasal dari Kolombia. Sama

halnya dengan ekspor Amerika Serikat menuju Kolombia, data impor Amerika Serikat yang

berasal dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan.

27

(12)

Impor Amerika Serikat yang berasal dari Kolombia Tahun 1995-200828

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya kedua Negara baik Amerika

Serikat dan Kolombia memiliki ketergantungan satu sama lain. Dengan kata lain bahwa

disetujuinya program bantuan Plan Kolombia oleh kedua Negara tentunya tidak lepas dari

faktor ekonomi khususnya kerja sama di bidang ekspor dan impor. Bagi Amerika Serikat,

Plan Colombia dapat digunakan sebagai suatu alat untuk mempertahankan produk-produk

mereka beredar di pasar Kolombia sekaligus Plan Colombia juga dapat dijadikan suatu alat

bagi Amerika Serikat untuk mempertahakan pasokan barang atau jasa yang berasal dari

Kolombia.

Investasi Amerika Serikat di Kolombia Tahun 2000-2008

Amerika Serikat sebagai Negara tentangga dari Kolombia nampaknya tidak ikut

berpartisipasi untuk menanamkan modalnya ke Kolombia. Argumen penulis ini didasarkan

pada temuan penulis yang memperlihatkan bahwa dalam kurun waktu tahun 2000-2008

Amerika Serikat hanya memberikan investasinya di Kolombia melalui Cha se Manhattan

28

(13)

Bank. Bank ini bersedia untuk memberikan dana sebesar US$ 99.5 juta dalam proyek

perluasan telekomunikasi di Kolombia dan Kimberly-Clark Corporation yang bersedia

memberikan dana sebesar US$ 10 juta untuk produk tisu yang mereka tawarkan29.

Selain itu, argumen penulis juga didukung oleh data yang didapatkan penulis dari

OECD yang memperlihatkan bahwa dari tahun 2002 hingga 2008 FDI tertinggi yang berasal

dari Amerika Serikat terdapat di Brazil kemudian di susul Colombia di urutan kedua lalu

Venezuela di urutan ketiga30.

Perbandingan FDI dalam Satuan Million US$

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Venezuela 123.0 -86.0 624.0 308.0 -1362.0 -2032.0 -1465.0

Brazil 342.0 -334.0 668.0 985.0 -468.0 492.0 278.0

Colombia N/A 84.0 241.0 228.0 277.0 118.0 388.0

Sumber : diolah oleh penulis dari OECD

Sehingga dalam konteks investasi asing, Amerika Serikat tidak terlalu memberikan

prioritas terhadap Kolombia. Hal ini tentu didasarkan atas berbagai pertimbangan dimana

salah satu pertimbangan dari Amerika Serikat adalah Amerika Serikat telah memberikan

investasi dana yang cukup besar dalam hal Plan Colombia. Jadi Amerika Serikat akan

membutuhkan pertimbangan lebih lanjut ketika Amerika Serikat akan memberikan

investasinya kepada Kolombia.

29Overseas Private I vest e t Corporatio , A ual Report, , Maki g a Differe e y “

upporting

I vest e t i Developi g Cou tries . Hal 26

30

(14)

Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan bahwa Melalui

Plan Colombia Amerika Serikat bertujuan untuk meredam peradaran obat-obatan terlarang

memasuki pasar domestik Amerika Serikat yang kemudian dapat mengancam kesehatan

warga negaranya. Selain ancaman yang muncul dari permasalahan domestik Kolombia, pada

saat itu Kolombia juga sedang mengalami permasalahan lain yang belum terselesaikan.

Keberadaan FARC yang mengontrol sebagian besar perdagangan obat-obatan terlarang

menyebabkan pemerintah Kolombia tidak mampu menyelesaikan permaslahan yang ada.

Maka dari itu, Amerika Serikat sebagai Negara tetangga dari Kolombia berinisiatif untuk

memberikan bantuan yang diimplementasikan dalam bentuk Plan Colombia. Pada akhirnya

Plan Colombia muncul dan ditawarkan sebagai program bantuan dari Amerika Serikat

kepada Kolombia yang bertujuan untuk melawan peredaran obat-obatan terlarang dan juga

berperang memberantas terorisme dimana salah satu kelompok teroris (FARC) berada di

wilayah Kolombia dengan alokasi dana yang begitu besar dibanding tetangga sekitar

Kolombia.

Dengan besarnya dana yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat, maka timbul suatu

pertanyaan apa yang menjadi tujuan utama Amerika Serikat memberikan bantuan kepada

Kolombia dengan alokasi dana yang sebegitu besar dibanding dengan beberapa Negara

Amerika Latin yang pernah mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat.

Dengan menggunakan Aid Allocation Motives maka diharapkan mampu menjelaskan

apa yang menjadi tujuan Amerika Serikat memberikan bantuan kepada Kolombia melalui

skema Plan Colombia. .

Pada akhirnya Aid Allocation Motives dinilai mampu menjelaskan motif Amerika

Serikat melalui Plan Colombia. Amerika Serikat terlihat menggunakan isu obat-obatan

(15)

kelangsungan perdagangan antara Amerika Serikat dan Kolombia. Hal ini tentu didukung

oleh data yang menyebutkan bahwa dalam kurun waktu tahun 2000-2008 kegiatan ekspor

impor yang terjadi antar kedua Negara semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Daftar Pustaka

Buku, Jurnal, dan Laporan :

Biden, Joseph R. 2008, Plan Colombia : Drug Reduction Goals Were Not Fully Met, but Security Has Improved; U.S. Agencies Need More Detailed Plans for Reducing

Assistance, Hal 12

Britain, James J. 2010, Revolutionary Social Change in Colombia : The Origin and Direction of the FARC-EP, Pluto Press, Hal 100

Frechette, R.R Myles : Colombia and the United States- The partnership:But What is The End Game ?. Strategic Studies Institute, Hal 16

Maddaloni, MAJ Jon-Paul N. 2009, An Analysis of the FARC in Colombia : Breaking the Frame of FM 3-24, Hal 27

Murillo, Mario A And Avirama, Jesus Rey. 2010, Colombia and the United States : War, Unrest and Destabilization, New York: Seven Stories, Hal 19.

Overseas Private Investment Corporation, Annual Report, 2001, “Making a Difference by Supporting Investment in Developing Countries”. Hal 26

Richani, Nazih. 2002 System of Violence : The Political Economy of wa r and peace in Colombia. New York : SUNY, Hal 80.

Steinitz, Mark S. The terrorism and Drug Connection in Latin America’s Andean Region, Hal 1.

UNODCCP (United Nations Office for Drug Control and Crime Prevention) Studies on Drugs and Crime, Global Illicit Drugs and Trends 2000. Hal 43

Website :

http://stats.oecd.org/Index.aspx?DatasetCode=FDI_FLOW_PARTNER

(16)

http://www.dnp.gov.co/archivos/documentos/DJS_Documentos_Publicationes/Bal_pl an_Col_ingles_final.pdf

Peter DeShazo, Johanna Mendelson Forman, and Philip McLean, 2009, Countering Threats to Security and Stability in a Failing State: Lessons from Colombia, Center for

Gambar

gambar yang menjelaskan tentang ekspor Amerika Serikat menuju Kolombia. Penulis melihat

Referensi

Dokumen terkait

114 CIBITUNG SINDANGKERTA 03 AHMAD SAEPUDIN L KP.TAMANSARI.. 115 CIBITUNG SINDANGKERTA 03 OPIK

Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, variabel likuiditas dan financial leverage berpengaruh signifikan terhadap fraudulent financial statement , sedangkan variabel

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh (positif atau negatif) dan seberapa besar pengaruh faktor-faktor (curahan waktu kerja dan

Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, Koefisien Determinasi diperoleh hasil perhitungan secara simultan besarnya pengaruh kedua variabel bebas (kepribadian dan

tetap). Namun saat ini IMF menambahkannya menjadi delapan, yaitu pengaturan pertukaran tanpa kehadiran mata uang resmi seperti yang terjadi antara Negara Elsavador

Oleh karena itu, dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pemahaman isu-isu kritis lingkungan (X) dengan perspektif global (Y). Dari hasil

Sejak perolehan informasi memerlukan biaya, dan investor tidak dapat mengharapkan untuk melawan pasar ketika harga pasar telah menggambarkan informasi yang telah

 Enam dari tujuh kelompok pengeluaran yang ada mengalami kenaikan indeks, yakni berturut-turut: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,90 persen;