• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jabatan : Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi/ Sekretaris Deputi selanjutnya disebut Pihak Pertama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jabatan : Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi/ Sekretaris Deputi selanjutnya disebut Pihak Pertama"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGEMBANGAN WILAYAH DAN TATA RUANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan

akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama

: Tulus Hutagalung

Jabatan : Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi/

Sekretaris Deputi

selanjutnya disebut Pihak Pertama

Nama : Wahyu Utomo

Jabatan : Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah Dan Tata Ruang

Wilayah

selaku atasan Pihak Pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai

lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang

telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian

target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan

evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan

dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Jakarta, Oktober 2020

Pihak Kedua,

Pihak Pertama,

Deputi Bidang Pengembangan

Wilayah dan Tata Ruang

Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan

Kawasan Strategis Ekonomi/ Sekretaris Deputi

(2)

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

ASISTEN DEPUTI PERENCANAAN PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS

EKONOMI/SEKRETARIS DEPUTI

No.

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja Kegiatan

Target

1.

Terwujudnya Percepatan Proyek

Strategis Nasional (PSN) dan Proyek

Infrastruktur Prioritas (PIP)untuk

mendukung Pengembangan Wilayah

dan Tata Ruang yang berkelanjutan

Persentase Penyelesaian Konstruksi

Proyek Strategis Nasional dan Proyek

Infrastruktur Prioritas Sektor Air

100%

4 dari 4

( 2

bendungan

dan 2 SPAM)

2.

Tersusunnya Program Peningkatan

Penyediaan Pangan Nasional (

Food

Estate

) untuk mendukung

Pengembangan Wilayah dan Tata

Ruang yang berkelanjutan

Persentase Kebijakan Program

Peningkatan Penyediaan Pangan

Nasional (

Food Estate

) yang

diharmonisasi

100%

(3 dari 3

kebijakan)

3.

Tersusunnya Kebijakan Pelaksanaan

Kegiatan Dewan Sumber Daya Air

Nasional untuk mendukung

Pengembangan Wilayah dan Tata

Ruang yang berkelanjutan

Persentase Regulasi dan Kebijakan

Pelaksanaan Kegiatan Dewan

Sumber Daya Air Nasional yang

diharmonisasi

100%

(3 dari 3

kebijakan)

4.

Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan

Perencanaan Pengembangan Kawasan

Strategis Ekonomi yang Berkualitas

Persentase Rekomendasi Kebijakan

Perencanaan Pengembangan

Kawasan Strategis Ekonomi yang

diterima Deputi

100%

5.

Terwujudnya Layanan Kegiatan Deputi

serta Administrasi Program dan Tata

Kelola yang Optimal

Indeks Kepuasan Layanan Kegiatan

Deputi serta Administrasi Program

dan Tata Kelola

3 dari 4

Program: Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian

Kegiatan Anggaran

1. Koordinasi Kebijakan Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi Rp 3.128.487.000 2. Koordinasi Kebijakan Bidang Infrastruktur Sumber Daya Air Rp 2.372.999.000 Rp 5.501.486.000 Lima Miliar Lima Ratus Satu Juta Empat Ratus Delapan Puluh Enam Ribu Rupiah

Jakarta, Oktober 2020

Deputi Bidang Pengembangan

Wilayah dan Tata Ruang

Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan

Kawasan Strategis Ekonomi/ Sekretaris Deputi

(3)

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Utama Target Inisiatif Strategis Rencana Aksi Kinerja

Sep Okt Nov Des

1 Terwujudnya Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP)untuk mendukung Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang yang berkelanjutan

Persentase Penyelesaian Konstruksi Proyek Strategis Nasional dan Proyek Infrastruktur Prioritas Sektor Air

100% 4 dari 4 ( 2 bendungan dan 2 SPAM) 1. Koordinasi Proyek Strategis Nasional dan Proyek Infrastruktur Prioritas Sektor Irigasi ▪Monthly Meeting Pelaksanaan Pembebasan Tanah PSN Irigasi ▪Monthly Meeting Pelaksanaan Pembebasan Tanah PSN Irigasi ▪ Rapat Koordinasi Progres Pembangunan PSN Irigasi ▪Monthly Meeting Pelaksanaan Pembebasan Tanah PSN Irigasi ▪Monthly Meeting Pelaksanaan Pembebasan Tanah PSN Irigasi 2. Koordinasi Penyelesaian Pembangunan Sektor Bendungan,Tang gul Penahan Banjir, dan Sanitasi ▪ Rapat koordinasi dengan K/L terkait mengenai Updating progres pelaksanaan pembangunan PSN Bendungan, Tanggul Penahan Banjir,dan Sanitasi ▪ Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Bendungan ▪ Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Bendungan ▪Monthly Meeting Pelaksanaan Pembebasan Tanah PSN Bendungan ▪ Rapat Koordinasi evaluasi pelaksanaan pengadaan tanah PSN sektor bendungan, tanggul penahan banjir, dan sanitasi melalui DIPA LMAN pada TA 2020 dan rencana kerja pada TA 2021 ▪Monthly Meeting Pelaksanaan Pembebasan Tanah PSN Bendungan ▪ Rapat rencana kerja dan konfirmasi target capaian pembangunan PSN sektor bendungan, tanggul penahan banjir, dan sanitasi pada TA 2021 ▪Monthly Meeting Pelaksanaan Pembebasan Tanah PSN Bendungan 3. Koordinasi Proyek Strategis Nasional dan Proyek Infrastruktur Prioritas Sektor SPAM ▪ Rapat Koordinasi Terbatas Pembahasan Proyek KPBU SPAM Umbulan Terkait Restrukturisasi Perjanjian Kredit ▪ Rapat Koordinasi Progres Amandemen PKS ke XIII SPAM Umbulan ▪ Rapat koordinasi terkait progres pencairan VGF Proyek KPBU SPAM Bandar Lampung ▪ Rapat Koordinasi Persiapan Pencairan VGF Tahap 5 Proyek KPBU SPAM Umbulan ▪ Rapat Koordinasi Percepatan Pencairan VGF Tahap 5 Proyek KPBU SPAM Umbulan ▪ Rapat Koordinasi

Pembahasan Hasil Amandemen PKS ke-XIII Proyek KPBU SPAM Umbulan ▪ Rapat Koordinasi rencana optimalisasi kapasitas penyerapan air SPAM Umbulan ▪ Rapat Koordinasi Progres Pembangunan Offtake Porsi APBN dalam Proyek KPBU SPAM Umbulan ▪ Koordinasi Perencanaan Kebijakan Padat Karya dalam Kegiatan Pengamanan Pantai Utara Jawa ▪ Evaluasi hasil monitoring dan evaluasi rencana penggunaan teknologi SUPW dalam mengatasi banjir Rob di Semarang ▪ Koordinasi pemetaan program yang berkaitan dan berpotensi pada kebijakan padat karya dalam kegiatan pengamanan pantai utara jawa ▪ Evaluasi pemetaan program yang berkaitan dan berpotensi pada kebijakan padat karya dalam kegiatan pengamanan pantai utara jawa ▪ Penyusunan rencana aksi dalamprogram padat karya dalam Kegiatan Pengamanan Pantai Utara Jawa tahun 2021

(4)

2 Tersusunnya Program Peningkatan

Penyediaan Pangan Nasional (Food Estate) untuk mendukung Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang yang berkelanjutan

Persentase Kebijakan Program Peningkatan Penyediaan Pangan Nasional (Food Estatei

diharmonisasi 100% (3 dari 3 kebijakan) 1. Koordinasi Kebijakan Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Food Estate) ▪ Rapat koordinasi terkait Hasil Penetapan AOI Food Estate Provinsi Sumsel dan Papua ▪ FGD Pembahasan

Hasil Survei IP4T untuk Program Food Estate di Kalteng ▪ Rapat Koordinasi Progres dan Rencana Tindak Lanjut Pengembangan Food Estate Humbang Hasundutan ▪ Rapat koordinasi terkait Finalisasi Penetapan AOI Food Estate Provinsi Sumsel dan Papua ▪ Rapat Koordinasi

Pemanfaatan Hasil Survei IP4T pada Program Food Estate

▪ Rapat Koordinasi Pelaksanaan Musim Tanam Pertama pada program Food Estate Kalimantan Tengah ▪ Rapat Koordinasi terkait penyerapan investasi program Food Estate ▪ Rapat Koordinasi Penetapan Prepres Terkait PMU Food Estate Provinsi Kalimantan Tengah ▪ Monitoring dan evaluasi ▪ Rapat Evaluasi Pelaksanaan Musim Tanam Tahap 1 di program Food Estate Kalimantan Tengah ▪ Rapat Koordinasi terkait Penetapan Anggaran untuk Program Food Estate di Sumsel, Papua dan Sumut 3 Tersusunnya Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan Dewan Sumber Daya Air Nasional untuk mendukung Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang yang berkelanjutan

Persentase Regulasi dan Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan Dewan Sumber Daya Air Nasional yang diharmonisasikan 100% (3 dari 3 kebijakan) 1. Koordinasi terkait Pelaksanaan Kegiatan Dewan Sumber Daya Air Nasional ▪ Koordinasi penyusunan peraturan turunan UU 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air ▪ Rapat Koordinasi pemantauan kegiatan dan dokumen-dokumen pendukung dalam rangka persiapan sidang pleno Dewan SDA Nasional ▪ Koordinasi Penyusunan Raperpres Dewan SDA Nasional ▪ Koordinasi Penyusunan Substansi Raperpres SIH3 ▪ Koordinasi penyusunan peraturan turunan UU 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air ▪ Pelaksanan Sidang Pleno Dewan SDA Nasional ▪ Koordinasi Penyusunan Raperpres Dewan SDA Nasional ▪ Koordinasi Penyusunan Substansi Raperpres SIH3 ▪ Koordinasi penyusunan peraturan turunan UU 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air ▪ Koordinasi Penyusunan Raperpres Dewan SDA Nasional ▪ Koordinasi Penyusunan Substansi Raperpres SIH3 ▪ Koordinasi penyusunan peraturan turunan UU 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air ▪ Penyampaian Rekomendasi Isi Strategis di Bidang Pengelolaan SDA oleh Menko Perekonomian selaku Ketua Dewan SDA Nasional kepada Presiden Indonesia ▪ Pengesahan Raperpres Dewan Sumber Daya Air Nasional ▪ Koordinasi Penyusunan Substansi Raperpres SIH3

(5)

4 Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi yang Berkualitas Persentase Rekomendasi Kebijakan Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi yang diterima Deputi 100% 1. Koordinasi dan Penyusunan rekomendasi kebijakan Kawasan Ekonomi Wilayah Barat Indonesia ▪ Rapat Koordinasi Evaluasi Penyusunan Raperda RPIP Provinsi Bali ▪ Pemantauan penyusunan proyek pengembangan klaster ekonomi maritim ▪ Tindaklanjut penyusunan proyek pengembangan klaster ekonomi maritim ▪ Koordinasi Pemetaan Kawasan Industri di Wilayah Barat Indonesia ▪ Evaluasi Kinerja Tahun 2020 dan Penyusunan Rencana kerja TA 2021 Internal Bidang PPKSE Wilayah Barat Indonesia ▪ Tindaklanjut Koordinasi Pemetaan Kawasan Industri di Wilayah Barat Indonesia 1. Koordinasi dan Penyusunan rekomendasi kebijakan kawasan Perdesaan dalam rangka Penyusunan Detail Tata Ruang (RDTR) 2. Koordinasi dan Penyusunan rekomendasi Kawasan Ekonomi Wilayah Timur Indonesia ▪ Koordinasi Pemetaan Kebijakan, Rencana, dan Program serta Diskusi Pengembangan Kawasan Perdesaan dalam Rangka Penyusunan Detail Tata Ruang (RDTR) ▪ Koordinasi Penyusunan Rencana Pengembangan KI (kawasan Industri) di Wilayah Timur Indonesia ▪ Koordinasi Penyusunan Rencana Pengembangan KI (kawasan Industri) di Wilayah Timur Indonesia ▪ Evaluasi Kinerja

Asdep PPKSE Tahun 2020 dan Penyusunan Rencana Kerja TA 2021 ▪ Koordinasi Penyusunan Rencana Pengembangan KI (kawasan Industri) di Wilayah Timur Indonesia 1. Pertumbuhan ekonomi yang signifikan di KPBPB BBK dan KEK lainnya di Indonesia 2. Regulasi Pemerintah tentang implementasi Land Value Capture sebagai metode pembiayaan infrastruktur ▪ Virtual Virtual Business Dialogue bertema: “Indonesia New Economic Paradigm: Special Economic Zones as the Investment Destination” Ministerial Meeting Indonesia-Singapura ▪ Workshop Pilot Project LVC dengan Bank Dunia dan Pemerrintah Daerah untuk melakukan longlist project ▪ Dukungan Pengadaan Tenaga Ahli ▪ Percepatan perbaikan linkungan bisnis di KPBPB BBK melalui Joint Study pengembangan Pelabuhan Batu Ampar ▪ Percepatan impelementasi LVC melalui kunjungan lapangan dan analaisis cross-regional dengan Bank Dunia ▪ capacity building peningkatan kapasitas pegawai lingkup Deputi VI ▪ Percepatan perbaikan linkungan bisnis di KPBPB BBK untuk industri data center ▪ Workshop Pilot Project LVC dengan Bank Dunia dan Pemerrintah Daerah untuk melakukan shortlist project ▪ Percepatan perbaikan linkungan bisnis di KPBPB BBK dan KEK lainnya. ▪ Diskusi implementasi model skenario LVC yang telah diformulasikan oleh konsultan Bank Dunia ▪ Monitoring pelaksanaan roadmap indikatif penerapan LVC di daerah

(6)

Perorangan di lingkup Deputi VI dalam rangka mendukung pencapaian ouput Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

5 Terwujudnya Layanan Kegiatan Deputi serta Administrasi Program dan Tata Kelola yang Optimal

Indeks Kepuasan Layanan Kegiatan Deputi serta Administrasi Program dan Tata Kelola 3 dari 4 1. Penyelesaian Dokumen Perencanaan Tahun 2020 2. Penyelenggara-an Capacity Building bagi Pegawai Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang 3. Penyusunan Laporan Akhir Tahun Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang ▪ Rapat persiapan tersebut membahas tentang Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang (Deputi VI) ▪ Rapat persiapan tersebut membahas tentang Perjanjian Kinerja, Deputi VI ▪ Rapat persiapan tersebut membahas tentang Indikator Kinerja Utama, Deputi VI ▪ Perjalanan Dinas untuk mendukung kegiatan publikasi pada website internal maupun Buletin Pipwi Update ▪ Rapat penyiapan bahan penyusunan rencana program, penyelarasan rencana kerja dan anggaran, pengelolaan anggaran dan administrasi keuangan Deputi VI ▪ Perjalanan Dinas untuk mendukung kegiatan publikasi pada website internal maupun Buletin Pipwi Update ▪ Rapat penyiapan bahan penyusunan rencana program, penyelarasan rencana kerja dan anggaran, pengelolaan anggaran dan administrasi keuangan Deputi VI ▪ Rapat Finaliasasi tersebut membahas tentang Analisis Beban Kerja,Analisis Jabatan dan Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja, Deputi VI ▪ Perjalanan Dinas untuk mendukung kegiatan publikasi pada website internal maupun Buletin Pipwi Update ▪ Rapat penyiapan bahan penyusunan rencana program, penyelarasan rencana kerja dan anggaran, pengelolaan anggaran dan administrasi keuangan Deputi VI ▪ Perjalanan Dinas untuk mendukung kegiatan publikasi pada website internal maupun Buletin Pipwi Update ▪ Rapat penyiapan bahan penyusunan rencana program program dan anggaran Deputi VI untuk capaian yang akan dilaporkan dalam sistem E-Monev dan Ekon-Go ▪ Penyusunan LAKIP Tahun 2020

(7)

Jakarta, Oktober 2020

Asisten Deputi Perencanaan

Pengembangan Kawasan Strategis

(8)

Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi KODE IKU: S.1

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Perspektif : (…) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (…) Learning & Growth

Sasaran Kegiatan : SS.1. Terwujudnya Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas

(PIP)untuk mendukung Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang yang berkelanjutan

Deskripsi Sasaran Kegiatan Dalam rangka melaksanakan misi Presiden dan Wakil Presiden, Kementerian Koordinator BIdang

Perekonomian menyusun Sasaran Strategis “ Terwujudnya Perekonomian Indonesia yang Unggul Melalui Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas, Pemerataan Ekonomi yang Berkeadilan,

Pembangunan Ekonomi yang Berkelanjutan, serta Peningkatan Daya Saing” yang bertujuan untuk : a. Terciptanya pertumbuhan ekonomi yang inklusif, produktif dan berkualitas;

b. Terwujudnya pemerataan ekonomi yang berkeadilan dan pengurangan kesenjangan; c. Terwujudnya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan; dan

d. Terwujudnya peningkatan daya saing dan kemandirian perekonomian.

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) : IKU.1. Persentase Penyelesaian Proyek Strategis Nasional dan Proyek Infrastruktur Prioritas

Sektor Air

Deskripsi IKK : Definisi

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang telah dirubah menjadi Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, Proyek Strategis Nasional yang kemudian disebut dengan PSN adalah proyek yang dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau badan usaha yang memiliki sifat strategis untuk peningkatan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah.

Terdapat 26 jenis program/proyek PSN yang tertera dalam Perpes No 56 Tahun 2020, beberapa diantaranya adalah program/proyek yang dikoordinasikan oleh Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi, yaitu Proyek Penyediaan Air Minum (SPAM), Proyek Bendungan dan Jaringan Irigai, Proyek Pembangunan Tanggul Penahan Banjir, Penyediaan Infrastruktur Sistem Air Limbah, dan Pembangunan Kawasan Industri Prioritas/Kawasan Ekonomi Khusus.

Sesuai dengan penjabaran di atas, di tahun 2020 ditetapkan target empat proyek Sektor Air yang akan selesai konstruksi. Keempat proyek tersebut adalah SPAM Umbulan, SPAM Bandar Lampung, Bendungan Tapin dan Bendungan Tukul Dalam pelaksanaannyai, penyelesaian pembangunan keempat proyek tersebut sempat terunda akibat adanya masa pandemi Covid-19, seperti isu pembebasan lahan/tanah, mobilisasi tenaga kerja, material, dan lain sebagainya. Selain itu, juga mempertimbangkan tugas dan fungsi dari Kemenko Bidang Perekonomian itu sendiri sebagai Kementeran Koordinator, bukan sebagai Kementerian Teknis yang terjun langsung dalam pelaksanaan pembangunan proyek. Namun dengan pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian dari Kemenko Bidang Perekonomian, maka diharapkan keempat proyek tersebut dapat selesai konstruksi di tahun 2020.

Kegiatan dilaksanakan melalui koordinasi, sinkronisasi, dan monitoring dalam rangka perumusan, dan penetapan, serta evaluasi kebijakan yang menghasilkan output Rekomendasi Kebijkaan Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi.

Rekomendasi Kebijakan Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi disampaikan oleh Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi kepada Deputi Bidang Kooordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang dan diterima oleh Deputi.

Tercapainya target atas Indikator “Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP)untuk mendukung Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang yang berkelanjutan” didukung oleh :

1. Penyelenggaraan rapat koordinasi tingkat Menteri, tingkat Eselon I, maupun Eselon II, 2. Penyampaian rekomendasi kebijakan tersebut dalam rapat koordinasi tingkat Menteri dan/atau

tingkat Sesmenko/Deputi/Eselon I/Staf Ahli/Eselon II,

3. Penyampaian rekomendasi kebijakan kepada Instansi lain, atau

4. Nota Dinas Penyampaian Progres Penyelesaian Proyek Strategis Nasional dan Proyek Infrastruktur Prioritas;

5. Paparan terkait Progres Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Proyek Infrastruktur Prioritas (dalam bentuk PPT);

(9)

7. Tindak lanjut lainnya sesuai disposisi dari Deputi

Formula

Cara Pengukuran target penyelesaian PSN dan PIP di Tahun 2020 :

1) Identifikasi PSN dan PIP Sektor Air Tahun 2020 sesuai Perpres No 56 Tahun 2018. Asisten Deputi Perencnaana Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi bertanggung jawab khususnya pada PSN dan PIP Sektor Air dengan jumlah proyek sebanyak 7 proyek SPAM, 1 proyek Sistem Pengolahan Air Limbah, 2 Proyek Tanggul Laut, 7 proyek Irigasi dan 50 proyek Bendungan 2) Menentukan target jumlah PSN setiap tahun selama periode 2020, yaitu empat proyek di tahun

2020;

3) Target empat PSN Sektor Air yang terdiri dari 2 SPAM dan 2 Bendungan yang akan selesai di tahun 2020;

4) Capaian presentase penyelesaia proyek dapat diukur melalui formula 4/4 x 100% = 100%. Tujuan

Terselesaikannya Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP) Sesuai Perpres Nomor 56 Tahun 2018 untuk mendukung perencanaan wilayah

Satuan Pengukuran Persentase

Unit/Pihak Penyedia Data Kementerian/ Lembaga Teknis yang menjadi penanggung jawab masing-masing proyek

Pejabat Penanggung Jawab Data Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi

Sumber Data : Sumber data tersedia setiap bulan atau setiap kegiatan selesai dilaksankaan, berupa :

a. Database Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi, b. Nota dinas,

c. Bahan rapat (bahan tayang),

d. Laporan kegiatan, dalam bentuk dokumen hardcopy maupun softcopy

Tingkat Kendali IKU (X) High (…..) Moderate (.….) Low

Tingkat Validitas IKU (…..) Exact (.….) Proxy (X) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (X) Sum (…..) Average (…..) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (X) Cascading Peta (…..) Cascading Non Peta (….) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (…..) Minimize (…..) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (X) Triwulanan (.…) Semesteran ( … ) Tahunan

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN Jumlah PSN/PIP Sektor Air 100% s.d. Triwulan I Jumlah PSN/PIP Sektor Air 100% s.d. Triwulan II Jumlah PSN/PIP Sektor Air 100%

s.d. Triwulan III Jumlah PSN/PIP Sektor Air 100% 25% ( 1 dari 4 proyek) s.d. Triwulan IV Jumlah PSN/PIP Sektor Air 100% 100%

(10)

Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi KODE IKU: IB.2

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Perspektif : (…) Stakeholder (…)Customer ( ) Internal Business Process (…) Learning & Growth

Sasaran Program : SS.2.

Tersusunnya Program Peningkatan Penyediaan Pangan Nasional (Food Estate) untuk

mendukung Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang yang berkelanjutan

Deskripsi Sasaran Program Sasaran Program “Tersusunnya Program Peningkatan Penyediaan Pangan Nasional (Food Estate)

untuk mendukung Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang yang berkelanjutan” yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kemandirian pangan Indonesia.

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menargetkan percepatan proses ppenyelesaian regulasi terkait pelaksanaan program Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional (Food Estate) di tahun 2020

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.2.

Persentase Kebijakan Program Peningkatan Penyediaan Pangan Nasional (Food Estate)

yang diharmonisasi

Deskripsi IKU : Definisi

Dalam rangka menuju kemandirian pangan, mengurangi ketergantungan impor pangan, dan memitigasi ancaman kelangkaan pangan dunia, maka Pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan produktivitas tanaman pangan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan potensi lahan idle/sub optimal di Provinsi Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Papua dan beberapa lokasi lainnya, sebagai kawasan pangan nasional yang terpadu, modern dan berkelanjutan. Pengoptimalan lahan tersebut kemudian dilaksanakan melalui Program Peningkatan Penyediaan Pangan Berkelanjutan (Sustainable Food Estate) yang selanjutnya disebut dengan Program Food Estate.

Kegiatan dilaksankaan melalui koordinasi, sinkronisasi, dan monitoring dalam rangka perumusan, dan penetapan, serta evaluasi kebijakan untuk melaksanakan percepatan pelaksanaan program Food Estate , diantaranya:

a. Penetapan luas kawasan pengembangan program Food Estate; b. Penyusunan dasar hukum / regulasi untuk program Food Estate; dan

c. Penetapan pembagian tugas K/L terkait dalam pengembangan program Food Estate;

Kebijakan Program Peningkatan Penyediaan Pangan Nasional (Food Estate) yang diharmonosasi terdiri dari:

1. Rancangan Peraturan Presiden tentang Food Estate Nasional (target selesai 2020); 2. Penetapan Luasan AOI pengembangan Food Estate (target selesai 2020)

3. Penetapan Program Penyediaan Pangan Nasional dalam Revisi Perpres PSN tahun 2020 (target selesai 2020);

4. Rencana Induk Program Food Estate yang disusun oleh Bappenas (penyusunan 2020) dan 5. Rancangan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tentang program Food

Estate (penyusunan di tahun 2020);

Formula

Membandingkan antara jumlah kebijakan yang diharmonisasi bersama K/L terkait dengan target kebijakan yang diharmonisasi

Tujuan

Harmonisasi kebijakan Program Peningkatan Penyediaan Pangan Nasional (Food Estate)

Satuan Pengukuran Persentase

Unit/Pihak Penyedia Data Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi

Pejabat Penanggung Jawab Data

Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi dan K/L terkait , seperti : Kemenko Maritim dan Investasi, Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, Kementerian ATR/BPN, Kementerian LHK, Kementerian Desa dan PDTT, Bappenas, Kementerian Keuangan , Kementerian BUMN, Kementerian Perindustrian , LAPAN, , BRG, BIG dan LAPAN

(11)

Sumber Data : Data tersedia secara berkala setiap bulan atau setelah kegiatan selesai dilaksanakan, berupa : a. Database Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi, b. Nota dinas,

c. Bahan rapat (bahan tayang),

D. Laporan kegiatan, dalam bentuk dokumen hardcopy maupun softcopy

Tingkat Kendali IKU (X) High (.…) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (….) Exact (X) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (....) Sum (X) Average (…) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (....) Cascading Peta (X) Cascading Non Peta (….) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (…..) Minimize (…) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (X) Triwulanan (....) Semesteran ( … ) Tahunan

Periode Pelaporan

Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN - - 100% (3 dari 3 kebijakan) s.d. Triwulan I - - s.d. Triwulan II - - s.d. Triwulan III - - 30% ( 1 dari 3 kebijakan) s.d. Triwulan IV - - 100% ( 3 dari 3 kebijakan)

(12)

Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi KODE IKU: …..

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Perspektif : (…) Stakeholder (…)Customer ( ) Internal Business Process (…) Learning & Growth

Sasaran Program : SS.3. Tersusunnya Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan Dewan Sumber Daya Air Nasional untuk

mendukung Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang yang berkelanjutan

Deskripsi Sasaran Program Sasaran Program “Tersusunnya Konsep Rekomendasi Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan Dewan

Sumber Daya Air Nasional untuk mendukung Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang yang berkelanjutan” yang bertujuan untuk mendorong percepatan pelaksanaan kebijakan rekomendasi Dewan Sumber Daya Air Nasional sebagai arah atau acuan bagi K/L dalam rangka tercapainya tujuan pengelolaan sumber daya air.

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menargetkan percepatan proses penyelesaian regulasi dan rekomendasi kebijakan pelaksanaan kegiatan Dewan Sumber Daya Air Nasional

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.3.

P

ersentase Regulasi dan Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan Dewan Sumber Daya Air Nasional

yang diharmonisasikan

Deskripsi IKU : Definisi

Dalam rangka menjamin pengelolaan sumber daya air yang menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan, Pemerintah melakukan koordinasi antarpemangku kepentingan baik antarkementerian/Lembaga maupun unsur pemerintah, dimana koordinasi yang dimaksud diselenggarakan oleh Dewan Sumber Daya Air Nasional. Dewan Sumber Daya Air merupakan Lembaga nonstruktural yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden yang mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan kepada Presiden dalam menetapkan kebijakan nasional dibidang pengelolaan sumber daya air serta mengoordinasikan penetapan dan pelaksanaan kebijakan nasional pengelolaan sumber daya air antarpemangku kepentingan.

Kegiatan dilaksakaan melalui koordinasi, sinkronisasi, dan monitoring dalam rangka perumusan, dan penetapan, serta evaluasi kebijakan untuk melaksanakan percepatan proses penyelesaian rekomendasi kebijakan pelaksanaan kegiatan Dewan Sumber Daya Air Nasional, diantaranya: a. Pelaksanaan Sidang Pleno Dewan Sumber Daya Air Nasional Tahun 2020;

b. Penyusunan produk hukum hasil Sidang Pleno Dewan Sumber Daya Air Nasional Tahun 2020; dan c. Penyusunan Isu Strategis Sumber Daya Air hasil Sidang Pleno Dewan Sumber Daya Air Nasional

Tahun 2020;

d. Penyampaian rekomendasi kebijakan tersebut dalam rapat koordinasi tingkat Eselon I/Eselon II; e. Penyampaian rekomendasi kebijakan kepada Instansi lain;

f. Nota Dinas Penyampaian Progres penyelesaian rekomendasi kebijakan pelaksanaan kegiatan Dewan Sumber Daya Air Nasional;

g. Paparan terkait Progres penyelesaian rekomendasi kebijakan pelaksanaan kegiatan Dewan Sumber Daya Air Nasional;

h. Laporan evaluasi progres penyelesaian rekomendasi kebijakan pelaksanaan kegiatan Dewan Sumber Daya Air Nasional; dan Tindak lanjut lainnya sesuai disposisi dari Deputi

Regulasi Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan Dewan Sumber Daya Air Nasional yang diharmonisasikan terdiri dari:

1. Rancangan Peraturan Presiden tentang Dewan Sumber Daya Air Nasional (target selesai 2020); 2. Rancangan Peraturan Presiden tentang Penguatan dan Pengembangan Kebijakan Pengelolaan

Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi, dan Hidrogeologi pada Tingkat Nasional (target penetapan persetujuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Dewan sumber Daya Air Nasional terhadap substansi draft Raperpres dilaksanakan pada tahun 2020);

3. Permenko No. 2 Tahun 2020 tentang Tata Tertib Persidangan dan Tata Cara Pengambilan Keputusan Dewan Sumber Daya Air Nasional; dan

4. Kepmenko No. 130 Tahun 2020 tentang Rencana Kerja Dewan Sumber Daya Air Nasional Tahun 2020.

Formula

Membandingkan antara jumlah capaian dan target Regulasi dan Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan Dewan Sumber Daya Air Nasional yang diharmonisasikan.

Tujuan

Terselesaikannya Regulasi dan Rekomendasi Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan Dewan Sumber Daya Air Nasional

(13)

Satuan Pengukuran Persentase

Unit/Pihak Penyedia Data Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi

Pejabat Penanggung Jawab Data

Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi dan K/L terkait , antara lain:

1. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi 2. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Sumber Data : a. Database Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi,

b. Nota dinas,

c. Bahan rapat (bahan tayang),

D. Laporan kegiatan, dalam bentuk dokumen hardcopy maupun softcopy Data tersedia di akhir tahun 2020

Tingkat Kendali IKU (X) High (.…) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (….) Exact (X) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (....) Sum (X) Average (…) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (....) Cascading Peta (X) Cascading Non Peta (….) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (…..) Minimize (…) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (X) Triwulanan (....) Semesteran ( … ) Tahunan

Periode Pelaporan

Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN Paket

Rekomendasi 100% 100% (3 dari 3 kebijakan)

s.d. Triwulan I Paket

Rekomendasi 100% 67% (2 dari 3 kebijakan)

s.d. Triwulan II Paket

Rekomendasi 100% 67% (2 dari 3 kebijakan)

s.d. Triwulan III Paket

Rekomendasi 100% 67% (2 dari 3 kebijakan)

s.d. Triwulan IV Paket

(14)

Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi KODE IKU: IB.1

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Perspektif : (…) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (…) Learning & Growth

Sasaran Program : SS.2. Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis

Ekonomi yang Berkualitas

Deskripsi Sasaran Kegiatan Dalam rangka melaksanakan misi Presiden dan Wakil Presiden serta menjalankan amanat RPJMN

2020-2024, Asisten Deputi Bidang Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyusun Sasaran Kegiatan “Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi yang Berkualitas ” yang bertujuan untuk memberikan rekomendasi mengenai suatu kebijakan yang diajukan oleh Asisten Deputi Bidang Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi kepada dan diterima oleh Deputi Bidang Kooordinasi Pengembangan Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang sehingga dapat menjadi salah satu dasar pengambilan kebijakan oleh Deputi Bidang Kooordinasi Pengembangan Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang.

Penerimaan rekomendasi tersebut oleh Deputi Bidang Kooordinasi Pengembangan Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang akan didisposisikan kepada Asisten Deputi pengusul atau unit eselon II lain untuk ditindaklanjuti melalui:

a. penyelenggaraan Rapat Koordinasi tingkat Deputi maupun tingkat Eselon I,

b. penyampaian Rekomendasi kebijakan tersebut dalam Rapat Koordinasi Tingkat Deputi dan/atau Tingkat Sesmenko/Deputi/Staf Ahli,

c. penyampaian Rekomendasi Kebijakan kepada Instansi lain, atau d. tindak lanjut lain sesuai disposisi Deputi

Indikator Kinerja Kinerja (IKK) : IKU.4.

Persentase Rekomendasi Kebijakan Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis

Ekonomi yang diterima Deputi

Deskripsi IKK : Definisi

Rekomendasi Kebijakan Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi yang diterima Deputi merupakan suatu rekomendasi yang diberikan oleh Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan mengenai suatu kebijakan kepada Deputi Bidang Kooordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang yang diterima oleh Deputi.

Penerimaan rekomendasi tersebut akan didisposisikan kepada Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi atau unit eselon II lain untuk ditindaklanjuti melalui: a. penyelenggaraan rapat koordinasi tingkat Menteri, tingkat Eselon I, maupun Eselon II,

b. penyampaian rekomendasi kebijakan tersebut dalam rapat koordinasi tingkat Menteri dan/atau tingkat Sesmenko/Deputi/Eselon I/Staf Ahli/Eselon II,

c. penyampaian rekomendasi kebijakan kepada Instansi lain, atau d. tindak lanjut lainnya sesuai disposisi dari Deputi.

Rekomendasi kebijakan perencanaan pengembangan kawasan strategis ekonomi yang diterima Deputi Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang terdiri dari :

1. Rekomendasi kebijakan bidang perencanaan pengembangan kawasan strategis ekonomi wilayah Barat Indonesia yang mencangkup wilayah Pulau Sumatera dan Pulau Jawa-Bali

2. Rekomendasi kebijakan bidang perencanaan pengembangan kawasan strategis ekonomi wilayah Timur Indonesia yang mencangkup wilayah Pulau Kalimantan-Sulawesi dan Pulau Nusa Tenggara-Maluku-Papua

3. Rekomendasi terkait pelaksanaan Padat Karya di kegiatan pengamananTeluk Jakarta dan Teluk Semarang

4. Rekomendasi terkait kegiatan Dewan Sumber Daya Air Nasional 5. Rekomendasi pengembangan pilot project kebijakan LVC

6. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terkait perencanaan penembangan kawasan strategis ekonomi dalam rangka pelaksanaan Perpres Nomor 82 Tahun 2020

Rekomendasi kebijakan perencanaan pengembangan kawasan strategis ekonomi yang diterima Deputi Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang disampaikan melalui nota dinas, bahan rapat (bahan tayang), dan laporan kegiatan dalam bentuk dokumen hardcopy maupun softcopy.

Formula

Membandingkan antara jumlah rekomendasi kebijakan yang diterima dengan target jumlah rekomendasi kebijakan yang disampaikan

(15)

1. Terwujudnya Kebijakan Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Yang Berkualitas dan Berkelanjutan

2. Terwujudnya Pengembangan Wilayah Yang Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Integrasi Konektivitas dan Daya Saing

Satuan Pengukuran Persentase

Unit/Pihak Penyedia Data Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi

Pejabat Penanggung Jawab Data Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi

Sumber Data : Database Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan

Nota dinas

Bahan rapat (bahan tayang)

Laporan kegiatan dalam bentuk dokumen hardcopy maupun softcopy (waktu tersedia: Bulanan)

Tingkat Kendali IKU (X) High (…..) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (…..) Exact (X) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (X) Sum (…..) Average (….) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (…) Cascading Peta (X) Cascading Non Peta (….) Non-Cascading

Metode Cascading (…) Direct (X) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (…..) Minimize (…..) Stabilize

Periode Pelaporan : (…) Bulanan (X) Triwulanan (....) Semesteran ( … ) Tahunan

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN Rekomendasi Paket 100% 100%

s.d. Triwulan I Paket

Rekomendasi 100% 25%

s.d. Triwulan II Paket

Rekomendasi 100% 50%

s.d. Triwulan III Paket

Rekomendasi 100% 75%

s.d. Triwulan IV Paket

(16)

Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi KODE IKU: IB.3

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Perspektif : (…) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (…) Learning & Growth

Sasaran Kegiatan : SK.2.

Terwujudnya layanan kegiatan Deputi serta admnistrasi program dan tata kelola yang

optimal

Deskripsi Sasaran Kegiatan

Layanan kegiatan deputi serrta administrasi program dan tata kelola adalah layanan yang diberikan oleh Sekretaris deputi yang membawahi bidang program dan tata kelola yang berkaitan dengan pelayanan dukungan manajemen eselon I, pelayanan dukungan program dan pelayanan dukungan tata kelola.

Layanan kegiatan Deputi serta admnistrasi program dan tata kelola yang optimal adalah layanan yang dilakukan dengan sebaik mungkin sehingga menimbulkan kepuasan para stakeholder di lingkup Deputi ataupun di luar lingkup Deputi.

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU 5. Indeks Kepuasan Layanan Kegiatan Deputi serta Administrasi Program dan Tata Kelola

Deskripsi IKU : Definisi

Indeks Kepuasan layanan kegiatan deputi serta administrasi program dan tata kelola adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan pelayananan yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas persepsi pendapat stakeholder ( baik lingkup deputi mapun luar deputi) dalam memperoleh pelayanan dari Sekretaris Deputi (yang membawahi bidang program dan tata kelola) Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi.

Formula

Pengukuran indeks persepsi kepuasaan stakeholder dilakukan melalui survei terhadap stakeholder yang terlibat dalam penyusunan kebijakan melalui alat bantu kuesioner dengan menggunakan metode pengisian elektronik dengan internet. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan skala Likert dari 1-4 dengan kategori : 1. sangat tidak baik, 2. tidak baik, 3. baik, 1-4. Sangat baik.

Tujuan

Tujuan pengukuran IKU Indeks kepuasan layanan kegiatan Deputi serta administrasi program dan tata kelola adalah tercapainya indeks kepuasan yang dihasilkan dalam rangka dukungan kegiatan Deputi. Tingkat kepuasan stakeholder yang tinggi menunjukkan efektivitas penyelenggaraan koordinasi kebijakan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang sehingga kebijakan yang dihasilkan dapat mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi nasional.

Satuan Pengukuran Indeks kepuasan layanan

Unit/Pihak Penyedia Data Kepala Bidang Program dan Tata Kelola

Pejabat Penanggung Jawab Data Kepala Bidang Program dan Tata Kelola

Sumber Data : a. Bahan Rapat Koordinasi

b. Hasil Survey

Data tersedia di akhir tahun 2020

Tingkat Kendali IKU (…...) High (X) Moderate (…...) Low

Tingkat Validitas IKU (…..) Exact (X) Proxy (…...) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (…..) Sum (X) Average (…...) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (…..) Cascading Peta (X) Cascading Non Peta (….) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (….) Indirect

(17)

Periode Pelaporan : (....) Bulanan ( …) Triwulanan (....) Semesteran ( X) Tahunan

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN 3 dari 4

s.d. Triwulan I NA

s.d. Triwulan II NA

s.d. Triwulan III NA

Referensi

Dokumen terkait

Representasi fungsi Boole dengan 5 variabel masing- masing berbentuk garis, atau persegi, atau kubus, atau bangun 4 dimensi dengan 2 simpul bertetangga memiliki 4 bit

Pada Rangkaian Listrik I kita telah mempelajari cara menyederhanakan rangkaian dalam arus DC (searah) dengan menggunakan teorema Mesh.. Kali ini kita akan mempelajari

Beberapa Ketentuan dalam Peraturan Bupati Kayong Utara Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD,

Hasil pelaksanaan tindakan yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran melalui bimbingan di SD Negeri

paradigma pendidikan yang berjiwa demokratis. Mengalihkan paradigma dari pendidikan sentralisasi ke paradigma pendidikan desentralisasi, sehingga menjadi pendidikan yang kaya

Persyaratan Peserta Siswa berkewarganegaraan Indonesia yang terdaftar secara resmi di madrasah yang dibuktikan dengan kartu pelajar dan surat keterangan kepala madrasah/sekolah

Dalam konteks  pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan

Modal yang dari pinjaman bank akan dikenakan bunga sebesar 10% yang akan dibayarkan selama masa investasi yaitu 5 tahun dengan pembayaran setiap tahunnya dengan rumus