• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN MEDIA LUAR RUANG DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN MEDIA LUAR RUANG DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

167

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN MEDIA LUAR

RUANG DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

LANGUAGE ERROR ANALYSIS OF THE WRITING OUTDOOR MEDIA IN INDRAGIRI REGENCY

Marnetti Balai Bahasa Riau

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Jalan Binawidya, Kompleks Universitas Riau, Panam Pekanbaru,28293 Pos-el: marnettinurel@yahoo.com

Abstract

This study discusses language error analysis of the writing of outdoor media in Indragiri Hilir Regency. The objective of this study is to describe the language error on outdoor media in the regency. The method used in this study is the qualitative descriptive method. Data of this study are collected from documentation of words, phrases or sentences written on the outdoor media in the regency. The data are then analyzed in the following steps; first, classifying the data based on misspellings and the foreign language (English) words used on the outdoor media; second, reducing the data; third, explaining the correct use of language on the outdoor media in accordance with Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (General Guidelines for the Enhanced Indonesian Spelling System). The research findings reveal that there are some mistakes on punctuation such as period (.), commas (,), hyphen (-), question mark (?), and slash (/), preposition witing of ke , writing of refil dan propinsi, writing of capital letter (G), English structure, and the use of foreign (English) words. Keywords: language error, outdoor media, spelling, and foreign language words

Abstrak

Penelitian ini membahas analisis kesalahan berbahasa pada penulisan media luar ruang di Kabupaten Indragiri Hilir. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan berbahasa Indonesia yang terdapat pada penulisan media iklan luar ruang di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian ini dikumpulkan dengan mendokumentasikan bahasa media luar ruang di Kabupaten Indragiri Hilir. Data dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut pertama, pengklasifikasian data menurut kesalahan ejaan dan penggunaan bahasa asing (Inggris) pada media luar ruang. Kedua, reduksi data. Ketiga, menjelaskan penggunaan bahasa yang benar pada media luar ruang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Berdasarkan analisis data ditemukan kesalahan pemakaian bahasa media luar ruang ini meliputi pemakaian tanda baca khususnya tanda titik (.), tanda koma (,), tanda hubung (-), tanda tanya (?), dan tanda garis miring (/), penulisan kata depan ke, penulisan kata refil dan propinsi, pemakaian huruf kapital (G), pemakaian struktur bahasa Inggris, dan penggunaan kata bahasa asing (Inggris).

(2)

168

1. Pendahuluan

Media luar ruang merupakan alat komunikasi dari pemilik pesan kepada penerima pesan. Pesan-pesan tersebut ditujukan kepada masyarakat. Pesan

yang ingin disampaikan biasanya

diletakkan di tempat-tempat yang

strategis sehingga khalayak ramai dapat melihat dengan jelas. Menurut Santosa, media luar ruang adalah semua iklan yang menjangkau konsumen ketika mereka sedang berada di luar rumah atau kantor yang berfungsi membujuk konsumen ketika mereka sedang berada di tempat-tempat umum, dalam perjalanan, dalam ruang tunggu, juga di

tempat-tempat terjadi transaksi

(2009:168). Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa media luar ruang berfungsi membujuk khalayak ramai dan ditemukan di banyak tempat. Media yang digunakan dapat berupa spanduk, baliho, poster, neon box, papan nama dan lain-lain.

Penulisan media luar ruang yang terdapat pada media yang ditemukan di tempat-tempat umum masih ada yang tidak memenuhi kaidah-kaidah bahasa dan terdapat kesalahan penulisan. Kesalahan penulisan pada media luar ruang tersebut meliputi kata, kalimat, paragraf yang menyimpang dari sistem kaidah bahasa Indonesia, penulisan huruf kapital, tanda baca dan unsur asing yang dicampur dengan bahasa

Indonesia. Masyarakat cenderung

bangga menggunakan istilah asing atau mencampurkan unsur asing dalam penulisan nama jalan, sekolah, petunjuk

arah, perumahan, tempat makan,

spanduk, baliho, papan iklan, lembaga

pendidikan dan tempat usaha.

Fenomena inilah yang dapat

menimbulkan kesalahan berbahasa

terutama pada penulisan media luar ruang.

Kesalahan berbahasa menurut Setyawati adalah penggunaan bahasa

baik secara lisan maupun tertulis yang menyimpang dari faktor-faktor penentu berkomunikasi atau menyimpang dari

norma kemasyarakatan dan

menyimpang dari kaidah tata bahasa Indonesia (2010:15). Dari uraian yang telah disebutkan di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian ini.

Penelitian ini difokuskan pada kesalahan berbahasa pada penulisan media luar ruang di Kabupaten

Indragiri Hilir yang dilihat dari

kesalahan ejaan dan penggunaan bahasa asing.

Berdasarkan permasalahan yang ada tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan berbahasa pada penulisan media luar ruang di Kabupaten Indragiri Hilir

dilihat dari kesalahan ejaan dan

penggunaan bahasa asing. Di samping itu, penelitian ini juga bertujuan untuk

memberikan pemahaman tentang

penggunaan bahasa media luar ruang yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

Penelitian ini diharapkan

bermanfaat bagi 1) pengguna bahasa

(pemerintah, pengusaha, sekolah,

apartemen, dan lain-lain) media luar ruang, 2) bagi pemerintah setempat untuk menertibkan penggunaan bahasa

media luar ruang sesuai dengan

Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun2009, dan 3) bagi peneliti bahasa, agar dijadikan acuan untuk melakukan penelitian sejenis.

Beberapa penelitian terkait

pernah dilakukan oleh :

(1) Susanti (2016:67) melakukan

penelitian yang berjudul “Analisis

Kesalahan Berbahasa Pada Penulisan Iklan Luar Ruang Di Kota Surakarta”. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa masih banyak dijumpai yang belum atau tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

(3)

169

Bentuk-bentuk kesalahan penulisan

pada media iklan luar ruang di Kota Surakarta meliputi kesalahan penulisan singkatan, penggunaan huruf kapital,

pemilihan diksi, dan kesalahan

penggunaan ejaan. Kesalahan yang

paling banyak ditemukan pada

penerapan kaidah ejaan bahasa

Indonesia yang disempurnakan.

(2) Susatra (2016:370) melakukan penelitian yang berjudul “Pemakaian Bahasa Indonesia Pada Media Luar Ruang di Bali”. Dari hasil penelitian

tersebut ditemukan bahwa masih

banyak kesalahan pada penerapan kaidah ejaan, tanda baca, dan pemilihan kata pada papan nama nonpemerintah. Sedangkan, kesalahan pada struktur bahasa terutama bahasa asing relatif sangat kecil.

(3) Hasanudin melakukan penelitian

yang berjudul “Analisis Kesalahan

Berbahasa Pada Penulisan Media Luar Ruang Di Kabupaten Bojonegoro”. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan kesalahan berbahasa pada media luar ruang terdapat pada pemakaian tanda

titik (.), penulisan kata depan di, dan

penggunaan kata pukul dan jam. Pemakaian istilah asing dikuasai oleh

bahasa Inggris dan bahasa Jawa

(2017:125).

(4) Noviandy melakukan penelitin yang berjudul “Persepsi Masyarakat Tentang Penggunaan Iklan Media Luar Ruang Terhadap Estetika Kota Samarinda”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan masyarakat tidak menyukai kondisi media luar ruang pada saat ini. Penggunaan media luar ruang dinilai belum memperhatikan kaidah-kaidah

estetika kota. Berdasarkan uraian

tersebut, penelitian memiliki perbedaan dari penelitian yang terdahulu karena dilakukan diwaktu dan tempat yang berbeda (2014:417).

(5) Andra melalukan penelitian yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Media Luar Ruang dalam Mempromosikan

Pariwisata Kota Samarinda”. Dari hasil

penelitian tersebut menunjukkan

efektivitas media luar ruang di Kota Samarinda sudah cukup baik, tetapi apabila dilihat dari faktor frekuensi dan kontinuitas masih rendah. Jika dilihat

dari faktor pendukung pengaruh

(konten) dan desain visual masih standardan tak mempunyai kesan yang khusus (2017:170). Dari uraian yang telah disebutkan di atas jelaslah bahwa penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena menggunakan objek dan waktu yang berbeda.

Ejaan yang berlaku pada saat ini adalah Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia (Sunendar, 2016) yang

diresmikan pada tahun 2016. PUEBI ini disusun oleh Pusat Pengembangan dan Pelindungan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. PUEBI mengatur 1) pemakaian huruf yang meliputi huruf

abjad, vokal, konsonan, diftong, gabungan huruf konsonan, huruf miring dan huruf tebal,

2) penulisan kata membicarakan

bidang morfologi dengan bentuk dan jenisnya, yaitu: kata dasar, kata turunan, bentuk ulang, gabungan kata, pemenggalan kata, kata depan, partikel, singkatan dan akronim, angka dan bilangan, kata ganti ku, kau, ku, mu, nya dan kata sandang si dan sang,

3) pemakaian tanda baca membicarakan penulisan lima belas tanda baca yang sesuai dengn kaidah yang telah ditetapkan, yaitu : tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda tanya, tanda seru, tanda seru, tanda ellipsis, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda garis miring, dan tanda penyingkat atau apostrof 4) penulisan unsur serapan membahas

tentang penulisan unsur serapan yang dibagi dalam kedua kelompok

(4)

170

besar. Pertama, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia dan kedua, unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.

Penggunaan bahasa Indonesia

pada media luar ruang adalah

penjelasan tentang media ruang dan pemakaian kaidah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia menurut

Sugono (2008:892), media adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk. Selain definisi tersebut, media memiliki makna penghubung yang terletak diantara dua pihak yaitu orang dan golongan. Dari makna tersebut

dapat disimpulkan bahwa media

merupakan alat komunikasi dan

penghubung dengan tujuan untuk

menyampaikan pesan, dari pengirim kepada khalayak yang menjadi sasaran. 2. Metodologi

Penelitian ini menggunakan

metode deskriptif kualitatif. Moleong

(2006:6) menyatakan metode ini

digunakan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan metode alamiah.

Data penelitian ini dikumpulkan dengan mendokumentasikan bahasa media luar ruang di Kabupaten Indragiri Hilir. Data dianalisis dengan langkah-langkah, pertama pengklasifikasikan data menurut kesalahan ejaan dan penggunaan bahasa asing (Inggris) pada media luar ruang, kedua reduksi data, dan ketiga, menjelaskan penggunaan

bahasa yang benar sesuai dengan

Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia. 3. Pembahasan

Berdasarkan data-data yang

diperoleh di lapangan mengenai kesalahan berbahasa pada penulisan media luar ruang, ditemukan kesalahan dalam penulisannya. Penulisan media luar ruang tersebut belum memenuhi kaidah penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berikut uraian data-data yang ditemukan di lapangan.

Bentuk Kesalahan Berbahasa

Indonesia pada Penulisan Media Luar Ruang di Kabupaten Indragiri Hilir Data 1

Penulisan yang salah: Tampilkan gambar HATI - HATI

KENDARAAN MATERIAL KELUAR MASUK

Penulisan yang benar: HATI-HATI

KENDARAAN MATERIAL KELUAR-MASUK

Pembahasan Linguistik:

Secara sepintas, konstruksi tersebut bermakna ‘banyak dan/atau sering kendaraan yang berisi material keluar atau masuk ke suatu lokasi! Itulah makna yang dipahami secara umum.

Namun, apabila dicermati, secara

(5)

171

bermakna ‘ada (banyak dan/atau

sering) kendaraan berisi material keluar menuju masuk. Makna yang tidak logis ini terjadi karena kekurangan tanda baca, yaitu tanda hubung (-). Padahal, kaidah tata bahasa Indonesia yang tertuang dalam PUEBI (Sunendar , 2016:48) telah mengatur bahwa “tanda

hubung (-) dapat dipakai untuk

memperjelas hubungan bagian kata atau ungkapan”. Oleh sebab itu, agar benar

secara struktural dan semantis

konstruksi tersebut harus diubah

menjadi

HATI-HATI

KENDARAAN MATERIAL

KELUAR-MASUK Data 2

Penulisan yang salah:

DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA Penulisan yang benar:

DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN, DAN PARIWISATA Pembahasan linguistik:

Kantor Dinas Pemuda, Olahraga,

Kebudayaan, dan Pariwisata ini terletak di Jalan Baharuddin Yusuf Tembilahan. Tulisannya cukup jelas karena ditulis dengan huruf kapital dan berwarna hitam.

Kesalahan penulisan papan nama kantor ini terletak pada pemakaian tanda baca (,). Dalam PUEBI (Sunendar, 2016:40) disebutkan tanda baca koma

(,) dipakai di antara unsur-unsur dalam satu pemerincian atau pembilangan. Misalnya:

Telepon seluler, computer, atau internet bukan barang asing lagi.

Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber kepustakaan.

Oleh karena itu, penulisan yang benar adalah menggunakan tanda koma (,) sebelum kata DAN.

DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, DAN KEBUDAYAAN

Data 3

Penulisan yang salah:

DIRGAHAYU KE 68 TNI TAHUN 2013 Penulisan yang benar:

DIRGAHAYU TNI atau HUT KE-68 TNI TAHUN 2013

Pembahasan linguistik:

Kain rentang ini digantung di tempat yang cukup tinggi sehingga dapat terlihat oleh siapa saja yang melintasi jalan tersebut. Kesalahan penulisan kata di media luar ruang ini sering terjadi pada saat suatu lembaga, instansi

pemerintah, swasta dan lain-lain

hendak merayakan hari jadinya.

Penulisan kata dirgahayu sering tidak

sesuai penempatannya. Kata dirgahayu

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Sugono, 2008:332) berarti berumur panjang biasanya ditujukan kepada negara atau organisasi yang sedang memperingati hari jadinya. Misalnya Dirgahayu Republik Indonesia berarti panjang umur Republik Indonesia. Oleh

(6)

172

sebab itu, jika menggunakan kata “dirgahayu” hendaknya diikuti langsung

oleh nominanya. Dalam hal ini

nominanya adalah ‘TNI” atau dapat juga menggunakan kata HUT KE-68 TNI TAHUN 2013. Diantara kata depan “KE” dan angka “68” hendaknya diletakkan tanda hubung (-) karena huruf dan angka tidak dapat digabung.

Penulisan tanda hubung pada media luar ruang ini tidak tepat.

Data 4

Penulisan yang salah: NOTARIS

ARMIDAS MOENIR, SH Penulisan yang benar: ARMIDAS MOENIR, S.H. Pembahasan linguistik:

Papan nama notaris ini terlihat sangat jelas. Secara sepintas, tidak terdapat kesalahan, tetapi bila dicermati ada kesalahan pada penulisan papan nama tersebut. Kesalahan penulisan pada media luar ruang ini terdapat pada penulisan gelar akademis ARMIDAS MOENIR, SH. Dalam PUEBI (Sunendar, 2016:43) telah dijelaskan penggunaan tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis

yang mengikutinya untuk

membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.

Misalnya:

B. Ratulangi, S.E.

Bambang Irawan, M.Hum. Siti Aminah, S.H, M.H.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penulisan nama

gelar yang benar adalah ARMIDAS MOENIR, S.H. dengan meletakkan tanda titik (.) setelah huruf S dan H dibelakang nama gelar.

Data 5

Penulisan yang salah:

KITA TINGKATKAN PENGAMALAN AL-QUR’AN MENUJU TERWUJUDNYA

PROPINSI RIAU SEBAGAI PUSAT

KEBUDAYAAN MELAYU DALAM

LINGKUNGAN MASYARAKAT YANG

AGAMIS

Penulisan yang benar:

KITA TINGKATKAN PENGAMALAN

AL-QUR’AN MENUJU TERWUJUDNYA

PROVINSI RIAU SEBAGAI PUSAT

KEBUDAYAAN MELAYU DALAM

LINGKUNGAN MASYARAKAT YANG

AGAMIS

Penjelasan linguistik

Baliho ini dibuat dalam rangka menyambut peserta MTQ sekabupaten Indragiri Hilir. Kesalahan terdapat

padapenulisan kata propinsi. Kesalahan

dalam penulisan kata “propinsi” ini sering terjadi. Menurut (Sugono, 2008:1108) dalam KBBI, penulisan kata

yang baku adalah provinsi dengan

menggunakan huruf (v) bukan propinsi

dengan huruf (p) yang terletak ditengah kata tersebut. Kata provinsi sendiri

berasal dari bahasa Inggris province,

yang diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan menyesuaikan dengan ejaan

yang ada. Kata province tersebut ditulis

dengan kata provinsi dengan mengubah akhiran ce menjadi si.

(7)

173 Data 6

Penulisan yang salah:

SUDAHKAH ANDA MEMILIKI DOKUMEN KEPENDUDUKAN…??? Penulisan yang benar:

SUDAHKAH ANDA MEMILIKI DOKUMEN KEPENDUDUKAN? Penjelasan linguistik

Imbauan ini ditulis di baliho dan kalimat

tersebut terlihat dengan jelas.

Kesalahan penulisan pada media luar ruang ini terdapat pada pemakaian tanda titik (.) sebanyak tiga buah dan tanda tanya (?) sebanyak tiga buah. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia (Sunendar, 2016:36)

menyatakan bahwa tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan dan tanda titik (.) yang digunakan hanya satu bukan tiga.

Misalnya,

Mereka duduk di sana.

Dia akan datang pada pertemuan itu.

Sementara itu, untuk penggunaan tanda tanya juga sudah dijelaskan di PUEBI (2016:50) bahwa tanda tanya (?) dipakai pada akhir kalimat tanya. Tanda tanya yang dipakai hanya satu bukan tiga.

Misalnya,

Kapan Hari Pendidikan Nasional diperingati?

Siapa pencipta lagu “Indonesia Raya”?

Data 7

Penulisan yang salah: Kelapa GadinG

Penulisan yang benar: Kelapa Gading

Penjelasan linguistik:

Kelapa Gading merupakan salah satu pusat kuliner di Kabupaten Indragiri Hilir. Penulisan nama usaha tersebut terlihat indah dengan perpaduan warna yang sesuai. Kesalahan pada data ini adalah penggunaan huruf kapital (G) dibelakang kata GadinG, seharusnya ditulis dengan huruf kecil (g) menjadi Gading. Sebagaimana telah ditetapkan di PUEBI (Sunendar, 2016:5) huruf kapital diletakkan di depan kata yang ingin ditulis bukan dibelakang kata.

Data 8

Penulisan yang salah: Jl. Sultan Syarif Qasim Penulisan yang benar: Jalan Sultan Syarif Qasim

(8)

174

Pembahasan linguistik:

Kesalahan dalam penulisan kata jalan ini sering terjadi. Kata jalan terdiri dari

lima huruf. Penulisan kata jalan

dianjurkan untuk tidak disingkat,

seandainya disingkat penulisan yang

benar adalah jln bukan dengan jl.

Singkatan jln ini dianggap tidak efektif.

Oleh sebab itu, jika ingin menuliskan kata jalan harus ditulis secara sempurna dan diikuti oleh nama jalan tersebut . Data 9

Penulisan yang salah: Grosir/enceran

Penulisan yang benar: Grosir/eceran

Penjelasan linguistik:

Dalam KBBI (2008:350) eceran berasal

dari kata ecer yang mempunyai makna

runcit. Kata eceran berarti secara

satu-satu atau sedikit-sedikit dalam

penjualan atau pembelian suatu barang.

Sedangkan kata encer dalam KBBI

(Sugono, 2008:371) mempunyai makna cair atau tidak kental. Jadi penulisan kata yang tepat adalah eceran bukan enceran.

Penulisan iklan media luar ruang di atas menggunakan tanda garis miring (/) diantara kata grosir dan enceran. Dalam

PUEBI (Sunendar, 2016:56) telah

disebutkan dijelaskan bahwa tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.

Misalnya:

mahasiswi/mahasiswa dikirimkan lewat darat/laut Tanda garis miring ini ditulis langsung setelah kata yang dimaksud tanpa menggunakan spasi. Oleh sebab itu,

penulisan yang tepat adalah

grosir/eceran. Data 10

Penulisan yang salah: Parfum dan Refil Penulisan yang benar:

Parfum dan Pengisian Kembali Penjelasan linguistik:

Penulisan media luar ruang ini

menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa asing (Inggris), tetapi penulisan kata dalam bahasa Inggrisnya tidak tepat. Masyarakat Indonesia yang awam cenderung meniru apa yang didengar tanpa memperhatikan penulisan yang benar dari kata tersebut. Kata yang

tepat untuk penulisan kata refil adalah

refill dengan menggunakan huruf l dua

kali diakhir kata. Kata refill berarti

pengisian kembali/isi ulang. Tidak

hanya kata refil yang sering ditulis

secara tidak benar,tetapi ada kata-kata lain yang sering ditulis salah oleh masyarakat Indonesia. Seperti kata fried chicken ditulis dengan kata fred ciken dan creambath ditulis dengan kata krimbat. Jika masyarakat tidak

mengetahui secara pasti apakah

penulisan suatu kata tersebut benar atau salah, sebaiknya tulislah kata yang dimaksud dalam bahasa Indonesia sehingga tidak terjadi kesalahan.

(9)

175 Data 11

Penulisan yang salah: CV. INTI MORA

Penulisan yang benar: CV INTI MORA

Penjelasan linguistik:

Sebagaimana telah ditetapkan dalam

Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia, kata-kata yang disingkat berhubungan dengan nama badan internasional, lembaga pemerintahan, nama dokumen, dan lain-lain. Kata-kata yang disingkat tersebut ditulis dengan huruf kapital dan dibelakang tiap-tiap huruf tidak diberi tanda titik (.). Tanda titik (.) tidak digunakan pada singkatan yang terdiri atas huruf awal kata atau suku kata atau gabungan keduanya. Data 12

Penulisan yang salah: TOP 5 HOTEL

Penulisan yang benar: HOTEL TOP 5

Penjelasan linguistik:

Pola susunan kata yang lazim dalam bahasa Indonesia adalah diterangkan

menerangkan (D-M). Ini berarti unsur yang diterangkan selalu berada di depan unsur yang menerangkan, baik dalam susunan frasa maupun susunan kalimat. Dalam bahasa Indonesia, bagian yang penting adalah unsur yang diterangkan kemudian kata yang memberi sifat pada

unsur tersebut. Hal inilah yang

membedakan dengan pola susunan dalam bahasa Inggris, yaitu (M-D) menerangkan dan diterangkan.

Data 13

Penulisan yang salah: LINA SALON

Penulisan yang benar: SALON KECANTIKAN LINA Penjelasan linguistik:

Pemakaian bahasa pada papan nama “LINA SALON” ingin memperlihatkan

bahwa sebagai pemilik usaha

menuliskan nama tempat usahanya sesuai kaidah yang berlaku. Namun, sesuai dengan kaidah penulisan frasa, baik bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris penulisan papan nama ini tidak tepat. Untuk menjadikan papan nama ini menjadi benar sesuai kaidah struktur

bahasa Indonesia adalah dengan

mengubah letak kata-kata tersebut menjadi “SALON KECANTIKAN LINA”. Ini sesuai dengan pola susunan kata yang lazim dalam bahasa Indonesia adalah diterangkan menerangkan (D-M). Untuk penulisan papan nama ini

sebaiknya menggunakan kata

KECANTIKAN setelah kata SALON, karena salon kecantikan mempunyai

(10)

176

arti tempat (gedung dan sebagainya) untuk orang merawat kecantikan, menghias muka, menata rambut dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan yang diinginkan oleh pemilik usaha tersebut. Bentuk Kesalahan Penggunaan Unsur Asing pada Penulisan Media Luar di Kabupaten Indragiri Hilir

Data 14

Penulisan yang salah : PENDIDIKAN STREET Penulisan yang benar : JALAN PENDIDIKAN Pembahasan Linguistik

Penulisan nama jalan ini dicampur dengan unsur asing (bahasa Inggris), sehingga tidak sesuai dengan UU No. 24 Tahun 2009 (Kebudayaan, 2011:15) Bagian III, Pasal 36 ayat (3) “Bahasa Indonesia wajib digunakan untuk nama bangunan atau gedung, jalan, apartemen

atau permukiman, perkantoran,

kompleks perdagangan, merek dagang, lembaga usaha, lembaga pendidikan, organisasi yang didirikan atau dimiliki oleh warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia ”. Kesalahan tersebut dapat dilihat pada pemakaian kata street . Bahasa asing (bahasa Inggris)

tersebut seharusnya ditulis dalam

bahasa Indonesia karena kata-kata tersebut sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia.

Padanan kata streetdalam bahasa

Indonesia adalah jalan. Kata-kata yang

sudah ada padanannya dalam bahasa

Indonesia ini harus digunakan dalam menulis media luar ruang agar tidak terjadi kesalahan berbahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Sugono,

2008:558) kata jalan bermakna ‘tempat

untuk lalu-lintas orang’ (kendaraan dan sebagainya).

Data 15

Penulisan yang salah : One Door Service Penulisan yang benar : Pelayanan Satu Pintu Pembahasan Linguistik

Pemakaian kata pada papan reklame media luar ruang ini menggunakan unsur asing (bahasa Inggris), sehingga penulisan tempat usaha tersebut tidak sesuai dengan UU No. 24 Tahun 2009 (Kebudayaan, 2011:15) Bagian III, Pasal 36 ayat (3) “Bahasa Indonesia wajib digunakan untuk nama bangunan atau

gedung, jalan, apartemen atau

permukiman, perkantoran, kompleks perdagangan, merek dagang, lembaga usaha, lembaga pendidikan, organisasi yang didirikan atau dimiliki oleh warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia ”. Kata-kata asing yang digunakan yaitu kata-kataone, door, dan service. Kata-kata tersebut sudah ada

padanan katanya dalam bahasa

Indonesia. Padanan kata one dalam

bahasa Indonesia adalah satu, padanan

kata door adalah pintu, dan padanan

(11)

177 penulisan yang benar untuk media luar

ruang ini adalah Pelayanan Satu Pintu. Data 16

Penulisan yang salah : Save Our Earth

Penulisan yang benar : Selamatkan Bumi Kita Pembahasan Linguistik:

Baliho ini terlihat sangat jelas dari kejauhan karena dibuat dengan ukuran yang besar sehingga dapat dilihat oleh siapa saja yang melintasi jalan tersebut. Slogan tentang lingkungan hidup ini

dengan bunyi save our earth sangat

populer karena imbauan tersebut

ditujukan kepada masyarakat untuk menanam pohon agar suhu di bumi tidak semakin panas. Namun, alangkah baiknya ditulis dalam bahasa Indonesia karena semua kata-kata tersebut sudah ada padanannya. Kata save padanannya selamatkan, our padanannya kita. Selain penggunaan kata asing, partikel lah pada kalimat Tanam Lah Aku tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (Sunendar, 2016:25) yang mengatur tentang penulisan kata

termasuk partilel –lah, -kah, dan –tah.

Ketiga partikel tersebut ditulis

serangkai dengan kata yang

mendahuluinya. Jadi sebaiknya ditulis Tanamlah Aku!dan diakhiri dengan tanda seru (!) karena merupakan kalimat perintah.

Misalnya:

Bacalalah buku itu! Siapakah gerangan dia?

Apakah gunanya bersedih hati? Data 17

Penulisan yang salah :

Islamic University of Indragiri Penulisan yang benar :

Universitas Islam Indragiri Pembahasan linguistik

Pemakaian kata pada nama perguruan tinggi ini menggunakan unsur asing yaitu bahasa Inggris. Kata-kata asing tersebut sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Penulisan nama universitas tersebut tidak sesuai dengan UU No. 24 Tahun 2008 (Kebudayaan, 2011:15) Bagian III, Pasal 36 ayat (3) “Bahasa Indonesia wajib digunakan untuk nama bangunan atau gedung, jalan, apartemen atau permukiman, perkantoran, kompleks perdagangan, merek dagang, lembaga usaha, lembaga pendidikan, organisasi yang didirikan

atau dimiliki oleh warga negara

Indonesia atau badan hukum Indonesia ”. dalam UU ini telah diatur dengan jelas tentang penggunaan bahasa Indonesia. Jadi sebaiknya nama universitas ini ditulis dengan nama Universitas Islam Indragiri dan dibawah tulisan tersebut dapat mencantumkan nama universitas dalam bahasa Inggris. Hal ini sesuai dengan slogan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yaitu:

Utamakan Bahasa Indonesia Lestarikan Bahasa Daerah Kuasai Bahasa Asing

(12)

178 Data 18

Penulisan yang salah:

WELCOME TO SDN O35 TEMBILAHAN Penulisan yang benar:

SELAMAT DATANG di SDN 035 TEMBILAHAN

Penjelasan linguistik:

Sekolah Dasar Negeri merupakan

sekolah milik pemerintah yang

seharusnya mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah. Kata welcome to mempunyai arti selamat datang. Tulisan ini sangat jelas dan diletakkan di gerbang masuk

sekolah dasar. Ini tidak sesuai dengan UU No. 24 Tahun 2008 (Kebudayaan, 2011:15) Bagian III, Pasal 36 ayat (3)

yang isinya masyarakat wajib

menggunakan bahasa Indonesia karena merupakan identitas bangsa.

Data 19

Penulisan yang salah: Show Room

Penulisan yang benar: Ruang Pameran Penjelasan linguistik:

Kata show room sangat familiar bagi

masyarakat Indonesia. Istilah asing ini sering terlihat di depan toko atau kantor yang ingin memamerkan sesuatu barang

atau produk yang baru seperti

kendaraan, telepon genggam, produk kerajinan, baju, dan lain-lain sebagainya. Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia sering pula menggunakan langsung kata tersebut tanpa melihat padanannya dalam bahasa Indonesia. Padanan kata

untuk show room adalah ruang

pameran. 4. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa masih ditemukan kesalahan pada pemakaian bahasa media luar di Kabupaten Indragiri Hilir. Kesalahan pemakaian bahasa media luar ruang ini meliputi pemakaian tanda baca khususnya tanda titik (.), tanda koma (,), tanda hubung (-), tanda tanya (?), dan tanda garis miring (/), penulisan kata depan ke, penulisan kata refil dan propinsi, penulisan nama gelar,

pemakaian huruf kapital (G),

pemakaian struktur bahasa Inggris, dan penggunaan kata bahasa asing (Inggris)

seperti street, one, door, service,

university, Islamic, welcome to, save, our, earth, dan show room.

Berkaitan dengan penelitian

lanjut, hendaknya penelitian ini bisa

dijadikan bahan rujukan dalam

mengembangkan khazanah ilmu

pengetahuan terutama tentang bahasa, sehingga akan didapatkan hasil yang

lebih maksimal dari penelitian

sebelumnya. Pembahasan mengenai

media luar ruang bisa lebih diperdalam.

Masyarakat diimbau untuk

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan instansi yang terkait dapat memberikan penyuluhan bahasa mengenai media luar ruang.

(13)

179 Daftar Acun

Andra, S. (2017). Efektifitas Penggunaan Media Luar Ruang Dalam

Mempromosikan Pariwisata Kota Samarinda, 160–171. Diunduh 5 Januari 2018

https://media.neliti.com/media/publicati ons/100207-ID-iklan-luar-ruang-antara-kepentingan-ekon.pdf

Hasanudin, C. (2017). Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Penulisan Media Luar Ruang Di Kabupaten Bojonegoro. Diunduh September 1, 2017

http://ejournal.upi.edu/index.php/BS_JP BSP/article/viewFile/6963/pdf

Kebudayaan, B. P. dan P. B. K. P. dan. (2011).

Undang Undang Republik Indonesia Tahun 2009. Jakarta: Badan

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Moleong, L. (2006). Metodologi Penelitian

Kualitatif Edisi Revisi (Revisi). Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Noviandy. (2014). Persepsi Masyarakat Tentang Penggunaan Iklan Media Luar Ruang Terhadap Estetika Kota

Samarinda. Retrieved January 5, 2018, from http://ejournal.ilkom.fisip-

unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2014/06/Jurnal Noviandy (06-13-14-08-35-36).pdf Santosa, S. (2009). Creative Advertising. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. Setyowati, N (2010). Analisis Kesalahan

Berbahasa Indonesia. Teori dan Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka

Sugono, D. dkk. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Keempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sunendar, D. dkk. (2016 ). Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Susanti, R. dkk. (2016). Analisis Kesalahan

Berbahasa Pada Penulisan Iklan Luar Ruang di Kota Surakarta. Retrieved January 7, 2018, from

http://www.poltekindonusa.ac.id/wp- content/uploads/2016/10/Artikel- 6_Jurnal-Sainstech_Vol-2-Nomer-5_Ratna-Susanti.pdf

Susatra, M. dkk. (2016). Pemakaian Bahasa Pada Media Luar Ruang di Bali Makalah Prosiding KIMLI. Bali.

https://www.bitebrands.co/2017/05/jenis- macam-contoh-media-luar-ruang-outdoor-advertising.html diunduh 10 Desember 2017

(14)

Referensi

Dokumen terkait

menghimpun berbagai pendapat tentang bagian-bagian masalah dalam waktu singkat, dapat digunakan bersama teknik lain sehingga penggunaan teknik ini bervariasi

diinokulasikan ke dalam KCNB. Hasil uji positif ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan koloni yang ditandai dengan terjadinya kekeruhan. Hasil uji negatif ditunjukkan dengan

Pemanfaatan media pembelajaran erat kaitannya dengan peningkatan kualitas pembelajaran yang diharapkan, dengan tujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih

Mutta työlläni on myös käytännöllinen puolensa, sillä kaiken tämän teorioissa käytetyn ajan jälkeen saan uudenlaisen käsityksen siitä, mistä maineen käsite

Ukoliko Karate klub Sokol želi povećati broj potencijalnih članova i posjetitelja vlastite web stranice, treba biti spreman analizirati i učiti od svojih konkurenta, odnosno

Data keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe pair check diperoleh dengan menggunakan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran yang diamati selama tiga

Penelitian dari Almilia dan Devi (2006) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prediksi peringkat obligasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Jakarta,

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh penerapan PSAK 50/55 (Revisii 2014) berbasis IFRS tahun 2015 (SAK) dan kualitas audit terhadap praktik