• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. TK Kamulyan Terpadu Karangalit Salatiga adalah yang letak di Jalan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. TK Kamulyan Terpadu Karangalit Salatiga adalah yang letak di Jalan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

26 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Subyek

TK Kamulyan Terpadu Karangalit Salatiga adalah yang letak di Jalan Wisanggeni 2, Karangalit Dukuh Kota Salatiga, sekolah TK Kamulyan Terpadu Karangalit Salatiga termasuk sekolah yayasan Kristen dimana sekolahnya terletak di belakang gereja Kristen TK Kamulyan Terpadu Karangalit Salatiga memiliki 2 kelas yang terdiri dari kelas A dan kelas B kelas A mempunyai 18 siswa dan TK B 14 siswa.

Usia anak TK kelas A sekitar 3- 4 Tahun sedangkah TK kelas B 5-6 Tahun. Dalam subjek penelitian ini anak Kelompok TK B Kamulyan Terpadu Karangalit Salatiga yang berjumlah 14 siswa terdiri dari 7 siswa perempuan dan 7 siswa laki-laki.

4.2 Kondisi Awal Subyek Penelitian

Kondisi awal merupakan keadaan anak sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas yang dilakukan Di Kelompok TK Kamulyan Terpadu Karangalit Salatiga menunjukan bahwa perkembangan kepercayaan diri anak TK Kamulyan Terpadu Karangalit Salatiga tergolong Rendah, belum sesuai dengan perkembangan kepercayaan diri anak pada umumnya. Hasil wawancara yang

(2)

27 dilakukan dengan guru, guru menyatakan sebagian besar ketika anak diajak untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang menumbuhkan kepercayaan diri didalam anak-anak kurang senang, mereka lebih memilih bercerita dengan teman dan ada juga anak yang malah asik bermain sendiri, hasilnya saat bermain peran tidak maksimal yang diharapkan.

Pada observasi dalam kegiatan bermain peran dengan tema profesi masih banyak anak belum biasa menunjukan kepercayaan diri saat bermain. Anak belum mampu berbicara dengan teman sebayanya saat melakukan bermain peran, anak belum mampu berbicara sendiri dan masih bergantung dengan gurunya dan masih diajar saat berbicara sehingga bermain peran tidak maksimal. Dari hasil 14 siswa dikelas, hanya 3 anak yang perkembangan kepercayaan diri muncul dengan bermain peran dengan tema profesi. Hasil dari bermain ketiga anak tersebut berbeda dengan anak-anak yang lain. Dari masalah tersebut maka dapat diidentifikasikan permasalahan Di Kelompok TK B Kamulyan Terpadu Karangalit Salatiga yaitu perkembangan kepercayaan diri sebagian anak masih rendah. Maka dengan itu peneliti melakukan pengamatan prasiklus pada hari Rabu tanggal 30 maret 2015, pengamatan dimulai kegiatan awal sampai kegiatan akhir pembelajaran.

(3)

28 Tabel 4.1

Peningkatan Kepercayaan Diri Anak Pra -Siklus Kelompok TK B Kamulyan Terpadu Karangalit Salatiga

Criteria frekuensi %

Berkembang sangat baik 3 21

Berkembang sesuai harapan 6 43

Mulai muncul 5 36

Belum muncul 0 0

total 14 100

Grafik. 4.1.

Peningkatan Kepercayaan Diri Anak Pra-siklus Kelompok TK B Kamulyan Terpadu Karangalit Salatiga Prosentase Keberhasilan Belajar.

Keterangan :

Berkembang sangat baik : Tindakan atau perilaku dilakukan tanpa arahan guru Berkembang Sesuai Harapan : Tindakan atau perilaku dilakukan secara tepat Mulai Muncul : Apabila tindakan atau perilaku dilakukan dengan arahan guru Belum Muncul : Apabila tindakan atau perilaku belum dilakukan anak

0 10 20 30 40 50 BSB BSH MM BM BSB BSH MM BM

(4)

29 Dari hasil pengamatan pra-siklus pada tanggal 30 maret 2015 Di Sekolah TK Kemulyan Terpadu Karangalit Salatiga, maka dari hasil pra-siklus anak yang sudah mampu dengan rasa kepercayaan diri hanya 3 anak dari 14 anak. Hal ini membuktikan bahwa kepercayaan diri anak di Sekolah TK Kamulyan Terpadu Karangalit Salatiga masih rendah, anak belum berani tampil sendiri, belum berani tampil didepan kelas, anak berani tampil bermain peran, melakukan percakapan dengan teman dan berekspresi dalam bermain peran. Berdasarkan dari grafik di atas dapat diketahui bahwa presentase hasil belajar indikator menunjukan kepercayaan diri pada anak yang berkategori Berkembang Sesuai Harapan 43% , serta berkategori Berkembang sangat baik 21%, Mulai Muncul 46%. Di lihat dariprasiklus menunjukan bahwa indikator yang di inginkan belum tercapai.

4.3. Pelaksanaan Penelitian Siklus 1

4.3.1 Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH)

(5)

30 c. Menyiapkan bahan berupa sayur-sayuran,jamu-jamuan,buah-buahan.

Kaleng-kalengan.

d. Menyiapkan lembar observasi tentang siswa

4.3.2 Tahap Pelaksanaa

Tahap pelaksanaan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah dibuat ditahap perencanaan oleh peneliti dengan dibantu guru kelas Tahap pelaksanaan pada siklus I ini terdiri dari 2 pertemuan. Adapun gambaran pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut:

4.3.3 Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Proses pembelajaran dengan kegiatan bermain peran dengan tema Profesi untuk meningkatkan kepercayaan diri anak pada siklus I ini tentunya sesuai dengan masalah yang dilihat selama berlangsung obsever, dan terpedoman pada rencangan pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti dengan guru kelas B. Pada waktu diskusi guru kelas dengan peneliti telah disepakati peneliti membantu salama dalam kegiatan dalam bermain peran. Perkembangan yang ingin dicapai adalah kepercayaan diri anak

(6)

31 Rencana pembelajaran pada siklus I dilakukan selama dua kali pertemuan, pertemuan pertama mulai Selasa tanggal 21 April 2015, pertemuan kedua Kamis tanggal 23 April 2015, Setiap pertemuan dilakukan kurang lebih membutuhkan waktu 30 menit dengan segala persiapan yang telah dilakukan.

Tahap perencanaan tindakan Siklus I meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH)

2) Peneliti membuat instrumen penelitian berupa lembar observasi anak.

3) Menentukan materi dan tema kegiatan.

4) Menyiapkan waktu pelaksanaan kegiatan, waktu yang dibutuhkan.

5) Menyiapkan bahan untuk bermain peran.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pertemuan pertama dilakukan pada hari selasa tanggal 21 April 2015, sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan peneliti.

a) Kegiatan Awal

Anak datang disambut oleh guru, anak bersalaman dengan guru dan mengucap salam selamat pagi, anak mulai upacara, masuk kelas, doa,

(7)

32 absen anak, menyanyi lagu bapak kami, Garuda Pancasila, mengingatkan hari, tanggal, tahun, presiden Republik Indonesia kepada anak, menyampaikan tema/ subtema yang akan dipelajari.

b) Kegiatan Inti

Menjelaskan kegiatan yang di pelajari anak-anak, memberitahukan kepda anak kegiatan/ belajar kalau hari ini anak-anak akan bermain peran dengan tema Pasar.

Guru mengajak anak untuk Tanya jawab mengenal pasar dan di pasar ada apa saja? Dan anak-anak menjawab kalau dipasar ada penjual dan pembeli seperti menjual sayur, menjual ikan, jual pakaian, buah-buahan kaleng-kalengan dan jamu. Selesai mejelaskan apasaja di pasar guru membagi peran kepada anak-anak ada yang peran penjual dan pembeli.

c) Istrahat.

Cuci tangan, doa makan, makan bersama berbagi makanan kepada anak yang tidak membawa makanan selesai makan anak-anak cuci tangan dan bermain di luar.

d) Kegiatan akhir

Anak-anak masuk kembali di kelas, minum, tepuk semangat, bernyanyi, guru menanyakan kembali kegiatan dalam bermain peran yang telah di mainkan anak-anak? Apakah anak senang? Sedih? Dan apa saja

(8)

33 yang mereka tahu tentang pasar. Habis tanya-tanya Doa pulang, absen dan salam.

2. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 21 April 2015 sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan peneliti.

a) Kegiatan Awal

Anak datang disambut oleh guru, anak bersalaman dengan guru dan mengucap salam, anak bermain diluar kelas. Setelah bel bunyi anak berkumpul di depan kelas, dan membuat barisa dangan rapi setelah membuat barisan kepala sekolah menyampai peran-pesan kepada anak sebelum masuk kelas, selesai guru memberikan peran-peran kepada anak, anak-anak salam dan masuk kelas masing-masing. Guru mengucap salam, doa,absen anak. Mengingatkan hari, tanggal, tahun dan Presiden Republik Indonesia, menyanyi lagu bapak kami, Ibu Kita Kartini dan menyampaikan tema/ sub tema yang akan dipelajari.

b) Kegiatan Inti

Guru menjelaskan kegiatan yang akan dibelajari anak-anak Memberitahukan kepada anak bermain peran tentang apa hari ini Guru mengajak anak untuk Tanya jawab mengenai rumah sakit.seperti pasien,

(9)

34 dokter perawat obat-obatan dll. Membagikan peran masing-masing kepada anak.

c) Istrahat

Cuci tangan, doa makan, makan bersama bagi makanan kepada anak yang tidak membawa makanan selesai makan merekan cuci tangan dan bermain di luar.

d) Kegiatan Akhir

Masuk kelas, bernyanyi, guru menanyakan kembali

pengalaman bermain peran, pesan – pesan kepada anak-anak sebelum pulang doa pulang absen dan salam.

Tabel 4.2

Peningkatan Kepercayaan Diri Pada Anak Pada Siklus 1 Kelompok TK B Kamulyan Terpadu Karangalit Salatiga

No Ktiteria Siklus 1 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Jumlah anak f Jumlah anak F

1 Berkembangan sangat baik 5 36 7 50

2 Berkembang sesuai harapan 5 36 4 28

3 Mulai muncul 4 28 3 22

4 Belum muncul 0 0 0 0

5 Total 14 100 14 100

(10)

35 Grafik 4.2

Siklus 1 Pertemuan Pertama Dan Kedua Peningkatan Kepercayaan Diri Anak Kelompok TK B Kamulyan Terpadu Karangalit Salatiga

.

Keterangan :

Berkembang Sangat baik : Tindakan atau perilaku dilakukan secara tepat. Berkembang Sesuai Harapan : Tindakan atau perilaku dilakukan tanpa arahan guru

Mulai Muncul : Apabila tindakan atau perilaku dilakukan dengan arahan guru Belum Muncul : Apabila tindakan atau perilaku belum dilakukan anak

Dari hambatan yang terjadi pada siklus I maka peneliti dan guru kelas berbicara untuk mencari solusi perbaikan kegiatan pembalajaran bermain peran pada siklus II peneliti dan guru bersepakat untuk memberikan semangat atau stiker smile supaya anak lebih aktif lagi dalam kegiatan bermain peran sehingga dapat mengembangkan rasa kepercayaan diri anak, maka untuk pertemuan siklus II anak lebih baik lagi sehingga pada siklus II bisa

0 10 20 30 40 50 pertemuan pertama pertemuan kedua BSB BHB MM BM

(11)

36 berkembang dengan baik dan bisa mencapai pada indikator yang ditentukan oleh peneliti.

c. Observasi

Observasi ini dilakukan baik pada proses pembelajaran maupun pada kemampuan kepercayaan diri saat bermain peran maupun saat menjelaskan kegiatan. Pada awal siklus I peneliti melakukan pelaksanaan pengamatan terlebih dahulu tentang kepercayaan diri bermain peran tema pasar. Observasi terhadap dua peneliti teman sederajat dan salah satu guru kelas untuk mengamati jalannya bermain dari awal hingga akhir dengan cara mengisi instrument observasi siswa yang di sediakan. Menurut observer ada beberapa anak yang tidak berfokus dengan bermain peran, ada anak yang merasa bosan kegiatan, anak tersebut asik bermain ada yang mengobrol dengan temannya. Pertemuan pertama dan pertemuan kedua pada siklua I ini, proses bermain peran belum begitu baik karena kepercayaan diri anak masih kurang. Ini ditunjukan dengan masih banyak anak yang asik bermain dan mengobrol dengan temannya bahkan tidak peduli dengan kegiatan bermain peran.

Siklus I ini sudah meningkat secara optimal walaupun belum mencapai target yang diharapkan, siswa yang sudah memiliki kategori sebesar 50% sehingga perlu adanya tindakan selanjutnya karena belum sampai dengan target indikator yang dicapaikan.

(12)

37 d.Analisis dan Refleksi

Dari kegiatan observasi siklus I yang telah dilaksanakan selama 2 pertemuan anak dapat menunjukan bermain peran dengan baik. Pada siklus pertama pertemuan kedua belum mampu mencapai target indikator keberhasilan yang ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 75%. Capaian pada siklus I pertemuan kedua sebesar 50% untuk kriteria berkembangan sangat baik, 28% untuk kriteria perkembangan sesuai harapan, 22% untuk kriteria mulai muncul, 0% untuk kriteria belum muncul. Untuk itu diperlukan perbaikan pada siklus kedua supaya dapat memenuhi target indikator keberhasilan sebesar 75%. Dalam Siklus I ada beberapa kendala yang muncul saat melaksanakan kegiatan pembelajaran Siklus I, diantaranya adalah:

1. Masih banyak anak asik bermain

2. Ada anak suka mengobrol dengan temannya

3. Tidak memperhatikan gurunya yang lagi menjelaskan kegiatan yang akan dipelajari anak-anak

Melihat ada beberapa kendala yang dialami dalam Siklus I maka penulis dan guru mendiskusikan solusi untuk memperbaiki pembelajaran disiklus II. Solusi yang didapat adalah memberikan reward berupa stiker smile untuk itu anak yang mengikuti kegiatan bermain peran dengan berkembang yang baik maka akan diberikan stiker smile . Tujuannya

(13)

38 adalah agar anak lebih termotivasi untuk melakukan kegiatan bermain peran dan menyelesaikan tugasnya.

4.4.4 Tahap Perencanaan Perbaikan

Tahap perbaikan perencanaan digunakan penulis dan guru setelah melalui tahap refleksi, perbaikan yang dilakukan merevisi kesalahan dan kekurangan menjadi hambatan dalam siklus sebelumnya untuk dasar menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang lebih baik disiklus selanjutnya kegiatan yang dilakukan dalam tahap perbaikan perencanaan ini mulai dengan menyusun rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada proses kegiatan pembelajaran silus II dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menyusun RKH yang disesuaikan dengan indikator dan tema/sub tema.

2. Menyiapkan alat dan bahan ajar yang sesuai dengan materi kegiatan proses belajar

3. Mempersiapkan reward berupa stiker smile untuk anak yang dapat menyelesaikan tugasnya bermain peran dengan baik.

4.4 Pelaksanaan Penelitian Siklus II 4.4.1 Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(14)

39 b. Menentukan materi dan tema kegiatan

c. Menyiapkan bahan berupa alat masak, roti, minum-minuman, topi chef. d. Menyiapkan lembar observasi tentang siswa

4.4.2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah dibuat ditahap perencanaan oleh peneliti dengan dibantu guru kelas dan satu asisten. Tahap pelaksanaan pada Siklus II ini terdiri dari 2 pertemuan.

4.4.3Pelaksanaan Siklus II a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis, Tanggal 30 April 2015 Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan penelitian, Adapun kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

a) Kegiatan awal

Anak datang disambut oleh guru, anak bersalaman dengan guru dan mengucap salam, anak bermain diluar kelas. Setelah bel bunyi anak berkumpul di depan kelas, dan membuat barisa dangan rapi setelah membuat barisan kepala sekolah menyampai peran-pesan kepada anak sebelum masuk kelas, selesai guru memberikan peran-peran kepada anak, anak-anak salam dan masuk kelas masing-masing. Guru mengucap salam, doa,absen anak. Mengingatkan hari, tanggal, tahun dan presidan Republik

(15)

40 Indonesia, menyanyi lagu bapak kami, disini senang disana senang dimana-mana hati senang Menghapal pancasila

menyampaikan tema/ sub tema yang akan dipelajari dan mengajak, melakukan motorik kasar, anak disuruh melompat dengan ketinggian 30-50 cm secara bergantian.

b) Kegiatan Inti

Guru menyapa anak-anak dan anak-anak menjawab, guru menjelaskan kegiatan yang akan dipelajari anak, memberitahukan kalau hari ini bermain peran denga tema ‘’restoran’’ guru bertanya kepada anak-anak kalau di restoran itu apa saja? Dan anak- anak menjawab ada chef, kasir, pelayan dan pelanggan, sehabis anak menjawab guru membagikan peran anak masing-masing dan membagikan kostum yang akan anak- anak gunakan.

c) Istrahat

Waktunya istrahat anak-anak cuci tangan, doa makan, makan bersama selesai makan anak-anak bermain diluar

d) Kegiatan akhir

Bel berbunyi anak- anak masuk kelas, minum air putih,bernyanyi, guru menanyakan kembali pengalaman bermain peran? Apa senang? Dan apa yang anak-anak dapat dari bermain peran? Pesan-pesan, bernyanyi, doa pulang, absen dan salam.

(16)

41 2. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari jumat 1 mei 2015. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan penelitian, Adapun kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

a) Kegiatan awal

Anak datang disambut oleh guru, anak bersalaman dengan guru dan mengucap salam, anak bermain diluar kelas. Setelah bel bunyi anak berkumpul di depan kelas, dan membuat barisa dangan rapi setelah membuat barisan kepala sekolah menyampai peran-pesan kepada anak sebelum masuk kelas, selesai guru memberikan peran-peran kepada anak, anak-anak salam dan masuk kelas masing-masing. Guru mengucap salam, doa,absen anak. Mengingatkan hari, tanggal, tahun dan presidan Republik Indonesia, menyanyi lagu bapak kami, kupu-kupu kemana engkau terbang ,bintang kecil menyampaikan tema/ sub tema yang akan dipelajari dan mengajak, mengajak anak melakukan motorik kasar, memantulkan bola besar, bola kecil dan bola sedang.

b) Kegiatan Inti

Guru menyapa anak-anak dan anak-anak menjawab, guru menjelaskan kegiatan yang akan dipelajari anak, memberitahukan kalau hari ini bermain peran denga tema ‘’ tranportasi ‘’ pesawat

(17)

42 Guru menanyakan didalam pesawat itu apa saja? Pilot, pramugari, penumpang, penjual tiket pasawat dan membagi peran masing-masing kepada anak.

c) Istrahat

Waktunya istrahat anak-anak cuci tangan, doa makan, makan bersama selesai makan anak-anak bermain diluar

d) Kegiatan Akhir

Bel masuk kelas, anak-anak disuruh minum dahulu sebelum melanjutkan belajar,kemudian guru menanyakan kembali tentang kegiatan yang telah dilakukan anak-anak, guru memberikan pesan-pesan, bernyanyi berdoa pulang, absen dan salam.

Tabel.4.3

Peningkatan Kepercayaan Diri Pada Anak Pada Siklus IIKelompokTK B Kamulyan Terpadu Karangalit Salatiga

No Kriteria Siklus II Pertemuan 1 Pertemuan 2 Jumlah anak f Jumlah anak F

1 Berkembang sangat baik 10 71 12 86

2 Berkembang sesuai harapan 3 21 2 14

3 Mulai muncul 1 8 0 0

4 Belum muncul 0 0 0 0

(18)

43 Grafik.4.3

Peningkatan Kepercayaan Diri Anak Siklus II Kelompok TK B Kemulyan Terpadu Karangalit Salatiga.

Keterangan :

Berkembang Sangat baik: Tindakan atau perilaku dilakukan secara tepat Berkembang Sesuai Harapan : Tindakan atau perilaku dilakukan tanpa arahan guru

Mulai Muncul Mulai Muncul : Apabila tindakan atau perilaku dilakukan dengan arahan guru

Belum Muncul: Apabila tindakan atau perilaku belum dilakukan anak

Dari grafik di atas dapat terlihat bahwa perkembangan anak dalam kepercayaan diri pada siklus II pertemuan pertama meningkat 71% , namun belum mencapai pada target indikator. Sedangkah pertemuan kedua perkembangan anak dalam kepercayaan diri sudah meningkat dan memenuhi target keberhasilan 86% dari jumlah anak.

4.4.3 Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis terhadap proses pembelajaran pada siklus II sudah berjalan dengan baik dan memenuhi target yang ditentukan. Pada kegiatan belajar mengajar guru dalam memberikan apersepsi

0 50 100

pertemuan pertamapertemuan kedua

(19)

44 suara guru sudah keras, penataan ruang atau setting kelas lebih menarik dalam mendemontrasikan peran tokoh dan karakter sudah maksimal sehingga anak mengerti peran dari tokoh – tokoh masing masing yang diperankan Sedangkan pada peningkatan rasa kepercayaan diri anak diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan teman, diberi kesempatan sering maju ke depan kelas pada saat proses pembelajaran, sehingga anak termotivasi untuk meningkatkan keberanian dan kepercayaan diri, penerapan metode bermain peran sudah berhasil dan mencapai taraf sesuai harapan karena dapat meningkatkan penigkatan kepercayaan diri melalui metode bermain peran. Setelah dilaksanakan proses pembelajaran pada siklus II kepercayaan diri siswa meningkat hal ini dapat dilihat dari hasil siklus II pertemuan kedua untuk kriteria perkembangan sangat baik 86%, hanya dua siswa masih cukup berkembang sesuai harapan 14%. Dengan capaian sebesar 86% dan sudah melebihi target indikator pada siklus II pertemuan kedua, maka penelitian tidak perlu dilanjutkan ke siklus selanjutnya, karena hasil dari siklus II pertemuan kedua sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Dapat ditemukan bahwa pelaksanaan metode bermain peran untuk meningkatkan kepercayaan diri anak sudah menunjukan adanya kemanfaatan.

Sejalan dengan hal tersebut, peneliti ini menunjukan bahwa hasil penelitian mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rofiah ((2013), Novi susanti (2012), Rafih (2009), Misiax (2000), Lauster (1994),

(20)

45 Ulfah (2009) yang membuktikan bahwa kepercayaan diri anak dapat terwujud dengan melakukan kegiatan bermain peran pada kegiatan atau pembelajaran. Selain itu juga dalam penelitian ini menunjukan bahwa metode bermain peran yang dilakukan tidak lepas dari kerjasama baik dengan guru untuk mencapai indikator pada perkembangan anak, dapat dilihat dari hasil para siklus I dan siklus II bermain peran bisa meningkatkan kepercayaan diri anak usia dini dengan cara meningkatkan minat peserta didik terhadap materi pelajaran yang diajarkan, dapat menanamkan semangat peserta didik dalam memecahkan masalah ketika memeran skenario yang dibuat.

Referensi

Dokumen terkait

Wawancara yang dilakukan berupa pertanyaan tentang musik iringan tari Jepin Langkah Penghibur Pengantin yang berhubungan dengan fokus penelitian, yaitu bagaimana bentuk

Dalam usaha untuk mempromosikan software dan aplikasi Digital Recruitment Tenaga Kerja yang diinginkan sekaligus dapat menjalin kerjasama yang baik dan menguntungkan

berhadap dengan hukum, peran guru sangat besar tentu melalui sebuah dialetika yang dikenal dengan sebutan memanusiakan hubungan. pendidikan karakter yang diimbangi

Bisnis ini juga bermula dari kegemaran penulis dalam membuat kue yang memiliki variasi yang unik dan teman – teman yang sudah memesan kue ini untuk acara ulang

Dari hasil pre tes yang diperoleh dalam siklus III ini, hanya ada beberapa siswa yang belum tuntas dalam kata lain nilai yang diperoleh siswa belum memenuhi

Karena ada beberapa faktor yang membatasi produksi optimal seperti (bahan baku, kapasitas mesin, tenaga kerja, modal/dana dan jumalah permintaan atau jumlah penjualan) maka

Selanjutnya, guru menunjuk kelompok 2 untuk maju kedepan, kemudian guru menjelaskan kepada siswa tentang langkah-langkah penerapan role playing dalam materi wafatnya Nabi

Melalui pemahaman tentang Ketahanan Nasional yang berkelanjutan dalam konteks kemajemukan bangsa Indonesia diharapkan setiap komponen bangsa memiliki wawasan