LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK
LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK
HASIL
2
MELALUI PEMAPARAN MATERI DAN
DISKUSI PESERTA PELATIHAN DAPAT
MENYUSUN LAPORAN VISITASI
SECARA INDIVIDU DAN KELOMPOK.
LAPORAN HASIL VISITASI
LAPORAN HASIL VISITASI
Laporan individu
Laporan individu
Laporan tim/kelompok
Laporan tim/kelompok
CATATAN:
CATATAN:
1.
1.
Laporan individu harus dilampirkan dalam
Laporan individu harus dilampirkan dalam
laporan kelompok
laporan kelompok
2.
2.
Kalau terjadi perbedaan skor dalam laporan
Kalau terjadi perbedaan skor dalam laporan
individu hendaknya dimusyawarahkan untuk
individu hendaknya dimusyawarahkan untuk
menyusun laporan kelompok
menyusun laporan kelompok
Laporan Individu
1. PENSKORAN DAN PENILAIAN VISITASI
Laporan individu berisi: Skor Nilai
tiap-tiap butir antara hasil isian sekolah dan
hasil visitasi masing-masing asesor dan
catatan asesor sebagai hasil visitasi juga
catatan bila ada perbedaan penilaian.
NO
BUTIR
BUTIR-BUTIR VISITASI
SKOR
1
Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Catatan :
2
Sekolah/Madrasah mengembangkan kurikulum dengan melibatkan
pihak
terkait berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang
disusun
oleh BSNP.
Catatan :
3
Sekolah/Madrasah mengembangkan kurikulum dengan menggunakan
prinsip pengembangan KTSP.
Catatan :
4
Sekolah/Madrasah melaksanakan pengembangan kurikulum melalui
mekanisme penyusunan KTSP.
Catatan :
Dst.
LAPORAN KELOMPOK
LAPORAN KELOMPOK
66
1. LAPORAN TIM/KELOMPOK
Berisi ;
1. Hasil penilaian Tim ( Lampiran 5 )
2. Laporan Pelaksanaan Visitasi , lengkap dengan
saran dan rekomendasi ( Lampiran 6 )
Ditandatangani oleh Asesor I dan asesor II
2. LEMBAR SARAN UNTUK SATUAN PENDIDIKAN
Lembar saran dan rekomendasi untuk satuan pendidikan
LAPORAN PELAKSANAAN VISITASI
LAPORAN PELAKSANAAN VISITASI
(
(
Lampiran 6
Lampiran 6
)
)
No
KOMPONEN
AKREDITASI
Nilai Komponen
Akreditasi
(Sekolah/Madrasah)
Nilai Komponen
Akreditasi
( Tim Asesor )
1.
Standar Isi
2.
Standar Proses
3.
Standar Kompetensi
Lulusan
4.
Standar Pendidik dan
Tendik
5.
Standar Sarana Prasarana
6.
Standar Pengelolaan
7.
Standar Pembiayaan
8.
Standar Penilaian
J u m l a h
Nama Sekolah/madrasah
:
………
Alamat Sekolah/madrasah
:
………
Pelaksanaan Visitasi
: Hari
………
. s/d.
………
: Tanggal
………
s/d
………
FORMAT PEMBERIAN SARAN-REKOMENDASI
Berdasarkan hasil visitasi, tuliskan saran-saran
dalam rangka pembinaan, pengembangan dan
peningkatan mutu sekolah/madrasah
(Saran-saran bersifat teknis dan spesifik sesuai
dengan hasil temuan untuk setiap standar);
1.
STANDAR ISI
2. STANDAR PROSES
www.ban-sm.or.id
www.ban-sm.or.id
3. STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN
4
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
5. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
www.ban-sm.or.id
www.ban-sm.or.id
6 STANDAR PENGELOLAAN
7
STANDAR PEMBIAYAAN
8.
STANDAR PENILAIAN
SARAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan hasil temuan di
Berdasarkan hasil temuan di
lapangan selama pelaksanaan
lapangan selama pelaksanaan
visitasi, asesor:
visitasi, asesor:
Memberikan saran-saran sesuai dengan temuan
Memberikan saran-saran sesuai dengan temuan
di lapangan untuk setiap komponen;
di lapangan untuk setiap komponen;
Menyusun rekomendasi untuk sekolah/madrasah
Menyusun rekomendasi untuk sekolah/madrasah
sesuai kondisi objektif sekolah/madrasah.
REKOMENDASI DAN PENJELASAN
REKOMENDASI DAN PENJELASAN
Hasil akreditasi disertai dengan:
Rekomendasi untuk tindak lanjut
kepada Sekolah/Madrasah, sesuai
fungsi akreditasi sebagai sistem
evaluasi, pengawasan dan
L
anjutan
Rekomendasi dan penjelasan
harus bersifat Deskriptif dan
spesifik untuk mempermudah
Sekolah/madrasah melakukan
perbaikan internal berdasarkan
saran asesor tentang cara
PENGERTIAN REKOMENDASI
PENGERTIAN REKOMENDASI
Rekomendasi merupakan: catatan,
arahan, saran dan/atau masukan untuk
perbaikan dan peningkatan suatu,
sistem proses dan kepemimpinan dalam
suatu organisasi, yang didasarkan
TUJUAN PEMBERIAN
REKOMENDASI
TUJUAN PEMBERIAN
REKOMENDASI
Memberikan gambaran kepada
sekolah/madrasah tentang
bagaimana cara mengatasi berbagai
kendala dan permasalahan yang
RUANG LINGKUP
REKOMENDASI
RUMUSAN REKOMENDASI
RUMUSAN REKOMENDASI
Dirumuskan berdasarkan pada kekurangan dan
kelemahan yang merupakan hasil temuan dari
lapangan.
Harus sistematik dan merupakan solusi atas
kekurangan dan kelemahan tersebut.
Bersifat teknis operasional yang merupakan
salah satu alternatif terhadap solusi
Merupakan alternatif pemecahan
masalah yang dapat dikerjakan/visibel.
Dapat ditujukan kepada proses dan
sistem: Kelembagaan, unit kerja, atau
individu (kepemimpinan/anggota) dalam
organisasi.
Solusi tehadap permasalahan dapat
direkomendasikan dengan beberapa
alternatif pemecahan yang profesional.
RUMUSAN
REKOMENDASI
RUMUSAN
CONTOH REKOMENDASI (1)
Rekomendasi:
-
Agar sekolah mengajukan bantuan ruang
kelas baru kepada Dinas pendidikan atau
pihak terkait. ATAU
-
Agar sekolah/madrasah membatasi
penerimaan siswa baru, sesuai dengan
kapasitas/ jumlah ruang kelas
Data: Jumlah ruang kelas tidak sesuai/
memadai dibandingkan dengan
Contoh 2:
Data:
Jumlah guru yang memiliki kualifikasi
sarjana (S1) kurang dari 60 %,
Rekomendasi:
Contoh
3:
Data:
Sekolah/madrasah memiliki jumlah buku
pelajaran atau buku referensi lainnya yang
kurang memadai
Rekomendasi:
Tahapan
1. Pendahuluan
Gap analysis merupakan suatu cara untuk memperbaiki masalah dengan
membandingkan keadaan sat ini dengan keadaan yang diinginkan atau yang
idealnya. Metode ini dapat digunakan untuk proses perbaikan suatu keadaan
melalui pemahaman terlebih dahulu kondisi atau keadaan yang telah terjadi
atau keadaan
saat ini. Sebagai contoh Implementasi proses perbaikan mutu sekolah.
Dalam metode ini terlebih dahulu diperlukan langkah identifikasi kondisi saat
ini. Beberapa perangkat atau alat ukur untuk identifaksi kondisi saat ini yang
berjalan dapat digunakan seperti instrument akreditasi.Tahap berikutnya
menentukan kondisi yang diinginkan atau idealnya(Standard),kesenjangan
yang
terjadi antara kondisi saat ini dengan kondisi yang semestinya merupakan
gap/kesenjangan.Gap ini merupakan
titik awal untuk pernyataan masalah(
Problem statement
) dan identifikasi akar
masalah(
Root
Lanjutan
(1)2. Langkah Penyusunan Rekomendasi
2.1.Identifikasi kondisi saat ini
-Menggunakan instrument akreditasi
-Membuat table frekuensi untuk setiap butir pernyataan untuk setiap
komponen
atau standar
-Menentukan masalah yang muncul
-Menginventarisir masalah yang ditemukan
2.2.Identifikasi kondisi yang diinginkan/ideal
-Menggunakan standar mutu yang telah ditentukan
2.3. Identifikasi Gap/kesenjangan
-Membandingkan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan.
-Gunakan pernyataan dalam instrument akreditasi,bandingkan dengan
jawaban
pernyataan yang paling baik.
2.4.Rencana Tindak/Rencana Perbaikan
-Sesuai dengan butir masalah yang ditemukan,susun solusi perbaikan
dapat
berupa perbaikan kedelapan standar yang telah ditentukan.Solusi dapat
berupa
Lanjutan
(2)3. Rekomendasi
Rekomendasi merupakan statemen dari solusi
yang tertuang dalam Rencana Tindak,yang
dapat dirumuskan dalam pernyataan yang
agak umum/global,yang pada gilirannya dapat
digunakan sebagai tema program kegiatan.
Tabel
(Sulawesi Tenggara)
Rekomendasi Tindak Lanjut Hasil Akreditasi
S/M
No.
Kompon
en/Stan
dar
Keadaan saat ini
Keadaan
Kesenjangan
Rencana Tindak
diinginkan
1.
Isi
1.Hanya
35%
guru
dilibatkan
dalam
penyusunan kurikulum,
1.Semua guru dilibatkan
dalam
penyusunan
kurikulum dalam kurun
waktu yang yang tdk lama.
1.Masih terdapat
sekitar 65% guru
yang
harus
dilibatkan dalam
penyusunan
Panduan Penyusunan
Kurikulum SMA/MA
Lanjutan
(1)
No.
Komponen/
Standar
Keadaan saat ini
diinginkan
Keadaan
Kesenjangan
Rencana Tindak
2.
Proses
1.Masih terdapat sekitar
6% SMA/MA yang
tidak mengembagkan
silabus,persyaratan
pelaksanaan proses
pembelajaran,melaksa
nakan
proses
pembelajaran sesuai
dengan
langkah-langkah
pembelajaran,melakuk
an
pemantauan,supervisi,
proses evaluasi,dan
menindaklanjuti hasil
pengawasan.
1.Semua
SMA/MA
mengembangkan
silabus,melaksanak
an
proses
pembelajaran sesuai
dengan
langkah-langkah
1.Masih
terdapat
SMA/MA
yang
tidak
mengembangkan
silabus,persyarata
n
pelaksanaan
proses
pembelajaran,mel
aksanakan proses
pembelajaran
sesuai
dengan
langkah-langkah
pelajaran bagi guru
guru.
2.Pelatihan
Strategi
Pelaksanaan
Proses
Pembelajaran
di
SMA/MA
Lanjutan
(2)No.
Komponen/
Standar
Keadaan saat ini
Keadaan
Kesenjangan
Rencana Tindak
diinginkan
3.
Kompetensi
Lulusan
1.Tak satu pun SMA/MA
menyediakan
kumpulan karya tulis
siswa
baik
dari
penugasan maupun
lomba,laporan
hasil
kunjungan
karya
wisata/studi
lapangan,majalah
dinding dan bulletin
siswa
internal
sekolah/madrasah.
1.Semua
SMA/MA
menyediakan kumpulan
karya tulis siswa baik
dari penugasan maupun
lomba,laporan
hasil
kunjungan
karya
wisata/studi
lapangan,majalah
dinding dan bulletin
siswa
internal
sekolah/madrasah.
1.Masih
banyak
SMA/MA
yang
tidak
menyediakan
kumpulan karya
tulis siswa baik
dari penugasan
maupun
lomba,laporan
hasil kunjungan
karya wisata/studi
lapangan,majalah
dinding
dan
bulletin
siswa
internal
sekolah/madrasah
.
1.Pelatihan
Teknik
Katalog
dan
Penataan Karya
Tulis.
2.Pelatihan
Teknik
Pembuatan
Majalah Dinding
Lanjutan
(3)No. Komponen/
Standar Keadaan saat ini Keadaan Kesenjangan Rencana Tindak diinginkan
4. Pendidik &
Tendk 1.Sebanyak 41% SMA/MA tidak memiliki tenaga laboratorium.
1.Semua SMA/MA harus memiliki tenaga perpustakaan dan laboratorium.
1.Masih terdapat sekitar 60% SMA/MA belum memiliki tenaga laboratorium dan 65% SMA/MA belum memiliki tenaga
perpustakan.
1.Pengalokasian formasi PNS tenaga pustakawan dan teknisi laboratorium untuk SMA/MA secara bertahap hingga terpenuhi semua kebutuhan.
2.Masih terdapat sekitar 35% SMA/MA tidak memiliki tenaga perpustakaan
2.Semua kepala sekolah mampu mengelola siswa dengan 76%-100% lulus diterima di perguruan tinggi terakreditasi pada dua tahun terakhir.
2.Masih terdapat sekitar 76% kepala
sekolah/madrasa h yang mampu mengelola siswa dengan 76%-100% lulus diterima di perguruan tinggi terakreditasi pada dua tahun terakhir
2.Pelatihan Strategi Optimalisasi lulusan bagi Kepala Sekolah.
2.Hanya sekitar 24% kepala sekolah/madrasah yang mampu mengelola siswa dengan 76%-100% lulus diterima di perguruan tinggi terakreditasi pada dua tahun terakhir
Lanjutan
(4)No .
Komponen/ Standar
Keadaan saat ini Keadaan Kesenjangan Rencana Tindak diinginkan
5. Sarana dan Prasara na
1.Sebanyak lebih dari 70% SMA/MA tidak memiliki laboratorium computer.
1.Semua SMA/MA harus memiliki laboratorium computer.
1.Masih terdapat sekitar 70%
computer untuk SMA/MA.
2.Sebanyak 76% SMA/MA tidak memiliki laboratorium bahasa.
2. Semua SMA/MA harus memiliki laboratorium bahasa.
2.Pengadaan laboratorium bahasa untuk SMA/MA.
3.Hampir 53% SMA/MA memiliki perpustakaan tetapi tidak sesuai dengan ketentuan
3.Semua SMA/MA memiliki perpustakaan sesuai dengan ketentuan.
3.Masih terdapat sekitar 53% SMA/MA memiliki perpustakaan tetapi tidak sesuai ketentuan.
Lanjutan
(5)
No. Komponen/S tandar
Keadaan saat ini Keadaan diinginkan Kesenjangan Rencana Tindak
6. Pengelolaan 1.Masih terdapat sekitar 24% SMA/MA yang tidak memiliki system informasi,
1.Semua SMA/MA sudah memiliki
system informasi. 1.Masih sekitar 24% SMA/MA belum memiliki system informasi.
Lanjutan
(6)No. Komponen/ Standar
Keadaan saat ini Keadaan Kesenjangan Rencana Tindak diinginkan
7. Pembiayaan 1.Hampir 53% SMA/MA tidak melakukan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu
1.Semua SMA/MA melakukan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu.
1.Masih terdapat sekitar 53% SMA/MA tidak melakukan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu.
1.Pemerintah menyediakan program
menggratiskan SPP bagi siswa tak mampu.
2.Kebanyakan(35%) SMA/MA membelanjakan biaya sebanyak 1%-25% dari anggaran pengembangan pendidikan dan tenaga kependidikan dalam RKA-S/M
Lanjutan
(7)No. Komponen/
Standar Keadaan saat ini Keadaan Kesenjangan Rencana Tindak diinginkan
8. Penilaian 1.Hanya sekitar 18% SMA/MA yang menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan siswa lebih tinggi dari 1,1 atau lebih di atas criteria yang berlaku.
1. Lebih dari 18% SMA/MA yang menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan siswa lebih tinggi dari 1,1 atau lebih di atas criteria yang berlaku.
1.Masih sekitar 80% SMA/MA yang tidak menyelenggarakan ujian
sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan siswa lebih tinggi dari 1,1 atau lebih di atas criteria yang berlaku.
1.Program Peningkatan mutu guru dan kepala sekolah berstrata dan non strata.
2.Masih terdapat sekitar 12% SMA/Madrasah yang melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada Diknas kab/kota dan kanwil Depag lebih dari satu semester.
2. Lebih dari 12% SMA/Madrasah yang melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada Diknas kab/kota dan kanwil Depag lebih
2. Masih sekitar 85% SMA/Madrasah yang tidak melaporkan
pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada Diknas kab/kota dan kanwil Depag lebih
2.Program Peningkatan kualitas lulusan SMP/MTs.
2.Masih terdapat sekitar 12% guru yang tidak memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.
3.Penyiapan aturan yang