PENGARUH KEGIATAN BERMAIN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK PADA KELOMPOK A TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL
KARANGASEM TAHUN PELAJARAN 2012-2013
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Sarjana S-1
Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh :
FITRIANA SUGIANTI A520080107
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PERSETUJUAN
PENGARTII{ KEGIATAN BERMAIN TERHADAP MOTTVASI BELAJAR
ANAK PADA KELOMPOK A TK AISYI-YAH BUSTANUL
ATHFAL
KARANGASEM TAHT]N
AJARAN 2012-2013Disusun Oleh
FITRIANA SUGIANTI
4s20080107/t'---Disetujui Untuk Dipertahankan Dihadapan Dewan Penguji Skripsi S-1
Pembimbing
I
PembimbingII
<ry
Drs. Ilham Sunaryo,M.Pd
Tanggal:
h
Drs.Haryono YuwonorSB
PENGESAIIAN
PENGARUH
KEGIATAII
BERMAIN TERI{ADAPMOTTVASI BELAJAR ANAK PAI}A KELOMPOK A TK AISYIYAII BUSTAI\IUL ATTIF'AL
KARANCASEM
TAHUNAJARAN
IO|j..AAI3 Yang Dipersiapkan dan Disusun Oleh:NTRIANA SUGIANII
4520080107Telah dipertahankan di depan Dewan penguji pada hari, tanggal:
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Dewan penguji:
l.
Drs.Ilham Sunaryo, M.pd2.
Drs. Haryono yuwono, SE3.
Aryati Prasetyarini,M.pdr{F4*
Surakarta DisahkanUniversitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan
Dekan,
$-{tbiUli
/ffiffi
W*d
NIK.547
PERNYATAAN
Dengan
ini,
saya meniatakan bahwa dalamskipsi ini tidak
terdapat karya yang pemah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaandi
suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pemah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecualiyutg
secara terfulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.Apabila ternyata
kelak/ dikemudian
hari terbukti
ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka saya bertanggung jawab sepenuhnya.Surakl{a
.Oklober 2Al2/7fl
\re
01erfiffrn+
ox
j'wda
Fitriana
Sugianti A520080107 IVABSTRAK
PENGARUH KEGIATAN BERMAIN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK PADA KELOMPOK A TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL
KARANGASEM TAHUN AJARAN 2012-2013
Fitriana Sugianti, A520080107, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 67
halaman.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kegiatan bermain terhadap motivasi belajar anak kelompok A di TK Aisyiyah BA Karangasem tahun pelajaran 2012-2013. Metode penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen jenis penelitian Intact Group Comparison, yang disertai dengan pengujian hipotesis. Subyek penelitian ini berjumlah 30 anak kelas A TK Aisyiyah BA Karangasem, Laweyan, Surakarta. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui pedoman observasi dengan instrumen penelitian berbentuk rating scale. Teknik analisis data menggunakan analisis diskriptif dan analisis inferensial. Analisis diskriptif digunakan untuk mengetahui pencapaian indikator motivasi belajar anak kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis inferensial untuk menguji hipotesis menggunakan uji-t dalam program SPSS 17 yaitu One Sample T Test. Berdasarkan hasil One Sample T Test diketahui untuk motivasi belajar anak pada kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karangasem Tahun Ajaran 2012/2013 diperoleh nilai thitung sebesar 7,031 dengan p = 0,000. Oleh karena
hasil perhitungan menunjukkan nilai p < 0,05 maka H0 ditolak, artinya terdapat
perbedaan signifikan motivasi belajar siswa eksperimen yang menggunakan kegiatan bermain dalam belajar dan siswa kelas kontrol tanpa menggunakan kegiatan bermain. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain mempengaruhi motivasi belajar anak pada kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karangasem Tahun Ajaran 2011/2012.
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Di dalam pasal 3 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyebutkan “pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuahan Yang Maha Esa, berakhlak mulia , sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Dalam rangka mewujudkan tatanan pendidikan yang mandiri dan berkualitas sebagaimana diatur dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, perlu dilakukan berbagai upaya strategis dan integral yang menunjang penyelenggaraan pendidikan.
Pada masa anak-anak, bermain merupakan dasar bagi perkembangan anak usia
dinikarena bermain itu merupakan dasar bagi perkembangan anak dan sumber energy bagi perkembangan mereka. Bermain merupakan bagian dari perkembangan, suatu ekspresi dari personalitas perkembangan otak anak, sense
of self, kapasitas social dan fisik.
Para pakar psikologi sepakat bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Bahkan kebutuhan bermain bagi mereka adalah hampir sama seperti kebutuhan akan makan dan minum. H. Spencer dalam Muksin (2006:57) dengan teori
Surplus Energy mengemukan
bahwa bermain sangat bermanfaat untuk mengisi kembali energi seorang anak yang telah melemah. Setelah anak puas bermain mereka akan
merasakan semangat kembali melakukan aktivitasnya. Teori
Practice For Adulthood dari K.
Gross dalam Muksin (2006:57) menyatakan bermain merupakan peluang bagi pengembangan keterampilan dan pengetahuan anak yang sangat penting fungsinya bagi mereka pada saat menjelang dewasa kelak. Melalui bermain anak-anak dapat juga bisa mengekspresikan
diri mereka dan mengembangkan kreativitasnya.
Pendidikan bagi anak usia dini merupakan hal yang perlu kita perhatikan karena usia dini merupakan masa bermain bagi anak dan usia emas pertumbuhan dan perkembangannya (Golden
Age). Usia ini merupakan masa
bermain bagi anak, tapi pada usia inilah anak dapat kita
masukkan pembelajaran yang menyenangkan yaitu belajar sambil bermain. Kesadaran orang tua, guru dan masyarakat tentang usia emas anak pada umumnya masih kurang. Sehingga mereka tidak terlalu memperhatikan perkembangan dan pertumbuhan anak.Orang tua maupun guru memerlukan sebuah pendorong atau motivasi
dalam memperhatikan perkembangan dan pertumbuhan
anak.
Motivasi merupakan salah satu bentuk perhatian kita kepada anak, tapi kenyataanya para orang tua tidak memberikan motivasi anak agar mau belajar, karena masih banyak orang tua, guru dan masyarakat yang meremehkan pentingnya sebuah motivasi. Guru masih
beranggapan bahwa motivasi bukan sebuah factor pendukung utama yang bisa menjadikan anak lebih bersemangat dalam menjalankan semua aktivitasnya. Sebuah motivasi dapat menjadikan anak lebih bersemangat dalam menjalankan
semua aktivitasnya.Anak memerlukan adanya motivasi belajar yang tinggi baik dari dalam diri.
Motivasi adalah syarat untuk belajar, tinggi rendahnya motivasi belajar turut mempengaruhi keberhasilan belajar. Perbuatan belajar akan berhasil apabila didasarkan pada motivasi yang ada pada anak. Menurut Purwanto (1995:61) bahwa banyak bakat anak didik tidak berkembang karena tidak diperolehnya motivasi yang
tepat. Seringkali anak didik tergolong cerdas tampak bodoh karena tidak memiliki motivasi untuk mencapai sebaik mungkin (Slameto, 2003:134).
LANDASAN TEORI
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui ada yang terkumpul (Suharsimi Arikunto, 2006: 71). Hipotesis ini disusun berdasarkan pada teori-teori yang relevan dengan permasalahannya, dengan kata lain hipotesis kesimpulan yang nilai kebenaran masih diuji.
Berdasarkan kerangka pemikiran dan kajian teori diatas dapat dirumuskan hipotesis penelitian yaitu: “ terdapat pengaruh antara kegiatan bermain terhadap motivasi belajar anak”.
METODE PENELITIAN
Metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu observasi.
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuisioner. Observasi tidak hanya dilakukan kepada orang saja tetapi juga objek-objek alam lain sehingga obsevasi tidak terbatas.
Sutrisno Hadi (1986) dalam buku Sugiyono:166 mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
Dalam metode observasi penelitian menggunakan cara yang efektif yaitu dengan menggunakan format atau blangko pengamatan sebagai instrument pengamatan. Metode observasi dalam Sugiyono (2010:204) dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Observasi Berperanserta (Participant Observation)
Dalam observasi ini, peneliti ikut terlibat dalam kegiatan anak yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
2. Observasi Nonpartisipan Observasi ini peneliti tidak ikut terlibat dalam kegiatan anak yang hanya
sebagai pengamat independen. Dalam observasi nonpartisipan dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. Observasi Terstruktur Observasi
terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Dalam melakukan pengamatan peneliti menggunakan instrument penelitian yang telah teruji
validitas dan realibilitasnya. b. Observasi Tidak Terstruktur Observasi tidak terstruktuk adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan intrument yang telah baku, tetapi hanya dengan rambu-rambu pengamatan. Oleh karena itu, peneliti dapat melakukan pengamatan bebas, mencatat apa yang tertarik, melakukan
analisis dan kemudian dibuat kesimpulan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada masa anak-anak, bermain merupakan dasar bagi perkembangan anak usia dinikarena bermain itu merupakan dasar bagi perkembangan anak dan sumber energy bagi perkembangan mereka. Bermain merupakan bagian dari perkembangan, suatu ekspresi dari personalitas perkembangan otak anak, sense
of self, kapasitas sosial dan fisik.
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh kegiatan bermain finger painting terhadap motivasi belajar anak pada kelompok A di TK
Aisyiyah Bustanul Athfal Karangasem Tahun Pelajaran 2012/2013 diketahui bahwa mayoritas motivasi belajar siswa kelas eksperimen pada Kelompok A TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karangasem tahun pelajaran 2012/2013 termasuk kategori tinggi yaitu 53,3% atau 8siswa kelas ekseperimen mempunyai motivasi belajar yang termasuk kategori tinggi, sementara mayoritas motivasi belajar siswa kelas kontrol pada Kelompok A TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karangasem tahun pelajaran 2012/2013 termasuk kategori sedang yaitu 46,7% atau 7siswa kelas kontrol mempunyai motivasi belajar yang termasuk kategori sedang. Sehingga kegiatan bermain dapat
memotivasi belajar pada anak usia TK 4-5 tahun.
Berdasarkan hasil One Sample T Test diketahui untuk motivasi belajar anak pada kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karangasem Tahun Pelajaran 2012/2013 diperoleh nilai thitung sebesar
7,031 dengan p= 0,000. Oleh karena hasil perhitungan menunjukkan nilai p< 0,05 maka H0 ditolak, artinya terdapat
perbedaan signifikan motivasi belajar siswa eksperimen yang menggunakan kegiatan bermain dalam belajar dan siswa kelas kontrol tanpa menggunakan kegiatan bermain. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan bermain finger painting
anak pada kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karangasem Tahun Pelajaran 2012/2013. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara kegiatan bermain terhadap motivasi
belajar anakterbukti kebenarannya.
Motivasi merupakan salah satu bentuk perhatian kita kepada anak, tapi kenyataanya para orang tua tidak memberikan motivasi anak agar mau belajar, karena masih banyak orang tua, guru dan masyarakat yang meremehkan pentingnya sebuah motivasi. Guru masih beranggapan bahwa motivasi bukan sebuah faktor pendukung utama yang bisa menjadikan anak lebih bersemangat dalam
menjalankan semua aktivitasnya. Sebuah motivasi dapat menjadikan anak lebih bersemangat dalam menjalankan
semua aktivitasnya.Anak memerlukan adanya motivasi belajar yang tinggi baik dari dalam diri.
Motivasi adalah syarat untuk belajar, tinggi rendahnya motivasi belajar turut mempengaruhi keberhasilan belajar. Perbuatan belajar akan berhasil apabila didasarkan pada motivasi yang ada pada anak. Menurut Purwanto (1995:61) bahwa banyak bakat anak didik tidak berkembang karena tidak diperolehnya motivasi yang tepat.Seringkali anak didik tergolong cerdas tampak bodoh karena tidak memiliki motivasi
untuk mencapai sebaik mungkin (Slameto, 2003:134).
Untuk meningkatkan motivasi belajar anak perlu adanya kegiatan bermain sebagai eksplorasi anak.Penelitian ini membahas pelaksanaan kegiatan bermain di TK. Penerapan pelaksanaan kegiatan bermain pengaruhnya terhadap motivasi
belajar anak.Dengan menggunakan metode kegiatan
bermain pelaksanaannya bisa dilakukan secara bervariasi dapat memudahkan anak berkreasi dan anak akan bertambah dan tidak merasa bosan dalam kegiatan ini
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh kegiatan bermain finger painting terhadap motivasi belajar anak
pada kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karangasem
Tahun Pelajaran 2012/2013diperoleh nilai thitung
sebesar 7,031 dengan p= 0,000. Oleh karena hasil perhitungan menunjukkan nilai p< 0,05 maka H0 ditolak, artinya kegiatan
bermain finger painting meningkatkan motivasi belajar anak pada kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karangasem Tahun Pelajaran 2012/2013.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2006,
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,
Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi
Revisi VI.Jakarta: Rineka Cipta. Campbell, D, 1990, Mengembangkan
Kreativitas (Terjemahan
Mangunharjana), Yogyakarta: Kanisius.
Dimyati dan Mudjiono,1999.Belajar
dan Pembelajaran, Jakarta:
Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri,
2002.Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar, 2003, Proses
Belajar Mengajar, Bandung:
Bumi Aksara.
Hartati, Sofia, 2005, Perkembangan
Belajar pada Anak Usia Dini,
Jakarta: Bhineka Cipta.
Hartati, Sofia, 2005.Perkembangan
Belajar pada Anak Usia Dini,
Jakarta: Depdiknas.
Kamtini&Husni Wardi Tanjung, 2005, Bemain Melalui Gerak
dan Lagu di Taman
Kanak-kanak. Jakarta: Rineka Cipta.
Mc.Clelland, D.1987.Human Motive (Terjemahan Ratnawati), New York:
Cambrige University Press.
Muksin, 2006, Permainan Edukatif
Untuk Out Bond Kids,
Prambanan.
Muslichatoen. R, 1999, Metode
Pengajaran di Taman Kanak-Kanak, Jakarta:
Bineka Cipta.
Musrifoh, Tadkiroatun Musfiroh, 2008, Cerdas Melalui Bermain, Yogyakarta:
Gramedia.
Nasir, 1995, Metode Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara.
Purwanto, Ngalim, 1999, Psikologi
Pendidikan, Jakarta:Remaja
Rosdakarya.
Sardiman, 2001, Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar,
Jakarta: PT.Raja Grafindo.
Sudono, Anggraini, 2000, Sumber
Belajar dan Alat Permainan
(untuk Pendidikan Anak Usia Dini), Jakarta:
PT.Grasindo.
Soetoto dkk, 2003, Permainan Anak, Jakarta: Universitas Terbuka. Sugiyono, 2010, Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif,
kualitatif, dan R&D), Bandung: Alfabeta.