• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI POTENSI DAN KENDALA PENGEMBANGAN OBYEK WISATA DI KECAMATAN CILIMUS. Friolintina, ¹ Lilis Sri Mulyawati, ² Ichwan Arief, ³ ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IDENTIFIKASI POTENSI DAN KENDALA PENGEMBANGAN OBYEK WISATA DI KECAMATAN CILIMUS. Friolintina, ¹ Lilis Sri Mulyawati, ² Ichwan Arief, ³ ABSTRAK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota-Universitas Pakuan 1 IDENTIFIKASI POTENSI DAN KENDALA PENGEMBANGAN

OBYEK WISATA DI KECAMATAN CILIMUS Friolintina, ¹ Lilis Sri Mulyawati, ² Ichwan Arief, ³

ABSTRAK

Berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-2025 menyebutkan bahwa Kabupaten Kuningan merupakan Kawasan Pengembangan Pariwisata Provinsi (KPPP) dari keterkaitan Destinasi Pariwisata Provinsi (DPP) Cirebon Raya yang berpusat pada DPP Daerah Kota Cirebon. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kuningan Tahun 2011-2031 disebutkan bahwa Kecamatan Cilimus merupakan Kecamatan sebagai Pusat Kegiatan Pariwisata. Tujuan dari peneliian ini yaitu: a)Mengidentifikasi potensi pengembangan obyek wisata yang dapat dikembangkan pada Obyek Wisata di Kecamatan Cilimus b)Mengidentifikasi kendala pengembangan Obyek Wisata di Kecamatan Cilimus. Sampel penelitian untuk wisatawan ditetapkan secara accidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan cocok sebagai sumber data, maka dapat digunakan sebagai sampel. Metode analisis data mengunakan metode kualitatif yang berdasarkan pada komponen pembentuk wisata yaitu obyek daya tarik wisata, fasilitas wisata, aksesbilitas, dan promosi informasi. Potensi wisata yang paling tinggi dari kelima obyek wisata di Kecamatan Cilimus yaitu Obyek Wisata Linggarjati Indah, dan Obyek Wisata Gedung Perundingan Linggarjati. Kendala wisata yang paling rendah dari kelima obyek wisata di Kecamatan Cilimus yaitu Obyek Wisata Bumi Perkemahan Cibunar, Obyek Wisata Bumi Perkemahan Cibeureum, dan Obyek Wisata Bumi Perkemahan dan Open Space Gallery.

Kata Kunci : Pengembangan, Objek Wisata, Obyek Daya Tarik Wisata

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-2025 menyebutkan bahwa Kabupaten Kuningan merupakan Kawasan Pengembangan Pariwisata Provinsi (KPPP) dari keterkaitan Destinasi Pariwisata Provinsi (DPP) Cirebon Raya yang berpusat pada DPP Daerah Kota Cirebon.

Kabupaten Kuningan merupakan salah satu Kabupaten yang menjadi tujuan wisata di Jawa Barat. Kabupaten Kuningan memiliki potensi obyek dan daya tarik wisata yang bervariasi. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kuningan Tahun 2011-2031 disebutkan bahwa Kecamatan Cilimus merupakan Kecamatan sebagai Pusat Kegiatan Pariwisata.

1.2 Tujuan Penelitian :

Berdasarkan dari latar belakang serta maka tujuan yang akan dicapai untuk mengidentifikasi perkembangan obyek wisata di Kecamatan Cilimus yaitu :

1) Mengidentifikasi potensi pengembangan obyek wisata yang dapat dikembangkan pada Obyek Wisata di Kecamatan Cilimus 2) Mengidentifikasi kendala pengembangan

Obyek Wisata di Kecamatan Cilimus.

II. LANDASAN TEORI

Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha, pariwisata tidak lepas dengan pengaruh wisatawan, elemen geografi, dan industri pariwisata ketiga hal ini merupakan komponen utama pariwisata (Ismayanti, 2010).

Definisi pariwisata adalah kegiatan yang di lakukan sementara waktu dan diselenggarakan dari satu tempat ke tempat lain dengan maksud untuk mencari rekreasi dan hiburan untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam, dan bukan untuk mencari pekerjaan (Yoeti, 2006).

Sebagai dasar untuk mengkaji dan memahami berbagai istilah kepariwisataan, berpedoman pada Bab 1 pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan yang menjelaskan sebagai berikut:

(2)

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota-Universitas Pakuan 2

1. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh sebagian atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu, untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

2. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan pemerintah daerah.

3. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha.

4. Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam suatu atau lebih wilayah administratif yang didalamnya terdapt daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.

5. Usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata.

6. Pengusaha pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pariwisata.

7. Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan penyelenggaraan pariwisata. 8. Kawasan strategi pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh dalam suatu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup serta pertahanan dan keamanan.

9. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.

10. Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan

III. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Obyek Wisata Kecamatan Cilimus, dapat dilihat pada Gambar 1. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Untuk pengambilan sampel menggunakan metode pengambilan sampel dengan accidental sampling, sampel ini merupakan sampel yang tidak direncanakan terlebih dahulu, melainkan secara kebetulan. Sampel ini digambarkan dengan rumus sebagai berikut:

n = n

1+N (e)²

Tabel 1 Jumlah Sampel

No Obyek Wisata Wisatawan Masyarakat 1. 2. 3. 4. 5. Linggarjati Indah Gedung Perundingan Linggarjati Bumi Perkemahan Cibunar Bumi Perkemahan Cibeureum Open Space Gallery 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Sumber : Hasil Analisa Lapangan 2015

46

Keterangan : n = ukuran ampel N= ukuran populasi

E= kelonggaran ketidaktelitian kesalahan yaitu (10%) kemudian dikuadratkan

Gambar 1 Peta Kecamatan Cilimus

(3)

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota-Universitas Pakuan 3 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan kondisi dilapangan diketahui bahwa jumlah obyek wisata di Kecamatan Cilimus terdapat 5 (lima) obyek wisata yang ada yaitu: Linggarjati Indah, Gedung Perundingan Linggarjati, Bumi Perkemahan Cibeureum, Bumi Perkemahan Cibunar dan Open Space Gallery. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar

2.

4.1 Potensi Obyek Wisata 4.1.1 Obyek Linggarjati Indah

A. Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW)

Obyek wisata linggarjati indah adalah tempat rekreasi keluarga yang sangat lengkap dengan lingkungan yang sejuk, rindang dan asri. Terdapat tumbuh-tumbuhan tropis berhawa sejuk cocok untuk kegiatan berkemah. Selain berkemah di obyek wisata ini terdapat juga kegiatan-kegiatan wisata yang lainnya seperti: sepedah air, memancing, bermain anak, kolam renang, flaying fox dan kuda tunggang. Untuk kondisi keindahan visualnya dapat dilihat pada Tabel 2.

Jika dilihat dari hasil responden wisatawan diatas menunjukan bahwa dari sekian banyak daya tarik yang ditawarkan di obyek wisata ini maka motif wisata yang diminanti wisatawan yaitu untuk daya tarik yang adalah kolam renang dengan jumlah presentase sebesar 40.00%, untuk kondisi keindahan alam wisatawan menilai keindahan alam yang ada di obyek wisata ini yaitu cukup indah dengan jumlah presentase sebesar 50.00%, dan untuk kegiatan wisata yang dilakukan wisatawan lebih banyak melakukan kegiatan

wisata berupa berenang dengan jumlah presentase sebesar 34.00%.

Tabel 2

Keindahan Obyek Linggarjati Indah No Keindahan Visual Daya Tarik Wisata

1.

Kolam renang keluarga yang didalamnya memiliki beberapa seluncuran air dan ember tumpah yang menjadi daya tarik kolam renang ini. Wisatawan juga biasa menikmati alunan music yang disediakan di obyek wisata ini

2.

Sepedah air adalah salah satu jenis atraksi wisata yang disajikan di obyek wisata ini. Sepedah yang dapat dikendarai dua orang atau lebih menjadikan daya tarik bagi wisatawan yang datang.

3.

Kolam renang ikan dewa atau kolam renang keramat merupakan kolam renang yang sudah berpuluh-puluh taun lamanya yang konon katanya memiliki sisi mistis jika ada wisatawan yang berenang/

B. Fasilitas

Fasilitas wisata yang ada pada obyek wisata linggarjati indah cukup memiliki fasilitas wisata yang cukup lengkap dan memadai untuk para wisatawan seperti: toilet umum, lahan parkir, loket retribusi, warung makan, musholah, gazebo, kios oleh-oleh dan tempat bermain anak. Untuk melihat kondisi fasilitas wisata yang ada di obyek wisata linggarjati indah maka dapat dilihat pada Tabel 3.

C. Aksesbilitas

Berdasarkan hasil responden menyebutkan bahwa pencapaian untuk menuju lokasi ini cukup mudah dengan presentase sebesar 55.00%, dalam penggunaan moda angkutan wisatawan banyak menggunakan jenis moda angkutan umum dengan presentas sebesar 45.00%, untuk kondisi jaringan jalan pada obyek wisata ini kondisinya sangat baik dengan jumlah responden wisatawan sebesar 75.00%, untuk kesediaan moda angkutan yang digunakan dalam mobilitas para wisatawan pada obyek wisata ini kondisinya sangat tersedia dengan jumlah presentase sebesar 84.00%.

Sumber: Hasil Analisis Lapangan 2015

Gambar 2

(4)

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota-Universitas Pakuan 4

Tabel 3

Kondisi Fasilitas Wisata No Fasilitas Wisata Keterangan

1.

Kondisi tempat warung dan kios souvenir yang ada di obyek wisata ini cukup memadai bagi para wisatawan untuk makan ataupun minum.

2.

Kondisi bermain anak yang ada kondisi nya cukup memadai utuk digunakan oleh anak anak sebagai tempat mereka bermain

3.

Kondisi tempat duduk/gazebu yang ada di obyek wisata ini terlihat cukup baik dan nyaman untuk para wisatawan yang ingin duduk.

4.

Kondisi lahan parkir yang ada di obyek wisata ini terlihat cukup memadai untuk kebutuhan wisatawan menyimpan kendaraan mereka.

5.

Kondisi musholah yang ada pada obyek wisata ini keadaan nya cukup baik untuk menunjang wisatawan dalam beribadah.

6.

Kondisi loket retribusi yang ada pada obyek wisata ini cukup baik.

8.

Kondisi hotel yang ada di obyek wisata ini kondisinya masih cukup baik untuk memenuhi kebutuhan akomodasi bagi wisatawan.

9.

Kondisi villa yang ada di obyek wisata ini kondisinya masih tertata dengan baik dan cukup memadai

10.

Kondisi kios souvenir yang cukup memadai untuk kebutuhan wisatawan membeli oleh oleh.

Sumber: Hasil Analisis Lapangan 2015

D. Promosi Informasi

Jika dilihat dari hasil jawaban responden mengenai penilaian terhadap informasi dan promosi wisata menyebutkan bahwa dari 5 media informasi dan promosi seperti internet, televise, radio, teman, dan promosi, di obyek wisata ini hampir 45.00% wisatawan menyebutkan mendapatkan informasi dan jenis promosi pada media internet.

4.1.2 Potensi Obyek Gedung Perundingan A. Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW)

Gedung Perundingan Linggarjati berlokasi di Desa Linggarjati Kecamatan Cilimus, berada pada ketinggian ± 675 mdpl tepat di kaki gunung ciremai, berudara sejuk dengan bentang alam yang indah. Pembangunan museum linggarjati ini adalah untuk melestarikan salah satu momentum penting perjuangan bangsa indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan serta memelihara dan mendayagunakan peninggalan sejarah. Untuk lebih jelasnya mengenai daya tarik wisata obyek gedung linggarjati indah dapat dilihat pada Tabel

4.

Maka dari hasil responden untuk daya tarik yang diminati adalah tempat yang bersejarah dengan jumlah presentase sebesar 60.00%, untuk kondisi keindahan alam wisatawan menilai bahwa kondisi keindahan alam yang ada di obyek wisata ini dalam kondisi yang sangat indah dengan jumlah presentase sebesar 64.00%, dan untuk kegiatan wisata yang dilakukan wisatawan lebih banyak melakukan kegiatan wisata berupa melihat peninggalan sejarah dengan jumlah presentase sebesar 60.00 %.

B. Fasilitas

Fasilitas wisata yang ada pada obyek wisata linggarjati indah cukup lengkap dan memadai untuk para wisatawan seperti: toilet umum, lahan parkir, loket retribusi, warung makan, musholah, gazebo, kios oleh-oleh dan tempat bermain anak. Untuk melihat kondisi ketersediaan fasilitas di obyek wisata ini maka dapat dilihat pada Tabel 5.

C. Aksesbilitas

Dilihat dari kondisi aksesbilitas obyek wisata Gedung Perundingan Linggarjati menyebutkan bahwa dilihat dari akses pencapaian untuk menuju lokasi ini cukup mudah dengan presentase sebesar 55.00%, dalam penggunaan moda angkutan wisatawan banyak menggunakan jenis moda angkutan umum dengan presentase sebesar 45.00%, untuk kondisi jaringan jalan pada obyek

(5)

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota-Universitas Pakuan 5

wisata ini kondisinya sangat baik dengan jumlah presentase

sebesar 75.00%, untuk kesediaan moda angkutan yang digunakan dalam mobilitas para wisatawan pada obyek wisata ini kondisinya sangat tersedia dengan jumlah presentase sebesar 84.00%

Tabel 4

Keindahan Obyek Wisata Gedung Perundingan Linggarjati

No Keindahan Visual

Daya Tarik

1.

Sebuah batu perjanjian yang berlambangkan gambar jabatan tangan antara pihak belanda dan Indonesia. sehingga wisatawan yang datang sangat tertarik untuk berfoto-foto di batu ini.

2.

Miniatur pada saat perjanjian berlangsung. sebagai alat untuk mengulang kembali masa-masa saat berlangsungnya deklarasi sehingga wisatawan yang datang bisa mengetahui kejadiaan tempo dulu.

3.

Pemandangan gedung perundingan ini berlatar belakang kaki gunung ciremai. Dengan udara yang masih asri dan sejuk menjadikan wisatawan berlama-lama di obyek wisata ini

Sumber: Hasil Analisis Lapangan 2015 D. Promosi Informasi

Jika dilihat dari hasil jawaban responden mengenai penilaian terhadap informasi dan promosi wisata menyebutkan bahwa dari 5 media informasi dan promosi seperti internet, televisi, radio, teman, dan promosi, di obyek wisata ini hampir 45.00% wisatawan menyebutkan mendapatkan informasi dan jenis promosi pada media internet.

4.1.3 Potensi Obyek Wisata Bumi Perkemahan Cibunar

A. Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW)

Bumi perkemahan cibunar terletak di desa linggarjati kecamatan cilimus. Di obyek wisata ini banyak wisatawan yang hanya sekedar duduk santai sambil melihat pemandangan alam atau memang sengaja untuk melakukan kegiatan

berkemah bersama keluarga. Untuk visualisasi keindahan terkait daya tarik obyek wisata bumi perkemahan cibunar dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 5 Kondisi Fasilitas Wisata No Fasilitas Wisata Keterangan

1.

Kondisi toilet umum yang ketersediaannya dalam kondisi yang cukup baik.

2.

Kondisi warung makan dan tempat souvenir yang ketersediaannya cukup baik. .

3.

Kondisi ketersediaan lahan parkir yang cukup luas untuk parkir kendaraan wisatawan..

Sumber : Hasil Analisis Lapangan 2015

Tabel 6

Keindahan Obyek Wisata Bumi Perkemahan Cibunar

No Keindahan Visual Daya Tarik

1.

Pemandangan alam dengan alam pedesaan yang menjadikan obyek wisata ini digemari bagi wisatawan.

2.

Kegiatan berkemah yang sering dilakukan oleh kalangan umum.

3.

Pemandangan alam gunung ciremai, dengan alam pedesaan yang sejuk dan indah.

Sumber : Hasil Analisis Lapangan 2015

Jika dilihat dari hasil responden wisatawan menunjukan bahwa motif wisata wisatawan yaitu untuk daya tarik udara yang sejuk dengan jumlah presentase sebesar 65.00%, untuk kondisi

(6)

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota-Universitas Pakuan 6

keindahan alam wisatawan menilai kondisi keindahan alam yang ada di obyek wisata ini dalam kondisi yang cukup indah dengan jumlah presentase sebesar 75.00%, dan untuk kegiatan wisata yang dilakukan wisatawan lebih banyak melakukan kegiatan wisata berupa camping dengan jumlah presentase sebesar 45.00%.

B. Fasilitas

Adapun ketersediaan fasilitas yang ada meliputi toilet, warung makan, loket retribusi, musholah. Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi ketersediaan fasilitas wisata yang ada di obyek wisata bumi perkemahan cibunar maka dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7

Kondisi Fasilitas Wisata Obyek Bumi Perkemahan Cibunar

No Fasilitas Wisata Keterangan

1.

Kondisi ketersediaan loket retribusi yang ada di obyek wisata ini kondisinya dalam keadaan yang cukup memadai

2.

Kondisi ketersediaan warung makan di obyek wisata ini kondisinya cukup memadai dikarenakan

3.

Kondisi ketersediaan toilet umum pada obyek wisata ini kondisinya dalam keadaan yang cukup baik untuk kebutuhan wisatawan

4.

Kondisi ketersediaan sarana tempat duduk yang ada di obyek wisata ini kondisinya dalam keaddan yang cukup baik untuk digunakan oleh wisatawan

Sumber : Hasil Analisis Lapangan 2015 C. Aksesbilitas

Berdasarkan hasil jawaban responden menyebutkan bahwa akses pencapaian untuk menuju lokasi ini cukup mudah dengan presentase responden sebesar 75.00%, dalam penggunaan moda angkutan wisatawan banyak menggunakan jenis moda angkutan pribadi dengan presentase sebesar 45.00%, untuk kondisi jaringan jalan pada obyek wisata ini kondisinya cukup baik dengan

sebesar 55.00%, untuk kesediaan moda angkutan yang digunakan dalam mobilitas para wisatawan pada obyek wisata ini kondisinya cukup tersedia dengan jumlah presentase sebesar 72.00% .

D. Promosi Informasi

Jika dilihat dari hasil jawaban responden mengenai penilaian terhadap informasi dan promosi wisata menyebutkan bahwa dari 5 media informasi dan promosi seperti internet, televise, radio, teman, dan promosi, di obyek wisata ini hampir 75.00% wisatawan menyebutkan mendapatkan informasi dan jenis promosi pada media teman atau indvidu.

4.1.4 Potensi Obyek Wisata Bumi Perkemahan Cibeureum

A. Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW)

Bumi perkemahan cibeureum terletak di desa cibeureum kecamatan cilimus. Dengan luas area 75 ha.. Lokasi obyek ini khusus untuk perkemahan dengan pendukung pohon-pohon pinus dan monyet-monyet liar yang bergelantungan. Obyek wisata ini dapat digunakan juga sebagai obyek kepentingan pribadi seperti kegiatan foto prewed. Banyak wisatawan yang datang ke obyek wisata ini hanya sekedar jalan-jalan atapun merasakan udara sejuk obyek wisata ini. Untuk melihat visualisasi keindahan daya tarik obyek wisata ini maka dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8

Keindahan Obyek Wisata Bumi Perkemahan Cibeureum

No Keindahan Visual Keterangan

1.

Gazebo tempat istirahat yang berbentuk panggung yang menjadikan daya tarik obyek wisata ini terlihat lebih menarik

2.

Gazebo tempat istirahat yang berbentuk panggung yang menjadikan daya tarik obyek wisata ini terlihat lebih menarik

Sumber : Hasil Analisis Lapangan 2015

Berdasarkan hasil responden wisatawan menunjukan bahwa motif wisata yang diminanti wisatawan yaitu untuk daya tarik yang udara yang sejuk dengan jumlah presentase sebesar 75.00%, untuk kondisi keindahan alam wisatawan menilai bahwa kondisi keindahan alam yang ada di obyek

(7)

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota-Universitas Pakuan 7

wisata ini dalam kondisi yang cukup indah dengan jumlah presentase sebesar 74.00%, dan untuk kegiatan wisata yang dilakukan wisatawan lebih banyak melakukan kegiatan wisata berupa camping dengan jumlah presentase sebesar 52.00%.

B. Fasilitas

Adapun jenis fasilitas yang ada di obyek wisata ini terdiri dari loket retribusi, toilet, lahan parkir, tempat duduk/gazebo, dan warung makan. Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi fasilitas wisata yang ada di obyek wisata ini, maka dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9

Kondisi Fasilitas Wisata No Fasilitas wisata Keterangan

1.

Kondisi ketersediaan lahan parkir yang cukup memadai untuk wisatawan yang membawa kendaraan.

2.

Kondisi ketersediaan gazebu yang berbentuk panggung yang kondisinya cukup memadai untuk wisatwan yang ingin bersantai.

3.

Kondisi ketersediaan warung makan yang kondisinya cukup memadai.

4.

Kondisi ketersediaan loket retribusi yang kondisinya cukup memadai untuk kebutuhan wisatawan yang ingin masuk ke obyek wisata ini.

5.

Kondisi ketersediaan toilet umum yang kondisinya cukup memadai untuk kebutuhan wisatawan.

Sumber : Hasil Analisis Lapangan 2015 C. Aksesbilitas

Berdasarkan hasil jawaban responden menyebutkan bahwa dilihat dari akses pencapaian untuk menuju lokasi ini cukup mudah dengan presentase sebesar 75.00%, dalam penggunaan moda angkutan wisatawan banyak menggunakan jenis moda angkutan pribadi dengan presentase

sebesar 45.00%, untuk kondisi jaringan jalan pada obyek wisata ini kondisinya cukup baik dengan presentase sebesar 55.00%.

D. Promosi Informasi

Berdasarkan jawaban responden mengenai penilaian terhadap informasi dan promosi wisata menyebutkan bahwa dari 5 media informasi dan promosi seperti internet, televise, radio, teman, dan promosi, di obyek wisata ini hampir 75.00% wisatawan menyebutkan mendapatkan informasi dan jenis promosi pada media teman atau indvidu.

4.1.5 Potensi Obyek Wisata Open Space Gallery A. Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW)

Open space gallery merupakan area ruang terbuka hijau bagi kegiatan pariwisata di kecamatan cilimus. Luas area obyek wisata ini berkisar 2,5 ha. Pemandangan yang ada pada obyek wisata ini di latar belakangi oleh genung ciremai. Selain itu obyek wisata ini sering digunakan untuk kegiatan umum atau perayaan kegiatan tertentu. Untuk melihat keindahan visual obyek wisata ini maka dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10

Keindahan Obyek Wisata Open Space Gallery No Keindahan Visual Keteraangan

1.

Atraksi wisatawa yang berupa “kaulinan kampung” merupakan salah satu atraksi wisata yang sering dipertunjukan di obyek wisata ini.

2.

Kolam terapi ikan yang menjadi daya tarik wisata ini, karena terapi ini sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia.

3.

Area public yang sering dipakai untuk kegiatan umum atau pribadi.

Sumber : Hasil Analisis Lapangan 2015

Berdasarkan hasil responden wisatawan menunjukan bahwa motif wisatawan yaitu untuk daya tarik udara yang sejuk dengan jumlah presentase sebesar 75.00%, untuk kondisi keindahan alam wisatawan menilai kondisi keindahan alam yang ada di obyek wisata ini dalam kondisi yang cukup indah dengan jumlah presentase sebesar 74.00%, dan untuk kegiatan

(8)

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota-Universitas Pakuan 8

wisata yang dilakukan wisatawan lebih banyak melakukan kegiatan wisata berupa bersantai dengan jumlah presentase sebesar 52.00%.

B. Fasilitas

Adapun jenis fasilitas yang ada di obyek wisata ini terdiri dari toilet, lahan parkir, tempat duduk/gazebo, dan warung makan. Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi fasilitas wisata yang ada di obyek wisata ini, maka dapat dilihat pada

Tabel 11.

Tabel 11

Kondisi Fasilitas Wisata No Fasilitas Wisata Keterangan

1.

Kondisi ketersediaan sarana tempat duduk yang cukup memadai

2.

Kondisi ketersediaan musholah yang kondisinya cukup memadai bagi kebutuhan wisatawan untuk beribadah

3.

Kondisi ketersediaan toilet umum yang kondisinya cukup memadai bagi kebutuhan wisatawan

4.

Kondisi ketersediaan lahan parkir yang cukup memadai untuk wisatawan yang ingin menaruh kendaraan di obyek wisata ini.

Sumber : Hasil Analisis Lapangan 2015 C. Aksesbilitas

Berdasarkan jawaban responden menyebutkan bahwa dilihat dari akses pencapaian untuk menuju lokasi ini cukup mudah dengan presentase responden sebesar 75.00%, dalam penggunaan moda angkutan wisatawan banyak menggunakan jenis moda angkutan pribadi dengan presentase responden sebesar 45.00%, untuk kondisi jaringan jalan pada obyek wisata ini kondisinya cukup baik dengan jumlah responden wisatawan sebesar 55.00%.

D. Promosi Informasi

Jika dilihat dari hasil jawaban responden mengenai penilaian terhadap informasi dan promosi wisata menyebutkan bahwa dari 5 media informasi dan promosi seperti internet, televise, radio, teman, dan promosi, di obyek wisata ini hampir 75.00% wisatawan menyebutkan mendapatkan informasi dan jenis promosi pada media teman atau indvidu.

4.2 Kendala Obyek Wisata

Adapun kendala yang mempengaruhi perkembangan obyek wisata di Kecamatan Cilimus. Dilihat dari variabel pembentuk wisata seperti obyek daya tarik, fasilitas wisata, aksesbilitas dan promosi informasi yaitu sebagai berikut:

A. Obyek Linggarjati Indah

Kendala yang ada pada pengembangan obyek wisata ini tidak terlalu berpengaruh terhadap pengembangan obyek wisata ini. Dari segi daya tarik wisata sudah cukup membuat pasar wisatawan datang ke obyek wisata ini, dari segi fasilitas wisata sudah cukup lengkap, dari segi aksesbilitas sudah memenuhi pencapaain akses yang cukup baik dan untuk segi informasi dan promosi wisata ini sudah cukup terkenal di pasar wisatawan Jawa Barat.

B. Obyek Gedung Perundingan Linggarjati

Sama hal nya dengan obyek wisata Linggarjati Indah jka dilihat dari kondisi lapangan yang ada serta dilihat juga dari data responden wisatawan. Maka dapat disebutkan bahwa kendala yang ada pada pengembangan obyek wisata ini tidak terlalu berpengaruh terhadap pengembangan obyek wisata ini.

C. Obyek Bumi Perkemahan Cibunar

Berdasarkan hasil tinjauan kondisi dilapangan untuk kendala yang ada pada obyek wisata ini yaitu belum terpenuhinya fasilitas penunjang wisata, serta belum maksimalnya pengelolahaan terhadap fasilitas yang ada. Untuk kondisi diketahui bahwa kurangnya moda angkutan umum yang melewati obyek wisata ini. Untuk kendala terkait promosi informasi obyek wisata ini yaitu kurangnya informasi promosi melalui media seperti koran, radio dan majalah..

D. Obyek Bumi Perkemahan Cibeureum

Kendala yang ada pada obyek wisata ini yaitu belum terpenuhinya fasilitas penunjang wisata, serta belum maksimalnya pengelolahaan terhadap fasilitas yang ada.

(9)

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota-Universitas Pakuan 9

Untuk aksesbilitas diketahui bahwa kendala yang ditemukan adalah tidak adanya moda angkutan umum yang melewati obyek wisata ini. Kendala terkait informasi promosi informasi obyek wisata ini yaitu kurangnya informasi promosi melalui media seperti koran, radio dan majalah. Sehingga pasar wisatawan yang datang lebih banyak wisatawan nusantara.

E. Obyek Open Space Gallery

Berdasarkan hasil kondisi dilapangan dapat diketahui bahwa kendala yang ada pada obyek wisata ini yaitu belum terpenuhinya fasilitas penunjang wisata, serta belum maksimalnya pengelolahaan terhadap fasilitas yang ada. Kendala aksesbilitas diketahui bahwa tidak tersedianya moda angkutan umum yang melewati obyek wisata ini. Untuk kendala terkait promosi informasi obyek wisata ini yaitu kurangnya informasi promosi melalui media seperti koran, radio dan majalah. Sehingga pasar wisatawan yang datang lebih banyak wisatawan nusantara.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, maka dapat diuraikan potensi dan kendala yang dimiliki oleh obyek wisata di Kecamatan Cilimus yaitu :

Potensi Obyek Wisata di Kecamatan Cilimus: 1. Obyek Wisata Linggarjati Indah memiliki potensi dari segi Daya Tarik Wisata, Fasilitas Wisata, Aksesbilitas dan Promosi Informasi yang tersedia dengan baik.

2. Obyek Wisata Gedung Perundingan Linggarjati memiliki potensi dari segi Daya Tarik Wisata, Fasilitas Wisata, Aksesbilitas dan Promosi Informasi yang tersedia dengan baik.

3. Obyek Wisata Bumi Perkemahan Cibunar memiliki potensi dari segi Daya Tarik Wisata, Fasilitas Wisata, Aksesbilitas dan Promosi Informasi yang cukup tersedia.

4. Obyek Wisata Bumi Perkemahan Cibeureum memiliki potensi dari segi Daya Tarik Wisata, Fasilitas Wisata, Aksesbilitas dan Promosi Informasi yang cukup tersedia

5. Obyek Wisata Open Space Gallery memiliki potensi dari segi Daya Tarik Wisata, Fasilitas Wisata, Aksesbilitas dan Promosi Informasi yang cukup tersedia.

Kendala Obyek Wisata di Kecamatan

Cilimus

1. Obyek Wisata Linggarjati Indah tidak memiliki kendala yang terlalu mempengaruhi terhadap perkembangan obyek wisatanya.

2. Obyek Wisata Gedung Perundingan Linggarjati tidak memiliki kendala yang terlalu mempengaruhi terhadap perkembangan obyek wisatanya.

3. Obyek Wisata Bumi Perkemahan Cibunar memiliki kendala dari segi kelengkapan fasilitas wisata dan promosi informasi.

4. Obyek Wisata Bumi Perkemahan Cibeureum memiliki kendala dari segi kelengkapan fasilitas wisata, aksesbilitas dan promosi informasi. 5. Obyek Wisata Bumi Open Space Gallery

memiliki kendala dari segi kelengkapan fasilitas wisata, aksesbilitas dan promosi informasi.

5.2 Saran

Untuk mencapai tujuan dalam pengembangan wisata di Kecamatan Cilimus maka disampaikan beberapa sarana sebagai berikut :

a) Saran untuk Obyek Wisata yang memiliki tingkat pengembangan yang tinggi yaitu Obyek Wisata Linggarjati Indah dan Obyek Wisata Gedung Perundingan Linggarjati :

1. Lebih menggali produk/daya tarik wisata yang didalam nya berisikan rencana-rencana yang berhubungan dengan kegiatan/atraksi alam, kesenian, budaya, olahraga dan rekreasi. 2. Penambahan fasilitas wisata seperti sarana

perbankan/ATM, penambahan sarana bermain anak, penambahan sarana akomodasi berupa villa, penambahan fasilitas lahan parkir yang membuat waktu kunjung wisatawan lebih lama karena kenyamanan terhadap fasilitas yang ada. 3. Meningkatkan promosi, didalamnya terdiri dari

kegiatan-kegiatan pembuatan brosur wisata. b) Saran untuk Obyek Wisata yang memiliki

tingkat pengembangan yang rendah yaitu Obyek Wisata Bumi Perkemahan Cibunar, Obyek Wisata Bumi Perkemahan Cibeureum dan Obyek Wisata Open Space Gallery: 1. Menata dan mengembangkan produk wisata

secara teratur sesuai dengan pasar wisatawan. 2. Menata dan mengembangkan produk wisata

yang berwawasan lingkungan.

3. Meningkatkan dan mengembangkan sistem informasi dan kualitas promosi yang efektif.

(10)

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota-Universitas Pakuan 10

4. Meningkatkan akses antara daerah daerah yang memiliki potensi wisatawan.

5. Pemenuhan kebutuhan fasilitas wisata untuk membuat waktu wisatawan lebih lama dalam melakukan kegiatan wisata.

6. Menggabungkan obyek wisata menjadi satu kesatuan kawasan dan menyatukan kawasan menjadi satu kesatuan daerah tujuan.

DAFTAR PUSTAKA

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuningan, 2010. Kabupaten Kuningan Dalam Angka 2011/2012. Kabupaten Kuningan.

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuningan, 2010. Kecamatan Cilimus Dalam Angka 2011/2012. Kabupaten Kuningan

[BAPPEDA] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kuningan, 2011. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kuningan Tahun 2011-2025. Kabupaten Kuningan

[BAPPEDA] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kuningan, 2014. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Kuningan Tahun 2014-2018. Kabupaten Kuningan

[BAPPEDA] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kuningan, 2008. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Kuningan Tahun 2008-2027. Kabupaten Kuningan

Dinas Pariwisata Kabupaten Kuningan, 2007, Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah Tahun 2007-2016. Kabupaten Kuningan.

Dinas Pariwisata Kabupaten Kuningan, 2007. Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah Jabar Tahun 2005-2020. Kabupaten Kuningan

Ismayanti, 2010. Pengantar Pariwisata.

PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia: Jakarta

Sugiarto, 2003. Teknik Sampling. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Undang – Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan: Jakarta.

Yoeti, O.A, 1995. Tours and Travel Management. PT Pradnya Paramita: Jakarta

PENULIS

1) Friolintina,ST., Alumni (2016) Program

Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Unpak

2) Lilis Sri Mulyawati, Ir, MSi,. Staf Dosen

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Unpak

3) Ir. Ichwan Arief,.MT,. Staf Dosen Program

Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Unpak

(11)

Gambar

Gambar 1  Peta Kecamatan Cilimu s

Referensi

Dokumen terkait

(3) Kabupaten Batang yang memiliki banyak sekali obyek wisata dapat dibuat menjadi 3 (tiga) paket wisata berdasarkan batasan waktu, berdasarkan jarak antar obyek yang satu dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi obyek dan daya tarik wisata alam yang ada di kawasan Danau Linting dan untuk menganalisis kesiapan masyarakat untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi obyek dan daya tarik wisata alam yang ada di kawasan Danau Linting dan untuk menganalisis kesiapan masyarakat untuk

Penilaian Obyek dan Daya Tarik Wisata serta Alternatif Perencanaan Paket Wisata di Kabupaten Merangin Propinsi Jambi.. Program Studi Konservasi Sumberdaya Hutan

Dalam pengambilan sampel digunakan metode random sampling (acak sederhana) untuk responden wisatawan dengan jumlah kuisioner 45 setiap obyek wisata dan 45 kuisioner

Pengelompokkan obyek wisata dibagi menjadi 6 satuan kawasan wisata berdasarkan daya tarik yang terdiri dari obyek-obyek wisata yang mempunyai potensi sedang,

Adapun skor 1 sampai 2 digunakan untuk beberapa variabel penelitian yang lain, seperti: daya tarik utama obyek wisata, kekuatan atraksi komponen obyek wisata, kegiatan wisata

Berdasarkan hasil penilaian terhadap potensi dan daya tarik yang terdapat pada obyek wisata pantai Saliper Ate Kabupaten Sumbawa menggunakan indikator daya tarik wisata, aksesibilitas