BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencak silat atau silat adalah suatu seni beladiri tradisional yang berasal dari Indonesia. Pencak silat sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia berkembang sejalan dengan sejarah perkembangan masyarakat Indonesia. Seni beladiri pencak silat secara luas telah dikenal di Indonesia, bahkan mulai berkembang ke negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan, tepatnya di provinsi Pattani, sesuai dengan penyebaran dan perkembangan suku bangsa Melayu Nusantara.
Pencak silat telah merambah masuk dalam dunia pendidikan saat ini. Berbagai sekolah dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi, Pencak Silat menjadi bagian dari kegiatan ekstra kurikuler yang banyak di gemari. Bahkan Pencak Silat telah menjadi salah satu cabang olahraga yang diikutsertakan dalam pertandingan berbagai kejuaraan baik tingkat nasional sampai tingkat dunia. Jika keempat aspek tersebut dapat dipadukan dalam diri pesilat, sudah barang tentu akan menjadi salah satu unsure perekat bangsa untuk bersatu dan mengangkat harkat, derajat, dan martabat bangsa Indonesia di mata dunia.
Pencak silat merupakan system beladiri yang diwariskan oleh nenek moyang sebagai budaya bangsa Indonesia sehingga perlu dilestarikan, dibina dan dikembangkan. Corak kebudayaan daerah yang menonjol dalam pencak silat mampu memberikan keindahan tersendiri.mSebagai generasi penerus bangsa hendaknya mengenal dan mencintai budaya yang dimilikinya. Merupakan salah
satu bentuk usaha agar generasi penerus dapat mengenal dan menyayangi pencak silat sebagai bagian budaya bangsa adalah memasukkan pencaksilat ke dalam sebuah kurikulum di sekolah.
Menurut Boestami (1999:1) mewujudkan pembelajaran pencak silat ke dalam kurikulum yang nyata dan syah merupakan bentuk usaha yang harus kita lakukan dan perjuangkan, bukan hanya menyangkut kepentingan pembinaan serta pengembangan olahraga beladiri pencak silat nasional tetapi juga untuk kepentingan bangsa Indonesia pada umumnya. Pembelajaran dalam materi pencak silat sering dilakukan tanpa menggunakan media pembelajaran. Guru dalam proses pembelajaran lebih banyak berceramah sehingga konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran kurang dan mudah terpecah.
Guru sering mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi gerak dasar pencak silat, sehingga waktu yang telah digunakan kurang maksimal selama pembelajaran. Dalam pembelajaran gerak dasar pencak silat guru juga melakukan praktek langsung dengan waktu yang singkat tanpa memperhatikan penguasaan materi siswa terhadap gerak dasar pencak silat yang di ajarkan. Pola pembelajaran ini bertolak belakang dengan kondisi ideal dari sebuah pembelajaran. Seorang guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga kemampuan siswa dalam proses pembelajaran siswa juga dapat diperhatikan.
Pembelajaran bela diri pencak silat ini sangat dibutuhkan media pembelajaran yang efektif dan menarik bagi siswa. Siswa dapat mengasah kemampuan melalui media pembelajaran yang digunakan dengan baik. Berbagai jenis media pembelajaran dapat digunakan dalam pembelajaran. Salah satu jenis
media pembelajaran adalah media audio visual, “media audio visual adalah media yang menyajikan materi dengan memanfaatkan indera pendengaran dan pengelihatan sebagai alat penyerapan informasi” (Arsyad, 2011: 148).
Sudrajat (2010), menyebutkan bahwa media pembelajaran audio visual merupakan pemanfaatan bahan atau media yang berkaitan dengan pembelajaran melalui aspek penglihatan dan pendengaran yang secara menyeluruh serta tidak selalu bergantung kepada pemahaman kata ataupun symbol sejenis. Kegunaan atau manfaat media pembelajaran audio visual dalam pembelajaran adalah bahwa dengan adanya media ini guru dan siswa terbantu dalam proses pembelajaran. Dengan adanya media ini guru dimudahkan dalamp enyampaiani nformasi kepada siswa dan siswa dimudahkan dalam memahami maupun mengelaborasi konsep yang diberikan oleh guru.
Adanya unsure audio dan visual inilah yang mendukung terciptanya tujuan pembelajaran tersebut. Media audio visual juga banyak diminati siswa. Oleh sebab itu, dalam pembelajaran pencak silat dibutuhkan media pembelajaran berupa audio visual (video). Pengembangan media audio visual gerak dasar pencak silat sekolah dasar, dapat dijadikan sebuah alternatif untuk membantu siswa dalam menguasai teknik gerak dasar dalam pencak silat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengembangan media pembelajaran audio visual gerak dasar pencak silat untuk siswa sekolah dasar?
2. Bagaimana respon siswa terhadap media pembelajaran audio visual gerak dasar pencak silat untuk siswa sekolah dasar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan media pembelajaran audio visual gerak dasar pencak silat untuk siswa sekolah dasar.
2. Untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap media pembelajaran audio visual gerak dasar pencak silat untuk siswa sekolah dasar.
D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Spesifikasi produk yang dimaksud adalah untuk memberikan gambaran lengkap tentang karakteristik produk yang diharapkan dari kegiatan pengembangan. Adapun spesifikasi produk pengembangan media audio visual yang diharapakan adalah sebagai berkut:
1) Tampilan
Tampilan media pembelajaran yang dikembangkan berupa video. Media audio visual ini berisi tentang gerak dasar pencak silat, video ini memuat pendahuluan yang berupa indikator dan tujuan pembelajaran, isi/ inti yang berupa tahapan/cara mempraktekkan gerak dasar pencak silat, serta disisipkan penjelasan tentang gerak dasar pencak silat tersebut untuk memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Setiap penjelasan pada tayangan dijelaskan dengan menggunakan audio (dubbing). Jenis huruf yang digunakan dalam media ini disesuaikan dengan tema tampilan yaitu Andalus. Ukuran huruf yang digunakan antara 12 sampai dengan 28. Tayangan video ini juga dilengkapi dengan animasi di setiap tampilan slide. Video ini dapat digunakan secara individu maupun kelompok.
2) Isi
Isi materi yang terdapat dan ditampilkan dalam media ini merupakan materi Gerak Dasar Pencak Silat pada pembelajaran Penjasorkes kelas V Sekolah Dasar. Jenis media audio visual dibatasi pada gerak dasar yang berkaitan dengan pembelajaran pencak silat, yaitu kuda-kuda, sikap pasang, serangan tangan, serangan kaki dan tangkisan. Fokus dari materi yang disampaikan dalam media ini yaitu mengenalkan berbagai macam gerak dasar pencak silat kepada siswa sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.
Tabel 1.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Konten Penjelasan
Standar Kompetensi (SK)
3. Konsep gerak kombinasi pola gerak dasar lokomotor dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional. Kompetensi Dasar
(KD)
3.1 Mengetahui konsep gerak kombinasi pola gerak dasar lokomotor dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional.
Tabel 1.2 Indikator dan Tujuan Pembelajaran
Konten Penjelasan
Indikator Pembelajaran
3.1.1 Mengetahui konsep gerak kombinasi pola gerak dasar lokomotor dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional.
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mengetahui berbagai macam gerak dasar dalam pencak silat dengan baik.
2. Siswa dapat mengidentifikasi berbagai macam gerak dasar dalam pencak silat dengan tepat.
E. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan
1. Asumsi Penelitian dan Pengembangan
Dalam penelitian dan pengembangan tentang media audio visual pembelajaran gerak dasar pencak silat, diasumsikan bahwa:
a. Sekolah memberikan fasilitas berupa Komputer dan LCD Proyektor yang menunjang penggunaan media audio visual dalam pembelajaran.
b. Terdapat materi pembelajaran gerak dasar pencak silat dalam pembelajaran Penjaskes di kelas V sekolah dasar.
c. Belum adanya media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran gerak dasar pencak silat.
d. Siswa sekolah dasar lebih tertarik pada pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang menarik.
2. Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan
Keterbatasan produk pengembangan media audio visual gerak dasar pencak silat ini adalah sebagai berikut:
a. Pengembangan media pembelajaran ini hanya difokuskan untuk pembelajaran gerak dasar pencak silat.
b. Produk yang dikembangkan hanya untuk siswa sekolah dasar.
c. Pengembangan pembelajaran ini terbatas hanya pada pembelajaran pencak silat.
F. Definisi Operasional
Istilah-istilah yang perlu didefinisikan dalam penelitan dan pengembangan ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian dan pengembangan (research and development) adalah suatu penerapan informasi atau pengetahuan dalam langkah tertentu untuk mengembangkan suatu produk (media) baru atau penyempurnaan produk (media) yang sudah ada serta dapat dipertanggung jawabkan.
2. Media pembelajaran adalah suatu alat bantu yang digunakan oleh guru untuk menunjang keberhasilan proses pembelajarn serta merangsang siswa untuk bergairah dalam belajar .
3. Pencak silat adalah pencak silat merupakan salah satu ilmu bela diri yang dapat digunakan oleh manusia untuk mempertahankan diri dari hal-hal yang mengancam bagi dirinya.