• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KEBUDAYAAN MASUK KE DALAM MODERNISASI. Tema pada kasus proyek ini adalah Sosiologi Perkotaan. Tema utama ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KEBUDAYAAN MASUK KE DALAM MODERNISASI. Tema pada kasus proyek ini adalah Sosiologi Perkotaan. Tema utama ini"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

16 BAB II KEBUDAYAAN MASUK KE DALAM MODERNISASI 2.1. Penerapan Tema pada Tapak

Tema pada kasus proyek ini adalah Sosiologi Perkotaan. Tema utama ini mempengaruhi dalam penentuan sub tema. Dan sub tema tersebut adalah Urban Fusion ; Eksistensi Arsitektur Melayu di tengah kota Medan. Pada awalnya tema ini hanya berupa “Urban Fusion” yang memiliki arti penyatuan kota. Tapak yang dibelah oleh sungai perlu sesuatu untuk disatukan, yaitu jembatan. Ditambah judul tersebut lebih harus spesifikasi. Didorong permasalahan dengan kemajuan zaman modern membuat masyarakat melupakan budaya disekitarnya. Masyarakat perkotaan memiliki pemikiran yang berbeda dengan masyarakat pedesaan, kehidupan lifestyle yang modern, individual. Sedangkan budaya masih melekat pada masyarakat desa sehingga bagaimana membuat budaya tetap menarik pada sebuah kawasan tengah kota.

Lokasi yang berada pada tepi Sungai deli yang identik dengan sejarah kerajaan Melayu Deli menambah kuat nya pengaruh budaya melayu pada tapak ini. Lokasi tapak juga terletak di kecamatan Medan Maimun yang di sekitarnya terdapat Istana Maimun dan Mesjid Raya yang menganut Arsitektur Melayu yang cukup kuat dan menarik perhatian masyarakat ditengah kota. Sehingga hunian apartemen bergaya Melayu ini dapat menambah eksistensi budaya Melayu di kota Medan. Namun arsitektur Melayu ditengah kota tentu nya memliki perbedaan dengan arsitektur Melayu di pedesaan, seperti yang terjadi pada Istana Maimun dan Masjid Raya, Arsitektur Melayu sudah bercampur dengan arsitektur Eropa.

(2)

Jadi, saya berusaha tetap menggunakan arsitektur modern dan menggabungkan dengan arsitektur Melayu.

Contoh bangunan yang beradaptasi dari arsitektur Melayu adalah Istana Maimun yang terletak tidak jauh dari tapak. Namun tidak dapat mengambil filosofi keseluruhannya. Istana Maimun, sudah bercampur dengan arsitektur Eropa. Material yang digunakan juga tidak berasal hanya dari Indonesia.

2.1 Istana Maimun

Istana Maimun atau sering disebut Istana Putri Hijau merupakan istana terbesar kerajaan Deli. Istana di dominasi dengan warna kuning yang merupakan warna kebesaran melayu. Istana ini sering menjadi tempat pertunjukan musik tradisional melayu sekarang. Luas wilayah istana ini 2.772m dengan halaman yang luasnya mencapai 4ha. Panjang dari depan kebelakang 75,50m dan tinggi bangunan mencapai 14.14 m. Bangunan istana ini ditopang oleh tiang kayu dan batu.

(3)

2.2 koleksi yang dipajang 2.3 interior Istana Maimun

Arsitektur bangunan merupakan perpaduan antara ciri arsitektur Moghul, Spanyol, Timur tengah, Melayu, India dan Belanda. Pengaruh arsitektur Belanda terlihat pada jendela dan pintu yang lebar dan tinggi. Namun ada beberapa pintu yang menunjukkan pengaruh Spanyol. Pengaruh Islam terlihat pada bentuk lengkungan pada atap. Tingginya bekisar 5-8 meter. Lengkungan ini sangat populer di Timur tengah, Turki dan India.

2.4 tirai dan ornamen pada 2.5 Singgasana Sultan interior ruang pertemuan

Istana Maimun dirancang oleh arsitek luar negri yaitu Theo Van Erp berasal dari Itali. Maka dari itu istana ini merupakan perpaduan arsitektur Timur dan Eropa . Budaya Timur terlihat dari warna kuning pada tiang,dinding dan tirai. Bahan bangunan yang diimpor dari Eropa, seperti ubin lantai, marmer dan teraso.

(4)

Terlihat prasasti marmer didepan tangga marmer yang ditulis dengan huruf latin dalam bahasa Belanda.

Dibutuhkan perwujudan dalam tema untuk menguatkan tema tersebut. Dengan mengambil Arsitektur Melayu yang akan diterapkan kedalam kawasan berada ditengah kota, dikutip beberapa unsur seperti atap, tangga, struktur rumah panggung dan tepi sungai. Sehingga penerapan tema diambil dari jenis atap pada rumah Melayu yaitu atap dengan bubungan panjang yang akan diterapkan pada podium apartemen ini. Bentuk nya yang miring dengan derajat yang berbeda akan digunakan pada bentukan massa podium.

2.6 Atap Rumah Melayu

Dengan struktur panggung untuk memberi kesan rumah pada tepi sungai yang menjadi identitas arsitektur Melayu. Peletakan area terbuka hijau ditepi sungai yang salah satu nya adalah area pertunjukan tari, Melayu identik dengan

(5)

tari-tariannya. Dan diperkuat dengan penggunaan warna kuning dan hijau pada bangunan dan area tapak.

Diawali dengan bentuk podium merupakan transformasi dari atap rumah Melayu yang bentuknya miring dengan 2 jenis kemiringan yang berbeda. Lalu ada ornamen yang menghiasi setiap garis luar yang menjadi eksterior bangunan juga menjadi intepretasi utama dengan warna kuning cerah. Bentuk panggung setinggi 5meter yang menopang seluruh bangunan utama ini dengan tangga-tangga yang menyambut pengunjung.

Kolom-kolom yang diekspos menonjol sebagai penegasan akan kolom kolom vertikal, dengan warna hijau. Serta ornamen flora yang menghiasi dinding eksterior tower dengan warna kuning. Mahkota bangunan tower yang mengadopsi dari atap rumah Melayu.

2.7 Bangunan Utama yang Mengintepretasikan Arsitektur Melayu

(6)

2.8 Ornamen yang Menghiasi Eksterior Bangunan

Arsitektur Melayu juga bukan hanya bangunan rumah tinggal, namun keberaadaan ruang luar yang selalu mengelilingi bangunan tersebut. Sehingga didapat konsep rancangan tapak difokuskan kepada ruang terbuka, seperti kehidupan masyarakat Melayu di pinggir sungai yang selalu berkumpul. Pada bagian jl.Mangkubumi sebagai area private untuk hunian apartemen dan area publik yaitu mall dan riverside garden yang digunakan sebagai area tamasya ditutupi oleh rumput terdapat sclupture dan air mancur. Gedung parkir untuk umum dan privat.

Pada jl.Badur terdapat restaurant tepi sungai dengan konsep bangunan arsitektur Melayu terbuat dari kayu, tempat makan yang menghadap sungai ini

(7)

langsung dibatasi oleh pagar-pagar kecil. Kemudian fasilitas lain seperti kolam renang, BBQ area, sarana olahraga terbuka seperti jooging track dan lapangan tennis yang menyatu dengan riverwalk dikelilingi dengan pohon mahoni yang rindang. Pentas seni yang menyatu dengan sungai sehingga tanggul pada tepi sunggai dibuat bertangga sebagai area duduk dan diseberang sungai terdapat area tampil untuk tarian Melayu dan terdapat pohon kepala sebagai identifikasi arsitektur Melayu. Akan disediakan 3 jembatan untuk menyambungkan riverwalk dari jl. Mangkubumi dan jl. Badur. namun hanya dapat diakses oleh pejalan kaki dan pesepeda.

2.9 Jembatan sebagai Fungsi Penyeberangan

Interior dalam bangunan menggunakan warna yang mengintepretasikan arsitektur Melayu yaitu kuning dan hijau. Plafond dengan warna emas, lantai dengan motif pencampuran songket. Gaya modern tidak lepas dari desain gedung ini seperti penggunaan kaca bentuk tangga dan ornamen. Pada Tower terdapat lobi pada podium lantai 3, yang merupakan akses menuju unit hunian.

(8)

Tampak bangunan pada bagian podium menggunakan curtain wall. Dan akses tangga menjadi tampak depan bangunan yang menyambut pengunjung untuk menuju lobi. Penggunaan kaca dapat memberikan ruang yang nyaman, menghindari dari sinar matahari, hujan, kebisingan dan panas. Dalam aspek berkelanjutan penggunaan lampu saat siang hari akan menjadi minim karena cahaya yang masuk cukup besar, dan tirai tambahan sebagai alat mengurangi cahaya matahari yang masuk. Curtain wall berdiri sebagai struktural. Jenis kaca yang digunakan adalah kaca reflective salah satu kaca yang biasa digunakan untuk eksterior bangunan. Kaca ini memiliki daya tembus dari satu arah saja ( tidak tampak dari luar). Reflective juga dapat menghalangi masuknya sinar UV. Kemudian pada bagian hunian menggunakan curtain wall sebagai jendela dan beton pra cetak. Pada hunian bagian area jemur didesain tertutup untuk tetap menambah nilai arsitektural.

2.2 Apartemen Bernuansa Melayu

Tampak bangunan merupakan hal utama yang akan dilihat masyarakat. Sehingga tampak luar bangunan harus menarik dan bagus. Tampak luar yang mentransformasikan budaya Melayu, seperti yang sudah dijelaskan pada halaman sebelum nya. Pada eksterior bangunan lebih diterapkan pada bentuk panggung dan penggunaan warna serta ornamen pada eksterior bangunan.

Bangunan setinggi 20 lantai ini di letakkan bersebelahan dengan gedung parkir dan memiliki podium untuk memperindah penglihatan masyarakat. Sehingga terjadi nya set back yang dapat membantu melihat bangunan tinggi.

(9)

Juga tidak mengganggu masyarakat sekitar akan kehadiran bangunan tinggi. Area terbuka juga dimaksimalkan agar bangunan apartemen ini dapat dilihat dari segala arah.

Podium yang memiliki teras – teras disekeliling bangunan

ditransformasikan dari bentuk bangunan Melayu yang memiliki tangga, teras dan bilik yang mengelilingi bangunan. Tangga setinggi 5m dan disekeliling bangunan diberikan ornamen pada setiap garis lisplank. Pemisahan antara bangunan dan ruangan terbuka juga karena atas dasar luasnya tapak untuk pembentukan ruang terbuka hijau yang jauh lebih besar dari pada untuk bangunan. Agar pengunjung juga dapat mengelilingi tapak sehingga tidak hanya satu tujuan saja. Karena pada bangunan juga sudah memiliki area riverwalk sehingga taman tidak diletakkan diarea bangunan.

Podium yang difungsi kan sebagai mall pada lantai satu sebagai area penyambut tamu dengan lobi yang besar juga untuk area pameran, terdapat swalayan, ruang penitipan anak, restoran dan coffee shop. Pada lantai dua podium terdapat fitness, spa dan salon, bakery shop, klinik dan apotik, book store dan

bussiness centre, daerah ini lebih ke area semi publik. Dan lantai tiga lebih

dipusatkan sebagai area kantor pengelola dan restaurant serta bar dengan semi

outdoor.

Bagian interior juga lebih mendekatkan ke dalam budaya Melayu. Interior pada rumah Melayu juga dipenuhi dengan warna kuning dan hijau. Dengan hall yang besar sebagai area penyambut tamu. Area tersebut di manfaatkan sebagai

(10)

lobi pada apartemen dengan lampu besar yang menggantung ditengah lobi dan dikelilingi dengan ornamen melayu.

2.10 Lampu Gantung Pada Lobi

Pintu yang digunakan pada lobi memiliki 2 jenis pintu. Pada lobi utama menggunakan pintu otomatis. Pintu otomatis dengan material kaca. Pada bagian lobi utara dan selatan menggunakan pintu kaca yang harus didorong. Dilakukan perbedaan jenis pintu tersebut karena fungsi lobi yang berbeda-beda sehingga dalam segi ekonomi terjadi pengurangan harga material. Kolom kolom megah yang berdiri mengelilingi lobby juga tidak dibiarkan polos begitu saja. Kolom-kolom tersebut diberi ornamen dan cat warna.

Seluruh kolom-kolom pada podium mall akan diberi sentuhan ornamen melayu untuk memperkuat interior budaya Melayu tersebut. Pada lantai mall juga menggunakan keramik yang bercorak namun tidak pada setiap bagian lantai, hanya pada lobby tengah dan beberapa bagian kecil pada lobby 4 lobby pintu masuk. Karena ingin tetap menonjolkan arsitektur modern didalamnya. Sehingga bagian yang tidak diberikan keramik berornamen akan menggunakan keramik

(11)

marmer. Seperti hal nya rumah Melayu ruangannya bebas tanpa ada ruangan lain. Begitu terjadi pada mall ini tidak ada dinding permanen. Hanya terdapat dinding eksterior bangunan. Selebihnya dinding nya bersifat temporer. Terbuat dari gypsum atau dinding streofoam yang dapat dibongkar pasang.

2.11 Interior Lobi Tower

Pada bagian plafond podium tetap dengan ornamen melayu namun tidak terlalu banyak, hanya ornamen sederhana yang mengelilingi plafond tersebut. Penggunaan ornamen pada interior bangunan nya juga dibuat minim agar mall tersebut tidak seperti bangunan museum Melayu. Sehingga pada bagian Mall interior bangunan yang mengadaptasi dari arsitektur Melayu pada bagian plafond, kolom, dan lantai. Pada dinding tidak diberikan ornamen dikarenakan agar tidak terjadi hiasan ornamen yang berlebihan. Sebuah mall harus tetap mencitrakan kesan yang modern, sehingga pada dinding hanya menggunakan cat dan ditutupi keramik marmer.

(12)

2.12 Zoning Pada Bangunan Utama

Pada setiap tower memiliki 4 tipe unit hunian yang sama yaitu : Tipe Studio, Tipe Satu TT, Tipe Dua TT, Tipe Penthouse (duplex). Semua kamar memiliki teras yang menghadap kesungai dan pemandangan kota, serta ada yang berhadapan antar kamar.

2.13 Tipe Studio 2.14. Tipe 1Kamar Tidur

Area Mekanikal Elektrikal Tipe Studio dan 1KT Tipe 1 KT dan 2 KT Tipe Penthouse Podium / Mall Basement

(13)

2.15 Tipe 2Kamar Tidur 2.16. Tipe Penthouse

Untuk interior pada unit hunian tidak ada ketentuan harus memiliki interior melayu, karena mengingat unit hunian sudah merupakan hak masing masing pemilik. Namun jenis jendela yang digunakan untuk semua unit hunian sama. Menggunakan dinding tirai yang dapat dibuka. Dinding tirai ini sebagai pengganti dinding bata. Namun pada interior lobi tower tetap memiliki interior melayu pada plafond, lantai dan dinding. Konsisten dengan menggunakan warna hijau dan kuning serta ornamen sederhana yang mengelilingi interior.

Setelah itu pusat kontrol mekanikal dan elektrikal yang menjadi ruang utama dari sebuah gedung berada pada basement. Dikarenakan untuk mengurangi kebisingan dan kemudahan dalam mengatur mesin-mesin yang berada didalam. Area kontrol mekanikal berupa ruang AHU, chiller, STP, Ruang Genset dan pompa, ruang water tank, ruang panel dan ruang kontrol serta ruang teknisi untuk karyawan bagian mesin.

(14)

2.17 Denah Basement sebagai Area ME

Sesuai dengan KDB 60% didapat Luas podium lantai 1 : 3636 m2

Luas gedung parkiran lantai 1 : 1758 m2 Sehingga bangunan mengambil 21% dari luas lahan

Luas tower : 16.320 m2 Luas podium : 10.908 m2 Luas parkiran : 13.632 m2

2.18 Zoning pada Tapak

Merah : Area Bangunan Hijau : Taman dan Rumput (Ruang Terbuka Hijau) Kuning : Kolam Renang Coklat : Riverwalk Biru : Sungai

(15)

Setiap kamar hunian memiliki balkon sebesar 2m yang disediakan juga area jemur namun ditutupi dengan ornamen flora melayu yang sebagai second

fasade juga.

Konsep dan hasil perancangan diatas merupakan hasil dari beberapa pendekatan desain arsitektur Melayu. Dengan mengambil beberapa unsur kuat dari khas Melayu tersebut. Untuk jenis tipe kamar yang disediakan pada apartemen ini juga harus diperhatikan. Apartemen menengah atas yang pasti akan dihuni oleh pengusaha, PNS dan pegawai swasta dan eksekutif muda. Asumsi penduduk sekitar yang berminat ada 5% dari 4717 KK yang berada di 2kelurahan sehingga 235KK berminat untuk memiliki hunian diapartemen ini. Berikut adalah program kegiatan dan kebutuhan ruang

2.3 Kebutuhan Ruang dan Program Kegiatan

Tabel 2.1 Tipe Kamar dan Ukuran

Kebutuhan ruang dan luas

Aktivitas Perabot Pemakaian

Ruang

Standart Ruang Zoning

Tipe Studio ( 36m²) - Tidur - Mandi - Merias Diri - Makan - Nonton - Masak Tempat tidur Lemari baju Kamar mandi Dapur kecil Sofa,kursi ,meja Televisi Teras Satu orang Dua orang Private

(16)

Tipe 1 Kamar Tidur (54m²) Tidur Mandi Merias diri Makan Nonton Masak Nerima tamu Mencuci dan Jemur Tempat tidur Lemari baju Kamar mandi Dapur Sofa,kursi ,meja Televisi Meja Rias Meja makan Teras Satu orang Dua orang Private Tipe 2 Kamar Tidur (72m²) Tidur Mandi Merias diri Makan Nonton Masak Nerima tamu Mencuci dan Menjemur - Berkumpul Tempat tidur Lemari baju Kamar mandi Dapur Sofa,kursi,meja Televisi Meja Rias Meja makan Teras Dua orang Tiga orang Private Tipe Penthouse (144m²) Tidur Mandi Merias diri Makan Nonton Masak Nerima tamu Mencuci dan Jemur Berkumpul Tempat tidur Lemari baju Kamar mandi Dapur Sofa,kursi,meja Televisi Meja Rias Meja makan Teras Meja Kerja - Tiga orang - Empat orang - Lima Orang - Enam Orang Private

Tabel 2.2 Fungsi Pendukung Indoor

(17)

Kebutuhan ruang dan luas

Aktivitas Perabot Pemakaian Ruang

Standart Ruang Zoning

Hall / Main Lobby (50m²) - Datang - Melihat lihat - Menunggu - Bertanya - Kursi / sofa - Meja Resepsionis - Penghuni - Tamu - Pengelola Sumber :Time – Saver Standards – F.W. Dodge Company Publik Toilet Umum (1.8m²/orang ) - Kloset - Kran Air - Urinoir - Tamu - Pengelola - Publik Mini Market / Swalayan (50m²/unit) - Belanja - Rak-Rak - Meja Kasir - Pekerja - Tamu /

Pembeli Sumber :Data

Arsitek Jilid 2 – Ernst Neufre Publik Business Centre (80m²/unit) - Datang - Melayani - Bertanya

- Meja dan kursi - Sofa

- Pengelola

- Tamu - Publik

ATM

(2m²/unit) - Transaksi - Mesin ATM - Tamu - Publik

(18)

Ruang Penitipan Anak (30m²) - Tempat bermain anak - menunggu - meja reseptionis - ruangan anak - pengelola - tamu - anak-anak Sumber :Time – Saver Standards – F.W. Dodge Company Semi publik Book Store (150m²) - Membeli buku - Membaca buku - Mencari - Bertanya - Rak buku - Kasir - Kursi - Pengunjun g - Pengelola - Pekerja - Publik Spa dan Salon (100m²) - Salon - Spa - Menunggu - Bertanya

- Kursi, kaca dan meja - Kasir - Sofa - Tempat tidur - Area mencuci - Pengunjun g - Pengelola - Pekerja - Publik Fitness Centre (200m²) - Fitness - Aerobick - Gym - Sauna - Menunggu - Bertanya - Melihat-lihat - Alat-alat gym - Jacuzi - Shower - Toilet - Urinoir - Locker - Sofa - Reseptiois - Kasir - Pengunjun g - Pengelola - Pekerja - Publik

(19)

Cafe dan Restaurant (100²m – 70 pengunjung) - Makan - Duduk - Minum - Ngobrol - Mengerjaka n sesuatu - Meja kursi - Resepsionis - Dapur - Loading dock - Kasir - Tamu - Pekerja - Pengelola Sumber :Data Arsitek Jilid 2 – Ernst Neufret Publik Coffee shop (50²m – 50 pengunjung) - Makan - Duduk - Minum - Ngobrol - Mengerjaka n sesuatu - Meja kursi - Resepsionis - Dapur - Loading dock - Kasir - Tamu - Pekerja - Pengelola Sumber :Data Arsitek Jilid 2 – Ernst Neufret Publik Bar (50²m – 40 pengunjung) - Duduk - Minum - Ngobrol - Meja kursi - Resepsionis - Dapur - Loading dock - Kasir - Tamu - Pekerja - Pengelola - Publik Klinik (40m²) - Menunggu - Bertanya - Berobat - Memeriksa - Konsultasi

- Meja dan kursi dokter - Resepsionis - Sofa - Pasien - Dokter - Suster Sumber :Time – Saver Standards – F.W. Dodge Company Publik

(20)

Apotik (30m²) - Membeli obat - Bertanya - Kasir - Rak obat - Gudang - Pembeli - Apoteker - Pekerja - Publik Bakery Shop (30m²) - Membeli roti - Rak penyimpan roti - Kasir - Kursi - Pembeli - Pekerja Publik Area Berkumpul (20m²) - Ngobrol - Mengerja kan sesuatu - Menungg u

- Kursi dan meja

- Pengunju ng - Penghuni - Pengelol a Sumber :Dimensi Manusia dan Ruang Interior, Julius Panero, 1979 Publik

Tabel 2.3 Fungsi Pendukung Outdoor

Kebutuhan ruang

Aktivitas Perabot Pemakaian Ruang

Standart Ruang Zoning

Jogging Track - Olahraga - Melihat lihat - Menunggu - Area Jogging - Penghuni - Tamu - Pekerja taman - Publik

Tennis Court - Bermain tennis - Lapangan tennis - Kursi dan meja - Penghuni - Tamu - Pekerja - Publik

(21)

Playground - Bermain - Taman Bermain dengan furniture mainan anak pada taman - Penghuni - Tamu - Pekerja taman Sumber : ArchitecturalGraph ic Standart,TheAmeri can Institute Of Architecture, 1944 Publik Swimming pool - Berenang - Menunggu - Kolam Renang - Meja dan Kursi - Kursi sofa - tempat ganti pakaian - Penghuni - Tamu - Pekerja Sumber : ArchitecturalGraph ic Standart, TheAmerican Institute Of Architecture, 1944 Semi publik Joglo - Duduk - Bercerita - Menunggu - Bermain

- Meja dan Kursi

- Pengunjun g - Pengelola - Pekerja - Penghuni - Publik BBQ area - BBQ - Masak

- Kursi dan meja - Alat BBQ - Penghuni - Pengunjun g - Pengelola - Pekerja - Semi Publik

Tabel 2.4 Area Servis

(22)

Kebutuhan ruang dan luas

Aktivitas Perabot Pemakaian Ruang

Standart Ruang Zoning

Kantor pengelola (150m²) - Bekerja - Melayani tamu/pembeli - Meja dan kursi - Sofa - Rak - Tamu - Pekerja - Private Front office (15m²) - Melayani tamu / pembeli - Meja dan kursi - Sofa - Rak - Penghuni - Tamu

- Pekerja Sumber :Data

Arsitek Jilid 2 –Ernst Neufret Semi Publik Public relation (15m²) - Bekerja - Melayani tamu / pembeli - Meja dan kursi - Sofa - Rak - Penghuni - Tamu - Pekerja - Semi Publik Security (10m²) - Menjaga keamanan - Meja dan kursi - Rak - Tempat tidur - Security - Private House keeping (20m²) - Bekerja

- Meja dan kursi

- Rak - Pekerja - Private

Kantor finance (20m²) - Bekerja - Melayani Pembeli

- Meja dan kursi - sofa - rak - TV - Maket - Penghuni - Tamu - Pekerja - Semi publik

(23)

Ruang Mekanikal dan

Elektrikal (50m²)

- Bekerja - Mesin – mesin

- Meja dan kursi

- Pekerja

- Pengelola - Private

Parkir (15m²)/unit

mobil - Parkir Mobil

- Perabotan parkir - Penghuni - Pengunjung - Pengelola - Pekerja Sumber :Data Arsitek Jilid 2 –Ernst

Neufret Publik Loading dock (20m²) - Parkir - Memasukkan barang-barang - Perabotan

parkir - Pekerja - Private

Tabel 2.5. Jumlah Unit Hunian

JUMLAH UNIT HUNIAN

NO. KEBUTUHAN RUANG JUMLAH UNIT LUAS MINIMUM JUMLAH LUAS 1 STUDIO 84 unit 36m² 2.016m²

(24)

2 1 KAMAR TIDUR 60 unit 54m² 6.804m²

3 2 KAMAR TIDUR 78 unit 72m² 3.600m²

4 PENTHOUSE 42 unit 144m² 9.216m²

JUMLAH 264 unit 34.452M²

Gambar

Tabel 2.1 Tipe Kamar dan Ukuran
Tabel 2.2  Fungsi Pendukung Indoor
Tabel 2.3 Fungsi Pendukung Outdoor
Tabel 2.4 Area Servis
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pengendalian Hama Terpadu adalah teknologi pengendalian hama yang didasarkan prinsip ekologis dengan menggunakan berbagai teknik pengendalian yang sesuai antara satu

Prasasti mempunyai sifat resmi sebagai suatu keputusan atau perintah yang diturunkan oleh seorang raja atau penguasa, sehingga dalam penulisannya ada aturan- aturan penulisan

Maka dari itu para produsen media cetak bersaing saling merebut hati khalayaknya dengan adanya gambar karikatur dengan nama maupun tokoh yang mudah diingat oleh masyarakat,

Menurut Mullins, Walker, Larreche, dan Boyd (2005, p422), apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus dapat mengerti

Pada penelitian ini telah dilakukan percobaan untuk mempelajari kinetika reaksi pelarutan nikel dari kalsin nikel laterit ke dalam larutan asam sulfat. Kalsin

Halaman 30 Untuk mengatasi persoalan pokok dalam sistem pengendalian, yaitu kinerja transient, steady state time yang pendek, steady state error nol dan sistem yang stabil

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang proses pembelajaran melalui penerapan strategi TANDUR pada konsep sistem ekskresi manusia siswa Kelas IX- 2 SMP

Komoditas yang dilibatkan adalah lima komoditas andalan tetapi justru menjadi penyumbang defisit terbesar dalam perdagangan bilateral antara Indonesia dengan