Mau Kuliah? Pilih Cara Online Saja, Yuk
Mau Kuliah? Pilih Cara Online Saja, Yuk
Senin, 02 April 2012, 10:09 WIBKuliah dengan cara online bisa jadi alternatif menarik karena murah dan waktu yang fleksibel/ilustrasi Berita Terkait Iran: AS adalah Dalang Iranophobia Beri
Sanksi Iran, Obama Kena Batunya Jepang Perintahkan Tembak Jatuh Roket Korut Iran dan Enam Negara akan Bicarakan Nuklir Serang Iran, Israel Bakal Alami Malapetaka
REPUBLIKA.CO.ID, Di era internet ini, segalanya bisa dilakukan lewat cara online. Mau cari teman, beli barang, sampai kuliah. Fenomena inilah yang terjadi di AS.
Institut Teknologi Massachusetts (MIT) baru-baru ini memulai Massive Open Online Courses (MOOC) atau kuliah online terbuka massal yang perdana. Universitas itu
Sejauh ini, kebanyakan mata kuliah yang ditawarkan secara online adalah ilmu komputer, teknologi, mekanika, dan enjinering. Contohnya, mahasiswa di seluruh dunia mengambil mata kuliah gratis yang disebut “Building a Computer Search Engine.” Dua ilmuwan komputer, Sebastian Thrun dan David Evans, menawarkan mata kuliah ini melalui udacity.com.
Evans cuti dari Universitas Virginia, di mana ia menjadi asisten guru besar. Thrun adalah guru besar peneliti pada Universitas Stanford dan sekaligus peneliti yang disponsori Google serta menciptakan mobil dengan kemudi otomatis.
Tidak ada persyaratan yang diberlakukan untuk mengambil mata kuliah itu.
Mahasiswa menonton video-video pendek. Kemudian, ujar Evans, mereka ikut tes informal yang tidak diberi nilai setelah menonton video-video itu setiap minggu selama enam minggu.
“Tes-tes merupakan bagian dari mata kuliah itu untuk membuat mahasiswa terus terlibat dan berpikir, sehingga mereka bisa tahu apakah mereka paham dengan apa yang kami ajarkan. Tes-tes itu tidak dinilai dan mahasiswa bisa ikut tes-tes itu
sesering yang mereka inginkan,” papar Evans.
Mereka bisa berulang kali menonton video-video itu dan ikut tes-tes kapanpun mereka ingin. Mahasiswa juga diberi pekerjaan rumah. Mereka ikut dalam kelompok-kelompok online untuk saling bertukar pertanyaan dan jawaban mengenai mata kuliah itu.
Dosen menyediakan waktu untuk menjawab pertanyaan yang dikirim mahasiswa kepada mereka. Mereka juga memberi pertanyaan dan pengamatan terhadap mahasiswa.
Mahasiswa mengikuti ujian akhir untuk mengetahui peringkat mereka. Bagi yang selesai mengambil mata kuliah itu diberi nilai akhir dan diploma.
Thrun memulai Udacity, yang mendukung MOOC gratis. Udacity berharap bisa membuat keuntungan pada masa depan dengan menghubungkan
perusahaan-perusahaan dan mahasiswa yang tertarik bekerja di perusahaan ini. Di situs internet Stanford-nya ia mengatakan ingin “mendemokratisasi” pendidikan. Pendidikan, ujarnya, harus gratis, bisa diperoleh semua orang di mana saja dan kapan saja.
Redaktur: Endah Hapsari Sumber: voanews
Mau Kuliah? Pilih Cara Online Saja, Yuk
Senin, 02 April 2012, 10:09 WIBKuliah dengan cara online bisa jadi alternatif menarik karena murah dan waktu yang fleksibel/ilustrasi Berita Terkait Iran: AS adalah Dalang Iranophobia Beri
Sanksi Iran, Obama Kena Batunya Jepang Perintahkan Tembak Jatuh Roket Korut Iran dan Enam Negara akan Bicarakan Nuklir Serang Iran, Israel Bakal Alami Malapetaka
Institut Teknologi Massachusetts (MIT) baru-baru ini memulai Massive Open Online Courses (MOOC) atau kuliah online terbuka massal yang perdana. Universitas itu berencana menawarkan berbagai mata kuliah non-kredit gratis melalui proyek yang disebut MITx.
Sejauh ini, kebanyakan mata kuliah yang ditawarkan secara online adalah ilmu komputer, teknologi, mekanika, dan enjinering. Contohnya, mahasiswa di seluruh dunia mengambil mata kuliah gratis yang disebut “Building a Computer Search Engine.” Dua ilmuwan komputer, Sebastian Thrun dan David Evans, menawarkan mata kuliah ini melalui udacity.com.
Evans cuti dari Universitas Virginia, di mana ia menjadi asisten guru besar. Thrun adalah guru besar peneliti pada Universitas Stanford dan sekaligus peneliti yang disponsori Google serta menciptakan mobil dengan kemudi otomatis.
Tidak ada persyaratan yang diberlakukan untuk mengambil mata kuliah itu.
Mahasiswa menonton video-video pendek. Kemudian, ujar Evans, mereka ikut tes informal yang tidak diberi nilai setelah menonton video-video itu setiap minggu selama enam minggu.
“Tes-tes merupakan bagian dari mata kuliah itu untuk membuat mahasiswa terus terlibat dan berpikir, sehingga mereka bisa tahu apakah mereka paham dengan apa yang kami ajarkan. Tes-tes itu tidak dinilai dan mahasiswa bisa ikut tes-tes itu
sesering yang mereka inginkan,” papar Evans.
Mereka bisa berulang kali menonton video-video itu dan ikut tes-tes kapanpun mereka ingin. Mahasiswa juga diberi pekerjaan rumah. Mereka ikut dalam kelompok-kelompok online untuk saling bertukar pertanyaan dan jawaban mengenai mata kuliah itu.
Dosen menyediakan waktu untuk menjawab pertanyaan yang dikirim mahasiswa kepada mereka. Mereka juga memberi pertanyaan dan pengamatan terhadap mahasiswa.
Mahasiswa mengikuti ujian akhir untuk mengetahui peringkat mereka. Bagi yang selesai mengambil mata kuliah itu diberi nilai akhir dan diploma.
Thrun memulai Udacity, yang mendukung MOOC gratis. Udacity berharap bisa membuat keuntungan pada masa depan dengan menghubungkan
perusahaan-perusahaan dan mahasiswa yang tertarik bekerja di perusahaan ini. Di situs internet Stanford-nya ia mengatakan ingin “mendemokratisasi” pendidikan. Pendidikan, ujarnya, harus gratis, bisa diperoleh semua orang di mana saja dan kapan saja.
Redaktur: Endah Hapsari Sumber: voanews
Mau Kuliah? Pilih Cara Online Saja, Yuk
Senin, 02 April 2012, 10:09 WIBKuliah dengan cara online bisa jadi alternatif menarik karena murah dan waktu yang fleksibel/ilustrasi Berita Terkait Iran: AS adalah Dalang Iranophobia Beri
Sanksi Iran, Obama Kena Batunya Jepang Perintahkan Tembak Jatuh Roket Korut Iran dan Enam Negara akan Bicarakan Nuklir Serang Iran, Israel Bakal Alami Malapetaka
REPUBLIKA.CO.ID, Di era internet ini, segalanya bisa dilakukan lewat cara online. Mau cari teman, beli barang, sampai kuliah. Fenomena inilah yang terjadi di AS.
Institut Teknologi Massachusetts (MIT) baru-baru ini memulai Massive Open Online Courses (MOOC) atau kuliah online terbuka massal yang perdana. Universitas itu berencana menawarkan berbagai mata kuliah non-kredit gratis melalui proyek yang disebut MITx.
Sejauh ini, kebanyakan mata kuliah yang ditawarkan secara online adalah ilmu komputer, teknologi, mekanika, dan enjinering. Contohnya, mahasiswa di seluruh dunia mengambil mata kuliah gratis yang disebut “Building a Computer Search Engine.” Dua ilmuwan komputer, Sebastian Thrun dan David Evans, menawarkan
Evans cuti dari Universitas Virginia, di mana ia menjadi asisten guru besar. Thrun adalah guru besar peneliti pada Universitas Stanford dan sekaligus peneliti yang disponsori Google serta menciptakan mobil dengan kemudi otomatis.
Tidak ada persyaratan yang diberlakukan untuk mengambil mata kuliah itu.
Mahasiswa menonton video-video pendek. Kemudian, ujar Evans, mereka ikut tes informal yang tidak diberi nilai setelah menonton video-video itu setiap minggu selama enam minggu.
“Tes-tes merupakan bagian dari mata kuliah itu untuk membuat mahasiswa terus terlibat dan berpikir, sehingga mereka bisa tahu apakah mereka paham dengan apa yang kami ajarkan. Tes-tes itu tidak dinilai dan mahasiswa bisa ikut tes-tes itu
sesering yang mereka inginkan,” papar Evans.
Mereka bisa berulang kali menonton video-video itu dan ikut tes-tes kapanpun mereka ingin. Mahasiswa juga diberi pekerjaan rumah. Mereka ikut dalam kelompok-kelompok online untuk saling bertukar pertanyaan dan jawaban mengenai mata kuliah itu.
Dosen menyediakan waktu untuk menjawab pertanyaan yang dikirim mahasiswa kepada mereka. Mereka juga memberi pertanyaan dan pengamatan terhadap mahasiswa.
Mahasiswa mengikuti ujian akhir untuk mengetahui peringkat mereka. Bagi yang selesai mengambil mata kuliah itu diberi nilai akhir dan diploma.
Thrun memulai Udacity, yang mendukung MOOC gratis. Udacity berharap bisa membuat keuntungan pada masa depan dengan menghubungkan
perusahaan-perusahaan dan mahasiswa yang tertarik bekerja di perusahaan ini. Di situs internet Stanford-nya ia mengatakan ingin “mendemokratisasi” pendidikan. Pendidikan, ujarnya, harus gratis, bisa diperoleh semua orang di mana saja dan
Redaktur: Endah Hapsari Sumber: voanews
Mau Kuliah? Pilih Cara Online Saja, Yuk
Senin, 02 April 2012, 10:09 WIBKuliah dengan cara online bisa jadi alternatif menarik karena murah dan waktu yang fleksibel/ilustrasi Berita Terkait Iran: AS adalah Dalang Iranophobia Beri
Sanksi Iran, Obama Kena Batunya Jepang Perintahkan Tembak Jatuh Roket Korut Iran dan Enam Negara akan Bicarakan Nuklir Serang Iran, Israel Bakal Alami Malapetaka
REPUBLIKA.CO.ID, Di era internet ini, segalanya bisa dilakukan lewat cara online. Mau cari teman, beli barang, sampai kuliah. Fenomena inilah yang terjadi di AS.
Institut Teknologi Massachusetts (MIT) baru-baru ini memulai Massive Open Online Courses (MOOC) atau kuliah online terbuka massal yang perdana. Universitas itu berencana menawarkan berbagai mata kuliah non-kredit gratis melalui proyek yang
Sejauh ini, kebanyakan mata kuliah yang ditawarkan secara online adalah ilmu komputer, teknologi, mekanika, dan enjinering. Contohnya, mahasiswa di seluruh dunia mengambil mata kuliah gratis yang disebut “Building a Computer Search Engine.” Dua ilmuwan komputer, Sebastian Thrun dan David Evans, menawarkan mata kuliah ini melalui udacity.com.
Evans cuti dari Universitas Virginia, di mana ia menjadi asisten guru besar. Thrun adalah guru besar peneliti pada Universitas Stanford dan sekaligus peneliti yang disponsori Google serta menciptakan mobil dengan kemudi otomatis.
Tidak ada persyaratan yang diberlakukan untuk mengambil mata kuliah itu.
Mahasiswa menonton video-video pendek. Kemudian, ujar Evans, mereka ikut tes informal yang tidak diberi nilai setelah menonton video-video itu setiap minggu selama enam minggu.
“Tes-tes merupakan bagian dari mata kuliah itu untuk membuat mahasiswa terus terlibat dan berpikir, sehingga mereka bisa tahu apakah mereka paham dengan apa yang kami ajarkan. Tes-tes itu tidak dinilai dan mahasiswa bisa ikut tes-tes itu
sesering yang mereka inginkan,” papar Evans.
Mereka bisa berulang kali menonton video-video itu dan ikut tes-tes kapanpun mereka ingin. Mahasiswa juga diberi pekerjaan rumah. Mereka ikut dalam kelompok-kelompok online untuk saling bertukar pertanyaan dan jawaban mengenai mata kuliah itu.
Dosen menyediakan waktu untuk menjawab pertanyaan yang dikirim mahasiswa kepada mereka. Mereka juga memberi pertanyaan dan pengamatan terhadap mahasiswa.
Mahasiswa mengikuti ujian akhir untuk mengetahui peringkat mereka. Bagi yang selesai mengambil mata kuliah itu diberi nilai akhir dan diploma.
Thrun memulai Udacity, yang mendukung MOOC gratis. Udacity berharap bisa membuat keuntungan pada masa depan dengan menghubungkan
perusahaan-perusahaan dan mahasiswa yang tertarik bekerja di perusahaan ini. Di situs internet Stanford-nya ia mengatakan ingin “mendemokratisasi” pendidikan. Pendidikan, ujarnya, harus gratis, bisa diperoleh semua orang di mana saja dan kapan saja.