BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara berkembang, belum memiliki sumber daya manusia yang berkualitas jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara. Rendahnya mutu sumber daya manusia menyebabkan Indonesia kalah bersaing di mancanegara. Salah satu faktor yang menyebabkan Indonesia memiliki kualitas sumber daya manusia yang terpuruk adalah pendidikan (Bappenas). Berikut adalah data pendidikan masyarakat Indonesia:
Tabel 1.1 Data Pendidikan di Indonesia Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas (%)
2005 2006 2007
Tidak/Belum Tamat Sekolah 7.82 7.43 7.57 Tidak/Belum Tamat SD 21.46 20.77 20.37
SD 32.34 31.67 31.19
SLTP 17.06 17.56 17.49
SMA 21.32 22.56 23.37
Sumber: Badan Pusat Statistik
Tingkat pendidikan yang ditamatkan setiap jenjang dari tahun ke tahun tidaklah menunjukkan peningkatan yang berarti. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus maka perlahan-lahan dapat menimbulkan adanya penduduk yang buta huruf. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan baik dibidang ekonomi, sosial, budaya, maupun politik Indonesia. Berikut adalah data penduduk buta huruf masyarakat Indonesia:
Tabel 1.2 Persentase Penduduk Buta Huruf menurut Kelompok Umur
15+ 15-44 45+
2005 2006 2007 2008 2005 2006 2007 2008 2005 2006 2007 2008 9.09 8.55 8.13 7.81 3.09 2.89 2.96 1.94 22.83 21.09 18.94 19.62
Sumber: Badan Pusat Statistik
Sangatlah sulit bagi Indonesia untuk bersaing secara ketat, terutama dari sisi Sumber Daya Manusia-nya (SDM) dengan negara-negara berkembang di Asia Tenggara lainnya jika banyak dari penduduknya tidak dapat membaca dan meskipun dapat membaca tanpa didukung minat baca yang tinggi, masyarakat Indonesia tidak akan dibekali dengan pengetahuan yang cukup untuk turut berperan serta dalam memajukan sumber daya manusia Indonesia.
Minat baca masyarakat Indonesia hingga saat ini belumlah mencapai angka yang memuaskan, dan bahkan mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Angka penurunan minat baca ini dapat terlihat dari jumlah pengunjung perpustakaan yang tersebar di seluruh Indonesia yang tersaji pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.3 Jumlah Pengunjung Perpustakaan
Tahun Jumlah
2006 4.708.016 pengunjung
2007 4.433.688 pengunjung
2008 4.421.739 pengunjung
Sumber: Badan Pusat Statistik
Salah satu yang penyebab yang turut memberikan pengaruh buruk terhadap kurangnya minat baca adalah kurangnya persediaan buku-buku yang berkualitas. Dalam menghasilkan buku yang berkualitas, diperlukan konsistensi, baik dari
penulis maupun penerbit dalam menghasilkan bahan bacaan yang mempunyai tulisan maupun desain yang dapat menarik minat membaca masyarakat.
Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat ini, konsumen menghadapi seperangkat pilihan-pilihan yang membingungkan dalam memilih berbagai produk yang ditawarkan. Untuk mengurangi masalah ini, konsumen bergantung pada isyarat produk (product cues) seperti harga, merek, komposisi, maupun kemasan. Isyarat (cues) ini merupakan karakteristik dari sebuah produk yang dapat dicari yang mempermudah konsumen dalam memilih suatu produk (Roest, 2009).
Sebuah produk dikatakan berkualitas jika semua fitur dan karakteristik yang dimiliki dapat memuaskan kebutuhan konsumen (Kotler, 2009, p169). Begitu pula sama halnya dengan buku. Sebuah buku yang berkualitas harus dapat memenuhi ekspektasi pembaca, yang didukung baik dari sisi desain sampul maupun ulasannya. Sampul merupakan kemasan dari sebuah buku yang dapat dikategorikan sebagai atribut extrinsic karena dapat diubah tanpa mengubah produknya (Chang, 1996). Desain sampul yang didesain secara menarik, baik dari sisi bahan, warna, maupun gambar dapat mempengaruhi persepsi kualitas konsumen mengenai sebuah buku. Begitu pula sama halnya dengan ulasan buku (expert opinion) yang terdapat pada sampul buku. Ulasan yang diberikan oleh para ahli terkait maupun institusi terkait dapat mempengaruhi pembacanya dalam mempersepsikan kualitas sebuah buku. Ulasan buku yang terdapat pada sampul buku ini merupakan informasi mengenai bacaan suatu buku kepada pembaca dan diharapkan informasi tersebut dapat mencerminkan kualitas isi buku tersebut.
Informasi yang terkandung pun harus sesuai dengan isi buku, tidak boleh melebih-lebihkan ataupun mengurangi. Bila penerbit dan penulis dapat menerbitkan atau membuat sebuah buku yang dapat memotivasi konsumen untuk membaca dan dapat memenuhi ekspektasi konsumen, dengan kata lain buku tersebut menarik untuk dibaca, maka akan mempengaruhi minat membaca konsumen. Minat baca yang tinggi dapat mempengaruhi keinginan konsumen untuk memiliki buku tersebut. Jumlah transaksi penjualan buku yang terjadi dapat mempengaruhi keberadaan para perusahaan maupun para praktisi buku di Indonesia. Semakin besar jumlah transaksi yang terjadi berarti penjualan buku mengalami peningkatan, maka semakin besar pula kemungkinan bagi judul-judul buku untuk dicetak ulang. Hal ini dapat mempengaruhi kegiatan perusahaan penerbitan dalam menjalani bisnisnya. Perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang industri buku ini bisa mendapatkan kesempatan untuk melebarkan sayapnya dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti permasalahan ini dengan judul “Pengaruh Ulasan Buku dan Desain Sampul Terhadap Persepsi Kualitas yang Berdampak Pada Keinginan Membeli Konsumen”.
1.2 Rumusan Permasalahan
Minat baca dapat mendorong kemajuan suatu negara yang ditandai dengan masyarakat yang berpendidikan. Tingkat minat baca suatu negara yang rendah dapat menyebabkan lambatnya pertumbuhan suatu negara karena masyarakatnya tidak terdidik dengan baik. Selain itu, ketidaktertarikan masyarakan terhadap
buku dapat menyebabkan industri buku tidak akan dapat bertahan lama karena baik para penulis-penulis berbakat maupun para penerbit tidak akan dapat mempertahankan eksistensinya di dunia industri buku. Oleh karena itu diperlukan penelitian mengenai pengaruh kualitas buku terhadap minat pembelian yang dirumuskan sebagai berikut:
• Apakah expert opinion (ulasan buku yang diberikan oleh pakar yang berkaitan dengan topik buku) dapat mempengaruhi persepsi kualitas?
• Apakah desain sampul dapat mempengaruhi persepsi kualitas?
• Apakah desain sampul dapat mempengaruhi persepsi kualitas yang dimediasi oleh melalui expert opinion (ulasan buku yang diberikan oleh pakar yang berkaitan dengan topik buku)?
• Apakah desain sampul dapat mempengaruhi minat membeli (purhcase
intention)?
• Apakah expert opinion (ulasan buku yang diberikan oleh pakar yang berkaitan dengan topik buku) dapat mempengaruhi minat membeli (purchase intention)? • Apakah persepsi kualitas dapat mempengaruhi minat membeli (purchase
intention)?
• Apakah desain sampul, expert opinion, dan persepsi kualitas secara keseluruhan dapat mempengaruhi minat membeli (purchase intention)?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
• Mengidentifikasi pengaruh expert opinion (ulasan buku yang diberikan oleh pakar yang berkaitan dengan topik buku) dengan persepsi kualitas.
• Mengidentifikasi pengaruh desain sampul dengan persepsi kualitas.
• Mengidentifikasi pengaruh desain sampul dengan persepsi kualitas yang dimediasi oleh expert opinion (ulasan buku yang diberikan oleh pakar yang berkaitan dengan topik buku).
• Mengidentifikasi pengaruh expert opinion (ulasan buku yang diberikan oleh pakar yang berkaitan dengan topik buku) dengan minat membeli (purchase
intention).
• Mengidentifikasi pengaruh desain sampul dengan minat membeli (purchase
intention).
• Mengidentifikasi pengaruh persepsi kualitas dengan minat membeli (purchase
intention).
• Mengidentifikasi pengaruh desain sampul, expert opinion, dan persepsi kualitas secara keseluruhan dengan minat membeli (purchase intention).
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:
• Memberikan kontribusi kepada penerbit dalam pemilihan desain sampul yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap kualitas sebuah buku yang akan dibeli.
• Memberikan kontribusi kepada para penulis dalam memberikan ulasan sebagai bentuk informasi yang akan diberikan kepada konsumen mengenai kualitas buku yang dipilihnya.
• Penelitian ini dapat dijadikan referensi penelitian sejenis ataupun untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
1.5 Ruang Lingkup
Pembatasan masalah dalam penelitian ini dimaksudkan agar dapat mempertajam hasil yang akan didapatkan. Pembatasan masalah perlu digunakan mengingat keterbatasan waktu dan biaya bagi peneliti.
• Populasi (sekumpulan unsur yang menjadi objek penelitian) dibentuk dengan 3 batasan:
- Cakupan: mahasiswa S1 dan S2 Universitas Bina Nusantara - Waktu: minimal dalam 4 bulan terakhir.
- Waktu penelitian: cross sectional, yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu saja.
• Teknik sampling: probability sampling, yaitu memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel dengan cara acak (random sampling).
• Metode analisis: regresi dan korelasi sederhana dan berganda, karena dalam penelitian ini yang diuji adalah hubungan dan pengaruh antar variabel.
• Teori: persepsi kualitas, purchase intention (minat membeli), quality cues yang dibahas dalam penelitian ini hanyalah ulasan buku dan desain sampul, karena keduanya merupakan bagian dari extrinsic cues.