• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK) & INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) PROVINSI GORONTALO TRIWULAN IV TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK) & INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) PROVINSI GORONTALO TRIWULAN IV TAHUN 2015"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

 Jenis Industri Manufaktur Mikro dan Kecil di Provinsi Gorontalo adalah industri Makanan, industri Minuman, Industri Pengolahan Tembakau, industri Tekstil, industri Pakaian Jadi, industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya, industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman, industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik, industri Barang Galian Bukan Logam, industri Logam Dasar, industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya, industri Peralatan Listrik, industri Mesin dan Perlengkapan YTDL, industri Alat Angkutan Lainnya, industri Furnitur dan industri Pengolahan Lainnya.

 Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Provinsi Gorontalo pada Triwulan IV tahun 2015 (q-to-q) mengalami kenaikan sebesar 5,66 persen dibandingkan dengan Triwulan III tahun 2015. Jenis industri yang mengalami kenaikan produksi tersebut adalah industri Makanan (6,17%), industri Tekstil (12,06%), industri Pakaian Jadi (0,85%), industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (10,39%), industri Barang Galian Bukan Logam (11,96%), industri Logam Dasar (12,75%), industri Mesin dan Perlengkapan YTDL (12,91%) dan industri Pengolahan Lainnya (6,73%).

 Untuk pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan IV tahun 2015 dibandingkan Triwulan IV Tahun 2014 (y-on-y) mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 9,84 persen.

 Untuk pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) secara kumulatif sampai Triwulan IV tahun 2015 Provinsi Gorontalo juga mengalami kenaikan sebesar 14,90%.  Untuk kategori IBS Pada Triwulan IV tahun 2015, pertumbuhan produksi Industri Manufaktur

Besar dan Sedang (q-to-q) Provinsi Gorontalo masih mengalami kenaikan sebesar 2,13 persen dibandingkan dengan produksi IBS triwulan III tahun 2015.

 Jika dibandingkan dengan triwulan IV tahun sebelumnya (y-on-y), secara umum pertumbuhan IBS triwulan IV tahun 2015 masih mengalami kenaikan sebesar 4,32 persen.

 Untuk pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang secara kumulatif sampai Triwulan IV tahun 2015 Provinsi Gorontalo juga mengalami kenaikan sebesar 4,29%.

No. 10/02/75/Th.X, 1 Februari 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK) &

INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS)

(2)

2

Berita Resmi Statistik No. 10/02/75/Th.X, 1 Februari 2016 I. Pendahuluan

Pembangunan bidang industri merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang harus dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga pembangunan bidang industri dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Di samping itu perlu adanya kelanjutan fungsi sumber daya industri itu sendiri untuk dapat menopang kehidupan manusia antar generasi. Kontribusi sembilan sektor lapangan usaha Indonesia menunjukkan bahwa sektor industri manufaktur (manufacturing industry) tetap sebagai the leading sector yang memberikan sumbangan terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, meskipun di Provinsi Gorontalo masih didominasi sektor pertanian.

II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan IV Tahun 2015 Industri Mikro dan Kecil (IMK) merupakan bagian dari sektor industri manufaktur, yang mempunyai sumbangan cukup signifikan dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan pemerataan pendapatan di Indonesia. Industri mikro adalah industri yang mempunyai tenaga kerja 1-4 orang, sedangkan industri kecil adalah industri yang mempunyai tenaga kerja 5-19 orang.

Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan IV tahun 2015 (q-to-q) Provinsi Gorontalo secara umum mengalami kenaikan sebesar 5,66 persen dibandingkan dengan Triwulan III tahun 2015. Jenis industri yang mengalami kenaikan produksi tersebut adalah adalah industri Makanan (6,17%), industri Tekstil (12,06%), industri Pakaian Jadi (0,85%), industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (10,39%), industri Barang Galian Bukan Logam (11,96%), industri Logam Dasar (12,75%), industri Mesin dan Perlengkapan YTDL (12,91%) dan industri Pengolahan Lainnya (6,73%).

Sedangkan jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah industri Minuman (-4,92%), Industri Pengolahan Tembakau (-28,45%), industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya (-1,27%), industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman (-4,25%), industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya (-1,76%), industri Peralatan Listrik (-11,30%), industri Alat Angkutan Lainnya (-9,78%) dan industri Furnitur (1,21%)

Untuk pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan IV tahun 2015 (y-on-y) Provinsi Gorontalo mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 9,84 persen dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2014. Adapun jenis industri yang mengalami kenaikan produksi tersebut adalah industri Makanan (6,04%), industri Minuman (9,59%), industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman (9,61%), industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (6,23%), industri Barang Galian Bukan Logam (27,09%), industri Logam Dasar (3,69%), industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya (22,75%), industri Mesin dan Perlengkapan YTDL (13,25%) dan industri Furnitur (56,34%).

Untuk jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah Industri Pengolahan Tembakau (-4,30%), industri Tekstil (-2,25%), industri Pakaian Jadi (-0,11%), industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya (-18,64%), industri Peralatan Listrik (-21,47%), industri Alat Angkutan Lainnya (-58,94%) dan industri Pengolahan lainnya (-30,40%).

Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) secara kumulatif sampai Triwulan IV tahun 2015 Provinsi Gorontalo juga mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 14,90%.

(3)

Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan IV tahun 2015 (q-to-q) secara nasional hanya mengalami kenaikan sebesar 1,35 persen sedangkan untuk pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan IV tahun 2015 (y-on-y) terjadi kenaikan sebesar 5,79 persen (tabel 1 dan 2). Untuk pertumbuhan produksi nasional secara kumulatif sampai dengan Triwulan IV tahun 2015 masih terjadi kenaikan sebesar 5,71 persen (tabel 2).

Dengan demikian pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan IV tahun 2015 (q-to-q), (y-on-y) dan secara kumulatif tahun 2015 Provinsi Gorontalo berada atas rata-rata pertumbuhan Nasional (tabel 1 dan 2).

III. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan IV Tahun 2015

Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q-to-q) triwulan IV tahun 2015 Provinsi Gorontalo mengalami kenaikan sebesar 2,13 persen dibandingkan dengan triwulan III tahun 2015, sedangkan secara nasional hanya mengalami kenaikan sebesar 1,69 persen (tabel 3).

Untuk pertumbuhan Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y-on-y) triwulan IV tahun 2015 Provinsi Gorontalo terjadi kenaikan sebesar 4,32 persen jika dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2014, sedangkan secara nasional mengalami kenaikan sebesar 4,02 persen (tabel 3).

Untuk pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang secara kumulatif tahun 2015 Provinsi Gorontalo terjadi kenaikan sebesar 4,29 persen dan secara nasional juga mengalami kenaikan sebesar 4,57 persen.

Dengan demikian pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan IV tahun 2015 (q-to-q) dan (y-on-y) Provinsi Gorontalo berada di atas rata-rata pertumbuhan nasional, sedangkan untuk pertumbuhan produksi secara kumulatif tahun 2015 Provinsi Gorontalo berada di bawah rata-rata pertumbuhan nasional, (tabel 3).

(4)

4

Berita Resmi Statistik No. 10/02/75/Th.X, 1 Februari 2016 Tabel 1

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan IV Tahun 2015 Menurut Jenis Industri (KBLI 2 Digit)

Provinsi Gorontalo dan Nasional

No Kode KBLI

Jenis Industri Manufaktur Mikro dan Kecil

Pertumbuhan Triw IV (persen)

Provinsi Gorontalo Nasional

q-to-q y-on-y q-to-q y-on-y

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 10 Industri Makanan 6,17 6,04 2,49 6,83

2 11 Industri Minuman -4,92 9,59 1,00 8,90

3 12 Industri Pengolahan Tembakau -28,45 -4,30 -10,10 6,39

4 13 Industri Tekstil 12,06 -2,25 2,28 4,44

5 14 Industri Pakaian Jadi 0,85 -0,11 1,23 4,06

6 16

Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

-1,27 -18,64 3,70 -2,02

7 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media

Rekaman -4,25 9,61 3,68 13,19

8 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 10,39 6,23 0,47 -5,57

9 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 11,96 27,09 -0,58 0,71

10 24 Industri Logam Dasar 12,75 3,69 4,99 2,81

11 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan

Peralatannya -1,76 22,75 -0,15 -4,85

12 27 Industri Peralatan Listrik -11,30 -21,47 4,18 8,13

13 28 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 12,91 13,25 4,94 12,57

14 30 Industri Alat Angkutan Lainnya -9,78 -58,94 5,71 -0,35

15 31 Industri Furnitur -1,21 56,34 -2,21 -0,63

16 32 Industri Pengolahan Lainnya 6,73 -30,40 -2,30 3,61

(5)

Tabel 2

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan IV tahun 2015 (c-to-c) Menurut Jenis Industri (KBLI 2 Digit)

Provinsi Gorontalo dan Nasional

No Kode KBLI

Jenis Industri Manufaktur Mikro dan Kecil

Pertumbuhan Produksi (c-to-c)

Triwulan IV Tahun 2015 (persen) Provinsi Gorontalo Nasional (1) (2) (3) (4) (5) 1 10 Industri Makanan 10,12 6,83 2 11 Industri Minuman 1,84 11,52

3 12 Industri Pengolahan Tembakau 8,33 7,66

4 13 Industri Tekstil 16,18 7,62

5 14 Industri Pakaian Jadi 8,99 6,68

6 16

Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

1,58 -3,73

7 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media

Rekaman 5,77 8,24

8 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 7,69 -3,72

9 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 17,15 -1,55

10 24 Industri Logam Dasar -0,45 -0,59

11 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan

Peralatannya 29,30 -3,58

12 27 Industri Peralatan Listrik -5,63 10,14

13 28 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 7,34 12,60

14 30 Industri Alat Angkutan Lainnya -69,83 -2,76

15 31 Industri Furnitur 54,87 6,54

16 32 Industri Pengolahan Lainnya -36,53 2,52

(6)

6

Berita Resmi Statistik No. 10/02/75/Th.X, 1 Februari 2016 Tabel 3

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan IV Tahun 2015 Provinsi Gorontalo dan Nasional

No Kode

KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan (%) q-to-q y-on-y Tahun 2015 Triw III 2015 Triw IV 2015 Triw III 2015 Triw IV 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 10 Industri Makanan – Manufacture of food

products 1,23 2,24 2,42 4,13 4,52

Pertumbuhan IBS Provinsi Gorontalo 1,37 2,13 2,60 4,32 4,29

Pertumbuhan IBS Nasional 0,83 r) 1,69 4,00 r) 4,02 4,57

Keterangan :

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu: tahap pertama dengan meren- dam larva ikan cupang berumur empat hari ke dalam larutan tepung testis sapi dengan dosis berbeda, dan tahap

Proses perhitungan penggajian yang masih diterapkan di Sentra-Net masih dibilang rumit dan cukup menghabiskan banyak waktu untuk di kerjakan oleh SDM,

Dengan pengujian ini dapat diketahui apakah variabel independen (X) secara tunggal berpengaruh terhadap variabel independen (Y), yaitu dengan membandingkan antara

terobsesi dengan tampilan dimana di zaman modern seperti sekarang ini, yang berperan besar dalam membentuk presepsi adalah penampilan. Analisis ini kemudian dilakukan

“Haroa” sebagai sebuah tradisi dan merupakan rumpun media tradiosional adalah merupakan salah satu media dakwah efektif yang digunakan oleh tokoh agama (khatibi, lebe)

• Contohnya seperti nilai dari atribut kepentingan dan kepuasan untuk ruang kelas praktikum yang nyaman, nilai atribut kepentingannya bernilai (3,95) dan nilai kepuasannya adalah

Adapun tema riset Partisipasi masyarakat dalam pemilu yakni : Masalah Sosial Ekonomi, Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih di TPS Voter turnout, Perilaku memilih Voting

Mansyur Medan atau di tempat lain yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau