1.1. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini pertumbuhan industri di Indonesia mengalami peningkatan
yang pesat, baik industri dalam skala besar dan menengah, maupun dalam skala
kecil dan rumah tangga. Dari data yang diperoleh di BPS (Biro Pusat Statistik)
diketahui bahwa perusahaan manufaktur yang berskala besar dan sedang
bertambah 632 perusahaan dari tahun 1999 sampai kurun waktu terakhir ini,
sedangkan untuk perusahaan yang berskala kecil dan rumah tangga bertambah
7.907.501 perusahaan dari tahun 1999 sampai pada kurun waktu terakhir ini. Hal
ini mempunyai kecenderungan yang positif untuk jangka panjang. Namun
bersamaan dengan ini timbul masalah, apakah perusahaan tersebut mampu untuk
mempertahankan kelangsungannya atau tidak. Masalah ini harus ditangani dan
dihadapi secara serius dan perlu diperhatikan, karena perkembangan ekonomi dan
industri yang pesat, serta ketatnya persaingan teknologi dan informasi menjadikan
konsumen mempunyai banyak informasi dan juga pilihan dalam menentukan
produk yang akan dibeli dan digunakan. Pilihan yang beragam membuat
konsumen memiliki posisi yang lebih baik, mereka dapat berharap atau meminta
produk baik barang dan jasa yang memenuhi keinginan mereka dan sesuai dengan
harga yang dibayarkan, hal tersebut menyebabkan kualitas menjadi faktor yang
Masalah kualitas produk sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup
suatu perusahaan. Kualitas yang baik akan memegang peranan penting karena
berhubungan dengan reputasi perusahaan, penurunan biaya, peningkatan pangsa
pasar, penampilan produk, dan pertanggungjawaban produk (Ariani, 1999:3-4)
Mengingat pentingnya peranan kualitas dalam rangka kesuksesan usaha,
maka dengan mengadakan pengawasan kualitas diharapkan produk yang
dihasilkan perusahaan terjamin kualitasnya dan dapat menekan kerugian-kerugian
atau biaya yang ditimbulkan karena bahan dan produk yang tidak memenuhi
persyaratan kualitas.
Pengendalian kualitas, terutama dalam proses produksi memegang peran
penting dalam mewujudkan kualitas yang baik dan sesuai dengan tuntutan
konsumen. Pengendalian kualitas dapat dilakukan dengan berbagai cara antara
lain dengan mengadakan pengawasan pada tempat-tempat yang merupakan faktor
yang strategis dalam proses produksi atau dengan menerapkan standarisasi bahan
baku (material), mesin dan tenaga kerja maupun produk yang dihasilkan
perusahaan. Pengendalian kualitas yang baik diharapkan menghasilkan produk
yang baik pula. (Ahyari, 1998 : 227)
Dalam penelitian ini penulis memilih CV. Lidah Buaya untuk studi kasus
karena CV. Lidah Buaya adalah sebuah perusahaan terbesar di Magelang yang
memproduksi kantong plastik, namun perusahaan masih sering mendapati
produk-produknya dikembalikan oleh konsumennya karena produk-produknya rusak atau cacat.
Hal ini menyebabkan kualitas produk menjadi sisi yang penting bagi perusahaan
yang luas. Oleh sebab itu perusahaan dituntut untuk menjaga, mempertahankan
dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan.
Dengan dasar hal tersebut di atas, maka dalam penelitian ini dipilih judul
“Pengendalian Kualitas Produksi pada CV. Lidah Buaya di Magelang”. Penelitian
ini dilakukan dengan harapan produk rusak yang dihasilkan dapat diperkecil
jumlahnya.
1.2. Rumusan Masalah
Dengan melihat dari latar belakang masalah yang ada di atas maka pokok
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah bagian proses produksi CV. Lidah Buaya telah melakukan
pengendalian kualitas dengan baik?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya kerusakan produk di CV. Lidah
Buaya?
1.3. Batasan Masalah
Penelitian ini dilakukan pada bagian produksi CV. Lidah Buaya di
Magelang. Waktu penelitian yaitu pada bulan Agustus 2004.
Produk yang diteliti adalah kantong plastik ukuran :
1. Kecil 005 (Lebar 17-20 cm, panjang 28,5 cm, tebal 0.05 cm)
2. Sedang 014 (Lebar 23-26 cm, panjang 40 cm, tebal 0.14 cm)
Penulis membatasi produk yang diteliti hanya pada ukuran kecil 005,
sedang 014 dan besar 018, karena ketiga ukuran kantong plastik tersebut
merupakan produk kantong plastik yang paling laku dan paling banyak proporsi
produk cacatnya dibandingkan produk kantong plastik ukuran yang lain yang
dihasilkan oleh perusahaan. Dari data yang dari perusahaan rata-rata proporsi
produk cacat dalam 1 tahun terakhir ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1 Proporsi Produk Cacat Kantong Plastik di CV. Lidah Buaya Magelang
UKURAN SPESIFIKASI UKURAN (CM)
PROPORSI CACAT KECIL 005 L = 17-20 ; P = 28,5 ; T = 0,05 2.684% KECIL 014 L = 17-20 ; P = 28,5 ; T = 0,14 0.382% KECIL 002 L = 17-20 ; P = 28,5 ; T = 0,02 1.267% SEDANG 014 L = 23-26 ; P = 40 ; T = 0,14 3.498% SEDANG 02 L = 23-26 ; P = 40 ; T = 0,2 1.659% SEDANG 01 L = 23-26 ; P = 40 ; T = 0,1 1.128% BESAR 018 L = 38-41 ; P = 50 ; T = 0,18 4.894% BESAR 02 L = 38-41 ; P = 50 ; T = 0,2 1.745% BESAR 014 L = 38-41 ; P = 50 ; T = 0,14 1.398% Sumber : CV. Lidah Buaya Magelang
Dalam penelitian ini penulis hanya melakukan pengawasan kualitas
terhadap produk kantong plastik karena adanya permasalahan yang dihadapi
perusahaan yaitu banyaknya keluhan dari pelanggan seperti produknya mudah
Produk yang rusak adalah produk yang mempunyai salah satu kriteria
sebagai berikut :
- Mudah robek atau pecah
- Sukar dibuka
- Pengelasannya kurang kuat
1.4. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis pengendalian kualitas yang telah dilakukan oleh CV.
Lidah Buaya di Magelang.
2. Menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan produk cacat.
1.5. Hipotesis Penelitian
Di dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis yang merupakan
jawaban sementara yang berfungsi sebagai pedoman untuk mempermudah
jalannya penelitian yaitu :
1. Pengendalian kualitas yang dilakukan oleh CV. Lidah Buaya belum
dilakukan dengan baik.
2. Faktor utama yang menyebabkan terjadinya produk yang rusak di CV.
1.6. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Menerapkan teori yang telah didapatkan penulis selama kuliah dan dari
referensi buku-buku yang ada ke dalam praktek yang sesungguhnya.
2. Bagi Perusahaan
Merupakan sarana yang dapat memberikan masukan yang berarti bagi
perusahaan dalam usaha peningkatan kualitas produk yang dihasilkan.
3. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai penambah pengetahuan dan
bahan bacaan yang berhubungan dengan masalah pengendalian kualitas.
1.7. Metodologi Penelitian
1.7.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan dapat digolongkan sebagai studi kasus
pada CV. Lidah Buaya di Magelang.
1.7.2 Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data mengenai proses
produksi, antara lain adalah :
1. Jumlah produk cacat selama bulan Agustus 2004 dan besarnya
produksi kantong plastik untuk berbagai macam ukuran.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan produk cacat.
1.7.3 Metode Pengumpulan Data
1. Metode Wawancara
Penulis melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak
yang berhubungan dengan bagian produksi.
2. Metode Observasi
Hal ini bertujuan agar dapat melihat secara langsung mengenai proses
produksi, situasi dan peralatan yang ada.
1.7.4 Metode Analisis Data
Metode yang digunakan dalam menganalisis data dalam penelitian ini
adalah:
1. Control Chart
Di dalam penggunaan control chart dikenal dua macam data, yaitu data
atribut dan data variabel. Karena data yang diteliti merupakan data atribut
maka dua metode yang digunakan yaitu p-chart dan c-chart. Oleh karena
jumlah produksi tidak konstan dan akan dicari berapa presentase produk
rusak maka metode control chart yang digunakan untuk data atribut dalam
penelitian ini adalah p-chart. Dengan p-chart dapat diketahui jumlah
produk cacat dan ukuran sub grup yang tidak konstan, selain itu juga dapat
diketahui proporsi kerusakan produk.
Rumus p-chart, batas pengendalian atas (UCL), dan batas pengendalian
bawah (LCL) sebagai berikut (Heizer & Render, 1999 : 119) :
UCLp =
p
+ zSpKeterangan :
z = besarnya standar deviasi (z = 2 untuk batas 95,5%; z = 3 untuk batas
99,7%)
p
= rata-rata proporsi kerusakan dalam sampelp
=∑
∑
diuji yang sampel rusak yang produk Sp = n p p(1− ) Sp = standar deviasi n = jumlah sampelMetode p-chart ini digunakan untuk hipotesis pertama sehingga
dapat diketahui apakah produk yang dihasilkan perusahaan berada pada
batas-batas pengendalian kualitas atau tidak. Metode p-chart digunakan
karena jumlah produksi pada CV. Lidah Buaya tidak tetap setiap harinya,
oleh karena itu perlu mencari prosentase produk cacatnya.
2. Diagram Sebab dan Akibat
Di dalam pengendalian kualitas dapat timbul berbagai macam masalah
yang disebabkan oleh berbagai macam hal. Salah satu tujuan dari
pengendalian kualitas adalah mencari dan mengetahui masalah-masalah
yang menyebabkan timbulnya kerusakan dan kemudian mengatasi hal
tersebut untuk mengadakan perbaikan. Alat yang digunakan untuk
membantu mencari penyebab kerusakan tersebut dengan diagram sebab
dari penyebaran prakuisioner, dari prakuisioner maka dibuatlah kuisioner
untuk melakukan perangkingan atau pengurutan faktor-faktor yang
menjadi penyebab produk cacat.
Pada dasarnya diagram sebab akibat dapat dipergunakan untuk
kebutuhan-kebutuhan berikut :
- Membantu mengendentifikasikan ide-ide untuk solusi dari suatu
masalah.
- Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi suatu masalah.
- Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut.
Diagram sebab akibat atau fishbone diagram ini digunakan untuk
hipotesis kedua, yaitu mencari dan mengetahui masalah-masalah utama
yang menyebabkan timbulnya kerusakan dan kemudian mengatasi hal
tersebut untuk mengadakan perbaikan.
3. Diagram Pareto
Diagram Pareto adalah sebuah diagram batang yang menggambarkan
frekuensi kerusakan atau masalah-masalah dalam proses produksi. (Noori
& Radford, 1995 : 340)
Diagram Pareto mengorganisasikan kesalahan, masalah, atau kerusakan
untuk membantu personil produksi memfokuskan pada usaha pemecahan
masalah.
Diagram Pareto ini digunakan untuk hipotesis kedua yaitu mencari
masalah atau faktor utama yang terjadi dari berbagai masalah yang timbul.
1.8 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, hipotesis, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori mengenai pengertian
kualitas dan pengendalian kualitas yang mendasari analisis pemecahan
masalah yang diteliti agar diperoleh gambaran yang jelas.
BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini menguraikan tentang keadaan perusahaan secara garis
besar, antara lain mengenai sejarah dan perkembangan perusahaan, lokasi
perusahaan, struktur organisasi perusahaan, proses produksi, personalia,
pemasarannya.
BAB IV : ANALISIS DATA
Bab ini berisi tentang analisis data dan penjelasan mengenai hasil
analisis data dan penjelasan mengenai hasil analisis data, disretai dengan
rangkuman mengenai kesimpulan dari analisis data yang dilakukan.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan pembahasan yang telah diuraikan
pada bab-bab sebelumnya serta implikasi bagi kebijakan perusahaan